Anda di halaman 1dari 11

1

Sebagian besar dari bahan kebutuhan kita sehari-hari merupakan senyawa karbon. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk memahami sifat-sifat senyawa karbon tersebut. Berbagai hal yang dipelajari
dalam kimia karbon di SMA meliputi klasifikasi, tata nama, sifat-sifat dan kegunaan, serta pembuatan
hidrokarbon dan beberapa senyawa turunan alkana.

A. HIDROKARON DAN MINYAK BUMI


1. Menunjukkan Karbon dan Hidrogen dalam Senyawa Karbon
o Senyawa karbon yang hanya mengandung unsur hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon.
o Keberadaan unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon dapat ditunjukkan dengan uji
pembakaran.
o Pembakaran senyawa karbon menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).
o Karbon dioksida mengeruhkan air kapur.
o Air mengubah warna kertas kobalt dari biru menjadi pink.
o Adanya oksigen dapat diketahui dari selisih massa sampel dengan jumlah massa karbon
dengan hidrogen (jika unsur lain tidak terdapat).
Contoh Soal 4-1: Mengidentifikasi karbon, hidrogen, dan oksigen dalam sampel organik.
Pada pembakaran sempurna suatu sampel organik sebanyak 2,3 g dihasilkan 4,4 g karbon dioksida
dan 2,7 g air. Dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut mengandung unsur . . . .
A. karbon
B. hidrogen
C. karbon dan hidrogen
D. karbon, hidrogen, dan oksigen
E. oksigen
Pembahasan:
Jika pembakaran suatu sampel menghasilkan CO 2 dan H2O, dapat dipastikan bahwa sampel itu
mengandung C dan H, tetapi belum tentu mengandung oksigen. Bandingkanlah reaksi pembakaran
metana (CH4) dan etanol (C2H5OH) berikut ini.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g)
Untuk membuktikan keberadaan oksigen, kita perlu membandingkan massa sampel dengan jumlah
massa C + H yang terdapat dalam hasil pembakaran, yaitu dalam CO 2 dan H2O.
12
Diketahui massa CO2 = 4,4 g  Massa C = × 4,4 g = 1,2 g
44
2
Diketahui massa H2O = 2,7 g  Massa H = × 2,7 g = 0,3 g
18
Jumlah massa C + H = 1,2 g + 0,3 g
= 1,5 g
Massa sampel yang dibakar = 2,3 g. Dengan demikian, ada selisih massa sebesar (2,3 – 1,5) = 0,8 g.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel juga mengandung oksigen.
Jawaban: D

2. Penggolongan Hidrokarbon
o Alkana: CnH2n+2
Merupakan hidrokarbon alifatik jenuh.
o Alkena: CnH2n
Merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap (–C=C– ).
2
o Alkuna: CnH2n–2
Merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga (–
C≡C–).
o Sikloalkana: CnH2n
Merupakan hidrokarbon siklik jenuh (semua ikatan karbon merupakan ikatan tunggal)
o Hidrokarbon Aromatik
Merupakan hidrokarbon siklik dengan ikatan yang berkunjugasi (ikatan tunggal dan ikatan
rangkap selang-seling) pada cincinnya. Contoh: benzena (C6H6).
Contoh Soal 4-2: Mengidentifikasi golongan hidrokarbon.
Senyawa berikut ini yang tergolong alkuna adalah . . . .
A. CH3CH(CH3)CH(CH3)CH2CH3
B. CH3CHC(CH3)CH(CH3)2
C. CH3CH(CH3)CH(CH3)CCH
D. CH3CH2CH(CH3)CH(CH3)2
E. CH3C(CH3)2CH2CHCH2
Pembahasan:
Soal seperti ini dapat dijawab dengan dua cara, sebagai berikut:
I. Tentukan jumlah C dan H, kemudian periksa rumus umumnya.
II. Periksa jumlah ikatan karbon-karbonnya. Ingat, atom karbon harus selalu mempunyai 4 garis
ikatan.
Sekarang, perhatikan pilihan jawaban C: CH3CH(CH3)CH(CH3)CCH
Cara I: Jumlah atom C = 7 dan jumlah atom H = 12; C7H8 memenuhi rumus umum CnH2n-2.
Cara II: Atom C paling kanan hanya mengikat 1 atom H, artinya 3 ikatan terpasang dengan C di
sebelah kirinya. Rumus bangun senyawa itu seperti tampak berikut ini.

Jawaban: C
3. Atom Karbon Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuarterner
o Atom karbon primer : Atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon lain.
o Atom karbon sekunder: Atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon lain.

o Atom karbon tersier : Atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon lain.
o Atom karbon kuarterner: Atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon lain.
4. Sifat-Sifat Alkana
o Semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik didih. Pada suhu kamar, metana, etana,
propana, dan butana berupa gas.
o Isomer dengan rantai cabang mempunyai titik didih lebih rendah daripada isomer rantai lurus.
o Selain reaksi pembakaran, alkana dapat mengalami reaksi substitusi dan perengkahan (cracking).
5. Sifat-Sifat Alkena dan Alkuna
o Sifat fisis menyerupai alkana.
o Selain reaksi pembakaran, alkena dan alkuna dapat mengalami reaksi adisi. Alkena sederhana
dapat mengalami polimerisasi adisi.
3
6. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
o Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, terutamanya alkana dan
sikloalkana.
o Pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi yang dikehendaki dilakukan melalui distilasi
bertingkat.

Bensin

Sola
r

7. Nilai Oktan
o Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan yang ditimbulkan dan dinyatakan
dengan nilai oktan.
o Semakin banyak ketukan, semakin rendah nilai oktan.
o Senyawa pembanding: Isooktana diberi nilai oktan 100; sedangkan n-heptana diberi nilai oktan 0.
o Premium-90: memiliki mutu setara dengan campuran 90% isooktana dengan 10% n-heptana.
o Nilai oktan dapat ditingkatkan dengan cara blending, cracking, atau dengan menambahkan zat
antiketukan.
o Dahulu digunakan TEL (tetra etil timbel) sebagai zat antiketukan. Namun, kini penggunaannya
sudah dilarang karena menimbulkan pencemaran udara.
o Salah satu zat antiketukan yang kini digunakan yaitu MTBE (metil tertierbutil eter).
8. Polusi yang Berkaitan dengan Pembakaran Bahan Bakar Fosil
a. Berbagai jenis polutan dan dampaknya
Polutan Sumber Dampak
CO2 Unsur C dalam bahan bakar Efek rumah kaca
CO Pembakaran tak sempurna Mengikat hemoglobin
SOx Adanya belerang dalam bahan bakar, Hujan asam
terutamanya batu bara
NOx Reaksi N2 dengan O2 pada mesin- Asap-kabut (asbut); efek rumah kaca;
mesin bersuhu tinggi hujan asam (NO2)
C (jelaga) Pembakaran tak sempurna Mengganggu pemandangan dan
pernapasan
Pb TEL (Aditif dalam bensin) Merusak otak; karsinogen
b. Upaya mengurangi pencemaran CO dan NOx
o Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
o Memasang Pengubah Katalitik (catalitic converter) pada knalpot kendaraan.
4
Catalitic converter mengubah CO menjadi CO2; NOx menjadi N2.

B. GUGUS FUNGSI DAN SENYAWA TURUNAN ALKANA


1. Gugus Fungsi
o Adalah atom atau gugus atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa.
o Gugus fungsi utama
Gugus Fungsi Nama / Golongan Senyawa
–OH Alkohol
–O– Eter
–CHO Aldehida
–CO– Keton
–COOH Asam karboksilat
–COO– Ester
–X Haloalkana
–NH2 Amina

2. Senyawa Turunan Alkana

Contoh Soal 4-3: Gugus fungsi


Perhatikan struktur senyawa berikut ini.
5

Jenis gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa tersebut adalah . . . .


A. ester, aldehida, dan alkena
B. alkena, ester, dan keton
C. aldehida, asam karboksilat, dan ester
D. asam karboksilat, keton, dan alkena
E. alkena, ester, dan asam karboksilat
Pembahasan:
Senyawa tersebut mempunyai 2 gugus alkena, 2 gugus ester, dan 1 gugus keton.
Jawaban: B
3. Tata Nama (Alkana, Alkena, Alkuna, dan Senyawa Turunan Alkana)
o Mengenali gugus fungsi.
o Menentukan rantai induk.
o Memberi nomor.
o Menulis nama (cabang/cabang-cabang ditulis di depan, disusun menurut abjad).
Contoh
No Rumus Bangun Nama
1

4-Etil-2,3,5,5-tetrametilheptana

2
2,3,4-Trimetil-3-heksena

3
4
2,3,5-Trimetil-4-heksanol

5 (CH3)2CH – O – CH3 o 2-metoksipropana


o Metil isopropil eter
6
2-Metilbutanal

7 o 2-Metil-3-pentanon
o Etil isopropil keton
6
8 Asam 2-etilheksanoat

9 Metil propanoat

10 CH3 – CHCl – CH3 o 2-Kloropropana


o Isopropil klorida

Contoh Soal 4-4: Tata nama senyawa karbon


Perhatikan rumus struktur senyawa berikut:

Senyawa tersebut diberi nama . . . .


A. 2-etil-4,5-dimetil-3-heksanol
B. 5-etil-2,3-dimetil-4-heksanol
C. 2,3,5-trimetil-4-heptanol
D. 1-etil-1,4,5-trimetil-2-butanol
E. 1,1,2,4-tetrametil-3-pentanol

Pembahasan:
Senyawa tersebut mempunyai gugus fungsi alkohol. Rantai induk dan penomoran ditunjukkan pada
gambar berikut:

Jawaban: C

4. Keisomeran
o Isomer: Senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama. Keisomeran terjadi karena perbedaan
struktur atau konfigurasi.

o Struktur menggambarkan cara atom-atom saling berikatan.


o Konfigurasi menyatakan susuanan ruang atom-atom dalam molekul.
7
Contoh: Kemungkinan isomer dari C2H2Cl2

o Keisomeran kerangka : Rumus molekul sama, rantai induk berbeda.


o Keisomeran posisi : Rumus molekul dan rantai induk sama, posisi cabang atau berbeda
gugus fungsi.
o Isomer fungsi : Rumus molekul sama, gugus fungsi berbeda.
o Pasangan isomer gugus gungsi: Alkohol dengan eter, aldehida dengan keton, dan asam
karboksilat dengan ester.
o Alkohol dan eter dibedakan dengan logam natrium.
o Aldehida dan keton dibedakan dengan pereaksi Tollens/Fehling.
o Keisomeran geometri terdapat pada alkena.
o Keisomeran optik terdapat pada senyawa yang mempunyai atom karbon asimetris.
Contoh Soal 4-5: Keisomeran
Jumlah isomer struktur senyawa dengan rumus molekul C4H10O adalah . . . .
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Penjelasan:
o Senyawa dengan rumus molekul C4H10O memenuhi rumus empiris CnH2n+2O, yaitu rumus
umum alkohol dan eter.
o Jumlah isomer sebagai alkohol adalah 4 (sesuai dengan jumlah kemungkinan gugus alkil
dengan 4 atom C)
o Jumlah isomer sebagai eter adalah 3, yaitu 2 kombinasi propil – metil (metil propil eter dan
metil isopropil eter, dan dietil eter).
Jawaban: E
Contoh Soal 4-6: Keisomeran
Senyawa berikut yang mempunyai keisomeran optis adalah . . . .
A. 2-butena
B. 1,2-dikloroetena
C. 1-butanol
D. 2-butanol
E. 3-metil-2-butanol
Pembahasan:
o Senyawa karbon yang mengandung atom karbon asimetrik bersifat optis.
o Atom karbon nomor 2 dalam 2-butanol bersifat asimetris (mengikat 4 gugus yang berbeda).

Jawaban: D
8
5. Reaksi Senyawa Karbon
o Reaksi substitusi, reaksi adisi, dan reaksi eliminasi.
1. CH3CH2CH3Br + C2H5ONa  CH3CH2CH2OCH2CH3 + NaBr
2. CH3CHBrCH3 + NaOH  CH3CH=CH2 + NaBr + H2O
3. CH3CH=CH2 + HBr  CH3CHBrCH3
6. Alkohol
o Dapat berupa alkohol primer, sekunder atau tersier.

o Bereaksi dengan logam natrium (logam aktif) menghasilkan hidrogen.


o Oksidasi:
Alkohol primer → aldehida → asam karboksilat
Alkohol sekunder → keton
Alkohol tersier →
o Dengan asam karboksilat menghasilkan ester (esterifikasi).
o Beberapa alkohol penting antara lain: metanol, etanol, glikol, dan gliserol.
o Metanol dapat menyebabkan kebutaan, bahkan kematian.
o Etanol digunakan sebagai pelarut, desinfektan, dan sebagai bahan bakar. Selain itu juga untuk
minuman beralkohol.
o Metanol dan etanol dapat dicampur dengan bensin sebagai bahan bakar.
7. Eter
a. Diuraikan oleh HI menjadi alkil iodida.
b. Dietil eter dalam perdagangan dikenal sebagai ”eter”, dan digunakan sebagai obat bius.
8. Aldehida
o Merupakan reduktor kuat, bereaksi positif dengan pereaksi Tollens dan Fehling.
o Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.
o Reduksi aldehida (adisi hidrogen) menghasilkan alkohol primer.
o Larutan 40% metanal atau formaldehida dalam dikenal sebagai formalin.
9. Keton
o Merupakan isomer fungsi dengan aldehida.
o Tidak mereduksi pereaksi Tollens dan Fehling.
o Reduksi keton (adisi hidrogen) menghasilkan alkohol sekunder.
o Aseton atau propanon digunakan untuk membersihkan cat kuku (kutek).
10. Asam Karboksilat
o Merupakan asam-asam lemah.
o Bereaksi dengan basa membentuk garam.
o Bereaksi dengan alkohol membentuk ester.
o Cuka makan adalah asam asetat atau asam etanoat.
o Asam karboksilat suku tinggi terdapat dalam lemak dan minyak.
11. Ester
o Merupakan isomer fungsi dari asam akrboksilat.
o Ester sederhana berbau harum (aroma bunga atau buah-buahan), digunakan sebagai essen.
9
12. Haloalkana
o CFC atau freon digunakan sebagai cairan pendingin, tetapi ternyata merusak lapisan ozon.
o CHCl3 atau kloroform pernah digunakan sebagai obat bius, tetapi ternyata dapat merusak hati.
o CHI3 atau iodoform, digunakan sebagai antiseptik.

Contoh Soal 4-7: Identifikasi dan sifat-sifat senyawa karbon


Senyawa dengan rumus molekul C3H8O, bereaksi dengan natrium membebaskan gas hidrogen dan
dengan kalium dikromat menghasilkan keton. Senyawa tersebut adalah . . . .
A. 1-propanol
B. 2-propanol
C. metil propil eter
D. propanal
E. propanon
Pembahasan:
o Senyawa dengan rumus C3H8O memenuhi rumus umum alkohol dan eter: CnH2n+2O.
o Senyawa bereaksi dengan natrium, berarti alkohol.
o Senyawa bereaksi dengan kalium dikromat menghasilkan keton, berarti aklohol sekunder.
o 2-Propanol tergolong alkohol sekunder.
Jawaban: B

C. BENZENA DAN TURUNANNYA


o Senyawa aromatik: Senyawa tak jenuh tetapi tidak memperlihatkan ketidakjenuhan
(lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi). Kearomatikan disebabkan
adanya resonansi.
1. Tata Nama
o Senyawa turunan benzena lebih dikenal dengan nama trivialnya, di
antaranya berikut ini.

o Disubstitusi dinamai dengan awalan orto (o), meta (m), dan para (p).
10

2. Sifat-Sifat dan Kegunaan


o Toluena : bahan dasar untuk membuat asam benzoat dan berbagai macam petrokimia.
o Asam benzoat dan narium benzoat: bahan pengawet.
o Fenol : bersifat asam, digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan.
o Anilin : bahan dasar industri zat warna diazo.
o Asam salisilat : bahan dasar pembuatan obat (aspirin).
o Stirena : bahan dasar polimer.

D. POLIMER
1. Pembentukan Polimer
o Dapat berupa polimer adisi atau polimer kondensasi. Kalau monomernya merupakan alkena,
sudah pasti hasilnya merupakan polimer adisi.
2. Penggolongan Polimer
o Polimer alam: selulosa, amilum, protein, asam nukleat, karet alam, dan sutera.
o Polimer sintetis: Karet sintetis, plastik, serat sintetis, dan nilon.
3. Beberapa Contoh Polimer
o PVC (polivinyl klorida), polimer dari vinil klorida, digunakan sebagai jas hujan, lantai, pipa
pralon, dan sebagainya.
o Teflon, polimer dari tetrafluoroetilena, digunakan sebagai zat anti lengket.
4. Limbah Polimer
o Tidak biodegradabel.
o Pembakarannya menghasilkan zat beracun, antara lain dioksin.
o Penanganan yang ideal yaitu daur ulang.
E. BIOMOLEKUL
1. Protein
o Merupakan polimer dari asam-asam alfa amino.
o Asam amino mempunyai gugus fungsi asam (–COOH) dan amina (basa: –NH 2).
o Ikatan antar-asam amino disebut ikatan peptida: –CO–NH–.
o Ditunjukkan dengan uji biuret.
o Adanya cincin benzena ditunjukkan dengan uji Xantoproteat yang memberi warna jingga.
o Adanya unsur belerang ditunjukkan dengan uji timbel asetat yang memberi endapan hitam.
2. Karbohidrat
o Dapat berupa monosakarida, disakarida atau polisakarida.
o Monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa, ribosa, dan 2-deoksiribosa.
o Disakarida:
Sukrosa → glukosa dan fruktosa
Laktosa → glukosa dan galaktosa
Maltosa → glukosa dan glukosa
o Polisakarida: amilum, glikogen, selulosa (semuanya merupakan polimer dari glukosa).
11
o Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa.
Aldosa : glukosa, galaktosa, ribosa, dan deoksiribosa.
Ketosa : fruktosa.
o Semua monosakarida mereduksi pereaksi Fehling.
o Kecuali sukrosa, semua disakarida mereduksi pereaksi Fehling.
o Semua polisakarida tidak mereduksi peraksi Fehling.
3. Lemak dan Minyak
o Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.
o Lemak berwujud padat pada suhu kamar, sedangkan minyak berwujud cair.
o Wujud lemak/minyak berkaitan dengan jenis asam lemak penyusunnya, jenuh atau tidak jenuh.
Semakin tinggi kandungan asam lemak tak jenuhnya, semakin rendah titik beku atau titik
lelehnya.
o Dari segi medis, lebih baik mengkonsumsi minyak daripada lemak.
o Minyak dapat diubah menjadi lemak melalui hidrogenasi.
o Minyak kelapa merupakan bahan dasar pembuatan margarin, sabun, dan biodisel.

Anda mungkin juga menyukai