Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Riset Sains dan Teknologi e-ISSN: 2549-9750

Volume x No. x Bulan Tahun p-ISSN: 2579-9118

Pengaruh Edukasi Game Puzzle Kebencanaan Terhadap Pengetahuan


Mitigasi Bencana Gunung Meletus di SD Negeri Karangsalam

The Effect of Game Puzzle Education on The Knowledge of Volcaniceruption


Disaster Mitigation In SD Karangsalam

Widia Mei Linanggita Putri1, Sri Suparti2


1,2,)
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuh Waluh, Kembaran 53182, Indonesia.
email: 1wlinanggitaputri@gmail.com,*2srisuparti@ump.ac.id,

ABSTRAK
DOI; Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
10.30595/jrst.xxxx mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Anak-anak merupakan kelompok rentan terhadap bencana, menyadari
Histori Artikel: adanya resiko bencana, penting ditumbuhkan kesadaran dan
pengurangan resiko bencana. Pengurangan resiko bencana dapat
Diajukan: dilakukan melalui edukasi mitigasi bencana gunung meletus di sekolah
xx/xx/20xx dasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi game
puzzle kebencanaan terhadap pengetahuan mitigasi bencana gunung
Diterima: meletus Di SD Negeri Karangsalam. Penelitian ini menggunakan metode
xx/xx/20xx kuantitatif dengan desain quasi eksperimental dengan pendekatan
pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini
Diterbitkan: adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Karangsalam, kelas 5A sebagai
xx/xx/20xx kelas eksperimen kelas 5B sebagai kelas kontrol. Jumlah sampel 43
responden dengan teknik total sampling. Instrument pengambilan data
menggunakan lembar kuesioner, analisa data menggunakan uji Wilcoxon,
uji beda Maan-Whitney.Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan
pretest kelompok eksperimen mean=17,05, kelompok kontrol mean=
15,86. Pengetahuan siswa setelah edukasi posttest kelompok eksperimen
mean= 18,65 dan kelompok kontrol mean= 18, 19. Edukasi mitigasi
bencana gunung meletus berpengaruh terhadap pengetahuan siswa SD
Negeri Karangsalam (p vaule= 0,035). Edukasi game puzzle kebencanaan
meningkatkan pengetahuan mitigasi bencana gunung meletus di SD.

Kata Kunci: Game puzzle, mitigasi bencana, gunung meletus,


pengetahuan

ABSTRACT
.
Disasters are events or sequences of events that threaten and disrupt the lives and livelihoods of
communities. Children are vulnerable to disasters realizing disaster risk, important awareness and
disaster risk reduction. Disaster risk reduction can be done through the education of mountain disaster
mitigation in primary school. The objective of this research to know how the educational influence of

1
Widia Mei Linanggita, Sri Suparti
Pengaruh Edukasi Game Puzzle Kebencanaan Terhadap Pengetahuan Mitigasi Bencana Gunung Meletus Di SD Negeri Karangsalam

disaster Puzzle Game against the knowledge of volcano mitigation is erupted in SD. This research uses
quantitative method with the design of quasi Experimentawith pretest-posttest control group
Designapproach. The population in this study is all grades 5 students of SD Negeri Karangsalam, Class 5A
as the experimental class of Class 5B as the control class. Number of samples of 43 respondents with total
sampling technique. Instrument retrieval using questionnaire sheets, data analysis using Wilcoxon test, a
different Maan-Whitney test. The research results show knowledge pretests Group for mean = 17.05,
control group mean = 15.86. Student knowledge after educational posttest Group of experiments mean =
18.65 and control group mean = 18.19. The education of mountain disaster mitigation has erupted on the
knowledge of elementary school students Karangsalam (p vaule= 0.035). Educational disaster puzzle game
increases knowledge of volcano eruption mitigation in elementary school.

Keywords: Puzzle games, disaster mitigation, erupts mountain, knowledge

1. PENDAHULUAN dilakukan untuk memudahkan penyampaian


Dokumen Indonesia merupakan Negara materi tentang gunung meletus dan untuk
yang rawan bencana. Bencana merupakan menyadarkan siswa terhadap ancaman gunung
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang meletus. Sejauh ini program pendidikan
mengancam dan menggangu kehiduapan dan kebencanaan di sekolah baru di laksanakan
penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh untuk sekolah SMP, SMA, dan SLB, belum ada
faktor alam dalam dan faktor non alam maupun program pendidikan kebencanaan untuk sekolah
faktor manuasia sehingga mengakibatkan SD dan kebanyakan siswa SD yang belum
timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, mengetahui tentang kebencanaan gunung
kerugian harta benda dan dampak psikologis meletus dan belum mengetahui tindakan yang
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tepat ketika ada bencana gunung meletus. Salah
2017) Gunung Slamet yang terletak di Provinsi satu bentuk persiapan adalah mitigasi. Menurut
Jawa Tengah. Gunung Slamet terletak dilima Undang-Undang Indonesia Nomor 24 tahun
kabupaten yaitu: Kabupaten Brebes, Kabupaten 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten mengurangi risiko bencana melalui
Pemalang dan Kabupaten Tegal. Berdasarkan pengembangan fisik dan kesadaran atau
data dari PVMBG (2014) data lutusan Gunung peningkatan untuk menghadapi kemampuan
Slamet yang tercatat untuk pertama kali terjadi bencana. Menurut Sejati, Hasan, & Hidayati,
pada tahun 1772. Berdasarkan data badan (2019) upaya mitigasi sebelum bencana dapat
penaggulangan bencana aktivitas Gunung Slamet mengurangi dampak atau korban. Pengurangan
pada tanggal 5 januari 2015 berstatus wasapada risiko bencana menjadi program jangka panjang
(level II), terakhir meletus Gunung Slamet pemerintah Indonesia dimulai pada berbagai
berstatus waspada (level II) pada tanggal 9 tingkatan, lokal dan nasional. Pusat dari
Agustus 2019 hingga saat ini masih fluktuatif. manajemen risiko bencana adalah memfasilitasi
Kejadian bencana erupsi gunung berapi dapat kesiapsiagaan bencana di tingkat nasional, lokal,
terjadi sewaktu-waktu tanpa diketahui secara masyarakat dan pribadi, (Mustofa, Muryani, &
pasti kapan terjadinya. Dengan adanya kejadian Yusup, 2019).
itu diperlukan suatu upaya pencegahan untuk Penelitian yang dilakukan oleh Khatimah,
mengurangi dampak yaitu dilakukan dengan Sari, & Dirhamsyah, (2015) , menyebutkan lebih
mitigasi bencana. Dampak jika tidak diberikan dari sebagian siswa SD memiliki pengetahuan
edukasi maka kurangnya pengetahuan pada mitigasi bencana atau kesiapsiagaan bencana
anak-anak tentang bahaya akibat gunung yang masih rendah, maka dilakukan edukasi
meletus (Sudarsono et al., 2019) Game Puzzle kebencanaan untuk meningkatkan
Azizah, (2018) dalam penelitiannya pengetahuan mitigasi bencana Gunung Meletus,
mengatakan anak-anak sekolah dasar kesulitan menciptakan lingkungan belajar yang
memahami materi kebencaanaan hanya dengan menyenangkan dan menambah motivasi siswa
sosialisasi. Pemecahan masalah yang dapat SD untuk belajar. Selain untuk hiburan, game
diberikan adalah melalui kegiatan anak siaga juga dapat digunakan untuk tujuan yang lebih
bencana gunung meletus melalui metode serius, seperti untuk pembelajaran atau edukasi.
permainan tradisional. Permainan tradisional Kelebihan game sebagai sarana pembelajaran

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.xxx (xx) 20xxx - (1 – 10) 2
Widia Mei Linanggita, Sri Suparti
Pengaruh Edukasi Game Puzzle Kebencanaan Terhadap Pengetahuan Mitigasi Bencana Gunung Meletus Di SD Negeri Karangsalam

adalah dapat memberikan pengalaman praktis mengetahui bagimana cara menyelamatkan diri
yang menyenangkan sehingga dapat saat terjadi bencana. Pendidikan siaga bencana
meningkatkan pemahaman terhadap materi dapat diawali pada anak usia sekolah dasar
pengetahuan tentang mitigasi bencana gunung karena menurut Piaget, pada masa ini
meletus. merupakan fase operasional konkrit, (Suhardjo,
Game puzzle mempunyai tujuan yang 2015).
sederhana yaitu memecahkan teka-teki dan Hasil studi pendahuluan pada bulan
untuk membantu proses pembelajaran pada September 2019 di SD Negeri Karangsalam,
siswa SD untuk memilih tindakan yang tepat. belum pernah dilakukan edukasi kebencanaan
Puzzle dilakukan untuk memudahkan disekolah, saat dilakukan wawancara dengan 10
penyampaian materi tentang gunung meletus, siswa, mereka menatakan belum pernah
dilakukan untuk menyadarkan siswa terhadap mendapatkan edukasi kebencanaan dan tidak
ancaman gunung meletus. Sama halnya dengan tahu apa yang akana dilakukan saat terjadi
bencana, siswa diajarkan atau tentang bagimana bencana. Secara geografis banyak sekolah SD
cara memecahkan masalah yang tepat ketika ada yang terletak di daerah rawan bencana gunung
bencana gunung meletus dengan cara meletus seperti SD Negeri 1 Karangsalam
menyelamatkan diri atau bepindah tempat yang Kecamatan Baturaden dengan daerah yang
lebih aman ketika tanda-tanda gunung meletus terletak dilereng yang rawan dengan bencana
untuk mengurangi korban jiwa dari letupan atau gunung meletus. Urgensi dari penelitian ini
material vulkanik yang keluar dari gunung adalah, sangat penting memberikan pendidikan
meletus, (Sudarsono et al., 2019).Dalam hal ini mitigasi bencana secara dini pada keompok
sekolah merupakan wahana efektif dalam rentan diantarnya anak-anak, mengingat masih
memberikan efek untuk menyebarkan informasi, sedikit edukasi kebencanaan dengan fokus studi
pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa Sekolah Dasar.
masyarakat terdekatnya. Dengan demikian,
kegiatan pendidikan kebencanaan disekolah 2. METODE PENELITIAN
menjadi efektif,dinamis dan implementatif dalam Penelitian ini menggunakan metode
meningkatkan kemampuan warga sekolah, kuantitatif dengan desain quasi eksperimental
untuk mampu mengurangi dampak resiko dengan pendekatan pretest-posttest control
bencana di sekolah. Anak-anak usia sekolah group design yaitu desain penelitian dengan
dasar belum memiliki budaya melakukan siap membandingkan sebelum dan sesudah sehingga
siaga bencana sehingga perlu disiapkan hasilnya dapat diketahui lebih akurat (Sugiyono,
kesiapsiagaan pada anak-anak usia sekolah 2018).Pada kelompok intervensi menggunakan
terutama ditingkat dasar. Anak-anak merupakan perlakuan edukasi game puzzle dan penyuluhan
kelompok yang rentan yang paling berisiko mitigasi bencana sedangkan pada kelompok
terkena dampak bencana, usia anak-anak sangat kontrol menggunkan perlakuan leaflet yang
rentan terhadap bencana karena faktor berisi materi mitigasi bencana gunung meletus.
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan Jumlah sample yang diambil dalam penelitian ini
terkait dengan resiko bencana alam disekeliling yaitu 43 siswa yang memenuhi syarat penelitian.
dan kurangnya pemahaman tentang mitigasi Etik penelitian diperoleh dari komite etik UMP
bencana. denganbNO.KEPK/UMP/23/XI/2019. Penelitian
Berdasarkan data kejadian bencana dan dilaksanakan di SD Negeri Karangsalam.
beberapa daerah banyak korban terjadi pada Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
usia anak sekolah baik di jam sekolah atau di jam kuesioner dan teknik pengumpulan data dengan
luar sekolah. Hal ini menunjukan bahwa cara pengisian kuesioner yang didilakukan
pentingnya pengetahuan dan pengurangan sendiri oleh respoden dna dibantu peneliti. Uji
resiko bencana dan mitigasi bencana diberikan validitas dilakukan di SD Negeri 1 Karangnanas
sejak dini untuk memberikan pemahaman dan dengan hasil uji R hitung (0.496-0,674) lebih dari
pengarahan langkah-langkah yang harus R tabel (0,444) sehingga kuesioner ini dikatakan
dilakukan saat terjadi suatu ancaman yang ada valid dan uji reabilitas dengan nilai uji R hitung
disekitarnya untuk mengurangi resiko bencana, (0.751) lebih dari R tabel (0,6) sehingga
(Indriasari, 2018). Pendidikan bencana dapat kuesioner ini dikatakan reliable.
dilakukan sejak dini melalui program siaga
bencana disekolah supaya anak-anak dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.xxx (xx) 20xxx - (1 – 10) 3
Widia Mei Linanggita, Sri Suparti
Pengaruh Edukasi Game Puzzle Kebencanaan Terhadap Pengetahuan Mitigasi Bencana Gunung Meletus Di SD Negeri Karangsalam

3.1. Karakteristik Responden 0,05. Sedangkan pre-test post-test eksperimen


Karakteristik responden penelitian berdistribusi tidak normal (p vaule) < 0,05, hasil
mayoritas berusia 10 tahun baik itu kelompok uji Wilcoxon didapatkan p vaule = 0,035 (p vaule
intervensi maupun kontrol (tabel 1). < 0,05) hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima artinya ada perbedaan antara
Tabel 1. Karakteristik responden hasil belajar pre test dan post test sehingga dapat
berdasarkan jenis kelamin, umur dan kelas. disimpulkan terdapat pengaruh edukasi game
Karakteristik Eksperimen kontrol puzzle kebencanaan terhadap pengetahuan
Responden F % F % mitigasi bencana gunung meletus di SD
Jenis kelamin .
Laki-laki 12 54,5 10 47,6 Tabel 3. pengaruh edukasi mitigasi bencana
Perempuan 10 45,5 11 52,4 gunung meletus terhadap pengetahuan
Umur siswa
10 tahun 17 77,3% 12 75,1 Post_kontrol- Post_eksperimen-
11 tahun 4 18,2% 5 23,9 Pre_kontrol Pre_ekperimen
12 tahun 1 4,5% 2 9,5 -3,685 (a) -2,842 (a) -2,842 (a)
9 tahun 0 0% 2 9,5 ,000 ,000 ,004
Jumlah 22 100,0 21 100,0
Penelitian sejalan dengan pendapat
Gambaran Pengetahuan Responden Suhardjo, (2015) bahwa pendidikan siaga
Berdasarkan pengetahuan diperoleh dari bencana dapat diawali pada anak usia sekolah
kuesioner yang diisi siswa sebelum dilakukan dasar karena menurut teori Piaget pada masa ini
edukasi game puzzle kebencanaan mitigasi merupakan fase operasional konkrit sehingga
bencana gunung meletus diperoleh nilai (min- anak sudah siap menerima pendidikan
max) adalah 11-20, mean±SD adalah bencanaSetelah di berikan edukasi pendidikan
17,05±3,471 dan pada kelompok kontrol kebencanaan mitigasi bencana gunung meletus
menunjukan nilai (min-max) adalah 8-20, dan di peroleh hasil nilai kuesioner yang diisi siswa
nilain mean±SD adalah 15,86±3,08. Setelah di sessudah edukasi game puzzle kebencanan
berikan edukasi pendidikan kebencanaan mitigasi bencana gunung meletus menunjukan
mitigasi bencana gunung meletus diperoleh hasil bahwa kelompok eskperimen diperoleh nilai
nilai kuesioner yang diisi siswa sesudah edukasi (man-max) adalah 13-20, mean±SD adalah
game puzzle kebencanan mitigasi bencana 18,36±2,647. Sedangkan kelompok kontrol
gunung meletus menunjukan bahwa kelompok menunjukan bahwa diperoleh nilai (man-max)
eskperimen diperoleh nilai (man-max) adalah adalah 8-20, mean±SD adalah 18,19±2,400.
13-20, mean±SD adalah 18,36±2,647. Pada Pengetahuan merupakan upaya untuk
kelompok kontrol menunjukan bahwa diperoleh mengurangi resiko dan dampak kerugian dari
nilai (man-max) adalah 8-20, mean±SD adalah bencana bahwa pengetahuan seseorang dapat
18,19±2,400 meningkat karena beberapa faktor salah satunya
adalah dengan memberikan informasi kepada
Tabel 2. Nilai pretest dan posttest edukasi game seseorang. Informasi tersebut dapat diberikan
puzzle mitigasi bencana gunung meletus dalam beberapa bentuk dan pemberian edukasi
Kelompok Pretest posttest game puzzle mitigasi bencana gunung meletus
n min- Mean min- Mean merupakan salah satu upaya untuk memberikan
max ±SD max ±SD informasi kepada siswa yang nantinya akan
Experimen 22 11-20 17,05± 13-20 18,36± berdampak pada meningkatnya pengetahuan
3,471 2,647 siswa tersebut, (Pribadi, 2008).
Kontrol 21 8-20 15,86± 8-20 18,19± Penelitian lain yang dilakukan oleh
3,087 2,400 (Steward & Wan, 2007) tentang The Role Of
Simulation And Modeling In Disaster
Hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan kelompok Management diperoleh hasil peran simulasi
kontrol 0,00 sedangkan hasil uji normalitas pre didalam manajemen bencana dapat mengukur
test dan post test kelompok eksperimen 0,004 kesiapan seseorang dalam menghadapi bencana
dan dapat disimpulkan data pre-test post-test didukung dalam penelitain (Olson, Scheller,
kontrol berdistribusi tidak normal (p vaule) < Larson, Lindeke, & Edwardson, 2010) Olson

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.xxx (xx) 20xxx - (1 – 10) 4
Widia Mei Linanggita, Sri Suparti
Pengaruh Edukasi Game Puzzle Kebencanaan Terhadap Pengetahuan Mitigasi Bencana Gunung Meletus Di SD Negeri Karangsalam

(2010), tentang Using Gaming Simulation To responden. Sejalan dengan penelitian (Cui, Han,
Evaluate Bioterrorism And Emergency Readiness & Wang, 2018) menyebutkan bahwa orang yang
Education dengan hasil pendidikan tentang siaga menerima pendidikan bencana akan memiliki
bencana dengan menggunakan simulasi game persepsi ketahanan masyarakat yang lebih tinggi
atau permainan dapat memberikan hasil yang dari pada tidak menerima pendidikan
lebih baik dibandingkan yang tidak kebencanaan.
menggunakan simulasi. Hasil keseluruhan yang diperoleh dalam
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian ini peneliti beramsumsi bahwa
(Wawan, 2012) bahwa faktor yang dengan memperhatikan karakteristik responden,
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
berasal dari informasi yang diterimanya, dengan dan media sesuai dengen responden, edukasi
sumber informasi yang lebih banyak akan game puzzle mitigasi bencana gunung meletus
meningkatnya pengetahuan sehingga lebih luas, dapat memberikan pengaruh terhadap
(Notoatmodjo, 2012) pengetahuan merupakan pengetahuan bencana gunung meletus pada
hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang siswa SD Negeri Karangsalam kelas 5. Hal ini
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu, dibuktikan bahwa setelah mendapatkan eduaksi
pengindraan terjadi melalui pengindraan mitigasi bencana gunung meletus terjadi
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, peningkatan pengetahuan siswa tentang bencana
penciuman, rasa dan raba. Pendidikan edukasi gunung meletus.
mitigasi bencana dapat meningkatkan
pengetahuan bencana siswa, pelaksanaan 4. KESIMPULAN
edukasi kebencanaaan pada siswa dalam Pengetahuan siswa sebelum diberikan
penelitian ini menggunakan metode pada kelas edukasi kebencanaan mayoritas kategori sedang
eksperimen metode ceramah dengan media dan setelah diberikan edukasi meningkat
power point dan simulasi game puzzle menjadi kategori tinggi. Pemberian edukasi
kebencanaan, sendangkan pada kelas kontrol game puzzle kebencanan mitigasi gunung
menggunakan metoden leaflet, (Notoatmodjo, meletus memberikan pengaruh dalam
2012). meningkatkan pengetahuan pendidikan bencana
Hasil penelitian ini sejalan dengan pada siswa SD Negeri Karangsalam.
penelitian yang dilakukan oleh (Asna Afifah,
Vina, Istichomah, Priyantari, 2015) yang UCAPAN TERIMA KASIH
menunjukan adanya pengaruh yang signifikan Pengetahuan Terima kasih atas suport
antara sebelum dan sesuadah diberikan kepala sekolah SD Negeri Karangsalam yang
penyuluhan tentang kesiapsiagaan menghadapi memberikan izin kepada peneliti sehingga dapat
bencana. WHO mengugkapkan, bahwa sikap melakukan penelitian di lingkungan sekolah
seseorang disebabkan oleh pemikiran dan dasar.
perasaan dalambentukpengetahuan, persepsi,
sikap, kepercayaan, dan penilaian-penilaian DAFTAR PUSTAKA
seseorang terhadap objek. Dalam dalini,
Asna Afifah, Vina, Istichomah, -, Priyantari, W.
pemberian penyuluhan kesehatan, maka
(2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
pengetahuan akan bertambah, sehingga sikap
Tentang Kesiapsiagaan Bencana Gempa
juga akan lebih baik lagi, (Mais, Mulyadi, &
Bumi Terhadap Pengetahuan Siswa Di SDN
Lolong, 2015).
Patalan Baru Kecamatan Jetis Kabupaten
Bencana gunung meletus bukanlah hal yang
Bantul. Jurnal Kesehatan SAMODRA ILMU ,
baru ditelinga responden karena seluruh
2015, (2015).
responden dalam penelitian ini berasal dari
daerah yang rawan gunung meletus. Hasil Azizah, Azizah, and M. T. P. M. M. (2018).
keseluruhan yang diperoleh dalam penelitian ini Efektivitas Media Permainan Monopoli
peneliti beramsumsi bahwa dengan Materi Erupsi Gunung Berapi terhadap
memperhatikan karakteristik responden, faktor- Tingkat Pengetahuan Bencana pada
faktor yang mempengaruhi pengetahuan Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di
responden mendapatkan paparan informasi dari SMP Negeri 1 Delanggu Kabupaten
televisi atau kajian mengenai pendidikan Klatenitle (Universitas Muhammadiyah
kebencanaan dan media yang sesuai dengan Semarang). Retrieved from

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.xxx (xx) 20xxx - (1 – 10) 5
Widia Mei Linanggita, Sri Suparti
Pengaruh Edukasi Game Puzzle Kebencanaan Terhadap Pengetahuan Mitigasi Bencana Gunung Meletus Di SD Negeri Karangsalam

http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/62561 Olson, D. K., Scheller, A., Larson, S., Lindeke, L., &
Edwardson, S. (2010). Using gaming
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
simulation to evaluate bioterrorism and
(2017). Buku Pedoman Latihan
emergency readiness education. Public
Kesiapsiagaan Bencana. Jurnal Kajian
Health Reports.
Komunikasi.https://doi.org/10.24198/jkk.
https://doi.org/10.1177/0033354910125
v1i1.6031
00316
Cui, K., Han, Z., & Wang, D. (2018). Resilience of
S.Pribadi, K. dkk. (2008). Buku Pegangan Guru
an earthquake-stricken rural community in
Pendidikan Siaga Bencana. . Bandung:
southwest china: Correlation with disaster
Institut Teknologi Bandung.
risk reduction efforts. International Journal
of Environmental Research and Public Sejati, A. E., Hasan, M., & Hidayati, D. N. (2019).
Health. The level participation in efforts mount
https://doi.org/10.3390/ijerph15030407 Kelud eruption disaster mitigation in East
Java. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS.
Gil, H. W., Bang, K., Lee, S. Y., Han, B. G., Kim, J. K.,
https://doi.org/10.21831/hsjpi.v6i1.2784
Kim, Y. O., … Kim, Y. S. (2014). Efficacy of
7
hemocontrol biofeedback system in
intradialytic hypotension-prone Steward, D., & Wan, T. T. H. (2007). The role of
hemodialysis patients. Journal of Korean simulation and modeling in disaster
Medical Science. management. Journal of Medical Systems.
https://doi.org/10.3346/jkms.2014.29.6.8 https://doi.org/10.1007/s10916-006-
05 9047-7
Indriasari, F. N. (2018). Pengaruh Pemberian Sudarsono, B., Yuwono, B. D., Ramadhan, F.,
Metode Simulasi Siaga Bencana Gempa Teknik, D., Universitas, G. T., & Bencana, P.
Bumi terhadap Kesiapsiagaan Anak di M. (2019). Analisis Sebaran Aliran Lava
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Untuk Pembuatan. 02(01), 28–35.
Soedirman.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi
https://doi.org/10.20884/1.jks.2016.11.3.
(mixed Methods). In International Journal
700
of Physiology.
Khatimah, H., Sari, S. A., & Dirhamsyah, M.
Suhardjo, D. (2015). Arti Penting Pendidikan
(2015). Pengaruh Penerapan Metode
Mitigasi Bencana Dalam Mengurangi
Simulasi School Watching Terhadap Sikap
Resiko Bencana. Jurnal Cakrawala
Kesiapan Siswa Dalam Menghadapi
Pendidikan.
Bencana Gempa Bumi. Jurnal Ilmu
https://doi.org/10.21831/cp.v0i2.4226
Kebencanaan.
Wawan. (2012). Pengetahuan, Sikap dan
Mais, P., Mulyadi, N., & Lolong, J. (2015).
Perilaku Manusia. In Syafni.
Pengaruh Penyuluhan Bahaya Gunung
https://doi.org/doi:
Berapi Terhadap Kesiapsiagaan Siswa Smp
10.1023/B:HYDR.0000008590.37567.fa
Kristen Kakaskasen Kota Tomohon
Menghadapi Bencana Gunung Berapi.
Jurnal Keperawatan UNSRAT.
Mustofa, T., Muryani, C., & Yusup, Y. (2019).
Knowledge Enhancement and Mitigation
Strategy of Volcano Eruption Disaster Based
using Macromedia Flash Media.
https://doi.org/10.4108/eai.27-4-
2019.2286925
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan (edisi revisi 2012). In
Jakarta: rineka cipta.

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.xxx (xx) 20xxx - (1 – 10) 6

Anda mungkin juga menyukai