Tata tertib ini sebaiknya dibuat oleh Panitia khusus yang melibatkan kepala sekolah, guru-guru,
panitia perpustakaan, dan segenap petugas perpustakaan sekolah. Tata tertib ini harus dibuat
secara singkat, jelas dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua pengunjung.
Masalah – masalah yang harus dicantumkan dalam tata tertib meliputi :
1. Sifat dan status perpustakaan sekolah
2. Keanggotaan perpustakaan sekolah
3. Bahan-bahan pustaka yang tersedia
4. Sanksi dan hukunan bagi pelajar
5. Iuran bagi setiap anggota
6. Sistem penyelenggaraan
7. Waktu pelayanan atau jam buka
Rumusan tata tertib yang telah dibuat harus diumumkan kepada anggota perpustakaan sekolah
agar diikuti dan ditaati. Cara mengumumkannya dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama,
rumusan tata tertib yang telah dibuat itu dituliskan pada selembar kertas manila. Usahakan
ditulis dengan baik, indah, bersih dan dapat dibaca dengan jelas. Setelah ditulis tempelkan pada
tembok yang sekiranya mudah dibaca oleh setiap pengunjung. Cara kedua, adalah setiap
anggota baru diberi selembar tata tertib. Jadi rumusan tata tertib yang telah dibaut itu diketik
pada kertas sil dan distensil sebanyak mungkin. Setelah distensil diberikan kepada setiap orang
atau murid yang baru mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan sekolah.
Pada setiap tata tertib perpustakaan sekolah dicantumkan sanksi-sanksi tertentu bagi
pengunjung yang melanggar larangan – larangan atau melakukan sesuatu yang tidak
diperbolehkan, antara lain sebagai berikut :
1. Merokok, makan, minum diruang perpustakaan
2. Membuat gaduh, berbicara keras, menyanyi, tertawa, bersiul dan bersenda gurau di
dalam ruang perpustakaan.
3. Merusak bahan-bahan pustaka dan perlengkapan perpustakaan
4. Mencorat – coret bahan – bahan pustaka, meja, kursi dan perlengkapan lainnya
5. Memindahkan letak buku sehingga tidak sesuai dengan sistem penempatan yang berlaku
6. Membawa keluar buku-buku dari perpustakaan yang sebelumnya tanpa diproses secara
administratif.
7. Membuang sampah disembarang tempat
8. Terlambat mengembalikan buku-buku yang dipinjamnya
Pengunjung perpustakaan sekolah yang melanggar larangan – larangan tersebut diatas harus
diberi sanksi-sanksi atau hukuman tertentu yang bersifat mendidik, misalnya pengunjung yang
sengaja/tidak sengaja terlambat mengembalikan pinjamanya dikenakan denda Rp. 500,
/buku/hari, pengunjung yang merusak bahan-bahan pustaka harus memperbaiki kembali,
pengunjung menghilangkan buku harus menggantinya dengan judul yang sama atau hampir
sama, pengunjung yang membawa keluar buku-buku tertentu tanpa melalui prosedu
peminjaman yang berlaku harus dicabut haknya sebagai anggota perpustakaan dalam waktu
tertentu dan sebagainya. Sanksi-sanksi tersebut harus benar-benar diterapkan tanpa
memandang siapa pelanggarnya, apakah yang bersangkutan itu anak guru, kepala sekolah atau
bukan.
A. Tata tertib dalam peminjaman
Pelayanan peminjaman adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai
perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian pustaka. Kegiatan kerja ini sering
disebut dengan istilah “sirkulasi”. Sirkulasi mengandung maksud mengedarkan koleksi
perpustakaan kepada pemakainya. Setiap perpustakaan pasti mempunyai kegiatan ini,
meskipun tidak semua perpustakaan meminjamkan koleksinya untuk di bawa keluar
perpustakaan. Banyak perpustakaan khusus, atau perpustakaan yang memiliki koleksi langka,
atau jumlah koleksi terbatas, tidak meminjamkan bahan pustakanya ke luar perpustakaan.
Mungkin ada suatu lembaga yang memiliki koleksi cukup berbobot, tetapi tidak memiliki ruang
kaca, maka koleksi tersebut seyogyanya diatur untuk boleh di pinjam keluar, meskipun dengan
syarat yang berat.
Pustakawan harus pandai menentukan kebijakan dalam mengatur pelayanan, yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi perpustakaan antara lain:
a. Ruang perpustakaan kecil dan jumlah koleksi sangat terbatas namun merupakan sumber
informasi mutakhir. Situasi ini dapat diatasi dengn membuat persyaratan peminjaman yang
dapat menjamin pustaka tidak hilang.
b. Terbatasnya jumlah tenaga perpustakaan. Situasi ini dapat diatasi dengan waktu
pelayanan, misalnya tidak setip hari atau sehari hanya beberapa jam (tidak selama jam kerja).
1. Peraturan tata tertib perpustakaan :
1.1 Sistem Layanan
Untuk melayani peminjaman buku dapat di pilih sistem yaitu :
· Sistem terbuka
Dalam sistem terbuka memerlukan :
v Ruangan yang luas
Jarak anatara rak yang satu dengan rak yang lainnya harus luas sehingga pengunjung dapat
bergerak untuk melihat koleksi buku. Rak buku tidak boleh terlalu tinggi agar pengunjung tidak
kesulitan dalam mengambil buku. Tata letak rak buku juga di atur sehingga pengawas mudah
mengawasi pengunjng tampa harus mengganggunya
v Kalatog
Pengaturan dan penataan buku harus sesuai dengan petunjuk katalog. Rambu-rambu harus
ringkas dan jelas dan di pasang pada tempat yang tepat sehingga pengembalian buku di
letakkan di tempat yang benar
v ketenangan dan kebersihan
ruangan yang memuat banyak orang biasanya menjadi gaduh dan kotor, maka perlu
dipersiapkan kiatrnya agar ketenagan dan kebersiahan terjaga
· Sistem tertutup
Dalam sistem tertutup memerlukan :
v Ruangan yang terpisah
Karena pengunjung tidak boleh masuk ke ruang koleksi maka arus ada ruang pemisah antara
ruang koleksi dan ruanagan yang dapat dimasuki pengunjung. Ruangan pemisahnya bisa
menggunakan alamari atau menempatkan rak rak dengan jarak sempit dan tinggi dan hanya
petugas yang bisa mengambilnya misalkan dengan menggukan tangga
v Katalog
Katalog yang disediakn harus lengkap sehingga dapat digunakan untuk menelusuri koleksi buku
buku, baik nama pengarang, judul, maupun subjek/isi buku
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata tertib sebaiknya dibuat oleh panitia khusus yang melibatkan kepala sekolah, guru-guru, panitia
perpustakaan dan segenap petugas perpustakaan sekolah. Tata tertib ini harus dibuat secara
singkat, jelas dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua pengunjung.
Salah satu kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam pelayanan teknis adalah
perawatan/pemeliharaan buku-buku perpustakaan sekolah. Pemeliharaan disini berarti
memelihara buku-buku perpustakaan supaya terjaga dan masih dapat dipakai.
B. Saran
1. Makalah ini dapat menambah khasana perpustakaan mengenai perawatan dan pemeliharaan
koleksi perpustakaan.
2. Dalam pembuatan dan pelaksanaan tata tertib dapat dipatuhi dan berjalan dengan baik.
3. Hendaknya dengan cara-cara seperti ini dapat menjadikan perpustakaan yang baik dan dapat
dikunjungi.
Daftar Pustaka
Bafadal. Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. PT Bumi Aksara : Jakarta. (Hal. 113)
dan Tata tertib perpustakaan sekolah (hal. 143)
Soeatminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Perpustakawan. Kanisius : Yogjakarta.
(Hal. 126) dan Tata tertib peminjaman (hal. 139)
richa krisma di 15.36