Anda di halaman 1dari 8

Semester 2

Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021

MENINGKATKAN KEAMANAN DIGITAL


OLEH:
TIM PENGAJAR SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL
1. Drs. H. Abdul Asis (X TKJ A, X TKJ B, X TKJ C, X MM A)
2. Firda Ariyanti, S.Pd., M.Pd ( X MM B, X MM C, X KK, X DKV A)
3. Rahmiati Lasantu, S.Pd (X RPL A, X KT A, X KT B, X KT C)
4. Kartina, S.Pd (X DKV B, X RPL B, X RPL C)

Seiring meningkatnya perkembangan teknologi dan semakin banyak jumlah warga digital,
semakin besar kemungkinan terjadi potensi kejahatan cyber (cyber crime). Kejahatan cyber
berimplikasi pada kerugian secara finansial, bocornya data, pencurian data, kerusakan
perangkat komputer, maupun dampak negatif pada kejiwaan seseorang. Ada beberapa
gangguan yang dapat terjadi ketika berinteraksi dengan teknologi informasi, antara lain:

1. Back door

Back door dalam bahasa indonesia di balik pintu, memiliki pengertian program yang
ditanam oleh penyusup ke dalam komputer korban yang bertujuan untuk bekerja secara
diam-diam tanpa teridentifikasi oleh si pemilik maupun oleh sistem security dan anti virus
yang dipasang pada komputer korban. Tujuan dari program back door adalah untuk
mendapatkan akses secara ilegal, me- remote, dan mengontrol kerja komputer korban.
Akibatnya, komputer dapat mengalami kerusakan sistem, dan data-data penting seperti
akun user dicuri.

Pada beberapa kasus, misalnya komputer berbasis windows, penyusup sering


menggunakan beberapa program back door seperti backOrifice, SubSeven, dan NetBus.

2. Trojan Horse
Trojan horse merupakan program yang sering digunakan oleh intruder untuk
memasukkan program back door kedalam komputer korban. Trojan sering kali
disisipkan pada program-program yang terlihat memiliki kegunaan bagi user. Namun,
pada beberapa program antivirus yang memiliki engine ter-update, sering kali mampu
mendeteksi dan mengisolasi program Trojan Horse tersebut agar tidak menginfeksi
sistem komputer.
3. DoS (Denial of Service)
Konsep sederahana dari DoS adalah mengirimkan data ketarget secara terus menerus
dalam jumlah besar. Sebagai contoh, komputer intruder melakukan DoS dengan besar
data 10 MB perdetik selama 1 jam sehingga komputer korban akan menerima data
sampah atau spam sebesar 36.000 MB. Akibatnya, komputer korban menjadi crash,
hang, bahkan down. Seperti era tahun 2000-an yang sedang populer, virus brontok
Page 1 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
menginfeksi komputer, lalu memeritahkan korban melakukan DoS kesebuah target
tertentu secara bersamaan. Teknik ini disebut sebagai DdoS atau Distributed Denial of
Service. Banyak server yang diberitakan mengalami penyerangan hingga down dan
mengakibatkan terputusnya layanan service yang dijalankan.
4. Program Agen Penyerangan
Konsep program agen penyerangan sama seperti DdoS. Setelah program terpasang
pada komputer korban, komputer korban dijadikan sebagai komputer pendukung yang
menjadi perantara bagi intruder untuk melakukan penyerangan ke komputer lainnya.
Kejadian ini berdampak pada perangkat digital yang dijadikan agen, akan mengalami
error atau down.
5. Virus
Virus merupakan aplikasi yang dibuat secara khusus untuk merusak perangkat digital
yang berhasil diinfeksi. Dampak yang ditimbulkan pada perangkat adalah banyak file
yang hilang, di-hidden, sistem operasi yang rusak, dan aplikasi yang error atau tidak
dapat bekerja sesuai mestinya. Selain melakukan perusakan data atau sistem dalam
perangkat, virus juga dilengkapi dengan mode perlindungan diri serta mempunyai
kemampuan menggandakan diri, men-shutdown perangkat, serta menyembunyikan diri.
Berikut ini beberapa jenis virus komputer dan cara mengatasinya:
 Ransomware
Yang pertama kita bahas adalah yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu,
Ransomware. Sederhananya ransomware adalah malware yang memiliki kemampuan
untuk mengunci komputer atau mengenkripsi file sehingga tidak bisa diakses oleh
pengguna. Biasanya tujuannya adalah membuat pengguna memberikan uang tebusan
agar file yang "disandera" tersebut dapat dilepaskan. Yang diserang biasanya adalah
komputer, perangkat mobile, maupun server yang bersistem operasi Windows.
Cara Mengatasi: menggunakan antivirus, jika masih tidak bisa maka lakukan restore
data atau instal ulang sistem operasi
 Worm
Worm adalah virus atau program yang memiliki kemampuan berkembang biak atau
menggandakan diri dengan sangat cepat. Jika virus ini dibiarkan maka kapasitas
memori atau harddisk yang menampung virus ini akan dipenuhi oleh file-file sampah.
Cara mengatasi: menghapusnya menggunakan antivirus biasa yang bisa di download
secara gratis.
 Spyware
Spyware merupakan sejenis software yang kehadirannya sering tidak disadari dan
digunakan untuk memata-matai komputer yang terinfeksi. Spyware mampu
mengirimkan data dari komputer pengguna ke pihak lain maupun sebaliknya saat
terhubung ke jaringan internet. Spyware juga bisa menyebabkan komputer berjalan
lambat atau crash.
Cara Mengatasi: menggunakan software khusus penghilang spyware
 Memory Resident Virus
Page 2 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
Memory Resident Virus adalah virus yang menginfeksi memori atau RAM pada
komputer. Virus ini biasanya akan aktif mulai saat komputer dinyalakan. Efek yang
ditimbulkan adalah kinerja komputer menjadi lambat dan kurang maksimal.
Cara Mengatasi: menginstal program antivirus
 Multipartite Virus
Virus jenis ini biasanya berupa file tertentu yang menginfeksi sistem operasi tertentu.
Virus ini cenderung bersembunyi di dalam memori (RAM) kemudian menginfeksi hard
disk. Virus ini mampu menginfeksi dengan sangat cepat,
Cara Mengatasi: membersihkan bad sector dan melakukan defrag harddisk secara
teratur.

Page 3 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
 FAT Virus
FAT adalah singkatan dari File Allocation Table. FAT adalah bagian dari disk yang
menyimpan semua informasi mengenai disk tersebut. Virus FAT adalah virus yang
menyerang FAT beserta informasi penting didalamnya. Akibatnya informasi dan file
tertentu yang ada di dalam direktori yang diserang bisa disembunyikan atau hilang.
Cara Mengatasi: menghapus semua file yang tidak diperlukan atau menggunakan
software antivirus
 Directory Virus
Directory Virus adalah jenis virus yang menginfeksi file yang berekstensi exe. yang
berada di direktori dimana virus tersebut berada. Seketika program tersebut error atau
hilang tanpa alasan jelas. Cara kerjanya adalah memindahkan program asli dengan
program virus yang nantinya akan dijalankan.
Cara Mengatasi: melakukan format disk dan instal ulang semua program yang terinfeksi
 Macro Virus
Macro Virus Macro virus menginfeksi file yang dibuat menggunakan aplikasi atau
program tertentu yang berisi macro, seperti doc, Xls, Pps, Mdb, dll. Virus ini juga
menginfeksi template dan dokumen. Hal ini disebut juga sebagai jenis virus e-mail.
Biasanya menyebar dari dokumen yang dibagikan lewat internet atau e-mail.
Cara Mengatasi: menghindari membuka e-mail yang mencurigakan atau tidak
diketahui sumbernya.
 Boot Sector Virus
Sesuai namanya, virus ini menginfeksi bagian komputer yang bernama disk boot
sector. Ini adalah bagian penting dari disk, di mana informasi dari disk itu sendiri
disimpan bersama dengan sebuah program yang memungkinkan untuk boot.
Cara Mengatasi: melakukan pengaturan hard drive menjadi Write Protect.
 Overwrite Virus
Virus jenis ini mampu menghilangkan data atau file tanpa mengurangi kapasitas
pada hard disk. Pada dasarnya file akan hilang namun kapasitas hard disk tetap normal,
seolah-olah file tersebut masih ada.
Cara Mengatasi: menghapus file yang terinfeksi

 Web scripting Virus


Seperti namanya web scripting virus adalah sebuah kode program yang digunakan
untuk mempercantik konten dalam website. Namun kode inilah yang justru akan
mengganggu program, biasanya virus ini akan muncul saat terhubung internet.
Cara Mengatasi: menginstal aplikasi microsoft tool dan melakukan scan
 Polymorphic Virus
Virus ini memiliki kemampuan untuk mengenkripsi atau menyandikan diri dengan
cara yang berbeda saat menginfeksi sistem. Virus ini mampu mengubah strukturnya
setelah berhasil menginfeksi, sehingga sulit dideteksi.
Cara Mengatasi: menginstal program antivirus premium atau high-end
Page 4 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
 Metamorphic Virus
Metamorphic virus merupakan pengembangan dari virus jenis oligomorphic dan
polimorphic. Virus ini memliki kemampuan mengubah pengkodeannya sendiri sehingga
sangat sulit di deteksi.
Cara Mengatasi: sebagian bisa diatasi menggunakan antivirus high-end
 Companion Virus
Virus ini bersembunyi di dalam hardisk yang memiliki kemampuan untuk membuat
ekstensi yang berbeda dari ekstensi file yang asli. Dan virus jenis ini biasanya
berkumpul dengan file baru.
Cara Mengatasi: menginstal program antivirus dan firewall
 Direct Action Virus
Virus jenis ini mampu menginfeksi jenis file Autoxec.bat yang terletak pada hard
disk. Virus jenis ini biasanya aktif saat sistem operasi pertama kali melakukan booting.
Selain itu, virus ini juga mampu menginfeksi perangkat eksternal seperti hard disk dan
flashdisk, yang mampu membuat virus ini menyebar ke komputer lain.
Cara Mengatasi: menginstal program antivirus
 Rogue
Rogue merupakan program yang meniru program antivirus dan menampilkan
aktivitas layaknya antivirus normal, dan memberikan peringatan-peringatan palsu
tentang adanya virus. Tujuannya agar pengguna membeli dan mengaktivasi program
antivirus palsu tersebut untuk menguntungkan si pembuat program/virus. Program ini
juga membuka celah untuk mendatangkan virus lain.
Cara Mengatasi: membeli atau mendownload antivirus dari situs resmi

Selain gangguan yang berdampak secara langsung pada perangkat digital, ada beberapa
kerugian yang menyebabkan kondisi kesehatan baik secara fisik dan mental pada para
penggunanya menjadi terganggu antara lain sebagai berikut:

 Radiasi gelombang elektromagnetik yang berefek buruk terhadap kesehatan mata,


telinga, dan otak karena terlalu sering berinteraksi dengan layar komputer atau ponsel
pintar.
 Kejahatan siber atau cyber crime, seperti pencurian data surel, peretasan akun e-
banking, akun media sosial dan kartu kredit.
 Pelecehan atau cyber harrasment yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi stres.
 Intimidasi atau mengolok-olok secara terus menerus dan bersama-sama dalam sebuah
komunitas digital atau yang sering disebut dengan cyber bullying.
 Penipuan dan kasus lainnya.

Kondisi yang paling sering terjadi dalam sebuah komunitas digital seperti grup-grup
dalam media sosial adalam intimidasi. Ada beberap tipe intimidasi yang dapat Anda jumpai
dalam sosial hubungan kemasyarakatan, yaitu sebagi berikut:

Page 5 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
1. Intimidasi bersifat fisik, yaitu tindakan memaksakan kehendak kepada orang lain yang
sudah menyentuh aspek-aspek kontak fisik secara langsung. Biasanya mengarah pada
kategori tindakan kejahatan yang dapat dikenakan sanksi secara hukum. Contohnya
menendang, memukul, menampar, dan mengambil secara paksa.
2. Intimidasi bersifat sosial, yaitu tindakan yang mengakibatkan kredibilitas atau nama baik
seseorang menjadi tercemar. Modus utama tidakan ini adalah menjatuhkan moral
korban dimata masyarakat dengan tujuan bahwa pelaku memperoleh simpatik atau
dukungan. Contohnya pelaku menyebarkan fitnah atau isu negatif terhadap korban
sehingga korban dikucilkan dari lingkungan masyarakat.
3. Intimidasi secara verbal adalah tindakan melakukan penekanan, penghasutan,
pengejekan, penghinaan, mengancam atau mengucapkan kata-kata tidak pantas pada
orang lain. Intimidasi secara verbal biasanya dilakukan secara langsung ketika berbicara
dengan korban seperti halnya kontak fisik. Contohnya pada kasus bahwa pelaku
mengancam akan melakukan tindakan kekerasan fisik pada korban jika tidak menuruti
kemauannya.
4. Intimidasi didunia cyber atau dikenal dengan istilah cyber bullying adalah tindakan
melakukan intimidasi dengan tujuan negatif dan memiliki kecendrungan menjatuhkan
orang lain melalui media internet. Modus utama yang ingin dicapai pelaku adalah
korban merasa tertekan, stres, mengalami disfungsi sosial kemasyarakatan, balas
dendam atau ingin menjatuhkan moral korban. Tindakan cyber bullying dapat berupa
pengiriman pesan pribadi, pengunggahan data pribadim penipuan, pelecehan atau
pemfitnahan dalam grup media sosial, pengancaman, pengecaman, pemerasan,
penipuan bahkan mengunggah konten-konten yang tidak sesuai etika, norma dan
agama.

Untuk menghindari terjadinya gangguan seperti yang telah dijelaskan, ada beberapa tips
yang dapat dilakukan sebagai seorang warga digital yang dapat dikategorikan menjadi dua
macam, yaitu sebagai berikut:

1. Bidang Teknologi Informasi


Kiat-kiat yang dapat dilakukan dalam sisi teknologi informasi adalah sebagai berikut:
 Selalu meng-upgrade sistem operasi mesin maupun aplikasi program melalui situs-situs
resmi pengembang.
 Memasang antivirus, antispam, anti-adware, anti-spyware, antitrojan serta meng-
update-nya secara rutin.
 Menggunakan kombinasi password yang baik gabungan antara karakter, numerik, dan
beberapa karakter khusus sehingga tidak mudah ditebak. Usahakan panjang password
lebih dari 8 digit.
 Selalu mengaktifkan firewall dan mengupdate secara kontinu
 Jangan terlalu sering menggunakan sambungan wifi secara gratis ditempat-tempat
umum karena rentang dilakukan sniffing.

Page 6 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
 Meng-update aplikasi web browser.
 Tidak membuka situs-situs yang menampilkan konten terlarang karena rentan dengan
infeksi trojan, spyware dan virus
 Jangan mudah percaya orang lain, dengan memberikan akses fisik secara langsung
pada rerangkat digital seperti komputer, laptop dan smartphone.
 Tidak membuka spam surel atau file attachment yang berbahaya atau tidak diketahui
identitanya
2. Perbaikan kualitas sumber daya manusia
Tingkat Kualitas sumber daya manusia dalam hubungan komunikasi secara digital
sedikit banyak akan memengaruhi kemungkinan buruk, ada beberapa langkah yang
dikerjakan antara lain sebagai berikut.
 Mengedepankan jiwa sosial dan tenggang rasa sehingga berbentuk rasa
kemasyarakatan secara kekeluargaan dan saling menghormati
 Tidak mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi milik orang lain, seperti foto pribadi,
masalah pribadi atau kasus tertentu yang menyebabkan orang lain menjadi merah.
 Hindari sikap yang bernada ancaman, hasutan, fitnahan, penyebaran hoax, pengecaman
untuk menghindari konflik panjang.
 Sebaiknya tidak mengunggah foto atau informasi biodata secara detail ke media sosial
yang dapat dijadikan modus penipuan.
 Mengatur pertemanan, privasi dan informasi publik apapun yang dapat diakses oleh
orang lain
 Jika mengalami sesuatu yang kurang menyenangkan, hendaknya tidak memperpanjang
debat atau diskusi yang tidak akan pernah menemukan solusinya di media sosial.
 Lakukan pemblokiran pada orang-orang yang berpotensi menimbulkan ketegangan.
 Jangan mengikuti grup atau komunitas yang cenderung menyebarkan SARA,
penghinaan, pelecehan atau tindakan-tindakan negatif yang bertentangan dengan
hukum.
 Baca dan pahami tentang aturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan
informasi dan teknologi
 Hormati hak cipta yang dimiliki setiap informasi yang diunggah
 Hindari plagiarisme ketika menulis informasi di internet
 Tidak memberikan komentar atau tanggapan yang dapat memicu konflik
antarpengguna.
Gunakan pedoman F.A.K.T.A setiap melakukan unggahan data atau informasi ke
dunia maya. Pedoman F.A.K.T.A, yaitu sebagai berikut.
1. Faktual
Data atau informasi yang disampaikan harus sesuai kenyataan serta tidak dibuat
buat yang menjurus pada pada fitnah. Sebagai contoh informasi telah terjadi Gempa
di daerah ABC berukuran B skala richter, berpotensi tsunami. Masyarakat yang
berada di radius 5 km hendaknya segera mengungsi. Jika berita itu tidak benar atau

Page 7 of 8
Semester 2
Pertemuan 2
Kamis, 21 Januari 2021
belum dinyatakan keabsahannya oleh badan berwenang nantinya dapat
menimbulkan kepanikan luar biasa.
2. Asli
Informasi yang di sampaikan dapat anda dapatkan secara langsung kemudian
dibagikan contohnya, kecelakaan lalu lintas di jalan XYZ terjadi pada pukul 05.00
wita akibat ban mobil pecah, di lengkapi dengan photo kejadian. Sambung jika
anda hanya meneruskan informasi dari orang lain atau group Komunitas media
sosial, hendaknya mencantumkan asal berita atau informasi tersebut sehingga
menguatkan asal usul berita.
3. Kesantunan
Tata bahasa yang di gunakan ketika memposting atau memberikan komentar dalam
sebuah diskusi atau dalam group hendaknya selalu memperhatikan tata krama,
norma, adat, budaya, dan nilai nilai agama. Jika para pengguna atau warga digital
mengedepankan nilai kesantunan, perbedaan tidak meruncing menjadi pertikaian.
4. Tenggang Rasa
Unsur tenggang rasa lebih menyoroti bagaimana aktivitas anda dalam berinteraksi
dengan media sosial. Jika anda di cubit merasakan sakit, jangan pernah mencubit
orang lain. Artinya, jika anda dihina, dilecehkan, dibully dan di intimidasi dalam
sebuah komunitas group digital akan merasakan sakit hati, sebaiknya anda juga
menghindari hal serupa terhadap pengguna lain. Intinya, Anda harus selalu berhati-
hati dalam meng-upload berita, data atau informasi lain apakah akan menyinggung
orang lain, suku atau organisasi lain.
5. Analisis
Saat ini, hampir semua orang dapat membuat blok, web, atau situs situs berita yang
dapat dengan mudah di akses orang lain. Motivasi mereka bermacam macam, mulai
hanya sekedar belajar IT, posting informasi, memperoleh pendapatan sampingan
dengan adsense atau bahkan bermodus kejahatan. Oleh karena itu, anda hampir
tidak dapat membedakan informasi itu benar benar asli dan akurat atau tidak.
Dengan demikian, sikap yang teliti dan lebih analitif akan di perlukan untuk
memfilter agar anda tidak terlarut larut mengikuti isu atau pengaruh dari informasi
yang beredar.

TUGAS!

Buatlah rangkuman materi diatas dibuku catatan Anda masing- masing!

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai