Disusun
Kelas : XII
Nis : 0035663553
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah disetujui oleh pembimbing Praktek
Kerja Industri dan Kepala program, Guna memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh
Ujian Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tahun Pelajaran 2020
Hari/Tanggal :
Di :
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat
karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan kurang lebih 1 bulan
di SMK SIWA LIMA St. JOAEP LANGGUR dan dapat menyelesaikan penulisan laporan
ini sebagai bukti nyata melaksanakan (PKL).
Salah satu kegiatan yang harus diikuti adalah PKL, Pelaksanaan praktek kerja
lapangan tersebut sebagai penambah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat selama
di bangku sekolah.
1. Bapak pastror. Ir.Drs. Agustinus Soplanit, MSC. Selaku ketua yayasan siwa lima
Langgur.
2. Bapak Johanis Soetrisno Renjaan, S.Kom, S.Pd, kepala SMK SIWA LIMA ST.
YOSEP LANGGUR.
4. Bapak Gerardus Rahanubun, ST & Ibu Fransiska Janwarin, S.Pd Yang telah
membimbing penulis dalam menyusun laporan dan kegiatan pembelajaran penulis di
sekolah.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna untuk menyempurnakan penulis
laporan ini.
DAFTAR ISI
Halaman judul 1
Halaman pengesahan 2
Halaman motto 3
Kata pengantar 4
Daftar isi 5
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1. Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
Lampiran 9
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, SMK SIWA LIMA ST. JOSEP
LANGGUR melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap
memasuki dunia kerja dan dunia rofessi (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun seorang
siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja
dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
1.2. TUJUAN
PKL yang merupakan singkatan dari Praktek Kerja Lapangan atau Pelatihan Kerja
Lapangan adalah salah satu bentuk kegiatan pelibatan siswa atau mahasiswa pada lingkungan
kerja langsung.
Tujuan PKL pada umumnya adalah mengimplementasikan secara sistematis dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu.
Manfaat PKL tidak hanya akan dirasakan oleh pihak sekolah yang mengirim siswa saja,
tetapi akan dirasakan oleh siswa maupun perusahaan terkait juga. Ini dia beberapa
manfaatnya.
Pada dasarnya, program pendidikan ini bermanfaat untuk memperkenalkan siswa kepada
dunia pekerjaan, baik di perusahaan maupun rofessi. Harapannya, siswa tidak akan kaget
saat benar-benar telah memasuki dunia kerja. Selain ini, masih ada beberapa manfaat lainnya
yang meliputi:
1. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan atau instansi terkait.
2. Dapat menyesuaikan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja
Bahan evaluasi bagi kurikulum pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
NPSN 60100826
NSS -
Nama SMK (STM) SIWA LIMA ST. YOSEP LANGGUR
Akreditasi -
Alamat JLN JEND SOEDIRMAN
Kodepos 123456
Nomor Telepon 21311
Nomor Faks -
Email lima_siwa@yahoo.com
Jenjang SMK
Status Swasta
Situs -
Lintang -5.797523253775412
Bujur 132.75130460970104
Ketinggian 54
Waktu Belajar -
LOKASI SEKOLAH
2.2 Pekerjaan – Pekerjaan Yang Dilakukan Pada Saat Praktek Kerja Lapangan
praktek yaitu:
Dari uraian kegiatan di atas, penulis lebih tertarik untuk mengulas lebih dalam
tentang mengsurvey lokasi pekerjaan.
Sketsa gedung bangunan adalah gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara
global, tidak detail, melukiskan bagian-bagian gedung bangunan yang ingin ditampilkan oleh
pembuatnya.
Sedangkan sketsa bangunan berfungsi sebagai berikut ini:
Sketsa juga mengkomunikasikan informasi di dalam biro antara arsitek dengan drafter-nya.
Yang terpenting adalah gambar dan sketsa bangunan menjelaskan dan mengeksplor
pencapaian teoritis dari pembuatnya
Sketsa bangunan biasanya dibuat dengan menggunakan unsur garis, blok dan
warna. Dalam bidang keteknikan, sketsa bangunan biasa dibuat pada awal pemilihan
sebuah rancangan untuk menilai efisiensi suatu desain.
Sketsa bangunan digambarkan dengan cara kasar tanpa detail atau secara garis
besarnya suatu rancangan bangunan. Sketsa tersebut dapat dijadikan acuan standar
untuk pembuatan detail konstruksi dengan segala macam pertimbangan seperti
lingkungan, estetika, sampai dengan anggarannya.
Arsitek membuat sketsa gambar bangunan dengan tahapan rancangan sebagai berikut.
1. Meneliti Informasi Bangunan
Sebelum melakukan proses penggambaran sketsa bangunan, seorang arsitek
atau engineer melakukan penyelidikan tentang maksud dan tujuan pembuatan
bangunan dan informasi lainnya.
Dalam praktik nyata sesi konsultasi antara arsitek dengan klien, arsitek biasanya
akan menggambar sketsa bangunan sebagai respon dari percakapan mereka. Tahapan
ini sebagai pertimbangan pembuatan karakter suatu bangunan yang mewakili
keinginan pemiliknya.
Arsitek mensurvei lokasi dan mengukur lahan yang ingin dibangun. Arsitek
akan menyesuaikan ukuran bangunan dengan memperhitungkan efektifitas
ketersediaan lahan, bentuk tanah dan kelandaiannya. Dengan harapan alokasi ruang
dan lahan dapat terpenuhi secara efektif dan maksimal.
Arsitek dapat menuangkan ide desain tata ruang ke dalam gambar denah atau
gambar ortogonal lainnya, tidak harus dalam sketsa bangunan. Si arsitek harus
memperhitungkan semua aspek kebutuhan ruang secara standar maupun berdasarkan
kreatifitasnya.
Aspek tersebut meliputi, luas ruangan, letak efektif tiap ruangan, jumlah ruang dan
fasilitas. Tata ruang didesain dengan perhitungan matang dan akurat sehingga mempermudah
penghuni dalam mengakses setiap ruang dengan mudah dan efisien.
Pada dasarnya properti tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, namun juga
disesuaikan dengan kondisi bangunan, anggaran dan fleksibilitas prinsip bangunan itu sendiri.
Perlengkapan untuk Menggambar Sketsa Bangunan
Berikut ini perlengkapan yang umum dipakai untuk membuat sketsa bangunan antara
lain sebagai berikut:
Ini adalah kertas berstandar yang sangat efisien digunakan karena sudah
mempunyai ukuran tetap berskala standar yaitu 1 : 100. Kertas ini umum digunakan
arsitek atau engineer saat membuat sketsa akurat suatu konstruksi bangunan.
Mistar ini adalah standar yang digunakan para engineer dalam penggambaran.
Satu setnya terdiri dari dua jenis, yaitu (1) segitiga sama kaki dan (2) segitiga siku-
siku.
Terdapat dua teknik dasar dalam sistem penggambaran dengan mistar ini, yaitu:
Single stand, yaitu teknik menggambar dengan garis tegak lurus atau siku yang
berlawana arah dan biasa disebut juga dengan gaya polygom dengan resultan berubah.
Double stand, yaitu teknik menggambar dengan membuat garis singgung atau
prespektif yang disebut juga dengan garis gaya jajaran genjang dengan resultan tetap.
Tentunya sudah tidak asing lagi dengan jenis pensil ini. Pensil gambar ini adalah
pensil standar nasional baik digunakan untuk membuat sketsa dan juga untuk ujian
sekolah.
Keunggulan dari jenis pensil 2B, H, HB ini adalah:
Memiliki ketahanan yang bagus (tidak mudah patah)
Memiliki warna hitam yang dalam
Stabil dan keras, sehingga cocok dalam segala jenis sistem penggambaran.
Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai
untuk menghapus, hasil hapusan terlihat lebih rapih dan tidak berbekas. Selain itu,
penghapus boxy warna hitam ini stabil dan tidak mudah koyak.
5. Selotip Kertas
Kertas gambar milimeter blog diletakkan pada meja gambar dengan pengaturan
yang baik untuk memudahkan posisi menggambar. Lalu, kertas gambar tersebut
ditempelkan pada meja/alas gambar dengan menggunakan selotip kertas.
Selotip kertas memiliki kuat rekat yang cukup efisien pada kertas dengan jenis material meja
gambarnya sehingga mempermudah para arsitek atau engineer saat menggambar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok tanpa detail. Contoh dalam PAI yakni Sketsa orang praktek tayamum.Manfaat Sketsa
diantaranya adalah menarik perhatian pembelajaran menghindari banyak verbalisme
memperjelas sajian pesan kepada pembelajar, dll.Penggunaan sketsa dalam aktivitas
pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Sketsa juga
mempunyai kelemahan yaitu hanya menekankan persepsi indera mata, jika bendanya /
gerakannya kompleks kurang efektif untuk pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk
kelompok besar. Sedangkan kelebihannya antara lain sifatnya kongkrit, dapat mengatasi
ruang dan waktu, dapat mengatasi pengamatan mata, dapat menjelaskan masalah, murah dan
muda
SARAN
1. Setiap peserta didik yang turun langsung kelapangan harus mengambil gambar
agar bisa menjadi bukti kerja dalam laporan .
2. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
3. Utamakan keselamatan kerja
4. Gunakan waktu sebaik mungkin
LAMPIRAN