Anda di halaman 1dari 100

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN RAMAYANA
CIMAHI BANDUNG

SKRIPSI

Karya Ilmiah Sebagai Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Managemen Dari Universitas Advent Indonesia

Disusun Oleh :
Ayu Lestari Simbolon
NIM : 1631039

PROGRAM STUDI MANAGEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA


KARYAWAN RAMAYANA
CIMAHI BANDUNG

Diterima dan disetujui oleh panitia ujian skripsi di Program Studi Managemen
Fakultas Ekonomi Universitas Advent Indonesia sebagai persyaratan
Akhir untuk memperoleh Gelar S. Man (Sarjana Managemen)
Bandung, 6 April 2020

(Dr. Ronny Buha Sihotang Drs., M.M.)

Pembimbing

(Marthinus Ismail,S.E.,AK.,M.M) (Dr. Romulo Sinabutar,S.E., M.B.A.)

Anggota Penguji 1 Anggota Penguji 2

(Harman Malau, S.Th., S.E., M.M., Ph.D,)


Dekan Fakultas Ekonomi
HALAMAN PERNYATAAN NON-PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, telah menyusun suatu karya ilmiah

skripsi dengan judul :

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


RAMAYANA CIMAHI BANDUNG

Dengan ini menyatakan bahwa :

Dalam karya ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain atau bukan merupakan plagiasi dari karya
orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantum dalam dalam daftar
pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bandung, 6 April 2020


Pembuatan persyaratan

Ayu Lestari Simbolon

iii
ABSTRAK

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA


KARYAWAN DI RAMAYANA
CIMAHI BANDUNG

Disusun Oleh :
Ayu Lestari Simbolon
NIM : 1631039

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung, maka dapat di ambil
bahwa Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi perusahaan. Oleh karena itu, Untuk
mencapai sebuah keberhasilan itu memerlukan landasan yang kuat yaitu organisasi yang
mampu memperkuat dan memaksimumkan kinerja karyawannya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan hubungan antara kompensasi dan kinerja karyawan di Ramayana
Cimahi Bandung. Semakin banyak karyawan yang mempunyai Kinerja tinggi, maka
Produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat
bertahan dalam persaingang global. penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
menggunakan SPSS. Hipotesis penelitian ini adalah kompensasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di Ramayana Cimahi Bandung. Dan tidak ada hubungan yang signifikan
antara kompensasi dan kinerja, pada α = 0,05. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel kompensasi sebagai variabel X dan variabel kinerja sebagai variabel Y. Pada
analisis regresi linier sederhana didapati persamaan regresi Y = 39,921 + 0,044 X, sedangkan
hasil uji t dengan perbandingan t-hitung dengan t-tabel dari variabel yang artinya t-hitung(-
0,875< t-tabel (1,676), hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hasilnya menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi dan kinerja karyawan di
Ramayana Cimahi Bandung.

Kata Kunci : Kompensasi, Kinerja Karyawan, Gaji, Insentif

iv
ABSTRACT

THE INFLUENCE BETWEEN COMPENSATION AND


EMPLOYEE PERFORMANCE AT BANDUNG
RAMAYANA CIMAHI

Written By :

Ayu Lestari Simbolon


NIM : 1631039

Based on the results of research and discussion that has been done regarding the
effect of compensation on employee performance at Ramayana Cimahi Bandung, it
can be taken that human resources are the main asset for the company. Therefore, to
achieve a success it requires a strong foundation, namely an organization that is able
to strengthen and maximize the performance of its employees. The purpose of this
study is to determine the relationship between compensation and employee
performance at Ramayana Cimahi Bandung. The more employees who have high
performance, the overall productivity of the company will increase so that the
company will be able to survive in global competition. This research uses descriptive
method using SPSS. The hypothesis of this study is that compensation has no effect on
employee performance at Ramayana Cimahi Bandung. And there is no significant
relationship between compensation and performance, at α = 0.05. The variable used
in this study is the compensation variable as the X variable and the performance
variable as the Y variable. In a simple linear regression analysis found the
regression equation Y = 39.921 + 0.044 X, while the results of the t test with a
comparison of t-count with t-table of the variables means t-count (-0.875 <t-table
(1.676), this means that Ho is accepted and Ha is rejected. The results show that
there is no significant relationship between compensation and employee performance
at Ramayana Cimahi Bandung.

Keywords : Compensation, Employee Performance, Salary, Incentive.

UCAPAN TERIMA KASIH

v
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

dan kasih karunia-Nya yang selalu menyertai penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang penulis buat

yang berjudul “PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN RAMAYANA CIMAHI BANDUNG.”

Dalam penyusunan usulan penelitian ini, penulis banyak mendapat

bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga usulan penelitian ini

dapat penulis selesaikan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ronny Buha Sihotang Drs., M.M. selaku pembimbing penulis

yang telah memberikan bimbingan, tenaga, saran, semangat dan

pengarahan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

2. Bapak Marthinus Ismail,S.E.,AK., M.M. dan Bapak Dr. Romulo

Sinabutar, S.E., M.B.A. sebagai anggota penguji yang telah datang

memberikan waktu dan tenaga dalam memberikan masukan-masukan

untuk penyempurnaan penulisan Skripsi ini.

3. Bapak Dr. Romulo Sinabutar, S.E., M.B.A. sebagai ketua Prodi

Manajemen yang telah turut membantu penulis dalam bidang akademik.

4. Bapak Harman Malau, S.Th., S.E., M.M., Ph.D, selaku dekan Fakultas

Ekonomi Universtitas Advent Indonesia yang telah turut membantu

penulis dalam hal terwujudnya pelaksanaan penelitian Skripsi.

vi
5. Orang tua penulis Simon Simbolon (+) dan Ibu Esterina Manurung

Beserta saudara tercinta Betaria Simbolon, Elepando Simbolon,Welkia

Simbolon, Marjon Simbolon, Agus Wira Kusuma Simbolon, Tiur Mala

Wati Simbolon, Lina Simbolon, Juni Simbolon, Netty Simbolon, Saudur

Simbolon, yang telah memberikan doa dan semangat serta materi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi

6. Bapak Jhon.V.Simatupang dan Ibu Nurli Samosir, Sebagai sponsor

penulis yang telah membantu penulis dalam membiayai perkuliahan

sampai penulis menyelesaikan perkuliahan.

7. Sahabat tercinta penulis Marcelina Siburian, May Kristina Simbolon,

Dosma Hutapea, Vivi Rajagukguk, Nandoku Sidabutar, Kristina

Simbolon, Lamsarina, Grace Sitorus, Uly Ringo, Fitri Rumapea, Sonya,

Ronal Purba, Friska Rajagukguk, Yuli Estiani, Ibrani Saragi, Rani

Sihotang, Selow (Meysi Napitupulu) Dan Teman-teman Group KAP

KARIANTON Tampubolon, Marisela Situmorang, Dosma, Buhajiku

(Sabeta Sitanggang), Frischa Sitohang, Teteh Kettyka Candra Sitanggang,

Yetty Sitompul, Chin Chao (Ririn Sitohang), Melva Saragih, Naomi

Siallagan ,Tigerman Siringoringo, Ifandri Tampubolon yang telah

memberikan semangat dan membagikan pengetahuannya sehingga

selesainya penulisan Skripsi ini.

8. Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

vii
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Dan Semoga Skripsi ini

membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Tuhan memberkati

Bandung, 06 April 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM…………….………………………………………i


HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….ii
HALAMAN PERNYATAAN NON PLAGIASI…………………….….…………iii
ABSTRAK……………………...……………………………………………………iv
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………...….….….....vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………….…….….xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….……........xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………........xiii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………………………………………..4
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………….5
1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah…………………………….6
BAB II TUNJAUAN KEPUSTAKAAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS………...7
2.1 Kompensasi……………………………………………………………………7
2.1.1 Pengertian Kompensasi……………………………………………….9
2.1.2 Jenis-Jenis Kompensasi……………………………………………...12
2.1.3 Tujuan Sistem Kompensasi………………………………………….14
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompenasi……………………...18
2.2 Kinerja……………………………………………………………………….24
2.2.1 Pengertian Kinerja…………………………………………………...24
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja Karyawan…26
2.2.3 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan..………………………………29
2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja…………………………………………….31
2.2.5 Indikator Kinerja Karyawan…………………………………………33
2.2.6 Langkah-langkah Peningkatan Kinerja………………………………34
2.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan………………………...36
2.4 Rumus Hipotesis……………………………………………………………..40

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………...42


3.1 Desain Penelitian…………………………………………………….42

ix
3.2 Populasi dan Sampel…………………………………………………43
3.3 Instrumen Penelitian…………………………………………………44
3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..45
3.5 Analisis Data…………………………………………………………46
3.5.1 Analisis Koefisien Korelasi………………………………….47
3.5.2 Uji Signifikasi………………………………………………..48
3.5.3 Analisis Koefisien Determinasi……………………………...49
3.6 Etika Penelitian………………………………………………………………50

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………………..….51


4.1 Kompensasi Pada Ramayana Cimahi Bandung…………………...…51
4.2 Kinerja Karyawan Ramayana Cimahi Bandung…....………………..60
4.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan……………..….62
4.3.1 Analisis Koefisien Korelasi…………….……………………63
4.3.2 Uji Korelasi Parsial………………...…………………………..63
4.3.3 Uji Signifikansi…………………………………………….…..64
4.3.4 Koefisien Determinasi……………………………………….65
4.3.5 Analisis Regresi Linear Sederhana……………………..……66
4.3.6 Uji Signifikan Hipotesis………………………………….….67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….……………………………………69

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………69
5.2 Saran……………………………………………………………………..70
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….72
LAMPIRAN…………………………………………………………………..…….74
BIODATA…………………………………………………………………………...88

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……………………………………..………37


Tebel 3.1 Skala Likert……………………………………………..………..45
Tabel 3.2 Interprestasi Skala Likert………………………………..……….46
Tabel 3.3 Ukuran Koefisien Korelasi………………………………...……..48
Tabel 4.1 Kompensasi pada Ramayana Cimahi Bandung……………....….53
Tabel 4.2 Gaji pada Ramayana Cimahi Bandung………………..…..……..55
Tabel 4.3 Insentif pada Ramayana Cimahi Bandung…………………...…..56
Tabel 4.4 Tunjangan pada Ramayana Cimahi Bandung…………………….58
Tabel 4.5 Kinerja Karyawan Ramayana Cimahi Bandung……..…………..60
Tabel 4.6 Analisis Koefisien Korelasi……………………………...…….…63
Tabel 4.7 Uji Korelasi Parsial………………………………………..…..…64
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi……………………………………..….…..64
Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi………………………...……..…….65
Tabel 4.10 Hasil Regresi Linear Sederhana…………………………….……66
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan.......................................………………….…67

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan………….38

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Formulir Pengajuan Pembimbing…………………………………..…..….74


2. Surat Perjanjian Bimbingan KTI/Skripsi…………………………..……....75
3. Surat Izin Riset Untuk Penelitian Skripsi………………...…………...……76
4. Activity Report……………...…………………………………………...…77
5. Izin Untuk Meneliti…………………………………………………….…..78
6. Kuesioner…………...……………………………………………...…...….79
7. Laporan Statistik………......……...………………………………………..82

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ramayana dibentuk untuk melayani konsumen dibidang manufaktur. Untuk

mencapai sebuah keberhasilan itu memerlukan landasan yang kuat yaitu organisasi

yang mampu memperkuat dan memaksimumkan kinerja karyawannya. Sejalan

dengan uraian tersebut. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dalam

organisasi atau perusahaan yang mempunyai peranan penting, dimana maju

mundurnya suatu organisasi bergantung pada peran yang di jalankan oleh orang-

orangdi dalamnya.

Faktor manusia sebagai sumber keunggulan kompetitif adalah hal yang tidak

dapat dipisahkan dengan elemen kunci sebuah organisasi/perusahaan. Semakin

banyak karyawan yang mempunyai Kinerja tinggi, maka Produktivitas perusahaan

secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam

persaingang global. Kinerja karyawan yang tinggi bukanlah suatu kebetulan saja,

tetapi banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya pemberian kompensasi.

Kompensasi bila dirancang secara benar untuk mencapai keberhasilan bersama

sehingga karyawan merasa puas dengan jerih payah mereka untuk mencapai tujuan

dan sasaran bersama manajemen. Pemberian kompensasi dapat meningkatkan prestasi

kerja. Oleh karena itu, perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan

kompensasi secara rasional dan adil sangat diperlukan.

1
2

Berdasarkan kasus yang dikutip oleh Widiyan (2011), bahwa ribuan

karyawan PT. Telkomsel sepakat mau berencana melakukan aksi mogok nasional.

Para karyawan merasa tidak puas dalam pekerjaannya karena meraka merasa bahwa

manajemen Telkomsel telah ingkar janji, para serikat kerja (karyawan) yang

memiliki ketidak puasan kerja meminta agar PT. Telkomsel menerapkan

kompensasi yang layak, di karenakan upah atau gaji mereka tidak meningkat sudah

sampai delapan tahun, dengan tuntutan tersebut karyawan berharap agar PT.

Telkomsel dapat memperbaiki kompensasi sesuai dengan perjanjian kerja bersama

(PKB).

Kompensasi adalah semua imbalan yang diterima oleh seorang pekerja atas

jasa atau hasil kerjanya pada sebuah organisasi/ perusahaan dimana imbalan tersebut

dapat berupa uang ataupun barang. Pemberian Kompensasi yang diberikan oleh

perusahaan dapat berupa gaji, insentif, Upah dan tunjangan. Kompensasi sangat

penting dalam meningkatkan kinerja pegawai.. Pegawai dapat melaksanakan

tugasnya secara maksimum antara lain ditentukan oleh Kompensasi yang mendorong

pegawai itu bekerja dengan tekun, serta disiplin yang diterapkan sehingga dapat

tercapai tujuan perusahaan.

Ramayana Cimahi Bandung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dalam bidang manufaktur, Ramayana Cimahi Bandung terletak di Jl. Ria No.1,

Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat . Visi dari Ramayana Cimahi

Bandung adalah kami bertekad untuk memperkuat posisi kami sebagai peritel

terbesar di Indonesia dan paling menguntungkan di sektor kami dengan

2
3

mengandalkan biaya, meningkatkan layanan pelanggan, pengembangkan sumber

daya manusia dan mempertahankan hubungan saling menguntungkan dengan

pemasok dan rekan bisnis. sedangkan Misi dari Ramayana Cimahi Bandung adalah

rantai perusahaan ritel berkomitmen untuk melayani kebutuhan menengah dan

berpenghasilan rendah segmen dengan menyediakan berbagai nilai untuk uang dan

barang dagangan layanan pelanggan yang sangat baik.

Dalam pencapaian visi dan misi tersebut maka diharapkan kinerja karyawan

dapat terus meningkat. Kompensasi mempengaruhi pemenuhan kebutuhan karyawan

dan keluarga. Apabila kompensasi yang diberikan perusahaan dapat memenuhi

kebutuhan hidup, maka karyawan akan merasa senang bekerja dan akan tetap

bertahan dalam perusahaan di mana karyawan tersebut bekerja. Sebaliknya apabila

kompensasi yang diterima oleh karyawan tidak dapat memenuhi kebutuhan karyawan

dan keluarga, maka karyawan tersebut akan mencari sumber penghasilan lain atau

meninggalkan tempat dia bekerja dan pindah ke perusahaan lain.

Berdasarkan uraian Di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut untuk mengkaji secara lebih mendalam tentang “Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan Ramayana Cimahi Bandung”

3
4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas :

1. Bagaimana Kompensasi yang diterapkan pada Ramayana Cimahi

Bandung?

2. Bagaimana kinerja karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung?

3. Bagaimana pengaruh Kompensasi dalam meningkatkan kinerja karyawan

pada Ramayana Cimahi Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi permasalahan diatas, Maka maksud dari penelitian

ini adalah mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap kinerja karyawan Ramayana

Cimahi Bandung. Sedangakan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kompensasi yang diterapkan di Ramayana Cimahi

Bandung

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi dalam meningkatkan kinerja

karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung

4
5

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi atau bahan

masukan tambahan bagi perusahaan dalam menyikapi masalah karyawan yang

menyangkut kompensasi, karyawan, Dengan demikian dapat meningkatkan kinerja

karyawan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.

2. Bagi karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan lebih banyak

kepada karyawan dalam bekerja disebuah perusahaan agar hasil kerja dengan

kelompok dapat lebih baik, dan dapat memberi efek positif kepada karyawan dalam

memajukan perusahaan.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperkaya ilmu serta

memahami tentang sumber daya manusia, khususnya menyangkut kinerja karyawan

dan Dijadikan sarana sebagai upaya pengaplikasian teori-teori yang telah didapatkan

selama perkuliahan dengan melihat keadaan yang sebenarnya di lapangan.

5
6

4. Manfaat bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca

dan sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan dalam penelitian

selanjutnya dan sebagai penambah wacana keilmuan.

1.5 Ruang Lingkup dan pembatasan Masalah

Dari pembahasan diatas maka ruang lingkupnya adalah pengaruh kompensasi

terhadap kinerja karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung.berpusat di Jl. Ria No.1,

Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat. yang menjadi fokus utama

dalam penelitian ini adalah Pengaruh pemberian Kompensasi kepada karyawan.

Variabel-Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel independen (X) yaitu Pengaruh Kompensasi yang ada di

Ramayana Cimahi Bandung

2. Variabel Dependen (Y) yaitu kinerja karyawan yang ada di Ramayana

Cimahi Bandung

Yang menjadi level karyawan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap, dan

tahun yang akan di ambil oleh penulis yaitu tahun 2018-2019. Maka penulis akan

membahas mengenai “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di

Ramayana Cimahi Bandung”

6
BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Kompensasi

Hal ini yang sering menjadi pertanyaan mendasar terkait dengan kompensasi.

Kompensasi merupakan suatu balas jasa atau imbalan yang diberikan kepada

karyawan atas pekerjaan yang dilakukannya. Kompensasi harus sesuai dengan jumlah

dan kualitas pekerjaan. Pandangan umumnya terkait dengan kompensasi bagi

masyarakat terlebih bagi karyawan adalah hal yang sangat penting Apabila sistem

kompensasi berupa pemberian gaji atau upah kepada karyawan tidak sesuai dengan

standard administrasi  (tidak akuntable), perusahaan dapat menanggung resiko untuk

kehilangan karyawannya. Dalam hal ini karyawan perusahaan kebanyakan akan

membandingkan antara kompensasi dengan pengorbanan yang telah diberikan kepada

perusahaan. Jika karyawan merasakan ketidakpuasan atas jumlah kompensasi yang

diberikan maka akan timbul niat untuk keluar dari perusahaan tersebut dan mencari

pekerjaan lainnya yang dianggap lebih baik dalam pemberian kompensasi.

Maka dari situ pentingnya suatu kompensasi dalam suatu perusahaan. Alasan

ini membuat banyak organisasi mengeluarkan sejumlah dana yang relatif besar untuk

mengembangkan sumber daya manusianya agar memiliki kompetensi sesuai

kebutuhannya. Karyawan bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya dan perusahaan

bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Program

7
8

kompensasi penting bagi organisasi karena mencerminkan upaya organisasi untuk

mempertahankan sumber daya manusia sebagai komponen utama, dan merupakan

komponen biaya yang paling penting.

Menurut Sinambela (2016:217), “Kompensasi merupakan salah satu alasan

dan motivasi utama mengapa pegawai bekerja. Pegawai menggunakan pengetahuan,

keterampilan, tenaga, waktu, serta komitmennya, bukan semata-mata ingin

membuktikan atau mengabdikan diri kepada organisasi, melainkan tujuan lain yang

ingin diraihnya, yaitu mengharapkan imbalan atau balas jasa atas kinerja dan

produktivitas kerja yang dihasilkannya. Keberhasilan dalam menetapkan kompensasi

yang layak akan menentukan bagaimana kualitas SDM dalam bekerja yang secara

langsung akan berkaitan dengan efektivitas tujuan pegawai dan efisien anggaran

organisasi, serta akan menentukan bagaimana keberlangsungan hidup organisasi

dalam lingkungan persaingan bisnis yang semakin kompetitif.”

Dengan adanya pemberian kompensasi yang sesuai dengan pekerjaan, maka

kebutuhan karyawan akan terpenuhi sehingga dapat menciptakan semangat dan

gairah kerja pada karyawan. Dengan terpenuhinya kebutuhan karyawan maka akan

sesuai dengan kerelaan karyawan dalam melepas kemampuan karyawan untuk

bekerja. Semangat dan gairah kerja yang tinggi dapat meningkatkan kinerja karyawan

dalam bekerja di perusahaan.

8
9

2.1.1 Pengertian Kompensasi

Kompensasi mempunyai beberapa pengertian yang berbeda. Menurut

Wibowo (2014:289), “Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan

tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi adalah jumlah

paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan

tenaga kerjanya.” Menurut Sutrisno (2014:180), “Kompensasi merupakan salah satu

fungsi penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Karena

kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan

kerja.”

Menurut Widodo (2015:153), “berkata Kompensasi adalah bentuk

pembayaran dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar

produktivitas kerja semakin meningkat.” Menurut Hamali (2016:78), “Kompensasi

merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia.”

Lebih lanjut Menurut Hasibuan (2016:117), “Kompensasi adalah Pengeluaran dan

biaya bagi perusahaan,perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan

memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi nilai perstasi

kerja karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar perusahaan, supaya

perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan terjamin.”

Menurut Sutrisno (2014:180) berkata, “Dalam praktiknya masih banyak

perusahaan yang belum memahami secara benar sistem kompensasi. Sistem

9
10

kompensasi membantu dalam member penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi

serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Ada sementara yang beranggapan

bahwa dengan melaksanakan kompensasi minimum sudah merasa memahami

ketentuan kompensasi yang berlaku, sehingga mereka berharap tidak akan menjadi

masalah yang berkaitan dengan kompensasi pekerjaan. Pemahaman semacam ini

perlu diluruskan dengan mendalami makna dan pengertian kompensasi dan sistem

kompensasi secara keseluruhan terhadap pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran

yang telah diberikan mereka kepada perusahaan.”

Lebih lanjut Gaol (2014:310), “Mengatakan Kompensasi adalah hal yang

diterima oleh pegawai,baik berupa uang atau uang sebagai balas jasa yang diberikan

bagi upaya pegawai (Kontribusi pegawai) yang diberikannya untuk organisasi.

Pengelolahan Kompensasi merupakan kegiatan yang amat penting. Dengan

Kompensasi kita bisa memperoleh/menciptakan, memelihara, dan mempertahankan

produktivitas. Tanpa Kompensasi yang memadai, pegawai yang ada sekarang

cenderung untuk keluar dari organisasi dan organisasi akan mengalami kesulitan

dalam replacement, terlebih dalam recruiting. Ketidakpuasan akan pembayaran bisa

menimbulkan:

1. Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih

2. Berkurangnya rasa tertarik pada diri pegawai akan pekerjaannya yang

sekarang

10
11

3. Pegawai mencari pekerjaan sambil di tempat kerja lain,sehingga mutu

pekerjaannya yang sekarang tidak diperhatikan

4. Mogok kerja

5. Keluhan-keluhan

6. Pegawai mencari pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi.

Dengan adanya pemberian kompensasi yang sesuai dengan pekerjaan,maka

kebutuhan karyawan akan terpenuhi sehingga dapat menciptakan semangat dan

gairah kerja pada karyawan.”

Sedangkan Menurut Riani (2013:113), “Kompensasi merupakan semua

bentuk pembayaran yang diberikan kepada pegawai dalam bentuk pembayaran

langsung (dalam bentuk uang) atau tidak langsung (dalam bentuk tunjangan dan

insentif).” Lebih lanjut Hartatik (2014:242), “Mengatakan bahwa Kompensasi adalah

semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung, atau tidak langsung yang

diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.”

Menurut Sinambela (2016:216), “Membahas Kompensasi merupakan kajian

manajemen yang paling sulit dan menantang bagi manajemen sumber daya

manajemen (SDM), mengingat kajian kompensasi ini mengandung banyak dimensi

yang cukup sensitive dan berimplikasi luas dalam pencapaian tujuan strategis

organisasi.” Menurut Marwansyah (2016:269), “berkata bahwa Kompensasi yaitu

suatu pemberian penghargaan kepada karyawan untuk memotivasi pekerjaan

11
12

sehingga mendapatkan hasil yang baik.” Sedangkan Menurut Supomo dan Nurhayati

(2018:95), “Kompensasi merupakan pemberian balas jasa, baik secara langsung

berupa uang (financial) maupun tidak langsung berupa penghargaan (nonfinancial).”

Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Bila

kompensasi tersebut dikelola dengan baik, akan dapat membantu

perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuan. Kompensasi merupakan bentuk

penghargaan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya,

baik dalam bentuk financial maupun barang dan jasa pelayanan, agar karyawan

merasa dihargai dalam bekerja.

2.1.2 Jenis-Jenis Kompensasi

Menurut Dessler yang dikutip oleh Hartatik (2014:251), “Menilai bahwa

kompensasi mempunyai tiga jenis yaitu:

a. Pembayaran uang secara langsung (direct financial payment) dalam bentuk

gaji, dan insentif atau bonus/komisi.

b. Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan dan

asuransi.

c. Ganjaran nonfinansial (non financial rewards), seperti jam kerja yang luwes

dan kantor yang bergengsi.”

Menurut Mondy dkk yang dikutif oleh Hartatik (2014:249), “Mengemukakan

jenis kompensasi adalah:

12
13

a. Kompensasi langsung:

 Gaji yaitu imbalan financial yang dibayar kepada karyawan secara teratur,

seperti tahunan, bulanan, atau mingguan. Gaji merupakan jenis

penghargaan yang paling penting dalam organisasi

 Upah, yaitu imbalan financial yang langsung dibayar kepada para pekerja

berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan, atau banyaknya

pelayanan yang diberikan. Tidak seperti gaji yang jumlahnya relative

tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji dan upah

diberikan untuk menarik calon pegawai mau masuk menjadi karyawan.

 Insentif, yaitu imbalan langsung yang bayarkan kepada karyawan karena

kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan

bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan untuk bekerja

lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya

dibayar berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk

menentukan standar yang tepat. Tidak terlalu muda untuk dicapai, namun

juga tidak terlalu sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak

menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan , yang terlalu sulit

menyebabkan karyawan frustasi.

b. Kompensasi tidak langsung (fringe benefit)

Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan

kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha

13
14

meningkatkan kesejahteraan karyawan. Sebagai contoh, asuransi kesehatan,

asuransi jiwa, dan bantuan perumahan.”

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan jenis kompensasi berupa

gaji, bonus, upah, insentif untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Karena

pekerjaanlah yang dapat menentukan jenis kompensasi apa yang akan diberikan

perusahaan kepada karyawan.

2.1.3 Tujuan Sistem Kompensasi

Pemberian Kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa

sehingga merupakan system baik dalam organisasi. Menurut Notoatmodjo (2015:143-

144), “Tujuan Kompensasi antara lain:

1. Menghargai prestasi kerja

Dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu penghargaan

organisasi terhadap prestasi kerja para karyawannya. Selanjutnya akan

mendorong perilaku-perilaku atau performance karyawan sesuai dengan

yang diinginkan organisasi.

2. Menjamin keadilan

Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya

keadilan di antara karyawan dalam organisasi. Masing-masing karyawan

akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan, dan

prestasi kerjanya.

14
15

3. Mempertahankan karyawan

Dengan sistem Kompensasi yang baik, para karyawan akan betah atau

bertahan bekerja pada organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya

karyawan dari organisasi itu untuk mencari pekerjaan yang labih baik.

4. Memperoleh karyawan yang bermutu

Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon

karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon karyawan akan lebih

banyak mempunyai peluang untuk memilih karyawan yang berkualitas.

5. Pengendalian biaya

Dengan sistem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi

seringnya melakukan rekruitmen, sebagai akibat dan makin seringnya

karyawan yang keluar mencari pekerjaan yang lebih baik atau

menguntungkan. Hal ini berarti penghematan biaya untuk rekruitmen dan

seleksi calon karyawan baru.

6. Memenuhi peraturan-peraturan

Sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari

pemerintah (hukum). Suatu organisasi yang baik merupakan dituntut

adanya sistem administrasi kompensasi yang baik pula.”

Sedangkan Menurut Marwansyah (2016:270-271), “memberikan tujuan yang

ingin dicapai melalui manajemen kompensasi yang efektif yaitu:

15
16

1. Mendapatkan karyawan yang cakap/kompeten. Kompensasi harus cukup

tinggi untuk menarik para pelamar.Tingkat pembayaran harus merespons

permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja,karena

banyak pengusaha/majikan yang bersaing untuk mendapatkan pekerja

berkualitas tinggi.

2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada. Para pekerja mungkin akan

berhenti jika tingkat balas jasa tidak kompetitif, yang akan menimbulkan

perputaran tenaga kerja yang lebih tinggi.

3. Menjamin terciptanya keadilan (“equity”). Manajemen kompensasi

berupaya menciptakan keadilan internal dan eksternal. Keadilan internal

berarti bahwa, imbalan yang diberikan terkait dengan nilai relatif sebuah

jabatan, sehingga jabatan yang sama mendapat imbalanyang sama.

Keadilan eksternal berarti membayar pekerja sebanding dengan apa yang

diterima oleh pekerja yang setingkat dari perusahaan lain dalam pasar

tenaga kerja.

4. Memberi penghargaan atas perilaku yang diharapakan. Kompensasi harus

dapat memperkuat perilaku yang diharapkan dan berfungsi sebagai

perangsang agar perilaku itu muncul lagi di masa depan. Program

kompensasi efektif memberikan penghargaan atas kinerja, loyalitas,

pengalaman, tanggung jawab, dan perilaku positif lainnya.

5. Pengendalian biaya. Sistem kompensasi yang rasional membantu

organisasi dalam mendapatkan dan mempertahankan pekerja dengan

16
17

tingkat biaya yang wajar. Tanpa manajemen kompensasi yang efektif, para

pekerja mungkin dibayar terlalu tinggi atau terlalu rendah.

6. Mengikuti peraturan-peraturan atau hokum yang berlaku. Sistem gaji dan

upah yang baik perlu mempertimbangkan dan mematuhi aturan-aturan

yang dikeluarkan oelh pemerintah.

7. Menumbuhkan saling pengertian. Sistem manajemen kompensasi

hendaknya mudah dipahami oleh para spesialis sumber daya manusia,

manajer pelaksana, dan karyawan.

8. Membantu menciptakan efisiensi administrasi. Program gaji dan upah

hendaknya dirancang agar dapat dikelola secara efisien dan

mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM, walaupun tujuan ini

tidak sepenting tujuan-tujuan sebelumnya.”

Menurut Sedarmayanti (2016:263), “Secara umum, tujuan pengelolahan

Kompensasi adalah membantu organisasi mencapai keberhasilan strategis dan

menjamin hak internal dan eksternal secara adil.

1. Keadilan internal

Menjamin bahwa posisi yang lebih banyak persyaratannya atau orang

yang lebih cakap/mampu di dalam organisasi diberi Kompensasi lebih

tinggi.

17
18

2. Keadilan eksternal

Menjamin bahwa pekerjaan diberi imbalan yang wajar,sebanding

dengan pekerjaan serupa di pasar kerja.”

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa tujuan kompensasi

adalah untuk meningkatkan kinerja yang baik bagi perusahaan, menjalin kerja sama

dengan karyawan, adanya keadilan, memberikan motivasi kepada karyawan,

memberikan kepuasan kerja sehingga tercapai tujuan perusahaan.

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi

Menurut Sutrisno (2014:191-193), “Besar kecilnya pemberian kompensasi

tidak mungkin dapat ditentukan bagitu saja, tanpa mengantisipasi perkembangan

keadaan sekitar, yang mengelilingi gerak perusahaan. Penetapan kompensasi yang

hanya berdasasrkan keinginan sepihak (perusahaan) saja tanpa didasarkan pada

perhitungan-perhitungan yang rasional dan bisa dipertanggungjawabkan secara

yuridis akan sulit diterapkan dalam jangka panjang. Karena itu, ada anggapan bahwa

besar kecilnya kompensasi akan selalu dipengaruhi oleh beberapa factor di antaranya:

1. Tingkat biaya hidup

Kompensasi yang diterima seorang karyawan baru mempunyai arti bila

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik minimum (KFM).

Kebutuhan fisik minimum karyawan yang tinggal di kota besar akan jauh

berbeda dengan kebutuhan fisik minimum bagi karyawan yang tinggal di

18
19

kota kecil. Perbedaan tingkat KFM akan selalu mengikuti fluktuasi tingkat

biaya hidup sehari-hari yang terdapat di lokasi yang berbeda. Bila

perusahaan tidak tanggap terhadap fluktuasi biaya hidup dalam

menetapkan kompensasi akibatnya tentu dapat dibayangkan, akan terjadi

pergolakan dalam perusahaan, berkembangnya rasa tidak puas,atau

pemogokan pekerjaan untuk menuntut kenaikan upah.situasi demikian

dapat membahayakan keberadaan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan

harus mempertimbangkan dan selalu menyesuaikan tingkat Kompensasi

yang diberikannya dengan tingkat biaya hidup yang berlaku di daerahnya.

2. Tingkat Kompensasi yang berlaku di perusahaan lain

Dewasa ini transportasi semakin lancer, arus informasi tidak mungkin

dapat dibendung lagi. Termasuk informasi tentang kompensasi yang

berlaku di perusahaan lain untuk macam kegiatan yang sama, cepat

diketahui. Bila tingkat kompensasi yang diberikan kepada karyawan lebih

rendah dari yang dapat diberikan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan

yang sama, maka akan dapat menimbulkan rasa tidak puas di kalangan

karyawan, yang dapat berakhir dengan banyaknya tenaga potensial

meninggalkan perusahaan. Sebaliknya, jika tingkat kompensasi yang

diberikan terlampau tinggi, juga membawa dampak buruk, karena seolah-

olah perusahaan menutup mata terhadap tingkat kompensasi rata-rata yang

berlaku. Untuk meniadakan hal negatif seperti ini, maka perusahaan perlu

selalu melakukan studi banding dalam menentukan tingkat kompensasi

19
20

yang sedang berlaku di perusahaan-perusahaan lain, agar karyawan dan

perusahaan tidak ada yang di rugikan.

3. Tingkat kemampuan perusahaan

Perusahaan yang memiliki kamampuan tinggi akan dapat membayar

tingkat kompensasi yang tinggi pula bagi para karyawannya. Sebaliknya,

perusahaan yang tidak mampu tentu tidak mungkin dapat membayar

tingkat kompensasi yang diharapkan para karyawan. Oleh sebab itu,

perusahaan yang bijaksana harus selalu menginformasikan kepada seluruh

karyawannya tentang tingkat kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Bila

karyawan bekerja dengan baik, maka kinerja perusahaan juga akan tinggi,

sehingga perusahaan dapat membayar kompensasi lebih besar kepada

karyawan.

4. Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggu jawab

Jenis pekerjaan biasanya akan menentukan besar kecilnya tanggu jawab

para karyawan. Karyawan ynag mempunyai kadar pekerjaan yang lebih

sukar dan dengan tanggu jawab yang lebih besar. Tentu akan diimbangi

dengan tingkat kompensasi yang lebih besar pula. Adapun pekerjaan yang

sifatnya tidak begitu sulit dan kurang memerlukan tenaga dan pikiran,

akan mendapatkan imbalan kompensasi yang lebih rendah. Contohnya,

seorang montir mobil memerlukan keterampilan yang lebih rumit dan

tanggu jawabnya lebih besar disbanding dengan seorang pekerja bagian

20
21

pengetikan. Kedua jenis pekerjaan ini tentu memperoleh tingkat

kompensasi yang berlainan.

5. Peraturan perundang-undangan yang berlaku

Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan dan peraturan

yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk pula tingkat kompensasi yang

diberikan kepada para karyawan. Pemerintah menetapkan bahwa

kompensasi yang diberikan oleh suatu perusahaan haruslah dapat

memenuhi kebutuhan fisik minimum (KFM) para karyawan. Bila hal ini

tidak di laksanakan, maka perusahaan ini akan termasuk perusahaan yang

tidak memenihi peraturan pemerintah. Realitanya banyak perusahaan yang

tidak mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam hal pemberian

kompensasi pada para karyawan. Oleh karena itu, sangat diperlukan

peranan serikat pekerja sebagai jembatan antara karyawan dengan

perusahaan. Di sini letak kaitan pemberian kompensasi saharusnya

memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Peranan serikat buruh

Dalam masyarakat kita, keberadaan serikat pekerja yang ada dalam

perusahaan-perusahaan dirasa penting. Ia akan dapat menjembatani

kepentingan para karyawan dengan kepentingan perusahaan. Supaya tidak

terjadi konflik antara kedua kepentingan, maka peranan serikat pekerja

dapat membantu memberikan masukan dan saran kepada perusahaan

untuk memelihara hubungan kerja dengan para karyawan. Para karyawan

21
22

pun akan merasa terjamin kepentingan mereka, bila keberadaan serikat

pekerja itu benar-benar terasa turut memperjuangkan kepentingannya dan

tidak hanya sebagai tameng penjaga kepentingan perusahaan.

Sedangkan Menurut Notoatmodjo (2015:144), “Mengemukakan ada beberapa

faktor yang mempengaruhi Kompensasi antara lain sebagai berikut:

1. Produktivitas

Organisasi apa pun berkeinginan untuk memperoleh keuntungan-

keuntungan ini dapat berupa material, maupun keuntungan non material.

Untuk itu maka organisasi harus mempertimbangkan produktivitas

karyawannya dalam kontribusinya terhadap keuntungan organisasi

tersebut. Dari itu organisasi tidak akan membayar atau memberikan

kompensasi melebihi kontribusi karyawan kepada organisasi melalui

produktivitas mereka.

2. Kemampuan untuk membayar

Pemberian Kompensasi akan tergantung kepada kemampuan organisasi

itu untuk membayar (ability to pay). Organisasi apa pun tidak akan

membayar karyawannya sebagai kompensasi, melebihi kemampuannya.

Sebab kalau tidak, organisasi tersebut akan gulung tikar.

3. Kesediaan untuk membayar

Kesediaan untuk membayar (willingness to pay) akan berpengaruh

terhadap kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada karyawannya.

22
23

Banyak organisasi yang mampu memberikan kompensasi yang tinggi,

tetapi belum tentu mereka mau atau bersedia untuk memberikan

kompensasi yang memadai.

4. Suplai dan permintaan tenaga kerja

Banyak sedikitnya tenaga kerja di pasaran kerja akan mempengaruhi

sistem pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang kemampuannya

sangat banyak terdapat di pasaran kerja, meraka akan diberikan

kompensasi lebih rendah daripada karyawan yang kemampuannya langka

di pasaran kerja.

5. Organisasi karyawan

Dengan adanya organisasi-organisasi karyawan akan mempengaruhi

kebijakan pemberian kompensasi. Organisasi karyawan ini biasanya

memperjuangkan para anggotannya untuk memperoleh kompensasi yang

sepadan, maka organisasi karyawan ini akan menuntut.

6. Berbagai peraturan dan perundang-undangan

Dengan semakin baik sistem pemerintahan, maka makin baik pula sistem

perundang-undangan, termasuk di bidang perburuhan (karyawan) atau

ketenagakerjaan. Berbagai peraturan dan undang undang ini jelas akan

mempengaruhi sistem pemberian kompensasi karyawan oleh setiap

organisasi, baik pemerintah maupun swasta.

23
24

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa factor kompensasi

sangat mempengaruhi kinerja dari para karyawan dan meningkatkan pertumbuhan

pendapatan organisasi.

2.2 Kinerja

Kinerja pegawai yang baik akan membuat perusahaan dapat mencapai tujuan

dan strateginya dengan optimal. Perusahaan-perusahaan yang ada di zaman

globalisasi saat ini membutuhkan pegawai-pegawai yang memiliki kinerja yang baik,

sehingga nantinya perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. kinerja

karyawan merupakan hal yang bersipat individual/perseorangan, karena kemampuan

setiap karyawan mempunyai tingkat yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2015), kinerja dapat dimengerti sebagai: “1.

Sesuatu yang dicapai; 2. Prestasi yang diperlihatkan; 3. Kemampuan kerja.” Oleh

karena itu suatu organisasi yang berkinerja adalah mereka yang memperlihatkan

prestasi dan berkemampuan.

2.2.1 Pengertian Kinerja

Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan sangat bergantung kepada

sumber daya manusia. Perusahaan yang memiliki pegawai dengan kinerja yang baik

akan cepat mencapai tujuan, namun sebaliknya perusahaan yang memiliki pegawai

dengan kinerja yang buruk akan sangat sulit mencapai tujuan perusahaan dan tidak

akan bisa mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu perusahaan

24
25

harus memperhatikan kinerja dari para karyawannya, jika ada kinerja karyawan yang

buruk maka perusahaan harus dengan segera memperbaiki dan meningkatkan kinerja

pegawai tersebut.

Menurut Edison dkk (2016:190), “mengatakan Kinerja adalah hasil dari suatu

proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan

ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.” Selanjutnya Menurut

Sedermayanti (2016:283), "berkata bahwa kinerja berasal dari kata performance.

Performance berasal dari kata to perform yang mempunyai beberapa pengertian

 Melakukan, menjalankan, melaksanakan

 Memenuhi atau menjalankan kewajiban suatu nazar

 Menggambarkan suatu karakter dalam suatu permainan

 Menggambarkannya dengan suara atau alat music

 Melaksanakan atau menyempurnakan tanggu jawab

 Melakukan suatu kegiatan dalam suatu permainan

 Memainkan (pertunjukan) musik

 Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin.”

Kemudian Menurut Mangkunegara (2017:67), “Menjelaskan Kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Selanjutnya Menurut Hamali (2016:98), “Menyatakan Kinerja merupakan hasil

25
26

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.”

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu

kemampuan yang dimiliki pegawai dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya

sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan

Perusahaan yang baik harus mampu mengukur kinerja pegawai dengan baik,

karena ini merupakan suatu hal yang penting yang menentukan suatu target

perusahaan dapat tercapai atau tidak. Tidak selamanya kinerja pegawai selalu dalam

kondisi yang baik, hal ini kerena dapat dipengaruhi oleh beberapa factor. Menurut

Mangkunegara (2017:67-68), “faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah

faktor kamampuan (ability) dan factor motivasi (motivation). Lebih lanjut dalam hal

ini pencapaian kinerja menurut Keith Davit yang dikutif Mangkunegara (2017:67-68)

merumuskan bahwa:

Human performance= Ability +

Motivation

Motivation= Attitude + situation

Ability= Knowledge + skill

26
27

a. Faktor kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pegawai

yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-

hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh

karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right job).

b. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri

pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).”

Lebih lanjut, Menurut Widodo (2015:151), “Berkata para peminpin dan bagian

personel sejak awal harus menyadari akan pentingnya factor-faktor yang

mempengaruhi mengapa seseorang bisa berkinerja baik dan tidak. Pada umunya

dipengaruhi oleh beberapa paktor yaitu:

1. Sasaran: Adanya rumusan sasaran yang jelas tentang apa yang diharapakan

oleh organisasi untuk dicapai

2. Standar: apa ukurannya bahwa seseorang telah berhasil mencapai sasaran

yang diinginkan oleh organisasi

27
28

3. Umpan balik: informasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan upaya

mencapai sasaran sesuai standar yang telah ditentukan

4. Peluang: Beri kesempatan orang itu untuk melaksanakan tugasnya mencapai

sasaran tersebut

5. Sarana: Sediakan sarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan

tuganya

6. Kompetensi: Beri pelatihan yang efektif, yaitu bukan sekedar belajar tentang

sesuatu, tetapi belajar bagaimana melakukan sesuatu

7. Motivasi: Harus bisa menjawab pertanyaan “mengapa saya harus melakukan

pekerjaan ini?”

Lebih lanjut Mangkunegara (2012:15) berkata, “Kinerja individu adalah hasil

kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja

yang telah ditentukan. Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung oleh

atribut individu, upaya kerja (work effort) dan dukungan organisasi.”

Dari kutipan diatas dapat dilihat bagimana motivasi seseorang dapat

mempengaruhi kinerja dalam perusahaan sehingga dapat bekerja dengan baik dan

semua factor tersebut nantinya akan dipertimbangkan pada saat penilaian kinerja.

28
29

2.2.3 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Fahmi (2015:66), “manfaat penilaian kinerja adalah suatu penilaian

yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan baik para karyawan maupun

manajer yang selama ini telah melakukan pekerjaannya. Adapun secara terperinci

manfaat penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian karyawan secara maksimum

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,

seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian

c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan

dan untuk menyediakan criteria seleksi dan evaluasi program pelatihan

karyawan

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka.

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.”

Adapun lebih lanjut Menurut Sedarmayanti (2016:288), “Memberikan

penjelasan tentang manfaat penilaian kinerja sebagai berikut:

1. Meningkatkan prestasi kerja

Dengan adanya penilaian, baik pimpinan maupun karyawan memperoleh

umpan balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan/prestasinya

29
30

2. Memberi kesempatan kerja yang adil

Penilaian akurat dapat menjamin karyawan memperoleh kesempatan

menempati sisi pekerjaan sesuai kemampuannya

3. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Melalui penilaian kinerja, terdeteksi karyawan yang kemampuannya

rendah sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk

meningkatkan kemampuan mereka

4. Penyesuaian kompensasi

Melalui penilaian, pimpinan dapat mengambil keputusan dalam

menentukan perbaikan pemberian kompensasi, dan sebagainya

5. Keputusan promosi dan demosi

Hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan untuk mempromosikan atau mendomosikan karyawan

6. Mendiagosis kesalahan desain pekerjaan

Kinerja yang buruk mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam

desain pekerjaan. Penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosis

kesalahan tersebut

7. Menilai proses rekrutmen dan seleksi

Kinerja karyawan baru yang rendah dapat mencerminkan adanya

penyimpangan proses rekruitmen dan seleksi.”

30
31

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian

kinerja karyawan sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengetahui

kinerja karyawan dan perusahaan kedepanya tidak mengalamin masalah dan

kerugian, dan karyawan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan diri dengan

adanya perencanaan serta dalam memberikan kompensasi yang sesuai.

2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja menjadi salah satu yang utama dalam pencapaian

perusahaan dalam melaksanakan program-program yang sudah menjadi target

perusahaan. Menurut Doradjat (2015:120), “Mengatakan bahwa penilaian kinerja

pada dasarnya memiliki dua tujuan, yaitu tujuan evaluasi dan tujuan pengembangan.

Untuk tujuan yang pertama, manajer memberikan penilaian atas kinerja karyawan

dengan menggunakan rating deskriptif. Tujuan penilaian kinerja tersebut di antaranya

untuk pengambilan keputusan-keputusan promosi, domosi, terminasi dan

kompensasi. Adapun untuk tujuan pengembangannya, penilaian kinerja berguna

meningkatkan kinerja seorang karyawan di masa yang akan datang.”

Menurut Sedarmayanti (2016:288), “Tujuan penilaian kinerja adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan

2. Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya

penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja

31
32

3. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal

mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang/rencana kariernya, kenaikan

pangkat dan kenaikan jabatan

4. Mendorong terciptanya hubungan timbale balik yang sehat antara atasan

dan bawahan

5. Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang

kepegawaian, khususnya kinerja karyawan dalam bekerja

6. Secara pribadi, karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahannya

sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang menilai akan

lebih memperhatikan dan mengenal bawahan/karyawannya, sehingga

dapat lebih memotivasi karyawan

7. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi penelitian

dan pengembangan di bidang kepegawaian.”

Menurut Sinambela (2016:520), “Menjelaskan bahwa manajemen harus

melakukan penilaian kinerja sekalipun aktivitas ini merupakan proses yang tidak

menyenangkan dan memakan waktu. Karena terdapat beberapa tujuan penting dari

program penilaian kinerja yang tidak dapat dicapai oleh metode yang lain. Tujuan

pokok sistem penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih

tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota organisasi. Semakin akurat dan sahih

informasi yang dihasilkan, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi.”

32
33

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja sangat

berguna untuk menghasilkan informasi, meningkatkan keterampilan, dan mengetahui

kekuatan dan kelemahan dalam perusahaan atau organisasi.

2.2.5 Indikator Kinerja Karyawan

Demensi kinerja atau yang biasa disebutnya sebagai indikator kinerja

merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran untuk penilaian kinerja. Aspek-aspek

ini dijadikan alat ukur untuk menilai kinerja karyawan. Menurut Robbin dalam

Sinambela (2012:107), “dimensi atau indikator pengukuran kinerja dapat dilakukan

dengan menggunakan dimensi:

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan

3. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu

yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

33
34

4. Efektivitas

Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dimengerti bahwa kinerja tidak bisa

dinilai hanya ketika seorang karyawan pada waktu tertentu berbuat salah, akan tetapi

kinerja seseorang dinilai dari hasil akhir dia bekerja dan proses pekerjaan yang dia

lakukan. Dan didalam penelitian ini, indicator kinerja yang penulis gunakan adalah

kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, efiktivitas, kemandirian. Untuk menilai kinerja

karyawan, tentu setiap manajemen perusahaan memiliki indicator masing-masing

berbeda seperti uraian diatas.

2.2.6 Langkah-langkah Peningkatan Kinerja

Menurut Mangkunegara (2012:23), “Dalam rangkat peningkatan kinerja,

paling tidak terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja

Dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu:

 Mengidentifikasikan masalah melalui data dan informasi yang

dikumpulkan terus-menerus mengenai fungsi-fungsi bisnis.

34
35

 Mengidentifikasikan masalah melalui karyawan

 Memperhatikan masalah yang ada

b. Mengenal kekurangan dan tingkat keseriusan

Untuk memperbaiki keadaan tersebut, diperlukan beberapa informasi,

antara lain:

 Mengidentifikasikan masalah setepat mungkin

 Menentukan tingkat keseriusan masalah dengan

mempertimbangkan:

o Harga yang harus dibayar bila tidak ada kegiatan

o Harga yang harus diperoleh bila ada campur tangan dan

penghematan yang diperoleh apabila ada penutupan

kekurangan kinerja.

c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab

kekurangan, baik yang berhubungan dengan sisitem maupun yang

berhubungan dengan pegawai itu sendiri

d. Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab

kekurangan tersebut.

e. Melakukan rencana tindakan tersebut

f. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum

g. Mulai dari awal, apabila perlu.”

35
36

2.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Setiap perusahaan menginginkan karyawannya memiliki kinerja yang baik

untuk mewujudkan tujuan perusahaan dan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggu jawab yang diberikan, namun untuk mencapainya dibutuhkan

dorongan agar karyawan dapat bekerja dengan baik, karyawan perlu diberikan

kompensasi, untuk kemajuan perusahaan dalam membangkitkan semangat karyawan

agar dapat bekerja dengan baik.

Menurut Edison dkk (2016:196), “Penilaian kinerja sangatlah penting bagi

perusahaan/organisasi, pada saat bersamaan, pegawai/karyawan juga membutuhkan

feedback untuk perbaikan-perbaikan dan peningkatan kinerja yang lebih baik.

Menurut Gaol (2014:310), “Pegawai harus diberi imbalan bagi upaya yang telah

mereka keluarkan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan mereka sendiri.”

Dibawah ini beberapa hasil penelitian terdahulu:

36
37

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

No Penelitian Judul Hasil Penelitian


1 Usman Fauzi Pengaruh Kompensasi Hasil penelitian yang dilakukan

(2014) Terhadap Kinerja Berdasarkan uji t yang dilakukan

Karyawan Pada PT. dapat di ketahui bahwa kompensasi

TRAKINDOUTAMA financial dan nonfinancial

SAMARINDA berpengaruh positif dan signifikan

terhadap terhadap kinerja karyawan


2 Edrick Pengaruh Pemberian Hasil dari penelitian didapatkan

Leonardo Kompensasi Terhadap bahwa kompensasi finansial dan non

dan Fransisca Kinerja Karyawan Pada finansial berpengaruh positif dan

Andreani PT. KOPANITIA signifikan terhadap kinerja

(2015) karyawan.
3 Timoti Pengaruh Kompensasi Hasil penelitian ini disimpulkan

Hendro Dan Kepuasan Kerja bahwa kompensasi dan kepuasan

(2018) Terhadap Kinerja kerja berpengaruh signifikan secara

Karyawan Tetap CV. parsial dan simultan terhadap kinerja

KARYA GEMILANG karyawan CV Karya Gemilang.

37
38

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu penulis membuat karangka pemikiran

secara sistematis yang akan mempermudah untuk melihat adanya pengaruh variabel

kompensasi terhadap kinerja karyawan.

Gambar 2.1 Hubungan Kompensasi terhadap kinerja karyawan

Variebel (X) Variabel (Y)


Kompensasi Kinerja Karyawan

Indikator Variabel X (Kompensasi)

Menurut Mondy dkk yang dikutif oleh Hartatik (2014:249), maka yang

menjadi indicator x adalah:

 Gaji, yaitu imbalan financial yang dibayar kepada karyawan secara teratur,

seperti tahunan, bulanan, atau mingguan. Gaji merupakan jenis

penghargaan yang paling penting dalam organisasi

 Insentif, yaitu imbalan langsung yang bayarkan kepada karyawan karena

kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan

bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan untuk bekerja

lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya

dibayar berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk

menentukan standar yang tepat. Tidak terlalu muda untuk dicapai, namun

juga tidak terlalu sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak

38
39

menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan , yang terlalu sulit

menyebabkan karyawan frustasi.

 Tunjangan, yaitu tunjangan adalah tambahan pendapatan di luar gaji

sebagai bantuan dari perusahaan, lembaga, atau institusi tempat bekerja.

Umumnya, tunjangan tergabung bersama gaji bulanan Anda. bahwa salah

satu bentuk kompensasi tambahan adalah berupa tunjangan yang bertujuan

untuk membuat karyawan “mengabdikan hidupnya” pada organisasi

dalam jangka panjang.

Menurut Robbin dalam Sinambela (2012:107), “dimensi atau indikator

pengukuran kinerja (Y) dapat dilakukan dengan menggunakan dimensi:

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan

3. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu

yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

39
40

4. Efektivitas

Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya.

2.4 Rumus Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya maka yang menjadi

hipotesis adalah “Pemberian Kompensasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.”

Diterima atau tidak hipotesis tersebut akan di uji melalui kriteria statistik berikut

yaitu jika

Ho: r = 0 Adnya hubungan yang signifikan antara pemberian

Kompensasi terhadap kinerja karyawan.

Ha: r ≠ 0 Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian kompensasi

Terhadap kinerja karyawan.

 Hipotesis Penelitian adalah jawaban yang sudah diuji terhadap pertanyaan-

pertanyaan penelitian. apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut.

Pernyataan ataupun asumsi sementara  yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut

dinamakan dengan Hipotesis (Hypothesis) atau Hipotesa.

40
41

Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga

dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan

apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah

dibuat. Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam pengambilan 

keputusan  yang bersifat Objektif.

41
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yaitu

penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu dengan cukup mendalam dan

menyeluruh. Menurut Sugiyono (2014:29), “Deskriptif adalah statistik yang berfungsi

untuk mendiskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

data sampel atau populasi sabagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.”

Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan, berikut variable-variabel yang akan

digunakan dalam penyusunan penelitian:

1. Variabel Bebas (Variabel Independent)

Menurut Sugiyono (2014:4), “Variabel Bebas (Variable Independent) ini

sering disebut sebagai variable stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas

adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).” Maka variable x

yang digunakan adalah kompensasi pada karyawan. Indicator untuk variable

ini adalah:

42
43

a. Gaji

b. Insensif

c. Tunjangan

2. Variabel terikat (Variabel Dependent)

Menurut Sugiyono (2014:4), “Sering disebut sebagai variabel output, criteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.” Variabel terikat atau variabel dependent merupakan

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

sebagai variabel Y yaitu kinerja karyawan.

Indicator untuk variabel Y adalah:

a. Kualitas

b. Kuantitas

c. Ketepatan waktu

d. Efektivitas

e. Kemandirian

3.2 Populasi dan sampel


Populasi merupakan sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang
sama dan menjadi objek inferensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 72 orang adalah karyawan dari Ramayana Cimahi Bandung. Sampel
merupakan bagian dari populasi mengingat responden adalah berjumlah 72
responden.dan penulis ingin mengetahui apakah kompensasi itu benar-benar di
terapkan dalam sebuah perusahaan.

43
44

3.3 Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik

pengumpulan data yang penulis ambil sebagai sampel yang dilakukan diharapkan

memberikan gambaran secara umum, Instrumen dalam penelitian ini:

a. Kuesioner

Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tau

apa yang bisa diharapkan dari responden. Dengan memakai jenis kuesioner

dengan memberikan secara langsung dan kuesioner dijawab oleh responden

yang bersangkutan. Ada 2 variabel dalam kuesioner ini, untuk pertanyaan

kuesioner pada variabel kompensasi dan variable kinerja. Dalam

menginterprestasi data kuesioner digunakan skala likert, tabel 3.1

menunjukkan interprestasi skala likert.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya-jawab terhadap

pihak yang berwenang pada masalah yang akan diteliti. jenis skala yang

digunakan untuk menjawab bagian pertanyaan penelitian ini adalah skala

likert, Dalam menginterprestasi data kuesioner digunakan skala likert, tabel

3.1 menunjukkan interprestasi skala likert

44
45

Tabel 3.1 Skala likert

Interprestasi Bobot Nilai


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (ST) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2014:94)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian dilapangan untuk pengumpulan data, yaitu

penelitian yang dilakukan secara langsung dengan cara membagikan kuesioner

kepada para Karyawan Ramayana Cimahi Bandung untuk memperoleh data dan

informasi yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam

penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data primer. Teknik pengumpulan data

yang digunakan penulis adalah :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung oleh peneliti. Data

primer dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Data primer

kuesioner yang digunakan merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden untuk

memperoleh data yang dibutuhkan mengenai pendapatan atau hal-hal yang

diketahui oleh responden sehubungan dengan tujuan penelitian. Data

primer bentuk wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

45
46

cara tatap muka atau dialok yang dilakukan oleh pewawancara dengan

respon untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

3.5 Analisis Data

Data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diperoleh hasilnya,

kemudian diuji dengan menggunakan analisis statistic. Untuk mengetahui jawaban

responden mengenai variabel X dan variabel Y dalam penelitian maka digunakan

rumus arithmetic mean dan tabel 3.2. menunjukkan interprestasi skala likert atas rata-

rata jawaban kuesioner yang diberikan responden.

Tabel 3.2 Interprestasi Skala Likert

Bobot Nilai Interprestasi


4.21-5.00 Sangat Kuat
3.41-4.20 Kuat
2.61-3.40 Sedang
1.81-2.60 Rendah
1.00-1.80 Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2014:94)

3.5.1 Analisis Koefisiensi Korelasi

Untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya maka digunakan analisis koefisien korelasi. Kuat atau tidaknya

hubungan antara variabel x (kompensasi) dan variabel y (kinerja karyawan) dapat

dinyatakan dalam fungsi linier, yaitu diukur dengan satu nilai yang disebut dengan

46
47

koefisien korelasi. Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung nilai koefisien

korelasi adalah sebagai berikut:

n ∑ xy−∑ x ∑ y x
r=
√ [n ∑ x ¿ ¿ 2−(∑ x) ²]−[n ∑ y 2−(∑ y)²]¿

Sumber: Sugiyono (2014: 183)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Responden

X = Kompensasi

Y = Kinerja Karyawan

Untuk melihat atau mengukur interpretasi dari besaran r, maka digunakan

tabel ukuran koefisien seperti pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Ukuran Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2014: 250)

47
48

3.5.2. Uji Signifikasi

Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak melalui uji

signifikan antar dua variabel yang telah ditetapkan dengan uji t untuk dicari t hitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut

n−2
t=r
√ 1−r ²

Sumber: Sugiyono (2014:250)

Keterangan:

t = Hasil uji signifikansi r

r = Koefisien Korelasi

n = jumlah sampel

Asumsi yang digunakan adalah:

i Tingkat keyakinan 95% (α=0,05)

ii Derajat Kebebasan adalah n-2

Hipotesis tersebut diterima atau ditolak dengan criteria sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel maka hubungan kedua variabel adalah signifikan atau Ho

ditolak

b. Jika thitung < ttabel maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan atau

Ho diterima

48
49

3.5.3 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya peranan antara variabel

x (kompensasi) terhadap variabel y (kinerja karyawan). Maka digunakan analisis

koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:

Kd =r 2x 100%

Keterangan:

Kd = koefisien determinasi

R = koefisien korelasi

3.6 Etika Penelitian

Etika yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Sebelum melakukan penelitian ke Ramayana Cimahi Bandung, maka penulis

memberikan surat ijin penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Advent Indonesia

(UNAI) yang ditujukan kepada perusahaan yang akan diteliti.

1. Penulis bertanggung jawab untuk menuruti peraturan perusahaan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Ramayana

Cimahi Bandung, selama penelitian berlangsung.

49
50

2. Peneliti menghargai penulisan dalam pengambilan kutipan dengan

memberikan tanda kutip apabila diambil secara langsung dan

memjadikan riferensi sebagai penulis.

50
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Kompensasi Pada Ramayana Cimahi Bandung

Ramayana Cimahi Bandung berdiri pada tahun 1978 Toko yang pertama

didirikan dengan nama Ramayana Fashion Store ini merupakan harapan pasangan

asal Ujung Pandang, Sulawesi Selatan ini untuk mengadu nasib di ibukota Jakarta.

Berangkat dari rencana membuka sebuah department store yang menyediakan

barang-barang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau, mereka mulai

memberanikan diri untuk membuka bisnis garmen dan pakaian. Terbukti pada tahun

1985, mereka telah membuka toko cabang yang berada di luar Jakarta yakni di

Bandung. Selain itu, mereka juga mulai mengembangkan produk-produk yang

ditawarkan di toko. Pada toko cabang pertama mereka di Bandung, Seiring dengan

perkembangan toko yang semakin pesat. Bisnis toko sederhana ini pun menjelma

menjadi sebuah jaringan ritel yang tumbuh secara global. Pada tahun 1989 saja,

Ramayana telah memiliki lebih dari 13 gerai yang mampu mempekerjakan setidaknya

2.500 orang karyawan.

Tak hanya itu, Ramayana juga mulai mengembangkan berbagai varian

produk, mulai dari kebutuhan rumah tangga, mainan hingga perlengkapan alat tulis.

Kedudukan Ramayana semakin kuat saat perusahaan melakukan penawaran umum

perdana sejak tahun 1996 seiring dengan pertumbuhan gerai hingga mencapai 45 unit.

51
52

Ramayana terus melakukan berbagai inovasi menarik lainnya dengan

mengembangkan konsep belanja satu atap pusat perbelanjaan. Dengan konsep ini,

Ramayana semakin tumbuh dengan jaringan ritel yang terbesar di Indonesia. Hingga

saat ini jaringan ritel Ramayana telah tersebar di lebih dari 42 kota besar yang ada di

Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Ramayana telah membuka

jaringan toko di Papua pada tahun 2010.

Saat ini perusahaan telah mempekerjakan lebih dari 17.867 orang karyawan

yang telah berdedikasi tinggi pada perusahaan. Dengan visi "menjadi jaringan ritel

terbesar di Indonesia dengan mengendalikan biaya, meningkatkan layanan pelanggan,

pengembangan sumber daya manusia kami dan mempertahankan hubungan saling

menguntungkan dengan pemasok dan rekan bisnis" Ramayana akan selalu

memanjakan konsumen-nya dengan produk berkualitas tinggi dan harga yang

terjangkau.

Dalam menjalanankan kegiatan Ramayana Cimahi Bandung mempunyai visi

dan misi sebagai berikut:

Visi: Kami bertekad untuk memperkuat posisi kami sebagai peritel terbesar

di Indonesia dan paling menguntungkan di sektor kami dengan

mengendalikan biaya, meningkatkan layanan pelanggan,

pengembangan sumber daya manusia kami dan mempertahankan

hubungan saling menguntungkan dengan pemasok dan rekan bisnis.

Tujuan akhir kami adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang

saham.

52
53

Misi: Kami adalah rantai perusahaan ritel berkomitmen untuk melayani

kebutuhan menengah rendah dan berpenghasilan rendah segmen

dengan menyediakan berbagai nilai untuk uang dan barang dagangan

layanan pelanggan yang sangat baik.

Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan hasil jawaban responden kuesioner

kompensasi pada Ramayana Cimahi Bandung. Jawaban responden atas kuesioner

mengenai kompensasi adalah dalam hal gaji, tunjangan, dan insentif

Tabel 4.1 Kompensasi Pada Ramayana Cimahi Bandung

Variabel Mean Interprestasi


Gaji 4,71 Sangat Setuju
Insentif 4,19 Setuju
Tunjangan 4.40 Sangat Setuju
Rata-Rata 4,43 Sangat Setuju
Sumber : Diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 4.1 maka diketahui jawaban responden mengenai Gaji,

Insentif, Tunjangan yang diberikan pada Ramayana Cimahi Bandung, yaitu :

1. Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka

setuju pelaksanaan gaji dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari mean 4,71

hal ini menunjukan bahwa perusahaan Ramayana Cimahi Bandung telah

melaksanakan kewajibannya dalam hal kompensasi gaji kepada

karyawannya.

53
54

2. Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka

setuju pelaksanaan insentif dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari mean

4,19 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Ramayana Cimahi Bandung

telah melaksanakan kewajibannya dalam hal kompensasi insentif kepada

karyawannya.

3. Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka

setuju pelaksanaan tunjangan dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari

mean 4,40 hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan Ramayana Cimahi

Bandung telah melaksanakan kewajibannya dalam hal kompensasi

tunjangan kepada karyawannya.

Berdasarkan Tabel 4.1 maka diketahui jawaban responden mengenai

kompensasi yang diberikan pada Ramayana Cimahi Bandung dengan indikator gaji,

insentif dan tunjangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden setuju bahwa

pemberian kompensasi telah dilaksanakan dengan setuju pada Ramayana Cimahi

Bandung dengan mean 4,43.

Lebih lanjut tabel 4.2 di bawah ini menunjukkan hasil kuesioner dalam hal

indikator gaji yang terdiri dari 3 pernyataan kuesioner.

Tabel 4.2 Gaji pada Ramayana Cimahi Bandung

Indikator Variabel Mean Interprestasi

54
55

Gaji X1 4.74 Sangat Setuju


X2 4.58 Sangat Setuju
X3 4.83 Sangat Setuju
Rata-rata 4.71 Sangat Setuju
Sumber : Diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 4.2 maka di ketahui jawaban responden mengenai gaji

yang diberikan pada Ramayana Cimahi Bandung, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam hal pernyataan X1 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,74 Bahwa pernyataan gaji diberikan sesuai dengan jadwal yang telah

disepakati dengan pihak perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

2. Dalam hal pernyataan X2 responden menyatakan setuju dengan mean 4,58

bahwa pernyataan gaji diberikan sesuai dengan jabatan saya saat ini di dalam

perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

3. Dalam hal pernyataan X3 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,83 Bahwa pernyataan gaji diberikan sesuai dengan pengorbanan yang

diberikan kepada perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka setuju

pelaksanaan gaji dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari mean 4,71 hal ini

menunjukan bahwa perusahaan Ramayana Cimahi Bandung telah

melaksanakan kewajibannya dalam hal kompensasi gaji kepada

karyawannya.

Tabel 4.3 dibawah ini menunjukkan hasil kuesioner dalam hal indikator

insentif yang terdiri dari 9 pernyataan kuesioner.

55
56

Tebel 4.3 Insentif Pada Ramayana Cimahi Bandung

Indikator Deskripsi Mean Interprestasi


Insentif X4 4.32 Sangat Setuju
X5 4.22 Sangat Setuju
X6 4.2 Setuju
X7 4.12 Setuju
X8 4.00 Setuju
X9 4.16 Setuju
X10 4.18 Setuju
X11 4.38 Sangat Setuju
X12 4.18 Setuju
Rata-rata 4,19 Setuju
Sumber : Diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 4.3 maka diketahui jawaban responden mengenai insentif yang

diberikan pada perusahaan Ramayana Cimahi Bandung dengan indikator insentif,

yaitu sebagai berikut:

1. Dalam hal pernyataan X4 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,32 bahwa pernyataan insentif diberikan sesuai dengan kualitas pekerjaan

yang dihasilkan telah dilaksanakan dengan setuju.

2. Dalam hal pernyataan X5 responden menyatakan Sangat setuju dengan mean

4,22 bahwah pernyataan insentif diberikan sesuai dengan kuantitas pekerjaan

yang dihasilkan telah dilaksanakan dengan setuju.

3. Dalam hal peryataan X6 responden menyatakan setuju dengan mean 4,2

bahwa pernyataan saya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan

dengan efektif telah dilaksanakan dengan setuju.

56
57

4. Dalam hal pernyataan X7 responden menyatakan setuju dengan mean 4,12

bahwa pernyataan saya dapat menyelesaikan suatau pekerjaan yang diberikan

dengan efisien telah dilaksanakan dengan setuju.

5. Dalam hal pernyataan X8 responden menyatakan setuju dengan mean 4,00

bahwa pernyataan insentif yang diberikan berdasarkan kepada masa bekerja

karyawan di dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

6. Dalam hal pernyataan X9 responden menyatakan setuju dengan mean 4,16

bahwa pernyataan insentif yang diberikan mampu memenuhi sebagian

kebutuhan pokok telah dilaksanakan dengan setuju.

7. Dalam hal pernyataan X10 responden menyatakan setuju dengan mean 4,18

bahwa pernyataan insentif yang diberikan sesuai dengan tanggung jawab yang

dilimpahkan oleh perusahaan kepada saya telah dilaksanakan dengan setuju.

8. Dalam hal pernyataan X11 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,38 bahwa pernyataan insentif yang diberikan sama besarnya dengan insentif

yang diberikan perusahaan sejenis lainnya pada karyawannya telah

dilaksankan dengan setuju.

9. Dalam hal pernyataan X12 responden menyatakan setuju dengan mean 4,18

bahwa pernyataan insentif yang diberikan sesuai dengan kedudukan saya di

dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka setuju

pelaksanaan insentif dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari mean 4,19 hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan Ramayana Cimahi Bandung telah

57
58

melaksanakan kewajibannya dalam hal kompensasi insentif kepada

karyawannya.

Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan hasil kuesioner dalam hal

Indikator Tunjangan yang terdiri dari 5 pernyataan kuesioner

Tabel 4.4 Tunjangan Pada Ramayana Cimahi Bandung

Indikator Deskripsi Mean Interprestasi


Tunjangan X13 4.38 Sangat Setuju
X14 4.28 Sangat Setuju
X15 4.40 Sangat Setuju
X16 4.46 Sangat Setuju
X17 4.52 Sangat Setuju
Rata-rata 4.40 Sangat Setuju
Sumber : Diolah oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.4 maka diketahui jawaban responden mengenai

kompensasi yang diberikan pada perusahaan Ramayana Cimahi Bandung

dengan indikator tunjangan, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam hal pernyataan X13 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,38 Bahwa tunjangan yang diberikan membuat saya merasa aman ketika

bekerja, terutama bila saya diberikan tanggung jawab dengan resiko tinggi

telah dilaksanakan dengan setuju.

2. Dalam hal pernyataan X14 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,28 Bahwa tunjangan yang diberikan menciptakan rasa percaya diri bagi saya

untuk ikut berbaur dalam pergaulan sosial baik di kantor, di rumah maupun di

lingkungan masyarakat telah dilaksanakan dengan setuju.

58
59

3. Dalam hal pernyataan X15 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,40 Bahwa pernyataan tunjangan yang diberikan membuat saya merasa

dihargai oleh perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

4. Dalam hal pernyataan X16 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,46 Bahwa tunjangan yang diberikan mendorong saya untuk dapat

memberikan potensi terbaik bagi perusahaan telah dilaksanakan dengan

setuju.

5. Dalam hal pernyataan X17 responden menyatakan sangat setuju dengan mean

4,52 Bahwa pemberian tunjangan membuat saya lebih loyal terhadap

perusahaan telah dilaksanakan dengan setuju.

Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka setuju

pelaksanaan tunjangan dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari mean 4,40 hal ini

menunjukkan bahwa Perusahaan Ramayana Cimahi Bandung telah melaksanakan

kewajibannya dalam hal kompensasi tunjangan kepada karyawannya.

4.2 Kinerja Karyawan Ramayana Cimahi Bandung

Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan hasil jawaban responden kuesioner kinerja pada

Ramayana Cimahi Bandung. Jawaban responden atas kuesiober mengenai Kinerja

Karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung.

Tabel 4.5 Kinerja karyawan Ramayana Cimahi Bandung

59
60

Variabel Mean Interprestasi

Y1 4.68 Sangat Setuju

Y2 4.44 Sangat Setuju

Y3 4.46 Sangat Setuju

Y4 4.54 Sangat Setuju

Y5 4.66 Sangat Setuju

Y6 4.58 Sangat Setuju

Y7 4.64 Sangat Setuju


Y8 4.66 Sangat Setuju
Rata-rata 4.58 Sangat Setuju
Sumber : penulis

Berdasarkan Tabel 4.5 maka diketahui jawaban responden mengenai kinerja yang

dilakukan oleh pegawai Ramayana Cimahi Bandung, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk Kuesioner Y1 (Saya memberikan kualitas terbaik), didapati rata-rata

jawaban adalah 4,68 yang berarti responden menyatakan pelaksanaan kinerja

karyawan Y1 sangat setuju.

2. Untuk Kuesioner Y2 (Saya mampu mencapai kuantitas pekerjaan yang telah

ditentukan oleh perusahaan), didapati rata-rata jawaban adalah 4,44 yang

berarti responden menyatakan pelaksanaan kompensasi kinerja karyawan Y2

sangat setuju.

3. Untuk Kuesioner Y3 (Saya mengetahui deskripsi pekerjaan dengan baik),

didapati rata-rata jawaban adalah 4,46 yang berarti responden menyatakan

pelaksanaan kompensasi Y3 sangat setuju.

60
61

4. Untuk Kuesioner Y4 (Saya selalu memiliki inisiatif untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan pekerjaan yang kadang muncul), didapati rata-

rata jawaban adalah 4,54 yang berarti responden menyatakan pelaksanaan

kompensasi Y4 sangat setuju.

5. Untuk Kuesioner Y5 (Saya menerima instruksi kerja dengan baik), didapati

rata-rata jawaban adalah 4,66 yang berarti responden menyatakan pelaksanaan

kompensasi Y5 sangat setuju.

6. Untuk Kuesioner Y6 (Saya mampu menyelesaikan diri dengan cara kerja

perusahaan), didapati rata-rata jawaban adalah 4,58 yang berarti responden

menyatakan pelaksanaan kompensasi Y6 sangat setuju.

7. Untuk Kuesioner Y7 (Saya selalu bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan

saya), didapati rata-rata jawaban adalah 4,64 yang berarti responden

menyatakan pelaksanaan kompensasi Y7 sangat setuju.

8. Untuk Kuesioner Y8 (Saya selalu memperhatikan tingkat absensi di kantor),

di dapati rata-rata jawaban adalah 4,66 yang berarti responden menyatakan

pelaksanaan kompensasi Y8 sangat setuju.

Secara keseluruhan didapati bahwa responden melihat bahwa mereka sangat

setuju kinerja karyawan dilaksanakan dengan setuju, dilihat dari mean 4,58 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Ramayana Cimahi Bandung telah menunjukkan

kinerjanya dengan setuju.

4.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

61
62

Analisa yang digunakan dalam sub bab ini adalah analisa koefisien korelasi, uji

korelasi parsial, uji signifikasi, dan koefisien determinasi, Analisis Regresi Linear

Sederhana, Uji Signifikan Hipotesis. Dalam menganalisa variabel X dan variabel Y

dalam penelitian ini.

4.3.1 Analisis Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y dalam penelitian maka

digunakan analisa koefisien korelasi. Tabel dibawah ini menunjukkan analisa

koefisien korelasi yaitu mengenai hubungan variabel kompensasi dan variabel kinerja

karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung.

Tabel 4.6 Analisa Koefisien Korelasi


Kompensasi Kinerja
Kompensasi Pearson
1 -.125
Correlation
Sig. (2-tailed) .386
N 50 50
Kinerja Pearson
-.125 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .386
N 50 50
Sumber : Spss Versi 16

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa adanya hubungan yang rendah

antara kompensasi dan kinerja karyawan yang dilihat dari R = -0,125.

62
63

4.3.2 Uji Korelasi Parsial

Uji Korelasi Parsial dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi

SPSS versi 16 dengan hasil dilihat pada model summary seperti yang ditampilkan

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Uji Korelasi Parsial

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .125a .016 -.005 .39430

a. Predictors:
(Constant), Kompensasi
Sumber : Diolah oleh SPSS

Berdasarkan tabel 4.7, maka diketahui bahwa :

1) Kekuatan hubungan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah

sebesar 0,016 dengan kekuatan hubungan baik.

2) Kompensasi karyawan dapat memengaruhi kinerja karyawan sebesar -0,005

4.3.3 Uji Signifikansi

Setelah memperoleh nilai dari analisis koefisien korelasi dan koefisien

determinasi, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini, dilakukan analisis uji

signifikansi dengan menggunakan SPSS sebagai berikut.

63
64

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.990 .469 10.630 .000

RATARAT_X -.094 .107 -.125 -.875 .386

a. Dependent Variable: RATARATA_Y

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa t-hitung (-0,875 < t

tabel (1,676), hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya adalah tidak ada

hubungan yang signifikansi antara kompensasi terhadap kinerja karyawan pada

Ramayana Cimahi Bandung.

4.3.4 Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar kontribusi Variabel X dalam mempengaruhi

perubahan pada variabel Y maka dapat dilihat dari koefisien determinasi berikut.

4.9 Hasil Koefisien Determinasi


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

1 .125a .016 -.005 3.15439

a. Predictors: (Constant), Kompensasi

Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu

sebagai berikut :

64
65

Kd = r2 x 100%

= 0,1252x 100%

=1,56%

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kontribusi kompensasi dalam

mempengaruhi perubahan pada kinerja karyawan adalah sebesar 1,56% dan sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

4.3.5 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linier antar pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan, Untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen, maka hasil analisis regresi linear

sederhana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

4.10 Hasil Regresi Linear sederhana


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 39.921 3.755 10.630 .000

Kompensasi -.044 .050 -.125 -.875 .386

a. Dependent Variable: Kinerja


Sumber : SPSS 16

Sehingga dari Tabel 4.10 diatas, dapat disimpulkan dengan persamaan model

regresi yang didapati dalam penelitian ini, yaitu :

65
66

Y = a + Bx

Dimana :

Kinerja karyawan = 39,921 + -0,044 Kompensasi karyawan

Yang artinya adalah :

1. nilai konstanta sebesar 39,921 mengartikan bahwa kinerja karyawan

tidak memiliki pengaruh kompensasi (x = 0), maka besarnya

pengaruh kinerja karyawan adalah sebesar 39,921 satuan yang

artinya kompensasi sangat tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

2. Nilai koefisien regresi sebesar (-0,044) mengartikan bahwa bila

terjadi penambahan 1 satuan kompensasi maka nilai pengaruh

kinerja karyawan bertambah (-0,044).

4.3.6 Uji Signifikan Hipotesis

Pengujian ini bertujuan menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikansi

antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan SPSS 16.

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan

Model t Sig.

1 (Constant) 10.630 .000

Kompensasi -.875 .386

66
67

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara

kompensasi terhadap kinerja karyawan dilihat dari nilai t-hitung (-0,875) < dan nilai

signifikansi 0,386. Hal ini berarti Ha ditolak dan Ho diterima.

67
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada

Ramayana Cimahi Bandung, maka penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kompensasi pada Ramayana Cimahi Bandung menurut

hasil penelitian menunjukkan bahwa responden setuju bahwa

pelaksanaan kompensasi dilakukan dengan baik dilihat dari rata-rata

jawaban responden dengan mean 4,43 dengan interprestasi sangat

setuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden kompensasi

yang terendah adalah pada indikator insentif yang terlihat dari

pernyataan X7

2. Pelaksanaan kinerja karyawan pada Ramayana Cimahi Bandung

menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kinerja

karyawan di Ramayana Cimahi Bandung dilihat dari rata-rata jawaban

responden berupa mean 4,58. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

responden melihat kinerja karyawan yang dihasilkan dengan

pernyataan tertinggi Y9, dalam bekerja anda memperhatikan kualitas

produk yang akan anda hasilkan.

68
69

3. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan

yang rendah antara kompensasi dan kinerja karyawan yang dilihat dari

R = (-0,125). Hasil perhitungan di bawah diketahui bahwa t-hitung (-

0,875 < t tabel (1,676), hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi

terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Ramayana Cimahi

Bandung. Hasil penelitian juga menunjukkan kontribusi kompensasi

dalam mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebesar 1,56%

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis akan

memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan di masa yang

akan datang :

1. Penulis melihat bahwa jawaban responden mengenai kompensasi di

Ramayana Cimahi Bandung adalah setuju, itu sebabnya harus

dipertahankan jika memungkinkan kompensasinya lebih meningkat

lagi. Tujuannya agar para karyawan semakin termotivasi untuk

meningkatkan kinerja masing-masing. Hasilnya para karyawan dapat

memenuhi kebutuhan hidup mereka serta mampu mempertahankan

kualitas dan keunggulan Perusahaan Ramayana Cimahi Bandung

dalam penjualan bahan produk

69
70

2. Bagi bidang penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat di jadikan bahan referensi untuk di

kembangkan pada penelitian selanjutnya mengenai variabel lain

kompensasi terhadap kinerja karyawan.

70
71

DAFTAR PUSTAKA

Arif Yusuf Hamali. (2016). Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia.


Jogyakarta: CAPS (center for academic publishing service).
Emron Edison,Yohny Anwar, Imas Komariyah. (2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Gaol. L. Jimmy. (2014). Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Grasindo Anggota Ikapi.
Poltak Sinambela (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.
Jakarta: Grafika Offset.
Hartatik, I. P. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana.
Irham Fahmi. (2015). Manajemen Strategis. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2015). Kinerja. Diambil tanggal 28 Oktober
2019 dari http://kbbi.web.id/kinerja.
Marwansyah. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempa.
Bandung: Alfabeta.
Melayu, S.P. Hasibuan. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
Kesembilan belas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan keempat belas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2012). Evaluasi Kinerja SDM .Cetakan
Keenam. Bandung: Rafika Aditama.
Riani, (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Kini. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sedarmayanti. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sutrisno, E. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keenam.
Jakarta: kencana.
Supomo Dan Eti Nurhayati. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Yrama Widya.

71
72

Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


Suparno Eko Widodo. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Tubagus Achmad Doradjat. (2015). Konsep-Konsep Dasar Manajemen personalia
Masa Kini. Bandung: PT Refika Aditama.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Cetakan keempat. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Widiyan, y. (2011, 11). Retrieved from Besok, karyawan Telkomsel Bakal
mogoknasional:ekonomi.compas.com//read/2011/09/1137148/Besok.karyawa
n.Telkomsel.Bakal.masuk.nasional

72
73

Lampiran 1 : Formulir Pengajuan Pembimbing

73
74

Lampiran 2 : Surat Perjanjian Bimbingan KTI/Skripsi

74
75

Lampiran 3 : Surat Izin Riset untuk Penelitian Skripsi

75
76

Lampiran 4 : Activity Report

76
77

Lampiran 5 : Izin Reset Untuk Meneliti

77
78

LAMPIRAN 6 : Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN:

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

RAMAYANA CIMAHI

Responden yang terhormat,

Bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi

penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan.”

Informasi yang Bapak/Ibu, Saudara/i berikut adalah bantuan yang bernilai dalam

penyelesaian skripsi ini sabagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S-1 di

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Advent Indonesia. Atas kerja

samanya, saya mengucapkan terima kasih.

Petunjuk pengisisan Kuesioner :

1. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang bapak/ibu anggap paling

sesuai

2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja

3. Berikanlah jawaban singkat pada bagian pertanyaan identitas responden


yang membutuhkan jawaban tertulis bapak/ibu
Ketarangan :
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. KS : Kurang Setuju
4. TS :Tidak Setuju
5. STS : Sangat Tidak Setuju

78
79

Kompensasi (X)

1. Variabel Gaji

No. PERNYATAAN SS S KS TS STS


1 Gaji diberikan sesuai
dengan jadwal yang telah
disepakati dengan pihak
perusahaan
2 Gaji diberikan sesuai
dengan jabatan saya saat ini
di dalam perusahaan
3 Gaji diberikan sesuai
dengan pengorbanan yang
diberikan kepada
perusahaan

2. Variabel Insentif

4 Insentif diberikan sesuai


dengan kualitas pekerjaan
yang dihasilkan
5 Insentif yang diberikan
sesuai dengan kuantitas
pekerjaan yang dihasilkan
6 Saya dapat menyelesaikan
suatu pekerjaan yang
diberikan dengan efektif
7 Saya dapat menyelesaikan
suatu pekerjaan yang
diberikan dengan efisien
8 Insentif yang diberikan
berdasarkan kepada masa
bekerja karyawan di dalam
perusahaan
9 Insentif yang diberikan
mampu memenuhi sebagian
kebutuhan pokok
10 Insentif yang diberikan
sesuai dengan tanggu jawab
yang dilimpahkan oleh

79
80

perusahaan kepada saya


11 Insentif yang diberikan sama
besarnya dengan insentif
yang diberikan perusahaan
sejenis lainnya pada
karyawannya
12 Insentif yang diberikan
sesuai dengan kedudukan
saya di dalam perusahaan

3. Variabel Tunjangan

13 Tunjangan yang diberikan


membuat saya merasa aman
ketika bekerja, terutama bila
saya diberikan tanggung
jawab dengan risiko tinggi
14 Tunjangan yang diberikan
menciptakan rasa percaya
tinggi bagi saya untuk ikut
berbaur dalam
pergaulan/social baik
dikantor, rumah maupun
lingkungan masyarakat
15 Tunjangan yang diberikan
membuat saya merasa
dihargai oleh perusahaan
16 Tunjangan yang diberikan
mendorong saya untuk dapat
memberikan potensi terbaik
bagi perusahaan
17 Pemberian tunjangan
membuat saya lebih loyal
terhadap perusahaan

80
81

Variabel Kinerja (Y)

18 Saya memberikan kualitas


pekerjaan terbaik (Kualitas)
19 Saya mampu mencapai
kuantitas pekerjaan yang
telah ditentukan oleh
perusahaan (Kuantitas)
20 Saya mengetahui deskripsi
pekerjaan dengan baik
(ketepatan waktu)
21 Saya selalu memiliki
inisiatif untuk
menyelesaikan
permasalahan-permasalahan
pekerjaan yang kadang
muncul (kemandirian)

22 Saya menerima intruksi


kerja dengan baik (ketepatan
waktu)
23 Saya mampu menyelesaikan
diri dengan cara kerja
perusahaan (efektivitas)
24 Saya selalu bersemangat
dalam mengerjakan
pekerjaan saya
(kemandirian)
25 Saya selalu memperhatikan
tingkat absensi di kantor
(ketepatan waktu)

81
82

No. Responden VARIABEL X


X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 Total rata-rata
1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 75 4.41176
2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 75 4.41176
3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 4.11765
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 75 4.41176
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 74 4.35294
6 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 75 4.41176
7 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 79 4.64706
8 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 74 4.35294
9 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 74 4.35294
10 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 73 4.29412
11 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 73 4.29412
12 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 4.17647
13 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 75 4.41176
14 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 75 4.41176
15 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 80 4.70588
16 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 75 4.41176
17 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 78 4.58824
18 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 77 4.52941
19 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 78 4.58824
20 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 4.23529
21 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 76 4.47059
22 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 83 4.88235
23 5 5 45 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 119 7
24 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 74 4.35294
25 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 79 4.64706
26 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 80 4.70588
27 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 80 4.70588
28 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 78 4.58824
29 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 83 4.88235
30 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 79 4.64706
31 5 5 2 5 5 5 5 4 3 2 2 5 5 5 5 5 5 73 4.29412
32 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 72 4.23529
33 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 69 4.05882
34 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 79 4.64706
35 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 68 4
36 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 76 4.47059
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 3.76471
40 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 71 4.17647
41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 66 3.88235
42 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 58 3.41176
43 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 54 3.17647
44 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 67 3.94118
45 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 67 3.94118
46 4 3 3 4 4 4 4 3 82 4 4 4 4 4 4 5 5 5 68 4
47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 60 3.52941
48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 3.94118
49 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 80 4.70588
50 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 69 4.05882
83

No.Responden
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Total rata-ratay
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
2 4 5 4 5 5 4 4 4 35 4.375
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
9 4 4 5 4 5 5 4 4 35 4.375
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
11 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4.375
12 4 4 4 3 3 3 4 4 29 3.625
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
14 5 1 5 5 5 5 5 5 36 4.5
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
16 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4.25
17 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
19 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.75
20 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
21 5 5 4 4 5 5 5 5 38 4.75
22 5 5 4 5 4 4 4 4 35 4.375
23 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4.875
24 5 5 5 4 5 5 5 4 38 4.75
25 5 4 5 5 5 4 5 5 38 4.75
26 5 4 4 5 5 4 4 5 36 4.5
27 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4.875
28 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.75
29 5 5 5 4 5 5 5 5 39 4.875
30 4 4 5 5 5 4 5 5 37 4.625
31 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.75
32 5 5 5 4 4 5 5 5 38 4.75
33 5 5 5 5 5 4 5 5 39 4.875
34 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
35 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
36 5 5 4 4 5 5 5 5 38 4.75
37 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4.875
38 5 5 4 4 5 5 5 5 38 4.75
39 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
40 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4.875
41 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
42 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.75
43 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
44 5 5 5 4 5 5 5 5 39 4.875
45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
46 4 4 5 5 83 5 5 5 5 38 4.75
47 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
48 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.75
49 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
50 5 4 5 5 5 5 5 5 39 4.875
84

4.1 Kompensasi pada Ramayana Cimahi Bandung

Indikator Variabel Mean Interprestasi


Gaji X1 4,71 Sangat Setuju
X2 4,19 Setuju
X3 4,40 Sangat Setuju
Insentif X4 4,32 Sangat Setuju
X5 4,22 Sangat Setuju
X6 4,2 Setuju
X7 4,12 Setuju
X8 4,00 Setuju
X9 4,16 Setuju
X10 4,18 Setuju
X11 4,38 Sangat Setuju
X12 4,18 Setuju
Tunjangan X13 4,38 Sangat Setuju
X14 4,28 Sangat Setuju
X15 4,40 Sangat Setuju
X16 4,46 Sangat Setuju
X17 4,52 Sangat Setuju
Rata-Rata 4,3 Sangat Setuju

4.2 Kinerja Pada Ramayana Cimahi Bandung

Indikator Variabel Mean Interprestasi


Kualitas Y1 4,68 Sangat Setuju
Kuantitas Y2 4,44 Sangat Setuju
Job description Y3 4,46 Sangat Setuju
Inisiatif Y4 4,54 Sangat Setuju
Mengikuti Y5 4,66 Sangat Setuju
Intruksi
Efektifitas Y6 4,58 Sangat Setuju
Kemandirian Y7 4,64 Sangat Setuju
Ketepatan waktu Y8 4,66 Sangat Setuju
Rata-rata 4,58 Sangat Setuju

84
85

Gaji

Deskripsi Mean Interprestasi


X1 4.74 Sangat Setuju
X2 4.58 Sangat Setuju
X3 4.83 Sangat Setuju
Gaji 4.71 Sangat Setuju

Tunjangan

Deskripsi Mean Interprestasi


X13 4.38 Sangat Setuju
X14 4.28 Sangat Setuju
X15 4.40 Sangat Setuju
X16 4.46 Sangat Setuju
X17 4.52 Sangat Setuju
Tunjangan 4.40 Sangat Setuju

Insentif

Deskripsi Mean Interprestasi


X4 4.32 Sangat Setuju
X5 4.22 Sangat Setuju
X6 4.2 Setuju
X7 4.12 Setuju
X8 4.00 Setuju
X9 4.16 Setuju
X10 4.18 Setuju
X11 4.38 Sangat Setuju

85
86

X12 4.18 Setuju


Insentif 4,19 Setuju

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

(Sumber: Febryanti nafatali. “Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja


Karyawan Pada PT. Carsurindo Superintendent Medan.” (2012). Universitas
Sumatera Utara-Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30986/1/Appendix.pdf.

BIODATA

Data Pribadi
Nama : Ayu Lestari Simbolon
Tempat, Tanggal Lahir : Aek Kuo 27 juni 1994
Jenis Kelamin :Perempuan
Anak Ke : 8 (delapan) Dari 11 (sebelas) bersaudara
Agama : Kristen Advent
Alamat : Samosir, simbolon, Sumatra Utara
No. HP : 0822-1580-1294
E-mail : lestariayusimbolon@gmail.com
Pendidikan Formal
2016- Sekarang :Universitas Advent Indonesia

86
87

2012-2014 : SMA Advent Jl.Nias Pematang Siantar


2009-2012 : SMP Negeri 3 Filipi Samosir
2004-2009 : SD Negeri Labuhan Batu
Pengalaman Kerja
Juni 2014-Oktober 2014 : Karyawan Di Pabrik Mie
2014-2016 : Prakuliah
Pengalaman Organisasi
2016-2017 : Calon Master Guide
Sept 2016-Des 2016 : Accounting Club
2017-2018 : Pembina Master Guide
2017-Sekarang : Anggota UNAI Angklung Emsamble
2017-2018 : Quest Leadership

87

Anda mungkin juga menyukai