Anda di halaman 1dari 42

MODUL

MENGGAMBAR BENTUK

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH (STTM)


A.R FACHRUDIN
BOJONEGORO

M. Wahyu Putra Utama, S.Sn, M. Sn.

PENGANTAR PELAKSANAAN PERKULIAHAN MK MENGGAMBAR BENTUK SEMESTER 1 / 3


SKS

PENGANTAR

Pemahaman tentang ketrampilan dasar menggambar dengan teknik dasar yang mudah dipelajari
mahasiswa. Tahap-tahap dalam teknik menggambar bentuk yang mencakup sikap dan cara
menggambar yang baik, penguasaan ketrampilan membuat garis, bidang dan bentuk.
Penguasaan dasar-dasar perspektif, bahasa visual dalam menggambar (berpikir secara gambar),
penguasaan alat-alat gambar (alat gores).

Pemahaman penguasaan bidang gambar yang baik (rana gambar), komposisi objek gambar,
efek gelap dan terang (lindap) melalui arsir, struktur, dan proporsi. Materi perkuliahan dimulai
dengan latihan membuat garis, bidang, bentuk geometris, menggambar benda-benda disekitar
kita, menggambar binatang dan manusia.

A. GAMBAR BENTUK

Pada dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek di atas sebidang datar
(dua dimensi)  melalui media secara tepat dan mirip sesuai obyeknya dengan memperhatikan bentuk,
warna, perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang.  Jadi melakukan pengamatan (melihat)
terhadap benda-benda yang ada disekitar kita kemudian menggambar atau memindahkan bentuk benda
tersebut ke atas bidang datar (kertas) sesuai dengan bentuk, warna, garis maupun sifatnya, maka sudah
dapat dikatakan kita membuat gambar bentuk. Atau dalam istilah lain, menggambar bentuk adalah suatu
pola kelakuan manusia atau kegiatan yang melibatkan kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan.
Kordinasi antara kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan yang baik dapat mewujudkan karya
gambar yang baik pula.
Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk obyek-obyek dari benda
mati yang dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan obyek manusia dikenal
dengan istilah menggambar model. 

.
Gambar 1. Contoh gambar bentuk

Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar Bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan
mengkomunikasikan ide/gagasan, perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan
menggunakan garis dan warna.

Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya menunjukkan
kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda
yang digambar.

Dalam menggambar bentuk dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu,
diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan
dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut. Bagi orang yang pandai
menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa yang digambar. Bagi orang yang masih
belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan
untuk membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya tepat.
Hakikat Menggambar

Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan
kemiripan mengenai sesuatu. Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai
memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan
karakter penggambarnya.

Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau
memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala
perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat.

Pembagian Gambar Betuk


Gambar bentuk dalam perwujudannya ada dua penggolongan, yaitu gambar secara realis dan
pengembangan (modern).
a. Gambar Realis adalah gambar yang kta lihat atau apa yang kita tangkap dengan mata kita.
b. Gambar pengembangan adalah mengembangkan atau megubah bentuk-bentuk yang realis
berdasarkan imajinasi, ide atau gagasan, serta kreativitas penggambar.

Lukisan adalah gambar tetapi tidak semua gambar itu lukisan ”apakah seseorang yang
belajar menggambar akan menjadi pelukis dikemudian harinya? Dewasa ini sulit ditemukan
orang yang mahir menggambar dengan baik. Bahkan bagi sebagian besar orang yang
berkecimpung dalam pekerjaan senirupa sekalipun. Keterampilan menggambar membutuhkan
sinergi dari kemampuan berpikir, kemampuan olah rasa/ intuisi dan kemampuan motorik halus.

Aktivitas menggambar akan memberi banyak manfaat terutama bagi seseorang yang
menekuni pekerjaan kreatif sebagai seniman atau desainer. Disamping itu menggambar akan
memberi manfaat psikologis. Kegiatan menggambar dapat menimbulkan perasaan katarsis pada
diri seseorang. Kesenangan diperoleh berupa perasaan bahagia pada saat dan sesudah
seseorang menggambar.Kegiatan menggambar akan memberi warna hidup pada kehidupan
seseorang.

B. PENGERTIAN BENTUK KUBISTIS, SILINDRIS, DAN ORGANIS


Gambar bentuk yang akan kita buat adalah dengan objek atau model benda-benda, tetapi
hanya seni rupa terapan daerah setempat. Seni terapa daerah setempat, antara lain seni kriya
(kerajinan tangan) yang berwujud tiga dimensi. Benda tiga dimensi adalah benda dengan 3 ukuran
atau trimatra, punya panjang, lebar, tinggi, atau memiliki ruang (volume).

Macam bentuk tiga dimensi


a. Kubistis (balok) yaitu benda geomatrik yang dibatasi oleh bidang-bidang datar. Bila digambar
terkesan mempunyai ruang, tidak datar.
b. Benda bentuk silindris atau tabung yaitu unsur benda yang berbentuk lingkaran. Yang bila
dilihat secara prespektif berbentuk elips.
c. Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan tidak lagi terukur,
contoh: pohon, tanaman.

Obyek Gambar Bentuk


Obyek yang digunakan dalam menggambar bentuk bermacam-macam, namun dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar, yaitu :
a. Bentuk Kubistik yaitu obyek yang mempunyai bentuk dasar piramida, kubus, balok, prisma dan
limas.  Contohnya almari, kulkas, meja, kursi, buku, bangunan rumah, televisi, koper dan
sebagainya.

Gambar 2. Benda kubistis

b. Bentuk Silindris yaitu obyek yang mempunyai bentuk dasar tabung, kerucut.  Contohnya kipas
listrik, botol, kendi, topi, pensil, anic, ember dan sebagainya.
Gambar 3. Contoh gambar benda silindris

C. TEKNIK MENGGAMBAR BENTUK


Dalam menggambar bentuk atau benda kita harus memperhatikan ketentuan pokok
sebagai berikut :
a. Menggambar bentuk sesuai dengan bentuk objek yang digambar, disebut dengan istilah
”ketetapan bentuk”
b. Perbandingan antara benda yang satu dengan yang lain, disebut dengan istilah ”ukuran
perbandingan atau proporsi”.
c. Cara menempatkan benda yang digambar ke dalam bidang gambar, disebut dengan
”pembagian bidang”.
d. Pengaturan benda yang akan digambar agar lebih baik komposisinya dalam bidang gambar,
disebut dengan ”komposisi”
e. Alat yang digunakan sebagai objek yang kita gambar disebut dengan bahan. Misalnya kayu,
tanah liat dan bahan lainnya.

Adapun bahan dan alat-alat menggambar yang diperlukan dalam menggambar bentuk adalah
sebagai berikut :
a. Bahan yang digunakan :
 Bidang gambar dapat menggunakan kertas gambar, karton, papan tulis atau benda-benda
lainnya yang mempunyai bidang datar.
 Pewarna yang biasa digunakan antara lain pastell, crayon, cat air, cat minyak,  pensil
konte dan sebagainya
b. Alat yang digunakan :  
 Pada dasarnya semua jenis alat gambar dapat kalian gunakan untuk menggambar bentuk
diantaranya, pensil, kuas, pena gambar, palet dan tempat air.

Jenis-jenis pensil/potlot untuk menggambar

Potlot adalah alat yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya
bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah potlot yang sedang lunaknya. (Untuk
merampungkan gambar kelak hendaknya selalu digunkan potlot yang paling bermutu sejauh
yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasap
kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas,
makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis potlot yang baik dan
cukup keras sehingga tidak bercalar oleh potlot.

Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain:

a. Pensil Biasa:

Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam
goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil
biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus
diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.

b. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)

Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F.
Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut.
Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat,
halus dan tipis.

c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).

Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun
gambar reklame.

d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)

Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang.
Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak
manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam
dalam warna hitam putih.

e. Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang
tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:

1) Hard/H/keras.

2) Medium/HB/sedang

3) Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.

Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil/potlot antara lain:


1) Teknik Stippel. Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda yang diulang-ulang.

2) Teknik Dussel, atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara menggosok-
gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak
diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para
pelukis wajah/potret sering menggunakannya).

3). Teknik Arsir, Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya
dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak
berdekatan atau rapat

Jenis-Jenis Arsir antara lain:

1. Arsir Biasa, yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama
sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
2. Arsir Silang, ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan
kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
3. Teknik Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang
dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.

BACA LINK: https://ngertiaja.com/teknik-arsir/

D. PRINSIP-PRINSIP MENGGAMBAR BENTUK


Dalam menggambar bentuk ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan Tujuannya agar
gambar yang dibuat lebih tepat/mirip dengan obyek yang digambar. Prinsip tersebut adalah :
a. Prespektif, yaitu prinsip atau kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau melukis
corak realis dan karenanya harus di patuhi.
b. Gambar Proporsi yaitu adanya perbandingan bagian per bagian atau bagian dengan
keseluruannya. Dengan menerapkan prinsip proporsi ini, objek gambar satu dengan lainnya
harus tampak wajar. Misalnya perbandingan kaki, tubuh dan tangan.
c. Komposisi, yatu susunan atau letak objek gambar. Letak objek gambar satu dengan lainnya
hendaknya tidak berjauan sehingga tidak terpisah. Bila gambar objek disusun menyatu akan
tampak indah.
d. Gelap terang (half-tone). Apabila terkena cahaya maka suatu benda akan terlihat oleh amta
kita. Bagian beda akan tampak terang jika terkena cahaya, namun sebaliknya bagian terang
benda akan tampak gelap jika tidak terkena cahaya. Diantara bagan terang terdapat bagian
yang tidak gelap/terang (half-tone).
Menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ekspresi atau menggambar illustrasi
karena :
 Menggambar bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat secara langsung, tidak boleh
hasil imajinasi.
 Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga gambarnya sesuai seperti apa
yang kita lihat ketika menggambar.
 Dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda yang terkena sinar dan yang
tidak (bayangan benda).
 Menggambar Bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan
tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada.
 Menggambar bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan
tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada.
 Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar Bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan
mengkomunikasikan ide/gagasan, perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik
dengan menggunakan garis dan warna.
 Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya
menunjukkan kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan
bentuk maupun jenis benda yang digambar.
 Dalam menggambar bentuk dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu,
diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran
perbandingan dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut.
Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa yang
digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut,
dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk membagi-bagi bentuk benda dalam
ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya tepat.

E. LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR BENTUK


Teknik dan Media
Teknik atau cara yaitu teknik atau cara yang digunakan untuk menggambar bentuk benda
seni terapan tiga dimensi meliputi :
a. Teknik arsir atau garis
b. Teknik blok
c. Teknik campuran (blok dan arsir)
d. Teknik pointilis

Media, yaitu bahan atau alat yang digunakan untuk menggambar bentuk antara lain:
a. Pensil, konte, bolpoin, pastel, spidol cocok untuk menggambar cara arsir atau garis
b. Tinta bak (cina), cat air, an cat pahat, cocok untuk menggambar dengan cara blok, atau
bentuk siluet (layang-layang)
c. Tinta bak, spidol, cat air, dan pastel cocok untuk menggambar dengan teknik campuran.
Banah untuk bidang gambar dapat berupa kertas, gambar bertekstur, buku gambar,
kertas HVS,

Langkah-langkah dalam menggambar bentuk

Sketsa awal untuk menentukan perbandingan ukuran benda

Bentuk secara kasar dengan beberapa detail

Menambahkan bagian-bagian yang terkena bayangan


Hasil akhir dengan arsir gelap terang

Tahapan dalam menggambar


PERSPEKTIF

Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode untuk menggambar objek-objek
berupa benda, ruang (interior), dan lingkungan (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia.
Teknik ini ada karena keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Semakin jauh jarak
mata dengan benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari pandangan jarak
tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak pandang mata kita, benda tersebut akan semakin terlihat besar.
Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik menggambarperspektif sebagai berikut.

 Titik hilang yaitu titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang mata dan titik hilang selalu terletak di
dalam garis horizon.
 Garis horizon yaitu garis khayal mata (tidak nyata). Di mana kita berada, di situlah garis horizon
berada.

A. Perspektif Satu Titik Hilang 


Pada dasarnya, perspektif satu titik hilang, dua titik hilang, dan tiga titik hilang bisa dibagi lagi
menjadi berbagai sudut pandang berdasarkan posisi mata kita berada. Lebih sederhanya, sudut pandang
bisa dibagi 3 macam sudut pandang, yaitu sudut pandang mata burung, sudut pandang normal, dan
sudut pandang mata kucing. 

a. Sudut Pandang Mata Burung


Pada sudut pandang mata burung ini, mata kita seolah-olah berada diatas dan melihat objek
yang berada di bawah. Jadi, letak garis horiszon berada di atas bidang gambar. Sementara itu, letak letak
titik hilang berada pada garis tersebut, bisa dibagian kiri, tengah, atau sebelah kanan. Bahkan bisa juga
diletakkan di luar bidang gambar. Setiap objek yang digambar, garisnya bersumber dari titik hilang.
Contoh gambar sederhana
Contoh gambar benda

Tahapan dalam menggambar :


 Buatlah garis horizon di bagian atas bidang gambar.
 Letakkan titik hilang di dalam garis horizon. Letak garis titik hilang bisa di manapun, di pinggir/ di
tengah bidang gambar.
 Buatlah garis batas ruangan/ dinding dengan patokan garis berasal dari titik hilang tersebut.
 Gambarlah beberapa bangun dasar yang juga berpatokan pada garis dari titik hilang tersebut.
Menggambarnya harus dengan perencanaan. Karena abngun dasar ini dijadikan gambar objek
benda.
 Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi pada bangun dasar.
 Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi pada bangun dasar.
 Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi, volume, dan karakter benda.

b. Sudut Pandang Normal

Pada sudut pandang normal, diri kita seolah-olah berdiri normal memandang lurus kedepan.
Dengan demikian, bagian atas dan bagian bawah terlihat lebih seimbang. Letak garis horizon tepat di
tengah-tengah bidang gambar dan titik hilang bisa diletakkan di mana saja pada garis tersebut. Semua
objek yang digambar garisnya berasal dari titik hilang.
Gambar satu titik hilang (sumber gambar karya Nashir S)

– Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda


c. Sudut Pandang Mata Kucing

Pada sudut pandang mata kucing, seolah-olah kita berada di posisi tiarap dan
melihat ke depan,sehingga objek bagian atas akan lebih dominan. Letak garis horizon di
bagian bawah bidang gambar dan letak titik hilang pada garis horizon. Titik hilang ini
dijadikan pusat untuk menarik garis dalam menggambarkan setiap objek benda.

– Contoh bangun sederhana

Contoh gambar benda


B. Perspektif Dua Titik Hilang
Secara teknis, perspektif dengan 2 titik lenyap hampir sama dengan teknik perspektif 1
titik lenyap. Pada teknik perspektif 2 titik hilang, pada garis horizon terdapat 2 titik fokus.
Persimpangan garis yang berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut.
Biasanya, jika jarak antara 2 titik hilang ini terlalu dekat, penampakan objek gambar
benda mengalami distorsi.

Tahapan untuk menggambar teknik perspektif 2 titik hilang juga hampir sama dengan
teknik perspektif 1 titik hilang, yaitu sebagai berikut :

 Buatlah garis horizon. Jika memakai sudut pandang mata burung, garis horizon
berada di atas bidang gambar. Jika memakai sudut pandang normal, garis horizon
berada di tengah-tengah bidang gambar. Jika memakai sudut pandang mata kucing,
garis horizon berada dibagian bawah garis horizon.
 Letakkan 2 titik, masing-masing di bagian ujung kiri dan kanan bidang gambar.
 Jika menggambar ruangan, buatlah batas ruangan itu dengan menarik garis dari
kedua titik tersebut.
 Gambarlah beberapa bangun dasar dengan patokan dari kedua titik hilangnya.
Bangun dasar tersebut diletakkan dan dikomposisikan sesuai dengan perencanaan
gambar yang dibuat.
 Gambarlah seluruh detail benda dengan berpatokan pada bangun dasar yang
sudah dibuat. Perhatikan proporsi dan perbandingan antara benda yang satu dan
benda yang lainnya.
 Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi, volume, dan karakter
benda.

a. Sudut Pandang Mata Burung


Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

b. Sudut Pandang Normal


Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar benda

c. Sudut Pandang Mata Kucing


Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda


C. Perspektif Tiga Titik Hilang
Perspektif dengan tiga titik hilang biasanya hanya bisa dipakai untuk
menggambarkan sesuatu yang sangat luas, besar, tinggi, dan secara visual mengalami
distorsi yang sangat ekstrem. Biasanya teknik ini dipakai untuk menggambar outdoor dan
sudut pandang dari udara, meskipun bisa juga dipakai untuk sudut pandang dari bawah
atau sudut pandang mata kucing. Agar tidak mengalami distorsi yang berlebihan,
sebaiknya titik hilang diletakkan jauh diluar bidang gambar.

a. Sudut Pandang Mata Burung atau Penglihatan dari Atas


Contoh gambar sederhana

Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang dari udara
b. Sudut Pandang Mata Kucing
Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang dari bawah/ mata
kucing
Pandangan manusia terhadap objek benda yang dilihat
berdasarkan sudut pandangnya
FORMAT RANCANGAN TUGAS 1

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke :1 Tugas ke :1

Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait konsep dan teknik gambar bentuk

Tujuan
 Mengaktualisasi mahasiswa dalam pengetahuan konsep gambar bentuk dan teknik
Tugas

 Menulis artikel ilmiah tentang gambar bentuk serta teknik


 Format penulisan
1. Ditulis font 12, Times New Roman, spasi 1,5. Kertas A4
2. Rata kanan-kiri, batas atas 4cm, kanan 3cm, kiri 4cm, bawah 3 cm
3. Minimal 3 halaman
Uraian  Hal yang perlu ditulis
Tugas 1. Pendahuluan (latarbelakang kegiatan, tujuan, manfaat)
2. Hasil (seputar kegiatan pameran berlangsung)
3. Kesimpulan

a. Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan


Penambahan referensi (pustaka) dengan cara membuat artikel

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: kelengkapan informasi, tata tulis, dan akurasi
Penilaian data
Aturan dalam mengambar

Persiapan Alat Gambar dan Cara Menggunakannya

Sebelum menggambar sebaiknya ditaati dahulu aturan menggambar agar gambar dapat dibuat
sempurna.

Aturan Pertama adalah : siapkan dan pahami mengenai alat gambar yang akan anda gunakan.
Anda harus dapat menggunakan alat dan memahami karakter dari alat-alat tersebut. Setiap jenis
alat gambar memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung kepentingannya. Biasanya alat yang
lazim digunakan adalah pensil. Alternatif alat yang lain adalah marker, tinta, cat poster, cat air,
cat minyak, cat akrilik, crayon, pena, pensil warna dan sebagainya.

Apabila anda menggunakan pensil sebaiknya gunakan yang ukurannya panjang. Sediakan dalam
jumlah yang cukup. Rautlah pensil hingga tajam dengan menggunakan cutter.
Rautan yang tajam akan sangat menolong anda karena anda lebih mudah menggunakan dengan
posisi pensil yang miring (lihat gambar). Apabila pensil telah semakin pendek karena sering
diraut sebaiknya dibuang saja atau dapat digunakan kembali dengan membuat sambungan
pensil dari kertas atau pipa. Pilihlah pensil dengan kualitas yang baik agar tidak mengecewakan
pada saat digunakan.
Pensil adalah jenis alat gambar gores yang telah banyak digunakan sejak anak-anak. Jenis alat
gambar yang serumpun adalah pensil warna, konte atau carcoal, dan crayon. Pensil memiliki
ukuran yang bermacam-macam. Ukuran tersebut ditentukan oleh kekerasan karbon yang
menjadi bagian dari ujung pensil tersebut. Semakin keras karbonnya maka semakin tipis pula
hasil goresannya. Dan sebaliknya semakin lunak karbonnya maka semakin pekat (hitam) pula
hasil goresannya. Setiap ukuran jenis pensil memiliki karakter yang berbeda ditandai dengan
nomer ukuran H, HB, 2B, 3B, 4B, 5B,hingga 6B. Setiap jenis pensil memiliki kualitas yang
menghasilkan efek gores yang berbeda-beda. Kenalilah jenis-jenis pensil tersebut agar kualitas
gambar dapat dihasilkan dengan memuaskan.

Aturan Kedua : Persiapan selanjutnya adalah memilih kertas yang tepat untuk menggambar.
Jenis kertas sebaiknya disesuaikan dengan alat gambar yang digunakan. Sebaiknya bagi
pemula, cara mempelajari jenis-jenis kertas dapat dilakukan dengan bereksperimen dengan
media kertas yang bermacam-macam. Beberapa jenis kertas khusus untuk media cat air
biasanya dijual di toko yang menjual alat-alat senirupa.

Aturan Ketiga : Cara menggunakan alat gambar merupakan aturang yang perlu ditaati. Anda
harus memperhatikan cara memegang alat gambar sehingga memberikan hasil yang baik ketika
anda menggambar. Pegangan terhadap alat gambar akan menentukan keleluasaan gerak otot
jari, tangan, lengan dan bahu. Pegangan pada alat gambar yang diajurkan yakni pada alat pensil
sebaiknya kokoh tetapi tidak kaku. Pegangnglah pensil dengan erat sehingga tidak akan lepas
dari pegangan anda. Pegangan yang baik akan menentukan hasil efek gores dan tekanan yang
dihasilkan pada bidang gambar tersebut.
Sikap dalam menggambar

Aturan keempat adalah kesempurnaan sikap tubuh pada saat menggambar. Sikap tubuh yang
baik akan mempengaruhi gerakan otot-otot dalam melakukan tarikan garis. Sikap dalam
menggambar berbeda dengan sikap dalam menulis. Oleh karena itu dalam menggambar
diperlukan sikap yang dapat memberi keleluasaan jangkauan tangan sehingga dapat bergerak
kesegala arah bidang gambar.

Sikap yang baik adalah :

1. Posisi duduk yang tidak miring dengan bidang kertas. Sebaiknya anda harus dalam
posisi yang menghadap kertas secara horisontal, atau tidak miring terhadap bidang
kertas. Posisi miring akan menyulitkan dalam membuat garis vertikal atau horisontal

Membuat Garis

Anda sudah mentaati aturan-aturan terdahulu, belumlah cukup! Anda harus mempraktikan
dengan membuat garis. Garis adalah elemen dasar dari sebuah gambar. Bagi seorang seniman
maka garis memiliki arti sangat penting. Garis merupakan cerminan karakter si pembuatnya.
Oleh karena itu garis memiliki nilai kekhasan pada tiap-tiap orang. Garis yang berkualitas adalah
garis yang dibuat tanpa keragu-raguan dan penuh keberanian. Garis dibuat dengan penuh
kesengajaan pada saat menggambar. Oleh karena itu cara membuat garis harus dilakukan
dengan kontrol yang baik, tidak ragu-ragu dan dibuat dengan penuh keberanian. Artinya berhenti
dan mulainya membuat garis harus dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya. Oleh
karena itu untuk mencapai kualitas garis yang baik tersebut harus dilakukan dengan latihan yang
rutin dan terus menerus.
Didalam proses menggambar, garis memegang peranan yang penting. Oleh karena itu latihan
membuat garis diperlukan sehingga dapat dibuat garis dengan kualitas dan kontrol yang baik.

Didalam proses menggambar setiap tarikan garis merupakan sebuah penjelahan. Setiap langkah
dalam tarikan garis tersebut akan ditemukan hal-hal yang baru. Setiap garis yang dibuat akan
membangun konteks baru yang bersinergi dengan garis lainnya, membangun makna baru dan
pada akhirnya akan membangun sebuah makna gambar. Setiap garis tidak berdiri sendiri namun
membangun kesatuan bentuk dengan garis-garis lainnya. Hal yang menarik dalam proses
menggambar adalah setiap garis yang dibuat merupakan garis yang berbeda karena dibuat
dengan emosi sang pembuat, dan dimensi waktu yang berbeda. Oleh karena itu bagi seseorang
pengamat gambar maka sebenarnya setiap garis dapat menjelaskan kondisi psikologis
seseorang. Meskipun sebuah gambar dibuat oleh orang yang sama namun keadaan emosinya
berbeda.
Yang dimaksud dengan garis adalah :

Suatu tanda aktual yang dibuat dengan alat yang runcing. Pada umumnya konklusi pengamatlah
yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk garis memiliki arah dan orientasi. Garis memiliki potensi:

1. Membentuk garis tepi/ contour sebuah benda

2. Mengekspresikan gerak emosi

3. Menimbulkan irama

4. Mensugestikan masa atau efek trimatra

Garis dibagi menjadi 2 macam :

(1) . Garis eksak : garis ini memiliki keteraturan dalam tekanan maupun lebarnya. Garis ini
biasanya digunakan untuk menggambar rendering dan dibuat menggunakan alat bantu
penggaris. Garis ini tidak mencerminkan karakter pembuatnya (nilai objektif)

(2) . Garis artistik : garis ini tidak memiliki keteraturan, dibuat dengan tekanan dan lebar tipis
yang dibuat dengan keinginan si pembuatnya. Dibuat tanpa alat gambar sehingga hasilnya
tidak eksak. Garis akan dirangkai menjadi bidang dan dengan efek arsir maka membentuk
efek trimatra (volume).
FORMAT RANCANGAN TUGAS 2

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke :4 Tugas ke :2
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan melatih ketepatan
dalam menangkap objek menggunakan perspektif satu titik hilang, dua titik hilang.

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan memperhatikan


Tugas perspektif

Membuat gambar benda dengan bantuan perspektif dua titik hilang dan satu titik hilang
secara manual tanpa menggunakan alat bantu (mistar).
Uraian
Tugas
 Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek dengan melihat proporsi

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam menangkap
Penilaian objek, arsiran gelap terang, komposisi.

FORMAT RANCANGAN TUGAS 3 dan 4

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke : 5 dan 6 Tugas ke : 3 dan 4
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan melatih ketepatan
dalam menangkap objek kubistis dengan melihat karakter dari berbagai macam benda

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan memperhatikan


Tugas perspektif, karakter,dan anatomi benda

Membuat gambar benda dengan secara manual dengan menerapkan teknik dan
prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai sifat dan
karakter

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam menangkap
Penilaian objek, arsiran gelap terang, komposisi.

FORMAT RANCANGAN TUGAS 5 dan 6

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke : 7 dan 8 Tugas ke : 5 dan 6
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan melatih ketepatan
dalam menangkap objek Silindris dengan melihat karakter dari berbagai macam benda

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan memperhatikan


Tugas perspektif, karakter,dan anatomi benda

Membuat gambar benda silindris dengan secara manual dengan menerapkan teknik
dan prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai sifat dan
karakter

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam menangkap
Penilaian objek, arsiran gelap terang, komposisi.

FORMAT RANCANGAN TUGAS 7

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke :9 Tugas ke :7
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan melatih ketepatan
dalam menangkap objek organis (berbagai macam buah atau sayur) dengan melihat karakter

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan memperhatikan


Tugas perspektif, karakter,dan anatomi benda

Membuat gambar benda (sayur atau buah) dengan secara manual dengan
menerapkan teknik dan prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai sifat dan
karakter

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam menangkap
Penilaian objek, arsiran gelap terang, komposisi.

FORMAT RANCANGAN TUGAS 8

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke : 10 Tugas ke :8
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan melatih ketepatan
dalam menangkap objek tumbuhan dengan melihat karakter dan anatomi

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan memperhatikan


Tugas perspektif, karakter,dan anatomi benda

Membuat gambar tumbuhan dengan secara manual dengan menerapkan teknik dan
prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai sifat dan
karakter

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam menangkap
Penilaian objek, arsiran gelap terang, komposisi.

FORMAT RANCANGAN TUGAS 9

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke : 11 Tugas ke :9
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan melatih ketepatan
dalam menangkap objek hewan mamalia (sapi atau kerbau) dengan melihat karakter

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan memperhatikan


Tugas perspektif, karakter,dan anatomi benda

Membuat gambar hewan secara manual dengan menerapkan teknik dan prinsip dalam
menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai sifat dan
karakter

Kriteria  Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam menangkap
Penilaian objek, arsiran gelap terang, komposisi.

Setelah anda belajar mengenai bentuk-bentuk geometris maka kini anda akan semakin mudah
dalam mempelajari cara menggambar binatang dengan pendekatan bentuk geometris. Pada
dasarnya, studi bentuk binatang dapat dilakukan melalui pendekatan bentuk geometrisnya.
Cara menggambar akan semakin mudah apabila anda memiliki kepekaan dalam melihat objek
dengan pendekatan geometris dengan bangun silinder, bola, balok dan kubus. Studi bentuk ini
akan menghasilkan imajinasi bentuk binatang seperti robot yang tersusun dari bangun-bangun
geometris. Cara ini akan memudahkan anda dalam membayangkan volume bentuk objek
binatang tersebut.

Selanjutnya anda kini dapat melanjutkan studi bentuk dengan melihat bentuk binatang
berdasarkan bentuk lingkaran, lingkaran oval dan garis bantu berbentuk segi empat.
Setiap jenis binatang memiliki perbedaan ukuran, proporsi dan konstruksi tulang-tulangnya
sehingga anda harus memiliki kepekaan visual (harus melalui pengamatan langsung terhadap
objek) sehingga anda akan dapat menggambar binatang dengan sempurna.
Beberapa jenis binatang memiliki kebiasaan yang unik, terutama pada binatang
yang akan digunakan dalam studi menggambar yakni binatang mamalia yang
terdiri dari jenis herbivora dan carnivora. Binatang jenis carnivora akan memiliki
bagian rahang dan cengkeraman tangan yang lebih kokoh sehingga bentuknya
akan berbeda dengan herbivora yang bagian rahangnya cenderung kurang
kokoh. Binatang yang memiliki kebiasaan pelari cenderung memiliki kaki-kaki
yang atletis dan lebih langsing dan kokoh. Selanjutnya anda akan melakukan
studi terhadap konstruksi binatang yang nanti akan dapat digunakan sebagai
pijakan dalam menggambar manusia. Perbedaan antara binatang dan manusia
terletak pada konstruksi dan proporsinya sehingga studi ini akan memudahkan
proses belajar anda. Amatilah objek binatang dengan melakukan perbandingan
dengan bentuk dan konstruksi manusia.
FORMAT RANCANGAN TUGAS 10

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke : 12 Tugas ke : 10
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan
melatih ketepatan dalam menangkap objek binatang air (ikan atau kura2) dengan melihat
karakter

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan


Tugas memperhatikan perspektif, karakter,dan anatomi benda

Membuat gambar hewan secara manual dengan menerapkan teknik dan


prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai
sifat dan karakter
Kriteria
 Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam
Penilaia
menangkap objek, arsiran gelap terang, komposisi.
n

FORMAT RANCANGAN TUGAS 11

Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :


Minggu ke : 13 Tugas ke : 11
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan
melatih ketepatan dalam menangkap objek bangunan dengan melihat karakter dan
suasana

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan


Tugas memperhatikan perspektif, karakter,dan suasana

Membuat gambar bangunan secara manual dengan menerapkan teknik


dan prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai
sifat dan karakter
Kriteria
 Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam
Penilaia
menangkap objek, arsiran gelap terang, komposisi.
n

FORMAT RANCANGAN TUGAS 12


Mata Kuliah : Gambar Bentuk Kode MK :
Minggu ke : 14 Tugas ke : 12
Uraian Tugas : Mahasiswa mampu menguasai terkait teknik gambar bentuk dengan
melatih ketepatan dalam menangkap objek suasana dengan melihat karakter

Tujuan  Melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap objek dengan


Tugas memperhatikan perspektif, karakter,dan suasana

Membuat gambar suasana secara manual dengan menerapkan teknik


dan prinsip dalam menggambar
Uraian
Tugas  Dekripsi Luaran Tugas yang Dihasilkan
Melatih ketepatan dan kepekaan dalam menangkap objek berbagai
sifat dan karakter
Kriteria
 Penilaian tugas berdasarkan pada: proporsi dan ketepatan dalam
Penilaia
menangkap objek, arsiran gelap terang, komposisi.
n

Anda mungkin juga menyukai