Disusun oleh
NAMA :ARSANTI
PRODI :KEPERAWATAN
NMP :142011
SEMESTER : IV
KELAS :PAGI
MALUKU HUSADA
KAIRATU 2017
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nyalah kepada penulis sehingga tugas makalah yang penulis susun tetang apa itu ARV
serta jenis-jenis ARV dan juga efek samping yang ditimbulkan.
Tak lupa penulis mengucapakan rasa terima kasih kepada setiap pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan tugas makalah ini, tanpa bantuannya maka tugas makalah ini tidak
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
penulis menyadari sungguh bahwa tugas makalah yang penulis baut jauh dari pada
kesempurnaan untuk penulis minta kritik serta saran yang membangun demi penyempurnaan
tugas makalah ini.Semoga tugas makalah yang penulis buat dapat bermanfaat bagi pembaca dan
terutama sebagai bahan pembelajaran bagi penulis.
Penulis
Daftar Pustaka
BAB I: pendahuluan
Tujuan…………………………………………………………………………….
Rumusan Masalah…………………………………………………………………
Efek Samping……………………………………………………………………
Jenis-jenis ARV………………………………………………………………….
Kesimpulan……………………………………………………………………...
Daftar Pustaka
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
ARV atau antiretroviral adalah obat anti HIV yang dapat menekan perkembangan HIV dalam
tubuh. ARV telah diakui dunia sebagai obat yang bisadigunakan untuk mengobati HIV/AIDS. Namun,
ARV belum mampu menyembuhkan HIV secara menyeluruh.
Dalam peraturan mentri Kesehatan nomor 87 tahun 2014 disebut, Arv berguna untuk mengurangi
resiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup
penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (Viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi
Untuk mendapatkan manfaat ARV, penhidap harus mengonsumsi obat seumur hidup. Sebab jika
tidak, pertumbuhan virus ditubuh tidak terkontrol dan bisa juga muncul resistensi terhadap obat.
Namun, sebelum mengonsumsi ARV, penderita harus terlebih dahulu berkonsultasi pada dokter.
Pasien yang akan menggunakan ARV juga harus memiliki orang yang bisa mengingatkan untuk selalu
minum obat atau bisa disebut pemantau. Pemantau mium obat (PMO). Di Indonesia, hal atersebut sedah
diatur oleh Kementrian Kesehatan.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ARV serta jenis-jenis ARV dan juga efek samping yang ditimbulkan.
Rumusan masalah
Pengertian ARV
ARV atau antiretroviral adalah obat anti HIV yang dapat menekan perkembangan HIV dalam
tubuh. Terapi ARV adalah pengobatan pada ODHA dengan memakai ARV, tidak semua ODHA
memerlukan ARV segera karena ODHA yang diberikan pengobatan ARV adalah ODHA dengan stadium
tertentu. Pemakaian ARV harus sesuai petunjuk dokter. ARV berfungsi untuk menekan
perkembangbiakan HIV bukan membunuh HIV maka dari itu terapi ARV harus dijalani seumur hidup.
Bila pemakaian dihentikan HIV akan berkembang dan jumlahnyaakan meningkat dalam darah.
Penghentian konsumsi ARV pada ODHA tersebut dan pada terapi ARV pun perlu dilakukan follow up
pada pasien datang, pemeriksaan fisik juga dilakukan tiap bulan dan pemeriksaan lab tiap tiga bulan.
Manfaat ARV
ARV dapat menghambat perkembangan HIV dengan terapi ARV maka jumlah HIV didalam tubuh
akan menurun dengan cepat dan pada umumnya tidak terdeteksi lagi di dalam darah setelah pemakaian 6
bulan. Namun terapi ARV harus dijalani seumur hidup, bila dihentikan maka perkembangbiakan HIV
akan makin meningkat. Jika jumlah virus menurun maka kekebalan tubuh (CD4) akan meningkat. Terapi
ARV dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA dan memperpanjang masa hidup ODHA. Manfaat ARV
antara lain:
Efek Samping
Efek samping ringan yaitu sakit kepala, diare, perut kembung, lipodistropi (kehilangan lemak)
pada kaki, lengan dan wajah, masalah kulit seperti ruam, kelelahan untuk efek samping berat yaitu
terjadinya kerusakan hati, seranga jantung dan otak, kerusakan saraf dll. Namun kadangkala penyakit
HIV sendiri munkin mempengaruhi dibandingkan efek samping obat yang tepat.
Jenis-jenis ARV
Saat ini ada lima jenis ARV yang telah disetujui yakni:
1. Entry Inhibitor
Jenis ini menghambat virus HIV agar tidak bisa masuk ke dalam sel CD4, terdapat dua jenis ARV
dalam golongan ini yakni :
Enfuvirtid (T-20)
Maraviroc (MVC)
2. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Jenis ini menghambat langka ketiga diatas dimana RNA dirubah menjadi DNA Virus. Golongan
obat ini antara lain
3TC (Lamivudin)
Abacavir (ABC)
AZT (ZDV, zidovudin)
d4T (didanosin)
Emtrisitabin (FTC)
Tenovit (TDC;analog nukleotida)
3. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase inhibitor (NNRTI)
Jenis ini fungsinya sama dengan NRTI akan tetapi cara menghambatnya dengan cara yang
berbeda. Beberapa contoh ARV golongan ini adalah
Delavirdin (DLV)
Efavirenz (EFV)
Etravirin (ETV)
Nevirapin (NVP)
Rilpivirin (RPV)
4. Integrasi Inhibitor
ARV jenis ini menghambat siklus HIV pada langka ke empat, dengan cara ini maka NDA virus
ini tidak bisa bergabung dengan DNA sel CD4. ARV yang termasuk golongan ini adalah,
Dolutegrasi (DTG)
Elvitegravir (EGV)
Raltegravir (RGV)
5. Protease Inhibitor
ARV jenis ini menghambat siklus HIV pada langkah ke tujuh dimana dengan protenase inhibitor
maka protein virus tidak bisa dipotong sesuai ukuran yang diperlukan sehingga virus ini pun tidak
bisa berubah menjadi virus yang matang. Jenis ini antara lain adalah:
Ataznavir (ATV)
Darunavir (ATV)
Fosamprenavir (FPV)
Indinavir (IDV)
Lopinavir (LPV)
Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)
Saquinavir (SQV)
Tipranavir (TPV)
Obat-obatan ARV mempunyai target yang berbeda pada siklus replikasi HIV yaitu:
1. Entry (saat masuk).
HIV harus masuk kedalam sel T untuk dapat mulai kerjanya yang merusak. Mula-mula
melekatkan diri pada sel, kemudian menyatukan membrane luar sel.
2. Early replication (replikasi dini)
Sifat HIV adalah mengambil laih mesin genetic sel T. setelah bergabung dengan sel, virus HIV
menaburkan bahan-bahan genetiknya kedalam sel. Disini HIV memiliki masalah, dengan kode
genetiknya yang disebut RNA. Sedangkan genetic tertulis dalam DNA. HIV memecahkan
masalah ini dengan membuat enzim yang disebut reverse transcriptase atau RT kedalam DNA.
3. Later replication (replikasi lanjut)
HIV harus menggunting-gunting DNA sel, memasukan DNAnya sendiri kedalam guntingan-
guntingan tersebut, dan menyambung kembali helaian DNA tersebut. Alat penyambung tersebut
memerlukan apa yang disebut integrase.
4. Assembly (perakitan/penyatuan)
Begitu HIV mengambil alih bahan-bahan genetik sel, sel diatur untuk membuat potongan-
potongan sebagai bahan untuk membuat virus baru. Potongan-potongan ini harus dipotong dalam
ukuran yang benar yang dilakukan oleh enzim protease HIV.
KESIMPULAN
ARV atau antiretroviral adalah obat anti HIV yang dapat menekan perkembangan HIV dalam
tubuh. Untuk itu bagi pengidap HIV haruslah rutin dalam mengonsumsi obat, karna jika terputus maka
akan menimbulkan resisten terhadap obat. Namun meski demikian pasti ada pengidap HIV yang akan
merasa bosan karna mengonsumsi obat ARV seumur hidup, maka dari itu pengidap haruslah mendapat
dukungan moral baik dari keluarga, sahabat, pasangan, dan juga lingkungan sekitar. Agar pasienpun akan
mempunyai semangat hidup dan terus rajin untuk meminum obat.
Daftar Pustaka
Artikel dari
Spiritia.or.id/li/bacali.php%flino……………..
Temansehati.web.id/jenis-jenis-arv-y…………………
skdinkesms.wordpres.com/farmasi/
www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/201....................