Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KEGIATAN

RAPAT KOORDINASI SEKSI KESEHATAN MASYARKAT


TAHUN 2021

Hari/tanggal : Senin, 11 Januari  2021


Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat Lantai 3
Diikuti oleh :

1. dr. Asri Yunita (Ka. Seksi Kesmas) 9. Dian Armaini, AMKL


2. dr. Alawiyah Umar 10. Sri Hariyani, AMKL
3. dr. Julia Widhia Welham 11. Ana Zunaenah, AMG
4. dr. Ira Nola Lingga 12. Evvi Oktarina Helza, SKM
5. Roro Eka Agustini, BSc 13. Febriana Sekar Wijayanti, Amd. Keb
6. Hasmiati, SKM 14. Angga Pratama
7. Wuhgini, SKM 15. Iip Paridah
8. Ni Komang Alit Candrawati, Amd. Keb 16. Hulman Tumpal P

Rapat dipimpin oleh : Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat

 HASIL RAPAT :
● Kegiatan di tahun 2021 PSBB ketat, di ruangan hanya 25%, karena SE Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Nomor 32 tahun 2020 belum dicabut, maka kegiatan di ruangan 50% dengan 2 shif. 
● Ruang Kesmas masih terlihat padat, untuk menjaga sidak dari Satpol PP, Berdasarkan hasil diskusi
tempat duduk selang seling diatur, ada yang pagi Jam (7.00) & siang (jam 10.00), petugas yang dinas
siang akan bertemu, ada 2 orang menempati ruangan di LT. 3 (pojok) dan 2 orang lagi menempati
LT. 14 jadwal akan dibuat per 1 minggu tempat duduk sudah diatur.
● SKP sudah dibuat semua tinggal menunggu input aktifitas, evaluasi semua tervalidasi, beberapa
wilayah ada yang tidak input sehingga diperpanjang, untuk itu kita harus saling mengingatkan. 
● Jumlah tenaga seksi Kesmas sudah tercukupi, tujuannya mudah-mudahan SPM/Rentra yang tahun
ini tidak tercapai, diharapkan tahun depan bisa tercapai.  
● Kegiatan DAK 2021, akhir dibulan Januari 2021 sudah dibuat KAK & notulen dibuat dengan materi-
materi besar sudahnya tinggal menambahkan hasil diskusi, kegiatan Kesmas akan diiformasikan ke
seluruh Seksi karena bila kegiatan Kesmas tidak terserap akan berpengaruh pada TKD seluruh
karyawan Sudin Kesehatan. Anggaran di tahun 2021 hanya ada di Seksi Yankes & Seksi Kesmas.
● Anggaran Seksi Yankes tidak ada kegiatan sudah terpola hanya membuat kontrak ldan melakukan
pembayaran, sedangkan Seksi Kesmas bentuknya kegiatan.
● Bila uang tidak ada/belum cair, kegiatan tetap akan dilaksanakan bulan Maret 2021 dengan minta
dukungan kepala Sudinkes dan Walikota Jakarta Barat supaya kegiatan jalan, karena penilaian
kinerja Triwulan 1 dan mengapload ke Mendagri bulan April.
● MOU Hotel dengan LS dibayarkan setelah uang cair, begitu juga untuk Narasumber akan dibayar
bila uang cair. Anggaran APBN pasti uang cair tapi belum tahu kapan turunnya.
● Hasil sudah ditentukan seperti Aksi 1 harus keluar rekomendasi bersama semua lintor harus buat
rencana kerja yang diapload semua kegiatan itu. Untuk itu kita harus mengawal 12 Lintas sektoral
untuk membuat rencana Aksi I s.d IV.
● 12 Lintas Sektoral : SDA,LH, Sosial, PPAPP
● Akan koordinasi dengan inspektorat, karena masing-masing wilayah mempunyai kebijakan masing-
masing.
● Akan dibagi TIM utk mengawal kegiatan sampai dokumen jadi dan dapat dilakukan pembayaran,
karena di bulan Maret 2021 ada 7 kegiatan (DAK) + 1 Kegiatan APBD, kegiatan ada yang 1 minggu 2
kegiatan. Bulan April ada 3 Kegiatan. Tim Pengawal Kegiatan akan dibuat sebanyak 3-4 orang/Tim,
karena kegiatan rapat tugas Tim  akan bergantian dan diatur supaya selesai tepat waktu.
● Pengelola program tetap tanggung jawab pada masing program tetapi harus berkolaborasi
● Kegiatan AMP : anggaran hanya narsum saja , sps april pelaksanaan maret
● SPS akan dibuat oleh PPI :
1. SPS real yang dilakukan
2. SPS yang akan dibuatkan tanggalnya
● Kegiatan ini kegiatan bersama walaupun yang terkait program GIZI, KIA, Kesling & Promkes
● Dokumentasi kegiatan tetap bulan Maret walaupun pembayaran SPJ bulan April
● Berdasarkan informasi, SPS dibuat komulatif bukan perbulan, uang bulan Maret langsung bayar
Maret
● Ana segera mapping anggaran antara Hotel, Honor & Transport, karena Hotel pembayaran secara
LS & Honor/Transport secara GU
● Aksi 1 : Analisa situasi data diambil dari data program, berdasarkan kesepakatan semua Lintas
sektoral sudah ditentukan  10 lokus, untuk lokus lainnya berjenjang.
● 8 Aksi kegiatan sasarannya berbeda-beda :
o Regulasi  : Pemimpin Wilayah
o Rembug Stunting : Pemimpin Wilayah 🡪 output menentukan Komitmen
o Rapat Konvergensi : Kepala UKPD, yg berwenang menyetujui rencana kegiatan tahun 2021-
2022. Setiap UKPD membuat rencana kegiatan pencegahan stunting 2021-2022 dan akan di
upload. Setelah disetujui ditanda tangani Walikota sebagai “Rencana Aksi Daerah Kota
Jakarta Barat”.
● Bappeko sudah mapping/menyisir kegiatan dari UKPD/SKPD yang mempunyai program, seperti 
1. KPKP → rumah tangga pangan lestari,  1 Kelurahan diberi anggaran 50jt utk penyediaan
pangan lestari
2. Sosial → HPH
3. PPAPP →  operasional posyandu
4. SDL →  air bersih
Hasil mapping bapeko : 300jt sudah tersebar teralokasi dimasing2 SKPD
● Program Promosi kesehatan → harus membuat dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
Untuk Pencegahan Stunting (sudah ada soft copynya), isinya bab 1 analisa situasi, mirip nyambung,
aksi 1 bs digunakan.
● Pembagian tugas :
1. dr. Yulia → Program UKS & backup Program Promkes khususnya dalam pembuatan
dukumen Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Untuk Pencegahan Stunting bersama
mbak Roro.
2. dr. Ira → Program Gizi utk membantu analisa terkait dengan stunting
3. dr Alawiyah → Analisa utk KIA & stbm stunting membantu Kak Dian 
● Hasil analisa digunakan untuk apa & masuk kedalam buku dokumen perubahan perilaku bab 1 & 2
● Pembagian tugas penanganan rujukan OTG di isolasi :
o Banyaknya hotel isolasi  utk OTG : Ibis Senen, Ibis Mangga 2, Twine Plaza, Tower 8
Pademangan , Grand Plaza Penjaringan, untuk pasien OTG wilayah DKI Jakarta, kecuali
Twine Plaza untuk pasien Jabotabek, dan akan buka Hotel Paragon.
o Antrian info hotel 3 hari baru acc/tdk, hotel akan melakukan skrining ada gejala atau tidak,
ada komorbit atau tidak. Apabila pasein isolasi ada perburukan kondisi, pihak hotel akan
koordinasi ke Puskesmas yang merujuk untuk menyiapkan RS rujukan & ambulannya.
o Hasil laboratorium keluar 4-5 hari dari swab, antri hotel 3 hr, isolasi sisanya hanya 3 hari
karena waktu isolasi 10 hari. sehingga di group WA menyortir pasien dan tidak membuang
jatah hotel untuk OTG.
o Tugas akan dibagi dengan dr alawiyah, dr yulia dan dr ira serta  dr asri, akan dibagi per 2
Kecamatan dan 2 hotel kecil & besar.

● Pekerjaan yang prioritas seperti kegiatan/laporan yang ditargetkan oleh Dinas harus segera dibuat.
● Pengelola program Kesmas segera mengumpulkan laporan kegiatan yang dilakukan kerjasama
dengan lintas sektoral dalam bentuk hard copy Tw 2 & 4 masing-masing minimal 2 kegiatan

Demikian kami sampaikan hasil rapat koordinasi ini, untuk arahan selanjutnya terima kasih.

                        Jakarta, 12 Januari  2021

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat                          Notulen,


Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
dr. Asri Yunita                           Iip Paridah
NIP. 197406052014122002                           NIP. 196410011988032003
LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING
PEMBUATAN PROGRESS LAPORAN LOMBA LINGKUNGAN HIDUP DAN SEHAT (LBS)
TP PKK KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT 
TANGGAL 14 JANUARI 2021 JAM 10.00 - 16.00 WIB

DIPIMPIN : ENDANG TDR

            

PESERTA :
1. Ketua TP-PKK Kota Adm Jakarta Barat & Pengurus
2. Sudin PPAPP
3. Kepala Kesra Kota Adm Jakarta Barat
4. Sudin Kesehatan
5. Sudin Lingkungan Hidup
6. Camat Palmerah
7. Lurah Kota Bambu Selatan & para kasi
8. Ketua PKK Kel KBS & pengurus
9. PPLKB Kec Palmerah
10. Kepala pkc Palmerah & tim
 Hasil Kegiatan :

PAK BAHAR :
o Laporan sudah selesai dan dapat dikirim melalui limk email PKK Provinsi DKI jakarta minggu
ke 4 Januari 2021, dan harus sampai ke PKK Pusat minggu 1 Februari 2021
o Dalam kata pengantar “bimbingan dan arahan dari Ibu Ketua Tim Penggerak PKK
Kecamatan Palmerah dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Barat
diganti TP PKK Pusat.
o Dasar Hukum intinya Lingkungan, Kebersihan & Sehat, dikoordinasi dengan Sudin PPAPP &
Sudin Kesehatan.
o Poktan 4 Provinsi minta data yang ditampilkan data Carik, diminta Sudin PPAPP minta ke
Dinas PPAPP
o IPAL/STBM → Datanya ada apa yang dilakukan pencegahannya
o Dengan menggunakan data Carik, data didapat akan lebih lama.
o Kegiatan poktan 1 s.d 4 dilaporkan sesuai dengan sasaran dilakukan dengan Zoom meeting
→ Strategi langkah2 yg dilakukan masa pandemi
o Kegiatan Posyandu Meruya bisa diterapkan di KBS → akan diminta aplikasinya dari Mercu
buana.
o Adanya jumantik mandiri, diinfokan oleh satpol PP melalui WA ke kader jumantik → inovasi
silahkan cari namanya.
o Lingkungan hidup → dokumentasikan sebelum & sesudah ada taman
o Kebun Bibit → bisa gunakan fasilitas RPTRA bila ada
o Dengan data Carik akan diketahui adanya lahan kosong, yang bisa dimanfaatkan masyarakat
untuk bertanam dan bisa dibagikan bibitnya.

● KETUA TP PKK KOTA ADM JAKBAR


o Laporan kegiatan sudah baik tinggal mempercantik, jangan terlalu banyak perubahan
o Pemilahan sampah ada dokumentasinya
o Kalimat dalam paparan seperti di kata pengantar jangan diulang
o Data BKR & BKL masih kosong
o Grafik yang ditampilkan diseragamkan
o Cara penulisan dasar hukum → koordinasi dengan biro hukum
o Jakarta Barat peringkat 2, kecuali LBS

Pembahasan buku laporan


o Judul paparan digati dari “LAPORAN TIM PENGGERAK PKK” → “Laporan Pelaksanaan
Lingkungan Bersih & Sehat 
Dalam rangka memperingati Harganas ke XXVI Tahun 2020
o Dasar hukum : 
▪ koordinasi dgn PPAPP
▪ Sudin Kesehatan : Permenkes/PP tentang STBM, Penyakit menular, PHBS, Stunting,
Gerakan Hidup sehat.
● Kegiatan KP ibu tahun 2020 tdk ada kegiatan → bisa diaktifkan lagi melalui During
● Pembentukan Posyandu Remaja
● Jumantik Mandiri → inovasi namanya?
● Grafik SKDN di revisi, tahun 2018-2019-2020
● Kegiatan yang dilakukan saat pandemi di masyarakat, seperti kegiatan posyandu

Perwakilan Puskesmas Kecamatan Palmerah sudah memahami dan mencatat, 


Demikian kami sampaikan hasil rapat koordinasi ini, untuk arahan selanjutnya terima kasih.

                              Jakarta, 15 Januari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003
LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING
PEMBUATAN PROGRESS LAPORAN LOMBA LBS KELURAHAN KOTA BAMBU SELATAN TINGKAT NASIONAL
TANGGAL 18 JANUARI 2021 JAM 09.30 - 15.00 WIB

DIPIMPIN : ENDANG TDR (Staf Kesra Kota Adm JB)

Peserta :
1. Sudin Kesehatan Kota Adm JB & Tim
2. Sudin Lingkungan Hidup Kota Adm JB
3. Sudin PPAPP Kota Adm JB & Tim
4. Kasubag Kesra Kota Adm JB & Tim
5. Lurah Kota Bambu & Tim
6. Camat Palmerah
7. Puskesmas Kec Palmerah & Tim
8. TP PKK Kota Adm Jakarta Barat & Tim
9. TP PKK Kec Palmerah & Tim
10. TP PKK Kel Kota Bambu & tim

Hasil Rapat :
1. Revisi buku laporan dari Sudin Lingkungan Hidup
● Memperbaharui data yang berhubungan dengan lingkungan hidup

2. Arahan dari PLH Sudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Barat


● Data Carik dengan data PKK atau Puskesmas Berbeda, karena :
o Data carik belum 100% data masuk ke DKI
o Belum tentu data warga DKI masuk kedalam data Carik
o Data PKK data yg didata oleh kader yang tinggal di DKI Jakarta, walaupun KTP non
DKI
o Data Puskesmas mungkin berdasarkan data yang dipantau
o sebaiknya data carik tidak dijadikan perbandingan, tetapi dijadikan data pengganti
bila data tidak ada sesungguhnya tidak ada.

3. Arahan dari pak Bahar selalu pendampin TP PKK Kota Adm Jakarta Barat
● Minggu ini paparan harus masuk ke PKK Provinsi DKI Jakarta
● Data Carik ditampilkan sendiri dengan menggunakan Tabel
● Untuk Data rumah sehat, Rumah yang mempunyai pekarangan menggunakan data carik
saja
● Jumlah Posyandu antara Kesehatan & PKK berbeda
● Data bila ada disudin terkait dapat digunakan, dan bila tidak ada gunakan data carik.
● Laporan Kota Bambu Selatan tidak dicampur dengan data Kecamatan & Kotamadya
● Laporan Kecamatan & Kotamadya dibuat tabel saja, dan dibuat kegiatan yang telah
dilakukan (koordinasi, monitoring dll)
● Kegiatan yang dibedah adalah kegiatan Kelurahan Kota Bambu Selatan

4. Data Kesehatan
● Data Ivatest 2019-2020 di breakdown per RW Kelurahan Kota Bambu Selatan
● Data sarana jamban menggunakan data Carik
● SKDN 2020 diambil data bulan Februari 2020, data selanjutnya dibuatkan catatan karena
pandemi covid 19 dan sesuai dengan SE Sekda Nomor : 23/SE/2020 Tentang Pencegahan
Penyebaran Virus Corona pada Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),
Melakukan penundaan kegiatan Posyandu → Mulai minggu ke2 Bulan Maret 2020.

Demikian kami sampaikan hasil rapat koordinasi ini, untuk arahan selanjutnya terima kasih.

                              Jakarta, 19 Januari  2021


 
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat                                 Notulen,
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
dr. Asri Yunita                                Iip Paridah
NIP. 197406052014122002                                NIP. 196410011988032003
LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING
KEGIATAN BEDAH BUKU DAN TARIK DATA LAPORAN LOMBA LBS KELURAHAN KOTA BAMBU SELATAN
TINGKAT NASIONAL, TANGGAL 26 JANUARI 2021 JAM 09.00 - SELESAI

YANG DIUNDANG :

1. Sekretaris TP PKK Provinsi DKI Jakarta 12. Wakil Ketua IV TP PKK Kota Adm JB
2. Ketua Pokja III TP PKK Provinsi DKI Jakarta 13. Ketua Pokja III TP PKK Kota Adm JB
3. Ketua Pokja IV TP PKK Provinsi DKI Jakarta 14. Ketua Poka IV TP PKK Kota Adm JB
4. Koordinator Wilayah Pokja IV Jakarta Barat 15. Ketua TP PKK Kec Palmerah
5. Para Juri Lomba LBS tk Provinsi DKI Jakarta 16. Sekretaris TP PKK Kec Palmerah
6. Sudis PPAPP Kota Adm JB 17. Ketua Pokja III TP PKK Kec Palmerah
7. Sudis Kesehatan Kota Adm JB 18. Ketua Pokja IV TP PKK Kec Palmerah
8. Sudis KPKP Kota Adm JB 19. Ketua TP PKK Kel. Kota Bambu Selatan
9. Sudis KLH Kota Adm JB 20. Sekretaris TP PKK Kel. Kota Bambu Selatan
10. Bagian Kesra Setko Adm JB 21. Ketua Pokja III TP PKK Kel. Kota Bambu Selatan
11. Wakil Ketua III TP PKK Kota Adm JB 22. Ketua Pokja IV TP PKK Kel. Kota Bambu Selatan

MODERATOR : ENDANG TDR (Staf Kesra Kota Adm JB)

ASISTEN BAGIAN KESRA SETKO ADM JB


● Perlu inovasi untuk mencapai STBM 96.3% dari 25 Kelurahan
● Sondingkan data Carik dengan data yang dimiliki SKPD, seperti data balita, pekarangan sehat,
jamban sehat, dll. Jangan terlalu menonjol data cariknya

TP PKK KOTA ADM JB IBU LISNIAWATI


● Inovasi kegiatan bersama CSR yang dilaporkan memang nyata adanya, TP PKK Kota Adm Jakarta
Barat sudah menijau lokasi.
● Jakarta Barat Berani maju LBS karena saling membantu
● Penampilan system laporan kegiatan yang sudah dibuat kelurahan/Kecamatan, dirapihkan dan
dipercantik oleh Kominfo.
● Data yang diambil dari carik & data SKPD dibandingkan

PLT SUDIS PPAPP


● Data carik berbeda dengan data yang diperoleh dari SKPD
● Data carik lengkap tinggal menyesuaikan format yang diinginkan PKK

TP PKK DKI
● Data yang ditampilkan adalah data yang sudah dibuat sesuai laporan, data Puskesmas gabung
dengan data luar wilayah
● Lomba LBS yang dinilai factor sanitasinya : Rumah sehat, Akses air bersih/air minum, akses
sanitasi/jamban, SPAL, Pengelolaan sampah
● Kata pengantar dan propil mulai dari Gubernur, Walikota, Camat, Lurah, Ketua TP PKK provinsi, Kota
Adm, Kecamatan & Kelurahan
● Dilaporan tidak ada penulisan kalimat 2 kali, intinya dapat dilihat dari List Penilaian LBS
● Data balita disondingkan antara posyandu, carik & Puskesmas.
● Data CSR dibuat table
● Juri Nasional mungkin akan meninjau tanpa koordinasi, tim Juri ada yang tinggal di wilayah Jakarta
Barat.

TIM JURI PROVINSI BD KESEHATAN ( NICO)


● STBM belum 100% ODF, dari 9 RW adakah yang 100% ODF? Bila ada dimasukkan datanya
dipendahuluan dan dijelaskan RW berapa yang sudah 100% ODF
● Rumah sehat dipendahuluan harus timbul datanya
● Data hasil kegiatan kesehatan lingkungan & penyakit dapat diambil dari propil kesehatan 2018-2020

LURAH KOTA BAMBU SELATAN


● RW yang 100% ODF tidak ada, adanya baru mencapai 90%, karena keterbatasan lahan,
Pengembangan ODF kita kerjasama dengan CSR.
● Definisi rumah sehat harus disepakati definisinya
● Data penyakit secara menyeluruh didapat dari Puskesmas
● Data ABJ ada 3 tahun 2018 – 2020

KESIMPULAN :
● Buku laporan sudah jadi dan dikirim ke TP PKK Provinsi akhir bulan Januari 2021
● Setiap SKPD memonitor dan membantu penyediaan hasil kegiatan
● Setelah buku laporan selesai dan sudah mendapat konfirmasi & validasi dari TP PKK Provinsi di
informasikan.

Demikian kami sampaikan hasil bedah buku dan tarik data laporan lomba LBS ini, untuk diketahui dan
arahan selanjutnya terima kasih.
                              Jakarta, 4 Februari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003

Petugas yang hadir:


1. Roro Eka Agustini, BSc …………………….

2. Dian Armaini, SKM …………………….

3. Iip Paridah ……………………


LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING
RAPAT KOORDINASI GIZI TERKAIT LOKUS STUNTING
TAHUN 2021

Hari/tanggal : Kamis, 28 Januari  2021


Waktu : 10.00 – 13.00 WIB
Diikuti oleh :
1. Kepala Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat
2. Pengelola Program Gizi Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat
3. Penanggung Jawab Gizi Kecamatan se-wilayah Jakarta Barat
4. TPG Puskesmas Kelurahan Lokus Stunting

Moderator : Ana Zuhaenah

Hasil Kegiatan :

Dr IRA
● Data stunting di breakdown sampai tingkat RT/RW, untuk menentukan lokus tingkat Kelurahan
● STBM stunting yang sedang disorot & dilakukan Kesling baru 1 pilar, 4 pilar STBM lainnya harus
didata. Belum dapat dianalisa apakah STBM ada hubungannya dengan stunting, seperti hubungan
jamban sehat dengan stunting. Adakah kendala yang dihadapi?
● Operasi timbang bulan Februari 2021, harus semaksimal mungkin 100% balita ditimbang
● RPK 2021 :
o Sudin kegiatannya koordinasi lintas sectoral
o Puskesmas Kecamatan : RPK Sendiri, beberapa kegiatan yg tidak memerlukan anggaran
dimasukkan kedalam RPK
o Dalam kegiatan KP Ibu, dimasukkan materi stunting
o Lingkungan Lokus, koordinasi dengan program kesling
o Penanganan stunting dari 30% sensitive banyak program lain, untuk itu koordinasi &
kerjasama dengan program lain
ANA
● Penentuan Lokus Stunting berdasarkan persentase tertinggi dari data stunting di e-PPGBM, yang
ditarik tanggal 7 Agustus 2020, hasil penimbangan bulan Februari 2020.
● 18 Lokus yang sudah ditentukan dikoordinasikan ke Lintas Sektoral tingkat kota, berdasarkan diskusi
& kesepakatan dengan Lintas Sektoral ditentukan 1 Kelurahan Lokus Stunting : Kelurahan Kapuk,
Tanah sereal, Angke, Keagungan, Kalianyar, Cengkareng Timur, Tegal Alur, Duri Kosambi, Kedaung Kali
Angke, Cengkareng Barat.
● Lokus lainnya seperti Kelurahan Palmerah data stunting 200 balita tetapi persentasenya kecil, tetap
harus mengatasi terjadinya peningkatan stunting.
● Membuat Rencana Kegiatan untuk mempercepat penurunan stunting disetiap Lokus stunting.

Hesti Tambora
● Apa yang dimaksud lokus stunting? Seperti apa? Kita harus berbuat seperti apa? Apakah ada kegiatan
dari Sudinkes, ditakutkan kegiatan bentrok dengan dengan kegiatan yang direncanakan Puskesmas
Kecamatan?
⮚ Kegiatan Sudinkes untuk wilayah Lokus Stunting : mengadakan Orientasi PMBA, STBM Stunting,
Caten,
⮚ Orientasi diadakan untuk pembekalan petugas dan kader, untuk implementasi kegiatan dilakukan
oleh Puskesmas Kecamatan/Kelurahan.
⮚ Kegiatan Sudinkes akan dilakukan bulan Maret, bisa juga dilakukan februari bila anggaran sudah
turun.

MARIA PKL PINANGSIA


● Data balita Stunting tidak tinggi seperti yang disampaikan dipaparan 43 balita : 39 pendek, 4 sangat
pendek, Bulan Juni telah dilakukan validasi balita stunting TB/U : 67 balita dan yang pendek 8 balita
IFTAH CENGKARENG
● Data balita stunting yang dibreakdown perposyandu data yg ditarik dari e-PPGBM tgl 7 agustus 2020
atau bulan Februari 2020?
● Bulan penimbangan diinput tidak ke e-PPGBM?

KRISTIN SEMANAN
● Data balita stunting yg dibreakdown sesuai dengan yang di e-PPGBM?
● Untuk pelaksanaannya program seperti apa yang dilakukan, SDM hanya 1 orang

HESTI TAMBORA
● Masing-masing kelurahan breakdown balita stunting per posyandu dari e-PPGBM, dan dikurangi yang
sudah lulus

SABRINA KALIDERES
● Data stunting yang dibreakdown/posyandu, format dibuat sudin
● Notulen rapat diinformasikan supaya mengerti tidak bertanya berkali-kali

EVI RINJANI KAPUK


● Adanya pembagian tugas yang jelas, apa yang akan dikerjakan Sudinkes, Puskesmas Kecamatan &
Puskesmas Kelurahan?
● Data stunting sudah ada menarik di e-PPGBM, laporan tiap bulan masuk, kenapa harus dilakukan oleh
Puskesmas Kelurahan?
● Puskesmas Kelurahan melakukan pendataan, pelaksanaan, analisa & laporan?
● Apakah ada SOP sudah ada? Adakah pembagian tugas antara Sudinkes, Puskesmas Kecamatan &
Puskesmas Kelurahan?
● Lokus stunting sudah dilakukan wilayah Jakarta Timur & Kepulauan Seribu, adakah Juklak/Juknis Lokus
Stunting?

AMEL PALMERAH
● Sulitnya mendapatkan data yang valid
● Kegiatan penimbangan saat ini sulit dilakukan karena karena Lurah dan Kasi Kesmas tidak
memberikan izin, seperti yang dilakukan bulan Agustus 2020 dihentikan. Bisakah mendapatkan lampu
hijau untuk kegiatan bulan penimbangan?

Dr IRA
● Percepatan penurunan stunting ada 8 Aksi
● Kelurahan melakukan eksekusi
● Juklak/juknis, 8 konfirgensi, pedoman penilaian & buku saku stunting sudah dibagikan ke
penanggung jawab Program Gizi Puskesmas Kecamatan

Dr ASRI YUNITA
● Percepatan Penurunan Stunting untuk tahun 2021 terpilih Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Jakarta
Utara, yang sebelumnya tahun 2020 Jakarta Timur & Kepulauan Seribu
● Sudah dilakukan mapping dan ditentukan 11 Lokus, berdasarkan Prevalensi tertinggi & kolaborasi
dengan Sudin-sudin terkait.
● Kegiatan lokus stunting dengan 8 Aksi Kopergensi
● Bulan Februari bulan Penimbangan, 11 lokus stunting 100% balita dilakukan pengukuran BB & TB,
kegiatan dilakukan darus diatur, tehnisnya akan didiskusikan.
● Kegiatan yang kita lakukan untuk penilaian kinerja Walikota & Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Barat, penilaian riwulan 1 bulan April 2021.
● Kegiatan Stunting tidak masing-masing, Sudinkes membuat Kerangka Acuan/uraian tugas, supaya kita
bisa melakukan Goals
● Upaya kopergensi melibatkan Lintas Sektoral, Koordinasi dengan Bappeko, Kaur Kesra & PKK secara
inten
● Adanya intruksi Walikota Jakarta Barat tentang Intervensi Penurunan & Pencegahan Stunting
terintegrasi, dijelaskan secara terperinci.
● Bulan Penimbangan sudah diinfokan saat Rapim bersama Walikota, PKK & lintas sectoral lainnya.
● Akan dilakukan Rapid test antigen untuk kader yang akan melakukan kegiatan penimbangan
● Akan menghubungi lurah masing-masing
Demikian kami sampaikan hasil rapat koordinasi ini, untuk arahan selanjutnya terima kasih.

                              Jakarta, 29 Januari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003
LAPORAN KEGIATAN
RAPAT KOORDINASI SEKSI KESEHATAN MASYARKAT
TAHUN 2021

Hari/tanggal : Kamis, 28 Januari  2021


Waktu : 13.30 – 14.30 WIB
Tempat : Ruang Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat Lantai 3
Diikuti oleh :
1. dr. Asri Yunita (Ka. Seksi Kesmas) 9. Dian Armaini, SKM
2. dr. Alawiyah Umar 10. Sri Hariyani, SKM
3. dr. Julia Widhia Welham 11. Ana Zunaenah, AMG
4. dr. Ira Nola Lingga 12. Evvi Oktarina Helza, SKM
5. Roro Eka Agustini, BSc 13. Febriana Sekar Wijayanti, Amd. Keb
6. Hasmiati, SKM 14. Angga Pratama
7. Wuhgini, SKM 15. Iip Paridah
8. Ni Komang Alit Candrawati, Amd. Keb 16. Hulman Tumpal P

Rapat dipimpin oleh : Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat

HASIL RAPAT :
Rapat diadakan karena ada kegiatan berdasarkan deadland :
1. Data pencapaian kegiatan program Kesmas tahun 2020 yang diminta Bappeda, diisi sesuai dengan
format yang yang beredar, sesuai data kaitan dengan uang atau anggaran yang ada dalam e-monev,
untuk perbaikan indikator capaian, melihat capaian yang didapat. Data ada 2 : 
● Data Real  : Data yg diperbaiki yang ada di DO yang dibetulin sesuai dengan cakupan
● Data Proyeksi : Cakupan yang tidak tercapai, sasarannya pke proyeksi BPS
Laporan tahunan akan direvisi, akan menampilkan 2 data (Real & Proyeksi), supaya bila ditelusur dari
dinas & sudin data sama. akan diketahui bila ada GEP
2. Program Prioritas yg ada manajemen resikonya yang dibuat prioritas, kegiatannya bukan
mengarahkan untuk memilih tapi yang harus dilakukan, contoh kegiatan Kota Sehat, STBM,
Pemeriksaan sampel air minum di tingkat Sudin, Pelatihan Catin, Promkes fokus di Germas,
Perubahan Perilaku. 
Kegiatan sama dengan tahun 2020 dan ada penambahan. Supaya sesuai dengan Dinas, semua
program memasukan kegiatan, masing-masing program banyak kegiatannya, mau
ditambah/dikurangi koordinasi dengan Dinas. Bila tahun depan Refocusing kegiatan mana yg harus
jalan. 
Kegiatan Monev, Binwasdal tidak perlu anggaran, yang dimasukkan kegiatan yang perlu anggaran.
RAB 2022 harus selesai tanggal 29 januari 2021. yang diisi kegiatan yang ada narasumber, kegiatan
dianggap online. semua pemegang Program mulai berproses, koordinasi masing2 program ke Dinas
bila ada kegiatan yang harus dibuang ditandai saja, seperti kegiatan IKS.

3. Tahun 2022 Promkes & Gizi masuk prioritas dalam Mentoring, Stunting tahun 2022 sudah
direncanakan, karena stunting berlanjut sampai 2024  dengan target 14%. Tahun 2022 akan turun
DAK, berarti ada 2 anggaran (Program & DAK). Tahun 2021 anggaran DAK & APBD. tahun 2022
program jalan DAK dapat kegiatan akan menjadi rapat, jangan bentrok. Yang terkait kegiatan dengan
anggaran harus ada kegiatan dan SPJ. 

4. Bila tahun 2022 terjadi Refocusing, mana kegiatan yang jalan dan tidak. bila Dinas meminta kegiatan
prioritas kita sudah buat dan setelah konsultasi/koordinasi dgn dinas. Untuk anggaran ASI Eksklusif
berada di Puskesmas atau Dinas.

5. Kota Sehat harus 100%, tetapi tidak dapat dianggarkan di kesehatan, kesehatan hanya pembinaan
tidak perlu anggaran. persyaratan narsum kegiatan Sudin dari Dinas atau Profesional, Dinas dari
Kementrian. kegiatan dilakukan narsum dari popohan, leading sektor Kesra, tatanan masy sehat
mandiri ada 7 tatanan, masing2 tatanan ada di Ukpd, masyarakat sehat peduli kegiatan sudah ada
seperti : Posyandu. Kegiatan menuju kota sehat adalah desa ODF 100% tatanan ada 9 kawasan umum
dibagi  menjadi tatanan sekolah  & pasar, kegiatan yang mendukung dari kesehatan Pemicuan bukan
pembangunan fisik, anggaran kota sehat tidak ada, adanya kegiatan mendukung kota sehat. mungkin
perlu kita refreshing karena petugas rolling, narsum 1 dari kemenkes selama 2 jam

6. Kesmas apapun programnya issuenya adalah Stunting, ditempat lain PPAPP, PKK prioritasnya
Stunting. Kegiatan bulan Maret bila anggarannya turun akan dilmajukan bulan Februari dan yang akan
dinilai 4 aksi, akan ada perubahan kegiatan yang Orientasi tidak jadi bulan April, STBM Stunting
duluan dilakukan bulan Juli menggunakan anggaran sisa Jakarta Timur & Pulau seribu yang tidak
terserap hanya diberi jatah 40% semester 1, sisanya 60% semester 2. diharapkan adanya kolaborasi
antar tim. 

Demikian kami sampaikan hasil rapat koordinasi ini, untuk arahan selanjutnya terima kasih.
                              Jakarta, 29 Januari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003
LAPORAN KEGIATAN

RAPAT KOORDINASI GIZI TERKAIT LOKUS STUNTING

TAHUN 2021

Hari/tanggal : Kamis, 28 Januari 2021


Waktu : 10.00 – 13.00 WIB
Tempat : Ruang Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat Lantai 3
Diikuti oleh :
1. Kepala Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat
2. Pengelola Program Gizi Seksi Kesmas Sudin Kesehatan Jakarta Barat
3. Penanggung Jawab Gizi Kecamatan se-wilayah Jakarta Barat
4. TPG Puskesmas Kelurahan Lokus Stunting
Rapat dipimpin oleh Ana Zuhaenah

Dr IRA
· Data stunting di breakdown sampai tingkat RT/RW, untuk menentukan lokus tingkat Kelurahan
· STBM stunting yang sedang disorot & dilakukan Kesling baru 1 pilar, 4 pilar STBM lainnya harus
didata. Belum dapat dianalisa apakah STBM ada hubungannya dengan stunting, seperti
hubungan jamban sehat dengan stunting. Adakah kendala yang dihadapi?
· Operasi timbang bulan Februari 2021, harus semaksimal mungkin 100% balita ditimbang
· RPK 2021 :
o Sudin kegiatannya koordinasi lintas sectoral
o Puskesmas Kecamatan : RPK Sendiri, beberapa kegiatan yg tidak memerlukan anggaran
dimasukkan kedalam RPK
o Dalam kegiatan KP Ibu, dimasukkan materi stunting
o Lingkungan Lokus, koordinasi dengan program kesling
o Penanganan stunting dari 30% sensitive banyak program lain, untuk itu koordinasi &
kerjasama dengan program lain
ANA
· Penentuan Lokus Stunting berdasarkan persentase tertinggi dari data stunting di e-PPGBM,
yang ditarik tanggal 7 Agustus 2020, hasil penimbangan bulan Februari 2020.
· 18 Lokus yang sudah ditentukan dikoordinasikan ke Lintas Sektoral tingkat kota, berdasarkan
diskusi & kesepakatan dengan Lintas Sektoral ditentukan 1 Kelurahan Lokus Stunting :
Kelurahan Kapuk, Tanah sereal, Angke, Keagungan, Kalianyar, Cengkareng Timur, Tegal Alur,
Duri Kosambi, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat.
· Lokus lainnya seperti Kelurahan Palmerah data stunting 200 balita tetapi persentasenya kecil,
tetap harus mengatasi terjadinya peningkatan stunting.
· Membuat Rencana Kegiatan untuk mempercepat penurunan stunting disetiap Lokus stunting.

Hesti Tambora
· Apa yang dimaksud lokus stunting? Seperti apa? Kita harus berbuat seperti apa? Apakah ada
kegiatan dari Sudinkes, ditakutkan kegiatan bentrok dengan dengan kegiatan yang
direncanakan Puskesmas Kecamatan?
Ø Kegiatan Sudinkes untuk wilayah Lokus Stunting : mengadakan Orientasi PMBA, STBM
Stunting, Caten,
Ø Orientasi diadakan untuk pembekalan petugas dan kader, untuk implementasi kegiatan
dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan/Kelurahan.
Ø Kegiatan Sudinkes akan dilakukan bulan Maret, bisa juga dilakukan februari bila anggaran
sudah turun.

MARIA PKL PINANGSIA


· Data balita Stunting tidak tinggi seperti yang disampaikan dipaparan 43 balita : 39 pendek, 4
sangat pendek, Bulan Juni telah dilakukan validasi balita stunting TB/U : 67 balita dan yang
pendek 8 balita

IFTAH CENGKARENG
· Data balita stunting yang dibreakdown perposyandu data yg ditarik dari e-PPGBM tgl 7 agustus
2020 atau bulan Februari 2020?
· Bulan penimbangan diinput tidak ke e-PPGBM?

KRISTIN SEMANAN
· Data balita stunting yg dibreakdown sesuai dengan yang di e-PPGBM?
· Untuk pelaksanaannya program seperti apa yang dilakukan, SDM hanya 1 orang

HESTI TAMBORA
· Masing-masing kelurahan breakdown balita stunting per posyandu dari e-PPGBM, dan
dikurangi yang sudah lulus

SABRINA KALIDERES
· Data stunting yang dibreakdown/posyandu, format dibuat sudin
· Notulen rapat diinformasikan supaya mengerti tidak bertanya berkali-kali

EVI RINJANI KAPUK


· Adanya pembagian tugas yang jelas, apa yang akan dikerjakan Sudinkes, Puskesmas Kecamatan
& Puskesmas Kelurahan?
· Data stunting sudah ada menarik di e-PPGBM, laporan tiap bulan masuk, kenapa harus
dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan?
· Puskesmas Kelurahan melakukan pendataan, pelaksanaan, analisa & laporan?
· Apakah ada SOP sudah ada? Adakah pembagian tugas antara Sudinkes, Puskesmas Kecamatan
& Puskesmas Kelurahan?
· Lokus stunting sudah dilakukan wilayah Jakarta Timur & Kepulauan Seribu, adakah
Juklak/Juknis Lokus Stunting?

AMEL PALMERAH
· Sulitnya mendapatkan data yang valid
· Kegiatan penimbangan saat ini sulit dilakukan karena karena Lurah dan Kasi Kesmas tidak
memberikan izin, seperti yang dilakukan bulan Agustus 2020 dihentikan. Bisakah mendapatkan
lampu hijau untuk kegiatan bulan penimbangan?

Dr IRA
· Percepatan penurunan stunting ada 8 Aksi
· Kelurahan melakukan eksekusi
· Juklak/juknis, 8 konfirgensi, pedoman penilaian & buku saku stunting sudah dibagikan ke
penanggung jawab Program Gizi Puskesmas Kecamatan

Dr ASRI YUNITA
· Percepatan Penurunan Stunting untuk tahun 2021 terpilih Jakarta Barat, Jakarta Pusat &
Jakarta Utara, yang sebelumnya tahun 2020 Jakarta Timur & Kepulauan Seribu
· Sudah dilakukan mapping dan ditentukan 11 Lokus, berdasarkan Prevalensi tertinggi &
kolaborasi dengan Sudin-sudin terkait.
· Kegiatan lokus stunting dengan 8 Aksi Kopergensi
· Bulan Februari bulan Penimbangan, 11 lokus stunting 100% balita dilakukan pengukuran BB &
TB, kegiatan dilakukan darus diatur, tehnisnya akan didiskusikan.
· Kegiatan yang kita lakukan untuk penilaian kinerja Walikota & Kepala Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Barat, penilaian riwulan 1 bulan April 2021.
· Kegiatan Stunting tidak masing-masing, Sudinkes membuat Kerangka Acuan/uraian tugas,
supaya kita bisa melakukan Goals
· Upaya kopergensi melibatkan Lintas Sektoral, Koordinasi dengan Bappeko, Kaur Kesra & PKK
secara inten
· Adanya intruksi Walikota Jakarta Barat tentang Intervensi Penurunan & Pencegahan Stunting
terintegrasi, dijelaskan secara terperinci.
· Bulan Penimbangan sudah diinfokan saat Rapim bersama Walikota, PKK & lintas sectoral
lainnya.
· Akan dilakukan Rapid test antigen untuk kader yang akan melakukan kegiatan penimbangan
· Akan menghubungi lurah masing-masing

Demikian kami sampaikan hasil rapat koordinasi ini, untuk arahan selanjutnya terima kasih.

Jakarta, 29 Januari 2021

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Notulen,

Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

dr. Asri Yunita Iip Paridah

NIP. 197406052014122002 NIP. 196410011988032003


LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN POS TIMBANG DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
KOTA ADM JAKARTA BARAT, TANGGAL 5 JANUARI 2021 JAM 09.00 - SELESAI

MODERATOR : ENDANG TDR (Staf Kesra Kota Adm JB


Rapat koordinasi Lintas Sektoral persiapan pelaksanaan pemantauan & pertumbuhan balita serta
pemberian Vitamin A dalam upaya pencegahan & Penurunan stunting di Jakarta Barat melalui Pos Timbang

HASIL KEGIATAN :

ARAHAN TP PKK KOTA ADM JB IBU LISNIAWATI


● Stunting adl kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis pada
1000 HPK, salah satu Pemberdayaan masyarakat yang populer untuk mendapatkan atau kerjasama
dalam penurunan angka stunting adanya kegiatan posyandu yang digerakkan oleh & untuk
masyarakat.
● Kegunaan posyandu di masyarakat yg utama agar pelayanan kesehatan untuk anak balita beserta
ibu bisa terpantau dengan maksimal, kegunaannya selain pemantauan ada fasilitas lain dilakukan
dengan 5 meja, tetapi saat ini pada masa pandemi kegiatan posyandu terhenti karena kita harus
menjaga kondisi diri, lingkungan, teman, saudara agar kita tidak terpapar copid-19 ini.Kondisi
seperti ini membuat pelayanan posyandu untuk timbang anak balita tidak maksimal, pihak dinas
kesehatan & puskesmas tidak mendapatkan data yang sebenarnya seperti sebelum masa pandemi.
● Bulan Februari ini akan dilakukan pos timbang diseluruh wilayah posyandu khususnya di wilayah
lokus penurunan stunting, harapannya dengan pos timbang status gizi & pertumbuhan balita bisa
terpantau dengan maksimal dengan melibatkan PKK, Kita memiliki Kader posyandu, kader PKK yang
bisa bahu membahu & bekerjasama dalam melakukan pemantauaan pertumbuhan balita,
pemberian vitamin A terlaksana & terpantau.
● Kader Posyandu, kader PKK memberikan informasi kepada pengurus RT/RW, untuk terlaksana Pos
Timbang di Jakarta Barat. diharapkan percepatan penurunan stunting terpantau, akurat punya data.
● TP PKK Jakarta Barat mengharapkan kader PKK Kecamatan, Kelurahan, kader posyandu, PKK RW &
RT ikut terlibat dalam kegiatan pos timbang, sehingga Jakarta Barat bisa mencapai penurunan
bebas stunting dengan maksimal, tetap menjaga & menjalankan protokol kesehatan 3 M (memakai
Masker, Menjaga jarak & Mencuci tangan dengan sabun) dan tidak adanya kerumunan, kasus
penderita Covid di Jakarta Barat meningkat, menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga
kesehatan masing-masing.

ASISTEN KESRA :
● Penanganan stunting kewajiban pemerintah & masyarakat, tanggung jawab para steachorder untuk
mempercepat penurunan stunting (Akselerasi), Sudin Kesehatan akan melakukan Pos Timbang di
wilayah dimana tempatnya di RT, karena keterkaitan dengan kegiatan posyandu, posyandu harus
termonitor dan harus ada laporan walaupun tidak ada pelaksanaan. Kader & masyarakat melakukan
penimbangan secara mandiri, untuk mengetahui perkembangan balita dan ini keterkaitan dengan
stunting, semua kelurahan melakukan khususnya di 11 kelurahan, diharapkan pak Lurah &
Puskesmas bisa bersinergi dalam melakukan kegiatan pos timbang dan bersamaan dengan bulan
pemberian Vitamin A.
● Intervensi gizi spesifik & sensitive berharap kader melalui kelurahan melakukan kegiatan pos
timbang mulai hari senin tgl 8 Februari 202, 11 wilayah lokus : Kelurahan Kapuk, Tanah Sereal,
Angke, Keagungan, Kali Anyar, Cengkareng Timur, Tegal alur, Duri Kosambi, Jembatan Besi, Pekojan,
& Kelurahan Pinangsia.
● Kegiatan posyandu yang biasa setiap bulan dilakukan pemantauan pertumbuhan anak pada masa
pandemi sudah 10 bulan tidak melakukan penimbangan sehingga pemantauan pertumbuhan balita
tidak optimal. oleh karena itu kegiatan pos timbang yang dilakukan dengan pemberian vitamin A
bisa kolaborasi baik TP PKK & Sudin PPAPP sebagai liding sektor kegiatan posyandu, Sudin
Kesehatan akan menjelaskan tehnis termasuk peran & tanggung jawab masing-masing UPD,
kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan serius & bertanggung jawab, karena ada keterkaitan
penurunan stunting dengan lingkungan, UPD terkait yang sudah direncanakan di tahun 2021, secara
fisik melaksanakan STBM, sudah dirapatkan di rapim UPD terkait tahun 2021 perencanaan
konekting STBM bisa terlaksana, Fisiknya UPD terkait.
● Kader kader PKK yang sudah biasa berkolaborasi dengan Puskesmas, terutama dengan RT, bila tidak
alatnya dikondisikan sesuai dengan mekanisme bisa menimbang, siapa yang punya alat tentukan
waktunya, buat skejul kegiatan penimbangan, kita harus mengetahui data balita terpantau di bulan
ini. Minggu depan diharapkan sudah ada laporan dan bisa update data semua Kelurahan, khusus
yang 11 Kelurahan tadi ekstra mulai dari sekarang. Mengingat dalam STBM kita baru mencapai
96,3%, dan diharapkan kita bisa bebas buang air besar sembarangan, tahun 2020 STBM di 25
kelurahan yang bebas ODF dapat dilakukan hanya 19 kelurahan karena terkendala pandemic covid
19, tahun 2021 rencananya 25 Kelurahan untuk mencapai ODF untuk mencapai angka 100%.
● Kolaborasi & sinergitas bisa terwujud, TP PKK Kleurahan & Lurah untuk bisa menyampaikan pada
kader serta koordinasi dengan Puskesmas untuk tindak lanjut pendataan & penimbangan balita.
● UPD Terkait serius karena ini sebagai bahan rapim minggu depan, bagaimana kendala pelaksanaan
penimbangan, tetap melakukan 3M mencegah penularan Covid 19, diharapkan kepada petugas
sambil mempromosikan pelaksanaan 3M.
● 8 aksi konvergensi harus dilakukan dan perlu disosialisasikan
● 1000 HPK perlu kolaborasi dengan KUA, untuk mencegah stunting,
● TTD Remantri Tahun 2020 tidak terlaksana tunta, akan dikoordinasikan dengan Sudin Pendidikan
supaya mendistribusikan TTD dan memfasilitasi kesehatan untuk koordinasi ke sekolah memberikan
TTD.

YEL-YEL JAKARTA BARAT : “BARISAN DIATAS RATA-RATA, BARAT”


Kerjasama Jakarta Barat & Mercu Buana 🡪 inovasi pemantauan pertumbuhan mandiri ditahun 2021

KEPALA SUDIN KESEHATAN JB IBU KRISTY


● Prevalensi underweight (4,1%), stunting (6.3%) dan wasting (3.8%) bulan Februari 2020
berdasarkan data e-PPGBM.
● Komitmen peningkatan status gizi, percepatan penurunan stunting dalam rancngan RPJMN 2020-
2024
● Arah perbaikan program gizi, meningkatnya mutu gizi perorangan & masyarakat (UU no 36 Tahun
2009) :
● Dampak stunting :
o Dampak kesehatan : gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif & motorik
o Dampak pertumbuhan
o Dampak ekonomi
● Kerangka pikir penyebab masalah gizi :
o Penyebab langsung, intervensi spesifik (30%)
o Penyebab tidak langsung, intervensi sensitive (70%)
● Penegahan stunting
o Primer
o Sekunder
o Tersier
● Kerangka konsep
o Penanganan Masalah Stunting tidak bisa dari kesehatan saja
o Dibutuhkan kontribusi dari seluruh sektor
o Melakukan keseluruhan 8 Aksi Integrasi dalam Percepatan Penurunan Stunting
● 8 Aksi Integrasi
1. Analisis situasi : Bappeko
2. Rencana Kegiatan : Bappeko
3. Rempug Stunting : Sekko & Bappeko
4. Peraturan walikota ttg peran desa : BPMD
5. Pembinaan KPM : BPMD
6. Sistem manajemen data : Bappeko
7. Pengukuran & publikasi stunting : Dinkes
8. Reviu kinerja tahunan : Sekko & Bappeko
● Kegiatan pos timbang
o Tujuan : Memantau pertumbuhan & perkembangan bayi & balita selama masa pandemic
covid-19
o Mencegah penularan COVID-19
o Bayi dan balita tetap terpantau pertumbuhan dan perkembangannya
o Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor 367 Tahun 2020 tentang
o Panduan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Rumah pada Masa Transisi
Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif
o Protokol kesehatan di pos timbang :
▪ Memberitahukan jadwal kegiatan melalui: Undangan, Pengeras suara, Media
daring
▪ Mengatur jadwal kehadiran berdasarkan kelompok @10 orang
o Hari pos timbang :
▪ Pastikan semua dalam keadaan sehat (ibu, balita, nakes)
▪ Hadir tepat waktu
▪ Membawa buku KIA
▪ Menggunakan masker
▪ Kegiatan posyandu ditempat terbuka/ruangan ventilasi baik
▪ Kursi tunggu dan meja layanan berjarak 1-2 meter
▪ Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir/hand sanitizer
▪ Melakukan desinfeksi alat pos timbang
▪ Sesampainya di rumah ibu dan balita cuci tangan dan mandi
▪ Rekap hasil pelaksanaan posyandu manual dan elektronik (ePPGBM)
o Kegiatan pos timbang :
▪ Pengukuran BB & TB/PB
▪ Pemberian Vitamin A
o Beberapa inovasi yang dilakukan Puskesmas Kecamatan :
▪ Puskesmas Kembangan : Sikeling Mantan
▪ Puskesmas Kalideres : Pantum Pevita
▪ Puskesmas Grogol Petamburan : Cantingan Manis, Taman Si Asri
▪ Puskesmas Cengkareng : Assix

SUDIN PPAPP
● Sudin PPAPP mendukung kegiatan pos timbang dari tingkat walikota sampai Kecamatan, dan
petugas PLKB kelurahan
● tahun 2020 melakukan kegiatan secara virtual mengundang ibu yang mempunyai baduta untuk
mensosialisasikan 1000 HPK dengan jumlah peserta 2000 ibu baduta se Jakarta Barat
● Penanganan stunting bukan hanya ranah dari kesehatan saja tetapi ada peran pemberdayaan ,
karena kurang gizi bukan hanya dari pola makan tetapi dari pola asuh juga. Maka Sudin PPAPP
dengan TP PKK gencar mengkampanyekan melalui kader & dasawismanya
● TP PKK mempunyai data selain dari posyandu data yang dikumpulkan melalui Carik Jakarta,
diantaranya data balita teridentifikasi sementara karena belum 100% semua terdata. Data yang
dikumpulkan & teridentivikasi oleh kader dasawisma mungkin sebagian sudah terintervensi oleh
posyandu atau Puskesmas sekitarnya atau mungkin juga ada yang belum mendapat intervensi lebih
lanjut. Data Akan ditarikan dari carik Jakarta & akan diberikan ke sudin kesehatan untuk dipelajari
dimecingkan untuk dijadikan data tambahan & diidentifikasi lebih lanjut oleh Puskesmas
Kecamatan.
● SK kepala Dinas No 367/2020 untuk mengidentivikasi balita-balita di wilayah, SE sekda no 20
menghentikan kegiatan posyandu, dengan inovasi yang dicetuskan oleh jakarta barat, balita
termonitor dengan baik.

Cengkareng Ketu TP PKK


1. Apakah posyandu dilakukan di bulan Februari aja atau dilanjutkan setiap bulan
2. Masalah PMTnya bagaimana?
3. Cengkareng balitanya banyak ada yang mencapai 200-300 balita, harus diantisipasi seperti di
Kelurahan Kapuk sudah 35 posyandu masih ada balita jumlahnya 200-300 balita, sedangkan
kapasitas tempatnya tidak memadai untuk balita sebanyak itu
a. kegiatan dilakukan setiap bulan
b. PMT apakah masih menempel di DAK Kelurahan
c. Pos timbang ini waktunya singkat, krn menghindari kerumunan, jadi tidak perlu PMT
d. 200-300 balita, tdk bisa sehari/dibuatkan 2 pos/punya inovasi dalam kegiatan pos
timbangnya
e. Penimbangan lebih kecil lagi per RT → memerlukan peralatan/kelengkapannya (iventarisir)
dilaporkan ke lurah & Puskesmas.

PPAPP SOPIAN
1. Hasil rapat mengagendakan lounching lokus dari pos timbang menjadi lokus kegiatan stunting,
berdasarkan surat Dinas Kesehatan no 7848, kita belum menyepakati lokus stunting, harus
disepakati apakah 8 atau 11 lokus? berdasarkan surat Dinkes tersebut ditentukan 8 lokasi,sesuai
dengan louching lokus oleh Walikota
2. Sudin PPAPP tahun 2020 sudah melakukan kegiatan 1000 HPK dengan mengundang 3150 ibu
baduta & ibu hamil, tahun 2021 kita melakukan secara ceremonial, memberikan KIT untuk
kelompok BKB & KIT terkait kespro untuk calon pengantin.
3. akan membuat tim khusus untuk kegiatan ini suoaya lebih terarah.
a. Sasaran 11 lokus

PKC Kalideres Santi


1. Pada pelaksanaan pengukuran dilakukan oleh petugas didampingi kader, apakah kader yang akan
melaksanakan tugas diwajibkan swab atau tidak, karena hrs kontak dengan masyarakat, bagaimana
antisipasinya?
2. Petugas kes menyediakan hand sanitezer, klo untuk masyarakat bagaimana penyediaannya
sedangkan puskesmas terbatas penyediaannya.
○ rapid antigen belum ada
○ kader yang turun yang sehat
○ 1 RT minimal kadernya 5 orang
○ pada saat menimbang orang tua aktif, dan saat pengukuran tinggi badan, meminimalisir
penyentuhan

KESIMPULAN :
● Dibulan Februari 2021 akan dilakukan pos timbang diseluruh kelurahan
● Kader melakukan identifikasi data balita, alat ukur alat timbang, dilaporkan kepada Lurah &
Puskesmas, dibuatkan Jadwal pos timbang
● Kegiatan harus mematuhi prokokol kesehatan 5M Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun,
menjaga jarak, mengurangi mobilisasi & mencegah kerumunan.
● Hasil penimbangan dicatat oleh kader, Puskesmas & PKB sebagai pembina tehnis, akan dilaporkan
ke Sudin Kesehatan untuk diolah, karena data akan menunjang penilaian penurunan stunting di
Jakarta Barat.
● anggaran PMT masih terkendala, anggara > 200juta dgn PL atau swakelola
● lokasi kegiatan khususnya kapuk, perlu dipertimbangankan secara tehnis
● kader terbatas & lansia, kader dasawisma belum terlatih, Puskesmas & kelurahan mengiventarisir
sarana, sumber daya yang ada, pembuatan jadwal.
○ akan ada orientasi untuk kader yang belum pernah
○ alat timbang menggunakan timbangan injak
○ akan koordinasi dengan Puskesmas Kecamatan dengan inovasinya

sbg alternatif ke kader dasawisma diagendakan, dengan menggunakan virtual dan streaming

LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING


RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN POS TIMBANG DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
KOTA ADM JAKARTA BARAT, TANGGAL 5 JANUARI 2021 JAM 09.00 - SELESAI

MODERATOR : ENDANG TDR (Staf Kesra Kota Adm JB


Rapat koordinasi Lintas Sektoral persiapan pelaksanaan pemantauan & pertumbuhan balita serta
pemberian Vitamin A dalam upaya pencegahan & Penurunan stunting di Jakarta Barat melalui Pos Timbang

HASIL KEGIATAN :

ARAHAN TP PKK KOTA ADM JB IBU LISNIAWATI


● Salah satu Pemberdayaan masyarakat yang populer untuk mendapatkan atau kerjasama dalam
penurunan angka stunting adanya kegiatan posyandu yang digerakkan oleh & untuk masyarakat.
● Kegiatan posyandu dengan 5 meja yang setiap bulan dilaksanakan pemantauan pertumbuhan
balita, saat ini pada masa pandemi terhenti karena kita harus menjaga kondisi diri, lingkungan,
teman, saudara agar kita tidak terpapar copid 19. Anak balita tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan secara maksimal, sehingga Dinas Kesehatan & Puskesmas tidak mendapatkan data yang
sebenarnya seperti sebelum masa pandemi.
● Bulan Februari dilakukan pos timbang diseluruh wilayah posyandu khususnya di wilayah lokus
penurunan stunting Jakarta Barat, diharapakan dengan pos timbang status gizi & pertumbuhan
balita bisa terpantau dengan maksimal dengan melibatkan PKK, Kader posyandu, kader dasawisma
untuk bahu membahu & bekerjasama dalam melakukan pemantauaan pertumbuhan balita,
pemberian vitamin A terlaksana & terpantau, sehingga kita punya data yang akurat.
● TP PKK Jakarta Barat mengharapkan kader PKK Kecamatan, Kelurahan, kader posyandu, PKK RW &
RT ikut terlibat dalam kegiatan pos timbang, sehingga Jakarta Barat bisa mencapai penurunan
bebas stunting dengan maksimal, tetap menjaga & menjalankan protokol kesehatan 3 M (memakai
Masker, Menjaga jarak & Mencuci tangan dengan sabun) dan tidak adanya kerumunan, kasus
penderita Covid di Jakarta Barat meningkat, menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga
kesehatan masing-masing.

ASISTEN KESRA :
● Penanganan stunting kewajiban pemerintah & masyarakat, tanggung jawab para steachorder untuk
mempercepat penurunan stunting (Akselerasi).
● Sudin Kesehatan akan melakukan kegiatan Pos Timbang di wilayah dimana tempatnya di RT, karena
keterkaitan dengan kegiatan posyandu, posyandu harus termonitor dan harus ada laporan
walaupun tidak ada pelaksanaan. Kader & masyarakat melakukan penimbangan secara mandiri.
● Semua kelurahan melakukan pos timbang. Mulai hari Senin tgl 8 Februari 202 khusus di 11
kelurahan yaitu Kelurahan Kapuk, Tanah Sereal, Angke, Keagungan, Kali Anyar, Cengkareng Timur,
Tegal alur, Duri Kosambi, Jembatan Besi, Pekojan, & Kelurahan Pinangsia melakukan kegiatan pos
timbang & pemberian Vitamin A.
● Kegiatan posyandu yang biasa setiap bulan dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, pada masa
pandemi sudah 10 bulan tidak melakukan penimbangan sehingga pemantauan pertumbuhan balita
tidak optimal. oleh karena itu kegiatan pos timbang yang dilakukan dengan pemberian vitamin A
bisa kolaborasi baik TP PKK & Sudin PPAPP sebagai liding sektor kegiatan posyandu.
● Sudin Kesehatan akan menjelaskan tehnis termasuk peran & tanggung jawab masing-masing UPD,
kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan serius & bertanggung jawab, karena ada keterkaitan
penurunan stunting dengan lingkungan, UPD terkait yang sudah direncanakan di tahun 2021, secara
fisik melaksanakan STBM, sudah dirapatkan di rapim, UPD terkait tahun 2021 perencanaan
konekting STBM bisa terlaksana, Fisiknya UPD terkait.
● Kader kader PKK yang sudah biasa berkolaborasi dengan Puskesmas, terutama dengan RT,
diiventarisir alat alat timbangnya, dikondisikan sesuai dengan mekanisme bisa menimbang, siapa
yang punya alat tentukan waktunya, buat skejul kegiatan penimbangan.
● Kita harus mengetahui data balita terpantau di bulan ini. Minggu depan diharapkan sudah ada
laporan dan bisa update data semua Kelurahan, khusus yang 11 Kelurahan tadi ekstra mulai dari
sekarang. Mengingat dalam STBM kita baru mencapai 96,3%, dan diharapkan kita bisa bebas buang
air besar sembarangan, tahun 2020 STBM di 25 kelurahan yang bebas ODF dapat dilakukan hanya
19 kelurahan karena terkendala pandemic covid 19, tahun 2021 rencananya 25 Kelurahan untuk
mencapai ODF untuk mencapai angka 100%.
● Kolaborasi & sinergitas bisa terwujud, TP PKK Kleurahan & Lurah untuk bisa menyampaikan pada
kader serta koordinasi dengan Puskesmas untuk tindak lanjut pendataan & penimbangan balita.
● UPD Terkait serius karena ini sebagai bahan rapim minggu depan, bagaimana kendala pelaksanaan
penimbangan, tetap melakukan 3M mencegah penularan Covid 19, diharapkan kepada petugas
sambil mempromosikan pelaksanaan 3M.
● 8 aksi konvergensi dalam rangka percepatan penurunan stunting harus dilakukan dan perlu
disosialisasikan.
● salah satu kegiatan penurunan stunting pada calon penganten yaitu Sosialisasi 1000 HPK perlu
kolaborasi dengan KUA, perlu dikoordinasikan segera.
● TTD Remantri Tahun 2020 tdk terlaksana tuntas, akan dikoordinasikan dgn Sudin Pendidikan supaya
mendistribusikan TTD & memfasilitasi kesehatan utk koordinasi ke sekolah memberikan TTD.

KEPALA SUDIN KESEHATAN JB IBU KRISTY


● Prevalensi underweight (4,1%), stunting (6.3%) dan wasting (3.8%) bulan Februari 2020
berdasarkan data e-PPGBM.
● Komitmen peningkatan status gizi, percepatan penurunan stunting dalam rancngan RPJMN 2020-
2024
● Arah perbaikan program gizi, meningkatnya mutu gizi perorangan & masyarakat (UU no 36 Tahun
2009) :
● Dampak stunting :
○ Dampak kesehatan : gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif & motorik
○ Dampak pertumbuhan
○ Dampak ekonomi
● Kerangka pikir penyebab masalah gizi :
○ Penyebab langsung, intervensi spesifik (30%)
○ Penyebab tidak langsung, intervensi sensitive (70%)
● Penegahan stunting
○ Primer
○ Sekunder
○ Tersier
● Kerangka konsep
○ Penanganan Masalah Stunting tidak bisa dari kesehatan saja
○ Dibutuhkan kontribusi dari seluruh sektor
○ Melakukan keseluruhan 8 Aksi Integrasi dalam Percepatan Penurunan Stunting
● 8 Aksi Integrasi
1. Analisis situasi : Bappeko
2. Rencana Kegiatan : Bappeko
3. Rempug Stunting : Sekko & Bappeko
4. Peraturan walikota ttg peran desa : BPMD
5. Pembinaan KPM : BPMD
6. Sistem manajemen data : Bappeko
7. Pengukuran & publikasi stunting : Dinkes
8. Reviu kinerja tahunan : Sekko & Bappeko
● Kegiatan pos timbang :
○ Tujuan : Memantau pertumbuhan & perkembangan bayi & balita selama masa pandemic
covid-19
○ Mencegah penularan COVID-19
○ Bayi dan balita tetap terpantau pertumbuhan dan perkembangannya
○ Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor 367 Tahun 2020 tentang
○ Panduan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Rumah pada Masa Transisi
Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif
○ Protokol kesehatan di pos timbang :
■ Memberitahukan jadwal kegiatan melalui: Undangan, Pengeras suara, Media
daring
■ Mengatur jadwal kehadiran berdasarkan kelompok @10 orang
○ Hari pos timbang :
■ Pastikan semua dalam keadaan sehat (ibu, balita, nakes)
■ Hadir tepat waktu
■ Membawa buku KIA
■ Menggunakan masker
■ Kegiatan posyandu ditempat terbuka/ruangan ventilasi baik
■ Kursi tunggu dan meja layanan berjarak 1-2 meter
■ Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir/hand sanitizer
■ Melakukan desinfeksi alat pos timbang
■ Sesampainya di rumah ibu dan balita cuci tangan dan mandi
■ Rekap hasil pelaksanaan posyandu manual dan elektronik (ePPGBM)
○ Kegiatan pos timbang :
■ Pengukuran BB & TB/PB
■ Pemberian Vitamin A
○ Beberapa inovasi yang dilakukan Puskesmas Kecamatan :
■ Puskesmas Kembangan : Sikeling Mantan
■ Puskesmas Kalideres : Pantum Pevita
■ Puskesmas Grogol Petamburan : Cantingan Manis, Taman Si Asri
■ Puskesmas Cengkareng : Assix

SUDIN PPAPP
● Sudin PPAPP mendukung kegiatan pos timbang dari tingkat walikota sampai Kecamatan, dan
petugas PLKB kelurahan
● Tahun 2020 sudah melakukan kegiatan sosialisasi 1000 HPK secara virtual dengan mengundang ibu
baduta sebanyak 2000 se-Jakarta Barat
● Penanganan stunting bukan hanya ranah dari Kesehatan saja, tetapi ada peran pemberdayaan ,
karena kurang gizi bukan hanya dari pola makan tetapi dari pola asuh juga. Maka Sudin PPAPP
dengan TP PKK gencar mengkampanyekan melalui kader posyandu & kader dasawisma.
● TP PKK mempunyai data selain dari posyandu, data dikumpulkan melalui Carik Jakarta, diantaranya
data balita teridentifikasi sementara karena belum 100% semua terdata. Data yang dikumpulkan &
teridentivikasi oleh kader dasawisma mungkin sebagian sudah terintervensi oleh posyandu atau
Puskesmas sekitarnya atau mungkin juga ada yang belum mendapat intervensi lebih lanjut.
● Data Akan ditarikan dari carik Jakarta & akan diberikan ke sudin kesehatan untuk dipelajari
dimecingkan untuk dijadikan data tambahan & diidentifikasi lebih lanjut oleh Puskesmas
Kecamatan.
● SK kepala Dinas No 367/2020 tentang pemantauan pertumbuhan & perkembangan anak di rumah
pada masa transisi menuju masyarakat sehat, aman & produktif, SE sekda no 23/2020 penundaan
kegiatan posyandu, dengan inovasi yang dicetuskan oleh jakarta barat, balita termonitor dengan
baik. SE Sekda Provinsi DKI Jakarta No. 23/SE/2020

Cengkareng Ketu TP PKK


1. Apakah posyandu dilakukan di bulan Februari aja atau dilanjutkan setiap bulan
2. Masalah PMTnya bagaimana?
3. Cengkareng balitanya banyak ada yang mencapai 200-300 balita, harus diantisipasi seperti di
Kelurahan Kapuk sudah 35 posyandu masih ada balita jumlahnya 200-300 balita, sedangkan
kapasitas tempatnya tidak memadai untuk balita sebanyak itu

PPAPP SOPIAN
1. Hasil rapat mengagendakan lounching lokus dari pos timbang menjadi lokus kegiatan stunting,
berdasarkan surat Dinas Kesehatan no 7848, kita belum menyepakati lokus stunting, harus
disepakati apakah 8 atau 11 lokus? berdasarkan surat Dinkes tersebut ditentukan 8 lokasi,sesuai
dengan louching lokus oleh Walikota
2. Sudin PPAPP tahun 2020 sudah melakukan kegiatan 1000 HPK dengan mengundang 3150 ibu
baduta & ibu hamil, tahun 2021 kita melakukan secara ceremonial, memberikan KIT untuk
kelompok BKB & KIT terkait kespro untuk calon pengantin.
3. akan membuat tim khusus untuk kegiatan ini supaya lebih terarah.

PKC Kalideres Santi


1. Pada pelaksanaan pengukuran dilakukan oleh petugas didampingi kader, apakah kader yang akan
melaksanakan tugas diwajibkan swab atau tidak, karena hrs kontak dengan masyarakat, bagaimana
antisipasinya?
2. Petugas kesehatan menyediakan hand sanitezer, klo untuk masyarakat bagaimana penyediaannya
sedangkan puskesmas terbatas penyediaannya.
● rapid antigen belum ada
● kader yang turun yang sehat
● 1 RT minimal kadernya 5 orang
● pada saat menimbang orang tua aktif, dan saat pengukuran tinggi badan, meminimalisir
penyentuhan

KESIMPULAN :
● Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian vitamin A dalam rangka menurunkan
angka stunting di Jakarta Barat melalui kegiatan pos timbang akan dilaksanakan bulan Februari
2021
● Sudah ditetapkan agenda harus buat apa, apa yang harus diperbuat dalam kegiatan pos timbang
untuk mendapat dukungan steakholder di wilayah pak lurah, Camat, Ketua TP PKK Kecamatan &
Kelurahan, Sudis PPAPP & jajarannya sampai ke tingkat wilayah, Kesmas sebagai pelaksana tehnis
kegiatan, Kader PKK untuk mensukseskan kegiatan pos timbang
● Kegiatan Posyandu sudah 10 bulan tidak dilakukan,kemungkinan 64% balita ditimbang bulan
februari 2020, prevalensi angka stunting 6,4%, kemungkinan meningkat karena masa pandemi,
banyaknya
● Kegiatan pos timbang dilaksanakan disemua kelurahan, khususnya 11 Kelurahan Lokus.
● Kader melakukan identifikasi data balita, alat ukur alat timbang, dilaporkan kepada Lurah &
Puskesmas, dibuatkan Jadwal pos timbang
● Kegiatan harus mematuhi prokokol kesehatan 5M Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun,
menjaga jarak, mengurangi mobilisasi & mencegah kerumunan.
● Hasil penimbangan dicatat oleh kader, Puskesmas & PKB sebagai pembina tehnis, akan dilaporkan
ke Sudin Kesehatan untuk diolah, karena data akan menunjang penilaian penurunan stunting di
Jakarta Barat.
● Anggaran PMT masih terkendala, karena anggaran > 200 juta pelaksanaannya melalui PL
(Penunjukan Langsung) atau swakelola.
● Lokasi kegiatan khususnya kapuk, perlu dipertimbangankan secara tehnis
● kader terbatas & lansia, kader dasawisma belum terlatih, Puskesmas & kelurahan mengiventarisir
sarana, sumber daya yang ada, pembuatan jadwal.
○ akan ada orientasi untuk kader yang belum pernah
○ alat timbang menggunakan timbangan injak
○ akan koordinasi dengan Puskesmas Kecamatan dengan inovasinya
● Sebagai alternatif orientasi untuk kader dasawisma diagendakan dengan menggunakan virtual dan
streaming.

Demikian kami sampaikan notulen rakor persiapan pos timbang ini, untuk diketahui dan arahan selanjutnya
terima kasih.
                              Jakarta, 8 Februari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003
LAPORAN KEGIATAN ZOOM MEETING
KEGIATAN BEDAH BUKU LAPORAN LOMBA LBS KELURAHAN KOTA BAMBU SELATAN TINGKAT NASIONAL,
TANGGAL 6 FEBRUARI 2021 JAM 11.00 - SELESAI

MODERATOR : ENDANG TDR

HASIL KEGIATAN :
● Perbaikan laporan belum bergerak dari masukan-masukan karena masih menunggu masukan-
masukan perbaikan dari laporan sudah masuk ke TP PKK Provinsi.
● P Niko (Dinkes DKI) : 10 besar penyakit terbanyak belum masuk
● P Dwi PPAPP DKI : Penulisan tabel-tabel dirapihkan pada provil, foto-foto yang tidak gunakan
masker diganti, Sistematika penulisan laporan sudah diberikan Provinsi, pengulangan dilain BAB
tidak masalah karena narasi & tabel diuraikan.
● Bu Euis TP PKK Provinsi : Laporan harus dilihat dari segi tulisan, bentuk. ada yang kekiri & kekanan,
kalimat double, tulisan huruf besar jadi kecil, begitu sebaliknya, tanda koma & titik. Menggunakan
data wilayah lebih baik dan bila ada paparan dapat diberikan penjelasan
● Endang : Sebelum laporan masuk ke Provinsi kita kupas bareng-bareng lintas sektoral, membuat
laporan sudah berdasarkan definisi operasional setiap BABnya, sudah kerjasama dengan Sudin
PPAPP
● Bu Icoh TP PKK Provinsi : buku laporan tidak baku, mencontoh format dan susunan laporan dari
laporan Garganas
● TP PKK JB : Pembuatan laporan sudah menggunakan sistematik, hasil pertemuan sebelumnya ibu
Neni menginfokan supaya tidak terjadi pengulangan seperti dukungan pemerintah, kemitraan CSR
& Inovasi
● Kita laporkan seadanya belum melakukan perubahan, menunggu arahan-arahan.
● Anjas : data rumah sehat & Jamban sehat diambil dari data carik, karena SKPD tidak mempunyai
data.
● TP PKK Kelurahan Kota Bambu Selatan : Definisi tempat sampah saat pelatihan Carik, bila sampah
digantung termasuk rumah tidak punya tempat sampah, sedangkan menurut informasi ibu Neni (TP
PKK Provinsi) apabila sampah diambil 2-3 kali/minggu dianggap mempunyai tempat sampah
● Bahar : Eksekutor data yang diambil adalah dari tingkat Provinsi, apakah data Carik/data wilayah
● bu Eti Rohaeti DKPKP : belum melihat daftar pustaka di laporan, rumah sehat & sepiteng tidak ada
target

KESIMPULAN :
● Bedah BAB dalam buku laporan akan dibagi-bagi ke UKPD terkait.
● Memperbaiki data yang sudah dikirim
● Masukan data yang sudah dikoreksidan dibetulkan
● Perlu pertemuan 1-2 kali untuk bedah buku laporan dan akan kita agendakan, masih menggunakan
virtual, karena belum memungkinkan pertemuan tatap muka.

Demikian kami sampaikan notulen bedah buku laporan LBS tingkat Nasional. ini, untuk diketahui dan
arahan selanjutnya terima kasih.
                              Jakarta, 8 Februari  2021
                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003

ORIENTASI TEHNIS PEMANTAUAN PERTUMBUHAN MELALUI PELAKSANAAN POS TIMBANG

8 FEBRUARI 2021

HASIL KEGIATAN
MODERATOR : ENDANG TDR

● Kegiatan pos timbang dilaksanakan diseluruh Kelurahan, kegiatan posyandu tidak dilaksanakan
sejak bulan Maret 2020, sehingga balita tidak terpantau pertumbuhan kesehatannya. Persentasi
stunting di Jakarta Barat 6,3% berdasarkan hasil pemantauan bulan Februari 2020, kita harus
menurunkan minimal 1,2% pertahun.
● Bagaimana tehnis kegiatan? Apakah pos timbang sama dengan kegiatan posyandu? Apa yang harus
dikerjakan masing-masing unit baik itu Kelurahan, PKK maupun Kecamatan dan kader Dasawisma.

KABAG KESRA JB IBU LILI

● Tindak lanjut persiapan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan pemberian Vitamin A, dengan
kegiatan pos timbang dalam upaya penurunan angka balita stunting di Jakarta Barat, kegiatan pos
timbang ini sesuai dengan Inwali No 35 tahun 2020 tentang interpensi penurunan & pencegahan
stunting terintegrasi di Kota Adm Jakarta Barat Tahun 2021.
● Kegiatan ini bertujuan agar semua pihak memahami peran & tugas masing-masing, sehingga
pelaksanaan dpt berjalan dengan baik & lancer, mendapat hasil yang maksimal dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
● Kolaborasi lintas program dan lintas sectoral yaitu antara Pemerintah, PKK & kader dasawisma
sebagai ujung tombak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
● Kegiatan Pemantauan pertumbuhan balita untuk memastikan kondisi kesehatan, status kesehatan
& status gizi balita yg sudah 1 tahun tidak terpantau karena tidak adanya kegiatan posyandu.
● Bulan Pebruari bulan penimbangan dan bulan pemberian vitamin A, maka diputuskan untuk
melaksanakan pos timbang di Jakarta barat mulai bulan ini dan selanjutnya dilaksanakan setiap
bulan, pos timbang dilakukan disetiap RT sehingga dpt data awal, sarana & prasarana tingkat RT.

SUDIN PPAPP, RISKY HAMID

● Inisiatif melaksanakan pos timbang ditingkat RT, merupakan inovasi Sudin Kesehatan Jakarta Barat,
mudah2n membantu masyarakat yang tidak menimbangkan balita setiap bulan, balita dapat
dipantau
● Kader Dasawirma sebanyak 13000 untuk membantu & partisipasi aktif dalam kegiatan pos timbang,
memberi informasi kepada ibu yang punya balita, mengatur pelaksanaan kegiatan, jangan ada
keramaian/penumpukan, perlumengatur antrian.
● Angka Stunting di Jakarta Barat masih tinggi, mudah-mudahan masyarakat menyadari pentingnya
memantau pertumbuhan anak, karena stunting itu bukan hanya karena tidak mampu memberikan
asupan makanan bergizi, ada juga factor pola asuh.

KASI KESMAS SUDINKES JAKARTA BARAT

● Kegiatan pos timbang untuk mencegah anak stunting, dari awal dengan menimbang setiap bulan,
terpantau sehingga angka stunting di Jakarta Barat terus menurun
● Apa aja yang harus dilakukan, perlu adanya kolaborasi, dan peran ibu bapak semua, kegiatan yang
akan dilakukan menimbang BB dan mengukur TB serta pemberian Vitamin A.
● Semua anak balita bisa terpantau sehingga bisa terukur status gizi di Jakarta Barat, penimbangan di
bulan agustus tidak optimal, mudah2n di bulan februari ini berjalan dengan lancar. dan mendapat
gambaran status gizi terbaru, karena terakhir kita mendapatkan data bulan Februari 2020.
● Belum bisa dibukanya posyandu, kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan, sesuai dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta No 367 tahun 2020 tentang panduan pemantauan
pertumbuhan & perkembangan anak di rumah pada masa transisi menuju masyarakat sehat, aman
& produktif.

DR IRA

● Pos timbang : Pelaksanaan Pemantauan Petumbuhan Balita di Wilayah tingkat RT sebagai modifikasi
dari posyandu selama Pandemi COVID-19, pengukuran BB & TB
● Kader Pelaksana : Usia kader < 50 tahun, menggunakan APD minimal masker, lebih baik lagi dengan
sarung tangan & penutup wajah (Face shield), mengganti pakaian & mandi setelah kegiatan
● Pengunjung pos timbang : orang tua, balita, bayi kondisi sehat, anak > 2thn wajib gunakan masker.
seluruh pengunjung wajib melakukan CTPS, pengantar balita tidak boleh > 50 thn, setelah
pelayanan pos timbang selesai langsung pulang mandi & ganti pakaian
● Alur pelaksanaan pos timbang : Cek Suhu & STPS; menuju meja pendaftaran; menunggu giliran
pemeriksaan dgn menjada jarak; balita ditimbang & diukur; hasil penimbangan & pengukuran
dicatat; ploting hsl pengukuran, konseling singkat, janji temu balita beresiko; pemberian Vitamin A;
merekap & melaporkan data ke Puskesmas untuk di entry ke e-PPGBM
● Membuat jadwal pelayanan, alat timbang menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 1 angka,
yang belum bisa berdiri digendong orang tuanya.
● Pengukuran PB bila anak umur 0-24 bulan diukur dengan posisi berdiri ditambah 0,7 cm,
Pengukuran TB bila anak umur 24-60 bulan diukur dengan posisi terlentang dikurangi 0,7 cm
● Pencatatan & Pelaporan sudah diserahkan ke Puskesmas Kecamatan, balita di data yang datang
untuk bahan input e-PPGBM

SURAT EDARAN

● Jakarta Barat sedang membuat surat edaran tentang pos timbang sedang dlm proses verbal,
Pelaksanaan pemantauan pertumbuhan & perkembangan balita dlm upaya penurunan prevalensi
staunting di wilayah Jakarta Barat.
● Lurah : memastikan kegiatan dapat berjalan, menentukan lokasi, berkoordinasi dengan RW/RT
● Puskesmas : berkoordinasi dengan lurah, PLKB & Ketua TP PKK Kelurahan, melakukan sosialisasi &
orientasi kepada RW/RT & kader PKK, melakukan pendampingan pada pelaksanaan pos timbang,
menyediakan hand sanitezer, melakukan skring awal pada kader, bila hasilnya terpapar covid 19 ditl
rapid pcr. Vit A diberikan kepad orang tuanya
● PLKB : pendorong masyarakat ke pos penimbangan
● PKK : mendata balita, kader dasawisma memberikan pd kader posyandu, membantu pelaksanaan,
dan membuat laporan.

DISKUSI

● Kel Pegadungan Ibu Sartiah, yang melaksanakan pos timbang kader posyandu atau Dasawisma,
kader kader posyandu usianya > 50 tahun, kader dasawisma belum terpapar cara menimbang
○ Kader dasawisma menemani kader posyandu yang terlatih, karena bukan sekedar ingin
menarik data, tetapi mendapatkan data yg akurat, diharapkan penimbangan & pengukuran
semaksimal mungkin sesuai ketentuan,
○ kader posyandu yang lansia didampingi kader dasawisma yang ada di RT, bisa berbagi
peran, mengatur jalannya kegiatan.
○ pada saat pengukuran & penimbangan kader posyandu bisa sharing dengan kader
dasawisma. penimbangan & pengukuran harus tepat.
● Kesra Kelurahan Grogol : penimbangan menggunakan timbangan digital, darimana kita
mendapatkan timbangan digital tersebut?
○ bisa menggunakan timbangan manual, bila terbatas alat timbang balita banyak, dibuatkan
jadwal maksimal 10 orang/jam untuk menghindari kerumunan
○ alat timbang puskesmas bisa dipinjamkan
○ alat ukur pengukur PB yg masih banyak belum punya
● ibu Oktavia Kelurahan Cempaka 1 RW 02 Kedoya Utara : jmh balita gab 4 RT 150 balita, sesuai
arahan dari Puskesmas, petugas terkait membagi jadwal selama 3 hari buka jam 9-12, 1 hari/RT,
masyarakat sulit diatur, masyarakat menanyakan kapan kegiatan posyandu lagi, Kegiatan dilakukan
saat Vit A & pemberian cacing, tahun 2020 PMT secara pribadi dari pengurua RT.
● Kesmas Kel Pinangsia pak Sahala, Ada bayi lahir prematur, lahir 7 bulan ada penyakit kelainan
bawaan sel darah putih,
○ Stunting berdasarkan TB/U atau TB/BB
○ 4,5% bukan krn bayi 1 orang saja,
● Apakah PMT diberikan?
○ berdasarkan srt edaran dinas/juknis tidak ada pemberian PMT utk menghindari
penumpukan/kerumunan, pos timbang bukan posyandu, tidak ada pemberian PMT.
● Cengkareng Timur Juju, ada 2 RT menjadi lokus di RT 5 & RT 12, kita ada pos pantau, apakah hanya
untuk mendapatkan data, menangani stunting butuh makanan, balita kurang gizi dengan pos gizi,
kita perlu penangannya, mengusulkan ke tk provinsi utk mengembalikan dengan pemberian PMT
anak Stunting, bukan hanya pendataan aja tp ada tindak lanjutnya. apa peran kelurahan
○ yg harus dilakukan setelah pos timbang, diteksi awal dan melakukan intervensi gizi, masing2
penanganan berbeda. janji temu bicara, bs berkolaborasi ls
○ kita tau st gizi wilayah, dari kejadian balita stunting beda dgn balita kurus dll, balita kurus
bisa diberikan PMT kemungkinan bisa teratasi, sedangkan stunting penyakit kekurangan gizi
dengan waktu lama.
○ Pos timbang tidak ada PMT, untuk mencegah kerumunan & mempercepat pelayanan.
● apakah ada Honor posyandu? apakah pos timbang boleh door to door? apakah kader yang
melaksanakan penimbangan dilakukan swab?
○ Pindah ketempat-tempat lain perlu waktu, memindahkan alat2, disinfektan, kondisi lokasi
kemungkinan ada penderita covid.
○ Puskesmas melakukan dengan skrining dengan form FE, gizi & kesling saling berkoordinasi,
kader dengan ada gejala langsung di swab/swab antigen.
○ Alat timbang tidak perlu digital bisa pinjam di warga atau yang dari Puskesmas dibawa.
untuk mengukur TB/PB dengan meteran kain, alat ukur jerapah, atau gunakan tali dan
diukur dgn penggaris, petugas Puskesmas mendampingi penuh kegiatan pos timbang.
○ Pak Bahar : penimbangan dilakukan beberapa lokasi, protokol kesehatan masih ada yang , ruangan
tertutup ruangan didisinvektan dlu, sehingga ruangan & alat benar2 steril
○ Sudin buatkan juknis dan cek list
○ PKM Kebon Jeruk, sudah merapatkan dari akhir Januari kegiatan pemberian Vitamin A, agustus
dilakukan dikembalikan ke wilayah masing2, ada yang melakukan pos timbang, ada melalui door to
door, koordinasi dgn lurah ada yg melakukan kedua tersebut, sudah melakukan door to door sejak
awal februari 2021, apakah kegiatan utk bulan ini dilanjutkan door to door, dan bulan depaan baru
pos gizi.

KESIMPULKAN

● Kegiata bisa berjalan sesuai kondisi wilayah, koordinasi dengan lurah, bila dilakukan dengan
melakukan pos timbang atau door to door, untuk menjaga keamanan bersama.
● Yang belum terjawab akan dikoordinasikan dgn pihak terkait ttg Honor & PMT

Demikian kami sampaikan notulen Orientansi Tehnis Pemantauan Pertumbuhan melaui Pelaksanaan Pos
Timbang, untuk diketahui dan arahan selanjutnya terima kasih.
                              Jakarta, 11 Februari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003
PERSIAPAN EDUKASI PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 DI PASAR
RABU, 10 FEBRUARI 2021 JAM 13.00 (ZOOM MEETING KEMENKES RI)
HASIL KEGIATAN :

MODERATOR : BAPAK SAKRI (PROMKES & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEMENKES RI), HP.
081344523397

● Rencana Edukasi Kampanye Vaksinasi Pedagang Pasar perlu mendapatkan dukungan & kerjasama
seluruh aparat.
● Kegatan Vaksinasi akan dilakukan di pasar Tanah Abang & pasar Induk Kramat jati sebagai kegiatan
pendukung.
● Kegiatan di Pasar Tanah Abang akan dihadiri oleh Presiden, waktu belum mendapat koordinasi/
belum tahu pasti jadwalnya
● Tema kampanye vaksinasi pedagang pasar : : “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit” dengan pesan
kunci :
1. Lindungi diri & keluarga dengan vaksin COVID-19
2. Pedagang sehat, Bangkitkan Ekonomi
● Tahap 1 : Pasar Tanah Abang & Pasar Induk Kramat Jati, Tahap 2 : Pasar di Jabodetabek & seluruh
Indonesia
● Pasar Tanah Abang menjadi model kampanye Vaksinasi tahap selanjutnya.
● Metode Edukasi :
1. Publikasi melalui media luar ruangan (pemasangan spanduk, poster, standing banner)
dilaksanakan tggl 11-12 Februari 2021) & gerakan masker pedagang pasar ( utk Pasar
Tanah Abang 15.000, Pasar Induk Kramat Jati 10.000) tanggal 15-16 Februari 2021 (saat
presiden hadir semua menggunakan masker merah putih), Tim pelaksana : Tim Promkes,
BPSDM, Pengelola Pasar) direncanakan minggu ke-3 hari Rabu/Kamis.
2. Publikasi melalui e-digital (Media sosial, Group jejaring paguyuban pedagang pasar,
Announcement melalui informasi pasar per 1 jam
3. Seminar Online, tanggal 11 Februari 2020, sasaranya : Asparindo, Asosiasi pedagang pasar,
Kepala Pasar, Keamanan pasar, PD Pasar Jaya, Dinas Perindag, Dandramil, Puskesmas,
paguyuban/group pedagang, Pedagang pasar Tanah Abang & Psr Induk Kramat Jati Juga
para pedagang pasar wilayah DKI Jakarta). materinya : Kebijakan Vaksinasi pedagang pasar
((Jubir vaksin Kemenked) , aspek halal vaksin covid-19(MUI), edukasi 3M & call to action
vaksinasi ( (dir promkes) & isuue vaksinasi. fasilitas utk 400 zoom meeting & bisa melalui
youtube streaming
4. Pemberirian gimik/souvenir (kaos germas, tempat makan isi piringku, handuk kecil &
masker) untuk Tanah Abang 5000 gimik, Psr Induk Kramat Jati 3000 gimik
5. Penguatan koordinasi Pengelola pasar
6. Media Briefing
● Dukungan yang diharapkan : ijin pemasangan media di lingkungan pasar, menunjukan strategis
pemasangan media, bantuan tenaga keamanan & pemasangan, Koordinasi & fasilitasi kebutuhan
lain di lokasi

DISKUSI :

● Mardianto ( Pengelola Pasar Tanah Abang) : Video pendek bisa dipasang di pasar tanah abang,
gerakan bagi-bagi masker tanggal 15-16 Sebruari? Siap untuk Briefing & tinjau lokasi & membantu
proses pelaksanaan vaksinasi. kumpul di Lt. 12 Blok A parkiran Lt 12A
● P Nurman Adi (PD Pasar Jaya) : sudah disipakan pasar Tanah Abang & Pasar Kramat Jati, bukan
pasar Induk Kramat Jati, intensitas pasar Kramat Jati ramai, mohon kepastian Pasar Kramat Jati atau
Pasar Induk Kramat Jati? untuk pasar Kramat Jati kumpul di Lobbi kantor Pasar Jaya
● Puskesmas Kec Kramat Jati : Mikroplaining vaksinasi di pasar Induk Kramat Jati atau Pasar Kramat
Jati? karena jumlah pedagang 18.927 di pasar induk, 600-700 pasar Kramat Jati, untuk
memperhitungkan logistik & ketenagaan, Camat Kramat Jati apakah diundang?
● Iqbal (P2P Kemenkes) : Jumlah pedagang yang begitu besar, untuk Kramat Jati disiapkan di 2
Tempat
● Sakri : Bila ke-2 pasar Kramat Jati dilaksanakan, akan diperhitungkan sarana prasarananya, besok
saaf briefing akan diinformasikan, sttingan yang sudah dibuat adalah Pasar Induk Kramat Jati
● Ibu Sarifah (Poltekkes Jakarta 2, Siap membantu dengan pemasangan spanduk berjumlah 5 orang,
dan untuk pembagian masker 2 kelompok utk tgl 15 & 16 masing2 23 mahasiswa 2 pembimbing,
bagaimana tehnisnya supaya lebih cepat pelaksanaannya?
● Pak Akemat Pawirowiyono (BPPK & Jakarta 2) tenaga 10 orang, apakah perlu membawa alat2?
● Untuk Pasar Kramat Jati : Poltekkes 1 & 3

KESIMPULAN :

● Sarana Publisistik : spanduk, poster & standing banner, serta giming akan didrop hari Hamis tanggal
11 Februari 2021 di Pasar Tanah Abang di parkiran Lt 12A, di pasar Induk Kramat Jati di Lobby PD
Pasar jaya.
● Pasar Tanah Abang akan dibantu oleh Poltekkes 2 & BPPK, Pasar Induk Kramat Jati dibantu oleh
Poltekkes 1 & 3.
● Mohon diikuti & diinformasikan kegiatan seminar online melalui Zoom Meeting & youtube
streaming tanggal 11 Februari jam 9.30 dengan user ID Zoom meeting : 85102010451 Password :
137612, kepada Asparindo, Asosiasi pedagang pasar, Kepala Pasar, Keamanan pasar, PD Pasar Jaya,
Dinas Perindag, Dandramil, Puskesmas, paguyuban/group pedagang, Pedagang pasar Tanah Abang
& Psr Induk Kramat Jati Juga para pedagang pasar wilayah DKI Jakarta).

Demikian kami sampaikan notulen edukasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pasar untuk diketahui dan
arahan selanjutnya terima kasih.
                              Jakarta, 11 Februari  2021

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat                                 Notulen,


Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat
                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003

YANG HADIR :

1. IIP PARIDAH 2. HASMIATI, SKM

WEBINAR KEMENKES RI “SOSIALISASI EDUKASI PELAKSANAAN VAKSINASI DI PASAR{“

TANGGAL 11 FEBRUARI 2021 JAM 10.30 - SELESAI

HASIL KEGIATAN :

MODERATOR : DWI ADI MARYANDI

A. Dir. Sardislog kemendag

“DUKUNGAN VAKSINASI COVID-19 UNTUK KEBERLANGSUNGAN EKONOMI DI SEKTOR PASAR”

● PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI INDONESIA per 10 FEBRUARI 2021 : Terkonfirmasi Covid 19 :


1.183.555; Meninggal : 32.167; Sembuh : 982.972; Kasus Aktif* : 168.416
● DAMPAK PANDEMI COVID-19 :
○ Penurunan omzet pedagang sebesar 39%,
○ Penurunan jumlah pedagang sebesar 30%,
○ Penurunan daya beli masyarakat hingga 60%,
○ Ketidakpastian dunia usaha & pelemahan investasi,
○ Penurunan harga komoditas dan transaksi ekspor
○ Penurunan pendapatan pelaku sektor perdagangan dan pariwisata
● UPAYA KEMENDAG DALAM PENANGANAN COVID-19 TAHUN 2020 :
○ Penerbitan SE Mendag No 12/2020 : Pemulihan Aktivitas Perdagangan pada masa Pandemi
dan New Normal
○ Refocussing Anggaran untuk Bantuan Peralatan Kesehatan kepada Pedagang dan Pengelola
Pasar di 216 Pasar Rakyat di 67 kab./kota
○ Digitalisasi pasar dengan transaksi secara daring baik melalui melalui platform media sosial
maupun marketplace
○ Sosialisasi penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar, salah satunya dengan melakukan
Sekolah Pasar kepada pedagang
○ Pembangunan 120 pasar rakyat di seluruh Indonesia
● DUKUNGAN KEMENDAG DALAM VAKSINASI COVID-19 TAHUN 2021
○ Penyampaian data pedagang di 216 pasar rakyat
○ Pendataan jumlah pedagang pasar, ritel modern dan pusat perbelanjaan secara nasional
○ Penghematan Anggaran untuk mendukung program vaksinasi nasional
○ Perluasan Implementasi Digitalisasi Pasar Rakyat
○ Edukasi kepada Pedagang melalui Sekolah Pasar untuk peningkatan produktifitas pedagang
dan pasar rakyat
○ Pembangunan 119 pasar rakyat di seluruh Indonesia
● SARAN UNTUK PEDAGANG DAN PENGELOLA PASAR
○ Ikut berpartisipasi mensukseskan vaksinasi
○ Tetap menjaga protokol kesehatan
○ Tetap produktif dalam beraktifitas

B. dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO Direktur Promkes & Pemberdayaan Masyarakat

“Penggerakan masyarakat untuk mendukung Vaksinasi COVID-19 di Pasar”

1. Analisis Situasi :
● Perilaku masyarakat terkait pencegahan COVID-19 : Mencuci tangan pakai sabun 72%,
Menggunakan masker 71%, Menjaga jarak 47%, Melakukan ke 3 perilaku kunci bersamaan
32%.
● Data IKAPPI, Total 154 pedagang pasar di Jakarta positif copid-19 sejak Juni 2020
● Kasus covid-19 di pasar tradisional terus naik, 1762 pedagang positif
2. Alasan dan persepsi terkait kelalaian penggunaan masker saat pandemi :
● Lupa menggunakan ketika keluar rumah 54%
● Masih bisa waspada tanpa masker 15%
● Tidak ada kasus COVID-19 di sekitarnya 10%
● PSBB sudah diperlonggar 5.5%
● Persepsi terkait penularan Virus corona menular ketika batuk dan bersin 71%
● Virus corona menular ketika berbicara 23%
● Virus corona menular ketika bernafas 25%
3. Hanya sekitar 54% nakes yang menyatakan mau divaksin. Sekitar 42% belum memutuskan dan
sisanya atau sekitar 4% menyatakan tidak mau divaksinasi.
4. Bagi mereka yang belum memutuskan, isu utamanya adalah keamanan/ efek samping (50%) dan
disusul efektivitas (26%)
5. JUMLAH KEBUTUHAN VAKSIN (181.5JT JIWA) TENAGA KESEHATAN & PELAYANAN PUBLIK AKAN
MENDAPATKAN PRIORITAS VAKSINASI PERTAMA.
a. WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 (Petugas Kesehatan, Petugas Publik & Lansia)
b. WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022 (Masy Rentan & Masyarakat lainnya)
6. Efek simpang vaksin COVID-19 :
● Hampir sama dengan vaksin lain, dapat berupa :
○ Efek lokal : kemerahan, bengkak, nyeri didaerah suntikan
○ Efek sistemik : demam, sakit kepala
● Sampai sekarang belum ada laporan efek simpang yang serius
7. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Covid 19
● Segala upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan menggali potensi
yang dimiliki masyarakat agar berdaya dan mampu berperanserta mencegah penularan
COVID 19
8. PENGGERAK MASYARAKAT :
● Kepala Desa, Ketua RT/RW, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Posyandu,
Karang Taruna, Satlinmas, Dasawisma, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh
pemuda, tenaga kesehatan, penyuluh, pendamping, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, Kepala
Pasar serta relawan lainnya
9. PESAN KUNCI :
● Penularan COVID-19 dan siapa saja kelompok berisiko tunggi tertular COVID-19
● Vaksin Efektif, Aman dan Halal ▪ Vaksin dilakukan 2 kali untuk perlindungan maksimal
● Pentingnya tetap melakukan perilaku 3M (termasuk setelah vaksin), sekarang 5M
(menggunakan masker, mencuci tangan dgn sabun, menjaga jarak, mengurangi kerumunan
& mobilitas dengan online.

C. KH. M. CHOLIL NAFIS, Lc. Ph.D (MUI)

● SIKAP MASYARAKAT PADA VAKSINASI


○ Setuju vaksinasi apapun bahannya
○ Tidak mau vaksinasi apapun bahannya
○ Wait an See apakah bahannya halal dan efektif?
● MENGAPA VAKSINASI PERLU?
○ al-wiqayatu khairun min al-‘ilaj. Ini seirama dengan adagium masyarakat Indonesia,
yaitu “mencegah lebih baik dari pada mengobati”.
○ Istilah vaksin pertama kali ditemukan Edward Janner, dokter dari inggris di Berkeley
pada tahun 1798 untuk mencegah penyakit cacar pada manusia
○ Pada tahun 1967, WHO mempelopori kampanye vaksinasi besar-besaran terhadap
cacar
● SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA : Allah telah menurunkan penyakit dan obat, serta
menjadikan obat bagi setiap penyakit; maka, berobatlah dan janganlah berobat dengan
benda yang haram.” (HR Abu Daud dari Abu Darda)
● ASPEK PEMERIKSAAN HALAL
○ bahan, sumber bahan, proses produksi, fasilitas dan peralatan produksi.
○ SETIAP PENGOBATAN PADA DASARNYA SUCI DAN HALAL= VIRUS SUCI DAN HALAL
(al-ashlu fi al-asya’ al-ibahah).
○ DISUCIKAN SESUAI SYARIAH (tathir syaR’i)
○ Virus dipisahkan dari sel. Selanjutnya diultrafiltrasi sehingga memisahkan virus
dengan sel dan media.
● MENGAPA VAKSIN CORONA SINOVA SUCI DAN HALAL?
○ virus yang sudah dimurnikan dari sel dicampurkan dengan water for injection (air
murni) sebesar 930 sampai 940 liter dalam wadah 1000 liter. Hal ini berarti 93
persen-94 persen dari 1000 liter itu adalah air dan sisanya virus dan sejumlah bahan
kimia murni (sintetik). Rasulullah SAW : “Jika air berjumlah dua kulah, maka tidak
mengandung kotoran/ najis.” (HR Abu Dawud).
○ Vaksin corona sinovac halal karena tidak terbuat dari babi dan organ tubuh
manusia (juz’un min al-insan)

KESIMPULAN :

1. MUI (KH Kholil) :


● Vaksin covid 19 sudah dinyatakan halal oleh MUI
● Mencegah penyakit lebih baik dari pada mengobati
● Sabar & tawaqal merupakan internal diri kata.
2. Kemendag :
● strategi perindag untuk pencegahan covid-19 :
● Dinas Perindag : pengadaan Masker, Face shiel, wastafel di pasar, edukasi, dan pembinaan
langsung ke pasar-pasar
● Sosialisasikan bagi pedagang pasar
● Pedagang banyak yang tidak mau melakukan swab
3. dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO

● Menghindari covid-19 : melakukan 3M - 5M & Vaksinasi


● gunakan masker kain 3 lapis digunakan setiap 4 jam, minimal 3 buah/orang/hari
● Kolaborasi dengan Perindag, tatanan pasar sehat menjadi indikator PHBS
● Dinas Kesehatan & Puskesmas memberikan informasi & koordinasi dengan pasar &
Perindag.

Demikian kami sampaikan notulen Sosialisasi Edukasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pasar untuk
diketahui dan arahan selanjutnya terima kasih.
               

Jakarta, 15 Februari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003

YANG HADIR :

2. IIP PARIDAH 2. HASMIATI, SKM

1. ijin bertanya, saya dr perumda pasar jaya. saat ini byk sekali hoax yg beredar ttg kekhawatiran para
pedagang terkait vaksinasi? smlm saya sempat ke pasar Kramat jati, mrk tdk tahu klo saya org pasar
jaya. saat saya tanya ttg mau tidak di vaksin, rata2 para pedagang menjawab tidak mau. ada yg
bilang takut mati klo habis di vaksin, dll. bagaimana cara yg efektif agar bs menyampaikan hal ini
KPD para pedagang secara tepat (DIAH KUSUMANTARA)
2. setuju sosialisasi dulu dengan pedagang apa fungsi dan manfaat di vaksin,karna dilapangan mereka
masih menganggap vaksin itu membahayakan, untuk pendataan saja dilapangan kami pengelola
mengalami banyak kendala,dengan alasan ktp mereka ketinggalan sehingga nggak bisa di data
(eLFERIDA)
3. ijin nanya pak dir promkes, pertanyaan sy ke direktur dr kementerian perdagangan, terkait
swalayan swalayan seperti indomaret, alfa mart, apakah ada sangsi atau peraturan dr kementeriAN
perdagangan, bila ada swalayan dan lainnya yang melanggar aturan protocol kesehatan COVID-
19..???karena ada banyak saat ini swalayan2 yang tidak melarang para pembeli yang belanja ke
swalayan mereka tanpa masker (DIT. KESLING EZA YULIA)
4. Assalamualaikum...apakah orang yang punya penyakit asma aman untuk divaksin?karena seperti
yang telah diketahui sebelumnya bahwa covid-19 juga menyerang saluran pernafasan
....Terimakasih
5. apabila stelah vaksin ada efek trus kita di complein gimana pak...
6. harusnya pihak swalayan melarang pembeli masuk k Dalam swalayan
7. kalo bgt, harus ada kebijakan yang mengatur tentang itu agar daerah bias menjalankan aturan
prokes itu sendiri (DIT KESLING)
8. yang mau di vaksin hanya pedagangnya saja atau berikut pengelola dan partisipan di pasar
9. Mohon ijin pak, klu bisa sebelum pelaksanaan vaksinasi buat para pedagang di pasar, ada sosialisasi
terlebih dahulu dari dinas terkait kepada para pedagang, sehingga para pedagang mengetahui
manfaat dari vaksinasi tersebut, karena di kalangan pedagang masih banyak yg "takut" akan
vaksinasi covid dikarenakan pemberitaan yang beredar kebanyakan negativ, demikian pak. Karena
sebelumnya di pasar pernah di adakan swab gratis, yang ada peserta (pedagang) pada kabur pada
takut…(ADI DAUTAMA)
10. seharusnya pemerintah, melakukan sosialisasi di semua media, baik media cetak, on line , media
sosial, atau TV, tentang apa dan bagaimana vaksinasi ini, termasuk mengenai ada atau tidaknya
sanksi bagi yg tidak mau divaksin, demikian (AWALUDIN AREA)
11. apakah yang sudah menerima vaksin Covid 2 kali (dibuktikan dengan kartu penyuntikan dan
sertifikat) dan tetap akan melakukan 3 M, kalau akan melakukan perjalanan antar provinsi harus
melakukan PCR lagi?
12. Bagaimana dukungan MUI : secara utuh mendukung, diinfokan ke masy provinsi, kabupaten,
libatkan MUI untuk sosialisasi

MONITORING PERSIAPAN POS TIMBANG BALITA & PEMBERIAN VITAMIN A

RABU, 10 FEBRUARI 2021, JAM 15.00 - SELESAI

PESERTA :

1. Ka Satpel UKM Puskesmas Kecamatan


2. Koordinator Gizi Puskesmas Kecamatan
3. TPG puskesmas Kelurahan Lokus

DIPIMPIN : dr Asri Yunita

HASIL KEGIATAN :

● Para kasi Kesra Kelurahan mendapat kesulitan tehnis pelaksanaan pos timbang dan pemberian
Vitamin A.
● Ingin mendapatkan informasi kelurahan mana yang mendapat masalah melakukan kegiatan pos
timbang.

1. Puskesmas Cengkareng :
● beberapa pos sudah jalan
● belum melakukan pendataan karena petugas Kelurahan belum mengerti, Kecamatan sudah
mengakomodir dan sudah melakukan di 3 puskesmas kelurahan, tinggal 4 PKL belum
terkonfirmasi
● Sarana timbang BB ada, pengukur TB/PB tidak semua punya, menggunakan meterland,
pengukuran TB/PB tidak menggunakan meja akan tetapi anak berdiri/didirikan oleh orang
tuanya.
● target akhir Maret selesai karena balita banyak 1 RW ada yang mencapai 2000 balita
● Kegiatan pos timbang dilakukan door to door, dilakukan oleh 2-3 kader
● Kader Dasawisma belum turun
○ Kita akan mengukur balita disemua Kelurahan dan 100% didaerah Lokus, untuk
perbandingan data Februari 2020
○ Intervensi awal, monev 3 bulanan
○ Pendataan jumlah balita/RT, iventasisir alat ukur, kader koordinasi ke PKL, PKL
membuat jadwal dan tehnis pelaksanaan
○ 1 RT 500 balita → 20 balita/hari dengan 2-3 kader, 1 RT selesai >20hari
○ Bila kadwr dasawisma belum turun, koordinasi dengan PPAPP & PKK
○ PKL mengiventarisir data balita, data kader posyandu, jumlah petugas, waktu yang
diperlukan, berapa kader dasawisma yang dibutuhkan
○ Perlu melatih kader dasawisma.

2. Puskesmas Tambora
● Pos timbang berjalan 1-2 hari, 1 RW 120-150 balita, rata-rata 100 balita → 40 balita/hari
● Ada TPG PKL sakit, posyandunya 15 dipegang oleh PKC & Puskesmas Kecamatan
mempunyai 1 kelurahan binaan.
● kader cukup posyandu saja, akhir Februari sudah selesai.

3. Puskesmas Kalideres (Kasatpel UKM)


● Mulai gerak belum ada kendala
● Posyandu paling banyak 100 balita, 30-40balita/hari
● Koordinasi dengan Kelurahan baik

4. Puskesmas Palmerah
● Beberapa sektoral menyetujui pos timbang hanya beberapa posyandu sebagai percobaan
tidak 100%
● Hari Kamis ada Pertemuan TP PKK Kecamatan, akan dilakukan koordinasi
● Kelurahan Kota Bambu sudah membuatkan jadwal kunjungan balita, tetapi ibu balita
datang tidak sesuai dengan jadwal, sehingga terjadi penumpukan
● Kelurahan Jatipulo ada 115 posyandu → 3-4 posyandu, balitanya terbanyak 150, Kelurahan
minta surat resmi kegiatan pos timbang dari Puskesmas
● Kelurahan yang tidak respon : Kelurahan KBU, Jatipulo & Palmerah
● Kelurahan KBU, Menyetujui Pos imunisasi, melarang ada kerumunan, belum berani
mengadakan pos timbang, pemberian vitamin A dititipka ke Jumantik.
5. Puskesmas Tamansari
● Kegatan pemberian Vitamin A dilakukan door to door bagi balita yang jauh dari Puskesmas,
sedangkan balita yang dekat dengan puskesmasdilakukan pengukuran & pemberian
Vitamin A di Puskesmas
● ada 1 RW zzona Merah\
○ Tehnis lapangan diserahkan kepada wilayah masing-masing, kita akan melakukan
koordinasi dengan Lurah yang belum mendukung
○ berdasarkan buku pedoman pengukuran TB/PB menggunakan meterland
○ Apabila kelurahan tidak mempunyai data, tidak bisa dilihat kondiisi status gizinya
6. Puskesmas Kembangan
● Kader dasawisma sudah membantu kegiatan pos timbang dan belum ada masalah
● penimbangan dalam 1 hari 100 balita
7. Puskesmas Kebon Jeruk
● Pos timbang dilakukan dengan door to door, seperti dilakukan bulan agustus 2020, kita
sudah melakukan koordinasi untuk kegiatan pemberian Vitamin A sejak akhir Januari 2021
● Adakah dana operasional untuk kader?
● kader dasawisma belum turun membantu
● seandainya dilakukan pos timbang, ibu balita tidak mau datang.
8. Puskesmas Grogol Petamburan
● kegiatan pos timbang terkendala dengan koordinasi Lurah, dari 7 Kelurahan, hanya 3
Kelurahan yang setuju
● Lutah Tanjung Duren Selatan sudah menyetujui, hanya terkendala di pengurus RW, Lurah
akan melakukan Zoom meeting dengan RW melakukan Negosiasi
KESIMPULAN :

● Awalnya pos timbang dengan melakukan mengumpulkan 10 balita/antrian. info terbaru PSBB
dibatasi hanya 3 orang
● sesuai dengan hasil rapat walikota & lurah, mendukung Aksi 1 mendapat data termonitor.
● 17-18 Februari ada pertemuan online & lokus opline tanggal 24 Februari, rembug stunting untuk
komitmen pencegahan stunting.

Demikian kami sampaikan notulen monitoring persiapan pos timbang dan pemberian Vitamin A untuk
diketahui dan arahan selanjutnya terima kasih.
               

Jakarta, 11 Februari  2021

                                Notulen,
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Sudis Kesehatan Kota Adm. Jakarta Barat

                                        
                               Iip Paridah
dr. Asri Yunita
                               NIP.
NIP. 197406052014122002
196410011988032003

NOTULEN RAPAT KOORDINASI SEKSI KESMAS TANGGAL 16 FEBRUARI 2021

DIPIMPIN OLEH : dr. ASRI YUNITA

HASIL KEGIATAN

● Bulan ini mulai dengan DAK stunting mulainya besok, selain kegiatan program Kesmas masing-
masing ada kegiatan tambahan DAK stunting, vaksinasi covid & rujukan isolasi yang sudah berjalan
tahun lalu.
● Kegiatan DAK
○ Kaptennya : Ana Zunaenah & dr Ira
○ Publikasi Febriyanti (kepentingan media KIE), + dihendel pananggung jawab program yang
terlibat :
○ Remantri : dr Yulia, Catin : EVI, STBM : Dian M, PMBA : Ana, dr Ira (maret cuti di back up sm
Iip Paridah), Komunikasi perubahan perilaku : pemegang programnya Ati di back up dr
Julia,
○ Sri Haryani back up kegiatan DAK yang di hotel & Hulman membantu kegiatan yang
dibutuhkan, jadi Ana, dr Ira, Febri akan tetap di hotel, bila hulman tidak bisa Iip Paridah
menggantikannya.
○ Masing-masing Penanggung jawab program bertanggung jawab kegiatan tetap jalan,
misalnya kegiatan Promkes di dinas PJ program harus hendel, krn brhub laporan
○ sebagian di Hotel, sebagian di Kesmas, Kesga di pimpin dr Alawiyah, bu komang, dr Julia,
evi, iip, ada ZM dibagi sama dr allaw
○ Kesling & Kesjaor yg pegang oleh Sri Haryani, Wugini, Dian Armaini, tanggal 15-19 Maret
acara sbg panitia pelatihan HSB, tempat, apa yg hrs disiapkan PJ hrs bertj
○ Promkes PJ Hasmiati backup dr Yulia, laporan ke dinas PJ yang buat, lagi sorotan kepada
kasi Kesmas DARI MANA2 dari kasi-kasi lain, Puskesmas bahwa promkes tidak jalan/tidak
terdengar
■ hrs buat tim di backup oleh dr Yulia, mana konsep strategi komunikasi, strategi
komunikasi terhadap stunting, sasarannya siapa saja (lansia, di pasar) jalur
komunikasinya lewat mana (media → kerjasama dgn Evvi, kominfo, Puskesmas, bila
kita tidak bisa membuat, Puskesmas A,B,C,D dibagi2 untuk membuat media
promosi covid lansia, dll shg mempunyai saluran komunikasi yang banyak buat pkk
asn, sudah diifokan ada 5 anggaran untuk melakukan sosialisasi anggaran ada di
seksi P2P dan akan koordinasi, karena rumah sosialisasi Seksi Kesmas tinggal
koordinasi materinya ke P2P. utk yang melakukan bisa siapa saja. Pencarian Narsum
saling koordinasi.
■ Film-film yang dibuat Puskesmas diedit ditambah logo Sudin Kesehatan, Koordinasi
dengan Kominfo supaya masuk ke web Jakarta Barat, masyarakat bisa lihat melalui
youtube dll.
■ Strategi Vaksin Ada 3T (Testing, Tracing), mulai dikenalkan dan tindak
lanjut berupa perawatan pada pasien COVID-19 (treatment), buat
media koordinasi dgn Puskesmas, Vaksinasi pedagang pasar,
sosialisasi di pasar tanah abang & Pasar Induk Kramat Jati, untuk
wilayah Barat di pasar mana? materi sosialisasi boleh diambil dari
mana saja
■ strategi komunikasi perubahan perilaku, yg dikumpulkan dokumen
(sdh diksh ke bu Ati & dr Julia) dibahas, mengundang pj promkes
puskesmas, menganalisa masalah yg ada, ansip, susun narasinya,
hrs dibuat makalah seperti skripsi, harus koordinasi, perbab sudah
ada panduannya. hrs dibuat makalah, Febri sdh dpt dari pak Endik.
■ bu ati fasilitator Nasional
■ masukan dari konsep subaanpeko bisa dibahas disatukan dgn konsep
dr Julia, sasaran prioritas ditentukan mis 1000 HPK, sasaran
utamanya bu hamil s.d anak 2 tahun sasaran pendukungnya Remantri
■ primer
■ sekunder : kp ibu
■ tertier → pemangku kebijakan/Regulasi
■ diarahkan ke 11 lokus :
■ kegiatan bulan Februari mundur karena adanya kegiatan muslembang
tingkat Kecamatan,
■ 1 Maret Rembuk stunting yh hadir Esolin 3 keatas, Organisasi Provesi, Toma,
CSR. → kegiatannya analisa situasi & Rencana kegiatan, yg hadir PJ
pengolah data lintor masing2, PJ gizi 11 lokus, kasatpel UKM, analisa situasi
sdh menghasilkan 11 lokus,
■ dr ira membuat narasi bagaimana analisa situasi gizi di Jakarta Barat?
Rencana kegiatannya apa? ada formulis yang harus dilengkapi.
■ setelah analisa 1 & 2 selesai,akan diupload ke webnya Mendagri oleh
Sunbanpeko. aisi dari 8 aksi dipegang subanpeko, kecuali lokus
stunting (dipegang kesra), Publikasi Data (Kesehatan). semua balita
harus ditimbang, karena JB tdk mempunyai Data yg terbaru, hanya
terakhir data Februari 2020 dgn yang ditimbang hanya 80%, ada
kendala, utk bisa dievaluasi brp anak yg stunting, publikasi data akan
menjadi penilaian kepala daerah/walikota. kegiatan akan diberikan
nilai oleh gubernur.
■ kesmas hub dg LS harus koordinasi, internal hrs kompak. saling
backup
■ kegiatan yang kesga dr Alaw hrs bisa membackup, rsud Cengkareng
KTPA, menghalau kegiatan kesga
■ dokumen KB dikumpulkan sebagai bahan koordinasi
■ kegiatan akan dibuka Walikota, tetapi bila tdk bisa gunakan ZM, dr
julia, iip, utk mendampingi walikota zm, koordinasi dgn kominfo.
■ dr Asri, Ana, Febri, yani, sekaligus menyiapkan utk kegiatan tgl 1
Maret 2021, diliput media lokal, media Nasional (metro TV, mmc/tvone
backup) telp p judi, sudin ppapp.
■ EVI, SIAGA BENCANA, tanyakan wilayah lain. BAST blm lengkap yg
ada harganya, Puskesmas tidak akan menerima.hub kasi kesga dinas
rincian harga barang
■ febri, keg pos timbang utk dokumentasi, diinformasikan melalui wa
group gizi, group promkes, group ukm
■ uks tgl 25 februari
■ htl isolasi jb : twin plaza, nigt ND, Jayakarta & hariston hotel (semua
wilayah) mevel
■ twin plaza & jayakarta → sudah ada dokternya
■ sementara dr Julia bacup rujukan, dr alaw kesga, dr ira bantu ana
■ kamis survey hotel & dian
■ korwil, infektorat akan turun di 10 posyankes, format insfektorat sudah
ada, kesmas kebagian kebon jeruk & MS 1. mengingatkan puskesmas
menyiapkan data.
■ laporan isolasi harus diupdate setiap hari jam 6 sore (dr Julia)

○ PPSM PJ bu Roro backup Iip Paridah, ada kegiatan Posyandu bila tdk ada kegiatan ikuti
keduanya
○ dak harus terserap
○ terkait stunting ada pedoman yg harus dibuat, Pedoman Strategi komunikasi perubahan
perilaku, domain promkes dibackup dr Julia dibantu febri untuk publikasinya.
○ Strategi komunikasi perubahan perilaku konsep yg hrs dibuat utk melaksanakan
pencegahan stunting, ada dokumennya Pedoman Strategi komunikasi perubahan perilaku
menjadi pedoman se JB sdh diksh ke ati & dr julia.orientasi utk petugas puskesmas & kader
(anggaran DAK) tgl tanyakan bu ati
○ kegiatan catin & remantri ada → kegiatan konikasi perubahan perilaku hub narasumber ati
fasilator, harus dibukukan tinggal diedit
○ bab 1 pendahuluan/latar belakang
○ bab 2 analisa masalah
○ 3 strateginya, saluran komunikasi yang ditetapkan, target, kesimpulan penutupan
○ disahkan oleh walikota bln Juni, baru digunakan oleh semua.
○ yang diminta Regulasi rencana aksi daerah aksi 1 & 2, rencana kerja lintas sektor &
kesehatan direkap sama Subanppeko + inovasi2 dijadikan rencana daerah disyahkan
walikota tahun 2021, termasuk strategi perubahan perilaku. dalam bentuk dokumen 60-70
hal.

Anda mungkin juga menyukai