Anda di halaman 1dari 7

SOS HB DETEX

➢ SKEMA

Skema Asli SOS Based on Detex

Skema Versi Mini


➢ DASAR SWITCH HB

➢ TRAFO OSC
• Tabel
Berikut adalah tabel perbandingan lilitan primer dan sekunder trafo osilator.
Dihitung berdasarkan lilitan trafo osilator skema SOS HB Detex. Saran dari mbah
Dwi, induktansi NP minimal 15mH. Tinggal sesuaikan lilitan dengan trafo yang
anda pakai. Semakin sedikit lilitan NP, semakin rendah induktansinya. Efeknya,
frekuensi semakin tinggi. Begitupun sebaliknya

Tabel Perbandingan Lilitan Trafo Oscillator SOS HB Detex,


Stanndar Skema 190 : 20 : 20

NP NS NS
190 20 20
180 19 19
171 18 18
161 17 17
152 16 16
142 15 15
133 14 14
123 13 13
114 12 12
104 11 11
95 10 10
85 9 9
76 8 8
66 7 7
57 6 6
47 5 5
38 4 4

• Trafo EE
Gambar dibawah ini merupakan keterangan untuk membuat lilitan osc untuk ferit
bekas LHE. Diameter kawat email dapat menggunakan ukuran berapa pun selama
muat pada koker.

Setelah selesai dibuat ukur menggunakan ESR Digital berapa nilai induktansi
lilitan primernya (Np). Nilai induktansi (mH) ini akan digunakan untuk
menghitung frekuensi yang akan dihasilkan oleh rangkaian osc. Gunakan aplikasi
Analog Electronic Toolbox untuk mempermudah perhitungan.
Sumber : https://steknoz.blogspot.com/2018/12/menggulung-trafo-osc-pada-sos-
smps-dan.html

• Trafo Donat
Cara melilit trafo osilator smps detex menggunakan ferit toroid/donat/core bulat‫ز‬
Buat lilitan satu arah NP NS NS. Dimulai dari NP. Sebaiknya NP & NS dililit
penuh 360° melingkari donat, gambar hanya sebagai ilustrasi saja. Boleh juga
menggunakan kabel kecil asalkan muat. Berapa jumlah lilitan yang cocok Silakan
cek tabel di atas
Catatan : gunakan donat/core/toroid dengan permeabilitas yang tinggi seperti
warna hijau, atau warna hitam bekas emi filter

Bekas Emi Filter polos (Tanpa Cat), Wajib di isolasi terlebi dahulu angar tidak
terjadi konsleting ke Ferite

➢ TRAFO UTAMA
Tabel induktansi NP trafo utama HB dengan frekuensi osilator. Dihitung pada XL 1000
ohm, Sebenarnya XL antara 800-1200 ohm. Diambil tengahnya saja yaitu 1000 ohm.
Kalau ternyata belum pas (mosfet panas, atau trafo panas tanpa beban), mungkin cocoknya
diatas atau dibawah 1000 ohm

Referensi dari Pakdhe Cahyo Pranoto (EMGE)


Kembali ke ilmu dasar yg referensinya dari pengalaman saya pribadi, ttg pembuatan trafo
UTAMA smps,
Terutama HB dan FB
saya membuat referensi ini tujusnnya untuk mempermudah bagi siapa saja yg ingin
mengikuti cara dan bagaimana membuat smps HB dan FB. Mungkin referensi saya beda
dg referensi orang lain di karenakan yg saya berikan bukan standar nasional atau
internasional, namun standart khusus yaitu "EMGE"
1. HB300V - HB400V Zin = 1000 ohm
2. FB300V - FB400V Zin = 1500 ohm
Zin = Impedansi Lilitan primer yang memiliki Rumus
Z = R + JX
R = reistansi kawat dalam ohm (bisa diabaikan karena sangat kecil) sehingga bisa di tulis
dengan
Z = JX JX = XL sehingga bisa disederhanakan
Z = XL, XL bisa dicari dg rumus
XL = 2.π. F. L
2.π = bilangan konstan 6.28
F = frekwensi..... Hz
L = induktor ... Henry
Bagaimana cara menggunakannya?
Contoh nya :
Kita akan membuat trafo utama dg ferrit EE42 non gap
Pertama diterawang kira kira ukuran ruang kawatnya berapa panjang nya berapa tinggi
nya dam selanjutnya di bagi dengan diameter kawat nya.
EE42 memiliki panjang ruang 30mm dan yg bisa ditempati lilitan sekitar 28mm maka
lilitan efektif yg diperoleh sekitar 24mm, nah angka ini untuk menentukan jumlah
lilitannya.
Kita ambil kawat 1.2mm maka 24:1.2=20, jika bolak balik maka didapat 40 lilit untuk
Primer nya... Pasang ferrit lalu ukur dg L meter (ESR) berapa nilai nya.... setelah ketemu
hitung dg app "electrodroid" berapa harga XL nya..... untuk frekwensi gunakan minimum
25khz dg rlectrodroid di dapat 6.36mH.
Diukur dg ESR didapat 10mH padahal yg dibutuhkan 6.36mH bagaimana caranya?
Jika harga L kebesaran coba dikasih gap dg kertas yg tipis pada kaki kiri dan kanan, yg
tengah gak usah agar didapat 6.36mH. dan selesai lah untuk trafo utama HB300-400V
Bagaimana jika diukur dg ESR hanya didapat 3.4mH? jika nilai dibawah 6.36mH
kemungkinan pertemuan kaki ferrit ada kotoran coba bersihan lalu di test lagi intinya biar
didapat nilai 6.36mH selamat mencoba.
Untuk selanjut ada langkah yg kedua yaitu ttg frekwensi...
Yg pertama adalah frekwensi tetap yg menyesuaikan induktornya, sesi selanjutnya ke dua
ialah induktor tetap frekwensi yg menyesuaikannya nah langkah ini mungkin akan lebih
mudah namun dg referensi yg sama mungkin disebabkan karena koker (tempat lilitan)
terbatas sehingga untuk mencapai nilai induktansi yg pas tidak bisa diperoleh maka
langkah kedua ialah menyesuaikan frekwensi agar diperoleh impedansi yg pas... yaitu 1k
ohm utk hb300-400 dan 1k5 utk fb300-400
Cara ini lebih banyak dipake karena lebih mudah dalam mengubah impedansi dengan cara
mengubah frekwensi..
Contoh dalam bikin trafo kawat sudah full atau kadung jadi dan terukur misal 2.7mH maka
utk mencapai impedansi 1k harus mengubah frekwensinya... gunakan elektrodroid agar
cepat ketemu spt gbr dibawah
Jika postingan saya ada kekurangan dan kekeliruan monggo di tambahkan dan dokoreksi
karena saya hanya miliki sedikit pengalaman yg mungkin tidak sesuai apa yang anda
harapkan, salam dari Cahyo Pranoto's beserta keluarga

Tabel Induksi Trafo Utama dan Frekuensi Osilator (XL = 1000 Ohm)
Frekuensi Induktansi
34 Khz 4,5 mH
40 Khz 3,9 mH
45 Khz 3,5 mH
50 Khz 3,1 mH
55 Khz 2,8 mH
60 Khz 2,6 mH
65 Khz 2,4 mH
70 Khz 2,2 mH
75 Khz 2,1 mH
80 Khz 1,9 mH
85 Khz 1,8 mH
90 Khz 1,7 mH
95 Khz 1,6 mH
100 Khz 1,5 mH

Hitung NP lebih mudah pakai App Electrodroid

https://play.google.com/store/apps/details?id=it.android.demi.elettronica
Tabel Kawat Email

➢ TROBLE TROUBLESHOOTING
✓ Berikut rangkuman masalah yang mungkin anda temukan saat membuat smps sos
HB detex, serta cara mengatasinya :
1. Gagal start
▪ Sebelumnya pastikan dioda penyearah primer tidak bocor, dan elko primer
(400V) tidak kering (rusak). Penyebab lain :
▪ Induktansi lilitan primer trafo osilator terlalu sedikit. Solusinya tambah
lilitan (sekundernya menyesuaikan), periksa sambungan trafo apakah rata,
atau mungkin kotor sehingga timbul GAP (celah udara) ini dapat
mengurangi nilai induktansi.
▪ Diac DB3 rusak. Ukur dengan avo, kalau nyambung berarti rusak
▪ Mosfet terlalu "berat". Kapasitas gate yang besar membutuhkan arus yang
besar pula. Coba besarkan C start up (C 104 pada skema, dekat DB3)
▪ Saran gunakanlah fet "ringan" seperti IRFP460 kalau anda baru pertamakali
rakit sos hb
▪ Resistor (1K 2W pada skema) terlalu besar. Perkecil hingga sekitar 560ohm
2. Mosfet panas (kondisi tanpa beban output)
▪ Induktansi primer trafo utama terlalu besar. Solusinya kurangi lilitan
primer. Cara paling cepat adalah dengan memberi celah GAP antara 2 ferit
sedikit demi sedikit hingga didapat induktansi yang di inginkan. Bisa juga
pakai kertas
▪ VGS (Volt Gate Source) terlalu rendah atau terlalu tinggi. Pastikan rasio
lilitan trafo osilator sesuai skema. Periksa juga dioda zener dan 1n4148
3. Trafo utama panas (kondisi tanpa beban output)
▪ Lilitan primer terlalu sedikit
▪ Solusinya tambah lilitan
▪ Ada celah GAP atau mungkin kotoran sehingga timbul GAP
▪ Periksa sambungan ferit. Terawang apakah ada celah. Kalau perlu diamplas
dengan amplas halus. Letakkan di lantai atau kaca supaya benar2 rata.
Amplas perlahan2
▪ Cara lain yaitu naikkan frekuensi osilator
4. Trafo utama panas saat diberi beban output
▪ Sebenarnya ini normal. Bukanlah masalah. Makanya perlu isolasi tahan
panas antara lilitan primer dan sekunder. Tapi kalau panas poll sampai
isolasi leleh. Ini tidak normal
5. Sempat start sebentar langsung jeglek mcbnya. -Kapasitas elko primer besar
membutuhkan arus charging yang besar pula. Solusinya pasang softstart. Lebih
baik dengan delay on. Ada jeda waktu beberapa detik sebelum relay on
6. Dioda sekunder jebol
▪ Cek datasheet dioda. Gunakan minimal dioda ultrafast 200 Volt supaya
aman
▪ Gunakan elko sekunder seperlunya. Tidak perlu puluhan ribu mikro farad.
Ini malah bisa menjadi masalah saat starting. Bahkan mosfet bisa saja jebol
kalau smpsnya masih standart. Perlu softstart PWM khusus
7. Mosfet langsung jebol
▪ Cek datasheet mosfet. Pastikan jenis N-Channel dengan VDS (Volt Drain
Source) atau VCE (jika itu IGBT N-Channel) minimal 500V
8. Standby anteng, diload trafonya ngerik
▪ menurut pengalaman saya pribadi, ini karena frekuensi osilator terlalu
tinggi. Coba turunkan sampai tidak lagi ngerik.

➢ WARNING !!!
SMPS bukan untuk pemula yang baru mengenal elektronika. Bila anda belum paham
betul PSU TRAFO BESI, sebaiknya belajar dulu ap aitu konduktor, ap aitu isolator,
rumus dasar arus, tegangan, dan tahanan. Ingat !!! SMPS = High Voltage, Resiko
Nyawa Anda……..

Anda mungkin juga menyukai