Anda di halaman 1dari 3

Proses Kerja Penata Cahaya

Seorang penata cahaya atau lightingman adalah seseorang yang mengatur


dan bertanggung jawab dalam menentukan pencahayaan pada sebuah produksi
program televisi. Seorang penata cahaya harus tau dasar pengetahuan tata cahaya
dalam teknis peralatan yang ingin di gunakan dan selanjutnya dikembangkan
dalam segi konsep yang ada untuk menerapkan sebuah artistik.
Menurut Rusman dan Yusiatie (2015:133) buku Siaran Televisi Non-
Drama. Lightingman atau penata cahaya, penting untuk sebuah produksi program
acara non drama, karena seseorang yang memegang jabatan tersebut harus
mengetahui serta bertanggung jawab merancang pencahayaan produksi program
di luar studio maupun di dalam studio pengambilan gambar dalam proses
produksi program acara televisi.

Menurut Wahyu Wary Pintoko (2010:162), menyatakan bahwa :


“Shooting ialah seni pengaturan cahaya dengan memakai peralatan pencahayaan
agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas dan menciptakan ilusi, sehingga
pemirsa mendapatkan kesan adanya suasana dari suatu kejadian”.

Sumber cahaya memiliki karakteristik intensitas dan jenis cahaya yang


bermacam-macam. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi
tata cahaya yang ada, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka
kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku.

Berdasarkan teori diatas kesimpulan pencahayaan yaitu salah satu yang


memiliki tugas untuk mengetahui kualitas arus cahaya dan memahami
pencahayaan seperti apa yang dirancang mulai dari jenis, fungsi lampu hingga tata
letak penempatan lampu hologen buatan.

Pra Produksi

Di dalam pencahayaan hologen buatan kehadiran lampu sangat


dibutuhkan, terutama dalam membuat konsep pencahayaan dan blocking lighting
yang tepat sesuai pada naskah.mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis
yang lain,melakukan riset atau hunting lokasi supaya mendapatkan gambaran
penempatan pencahayaan yang tepa,mendata keperluan peralatan teknis saat
produksi.

Pada tahap pra produksi ini penata cahaya bekerja sama dengan seorang
director atau sutradara dan juga kameraman mempelajari naskah di setiap
segment dan melakukan survei atau riset lokasi untuk menentukan dimana posisi
lighting nantinya, yang disebut dengan blocking lighting. Menyiapkan
perlengkapan alat-alat lighting apa saja jenis lampu yang penulis gunakan dan apa
saja kebutuhan penulis, penulis mulai mencari alat-alat lighting di beberapa
tempat rental alat. Lalu penulis mencatat yang diperlukan dalam memilih
beberapa jenis lampu antara lain :

1. LED adalah jenis lampu spot light dengan intensitas cahaya daylight
yang biasanya difungsikan shooting.
2. Kino Flo yang berfungsi untuk menghilangkan bayangan atau sebagai
fill light dan key light

Dalam tahap pra produksi ini sebagai lightingman merancang atau


membuat floor plan guna mempermudah penulis untuk tata letak posisi
pencahayaan hologen buatan.

Produksi

Shooting merupakan melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat


penting dalam pembuatan program acara non drama televisi maupun film. Cahaya
selalu berurusan dengan lampu. Ada berbagai sumber cahaya lain selain sumber
lampu, secara dengan sederhana terdapat dua jenis sumber pencahayaan, terdiri
dari pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan hologen buatan. Pencahayaan
program televisi dan film mempunyai fungsinya sebagai berikut :

1) Menyinari suatu objek atau subjek.


2) Menciptakan suatu gambar dan tampilan artistik.
3) Menghilangkan kelebihan bayangan yang tak perlu dan menciptakan
bayangan yang diperlukan saja.
Pada tahap produksi host maupun co host tidak terlalu banyak digunakan
oleh penulis. Karena tim lebih banyak setting di lokasi out door, kita hanya butuh
reflektor, payung dan LED untuk key light cahaya utama objek.

Pada saat pengambilan gambar host maupun co host di outdoor dan indoor
penulis baru menggunakan key light. Key light yaitu pencahayaan utama yang
biasanya ditujukan kepada subyek dan akan menimbulkan bayangan oleh key
light, dengan demikian fill light mampu menghilangkan segala efek yang
ditimbulkan oleh key light. Penempatan key light berlawanan dengan posisi fill
light supaya dapat menipiskan atau menghilangkan bayangan key light, penulis
juga memakai kekuatan cahaya fill ini untuk memperhalus cahaya utama yang
dihasilkan oleh key light pada segment yang berada di outdoor dalam program
“Indonesia Tracker Food”.

Pasca Produksi

Setelah melakukan tahapan proses produksi, kemudian penata cahaya


masuk ketahap pasca produksi. Di tahap ini penata cahaya, memutar kembali
hasil shooting yang akan dibawa ke tahap editing. selesai maka tahapan
berikutnya ialah pasca produksi. Disini penata cahaya hanya melakukan
penulisan proposal dan melihat hasil gambar. Pada proses pasca produksi penata
cahaya harus berada di samping sutradara dan kameraman untuk membantu
memilih dan menempatkan tata letak cahaya alami maupun buatan yang sesuai
dengan gambar yang ditampilkan.
Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Di sini penata cahaya bertanggung jawab atas hal-hal yang mencangkup


pencahayaan seperti warna, intensitas cahaya dan lain-lain. Adapun peran yang
dilakukan penulis ialah melakukan survei atau riset lokasi. dan juga berdiskusi
dengan sutradara maupun kameraman. Membuat blocking cahaya dan
mempersiapkan alat-alat yang diperlukan didalam produksi, director treatment
menjadi acuan dalam membuat blocking cahaya bagi penulis

Anda mungkin juga menyukai