Anda di halaman 1dari 6

Teori dan Rangkaian Transistor Sebagai Penguat Arus

Transistor Sebagai Saklar


Pada beberapa artikel terdahulu, kita telah mempraktekkan fungsi transistor sebagai
saklar dan switching. Sama aja kalee, hehehe kalo sebagai saklar itu sebagai saklar elektronik
yang mematikan dan menghidupkan rangkaian secara otomatis, misalnya pada rangkaian alarm
sendor laser. Kalau sebagai switching itu sebagai salaklar otomatis yang mematikan dan
menghidupkan rangkaian ratusan bahkan ribuan kali perdetik, misalnya pada rangkaian joule
thief dan raket nyamuk.
Nah kemarin-kemarin kita langsung praktek tanpa menghitung dulu nilai-nilai
komponen agar powerfull. Lalu ketika kita ingin membuat rangkaian raket nyamuk dari
transistor C828 misalnya maka berapakah nilai resistor yang paling tepat???? Masalahnya saya
belum bisa menghitung nilai induktor ferit karena gak punya alat ukurnya. Jadi sekarang biar
mudah saya akan menggunakan LED sebagai outputnya.
1. Alat dan Bahan
a. Baterai 3v
b. LED superbright warna putih boleh
c. Transistor C828
d. Resistor nilainya sekian dua buah

2. Skema Rangkaian
Sekarang adalah mencari nilai Rled. Caranya adalah dengan hukum ohm
Rled = V / Iled
Dan rumus Daya adalah, P = V.I
Eits,, karena sumber tegangan tidak sama dengan tegangan led maka kita harus
mengetahui selisihnya .
Ih kamu tuh ya kenapa baterenya engga 3v aja biar gak banyak ngitung!
Biarin, soalnya kalau rangkaian yang lebih komplek lagi perlu ngitung kayak gini,
soalnya tegangan dan arus yang dibutuhkan pasti tidak selalu sama dengan yang
dibutuhkan.

V = (Vbat - Vled) = 6 - 3 = 3v
Iled = Kebutuhan arus LED = 30mA
masukin ke rumus :
Rled = V / Iled
R = 3 / 30mA = 3 / 0,03 = 100ohm, Jadi nilai yang dibutuhkan untuk Rled adalah
100 ohm.

Lah itu 30mA darimana???


ini adalah arus yang dikonsumsi LED. nilainya beda-beda, tergantung tipe dan warna
LED, umumnya 15mA, 20mA, 30mA dll. Saya ambil 30mA karena menggunakan LED
superbright warna putih.

Lalu mencari nilai Rbasis dengan cara menghitung Ib. Caranya ?


Lihat datasheet.
“Oh iya untuk mencari datasheet tinggal cari di
google misalnya "Datasheet C945". Biasanya
disediakan dalam bentuk pdf. Kalau mau
datasheet yang praktis, tinggal cari di situs
http://alltransistors.com/ , contohnya datasheet
c828 ini. Namun ya... itu, datasheet dari sana
itu adalah data umum tidak mendetail. Selain
itu kadang pabrikan membuat karakteristik
komponen yang berbeda dengan komponen
lain. Jika kita tidak tahu transistor tersebut
dibuat oleh pabrik mana, pakailah datasheet ini
atau pilih satu datasheet dari pabriknya.”
Dari datasheet C828 ini diketahui hFE
(minimum) adalah 130 dengan arus minimal
2mA
Kondisi saat transistor bisa mengalirkan arus dari kolektor ke emitor adalah saat basis
menerima tegangan sebesar 0,8 volt dan arus minimalnya adalah 10mA, (istilahnya
saturasi) datanya lihat di Vbe.

Hitung lagi nilai resistor ini dengan hukum ohm tadi :

Rbasis = (Vbatt - Vbe) / Ib = ?

Ib nya berapa??? Lupa... hihihi Arus basis ini bisa didapat dari Arus emitor dikurang
Arus kolektor (Ie-Ic). Laahh arus emitornya berapa??? Hehehe ada rumus lain yaitu
Arus kolektor adalah perkalian dari arus basis dengan hFE, ohh yeaaahh. Arus
kolektor pada kasus ini adalah 30mA (arus yang dibutuhkan LED)

Di ketahui : Ic = 30 mA = 0,03 A dan hFE = 130 A


Ib = Ic / hFE = 0,03 / 130 = 0.00023A = 230nA wowow kecil sekali! Lanjut...
Rbasis = (Vbatt - Vbe) / Ib = (6 - 0,8) / 230nA = 22.608 ohm= 22,6 kOhm

Hmm karena di pasar engga ada resistor dengan nilai ini, maka kita bulatkan
saja ke nilai terdekat yang ada di pasar yaitu 22Kohm. Tentunya ini juga merubah Ib
dan Ic meskipun dalam hitungan nano ampere. Jadi nilai resistor yang dibutuhkan agar
rangkaian dapat menyala optimal adalah 100ohm dan 22Kohm.
Sekarang, coba ganti resistor 22Kohm tersebut dengan 100Kohm, dan 1Kohm
bagaimana jadinya???
Nah itulah dasar untuk Transistor sebagai saklar. Jika tegangan yang masuk ke
basis di bawah Vbe minimal, maka transistor tidak bisa mengalirkan arus atau istilahnya
cut off.

Transistor Sebagai Penguat Arus.


Prinsipnya hampir sama dengan yang dibahas diatas. Namun pada transistor sebagai
saklar, arus yang dialirkan adalah arus searah (DC) yang rata. Maka pada penguatan arus,
tegangan yang dialirkan tidaklah rata atau naik turun . Jadi ingat tentang tegangan DC yang
naik turun kan? (pembahasan ada di sini : hubungan tegangan, arus dan daya).
Transistor sebagai penguat arus atau bahasa linggisna amplipaer eh maaf orang sunda
heheh amplifier. Banyak digunakan pada alat elektronik yang menggunakan gelombang
elektromagnetik, seperti pre-amp, op-amp, dll. Namun kita gak membahas sejauh itu,
PUSIIINNGGG. Yang dasar aja dulu, yaitu RPMSSSB. Apaan nih ? Rumah Makan Padang
Sangat Sederhana Sekali Bayar? huahahahah Rangkaian Penguat Mic Sangaaaaaaaaaaaat
Sederhana Sekali Banget.

Skema Rangkaian

Daftar Komponen :
1. Transistor C828A
2. 4 buah batere 1,5volt
3. Mic kondensor
4. Earphone
5. kabel-kabel

Fungsi baterei 1,5v adalah untuk menyetir mikrofon agar bisa bekerja. Kalau tidak
punya microfon, pake speaker kecil yang impedansinya 8ohm juga bisa. Begitu juga dengan
batere 4,5v adalah untuk menyetir earphone agar bisa bersuara. Kenapa? Karena meskipun
sinyal sudah dikuatkan oleh transistor, namun belum cukup untuk membunyikan sebuah
earphone, apalagi speaker.
Cara kerjanya saat mic bergetar, karena ada suara, maka akan menghasilkan arus bolak
balik yang lemah, arus bolak balik ini (kita sebut sinyal) akan mengalir ke basis transistor.
Sinyal yang lemah ini yang masuk ke basis transistor, kan bolah balik tuh, artinya naiiikkk
tuurruuun naaaiikk tuuurruun seperti gelombang sinus. Karena arus basis ini labil, maka arus
dari kolektor ke emitor pun labil, kadang besar, kadang kecil. Namun masih pada frekuensi
yang sama. yang berbeda adalah amplitudonya. Kenapa? Misalkan saat arus naaiikkk,
tegangannya berubah dari 0v, ke 0,2 v ke 0,25v, ke 0,30 dst sampai ketika berada di puncak
turun lagi. Tadi kan sudah tahu kalau tegangan dari basis kecil, maka kolektor pun akan
mengalirkan arus yang kecil, kalau tegangan basis lebih besar, maka arus dari kolektornyapun
akan lebih besar.
Meski begitu hasil dari rangkaian ini masih belum kuat jadinya pakai earphone
Makanya tadi saya nyuruh kamu buat ngeganti resistor basis agar tahu perbedaannya. Owww
yeeeaahhh.
Beginilah kira-kira ilustrasi grafiknya :

sinyal lemah

sinyal kuat, ampliduto diperkuat tapi frekuensi tetep

Sekarang kita melangkah ke rangkaian pendeteksi arus listrik.


Sudah kita ketahui dalam arus listrik terdapat medan elektromagnet dan dalam medan
elektromagnetik terdapat medan listrik. Di sekitar kita terdapat gelombang elektromagnetik,
untunglah telinga manusia hanya mendengar suara dengan gelombang maksimal 20KHz.
Kalau lebih, maka kita kita bisa mendengar siaran radio, TV, mendengar percakapan telepon
dan lainnya. Enak banget gak? Ya enggak lah yang ada berisik, coba hitung berapa jumlah
stasiun radio yang ada di dunia? belum lagi radio komunikasi bandara, radio polisi, stasiun tv,
belum lagi siaran dari luar negeri yang berbahasa aseng iseng asing. wuuiiihhh.
Untung juga kita hanya bisa mendengar suara minimal 20Hz. Kalo enggak, suara
tetangga yang ngomongin kamu bisa kedengaran, suara daun jatuh, suara angin, suara perut
saat metabolisme dan suara yang tidak bisa didengar manusia lainnya saat ini.
Apa hubungannya dengan transistor?
Kali ini kita akan membuat rangkaian pendeteksi gelombang elektromagnetik frekuensi
rendah. Kalo frekuensi tinggi mah bikin radio aja sekalian xixixxi.
Gelombang radio frekuensi rendah ini kita sebut aja radiasi, sangat banyak juga di
sekitar kita. Karena di pancarkan oleh kabel listrik PLN dan juga alat elektronik. Frekuensi
listrik PLN adalah 50Hz.

Skema Rangkaian Detektor Radiasi Listrik


Skema ini sudah terkenal di dunia elektro, bahkan beberapa pihak mengklaim ini adalah
rangkaian pendeteksi hantu. heheheheh. Rangkaiannya sendiri sangat sederhana dengan
memanfaatkan transistor sebagai penguat dan di rangkai sedemikian rupa, maka penguatannya
bisa sampai berjuta-juta kali. Maksudnya, arus yang cuma sekian nano bisa menjadi sekian
miliampre.
Rangkaian Million Gain
Gain di sini bukan arti dari “no pain no gain” namun dalam elektronika, terutama
transistor, gain adalah kelipatan. Jadi 8 million gain artinya 8 juta kali lipat. Apa yang berlipat?
Yaitu arus. Sebenarnya dalam transistor ada bahasa yang lebih spesifik lagi untuk istilah gain,
yaitu hFE dan β. Istilah hFE digunakan pada saat arus yang masuk ke basis adalah arus rata.
Sedangkan β digunakan pada arus naik turun.

6-8 Million gain


Jika hfe setiap transistor adalah 200,
Hfe = 200, jika ada 3 transistor berarti
200 pangkat 3 = 200 x 200 x 200 = 8.000.000

Rangkaian di atas, memiliki penguatan 8 juta kali, artinya setiap transistor mempunyai
betta sebanyak 200. Bagaimana caranya?
“Flat logam berfungsi sebagai antena/penala untuk beresonansi dengan sinyal yang ada di
sekitar. Lalu sinyal ini masuk ke basis, karena basis punya arus maka kolektor akan
mengalirkan arusnya, lalu kedua arus basis dan kolektor ini akan keluar dari emitor.”
Misalnya arus dari antena adalah 10 nanoAmpere, maka arus emitor adalah sekitar 2
mikroAmpere (lihat rumus Ie, Ib, Ic, hFE). Arus emitor pada TR1 ini sama dengan arus basis
pada TR2, maka arus emitor yang keluar dari TR2 adalah sekitar 400 mikroAmpere. dan arus
yang tersedia pada kolektor TR3 sekitar 80 miliAmpere. Loh kok LED gak putus? Karena
kolektor terdapat beban dan tahanan (lampu dan resistor) yang sengaja untuk membatasi arus
sekitar 30mA.

Kerjakan soal di bawah ini :


• Perhatikan materi di atas tentang Transistor sebagai Saklar. Sebuah rangkaian transistor
sebagai saklar membutuhkan beberapa komponen seperti 2 buah resistor, 1 Transistor
jenis NPN C828, LED hijau dengan arus kerja 25 mA dan sebuah baterai 6 VDC.
Hitung :
a. RLED = … ?
b. RBASIS = … ?
c. Daya LED = … ?
Kerjakan di selembar kertas dan kumpulkan di Kantor LAB TE !!!

Anda mungkin juga menyukai