Anda di halaman 1dari 5

1

Stoikiometri mempelajari hubungan kuantitas zat-zat dalam reaksi kimia. Jadi, stoikiometri tiada lain
merupakan perhitungan kimia. Contoh masalah dalam stoikiometri: ”Berapa gram amonia diperlukan untuk
memproduksi 10 ton urea”? Dasar perhitungan kimia (stoikiometri) adalah konsep mol dan persamaan reaksi.

A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa)
o Massa zat sesudah reaksi sama dengan massa sebelum reaksi.
o Hal itu dapat dijelaskan dengan teori atom Dalton yang menyatakan bahwa atom tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atom-atom.

Gambar 2.1 Penataan atom-atom pada reaksi hidrogen dengan oksigen membentuk air.
o Untuk memenuhi hukum kekekalan massa, maka persamaan reaksi perlu disetarakan.
2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
o Senyawa mempunyai komposisi tertentu.
o Hal itu dapat dijelaskan dengan teori atom Dalton yang menyatakan
bahwa atom-atom dari unsur yang sama adalah identik.
o Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan
dari rumus kimianya.
Contoh Soal 2.1: Komposisi senyawa
Berapakah perbandingan massa hidrogen dengan oksigen dalam air? Diketahui massa atom relatif (Ar) H =
1; O = 16)
Pembahasan:
Sesuai dengan rumus kimianya, yaitu H 2O, air terdiri dari atom H dan atom O dengan perbandingan 2 : 1.
Oleh karena itu, perbadingan massa H : O dalam air sama dengan perbadingan massa 2 atom H dengan
massa 1 atom oksigen.
Massa H : O = 2 × 1 : 1 × 16
= 2 : 16
= 1 : 8.

Gambar 2.2 Senyawa terdiri dari atom-atom dengan perbandingan tertentu. Oleh
karena itu, perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa tertentu pula.
3. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volum)
o Perbandingan volum gas-gas yang terlibat dalam reaksi merupakan bilangan bulat dan
sederhana, asal diukur pada suhu dan tekanan sama.
o Perbandingan volum gas-gas tersebut sama dengan koefisien reaksinya.

Contoh:
Untuk reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Perbandingan volum N2 dan H2 yang bereaksi dengan volum NH3 yang terbentuk = 1 : 3 : 2.
4. Hukum Avogadro
o Gas-gas dengan volum yang sama mengandung jumlah molekul yang sama pula, asal diukur pada suhu
dan tekanan yang sama.
o Jika dalam 1 liter gas H2 (T,P) terdapat n molekul H2, maka dalam 1 liter gas CO2 (T,P) juga rerdapat n
molekul CO2.
n n
o Perbandingan volum gas = perbandingan jumlah molekulnya: ( )1 = ( )2
V V
2

B. KONSEP MOL
1. Pengertian Mol
o Mol adalah satuan jumlah, sama hanya seperti lusin atau gros, tetapi mol jauh lebih besar.
o Satu mol = 6,02 × 1023 butir (= 602 milyar triliun)
2. Massa Molar
o Meskipun jumlah partikel dalam satu mol sama, tetapi massanya tentu saja berbeda satu dari yang lain.
o Massa molar (mm) yaitu massa 1 mol partikel zat.
o Massa molar zat = massa rumusnya dinyatakan dalam gram.
Contoh:
Massa 1 mol air (H2O) = 18 gram, sedangkan massa 1 mol CO2 = 44 gram (Ar H = 1; C = 12; O = 16).
3. Volum Molar Gas (Vm)
o Sesuai dengan hukum Avogadro, 1 mol setiap gas mempunyai volum yang sama, asal diukur pada suhu
dan tekanan yang sama.
o Volum satu mol gas disebut volum molar (Vm).
o Volum molar gas bergantung pada suhu dan tekanan.
Pada 0ºC, 1 atm: Vm = 22,4 L mol–1;
Pada 25 ºC, 1 atm: Vm = 24 L mol–1;
Pada kondisi lainnya, volum molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal:
PV = nRT (R = tetapan gas = 0,08205 L atm mol–1 K–1)
4. Kemolaran Larutan (M)
o Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
n
o M=
V
5. Kumpulan Rumus Konsep Mol

Contoh Soal 2.2: Konsep mol


Tentukanlah massa jenis CO2 pada keadaan standar.
Pembahasan:
m
Massa jenis adalah nisbah massa terhadap volum: ρ =
V
Massa 1 mol CO2 = 1 mol × 44 g/mol = 44 g (massa tidak bergantung pada suhu dan tekanan).
Volum 1 mol CO2 (STP) = 1 mol × 22,4 L/mol = 22,4 L
44 g
Jadi, massa jenis CO2 pada keadaan standar: ρ = = 1,96 g L–1.
22,4 L
Contoh Soal 2.3: Konsep Mol
Diketahui massa 1 L suatu gas (X) = 2,67 gram. Pada suhu dan tekanan yang sama, massa 6 liter gas NO = 7,5
gram. Tentukanlah massa molekul relatif gas X tersebut. (Ar N = 14; O = 16)
Pembahasan:
o Diketahui massa dan volum gas X, kemudian ditanyakan massa molekul relatifnya.
o Hubungan massa dengan massa molekul relatif dinyatakan dalam rumus m = n × mm.
3

o Adapun jumlah mol gas X dapat ditentukan dengan membandingkan volumnya dengan gas NO,
n n
yaitu dengan rumus ( )gas X = ( )NO.
V V
7,5 g
Jumlah mol NO = = 0,25 mol
30 g / mol
n n
( )gas X = ( )NO
V V
n 0,25 0,25
( )=  n gas X = mol
1 6 6
0,25
m = n × mm  2,67 g = mol × mm
6
6
mm = 2,67 × = 64
0,25
C. STOIKIOMETRI SENYAWA
o Stoikiometri senyawa berkaitan dengan komposisi senyawa.
o Kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus kimia senyawa itu, dan sebaliknya,
rumus kimia senyawa dapat ditentukan jika kadar unsur-unsurnya diketahui.

o Rumus kimia senyawa dapat berupa rumus empiris atau rumus molekul.
o Rumus empiris merupakan perbandingan mol atom-atom penyusun senyawa.
o Rumus molekul menyatakan jumlah atom sesungguhnya per molekul.
o Hubungan rumus empiris dengan rumus molekul:
RM = (RE)n; nilai n ditentukan berdasarkan massa molekul relatif senyawa.
Contoh Soal 2.4: Kadar unsur dalam senyawa
Urea dan ZA merupakan dua jenis pupuk nitrogen. Manakah yang berkadar nitrogen lebih tinggi? (Ar H =
1; C = 12; N = 14; O = 16 dan S = 32).
Pembahasan:
Kadar unsur dalam senyawa dapat ditentukan dari rumus kimianya.
Rumus kimia urea adalah CO(NH2)2; sedangkan ZA (amonium sulfat) adalah (NH4)2SO4.
2 x14
Kadar nitrogen dalam urea = × 100%
Mr
2 x14
Kadar nitrogen dalam ZA = × 100%
Mr
Oleh karena Mr urea lebih kecil daripada Mr ZA, maka yang kadar nitrogen dalam urea lebih besar daripada
dalam ZA.
Contoh Soal 2.5: Menentukan rumus molekul
Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH 2 dan massa molekul relatif (Mr) = 28. Tentukan rumus
molekul senyawa itu.
Pembahasan:
Misalkan rumus molekul senyawa itu adalah (CH2)n
Mr senyawa = 28  (CH2)n = 28
(12 + 2 × 1)n = 28
14 n = 28
n = 2
Jadi, rumus molekul senyawa itu dapat dinyatakan sebagai (CH 2)2 atau C2H4.

D. STOIKIOMETRI REAKSI
o Stoikiometri reaksi berkaitan dengan hubungan kuantitas zat-zat dalam reaksi kimia.
o Hubungan kuantitas zat-zat tersebut dinyatakan oleh koefisien reaksi. Koefisien reaksi merupakan
perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
o Untuk reaksi-reaksi gas, koefisien juga merupakan perbandingan volum, asal diukur pada suhu dan
tekanan yang sama.
Contoh Soal 2.6: Stoikiometri Reaksi
Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi logam aluminium dengan larutan natrium hidroksida:
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
4

Berapa gram aluminium diperlukan untuk membuat 10 liter gas H2 (STP)? (Ar Al = 27)
Pembahasan:
Soal hitungan sederhana diselesaikan menurut skema berikut:

Dengan demikian:

2 10
Jadi, massa aluminium = × × 27g = 8,4 g
3 22,4
E. PEREAKSI PEMBATAS
o Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu.
o Menentukan pereaksi pembatas: Bagi jumlah mol dengan koefisien masing-masing; pereaksi
pembatas mempunyai hasil bagi yang paling kecil.
Contoh Soal 2.7: Pereaksi Pembatas
Sebanyak 5,4 gram aluminium direaksikan dengan 100 mL larutan H2SO4 2 M.
2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Berapa volum gas hidrogen yang dapat dihasilkan pada keadaan standar (STP)? (Ar Al = 27)
Pembahasan:
Jumlah mol H2 yang terbentuk bergantung pada jumlah mol pereaksi pembatas (Al atau H 2SO4).
Pereaksi pembatas ditentukan dengan prosedur sepeerti di atas.
5,4 g
o Jumlah mol Al = mol = 0,2 mol
27 g / mol
o Jumlah mol H2SO4 = 0,1 L × 2 mol/L = 0,2 mol
o Jika jumlah mol masing-masing pereaksi dibagi dengan koefisien reaksinya, dapat diketahui bahwa
pereaksi pembatas adalah H2SO4
3 3
o Jumlah mol H2 = × jumlah mol H2SO4 = × 0,2 mol = 0,2 mol
3 3
o Volum H2 = n × Vm = 0, 2 mol × 22,4 L/mol = 4,48 L
F. RUMUS HIDRAT
o Jika hidrat dipanaskan, air kristalnya menguap.
o Jika dilarutkan, air kristalnya lepas.
o Rumus hidrat ditentukan dengan perbandingan jumlah mol.
Contoh Soal 2.8: Menentukan rumus hidrat
Jika CuSO4.xH2O dipanaskan sehingga semua air kristalnya menguap, massanya berkurang 36%.
Tentukanlah rumus hidrat tersebut.
Pembahasan:
Proses yang terjadi dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
CuSO4.xH2O(s) → CuSO4(s) + xH2O(g)
100% 64% 36%
Jika jumlah CuSO4.xH2O semula 100 g, maka massa CuSO4 = 64 g dan massa H2O = 36 g.
Nila x dapat ditentukan berdasarkan perbandingan koefisien reaksinya.
64 g
Jumlah mol CuSO4 = = 0,4 mol
24,95 g / mol
36 g
Jumlah mol H2O = = 2 mol
18 g / mol
Koefisien reaksi CuSO4 : H2O = jumlah mol CuSO4 : H2O
5

1 : x = 0,4 : 2
x=5
Jadi, rumus hidrat tersebut adalah CuSO4.5H2O.

Anda mungkin juga menyukai