Buku Ajar Hukum Perdata
Buku Ajar Hukum Perdata
HUKUM
PERDATA
Penerbit
CV. BieNa Edukasi – Lhokseumawe 2015
© 2015 BieNa Edukasi
Permission
BieNa Edukasi
Jl. Madan No. 10C Geudong
Lhokseumawe – Aceh – Indonesia 24374
Email: bienaedukasi@gmail.com
Printed in Lhokseumawe, 2015
YULIA
Hukum Perdata / Penulis, Yulia, -- Lhokseumawe:
CV. BieNa Edukasi, 2015. xii, 117 hlm. Bibliografi:
hlm. 114
ISBN 978-602-1068-16-8
Penerbit:
CV. BieNa Edukasi
Layout:
BieNa Edukasi
Cover Design:
Yulia
Penerbit
CV. BieNa Edukasi – Lhokseumawe 2015
BUKU AJAR
HUKUM
PERDATA
Penerbit
CV. BieNa Edukasi – Lhokseumawe 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan
serta ilmu pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku Ajar Hukum
Perdata.
Sholawat dan Salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membawa ummat manusia dari alam kegelapan kepada alam yang terang benderang
dan dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan.
Buku Ajar Hukum Perdata ini disusun berdasarkan Garis-garis Besar Pedoman
Perkuliahan (GBPP) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Hukum Perdata.
Kritik dan saran yang membangun bagi kelengkapan Buku Ajar Hukum Perdata
diharapkan dari semua pembaca yang budiman. Akhirnya, penyusun mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada para pihak yang telah membantu dalam
peyelesaian penyusunan Buku Ajar Hukum Perdata.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
PENGANTAR MATA KULIAH
iii
E. Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
PERTEMUAN I dan II
1. Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata
2. Kode Mata Kuliah : MKK 233
3. Bobot SKS : 3 SKS
4. Mata Kuliah Prasyarat : PHI dan PIH
5. Waktu Pertemuan : 6 x 50 Menit/Pertemuan
Pokok Bahasan:
Ruang Lingkup Hukum Perdata
Referensi
3. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
4. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
5. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
iv
PERTEMUAN III
Pokok Bahasan:
Sejarah Hukum Perdata
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Ridwan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
v
PERTEMUAN IV
Pokok Bahasan:
Perihal Mengenai Orang dalam Hukum Perdata
Referensi
vi
PERTEMUAN V
Pokok Bahasan:
Hukum Perkawinan
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
vii
PERTEMUAN VI dan VII
Pokok Bahasan:
Hukum Keluarga
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
viii
PERTEMUAN XI dan X
Pokok Bahasan:
Hukum Benda
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Ridwan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
ix
PERTEMUAN XI DAN XII
1. Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata
2. Kode Mata Kuliah : MKK 233
3. Bobot SKS : 3 SKS
4. Mata Kuliah Prasyarat : PHI dan PIH
5. Waktu Pertemuan : 6 x 50 Menit/Pertemuan
Pokok Bahasan:
Hukum Waris
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
x
PERTEMUAN XIII & XIV
Pokok Bahasan:
Hukum Perikatan
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
xi
PERTEMUAN XV
Pokok Bahasan:
Pembuktian dan Daluarsa
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
xii
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB 1
RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA
1
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
2
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
3
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
4
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
5
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
6
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
7
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
8
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
9
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
10
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
11
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
12
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB II
SEJARAH HUKUM PERDATA
13
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
lamanya keadaan ini berlangsung terus perubahan sedikit, pada tahun 1807
dengan tidak ada kesatuan hukum. diundangkan dengan nama Code
Napoleon, tapi kemudian disebut
Pada bagian kedua abad XVII dengan Code Civil Perancis. Sejak
di Negeri Perancis telah timbul aliran- tahun 1811 sampai tahun 1838 Code
aliran yang ingin menciptakan Civil Perancis ini setelah disesuaikan
kodifikasi hukum yang akan berlaku di dengan keadaan di negeri Belanda
negeri itu agar diperoleh kesatuan berlaku sebagai kitab undang-undang
Hukum Perancis. Pada akhir abad yang resmi di Negeri Belanda, karena
XVII, oleh Raja Perancis dibuat Negeri Belanda berada di bawah
beberapa peraturan perundang- jajahan Perancis. Di negeri Belanda
undangan (seperti, ordonnance Sur les setelah berakhir pendudukan Perancis
Donations yang mengatur mengenai tahun 1813, maka berdasarkan
soal-soal pemberian, ordonnance Sur Undang-Undang Dasar (Grond Wet)
les Tertament yang mengatur Negeri Belanda tahun 1814 (Pasal 100)
mengenai soal-soal testamen, dibentuk suatu panitia yang bertugas
ordonannce Sur les Substitutions membuat rencana kodifikasi Hukum
fideicommissaires yang mengatur Perdata, diketuai Mr. J.M. Kemper.
mengenai soal-soal substitusi.
Kodifikasi Hukum Perdata di Perancis Pada tahun 1816 oleh Kemper
baru berhasil diciptakan sesudah menyampaikan kepada Raja suatu
Revolusi Perancis (1789-1795), di rancangan kodifikasi Hukum Perdata,
mana pada tanggal 12 Agustus 1800 tapi rancangan ini tidak diterima oleh
oleh Napoleon dibentuk suatu panitia para ahli hukum bangsa Belgia (pada
yang diserahi tugas membuat waktu itu negeri Belanda dan negeri
kodifikasi, yang menjadi sumbernya Belgia merupakan suatu negera)
adalah: karena rencana tersebut disusun
Kemper berdasarkan Hukum Belanda
1. Hukum Romawi yang digali dari Kuno. Para ahli Hukum Bangsa Belgia
hasil karya-karya para sarjana menghendaki agar rancangan itu
bangsa Perancis yang kenamaan disusun menurut Code Civil
(Dumolin, Domat dan Pothier); Perancis. Setelah mendapat sedikit
3. Hukum Kebiasaan Perancis, lebih- perubahan, maka rancangan itu
lebih hukum kebiasaan dari Paris; disampaikan kepada Perwakilan Rakyat
4. Ordonansi-Ordonansi; Belanda (Tweede Kamer)
5. Hukum Intermediare, yakni hukum pada tanggal 22 November
yang ditetapkan di Perancis sejak 1820. Rencana ini terkenal dengan
permulaan Revolusi Perancis nama Ontwerp Kemper (Rencana
hingga Code Civil terbentuk. Kemper). Dalam perdebatan di
Perwakilan Rakyat Belanda, rencana
Kodifikasi Hukum Perdata Kemper ini mendapat tantangan yang
Perancis, sebagaimana dimaksudkan hebat dari anggota-anggota bangsa
selesai dibentuk tahun 1804 dengan Belgia (wakil-wakil Nederland Selatan)
nama Code Civil des Francais. Code yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan
Civil ini mulai berlaku sejak tanggal 21
Maret 1804. Setelah diadakan
14
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
15
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
maka dikeluarkan titah Raja tanggal 16 1847 Nomor 60 diberikan kuasa kepada
Mei 1846 No. 1 dan beberapa hari Gubernur Hindia Belanda untuk
kemudian berangkat Mr. Wicher ke mengundurkan penetapan saat
Hindia Belanda membawa kitab-kitab berlakunya peraturan-peraturan
hukum yang telah selesai hukum tersebut. Persiapan
dikerjakannya serta telah ditandat memberlakukan peraturan-peraturan
angani oleh Raja untuk diberlakukan di hukum tersebut dikerjakan oleh Mr.
Hindia Belanda. Titah Raja Belanda Wichers yang di Hindia Belanda
tanggal 16 Mei 1846 No. 1 itu menjabat sebagai anggota Raad van
semuanya terdiri dari 9 pasal dan isinya State Belanda yang diperbantukan
diumumkan seluruhnya di Hindia pada Gubernur Jenderal. Tugas
Belanda dengan Stbl. 1847 No. 23. Gubernur Jenderal adalah
Dalam Pasal 1 antara lain dinyatakan memberlakukan peraturan-peraturan
bahwa peraturan-peraturan hukum hukum tersebut (Pasal 2 Titah Raja
yang dibuat untuk Hindia Belanda, tanggal 16 Mei 1846 No. 1). Dalam
adalah: (1) Ketentuan umum hubungan ini Mr. Wichers telah
perundang-undangan di Indonesia, (2) membuat beberapa rancangan
Kitab undang-undang hukum perdata, peraturan antara lain “Reglement op de
(3) Kitab undang-undang hukum Uitoefening van de Politie, de
dagang. (4) Peraturan susunan Burgerlijke Rechtspleging en de
pengadilan dan pengurusan justisi, dan Strafvordering onder de Indonesiers
(5) Beberapa ketentuan mengenai (golongan hukum Indonesia asli) en de
kejahatan yang dilakukan dalam Vreemde Oosterlingen (golongan
keadaan pailit dan dalam keadaan hukum Timur Asing) op Java en
nyata tidak mampu Madoera” (Stbl. 1848 No. 16 jo 57)
membayar. Kemudian dalam Pasal 2 yang sekarang sebagai Reglemen
titah Raja ditentukan, bahwa Gubernur Indonesia Baru (RIB). Akhirnya dengan
Jenderal Hindia Belanda akan suatu peraturan penjalan
mengatur tindakan-tindakan yang (invoeringsverordening) yang bernama
diperlukan untuk mengumumkan “Bepalingen omtrent de Invoering van
peraturan-peraturan tersebut dalam en de Overgang tot de Niewe
bentuk yang lazim digunakan di Hindia Wetgeving (Stbl. 1848 No. 10) yang
Belanda, sebelum atau pada tanggal 18 disingkat dengan “Overgangs-
Mei 1847 serta untuk bepalingen” (peraturan peralihan) yang
memberlakukannya sebelum atau pada juga disusun oleh Mr. Wichers, maka
tanggal 1 Januari 1848. kodifikasi Hukum Perdata ( Burgerlijk
Wetboek) menjadi berlaku di Hindia
Dalam sejarah tercatat, Belanda tanggal 1 Mei Tahun 1848.
perjalanan kapal yang membawa kitab- Pasal 1 Peraturan Peralihan
kitab hukum itu ternyata terlambat tiba menyatakan bahwa, “pada waktu
di Indonesia, sehingga menimbulkan kodifikasi hukum tersebut mulai
terhambatnya segala persiapan untuk berlaku, maka hukum Belanda Kuno,
memberlakukan perundang-undangan Hukum Romawi dan semua statuta
yang baru itu. Maka oleh karena itu aturan yang baru itu” dan dalam Pasal
dengan Titah Raja tanggal 10 Pebruari
16
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
2 nya, hal tersebut tidak mengenai Perdata Indonesia ini, Scholten dan
Hukum Pidana. kawan-kawannya berkonsultasi dengan
J. Van de Vinne, Directueur Lands
Berdasarkan fakta-fakta sejarah Middelen en Nomein. Oleh karenanya,
tentang terbentuknya Code Civil ia juga turut berjasa dalam kodifikasi
Perancis, KUH Perdata Belanda dan tersebut.
yang sekarang masih berlaku di
Indonesia adalah KUH Perdata yang Di samping itu, sejarah
telah menyerap atau mengambil alih mengenai perkembangan Hukum
secara tidak langsung asas-asas dan Perdata yang berkembang di Indonesia
kaidah-kaidah hukum yang berasal dari bahwa Hukum Perdata tertulis yang
Hukum Romawi, Hukum Perancis Kuno, berlaku di Indonesia merupakan
Hukum Belanda Kuno dan sudah tentu produk Hukum Perdata Belanda yang
pula hukum yang tumbuh dan diberlakukan asas korkondansi, yaitu
berkembang dalam masyarakat di hukum yang berlaku di negeri jajahan
mana dan pada masa kodifikasi (Belanda) yang sama dengan
tersebut diciptakan pada waktu ratusan ketentuan yang berlaku di negeri
tahun yang silam. penjajah.
17
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
18
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
19
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
20
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
21
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
22
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Literatur:
Soal Latihan:
23
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB III
PERIHAL MENGENAI ORANG DALAM
HUKUM PERDATA
24
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
25
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
26
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
27
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
28
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
29
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Jadi orang yang mempunyai Riduan Syahrani, 2004, Seluk Beluk dan
kecakapan untuk melakukan perbuatan Azas-azas Hukum Perdata,
hukum (recht bekwamheid) adalah Alumni, Bandung.
orang yang dewasa dan sehat akal Salim HS, 2004, Pengantar Hukum
pikirannya serta tidak dilarang oleh Perdata Tertulis (BW),
suatu undang-undang untuk Cetakan Ke-4, Yogyakarta.
melakukan perbuatan hukum tertentu.
Orang-orang yang belum dewasa dan Soeroso. R, 2007, Perbandingan
orang-orang yang ditaruh di bawah Hukum Perdata, Sinar Grafika,
pengampuan (curatele) dalam Jakarta.
melakukan perbuatan hukum diwakili Subekti dan R. Tjitrosudibio, 2001,
oleh orang tuanya, walinya atau Kitab Undang-undang Hukum
pengampunya (curator), sedangkan
Perdata, Pradnya Paramita,
penyelesaian utang piutang orang- Jakarta.
orang yang dinyatakan pailit Subekti, 2003, Pokok-pokok Hukum
dilaksanakan oleh Balai Harta
Perdata, Intermasa, Jakarta.
Peninggalan (weeskamer). Titik Triwulan Tutik, 2008, Hukum
Selanjutnya apabila Perdata dalam Sistem Hukum
dihubungkan dengan kecakapan Nasional, Intermasa, Jakarta.
hukum (rechts bekwaamheid) dan
kewenangan hukum (rechts
bevoegdheid), maka uraian di atas Catatan:
menunjukkan bahwa setiap orang
Setelah selesai Pokok Bahasan ini akan
adalah subyek hukum, yakni
dilaksanakan Quis.
pendukung hak dan kewajiban, namun
tidak setiap orang cakap untuk untuk
30
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Soal Latihan:
31
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB IV
HUKUM PERKAWINAN
32
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
33
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
biasa dapat diberikan izin oleh Menteri dalam hal suatu perkawinan
Kehakiman untuk mewakilkan orang dibatalkan, undang-undang telah
lain menghadap yang harus dikuasakan menetapkan sebagai berikut:
secara otentik.
1. jika sudah dilahirkan anak-anak
Suatu perkawinan yang dari perkawinan tersebut, anak-
dilangsungkan di luar negeri sah, anak ini tetap mempunyai
apabila dilangsungkan menurut cara kedudukan sebagai anak yang sah;
yang berlaku di negeri asing yang 2. pihak yang berlaku jujur tetap
bersangkutan, asal tidak bertentangan memperoleh perkawinan tersebut
dengan negeri asal. hak-hak yang semestinya didapat
sebagai suami istri.
Menurut Undang-undang 3. orang-orang pihak ketiga yang
Perkawinan, syarat-syarat sah berlaku jujur tidak boleh dirugikan
perkawinan adalah : karena pembatalan perkawinan.
34
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
orang tua dalam hal memberikan izin. Jika menurut UUP, bahwa harta
asal dan harta bersama tetap tidak
Bagi anak yang sudah dewasa, bersatu meskipun adanya perkawinan.
tetapi belum berumur 30 tahun masih Harta asal adalah harta yang dibawa
diperlukan izin dari orang tuanya. masing-masing suami/istri ke dalam
Tetapi kalau mereka tidak memberikan perkawinan, di mana pengurusannya
izin, maka anak dapat meminta diserahkan pada masing-masing pihak,
perantara hakim. Dalam waktu 3 (tiga) sedangkan harta bersama adalah harta
minggu, hakim akan memanggil orang yang diperoleh selama perkawinan.
tua dan anak untuk mendengar
penjelasan dalam sidang tertutup. Pasal 147 KUH Perdata,
Apabila orang tua tidak datang menegaskan bahwa perjanjian
menghadap perkawinan akan perkawinan harus dibuat dengan akta
dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) notaris sebelum perkawinan
bulan. berlangsung, sedangkan pada Pasal 29
(1) UUP menegaskan bahwa pada
C. Perjanjian Perkawinan waktu sebelum perkawinan
berlangsung kedua belah pihak atas
Menurut KUH Perdata, sejak persetujuan bersama dapat
adanya perkawinan, maka harta mengadakan perjanjian tertulis yang
kekayaan suami istri baik harta asal disahkan oleh Pegawai Pencatat
maupun harta bersama sebagai suami Perkawinan setelah mana isinya
dan istri menjadi bersatu, kecuali ada berlaku juga terhadap pihak ketiga
perjanjian perkawinan. Jadi, perjanjian sepanjang pihak ketiga tersangkut.
perkawinan adalah kesepakatan untuk Oleh karena itu, keabsahan perjanjian
memisahkan dan mengurus harta perkawinan tersebut cukup dihadapan
masing-masing dalam perkawinan Pegawai Pencatat Nikah.
sebagai suami istri.
Dalam Pasal 152 KUH Perdata
Menurut UU No. 1 Tahun 1974 menegaskan juga bahwa, perjanjian
tentang Perkawinan (UUP), perjanjian perkawinan tidak berlaku terhadap
perkawinan adalah kesepakatan yang pihak ketiga sebelum didaftar di
dibuat oleh calon suami dengan calon kepaniteraan Pengadilan Negeri di
isteri pada waktu atau sebelum daerah hukum berlangsungnya
perkawinan dilangsungkan, perjanjian perkawinan itu atau jika perkawinan
mana dilakukan secara tertulis dan berlangsung di luar negeri maka di
disahkan oleh Pegawai Pencatat Nikah kepaniteraan di mana akta perkawinan
dan isinya juga berlaku terhadap pihak dibukukan. Berbeda dengan Pasal 29
ketiga sepanjang diperjanjikan. (4) UUP, bahwa pada waktu sebelum
Perjanjian perkawinan itu mulai berlaku perkawinan berlangsung kedua belah
sejak perkawinan berlangsung dan pihak atas persetujuan bersama dapat
tidak boleh diubah kecuali atas mengadakan perjanjian tertulis yang
persetujuan kedua belah pihak dengan disahkan oleh Pegawai Pencatat
syarat tidak merugikan pihak ketiga Perkawinan setelah mana isinya
yang tersangkut. berlaku juga terhadap pihak ketiga
sepanjang pihak ketiga tersangkut.
35
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
36
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
37
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
38
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
39
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
diwakili oleh orang tua, wali atau perceraian atau pemisahan kekayaan,
kurator. atau ia sendiri digugat oleh suaminya
untuk mendapat perceraian.
Selanjutnya perlu diterangkan,
bahwa ketidakcakapan seorang isteri, Peraturan tentang ketidak-
hanyalah mengenai perbuatan- cakapan seorang isteri itu oleh
perbuatan hukum yang terletak di Mahkamah Agung dianggap sekarang
lapangan hukum kekayaan dan yang tidak berlaku lagi. Ketentuan Pasal 108
mungkin membawa akibat-akibat bagi KUH Perdata tentang ketidakcakapan
kekayaan si isteri itu sendiri. Terhadap seorang istri itu harus dianggap sudah
ketentuan, bahwa seorang isteri harus dicabut oleh Undang-undang
dibantu oleh suaminya, diadakan Perkawinan, Pasal 31 (1) yang
beberapa kekecualian berdasarkan mengatakan, bahwa suami istri
anggapan, untuk perbuatan-perbuatan masing-masing berhak melakukan
itu si isteri telah mendapat persetujuan perbuatan hukum.
atau kuasa dari suaminya
(veronderstelde machtiging). Akibat-akibat lain dari
Perbuatan-perbuatan si isteri tersebut perkawinan, adalah:
adalah untuk kepentingan rumah
tangga dan apabila si isteri mempunyai 1. anak-anak yang lahir dari dalam
pekerjaan sendiri. Misalnya pembelian- perkawinan adalah anak sah
pembelian di toko, asal saja dapat 2. suami menjadi waris dari isteri dan
dimasukkan pengertian keperluan begitu sebaliknya, apabila salah
rumah tangga biasa dan sehari-hari satu meninggal dunia di dalam
adalah sah dan harus dibayar oleh perkawinan;
suaminya (Pasal 109). 3. oleh undang-undang dilarang jual
beli antara suami dan isteri;
Dalam praktek oleh hakim 4. perjanjian perburuhan antara
dipakai sebagai ukuran nilainya tiap suami dan isteri tak dibolehkan:
rumah tangga, sehingga misalnya 5. pemberian benda-benda atas nama
pembelian sebuah lemari es bagi isteri tak diperbolehkan antara suami
seorang direktur bank dapat dianggap isteri;
sebagai keperluan rumah tangga biasa 6. suami tidak diperbolehkan menjadi
dan sehari-hari akan tetapi tidak saksi di dalam suatu perkara
sedemikian halnya bagi isteri seorang isterinya dan begitu sebaliknya.
juru tulis. Suami selalu berhak untuk 7. suami tidak dapat dituntut tentang
memaklumi kepada para pihak ketiga, beberapa kejahatan terhadap
bahwa ia tidak mengizinkan isterinya isterinya dan begitu sebaliknya,
untuk bertindak sendiri meskipun seperti pencurian.
mengenai hal-hal dalam lapangan
rumah-tangga. Bantuan suami juga Hak mengurus kekayaan
tidak diperlukan, apabila si isteri bersama (gemeenschap) berada di
dituntut di depan hakim dalam perkara tangan suami, yang dalam hal ini
pidana, begitu pula apabila si isteri mempunyai kekuasaan yang sangat
mengajukan gugatan terhadap luas. Selain pengurusan itu tak
suaminya untuk mendapatkan bertanggung jawab kepada siapa pun
40
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
41
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
42
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
43
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
44
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Soal Latihan:
45
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB V
HUKUM KELUARGA
46
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
47
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
48
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
49
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
50
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
51
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
52
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
53
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
54
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
55
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
56
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
57
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
58
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Catatan:
Soal Latihan:
59
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB VI
HUKUM BENDA
60
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
61
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
62
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
dapat dijadikan objek dari suatu hal tidak ada alas hak), yang disebut
perjanjian. dengan “acquisitive verjaring”.
b. Benda yang tidak
diperdagangkan adalah benda- 4. Pembebanan (bezwaring)
benda yang tidak dapat
dijadikan objek suatu perjanjian Benda bergerak dilakukan
dalam lapangan harta dengan gadai (pand). Benda tidak
kekayaan, biasanya benda- bergerak dilakukan dengan hipotik.
benda untuk kepentingan Benda bergerak harus digunakan
umum. lembaga jaminan gadai (pand),
sedangkan benda tak bergerak harus
Perbedaan antara benda
digunakan lembaga jaminan hyphoteek
bergerak dan benda yang tidak
(Pasal 1150 dan 1162 KUH Perdata).
bergerak dianggap penting karena:
5. Mengenai penyitaan (beslag)
1. Hak kepemilikan (bezit)
Revindicatior beslag
adalah
Dalam Pasal 1977 KUH Perdata
penyitaan untuk menuntut kembali
menentukan barang siapa yang
suatu benda bergerak miliknya
menguasai barang bergerak dianggap
pemohon sendiri yang ada dalam
sebagai pemiliknya. Jadi beziter dari
kekuasaan orang lain.
benda bergerak adalah eigenaar, tidak
berlaku untuk benda tidak bergerak. C. Hak-Hak Kebendaan dan Azas-
Benda bergerak, barang siapa yang azas Kebendaan
menguasai benda bergerak dianggap
sebagai pemiliknya. Hak kebendaan adalah suatu
hak yang memberi kekuasaan langsung
2. Penyerahan (levering) atas suatu benda, yang dapat
dipertahankan terhadap tiap orang.
Pasal 612 KUH Perdata,
Hak kebendaan bersifat sebagai
menentukan bahwa penyerahan benda
pelunasan hutang (hak jaminan)
bergerak dapat dilakukan dengan
adalah hak jaminan yang melekat pada
penyerahan nyata, sedangkan benda
kreditor yang memberikan
tidak bergerak harus dengan balik
kewenangan untuk melakukan
nama pada daftar umum.
eksekusi kepada benda yang dijadikan
jaminan jika debitur melakukan
3. Daluarsa (verjaring)
wansprestasi terhadap suatu prestasi
(perjanjian). Dengan demikian hak
Benda bergerak tidak dikenal
jaminan tidak dapat berdiri karena hak
daluarsa karena bezit sama dengan
jaminan merupakan perjanjian yang
eigendom. Benda tidak bergerak
bersifat tambahan (accessoir) dari
dikenal daluarsa. Seseorang dapat
perjanjian pokoknya, yakni perjanjian
mempunyai hak milik karena
hutang piutang (perjanjian kredit).
lampaunya 20 tahun (dalam hal ada
Perjanjian hutang piutang dalam KUH
alas yang sah) atau 30 tahun (dalam
Perdata tidak diatur secara terperinci,
namun bersirat dalam Pasal 1754 KUH
63
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
64
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
65
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
66
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
67
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Hak retensi berasal dari kata Hak retensi di luar hal-hal yang
retain, yang berarti hak untuk tetap ditetapkan dalam undang-undang yang
menahan (suatu benda).Hak retensi didasarkan pada azas kebebasan
adalah hak untuk menahan sesuatu mengadakan perjanjian (partij
benda sampai suatu piutang yang autonomi), sebagaimana yang dapat
bertalian dengan benda itu dilunasi. disimpulkan dari Pasal 1338 KUH
Jadi, hak retensi merupakan jaminan Perdata. Sifat-sifat hak retensi
khusus yang diberikan kepada kreditur adalah tidak dapat dibagi-bagi, artinya
untuk menahan benda debitur, sampai kalau misalnya sebagian saja dari
tagihan yang berhubungan dengan hutang itu yang dibayar, tidak lalu
benda tersebut dilunasi lebih aman berarti harus mengembalikan sebagian
apabila tertuju pada benda bergerak barang yang ditahan. Hutang
yang gampang dipindahkan dan seluruhnya harus dibayar lebih dahulu,
berubah nilainya. Selama pemegang baru barang seluruhnya dikembalikan.
gadai tidak menyalah gunakan barang Hak retensi itu tidak membawa serta
68
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
69
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
70
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB VII
HUKUM WARIS
71
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
72
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
73
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
wasiat pewaris, (c) objek warisan meninggal dunia. Jadi hak mewarisi
nyata ada berupa hak maupun ada pada ahli waris (mewarisi) yang
kewajiban kebendaan pada saat mewakili hubungan darah dengan
pewaris meninggal dunia, (d) ahli pewaris, baik itu keturunan langsung
waris tidak dinyatakan sebagai maupun keturunan tidak langsung.
orang yang tidak layak menerima Siapa orang-orang yang berhak
warisan itu. mewarisi harta peninggalan seseorang?
Untuk menetapkan ahli waris dari
Cara memperoleh warisan di seseorang yang meninggal, dibagi
dalam KUH Perdata ada 2 (dua) cara, dalam berbagai golongan, yaitu:
yaitu:
1. Golongan Pertama, yaitu: suami/istri
1. Secara ab intestato (bij versterf) yang hidup terlama dan
atau menurut undang-undang anak/keturunannya (Pasal 852 KUH
(KUH Perdata) yang menetapkan Perdata).
siapa berhak mewaris tanpa
membedakan siapa yang lahir lebih Jika orang-orang dari golongan
dahulu dan jenis kelaminnya pertama masih hidup, maka merekalah
pria/wanita, bahkan anak-anak luar yang berhak mewarisi semua harta
kawin yang diakui (natuurlijke er- peninggalan, sedangkan anggota
kende kinderen) merupakan ahli keluarga lain-lainnya tidak mendapat
waris. bagian apapun. Dalam golongan
2. Secara testamentair atau ditunjuk pertama, dimasukkan anak-anak
dalam Surat Wasiat (testament). beserta turunan-turunan dalam garis
lencang ke bawah, dengan tidak
B. Hak Mewaris membedakan laki-laki atau perempuan
dan dengan tidak membedakan urutan
Hak mewaris merupakan hak kelahiran. Jika tidak terdapat anggota
yang dimiliki seseorang karena keluarga dari golongan orang-orang
hubungan darah dan perkawinan pertama, maka golongan kedua yang
apabila terjadi kematian (terbukanya tampil sebagai ahliwaris.
warisan). Prinsip pewarisan itu terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu: Hak mewarisi oleh suami atau
isteri dari si meninggal, baru sejak
1. Harta waris baru terbuka (dapat tahun 1935 (di Negeri Belanda tahun
diwariskan kepada pihak lain) 1923) dimasukkan dalam undang-
apabila terjadi suatu kematian undang, yaitu mereka dipersamakan
2. Adanya hubungan darah di antara dengan seorang anak yang sah.
pewaris dan ahli waris, kecuali Akibatnya, apabila tiada terdapat anak
untuk suami atau istri pewaris. sama sekali, suami atau isteri itu
mengecualikan lain-lain anggota
Dalam prinsip kedua, antara keluarga.
pewaris dan ahli waris harus memiliki
“hubungan darah” kecuali suami/istri Bagian seorang anak yang lahir
pewaris dalam hal mereka masih terikat di luar perkawinan, tetapi diakui dan
dalam perkawinan saat pewaris
74
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
75
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
76
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
77
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
78
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
79
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
80
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
81
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
82
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
83
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
84
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
85
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
86
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Catatan:
Soal Latihan:
87
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB VIII
HUKUM PERIKATAN
88
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
89
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
90
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
91
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
92
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Persoalan risiko adalah suatu keadaan lalai, tetap lalai untuk memenuhi
memaksa, sebagai mana ganti rugi perikatan itu, atau sesuatu yang
dalam wanprestasi. harus di berikan atau di lakukannya
hanya dapat diberikan atau di
Dalam Pasal 1237 KUH Perdata lakukannya dalam waktu yang
ditegaskan bahwa “dalam hal adanya melampaui tenggang waktu yang di
perikatan untuk memberikan suatu tentukan,
barang tertentu, maka barang itu 3. beban resiko beralih untuk kerugian
semenjak perikatan dilahirkan, adalah debitur jika halangan itu timbul
tanggungan si berpiutang”. Perkataan setelah wanprestasi,
tanggungan dalam pasal ini sama 4. jika perikatan lahir dari perjanjian
dengan “risiko”. Dengan begitu, dalam timbal balik, kreditur dapat
perikatan untuk memberikan suatu membebaskan diri dari
barang tertentu tadi, jika barang ini kewajibannya, ditegaskan dalam
sebelum diserahkan, musnah karena Pasal 1266 KUH Perdata, bahwa
suatu peristiwa diluar kesalahan salah “syarat batal dianggap selalu
satu pihak, kerugian ini harus dipikul dicantumkan dalam persetujuan
oleh “si berpiutang”, yaitu pihak yang yang timbal balik, andai kata salah
menerima barang itu. Suatu perikatan satu pihak tidak memenuhi
untuk memberikan suatu barang kewajibannya, dalam hal demikian
tertentu, adalah suatu perikatan yang persetujuan tidak batal demi
timbul karena perjanjian sepihak. hukum, tetap pembatalan harus di
Dengan kata lain, pembuat undang- mintakan pada pengadilan.
undang tidak memikirkan perjanjian Permintaan ini juga harus
timbal-balik, di mana pihak yang dilakukan, meski syarat batal
berkewajiban melakukan suatu prestasi mengenai tidak dipenuhinya
juga berhak menuntut suatu kewajiban dinyatakan di dalam
kontraprestasi. persetujuan. Jika syarat batal tidak
dinyatakan dalam persetujuan,
Wanprestasi maka hakim dengan melihat
keadaan, atas permintaan tergugat,
Wanprestasi adalah tidak leluasa memberkasuatu jangka
memenuhi atau lalai melaksanakan waktu untuk memenuhi kewajiban,
kewajiban sebagaimana yang di tetapi jangka waktu itu tidak boleh
tentukan dalam perjanjian yang dibuat lebih dari satu bulan”.
antara kreditur dan debitur. Ada 4
(empat) akibat wanprestasi, yaitu: Sebelum seseorang dinyatakan
wanprestasi terlebih dulu dilakukan
1. perikatan tetap ada, somasi, sebagai peringatan kepada
2. debitur harus membayar ganti rugi debitur agar memenuhi kewajibannya.
kepada debitur, ditegaskan dalam Somasi (ingebrekestilling) adalah
Pasal 1243 KUH Perdata, bahwa teguran dari kreditur kepada debitur
“penggantian biaya, kerugian dan agar dapat memenuhi prestasi sesuai
bunga karena tidak di penuhinya dengan isi dari perjanjian yang telah
suatu perikatan mulai diwajibkan, disepakati keduanya, ketentuan somasi
bila debitur, walaupun dinyatakan
93
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
diatur dalam Pasal 1238 dan 1243 KUH memaksa diatur dalam Pasal 1244-
Perdata. Ada 3 (tiga) cara somasi, 1245 KUH Perdata. Pasal 1244 KUH
antara lain: Perdata menegaskan “jika ada alasan
untuk itu, si berutang harus dihukum
1. Debitur melaksanakan prestasi mengganti biaya, rugi dan bunga
yang keliru apabila ia tak dapat membuktikan,
2. Debitur tidak memenuhi prestasi bahwa hal tidak atau tidak pada waktu
pada hari yang telah dijanjikan yang tepat dilaksanakannya perikatan
3. Prestasi yang di lakukan oleh itu, disebabkan suatu hal yang tak
debitur tidak lagi berguna bagi terduga, pun tak dapat
kreditur karena kadaluarsa. dipertanggungjawabkan padanya,
kesemaunya itu pun jika itikad buruk
Isi yang harus dimuat dalam tidaklah ada pada pihaknya”.
somasi, yaitu: (1) apa yang di tuntut,
(2) dasar tuntutan, (3) tanggal paling Selanjutnya Pasal 1245 KUH
lambat memenuhi presasi. Peristiwa- Perdata menegaskan bahwa, “Tidaklah
peristiwa yang tidak memerlukan biaya rugi dan bunga, harus digantinya,
somasi, antara lain: apalagi lantaran keadaan memaksa
1. Debitur menolak pemenuhan atau lantaran suatu kejadian tak
2. Debitur mengakui kelalaian disengaja si berutang beralangan
3. Pemenuhan prestasi tidak memberikan atau berbuat sesuatu
mungkin di lakukan yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal
4. Pemenuhan tidak lagi berarti yang sama telah melakukan
5. Debitur melakukan prestasi perbuatanyang terlarang. Unsur-unsur
tidak sebagaimana mestinya. overmacht, yaitu:
94
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
95
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
96
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
97
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
98
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
kreditur dan debitur berkumpul pada prestasi atau utang berdasarkan pada
satu orang, maka terjadilah demi perikatannya kepada kreditur tersebut.
hukum suatu percampuran utang
dengan mana piutang dihapuskan”. Dilakukannya atau diberikannya
pembebasan utang akan
Pasal 1437 pada ayat (1) KUH menghapuskan perikatan yang
Perdata menegaskan “percampuran melahirkan utang yang sedianya harus
utang yang terjadi pada debitur utama, dilaksanakan atau dipenuhi oleh si
berlaku juga untuk keuntungan para debitur. Pembebasan utang, menurut
penanggung utang nya”. Ketentuan ini Pasal 1438 KUH Perdata tidak boleh
merupakan konsekwensi logis dari dipersangkakan, namun harus
pengertian Penanggungan dinyatakan secara tegas dan dapat
sebagaimana yang diatur dalam Pasal dibuktikan. Bukti pembebasan utang ini
1820 KUH Perdata. Pasal 1820 KUH dapat ditunjukkan dengan
Perdata sendiri mengatur bahwa pengembalian sepucuk tanda piutang
“Penanggungan adalah suatu asli secara sukarela, oleh si berpiutang
persetujuan dengan mana seorang kepada si berutang.
pihak ketiga, guna kepentingan pihak
kreditur, mengikatkan diri untuk Dibebaskannya utang salah
memenuhi perikatannya debitur satu debitur dalam suatu perikatan
manakala orang itu sendiri tidak tanggung menanggung pasif, maka
memenuhinya”. berarti seluruh kawan debitur yang
terikat dalam perikatan tanggung
Berdasarkan ketentuan kedua menanggung pasif tersebut dibebaskan
pasal tersebut di atas dapat diketahui pula dari seluruh perikatan tersebut,
bahwa dalam hal utang pokok debitur kecuali jika pembebasan tersebut
telah hapus, sebagai akibat semata-mata hanya diberikan untuk
percampuran utang, maka debitur tidak debitur tersebut secara pribadi.
lagi memiliki kewajiban untuk
memenuhi perikatannya yang 7. Kebatalan atau Pembatalan Kontrak
ditentukan dalam Pasal 1820 KUH
Perdata. Pembahasan mengenai
kebatalan atau pembatalan suatu
6. Pembebasan Utang kontrak sebagai alasan hapusnya
perikatan maknanya membicarakan
Pembebasan utang diatur syarat subjektif perikatan. Pasal 1320
dalam Pasal 1438 sampai Pasal 1443 angka (1) dan (2) KUH Perdata
KUH Perdata. Namun di antara pasal- mengatur syarat sah subjektif dari
pasal tersebut, tidak didapat suatu perikatan, dengan tidak
pernyataan tegas mengenai makna dipenuhinya ketentuan ini maka
pembebasan hutang. Berkaitan dengan memberikan alasan kepada salah satu
hapusnya perikatan, pembebasan pihak dalam perjanjian untuk
utang dimaknai sebagai suatu membatalkan perjanjian yang telah
perbuatan yang dilakukan oleh kreditur dibuat olehnya.
yang membebaskan debitur dari
kewajibannya untuk memenuhi
99
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
100
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
a. dalam hal belum dewasa sejak hari diserahkan, atau dilakukan kepada
kedewasaan; keadaan semula, seolah-olah perikatan
b. dalam hal pengampuan, sejak hari tersebut tidak pernah terjadi.Syarat
pencabutan pengampuan; batal sendiri menurut Pasal 1266 KUH
c. dalam hal paksaan, sejak hari Perdata dianggap selalu dicantumkan
paksaan itu telah berhenti; dalam persetujuan-persetujuan yang
d. dalam hal kekhilafan atau bertimbal balik, manakala salah satu
penipuan, sejak hari diketahunya pihak tidak memenuhi kewajibannya.
kekhilafan atau penipuan itu; Dalam hal yang demikian, persetujuan
e. dalam hal batalnya siatu perikatan tidak batal demi hukum, tetapi
dimaksud dalam Pasal 1341 KUH pembatalan harus dimintakan kepada
Perdata (actio paulina), sejak hari Hakim.
diketahuinya bahwa kesadaran
yang diperlukan untuk kebatalan itu 9. Jangka waktu kontrak telah berakhir
ada.
Setiap perjanjian yang dibuat
8. Berlakunya Syarat Batal oleh para pihak, baik perjanjian yang
dibuat melalui akta di bawah tangan
Ketentuan yang mengatur maupun yang dibuat oleh atau di muka
tentang berlakunya syarat batal pejabat yang berwenang telah
sebagai sebab hapusnya perikatan ditentukan secara tegas jangka waktu
diatur dalam Bab I Buku III tentang dan tanggal berakhirnya perjanjian.
Perikatan pada Umumnya. Pasal 1265 Penentuan jangka waktu dan tangal
KUH Perdata mengatur mengenai berakhirnya kontrak adalah
syarat batal, di dalamnya dinyatakan: dimaksudkan bahwa salah satu pihak
“Suatu syarat batal adalah syarat yang tidak perlu memberitahukan tentang
bila dipenuhi, menghentikan perikatan berakhirnya kontrak tersebut namun
dan membawa segala sesuatu kembali para pihak telah mengetahuinya
kepada keadaan semula, seolah-olah masing-masing. Penentuannya juga
tidak pernah ada suatu perikatan. adalah didasarkan pada kemauan dan
Syarat ini tidak menangguhkan kesepakatan para pihak.
pemenuhan perikatan; hanyalah ia
mewajibkan kreditur mengembalikan 10. Lewat Waktu
apa yang telah diterimanya, apabila
peristiwa yang dimaksud terjadi”. Lewat waktu menurut Pasal
1946 KUH Perdata adalah suatu upaya
Berdasarkan ketentuan pasal ini untuk memperoleh sesuatu atau untuk
dapat diketahui bahwa setiap perikatan dibebaskan dari suatu perikatan
yang sudah dilaksanakan dan dipenuhi dengan lewatnya suatu waktu tertentu
pun sesungguhnya masih dapat dan atas syarat-syarat yang ditentukan
dikembalikan kepada keadaan semula, oleh undang-undang. Dalam Pasal
jika hal tersebut dikehendaki oleh para 1967 KUH Perdata ditentukan bahwa
pihak. Pencantuman syarat batal dalam segala tuntutan hukum baik yang
suatu perjanjian, menandakan bahwa bersifat kebendaan maupun yang
di antara para pihak dapat bersifat perseorangan, hapus karena
mengembalikan apa yang telah daluarsa dengan lewatnya waktu 30
101
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
102
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Soal Latihan:
103
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB IX
PEMBUKTIAN DAN DALUARSA
104
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
105
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
106
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
mengajukan alat bukti dalam proses mengadakan perjanjian itu. Jika pihak
penyelesaian perkara. Undang-undang yang menandatangani surat perjanjian
telah menentukannya secara itu mengakui atau tidak menyangkal
enumerative apa saja yang sah dan tanda tanganya, yang berarti ia
bernilai sebagai alat bukti, dengan kata mengakui atau tidak menyangkal
lain hukum pembuktian yang berlaku kebenaran apa yang tertulis dalam
disini masih bersifat tertutup dan surat perjanjian itu, maka akte di bwah
terbatas. tangan tersebut memperoleh suatu
kekuatan pembuktian yang sama
Menurut undang-undang, ada 5 dengan akta resmi.
(lima) macam alat bukti yang sah,
yaitu: Akta resmi yang mengandung
keterang-keterangan dari dua pihak
1. Alat bukti tertulis dihadapan notaris sehingga notaris
Alat bukti tertulis dalam Pasal hanya menetapkan saja, maka
1866 KUH Perdata sebagai urutan dinamakan partij akte, sedangkan jika
pertama, ada juga yang menyebutkan suatu akta resmi mengandung proses
alat bukti surat. Hal ini sesuai dengan verbal tentang suatu perbuatan yang
kenyataan jenis surat atau akta dalam telah dilakukan notaris atau juru sita
perkara perdata, memegang peran seperti lelang atau penyitaan harta
yang penting. Semua kegiatan yang benda maka dinamakan prosesverbal
menyangkut bidang perdata, sengaja akte.
dicatat dan dituliskan dalam surat atau
akta. Surat-surat akta dapat dibagi Akta resmi mempunyai
menjadi surat-surat akta resmi kekuatan pembuktian yang
(authentiek) dan surat-surat akta di sempurna.artinya apabila suatu pihak
bawah tangan (onderhands). mengajukan suatu akte resmi, hakim
harus menerimanya dan menganggap
Surat akta resmi ialah suatu apa yang ditulis di dalam akta,
akta yang dibuat oleh atau di hadapan sungguh-sungguh telah terjadi
seorang pejabat umum yang menurut sehingga hakim tidak boleh
undang-undang ditugaskan untuk memerintahkan penambahan
membuat surat-surat akta tersebut. pembuktian lagi. Suatu akta di bawah
Pejabat umum yang dimaksudkan itu tangan adalah tiap akta atau dengan
ialah notaris, hakim, jurusita pada perantaraan seseorang pejabat umum,
suatu pengadilan, pegawai pencatatan misalnya surat perjanjian jual beli atau
sipil (ambtenaar burgerlijke stand) dan sewa menyewa yang dibuat dan
sebagainya. ditanda tangani sendiri.
107
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
108
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
109
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
110
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
boleh dipenuhi debitur tetapi tidak semua tuntutan ini lewat waktu dengan
dapat dituntut oleh kreditur melalui lewatnya waktu satu tahun.
pengadilan. Dalam Pasal 1967 KUH
Perdata ditentukan, bahwa segala Selanjutnya, Pasal 1969 KUH
tuntutan hukum baik yang bersifat Perdata, tuntutan para dokter dan ahli
kebendaan maupun yang bersifat obat-obatan,tuntutan para jurusita,
perseorangan, hapus karena daluarsa tuntutan para pengelola sekolah
apabila lewat dari 30 tahun, sedangkan berasrama, tuntutan para buruh kecuali
siapa yang menunjukan adanya mereka yang dimaksudkan dalam Pasal
daluarsa tidak usah mempertunjukkan 1968, semua tuntutan ini lewat waktu
alas hak, lagi pula tidak dapat diajukan dengan lewatmya waktu 2 tahun.
terhadap sesuatu tangkisan yang
didasarkan pada itikat yang buruk. Pasal 1970 KUH Perdata,
tuntutan para advokat dan pengacara,
Daluwarsa atau lewat waktu hapus karena lewat waktu dengan
menurut Pasal 1946 KUH Perdata ialah lewat waktu 2 tahun, terhitung sejak
suatu sarana hukum untuk hari diputuskannya perkara, hari
memperoleh sesuatu atau suatu tercapainya perdamaian antara pihak-
alasan untuk dibebaskan dari suatu pihak yang berperkara, atau hari
perikatan dengan lewatnya waktu dicabutnya kuasa pengacara itu,
tertentu dan dengan terpenuhinya mengenai hal perkara yang tidak
syarat-syarat yang ditentukan dalam selesai, tak dapatlah mereka menuntut
undang-undang. Pasal 1967 KUH pembayaran persekot dan jasa yang
Perdata menjelaskan bahwa, “semua telah ditunggak lebih dari sepuluh
tuntutan hukum, baik yang bersifat tahun. Kemudian tuntutan para notaris
kebendaan maupun yang bersifat untuk persekot dan upah mereka, lewat
perorangan, hapus karena lewat waktu waktu juga dengan lewatnya waktu
dengan lewatnya waktu 30 tahun, dua tahun, terhitung sejak hari
sedangkan orang yang menunjuk dibuatnya akta yang bersangkutan.
adanya lewat waktu itu, tidak usah
menunjukkan suatu alas hak, dan Pasal 1971 KUH Perdata,
terhadapnya tak dapat diajukan suatu tuntutan para tukang kayu, tukang
tangkisan yang didasarkan pada itikad batu, dan tukang lainnya,
buruk”. tuntutan para pengusaha toko, hapus
karena lewat waktu dengan lewatnya
Dalam Pasal 1968 KUH waktu 5 tahun. Ada 2 (dua) macam
Perdata, untuk para ahli dan pengajar daluarsa (Verjaring), yaitu:
dalam bidang kebudayaan dan ilmu
pengetahuan, tuntutan para penguasa 1. Acquisitieve Verjaring
rumah penginapan dan rumah makan,
tuntutan para buruh yang upahnya Acquisitieve verjaring adalah
harus dibayar dalam bentuk uang tiap- lewat waktu sebagai cara memperoleh
tiap kali lewat waktu yang kurang dari hak milik atas suatu benda. Syarat
satu triwulan untuk mendapatkan upah adanya daluwarsa ini harus ada itikad
mereka serta jumlah kenaikan upah itu, baik dari pihak yang menguasai benda
tersebut. Seperti dalam Pasal 1963
111
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
112
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Catatan:
Soal Latihan:
113
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
DAFTAR PUSTAKA
114
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
115
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
116
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
INDEKS
B M
baheer 65 merderjaring 65
bedrog 123 mirderjaring 71
Bezwaarde 111
bewindvoerder 109 O
C Onderhands 146
openbaar etestement 108
Curatele 72 olografis testament 108
D P
Domicile 77 person
decussiure eed 150 previligie
dwang 123 perjanjian kawin 47
dwaling 123
R
E
Retentie 92
executeur testament 109 Recht subject 8
Risiko 126
F
S
Fidei commis 110
G semenda 62
schuld 122
gemeenschap somasi 128
H
V
Handlichting 70
haftung 122 Vick person 9
vruchtgebruik 108
I
Immateriele 123
W
L
Wanprestasi 127
Legaat 108
legitiematie portie 110 Z
Zaakwaarneming 123
117