Anda di halaman 1dari 3

Teks Inspiratif

Nama : M Aufa Isyraf


Kelas : IX-H

SMP NEGERI 161 JAKARTA SELATAN

SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

Jl. Delman Utama 1 Tanah Kusir Kebayoran Lama

Telp. (021)-7247127, 7239611, 72895161 E-Mail: smptunasnegeri@yahoo.com

Jakarta Selatan
A. Kompetensi Inti & Kompetisi Dasar

KI 1    :    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2   :     Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,


gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3    :  Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI4   : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar (KD)


3.12 Menelaah struktur kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.
4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian, dan perasaan dalam bentuk cerita
inspiratif dengan memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan.
Pak Tua Yang Buta

Dikisahkan ada seorang pengemis gelandangan, dia sudah tua dan yang sangat
memprihatinkan itu dia seorang Tuna Netra. Di suatu saat di pinggiran kota. Pak tua itu sedang
duduk kelaparan, lalu ia berpikir “Bagaimana caranya untuk mendapatkan makanan?”.
Kemudian ia mendapatkan ide, ia pun mencari sepotong kardus dan meminta pada seseorang
untuk menuliskan kata-kata untuknya. Orang itu bertanya apa yang ia mau tuliskan, kemudian
Pak tua berkata untuk menuliskan “ Saya buta ! Tolonglah aku! “. Kemudian orang itu
menuliskan itu untuk si Pak tua, kemudian Pak tua berterima kasih pada orang itu lalu orang itu
bertanya “ Apa yang engkau akan lakukan dengan tulisan itu?” Tanya orang itu. Pak tua
menjawab “ Untuk mengemis” kemudian orang itu menggelengkan kepala.

Keesokan harinya, Pak tua menuju pinggir jalan yang cukup ramai lalu ia duduk dan menaruh
tulisan itu disamping nya, sementara itu ia hanya termenung menunduk menanti pemberian uang
dari orang yang melewatinya. Namun semakin sore hanya beberapa yang memberinya uang.
Kemudian lewatlah seorang perempuan cantik, karena merasa kasihan ia pun membaca tulisan di
samping tubuh Pak tua itu. Pak tua hanya bisa meraba kaki seorang itu. Tak tau mengapa,
Perempuan itu pergi begitu saja dan meninggalkan Pak tua itu. Beberapa menit kemudian
perempuan itu kembali membawa spidol. Kemudian perempuan itu mengambil tulisan tersebut
dan menaruh kembali lalu ia pergi begitu saja dan memberi sedikit uang.

Setelah beberapa saat, tak tau mengapa setiap orang yang lewat memberinya uang karena merasa
iba kepada Pak tua itu. Semakin lama semakin banyak yang memberinya uang Pak tua hanya
bisa mengucapkan terima kasih, kemudian Pak tua menanyakan pada seseorang yang
memberinya uang “ Mengapa kalian begitu dermawan kepada ku?” tanyanya. Orang itu
menjawab “ Kami merasa iba kepadamu setelah membaca tulisan mu” kemudian Pak tua
meminta pada orang itu untuk membacakan padanya tulisan itu. Kemudian ia membaca “ Ini
adalah hari yang indah, namun saying aku tak bisa melihatnya :) “. Kemudian Pak tua hanya bisa
tersenyum terharu dan mengucapkan terima kasih banyak pada perempuan itu.

Dari kisah itu, banyak hikmah yang dapat kita ambil. Salah satunya adalah tentang pengunaan
kata-kata. Sebelumnya tulisan “Saya buta ! Tolong lah saya!” secara kalimat ini lebih memiliki
kesan negative atau kasar daripada kata yang di tuliskan oleh perempuan ituyang lebih terkesan
sopan dan positif. Maka dari itu mulai sekarang ubahlah kata-kata dalam perkataan kita. Jangan
sampai menyinggung orang lain atau mengandung makna negative.

Anda mungkin juga menyukai