pengertian orkestra:
Orkes atau orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya
memainkan musik klasik. Orkes yang besar kadang-kadang disebut sebagai "orkes simfoni" atau
"orkes filharmoni". Orkes simfoni memiliki sekitar 100 pemain, Sebuah orkes kamar (orkes yang lebih
kecil) bisa beranggotakan 50, 30, atau 40 orang, dan ada juga yang lebih sedikit daripada jumlah
tersebut. Orkes berasal dari kata dalam bahasa belanda orkest yang berarti sama. Kata orkest bermuara
dari kata dalam bahasa yunani kuno, ὀρχήστρα orkhestra, yang berarti area antara tempat duduk
penonton dan panggung, yang digunakan oleh penyanyi koor dan pemain musik. Kata tersebut dalam
bahasa yunani modern diterjemahkan sebagai tempat menari.
ciri-ciri orkestra:
Musik orkestra didasarkan atas alat musik gesek, baik itu Biola, Viola Selo dan Double Bass.
Musisi akan dikelompokkan sesuai alat musik dan not yang dimainkan adalah sama dalam satu
suara.
Alat musik tiup kayu maupun logam dan alat musik perkusi, ditampilkan dalam jumlah yang
berbeda menyesuaikan dengan jenis lagu dan durasi lagu.
Orkestra akan dimainkan menyesuaikan dengan tempat dan waktu. Dan daftar lagu yang
dimainkan pasti mempertunjukkan standar instrumentasi yang kaya.
Orkestra dimainkan oleh banyak pemusik yang kompeten, dan dimainkan bersamaan agar
musikalitas yang tinggi dapat disajikan sesuai dengan nada-nada yang dibuat oleh komposer.
1. Erwin Gutawa
Sebelum menjadi komposer sekaligus arranger musik handal di Indonesia, Erwin Gutawa pernah
terjun di beberapa film pada tahun 1970-an. Ia memutuskan fokus bermusik dengan mengawali
karirnya di band Karimata. Kemudian ia mendirikan Erwin Gutawa Orkestra pada 1993. Erwin
meramu orkestra dengan rock yang ia namakan Rockestra dan mendapat sambutan yang luar
biasa dari masyarakat.
2. Andi Rianto
Usai menuntaskan studinya di Amerika Serikat, Andi Rianto pulang ke Jakarta dan mendirikan
Magenta Orchestra. Ia sempat mengenalkan musik klasik dalam program acara televisi bernama
Harmoni, Program acara tersebut membawanya dua kali jadi nominator Penata Musik Terbaik
dalam Festival Film Indonesia.
3. Purwatjaraka
Namanya sebagai arranger dan komposer di dunia orkestra sudah tidak diragukan lagi.
Kepiawaiannya juga telah diturunkan dalam sekolah musik yang ia namai Purwacaraka Music
Studio. Tidak hanya itu, kakak dari penyanyi Tri Utami ini juga dikenal sebagai penata musik di
berbagai produksi serial dan film Indonesia.
4. Addie MS
Addie MS dikenal sebagai arranger yang juga piawai memainkan musik bergenre klasik. Sampai
saat ini ia juga masih aktif sebagai konduktor orkestra di Twilite Orchestra, sejak ia
mendirikannya pada tahun 1991.
5. Dwiki Dharmawan
Dwiki Dharmawan adalah salah satu anak didik almarhum Elfa Secioria yang sukses berkarir
sebagai arranger. Kiprahnya di dunia musik jazz dikenal tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia
Internasional. Saat ini Dwiki masih aktif dalam World Peace Orchestra, tak hanya itu ia juga
mengelola sekolah musik Farabi.
jenis orkestra:
1. Symphony
Symphony adalah orkestra yang dibangun oleh organisasi tertentu, dimana melibatkan banyak
sekali pemusik bahkan hingga 100 orang. Banyaknya musisi yang terjun dalam sebuah orkestra
ditentukan oleh musik yang dimainkan dan besarnya tempat yang digunakan
2. School Orchestra
School Orchestra adalah orkestra yang beranggotakan murid tingkat SD sampai dengan SMU
dengan usia 6 hingga 19 tahun. Umumnya pemusik mengikuti ekstrakulikuler musik dan orkestra
ini dipinpin oleh guru musiknya sendiri.
3. University/Conservatory Orchestra
University/Conservatory Orchestra adalah orkestra yang beranggotakan mahasiswa jurusan musik
dalam sebuah universitas. Orkestra ini dipimpin oleh dosen atau professor di universitas tersebut.
Tidak jarang juga pada universitas yang cukup besar bisa mempunyai lebih dari satu kelompok
orkestra.
4. Youth Orchestra
Youth Orchestra adalah orkestra yang beranggotakan anak-anak muda (usia 10 - 20 tahun) dari
regional tertentu. Contohnya adalah Twilite Orhcestra yang dibentuk pada agustus 2004 lalu,
dengan arahan dari komposer asal Indonesia, Addie MS.
5. Community Orchestra
Community Orchestra adalah orkestra dengan anggota pemain amatir dari satu area atau kota,
yang berkelompok dan memberikan penampilan ensemble untuk komunitas tertentu. Tidak jarang
juga pemusik yang sudah tergabung dengan orkestra sekolah, univesitas maupun youth,
bergabung dalam community orchestra ini.
atau
Symphony Orchestra (orkes simfoni)
Menurut Banoe (2003:311) Symphony Orchestra (orkes simfoni) merupakan standar orkes besar
yang dikenal sejak abad ke 19 yang mampu atau memenuhi syarat memainkan karya simfoni.
Orkes simfoni lengkap dengan jumlah musisi yang lebih besar dengan memainkan segala jenis
alat musik baik yang dipukul, digesek maupun ditiup.
Chamber Orchestra (orkes kamar)
Menurut Banoe (2003:79) Chamber Orchestra (orkes kamar) yaitu orkes dalam bentuk ukuran
kecil dengan jumlah pemain yang terbatas.
String Orchestra (orkes gesek)
Banoe (2003:311) String Orchestra (orkes gesek) yaitu satuan orkes yang terdiri dari sejumlah
pemain alat musik gesek diantaranya Violin, viola, cello, dan contra bass.
Theatre Orchestra (orkes teater)
Menurut Banoe (2003:311)Theatre Orchestra (orkes teater) adalah satuan musik sejenis simfoni
dengan mengikutsertakan alat musik saxophone berintikan combo-band.
Philharmonic Orchestra (orkes Philhamonic)
Menurut Banoe (2003:311) Philharmonic Orchestra (orkes Philhamonic) adalah orkes lengkap
yang merupakan perluasan penggunaan ragam alat musik dibandingkan orkes simfoni yang
peralatan musiknya terbatas; merupakan gaya baru dalam susunan formasi orkes simfoni.
Cosmopolitant Orchestra (Orkes Kosmopolitan)
Menurut Banoe (2003:311), Cosmopolitant Orchestra (Orkes Kosmopolitan) merupakan orkes
lengkap yang menjangkau berbagai kemungkinan ragam alat baik alat musik orkes simfoni
sebagai intinya maupun ragam alat musik tradisional (cosmos= alam semesta)
o Dalam gambar di atas, dapat dilihat bahwa rhythm section diletakkan di tengah. Hal ini disebabkan
karena alat-alat musik tersebut merupakan pengatur tempo dalam komposisi yang dibawakan. Dengan
posisi yang berada di tengah, pemain yang lainnya dapat menyesuaikan tempo dengan mudah.
o Pemain violin, cello, dan double bass, yang termasuk dalam string instrument diletakkan di depan agar
memiliki posisi paling dekat dengan konduktor dan melakukan koordinasi yang baik. Selain itu bunyi
yang dihasilkan oleh string instrument ini lebih lemah daripada suara yang dihasilkan oleh big band
(saxophone/clarinet, rhythm section, trumpets, dan trombones), dengan posisi di depan, suara yang
dihasilkan dapat terdengar lébih seimbang.
o Harpa diletakkan di tempat yang jauh dari brass instrument (saxophone dan trompet) agar dapat
terdengar dan tetap berada dalam harmoni.
o Horn merupakan alat musik yang dapat berpadu dengan baik dengan alat musik lainnya, namun, alat
musik ini tidak dapat diletakkan di bagian depan alat musik perkusi karena suaranya dapat menyebabkan
resonansi pada drum dan timpani.
o Pada bagian perkusi, timpani, tam-tam, dan bass drum diletakkan di dekat trompet dan trombone untuk
mendukung nada bass yang dihasilkan. Sementara xylophone dan glockenspiel diletakkan lebih dekat
dengan woodwind. Karena letaknya di belakang, agar suara yang dihasilkan oleh alat musik perkusi ini
lebih terdengar maka letak microphone yang digunakan harus dekat dengan instrumen.