Aku tidak tahu kapan kau akan membaca surat ini,. namun kurasa tidak semuanya
kusampaikan melalui surat ini. Karena aku yakin suatu saat kau akan kembali dan itu
memang harus. Danilo ketahuilah bahwa sejak pertama kali kita bertemu, aku seringkali
memperhatikanmu, entah kau menyadarinya atau tidak tapi yang selalu kuingat adalah
senyuman dan permainan bolamu selalu membuatku tidak bisa memalingkan pandanganku
darimu . Kau Tahu?Kau itu curang! Tidak seharusnya kau seperti itu, jaguar jelek yang
membuatku tidak bisa memikirkan orang lain meskipun aku ingin. Aku masih terbiasa
melewati setiap hari bersamamu. Oleh karena itu sejujurnya aku tak ingin kau pergi. Tapi
aku senang kau bisa pergi mewujudkan mimpimu. Kau hebat Danilo. Aku bangga padamu,
Aku selalu yakin bahwa kau bisa. Kau itu ceroboh, kau selalu melukai dirimu sendiri. Apa
kau tau? aku mengkhawatirkanmu, aku takut jika kau di sana tidak memperhatikan dirimu
sendiri. Karena aku sudah terbiasa peduli padamu, aku tdk tau jika kau sudah disana, siapa
yang harus kuperhatikan dan kukhawatirkan disini. Dan apa kau tau? Sikapmu yang selalu
baik kepada semua orang terkadang membuatku cemburu. Aku tidak tau pasti sejak kapan
aku mulai menganggapmu spesial. Namun yang aku tahu bahwa kini aku mencintaimu.
Danilo... aku tidak tahu perasaanmu padaku tapi percayalah dimanapun kau berada, sampai
kapanpun, dan sejauh apapun dirimu pergi, aku selalu memikirkanmu, si jaguar jelek yang
aku sayangi. Aku selalu berharap yang terbaik untukmu. Jaga dirimu baik- baik disana, aku
akan sangat merindukanmu.
Nicole.
Aku benar-benar terharu membaca surat itu. Aku selama ini bodoh dan tidak sadar bahwa
ada seseorang yang sepenuh hatinya mencintaiku. Bahkan, aku tega mengasarinya. Aku tahu
apa yang harus kulakukan. Aku memutuskan untuk berhenti bermain sepakbola. Aku pun
pulang ke Brazil untuk menemui Nicole. “ Nicole, Ini aku Danilo.” ‘Ada apa,Danilo?” “ Aku
sudah membaca hadiah yang kau berikan 10 tahun yang lalu. Maafkan diriku yang bodoh ini.
Aku terlalu cuek untuk menyadari cintamu. Jadi, bolehkah aku meminta izin darimu?” Ujar
diriku. “Izin untuk apa?” tanya Nicole. “Izinkan aku untuk mencintaimu untuk selama-
lamanya.” Ucap diriku. “Danilo, aku sudah lama mencintaimu. Kau itu jaguar jelek yang aku
sayangi” balas Nicole. Kami langsung berpelukkan erat.
Aku dan Nicole memutuskan untuk menikah. Bahagia rasanya bisa menghabiskan sisa
hidupku bersama orang yang sangat kusayangi. Nicole adalah cinta pertama dan terakhirku.
Aku banyak belajar tentang arti cinta dan kebahagiaan dari dia. “Nicole, terima kasih telah
membantuku melewati masa sulitku. Di saat aku hancur, kau datang dan membangkitkan
jiwaku. Tapi tidak perlu khawatir, karena seluruh cinta dan jiwaku ada pada dirimu. Cintamu
benar-benar menyakinkanku bahwa kau adalah cinta yang selama ini aku tunggu. Nicole, aku
cinta dirimu.” Ucap diriku sembari memegang tangannya. “Jaguar jelek, jangan membuatku
menangis. Ketika aku menangis, aku terlihat jelek seperti dirimu. Jika jatuh cinta membuat
orang gila, aku rasa aku sudah gila berkali-kali lipat dari sekadar jatuh cinta biasa. Apapun
yang terjadi, aku akan selalu menenaminu. Ketahuilah, aku sangat menyanyangimu, Danilo.”
Ucap Nicole sembari tersenyum manis. Kami benar-benar sedang kasmaran waktu itu. Waktu
berlalu, aku dan Nicole sudah memiliki seorang anak. Dia tumbuh menjadi anak pencinta
sepakbola dan lucu. “Dia mirip dengan kau, manis dan selalu bisa meluluhkan hatiku.” Canda
diriku. “Jelas dia manis seperti diriku. Tidak seperti jaguar jelek. Tetapi, jaguar itu sangat aku
sayangi karena dialah cinta abadiku.” Balas Nicole. Kami namai dia Ederson untuk
mengenang ayahku. Kami berharap, anak kami bisa menyatukan cinta kami yang murni ini
dan menjadi karunia Tuhan yang indah. Kami juga mendirikan sebuah klub bola. Klub bola
ini kami dedikasikan sebagai rasa cinta kami kepada sepak bola dan negara kami. Kami ingin
sepak bola sebagai budaya Brazil tetap ada sampai kapanpun. Karena bagi kami, sepakbola
itu adalah pemersatu cinta dan kebahagiaan kami. Futebol e Amor.
TAMAT