Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MENGGAMBAR SKETSA GEREJA NGADI

Disusun

Untuk memenuhi Syarat mendapatkan

Nilai Sertifikat Praktek kerja Lapangan ( PKL )

SMK SIWA LIMA ST. JOSEP LANGGUR

Nama : MARIUS RAHABAV

Kelas : XII

Nis : 0035663553

Kompentensi Keahlian : Teknik Konstruksi dan Properti

DINAS PENDIDKAN DAN KEBUDAYAAN

SMK SIWA LIMA St.JOSEP LANGGUR

TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah disetujui oleh pembimbing Praktek
Kerja Industri dan Kepala program, Guna memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh
Ujian Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tahun Pelajaran 2020
Hari/Tanggal :
Di :

Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II

Gerardus Rahanubun, S.T Fransiska Janwarin, S.pd


NIP. NIP. 197509222005012008

Penguji I Penguji II

Alfonsius Ualubun, S.T Kanisius Mayabubun,S.s


NIP. NIP.
Menyetujui,
Kepala Program

Alfonsius Ualubun, S.T


NIP.
Mengesahkan,
Kepala Sekolah

Johanes Soetrisno Renjaan, S.Kom, S.Pd


NIP.
MOTTO

“Kalau bisa sukses di usia muda, kenapa harus menunggu tua”?


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat
karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan kurang lebih 1 bulan
di SMK SIWA LIMA St. JOAEP LANGGUR dan dapat menyelesaikan penulisan laporan
ini sebagai bukti nyata melaksanakan (PKL).

Salah satu kegiatan yang harus diikuti adalah PKL, Pelaksanaan praktek kerja
lapangan tersebut sebagai penambah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat selama
di bangku sekolah.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terimah kasi kepada :

1. Bapak pastror. Ir.Drs. Agustinus Soplanit, MSC. Selaku ketua yayasan siwa lima
Langgur.

2. Bapak Johanis Soetrisno Renjaan, S.Kom, S.Pd, kepala SMK SIWA LIMA ST.
YOSEP LANGGUR.

3. Bapak Alfonsius Ualubun, ST , selaku pemimpin bengkel desain permodelan &


informasi bangunan.

4. Bapak Gerardus Rahanubun, ST & Ibu Fransiska Janwarin, S.Pd Yang telah
membimbing penulis dalam menyusun laporan dan kegiatan pembelajaran penulis di
sekolah.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna untuk menyempurnakan penulis
laporan ini.
DAFTAR ISI

Halaman judul 1

Halaman pengesahan 2

Halaman motto 3

Kata pengantar 4

Daftar isi 5

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat PKL 2

Bab II Pembahasan

2.1. Profil SMK SIWA LIMA St. JOSEP LANGGUR 3

2.2. Pekerjaan Pekerjaan yang dilakukan pada saat

Praktek Kerja Lapngan (PKL) 4

2.3. Praktek Menggambar Sketsa Gereja Ngadi 4

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan 8

3.2 Saran 8

Lampiran 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang relevan dengan
kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam upaya meningkatkan mutu
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa masa mendatang
guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti
saat ini, selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak
peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau
jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga
kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih
fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang
kompeten, maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha atau
dunia industry yang relevan dengan kemampuannya masing masing.

Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, SMK SIWA LIMA ST. JOSEP
LANGGUR melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap
memasuki dunia kerja dan dunia rofessi (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun seorang
siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja
dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
1.2. TUJUAN

PKL yang merupakan singkatan dari Praktek Kerja Lapangan atau Pelatihan Kerja
Lapangan adalah salah satu bentuk kegiatan pelibatan siswa atau mahasiswa pada lingkungan
kerja langsung. 

Tujuan PKL pada umumnya adalah mengimplementasikan secara sistematis dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu.

1.3. MANFAAT PKL

Manfaat PKL tidak hanya akan dirasakan oleh pihak sekolah yang mengirim siswa saja,
tetapi akan dirasakan oleh siswa maupun perusahaan terkait juga. Ini dia beberapa
manfaatnya.

 Manfaat bagi siswa

Pada dasarnya, program pendidikan ini bermanfaat untuk memperkenalkan siswa kepada
dunia pekerjaan, baik di perusahaan maupun rofessi. Harapannya, siswa tidak akan kaget
saat benar-benar telah memasuki dunia kerja. Selain ini, masih ada beberapa manfaat lainnya
yang meliputi:

1. Menambah ilmu pengetahuan nonformal, terutama ilmu yang tidak didapatkan di


sekolah. 
2. Melatih siswa untuk menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab sebelum benar-
benar memasuki dunia kerja secara rofessional.

 Manfaat bagi pihak sekolah

1. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan atau instansi terkait.
2. Dapat menyesuaikan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja
Bahan evaluasi bagi kurikulum pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PROFIL SMK SIWA LIMA ST. YOSEP LANGGUR

 INFO SEKOLAH SMK SIWA LIMA ST. YOSEP LANGGUR

NPSN 60100826
NSS -
Nama SMK (STM) SIWA LIMA ST. YOSEP LANGGUR
Akreditasi -
Alamat JLN JEND SOEDIRMAN
Kodepos 123456
Nomor Telepon 21311
Nomor Faks -

Email lima_siwa@yahoo.com
Jenjang SMK
Status Swasta
Situs -
Lintang -5.797523253775412
Bujur 132.75130460970104
Ketinggian 54
Waktu Belajar -

 LOKASI SEKOLAH

Kota Kab. Maluku Tenggara


Provinsi Maluku
Kecamatan Kei Kecil
Kelurahan Langgur
kodepos 123456

2.2 Pekerjaan – Pekerjaan Yang Dilakukan Pada Saat Praktek Kerja Lapangan

Adapun beberapa pekerjaan yang dilakukan selama berada di tempat

praktek yaitu:

1.2.1 Mengservei lokasi proyek .


1.2.2 Membuat sketsa gambar panti asuhan .

1.2.3 Menggambar layout panti asuhan baru di AutoCAD.

1.2.4 Menggambar Denah Panti asuhan.

1.2.5 Membuat sketsa Tangga & kubur di Ohoimel.

1.2.6 Menggambar denah kuburan di ArchiCAD.

1.2.7 Membuat sketsa, Mengsurvei dan Mengukur Ulang Gereja Ngadi.

1.2.8 Menggambar Denah Gereja Ngadi di ArchiCAD.

Dari uraian kegiatan di atas, penulis lebih tertarik untuk mengulas lebih dalam
tentang mengsurvey lokasi pekerjaan.

 Sketsa Gambar Panti Asuhan


 Menggambar layout panti asuhan di AutoCAD.
 Menggambar Denah Panti Asuhan

 Sketsa Tangga & Kuburan


 Membuat Sketsa Gereja Ngadi.
 Mengsurvei & Pengukuran Ulang Gereja Ngadi.
1.2.8 Menggambar Denah Gereja Ngadi di ArchiCAD.

1.3 Praktek Membuat Sketsa Gereja Ngadi

 Pengertian dan Fungsi Sketsa Bangunan

Sketsa gedung bangunan adalah gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara
global, tidak detail, melukiskan bagian-bagian gedung bangunan yang ingin ditampilkan oleh
pembuatnya.
Sedangkan sketsa bangunan berfungsi sebagai berikut ini:

Untuk mengeksplor kesuluruhan bangunan;


Metode untuk memahami proporsi;
Medium untuk memanipulasi sambungan material;
Cara untuk menghitung sistem struktur baru.

Sketsa juga mengkomunikasikan informasi di dalam biro antara arsitek dengan drafter-nya.
Yang terpenting adalah gambar dan sketsa bangunan menjelaskan dan mengeksplor
pencapaian teoritis dari pembuatnya

 Tahapan Dasar dalam Pembuatan Sketsa Gambar Bangunan

Sketsa bangunan biasanya dibuat dengan menggunakan unsur garis, blok dan
warna. Dalam bidang keteknikan, sketsa bangunan biasa dibuat pada awal pemilihan
sebuah rancangan untuk menilai efisiensi suatu desain.

Sketsa bangunan digambarkan dengan cara kasar tanpa detail atau secara garis
besarnya suatu rancangan bangunan. Sketsa tersebut dapat dijadikan acuan standar
untuk pembuatan detail konstruksi dengan segala macam pertimbangan seperti
lingkungan, estetika, sampai dengan anggarannya.

Arsitek membuat sketsa gambar bangunan dengan tahapan rancangan sebagai berikut.
1. Meneliti Informasi Bangunan
Sebelum melakukan proses penggambaran sketsa bangunan, seorang arsitek
atau engineer melakukan penyelidikan tentang maksud dan tujuan pembuatan
bangunan dan informasi lainnya.

2. Melakukan Konsultasi untuk Menjaring Keinginan owner


Arsitek perlu membuka layanan konsultasi guna untuk mengetahui jenis
bangunan yang diinginkan pemilik, mulai dari tipe bangunan, ukuran, model design,
jumlah penghuni, kebutuhan ruang, dan kemampuan anggaran pemilik.

Dalam praktik nyata sesi konsultasi antara arsitek dengan klien, arsitek biasanya
akan menggambar sketsa bangunan sebagai respon dari percakapan mereka. Tahapan
ini sebagai pertimbangan pembuatan karakter suatu bangunan yang mewakili
keinginan pemiliknya.

3. Melakukan survey lokasi dan ukuran lahan

Arsitek mensurvei lokasi dan mengukur lahan yang ingin dibangun. Arsitek
akan menyesuaikan ukuran bangunan dengan memperhitungkan efektifitas
ketersediaan lahan, bentuk tanah dan kelandaiannya. Dengan harapan alokasi ruang
dan lahan dapat terpenuhi secara efektif dan maksimal.

4. Membuat Desain Tata Ruang

Arsitek dapat menuangkan ide desain tata ruang ke dalam gambar denah atau
gambar ortogonal lainnya, tidak harus dalam sketsa bangunan. Si arsitek harus
memperhitungkan semua aspek kebutuhan ruang secara standar maupun berdasarkan
kreatifitasnya.

Aspek tersebut meliputi, luas ruangan, letak efektif tiap ruangan, jumlah ruang dan
fasilitas. Tata ruang didesain dengan perhitungan matang dan akurat sehingga mempermudah
penghuni dalam mengakses setiap ruang dengan mudah dan efisien.

5. Menambahkan Estetika di dalam atau di luar ruangan

Arsitek mendesain bentuk dan karakter suatu bangunan disesuaikan dengan


estetika yang ingin ditampilkan. Nilai estetika tersebut berhubungan dengan bentuk
dinamis dan modern yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman.
Lingkungan lokasi bangunan juga harus diperhitungkan saat mendesain agar
tercipta sebuah konstruksi yang ramah lingkungan, sesuai dan mencerminkan karakter
penghuni secara prestisius. Estetika tersebut juga dapat berasal dari keinginan si
penghuni yang bersangkutan. Seperti kebutuhan teras, selasar, raling tangga, taman,
garasi dan lain-lain.

6 Menambahkan Gambar atau Desain Properti

Untuk menampilkan visualisasi yang nyata, arsitek perlu merancang properti


yang diperkirakan akan menjadi kebutuhan standar sebuah bangunan, misal kitchen
set di dapur, mobil di garasi, tempat tidur di ruang tidur, dan sebagainya. Properti-
properti tersebut penempatannya disesuaikan dengan bentuk ruang dan lahan.

Pada dasarnya properti tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, namun juga
disesuaikan dengan kondisi bangunan, anggaran dan fleksibilitas prinsip bangunan itu sendiri.
 Perlengkapan untuk Menggambar Sketsa Bangunan

Perlengkapan umum yang harus disediakan dalam menggambar sketsa


bangunan tergantung pada jenis gambar itu sendiri.

Berikut ini perlengkapan yang umum dipakai untuk membuat sketsa bangunan antara
lain sebagai berikut:

1. Kertas Gambar Millimeter Blog

Ini adalah kertas berstandar yang sangat efisien digunakan karena sudah
mempunyai ukuran tetap berskala standar yaitu 1 : 100. Kertas ini umum digunakan
arsitek atau engineer saat membuat sketsa akurat suatu konstruksi bangunan.

2. Mistar Segitiga Satu Set no 12

Mistar ini adalah standar yang digunakan para engineer dalam penggambaran.
Satu setnya terdiri dari dua jenis, yaitu (1) segitiga sama kaki dan (2) segitiga siku-
siku.

Terdapat dua teknik dasar dalam sistem penggambaran dengan mistar ini, yaitu:
Single stand, yaitu teknik menggambar dengan garis tegak lurus atau siku yang
berlawana arah dan biasa disebut juga dengan gaya polygom dengan resultan berubah.
Double stand, yaitu teknik menggambar dengan membuat garis singgung atau
prespektif yang disebut juga dengan garis gaya jajaran genjang dengan resultan tetap.

3. Pensil Gambar 2B, H, HB

Tentunya sudah tidak asing lagi dengan jenis pensil ini. Pensil gambar ini adalah
pensil standar nasional baik digunakan untuk membuat sketsa dan juga untuk ujian
sekolah.
Keunggulan dari jenis pensil 2B, H, HB ini adalah:
Memiliki ketahanan yang bagus (tidak mudah patah)
Memiliki warna hitam yang dalam
Stabil dan keras, sehingga cocok dalam segala jenis sistem penggambaran.

4. Karet Penghapus Boxy Warna Hitam

Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai
untuk menghapus, hasil hapusan terlihat lebih rapih dan tidak berbekas. Selain itu,
penghapus boxy warna hitam ini stabil dan tidak mudah koyak.

5. Selotip Kertas

Kertas gambar milimeter blog diletakkan pada meja gambar dengan pengaturan
yang baik untuk memudahkan posisi menggambar. Lalu, kertas gambar tersebut
ditempelkan pada meja/alas gambar dengan menggunakan selotip kertas.

Selotip kertas memiliki kuat rekat yang cukup efisien pada kertas dengan jenis material meja
gambarnya sehingga mempermudah para arsitek atau engineer saat menggambar.
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN

Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok tanpa detail. Contoh dalam PAI yakni Sketsa orang praktek tayamum.Manfaat Sketsa
diantaranya adalah menarik perhatian pembelajaran menghindari banyak verbalisme
memperjelas sajian pesan kepada pembelajar, dll.Penggunaan sketsa dalam aktivitas
pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Sketsa juga
mempunyai kelemahan yaitu hanya menekankan persepsi indera mata, jika bendanya /
gerakannya kompleks kurang efektif untuk pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk
kelompok besar. Sedangkan kelebihannya antara lain sifatnya kongkrit, dapat mengatasi
ruang dan waktu, dapat mengatasi pengamatan mata, dapat menjelaskan masalah, murah dan
muda

 SARAN

Untuk meningkatkan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Penulis menyarankan


beberapa hal yakni :

1. Setiap peserta didik yang turun langsung kelapangan harus mengambil gambar
agar bisa menjadi bukti kerja dalam laporan .
2. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
3. Utamakan keselamatan kerja
4. Gunakan waktu sebaik mungkin
 LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai