2. Skema Rangkaian
Sekarang adalah mencari nilai Rled. Caranya adalah dengan hukum ohm
Rled = V / Iled
Dan rumus Daya adalah, P = V.I
Eits,, karena sumber tegangan tidak sama dengan tegangan led maka kita harus
mengetahui selisihnya .
Ih kamu tuh ya kenapa baterenya engga 3v aja biar gak banyak ngitung!
Biarin, soalnya kalau rangkaian yang lebih komplek lagi perlu ngitung kayak gini,
soalnya tegangan dan arus yang dibutuhkan pasti tidak selalu sama dengan yang
dibutuhkan.
V = (Vbat - Vled) = 6 - 3 = 3v
Iled = Kebutuhan arus LED = 30mA
masukin ke rumus :
Rled = V / Iled
R = 3 / 30mA = 3 / 0,03 = 100ohm, Jadi nilai yang dibutuhkan untuk Rled adalah
100 ohm.
Ib nya berapa??? Lupa... hihihi Arus basis ini bisa didapat dari Arus emitor dikurang
Arus kolektor (Ie-Ic). Laahh arus emitornya berapa??? Hehehe ada rumus lain yaitu
Arus kolektor adalah perkalian dari arus basis dengan hFE, ohh yeaaahh. Arus
kolektor pada kasus ini adalah 30mA (arus yang dibutuhkan LED)
Hmm karena di pasar engga ada resistor dengan nilai ini, maka kita bulatkan
saja ke nilai terdekat yang ada di pasar yaitu 22Kohm. Tentunya ini juga merubah Ib
dan Ic meskipun dalam hitungan nano ampere. Jadi nilai resistor yang dibutuhkan agar
rangkaian dapat menyala optimal adalah 100ohm dan 22Kohm.
Sekarang, coba ganti resistor 22Kohm tersebut dengan 100Kohm, dan 1Kohm
bagaimana jadinya???
Nah itulah dasar untuk Transistor sebagai saklar. Jika tegangan yang masuk ke
basis di bawah Vbe minimal, maka transistor tidak bisa mengalirkan arus atau istilahnya
cut off.
Skema Rangkaian
Daftar Komponen :
1. Transistor C828A
2. 4 buah batere 1,5volt
3. Mic kondensor
4. Earphone
5. kabel-kabel
Fungsi baterei 1,5v adalah untuk menyetir mikrofon agar bisa bekerja. Kalau tidak
punya microfon, pake speaker kecil yang impedansinya 8ohm juga bisa. Begitu juga dengan
batere 4,5v adalah untuk menyetir earphone agar bisa bersuara. Kenapa? Karena meskipun
sinyal sudah dikuatkan oleh transistor, namun belum cukup untuk membunyikan sebuah
earphone, apalagi speaker.
Cara kerjanya saat mic bergetar, karena ada suara, maka akan menghasilkan arus bolak
balik yang lemah, arus bolak balik ini (kita sebut sinyal) akan mengalir ke basis transistor.
Sinyal yang lemah ini yang masuk ke basis transistor, kan bolah balik tuh, artinya naiiikkk
tuurruuun naaaiikk tuuurruun seperti gelombang sinus. Karena arus basis ini labil, maka arus
dari kolektor ke emitor pun labil, kadang besar, kadang kecil. Namun masih pada frekuensi
yang sama. yang berbeda adalah amplitudonya. Kenapa? Misalkan saat arus naaiikkk,
tegangannya berubah dari 0v, ke 0,2 v ke 0,25v, ke 0,30 dst sampai ketika berada di puncak
turun lagi. Tadi kan sudah tahu kalau tegangan dari basis kecil, maka kolektor pun akan
mengalirkan arus yang kecil, kalau tegangan basis lebih besar, maka arus dari kolektornyapun
akan lebih besar.
Meski begitu hasil dari rangkaian ini masih belum kuat jadinya pakai earphone
Makanya tadi saya nyuruh kamu buat ngeganti resistor basis agar tahu perbedaannya. Owww
yeeeaahhh.
Beginilah kira-kira ilustrasi grafiknya :
sinyal lemah
Rangkaian di atas, memiliki penguatan 8 juta kali, artinya setiap transistor mempunyai
betta sebanyak 200. Bagaimana caranya?
“Flat logam berfungsi sebagai antena/penala untuk beresonansi dengan sinyal yang ada di
sekitar. Lalu sinyal ini masuk ke basis, karena basis punya arus maka kolektor akan
mengalirkan arusnya, lalu kedua arus basis dan kolektor ini akan keluar dari emitor.”
Misalnya arus dari antena adalah 10 nanoAmpere, maka arus emitor adalah sekitar 2
mikroAmpere (lihat rumus Ie, Ib, Ic, hFE). Arus emitor pada TR1 ini sama dengan arus basis
pada TR2, maka arus emitor yang keluar dari TR2 adalah sekitar 400 mikroAmpere. dan arus
yang tersedia pada kolektor TR3 sekitar 80 miliAmpere. Loh kok LED gak putus? Karena
kolektor terdapat beban dan tahanan (lampu dan resistor) yang sengaja untuk membatasi arus
sekitar 30mA.