100%(4)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara)
793 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas berbagai tarian tradisional di Minangkabau seperti Tari Rantak Kudo, Tari Pencak yang terdiri dari Tari Gelombang, Tari Sewah, dan Tari Alo-Ambek, Tari Payung, Tari Piring, Tari Jalo, Tari Tabentan, dan Tari Indang. Setiap tarian memiliki ciri khas gerakan dan maknanya masing-masing yang merepresentasikan budaya daerah asalnya di Minangkabau.
Dokumen ini membahas berbagai tarian tradisional di Minangkabau seperti Tari Rantak Kudo, Tari Pencak yang terdiri dari Tari Gelombang, Tari Sewah, dan Tari Alo-Ambek, Tari Payung, Tari Piring, Tari Jalo, Tari Tabentan, dan Tari Indang. Setiap tarian memiliki ciri khas gerakan dan maknanya masing-masing yang merepresentasikan budaya daerah asalnya di Minangkabau.
Dokumen ini membahas berbagai tarian tradisional di Minangkabau seperti Tari Rantak Kudo, Tari Pencak yang terdiri dari Tari Gelombang, Tari Sewah, dan Tari Alo-Ambek, Tari Payung, Tari Piring, Tari Jalo, Tari Tabentan, dan Tari Indang. Setiap tarian memiliki ciri khas gerakan dan maknanya masing-masing yang merepresentasikan budaya daerah asalnya di Minangkabau.
Tari Rantak Kudo berasal dari daerah Pesisir Selatan. tari ini dahulu dipertunjukkan pada musim panen di lapangan terbuka. dilakukan oleh beberapa orang penari laki-laki dan perempuan yang berpasangan. sekarang dipertunjukkan pada waktu pesta perkawinan atau perhelatan. B. Tari Pencak Tari Pencak banyak macamnya. diantaranya yaitu: 1. Tari Gelombang, biasanya dipertunjukkan pada saat upacara menyambut tamu besar. tari ini dimainkan oleh puluhan orang penari membentuk dua barisan, tari ini diiringi oleh musik talempong, gandang, dan pupuik 2. Tari Sewah, dilakukan oleh dua sampai tiga orang penari, tari ini menggunakan senjata tajam yang disebut dengan sewah, mereka melakukan gerakan saling menerjang akan tetapi tidak bersentuhan. 3. Tari Alo-Ambek, dilakukan oleh dua orang penari dibantu dua pendamping dan dua janang. C. Tari Payung Tari ini dipertunjukkan pada saat upacara adat , pesta perkawinan, atau pada musim panen. Gerakannya melukiskan kegiatan orang disawah, gerakan pengantin baru, gerakan paying, dan gerakan muda mudi yang bersuka ria. D. Tari Piring Tari ini terdapat di berbagai daerah di Minangkabau, ada yang di tarikan oleh laki-laki saja, ada pula yang ditarikan oleh laki-laki dan perempuan. penari membawa piring dan dammar (cincin). cincin di ketukkan ke piring sehingga menimbulkan bunyi yang berirama. E. Tari Jalo Tari ini di tarikan oleh tiga orang laki-laki, masing-masing sebagai tukag jala, tukang tangguk, dan pembawa ikan. Tari ini menggambarkan suka duka mencari ikan. Tari ini berasal dari Sawah Lunto Sijunjung. F. Tari Tabentan Tari ini dipertunjukkan saat upacara perkawinan, perayaan hari besar, dan menyambut tamu. penarinya taiga orang yaitu sebagai Putri bungsu, Imbang jayo, dan Cindua Mato. G. Tari Indang Tari Indang terkenal dari daerah Pariaman. penari duduk baselo dan menggunakan rebana kecil yang disebut dengan rapa’i. penarinya berjumlah ganjil, yaitu Sembilan, sebelas, tiga belas, dan seterusnya. selain itu masih banyak lagi tarian daerah lainnya, seperti Tari Balanse Madam (Padang), Tari Mancak (Solok), Tari Alam Ambek (Pariaman), Tari Alue (Agam), Tari Mulo Pado (Tanah Datar), dan Tari Salapiak Salapan (Pasaman).