Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUWUK

DENGAN
PT ALFAMAS MANDIRI
NOMOR:
NOMOR:
TENTANG
KERJA SAMA OPERASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB. BANGGAI

Pada hari ini ......... tanggal .................. tahun Dua Ribu Tujuh Belas (-2017), bertempat di Luwuk, kami
yang bertanda tangan di bawah ini:

1. …………………….., Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk Kabupaten Banggai


berdasarkan Keputusan Bupati Banggai Nomor ……../Kep.301-RSUD/2016 tanggal 1
Desember 2016, berkedudukan ………….. Nomor…, Kabupaten Banggai, dalam hal ini
bertindak secara sah mewakili untuk dan atas nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
banggai untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.
2. ADY MULYAWAN Direktur Pemasaran PT ALFAMAS MANDIRI , berkedudukan di Jalan Kejayaan
No. 301, Abadi Jaya . Sukmajaya , Kota Depok, dalam hal ini bertindak secara sah mewakili untuk
dan atas nama PT. ALFAMAS MANDIRI , untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK
KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK serta secara
sendiri-sendiri disebut PIHAK.

PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu:

1. Bahwa fasilitas rumah sakit merupakan faktor yang sangat penting dalam terlaksananya
penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit.
2. Bahwa penyediaan sarana dan prasarana di rumah sakit selalu dituntut berkembang sesuai
pesatnya perkembangan teknologi sehingga membutuhkan investasi besar.
3. Bahwa sesuai dengan konsep kerja sama operasional yaitu b e r b a g i r i s i k o dan perampingan
modal usaha, maka pelaksanaan penyediaan sistem informasi manajemen rumah sakit
ditawarkan kepada investor.
4. Bahwa PIHAK PERTAMA menawarkan kerja sama kepada PIHAK KEDUA selaku pemegang hak
cipta sistem informasi manajemen rumah sakit untuk melaksanakan kerja sama operasional dan
PIHAK KEDUA menerima penawaran tersebut.

Atas dasar tersebut di atas, PARA PIHAK telah sepakat dan setuju melaksanakan kerja sama
operasional pemanfaatan sistem informasi manajemen rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Banggai dengan semangat profesional dan saling menghormati, selanjutnya mengatur
dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :
Pasal 1
Lingkup Kerja Sama dan Tempat
(1) Ruang lingkup Perjanjian ini berupa kerja sama operasional (KSO) sewa pakai pemanfaatan
sistem informasi manajemen rumah sakit yang selanjutnya disebut dengan SIMRS.
(2) Penyerahan perangkat lunak (software) SIMRS d i l a k u k a n oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dan akan ditempatkan serta dioperasionalkan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Luwuk.

Pasal 2
Jaminan Para Pihak
(1) PIHAK PERTAMA menjamin bahwa pejabat yang menandatangani perjanjian ini mempunyai
kewenangan dan dasar hukum yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga sah melaksanakan
Perjanjian ini.
(2) PIHAK PERTAMA menjamin tempat beroperasinya SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Luwuk yang secara hukum telah memperoleh izin operasional dari instansi terkait,
dengan senantiasa berupaya secara maksimal memanfaatkannya.
(3) PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA berhak atas pelaksanaan Perjanjian ini sampai
berakhirnya j a n g k a w a k t u k e r j a s a m a sebagaimana dimaksud d a l a m Pasal 3
a y a t ( 1 ) meskipun beralihnya Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Luwuk dan
termasuk diberikan kesempatan dalam hal perpanjangan atau pembaharuan Perjanjian ini.
(4) PIHAK KEDUA menjamin perangkat lunak (software) SIMRS sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini adalah miliknya dan diperoleh secara sah, untuk itu PIHAK KEDUA berhak atas
peralatan tersebut, serta menjamin dan membebaskan PIHAK PERTAMA dari klaim atau
tuntutan pihak lain baik secara pidana maupun perdata.
(5) PIHAK KEDUA menjamin perangkat lunak (software) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
ini dalam kondisi baik, baru, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya serta menjamin
terlaksananya pemeliharaan peralatan tersebut selama masa berlakunya Perjanjian ini.

Pasal 3
Jangka Waktu Kerja Sama
(1) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung mulai pembayaran
pertama dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan berakhir setelah transaksi yang terjadi pada tahun
ke-5 (kelima) ditagihkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Pembayaran pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh PIHAK PERTAMA,
setelah berita acara instalasi dan training ditandatangani PARA PIHAK.
(3) Pelaksanaan rangkaian pekerjaan yang meliputi instalasi perangkat lunak (software) termasuk
training oleh PIHAK KEDUA dilakukan paling lambat selama 3 (Tiga) bulan, dimulai sejak jadwal
pelaksanaan pekerjaan disepakati oleh PARA PIHAK.
(4) Jadwal pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuat dan disepakati setelah Surat
Perintah Kerja (SPK) ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(5) Setelah jangka waktu kerja sama berakhir, maka seluruh sistem perangkat lunak (software) serta
jaringan dihibahkan kepada PIHAK PERTAMA .
(6) Setelah jangka waktu kerja sama berakhir PARA PIHAK tidak akan menghalang-halangi untuk
melanjutkan kerja sama serupa.
Pasal 4
Biaya Kerja Sama Sewa Pakai
(1) Besarnya biaya kerja sama dalam Perjanjian ini adalah sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu
rupiah) perpasien perhari .
(2) Biaya kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) b e l u m t ermasuk P a j a k
P e r t a m b a h a n n i l a i ( PPn), Pajak Penghasilan (PPh) serta pajak-pajak lainnya;
(3) Pembayaran biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan dilakukan dengan cara
pemindahbukuan (transfer) oleh PIHAK PERTAMA langsung ke rekening PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender setelah tagihan dari PIHAK KEDUA diterima
PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila terjadi keterlambatan pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,
maka PIHAK KEDUA memberikan kesempatan kepada PIHAK PERTAMA untuk menyelesaikan
pembayaran dalam kurun waktu 5 (lima) hari kerja setelah jatuh tempo pembayaran
ditetapkan.
(5) Apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan tidak ada pembayaran, maka layanan SIMRS akan dihentikan
sementara sampai ada pembayaran kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
a. PIHAK PERTAMA berhak :
1. Mengetahui dan menanyakan bukti-bukti dokumen kepemilikan atas keabsahan
hak cipta perangkat lunak (software) SIMRS tersebut;
2. Atas pemanfaatan SIMRS yang diberikan oleh PIHAK KEDUA;
3. Melaksanakan operasional SIMRS sebagaimana maksud dan tujuan diadakan
Perjanjian ini di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Luwuk dengan standar
prosedur operasional (SPO) yang dibuat PIHAK PERTAMA;
4. Mengatur tata letak sarana prasarana SIMRS yang sesuai dengan kondisi dan
kapasitas yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Luwuk dengan
persetujuan bersama PIHAK KEDUA;
5. Melakukan sosialisasi dan promosi dalam rangka menginformasikan keberadaan
sistem ini di masyarakat;
6. Menentukan besaran dan perubahan tarif tanpa persetujuan dari PIHAK KEDUA;
7. Mendapatkan bimbingan secara intensif selama 3 (tiga) bulan terkait cara operasional
sistem informasi manajemen rumah sakit kepada Tim SIMRS Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Luwuk oleh PIHAK KEDUA;
8. Mendapatkan fitur-fitur terbaru sesuai perkembangan teknologi;
9. Mendapatkan akses penuh/administrator terhadap aplikasi (Tim SIMRS PIHAK
PERTAMA);dan
10. Mendapatkan Software sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (5) yang masih
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.

b. PIHAK PERTAMA berkewajiban:


1. Menyediakan tempat yang layak bagi sarana dan prasarana SIMRS di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Luwuk berikut sumber daya listriknya;
2. Menyediakan tenaga operator komputer yang kompeten untuk dapat
mengoperasionalkan SIMRS;
3. Menyediakan tenaga electronic data processing (EDP) yang akan bekerja sama dengan
PIHAK KEDUA dalam pemeliharaan SIMRS;
4. Menyediakan bahan habis pakai seperti kertas, pita printer, dan formulir
yang akan dipakai dalam operasional sehari-hari;
5. Menjaga keamanan peralatan SIMRS yang terpasang aman dari gangguan
dan pencurian ;
6. Memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan
kepada PIHAK KEDUA;
7. Mentaati dan melaksanakan isi Perjanjian ini secara baik dan bertanggung
jawab; dan
8. Melaksanakan pembayaran biaya sewa pakai yang menjadi hak
PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
a. PIHAK KEDUA berhak :
1. Memperoleh pendapatan atas biaya kerja sama dari pemanfaatan SIMRS
tersebut sebagaimana di maksud pada Pasal 4 ayat (1); dan
2. Atas kepemilikan aplikasi SIMRS dalam Perjanjian ini sampai Perjanjian ini
berakhir kecuali ditentukan lain.
b. PIHAK KEDUA berkewajiban :
1. Menyediakan dan menginstalasi perangkat lunak (software) aplikasi SIMRS
berupa :
a) Modul layanan Instalasi Gawat Darurat;
b) Modul layanan rawat jalan;
c) Modul layanan rawat inap;
d) Modul layanan medical record;
e) Modul layanan laboratorium;
f) Modul layanan radiologi;
g) Modul layanan apotek;
h) Modul keuangan;
i) Modul aset;
j) Modul pengadaan; dan
k) Modul kepegawaian.
2. Menyediakan support dan help desk;
3. Melakukan pemeliharaan s e r ta perbaikan perangkat lunak (software)
yang menjamin SIMRS berjalan baik selama masa kerja sama;
4. Melaksanakan pelatihan (training) sumber daya manusia pada awal
pelaksanaan implementasi SIMRS dan pada sewaktu waktu diperlukan;
5. Mentaati dan melaksanakan isi Perjanjian ini berikut lampiran-lampiran
termasuk berita acara yang disepakati secara baik dan bertanggung jawab;
6. Menghormati otorisasi dan kompetensi PIHAK PERTAMA dalam pengelolaan
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Luwuk
termasuk hak-hak pasien dan/atau customer;
7. Memberikan keterangan dan dokumen pendukung yang benar kepada
PIHAK PERTAMA atas kepemilikan peralatan dalam Perjanjian ini;
8. Menjaga dan memelihara keamanan sistem jaringan dan kerahasiaan data
yang terdapat pada pusat data SIMRS;
9. Membuat dan mengembangkan modul-modul baru SIMRS yang dibutuhkan
PIHAK PERTAMA yang tidak tercantum pada ayat (2) huruf b, angka1;dan
10. Memberikan bantuan kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan update tarif
apabila terjadi perubahan tarif.
11. Menyediakan 3 ( Tiga ) orang tim teknis (IT) untuk melakukan maintenance
(perawatan) serta alih pengetahuan selama 3 (tiga) bulan;
12. Mengirimkan tenaga aplikasi dan/atau teknisi kepada PIHAK PERTAMA untuk
melakukan perbaikan apabila terjadi gangguan dan/atau kerusakan; dan
13. Menyerahkan Software sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (5) yang
masih dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.

Pasal 6
Status Alat
(1) PIHAK KEDUA adalah pemilik sah atas perangkat lunak (software) selama Perjanjian ini
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5).
(2) Selama berlangsungnya Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan mengadakan
perubahan dalam bentuk apapun pada sistem tersebut, kecuali untuk operasionalnya
sistem tersebut menghendaki adanya modifikasi atas persetujuan dan kesepakatan dengan
PIHAK KEDUA.
(3) Selama berlangsungnya Perjanjian ini, PARA PIHAK tidak dibenarkan menjadikan alat
tersebut sebagai jaminan terhadap transaksi dengan pihak lain.

Pasal 7
Pimpinan Pelaksanaan dan Pengawasan
(1) PIHAK KEDUA akan menunjuk seorang tenaga ahli sebagai pimpinan pelaksanaan
pekerjaan yang berwenang penuh untuk mengambil tindakan, kebijaksanaan, dan
keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan.
(2) PIHAK PERTAMA akan menunjuk seorang staf Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Luwuk sebagai wakil dari PIHAK PERTAMA yang bertindak sebagai pengawas dan
pengambil keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan teknis SIMRS.

Pasal 8
Keamanan dan Kerahasiaan Data
(1) Data-data sepenuhnya adalah milik PIHAK PERTAMA.
(2) Selama Perjanjian ini berlaku maupun berakhir, PIHAK KEDUA diwajibkan
merahasiakan data dan/atau informasi PIHAK PERTAMA terhadap pihak lain
(3) PIHAK KEDUA wajib mengamankan dan memelihara perangkat lunak
( software)aplikasi SIMRS serta mencegah dan menangkal akses masuk ke dalam sistem
oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
(4) PIHAK PERTAMA tidak boleh menggandakan dan/ atau memperbanyak dan/atau
memindahkan hak pengoperasian perangkat lunak ( software) SIMRS untuk rumah
sakit lain atau pihak lain selama Perjanjian ini berlaku.

Pasal 9
Penyelesaian Sengketa dan Domisili
(1) Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian ini timbul perbedaan pendapat atau perselisihan,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk
mencapai mufakat.
(2) Apabila penyelesaian dengan cara musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui
pengadilan dengan menetapkan domisili hukum pada Pengadilan Negeri Luwuk.

Pasal 10
Force Majeure
(1) Apabila terjadi suatu force majeure atau keadaan di luar kekuasaan masing- masing
pihak yang dapat menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini antara lain bencana alam (gempa bumi, topan,
banjir, tanah longsor, serta kebakaran), pemberontakan, perang, huru-hara,
pengacauan, sabotase dan pemogokan kerja, serta perubahan kebijakan atau peraturan
Pemerintah dibidang moneter yang secara tegas tertulis berkaitan dengan isi Perjanjian
ini, maka P A R A P I H A K dibebaskan dari segala kewajiban atau tuntutan dari masing-
masing pihak satu dengan lainnya.
(2) Peristiwa force majeure yang terjadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dibuktikan dengan surat pengesahan dari pihak yang berwajib.
(3) Apabila peristiwa force majeure tersebut menyebabkan keterlambatan pemenuhan
kewajiban sampai dengan 14 (empat belas) hari kalender, maka pihak yang tidak dapat
melaksanakan kewajibannya wajib memberitahukan kepada pihak lainnya mengenai
peristiwa tersebut dan P A R A P I H A K akan memusyawarahkan penyelesaiannya
secara kekeluargaan dan dengan sebaik-baiknya, dengan kemungkinan perpanjangan
pelaksanaan waktu kewajiban.
(4) Apabila terjadi penghentian sementara terhadap semua pekerjaan sebagai akibat
terjadinya force majeure, maka PARA PIHAK sepakat bahwa setelah berakhirnya force
majeure akan diadakan penyesuaian kembali sebagaimana yang diperlukan untuk
meneruskan berlangsungnya pekerjaan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini.

Pasal 11
Pembatalan dan Pengakhiran Perjanjian
(1) Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya apabila tidak ditentukan lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3.
(2) PARA PIHAK sepakat satu sama lain Perjanjian ini menjadi batal demi hukum dan tanpa
harus dimintakan pembatalannya melalui Pengadilan Negeri, dalam hal :
a. ketidakterusterangan salah satu pihak atau tidak memberikan keterangan yang
sebenarnya pada sebelum Perjanjian dibuat di mana dalam perjalanannya
mengganggu aktivitas atau operasional salah satu pihak;
b. tidak dapat dilaksanakannya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, seluruh atau sebagian;
c. obyek Perjanjian ini ternyata bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undang atau ketertiban masyarakat; dan
d. terjadinya force majeure sehingga tidak dapat beroperasinya Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Luwuk.
(3) Pembatalan sebelum Perjanjian berakhir diajukan oleh salah satu pihak kepada pihak
lainnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan mendapat persetujuan pihak lainnya.
(4) Sehubungan dengan batal atau putusnya Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat dan setuju
mengesampingkan ketentuan s e b a g a i a m a n a d i m a k s u d d a l a m Pasal 1266 dan
P a s a l 1 267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mengatur tentang batalnya
suatu perjanjian.
(5) PARA PIHAK sepakat satu sama lain dalam hal Perjanjian ini menjadi diakhiri atau
batal, maka akan berlaku ketentuan :
a. Peralatan (software) tetap hak milik PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA
berkewajiban untuk menyerahkannya;
b. PARA PIHAK akan tetap melaksanakan hak dan kewajiban yang tertunda
karenanya; dan
c. PIHAK KEDUA atas biayanya sendiri akan mengangkut dan mengosongkan ruangan
peralatan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal kesepakatan atau
keputusan pengakhiran disepakati.

Pasal 12
Pemberitahuan
(1) Seluruh pemberitahuan dan bentuk komunikasi lainnya yang diperlukan atau
diperkenankan untuk disampaikan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK yang lain
sehubungan dengan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan dalam bahasa
Indonesia serta secara tertulis disampaikan secara langsung, dikirimkan melalui pos
tercatat (dengan tanda terima yang bertanda tangan), faksimile, atau e-mail (yang
dikonfirmasikan) pada alamat sebagai berikut:
a. PIHAK KE I : Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Luwuk
Alamat :
Nomor telepon :
Nomor facsimile :
E-mail :
Contact person :
Nomor handphone :
Jabatan :
Contact person :
Nomor handphone :
Jabatan :
Contact person :
Nomor handphone :
Jabatan :
Contact person :
Nomor handphone :
Jabatan :
Contact person :
Nomor handphone :
Jabatan :
b. PIHAK KE II : PT ALFAMAS MANDIRI
Alamat : JL. Kejayaan No. 301, Kel. Abadi Jaya, Sukmajaya Depok
Nomor telepon : 021 778 27 470
Nomor facsimile : 021 778 27 406
E-mail : Pt.alfamasmandiri@gmail.com
Contact person : Ady
Mulyawan........................................................................
Nomor handphone : .0852 84 552957
Jabatan : .Direktur Pemasaran
Contact person : .Johan Mustaqim, St
Nomor handphone : 0813 988 2813
Jabatan : .Direktur Utama

(2) Penggantian contact person yang ditunjuk oleh PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dengan pemberitahuan secara tertulis dari PIHAK yang
menghendaki pergantian kepada PIHAK yang lain.
(3) Apabila terjadi perubahan alamat dan/atau nomor rekening PARA PIHAK, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum perubahan tersebut PIHAK yang alamat serta nomor
rekeningnya berubah wajib memberitahukan PIHAK yang lain dan apabila tidak
dilakukan, maka segala risiko serta kerugian yang mungkin timbul akan menjadi
tanggungannya.

Pasal 13
Lain-Lain
(1) Perjanjian ini tidak dapat dipindahtangankan sebagian atau seluruhnya oleh PARA
PIHAK tanpa persetujun dari masing-masing pihak secara tertulis.
(2) Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum diatur atau belum
cukup diatur dalam Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah oleh
PARA PIHAK serta akan dituangkan dalam Adendum yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Pasal 14
Penutup
(1) PARA PIHAK sebelum menandatangani Perjanjian ini telah membaca dan paham akan
isinya.
(2) Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing pihak dalam rangkap 2
(dua) sebagai asli, bermeterai cukup, s e r t a mempunyai kekuatan hukum dan
pembuktian yang sama bagi masing-masing pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

dr………………………….. …………………………………….
Direktur RSUD Direktur PT. ALFAMAS MANDIRI
Kabupaten Luwuk

Anda mungkin juga menyukai