(Email/Hp: gitapratiwibasar@gmail.com/085256083542)
1
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Univesitas Hasanuddin,
Makassar
ABSTRAK
Pendahuluan: Masa remaja perlu diupayakan untuk meningkatkan status gizi kesehatan,
dimana remaja merupakan generasi penerus dan sebagai sumber daya pembangunan yang
potensial. Masalah gizi yang terjadi pada remaja bisa disebabkan beberapa faktor, salah
satunya adalah body image yang bisa berdampak pada status gizi remaja. Tujuan: Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan body image dengan status gizi remaja putri di
Pesantren Darul Aman Gombara Makassar. Bahan dan Metode: Jenis penelitian yang
digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel
penelitian ini sebanyak 96 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan
data body image menggunakan metode wawancara. Penentuan status gizi diperoleh dari
parameter IMT/U. Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS.
Hasil: Hasil dari analisis status gizi remaja putri tergolong normal yaitu sebesar 83,3%, gizi
kurang 4,2%, gizi lebih 9,4%, dan obesitas 3,1%. Terdapat hubungan antara ketidakpuasan
bentuk tubuh dengan status gizi remaja di pondok pesantren darul aman gombara makassar
dengan nilai p-value = 0,002 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara kepedulian bentuk
tubuh dengan status gizi remaja di pondok pesantren darul aman gombara makassar dengan
nilai p-value = 0,111 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara ketidakpuasan
bentuk tubuh dengan status gizi, sementara tidak terdapat hubungan antara kepedulian bentuk
tubuh dengan status gizi.
ABSTRACT
Introduction: Adolecence needs to be endeavored to improve the nutritional status of health,
where adolescents are the next generation and as potensial development resources. Nutrition
problems that occurin adolescentcan be caused by several factors, one of them is body image
which can have an impact on adolescent nutritional status. Purpose: This study aims to
determine the relationship of body image with the nutritional status of adolescent girls in the
Pesantren Darul Aman Gombara Makassar. Material and Method: The type of research used
was analytic observational with cross sectional research desaign. The sample of this study
were 96 people using total sampling techniques. Retrieval of body image data using the
interview method. Determination of nutrional status is obtained from BMI/U parameters.
Data processing and analysis inthis study is using SPSS. Results: The results of the
adolescent girl nutritional status analysis were normal, wich is 83.3%, 4.2% less nutrition,
9.4% over nutrition, and 3.1% obesity. There is a relationship between body shape
dissatisfaction with the nutritional status of adolescent in pesantren darul aman gombara
makassar with a p-value = 0,002 (p<0,05). There is no relationship between body shape
concern with the nutritional status of adolescents in the pesantren darul aman gombara
makassar with p-value = 0,111 (p<0.05). Conclusion: There is a relationship between body
shape dissatisfaction with nutritional status, while there is no relationship between body
shape concern with nutritional status.
PENDAHULUAN
Remaja merupakan periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan psikososial, Perubahan
tersebut memengaruhi kebutuhan gizi. Selain itu, kebutuhan gizi pada remaja juga
dipengaruhi oleh faktor psikologis dan sosial.1 Status gizi adalah keadaan tubuh akibat
mengkonsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dibedakan menjadi tiga
yaitu status gizi kurang, status gizi baik, dan status gizi lebih. Penentuan status gizi remaja
dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan menggunakan Indeks Masa
Tubuh (IMT).2
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 diketahui bahwa prevalensi
kurus pada remaja usia 16-18 tahun di Indonesia adalah 8,1% (1.4% sangat kurus dan 6,7%
kurus), status gizi normal sebesar 78,3. Selain itu, prevalensi kurus pada anak remaja usia 16-
18 tahun di Sulawesi Selatan sebesar 10.4% (2,4% sangat kurus dan 8,0% kurus), status gizi
normal sebesar 79,1%.3Status gizi sangat penting untuk usia harapan hidup yang lebih
panjang. Maka dari itu, remaja perlu mendapatkan perhatian khusus terkait gizi karena sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan juga berpengaruh terhadap
masalah gizi saat dewasa. Bila konsumsi gizinya kurang dari kecukupan maka seseorang
akan mengalami gizi kurang, sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan akan menderita
gizi lebih dan obesitas.4
Perempuan dengan status berat badan overweight dan obes cenderung memiliki
ketidakpuasan Body image yang lebih besar dibanding perempuan dengan berat badan
normal.5 Studi yang dilakukan pada santriwati di Pondok Pesantren Tradisional Kediri yang
berusia 15-17 tahun ditemukan proporsi ketidakpuasan citra tubuh sebesar 17,92% dan
adanya hubunghan bermakna (p<0,05) antara ketidakpuasan citra tubuh dengan status gizi. 6
Penelitian yang dilakukan di pondok pesantren Al-ishlah Bungah, menemukan bahwa
santriwati yang tinggal di pondok berada pada masa remaja dengan kondisi jauh dengan
orang tua mengalami kekhawatiran terhadap perubahan fisik yang dialami, selain itu kondisi
yang tidak tinggal dengan keluarga akan lebih sering bertemu dengan teman sebaya. Hal
tersebut remaja cenderung membanding-bandingkan dirinya dengan teman sebayanya.7
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa status gizi remaja di Indonesia sangat
beragam. Hal ini bisa disebabkan oleh body image dari remaja tersebut. Oleh karena itu,
berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan body image
dengan status gizi remaja putri di pesantren Darul Aman Gombara Makassar.
HASIL
Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan di Pesantren Darul Aman Gombara
Makassar, sebagai berikut:
Analisis Univariat
Tabel.1 Distribusi Karakteristik Responden Pondok Pesantren Darul Aman Gombara
Makassar Tahun 2020
Karakteristik Total
Remaja
n %
Umur
15 4 4,2
16 64 66,7
17 28 29,2
Suku
Bugis 79 82,3
Bugis Makassar 8 8,3
Jawa 2 2,1
Mandar 1 1,0
Toraja 1 1,0
Sasak 2 2,1
Lainnya 3 3,1
Keadaan kesehatan saat ini
Sehat 90 93,8
Maag 1 1,0
Influenxa 4 4,2
Muntah-muntah 1 1,0
Total 96 100,0
Sumber: data primer, 2020
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah umur terbanyak adalah santri
yang berumur 16 tahun sebanyak 64 orang (66,7%). Suku terbanyak yang dimiliki responden
adalah suku bugis sebanyak 79 orang (82,3%). Sementara untuk keadaan kesehatan
didapatkan santri yang sehat sebanyak 90 orang (93,8%), maag sebanyak 1 orang (1,0%),
influenza sebanyak 4 orang (4,1%), dan muntah-muntah sebanyak 1 orang (1,0%).