Sebagian besar dari bahan kebutuhan kita sehari-hari merupakan senyawa karbon. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk memahami sifat-sifat senyawa karbon tersebut. Berbagai hal yang dipelajari
dalam kimia karbon di SMA meliputi klasifikasi, tata nama, sifat-sifat dan kegunaan, serta pembuatan
hidrokarbon dan beberapa senyawa turunan alkana.
2. Penggolongan Hidrokarbon
o Alkana: CnH2n+2
Merupakan hidrokarbon alifatik jenuh.
o Alkena: CnH2n
Merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap (–C=C– ).
2
o Alkuna: CnH2n–2
Merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga (–
C≡C–).
o Sikloalkana: CnH2n
Merupakan hidrokarbon siklik jenuh (semua ikatan karbon merupakan ikatan tunggal)
o Hidrokarbon Aromatik
Merupakan hidrokarbon siklik dengan ikatan yang berkunjugasi (ikatan tunggal dan ikatan
rangkap selang-seling) pada cincinnya. Contoh: benzena (C6H6).
Contoh Soal 4-2: Mengidentifikasi golongan hidrokarbon.
Senyawa berikut ini yang tergolong alkuna adalah . . . .
A. CH3CH(CH3)CH(CH3)CH2CH3
B. CH3CHC(CH3)CH(CH3)2
C. CH3CH(CH3)CH(CH3)CCH
D. CH3CH2CH(CH3)CH(CH3)2
E. CH3C(CH3)2CH2CHCH2
Pembahasan:
Soal seperti ini dapat dijawab dengan dua cara, sebagai berikut:
I. Tentukan jumlah C dan H, kemudian periksa rumus umumnya.
II. Periksa jumlah ikatan karbon-karbonnya. Ingat, atom karbon harus selalu mempunyai 4 garis
ikatan.
Sekarang, perhatikan pilihan jawaban C: CH3CH(CH3)CH(CH3)CCH
Cara I: Jumlah atom C = 7 dan jumlah atom H = 12; C7H8 memenuhi rumus umum CnH2n-2.
Cara II: Atom C paling kanan hanya mengikat 1 atom H, artinya 3 ikatan terpasang dengan C di
sebelah kirinya. Rumus bangun senyawa itu seperti tampak berikut ini.
Jawaban: C
3. Atom Karbon Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuarterner
o Atom karbon primer : Atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon lain.
o Atom karbon sekunder: Atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon lain.
o Atom karbon tersier : Atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon lain.
o Atom karbon kuarterner: Atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon lain.
4. Sifat-Sifat Alkana
o Semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik didih. Pada suhu kamar, metana, etana,
propana, dan butana berupa gas.
o Isomer dengan rantai cabang mempunyai titik didih lebih rendah daripada isomer rantai lurus.
o Selain reaksi pembakaran, alkana dapat mengalami reaksi substitusi dan perengkahan (cracking).
5. Sifat-Sifat Alkena dan Alkuna
o Sifat fisis menyerupai alkana.
o Selain reaksi pembakaran, alkena dan alkuna dapat mengalami reaksi adisi. Alkena sederhana
dapat mengalami polimerisasi adisi.
3
6. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
o Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, terutamanya alkana dan
sikloalkana.
o Pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi yang dikehendaki dilakukan melalui distilasi
bertingkat.
Bensin
Sola
r
7. Nilai Oktan
o Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan yang ditimbulkan dan dinyatakan
dengan nilai oktan.
o Semakin banyak ketukan, semakin rendah nilai oktan.
o Senyawa pembanding: Isooktana diberi nilai oktan 100; sedangkan n-heptana diberi nilai oktan 0.
o Premium-90: memiliki mutu setara dengan campuran 90% isooktana dengan 10% n-heptana.
o Nilai oktan dapat ditingkatkan dengan cara blending, cracking, atau dengan menambahkan zat
antiketukan.
o Dahulu digunakan TEL (tetra etil timbel) sebagai zat antiketukan. Namun, kini penggunaannya
sudah dilarang karena menimbulkan pencemaran udara.
o Salah satu zat antiketukan yang kini digunakan yaitu MTBE (metil tertierbutil eter).
8. Polusi yang Berkaitan dengan Pembakaran Bahan Bakar Fosil
a. Berbagai jenis polutan dan dampaknya
Polutan Sumber Dampak
CO2 Unsur C dalam bahan bakar Efek rumah kaca
CO Pembakaran tak sempurna Mengikat hemoglobin
SOx Adanya belerang dalam bahan bakar, Hujan asam
terutamanya batu bara
NOx Reaksi N2 dengan O2 pada mesin- Asap-kabut (asbut); efek rumah kaca;
mesin bersuhu tinggi hujan asam (NO2)
C (jelaga) Pembakaran tak sempurna Mengganggu pemandangan dan
pernapasan
Pb TEL (Aditif dalam bensin) Merusak otak; karsinogen
b. Upaya mengurangi pencemaran CO dan NOx
o Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
o Memasang Pengubah Katalitik (catalitic converter) pada knalpot kendaraan.
4
Catalitic converter mengubah CO menjadi CO2; NOx menjadi N2.
4-Etil-2,3,5,5-tetrametilheptana
2
2,3,4-Trimetil-3-heksena
3
4
2,3,5-Trimetil-4-heksanol
7 o 2-Metil-3-pentanon
o Etil isopropil keton
6
8 Asam 2-etilheksanoat
9 Metil propanoat
Pembahasan:
Senyawa tersebut mempunyai gugus fungsi alkohol. Rantai induk dan penomoran ditunjukkan pada
gambar berikut:
Jawaban: C
4. Keisomeran
o Isomer: Senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama. Keisomeran terjadi karena perbedaan
struktur atau konfigurasi.
Jawaban: D
8
5. Reaksi Senyawa Karbon
o Reaksi substitusi, reaksi adisi, dan reaksi eliminasi.
1. CH3CH2CH3Br + C2H5ONa CH3CH2CH2OCH2CH3 + NaBr
2. CH3CHBrCH3 + NaOH CH3CH=CH2 + NaBr + H2O
3. CH3CH=CH2 + HBr CH3CHBrCH3
6. Alkohol
o Dapat berupa alkohol primer, sekunder atau tersier.
o Disubstitusi dinamai dengan awalan orto (o), meta (m), dan para (p).
10
D. POLIMER
1. Pembentukan Polimer
o Dapat berupa polimer adisi atau polimer kondensasi. Kalau monomernya merupakan alkena,
sudah pasti hasilnya merupakan polimer adisi.
2. Penggolongan Polimer
o Polimer alam: selulosa, amilum, protein, asam nukleat, karet alam, dan sutera.
o Polimer sintetis: Karet sintetis, plastik, serat sintetis, dan nilon.
3. Beberapa Contoh Polimer
o PVC (polivinyl klorida), polimer dari vinil klorida, digunakan sebagai jas hujan, lantai, pipa
pralon, dan sebagainya.
o Teflon, polimer dari tetrafluoroetilena, digunakan sebagai zat anti lengket.
4. Limbah Polimer
o Tidak biodegradabel.
o Pembakarannya menghasilkan zat beracun, antara lain dioksin.
o Penanganan yang ideal yaitu daur ulang.
E. BIOMOLEKUL
1. Protein
o Merupakan polimer dari asam-asam alfa amino.
o Asam amino mempunyai gugus fungsi asam (–COOH) dan amina (basa: –NH 2).
o Ikatan antar-asam amino disebut ikatan peptida: –CO–NH–.
o Ditunjukkan dengan uji biuret.
o Adanya cincin benzena ditunjukkan dengan uji Xantoproteat yang memberi warna jingga.
o Adanya unsur belerang ditunjukkan dengan uji timbel asetat yang memberi endapan hitam.
2. Karbohidrat
o Dapat berupa monosakarida, disakarida atau polisakarida.
o Monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa, ribosa, dan 2-deoksiribosa.
o Disakarida:
Sukrosa → glukosa dan fruktosa
Laktosa → glukosa dan galaktosa
Maltosa → glukosa dan glukosa
o Polisakarida: amilum, glikogen, selulosa (semuanya merupakan polimer dari glukosa).
11
o Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa.
Aldosa : glukosa, galaktosa, ribosa, dan deoksiribosa.
Ketosa : fruktosa.
o Semua monosakarida mereduksi pereaksi Fehling.
o Kecuali sukrosa, semua disakarida mereduksi pereaksi Fehling.
o Semua polisakarida tidak mereduksi peraksi Fehling.
3. Lemak dan Minyak
o Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.
o Lemak berwujud padat pada suhu kamar, sedangkan minyak berwujud cair.
o Wujud lemak/minyak berkaitan dengan jenis asam lemak penyusunnya, jenuh atau tidak jenuh.
Semakin tinggi kandungan asam lemak tak jenuhnya, semakin rendah titik beku atau titik
lelehnya.
o Dari segi medis, lebih baik mengkonsumsi minyak daripada lemak.
o Minyak dapat diubah menjadi lemak melalui hidrogenasi.
o Minyak kelapa merupakan bahan dasar pembuatan margarin, sabun, dan biodisel.