SKRIPSI
OLEH
VERA HANDAYANI
NIM 160421607671
i
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN
PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN
AKUNTANSI MAHASISWA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
PEMODERASI
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Akuntansi
Oleh:
VERA HANDAYANI
NIM 160421607671
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh Vera Handayani ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Vera Handayani ini telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal .............
Dewan Penguji,
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. H. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd., M.Si. Ak, CA Dr. Satia Nur Maharani, S.E., M.SA., Ak
NIP. 196104151986011001 NIP. 197801062005012003
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 160421607671
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/falsifikasi/fabrikasi baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi saya ini
hasil plagiasi/falsifikasi/fabrikasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Vera Handayani
v
RINGKASAN
vi
SUMMARY
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia yang telah
dianugerahkan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Menengah dan Perilaku Belajar
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan Motivasi Sebagai Variabel
Pemoderasi”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menyelesaikan salah satu
persyaratan dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang.
Penyusunan tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh sebab itu penulis hendak mengungkapkan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd., M.Si. Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang sekaligus Dosen Penguji II yang telah
bersedia untuk menguji skripsi penulis serta memberikan kriitik dan saran
untuk perbaikan skripsi ini.
2. Dr. Satia Nur Maharani, S.E., M.SA., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang memberikan bantuan
dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Dudung Ma’ruf Nuris S.Pd, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan bimbingan dan
bantuan selama proses penyusunan skripsi ini.
4. Nujmatul Laily, S.Pd, M.SA Dosen Penguji I yang telah bersedia untuk
menguji skripsi penulis serta memberikan kriitik dan saran untuk perbaikan
skripsi ini.
5. Seluruh dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang telah
mendidik penulis selama belajar di Prodi Pendidikan Akuntansi.
6. Bapak Supriyanto dan Ibu Rumini serta Kherin Dwi Novian selaku orang tua
dan adik perempuan penulis yang telah memberikan dukungan dan do’a
selama menempuh pendidikan.
7. Seluruh keluarga penulis yang berada di Kabupaten Malang dan Kabupaten
Jember yang selalu memberikan dukungan.
viii
8. Sahabat-sahabat penulis dari geng Senyawa S2O, Zahrotul Uyun Hamidah,
Shilna Roichah Elfirdausi, Tika Risvia Kumala, Viva Nabella, Syahrin Nuril
Rohmawanti yang selalu memberikan bantuan dan semangat selama
penyusunan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan dari Offering DD dan dari Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2016 yang telah memberikan pengalaman, kenangan dan dukungan
selama menyelesaikan skripsi.
10. Kepada semua pihak yang memberikan do’a dan dukungan sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca guna perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v
RINGKASAN vi
SUMMARY vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Hipotesis Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
E. Definisi Operasional 7
BAB 1I KAJIAN PUSTAKA 9
A. Teori Perkembangan Kognitif 9
B. Teori Kognitif Sosial 10
C. Latar Belakang Pendidikan Menengah 12
D. Perilaku Belajar 13
E. Motivasi17
F. Tingkat Pemahaman Akuntansi 19
G. Pengembangan Hipotesis 17
H. Penelitian Terdahulu 25
BAB 1II METODE PENELITIAN 28
A. Rancangan Penelitian 28
B. Populasi dan Sampel 29
C. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data30
D. Teknik Pengumpulan Data 30
E. Teknik Pengolahan Data 31
x
F. Instrumen Penelitian 31
G. Analisis Deskriptif 35
H. Metode Analisis Data 35
I. Uji Asumsi Klasik 39
J. Pengujian Hipotesis 40
BAB IV HASIL PENELITIAN 43
A. Deskripsi Variabel 43
B. Uji Asumsi Klasik 47
C. Uji Hipotesis 52
BAB V PEMBAHASAN 66
A. Latar Belakang Pendidikan Menengah Berpengaruh Positif Signifikan
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa 66
B. Perilaku Belajar Berpengaruh Positif Tidak Signifikan
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa 68
C. Motivasi Memperkuat Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Menengah
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa 70
D. Motivasi Memperkuat Pengaruh Perilaku Belajar
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa 72
BAB VI PENUTUP 74
A. Kesimpulan 74
B. Keterbatasan Penelitian 75
C. Saran 75
DAFTAR PUSTAKA 76
LAMPIRAN 77
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................................................25
3.1 Populasi Penelitian..........................................................................................................29
3.2 Kriteria Penilaian Angket................................................................................................32
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian........................................................................................33
3.4 Uji Validitas Angket Perilaku Belajar.............................................................................36
3.5 Uji Validitas Angket Perilaku Motivasi..........................................................................37
4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Latar Belakang Pendidikan Menengah...........................43
4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Belajar...............................................................44
4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi......................................45
4.4 Klasifikasi Skor Variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi.............................................45
4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi...........................................................................46
4.6 Uji Normalitas K-S..........................................................................................................48
4.7 Uji Multikolinearitas.......................................................................................................49
4.8 R Square Variabel Latar Belakang Pendidikan Menengah.............................................53
4.9 Uji MRA Variabel Latar Belakang Pendidikan Menengah.............................................53
4.10 R Square Variabel Perilaku Belajar................................................................................54
4.11 Uji MRA Variabel Perilaku Belajar................................................................................54
4.12 R Square Variabel Motivasi............................................................................................55
4.13 Uji MRA Variabel Latar Belakang Pendidikan Menengah dan Motivasi.......................56
4.14 R Square Variabel Motivasi Sebagai Variabel Moderator..............................................57
4.15 Uji MRA Variabel Motivasi Sebagai Variabel Moderator..............................................58
4.16 R Square Variabel Motivasi............................................................................................60
4.17 Uji MRA Variabel Perilaku Belajar dan Motivasi..........................................................60
4.18 R Square Variabel Motivasi Sebagai Variabel Moderator..............................................62
4.19 Uji MRA Variabel Motivasi Sebagai Variabel Moderator..............................................63
4.20 Uji t Variabel Latar Belakang Pendidikan Menengah ....................................................64
4.21 Uji t Variabel Perilaku Belajar........................................................................................65
xii
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian.........................................................................................................80
2. Data Latar Belakang Pendidikan Menengah Mahasiswa.................................................87
3. Jawaban Kuesioner Variabel Perilaku Belajar..................................................................90
4. Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi ............................................................................95
5. Data Niai Mata Kuliah Akuntansi..................................................................................100
6. Hasil Uji Normalitas P-Plot dan Uji K-S........................................................................105
7. Hasil Uji Multikolinearitas.............................................................................................105
8. Hasil Uji Heteroskedastisitas..........................................................................................106
9. Hasil Uji MRA Hipotesis 1.............................................................................................107
10. Hasil Uji MRA Hipotesis 2.............................................................................................109
11. Hasil Uji MRA Hipotesis 3.............................................................................................110
12. Hasil Uji MRA Hipotesis 4.............................................................................................112
13. Hasil Uji t Hipotesis 1.....................................................................................................114
14. Hasil Uji t Hipotesis 2.....................................................................................................114
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 diartikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperluan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, pendidikan tinggi merupakan
jenjang pendidikan tertinggi yang diharapkan dapat menciptakan manusia
berkualitas dan memiliki intelektual tinggi sehingga mampu menjadikan masa
depan bangsa menjadi lebih baik.
Menurut UU No. 12 tahun 2012 tentang Sistem Penjaminan Mutu,
Pendidikan Tinggi bermutu adalah pendidikan tinggi yang dapat menghasilkan
lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensi dan menghasilkan Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan
negara”. Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat Suwardjono (2004) yang
menyatakan mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiiki kemampauan teknis
saja, akan tetapi diperlukan mental dan kepribadian yang kuat agar siap dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan di lingkungan masyarakat. Mengingat
pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi, maka
Lembaga Pendidikan Tinggi harus mampu memperbaiki sistem pendidikannya
guna menciptakan lulusan berkualitas untuk setiap jurusan tanpa terkecuali.
Salah satu jurusan di perguruan tinggi yang memiliki peminat tertinggi
karena peluang kerja yang cukup luas adalah jurusan akuntansi. Lulusannya
diharapkan memiliki professional skill akuntansi dan pemahaman-pemahaman
ilmu akuntansi yang dapat digunakan ketika terjun ke dunia kerja. Lulusan jurusan
akuntansi yang berkualitas adalah mereka yang menguasai bidang ilmu
keahliannya dan dapat melaksanakan tugas dengan professional, serta mampu
menciptakan karya yang memiliki daya saing. Kemampuan-kemampuan tersebut
dapat tercipta salah
2
yang dilakukan oleh Muntiah (2018); Rimbano & Putri (2016), Hanum (2011),
dan Wahyuni (2016) yang menyatakan bahwa perilaku belajar tidak berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian atas
variabel penelitian yang sama. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti
variabel yang serupa dengan penelitian sebelumnya. Namun perbedaan dalam
penelitian ini adalah menambahkan motivasi sebagai variabel pemoderasi.
Motivasi berperan sebagai varaibel moderator yang akan memperkuat atau
memperlemah pengaruh dari latar belakang pendidikan menengah dan perilaku
belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Alasan peneliti
menambahkan interaksi dari variabel pemoderasi ini dikarenakan adanya
ketidakkonsistenan hasil penelitian variabel latar belakang pendidikan menengah
dan perilaku belajar sehingga menimbulkan asumsi bahwa terdapat variabel lain
yang kemungkinan ikut memberikan pengaruh. Oleh karena itu, pada penelitian
ini ditambahkan motivasi sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini akan
dilakukan di Universitas Negeri Malang dengan menjadikan mahasiswa Prodi S1
Pendidikan Akuntansi angkatan 2016 sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan
Menengah dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Mahasiswa dengan Motivasi Sebagai Variabel Pemoderasi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
dirumuskan permasalahan yakni sebagai berikut:
1. Apakah latar belakang pendidikan menengah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa?
2. Apakah perilaku belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi?
3. Apakah latar belakang pendidikan menengah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan motivasi sebagai
variabel pemoderasi?
6
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Latar belakang pendidikan menengah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
2. Perilaku belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa.
3. Latar belakang pendidikan menengah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dengan motivasi sebagai
variabel pemoderasi.
4. Perilaku belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa dengan motivasi sebagai variabel
pemoderasi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah berupa manfaat teoritis dan manfaat
praktis, yakni sebagai berikut:
1. Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menguji kebenaran teori
perkembangan kognitif yang menjelaskan bahwa seseorang akan melakukan
proses asimiliasi dan akomodasi dalam belajar. Proses asimilasi ini
dilakukan mahasiswa yang telah memiliki pengetahuan awal akuntansi
yakni mahasiswa dari SMK Jurusan Akuntansi. Proses akomodasi dilakukan
oleh mahasiswa yang belum memiliki pengetahuan awal akuntansi yang
mendalam, yakni mahasiswa dari SMA/MA Jurusan IPS dan IPA. Proses
asimilasi dan akomodasi yang berhasil akan membentuk titik keseimbangan
yakni pemahaman akuntansi.
Penelitian ini juga ingin membuktikan teori kegnitif sosial yang
menyatakan bahwa faktor kognitif, sosial dan perilaku berperan penting
7
E. Definisi Operasional
Definis operasional setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel X1 (Latar Belakang Pendidikan Menengah)
Latar belakang pendidikan menengah dalam penelitian ini adalah jenjang
pendidikan SLTA yang ditempuh mahasiswa. Latar belakang pendidikan
diklasifikasikan menjadi 3, yakni yang berasal dari SMA/MA jurusan IPS dan
8
IPA, SMK Jurusan Akuntansi. Setiap klasifikasi akan diberikan skor yakni 3
untuk SMK Jurusan Akuntansi, 2 untuk SMA/MA IPS, dan 1 untuk SMA/MA
IPA. Data tersebut merupakan data nominal yang akan diubah menjadi data
interval. Setelah itu akan dilakukan pengujian bersama variabel lain.
b. Variabel X2 (Perilaku Belajar)
Perilaku belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku
mahasiswa dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan
akuntansi di perkuliahan. Pengukuran pada variabel perilaku belajar ini
berdasarkan pada tujuh indikator yang dikemukakan oleh Sudaryono dan
Bharata (2004), yakni mempersipakan diri mengikuti kuliah, mengikuti kuliah
dengan efektif, membuat catatan, belajar setelah kuliah, belajar untuk
menghadapi ujian, pola membaca, dan kemampuan menggunakan waktu
secara efektif. Setiap indikator diukur dengan menggunakan skala likert mulai
dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju).
c. Variabel Z (Motivasi)
Motivasi adalah dorongan untuk terus bersemangat mencapai tujuan yang
telah yang telah ditentukan serta kemampuan untuk bangkit dalam
menghadapi kegagalan. Motivasi diukur dari indikator yang dikemukakan
oleh Goleman (2002), yakni dorongan prestasi, komitmen, inisiatif, dan
optimisme. Dalam penelitian ini, setiap indikator motivasi akan diukur
menggunakan angket dengan skala likert skala 1 (sangat tidak setuju) sampai
skala 5 (sangat setuju).
d. Variabel Y (Tingkat Pemahaman Akuntansi)
Dalam penelitian ini, tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa diukur dari
daftar Indeks Prestasi (IP) mata kuliah akuntansi yang telah ditempuh oleh
mahasiswa. Mata kuliah akuntansi tersebut terdiri dari Pengantar Akuntansi 1,
Pengantar Akuntansi 2, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Perpajakan,
Akuntansi Biaya, Sistem Informasi Akuntansi, Akuntansi Keuangan
Menengah 2, Praktikum Perpajakan, Akuntansi Keuangan Lanjut,
Pengauditan, Komputer Akuntansi, Dan Praktikum Akuntansi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Teori ini dikemukakan oleh Jean Piaget pada tahun 1936. Teori ini
menjelaskan bagaimana perkembangan kognitif yang dilalui manusia mulai dari
bayi, anak-anak, hingga dewasa (Juwantara, 2019). Teori ini memklasifikasikan
perkembangan menjadi empat tahapan, yaitu tahap sensir motorik, tahap pra-
operasional, tahap operasional konkrit dan tahap operasional formal.
Dalam teori ini Piaget mengungkapkan pendapatnya mengenai proses
belajar seseorang sesui dengan pandangan konstruktivisme. Dalam pandangan
konstruktivisme, seseorang belajar melalui pengalaman. Sehingga pemahaman
akan lebih kuat jika selalu diuji dengan pengalaman baru (Alhaddad, 2012).
Menurut teori perkembangan kognitif, terdapat tiga aspek yang mempengaruhi
perkembangan kognitif seseorang yaitu struktur, isi dan fungsi kognitif (Estini,
2015). Struktur kognitif biasa disebut dengan skema (schema). Skema adalah
konsep yang digunakan untuk mengorganisasikan informasi saat berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya (Ufie, 2017). Sedangkan kognitif adalah tingkah
laku seseorang yang ditunjukkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan
fungsi kognitif diartikan sebagai cara seseorang mengembangkan kognitifnya.
Mekanisme utama yang dapat digunakan untuk mengembangkan kognitif
terdiri dari asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses yang dilakukan
seseorangkan untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya kedalam skema
yang sudah ada (Juwantara, 2019). Asimilasi tidak merubah pengetahuan pada
skema yang ada, tetapi akan mengembangkannya sesuai rangsangan baru yang
diterima. Sementara proses lain untuk mengembangkan kognitif adalah
akomodasi. Ufie (2017) menjelaskan akomodasi sebagai proses pembentukan
skema baru dengan menyesuaikan rangsangan yang diterima. Proses ini terjadi
karena seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan
skema yang telah dimiliki. Hal tersebut disebabkan oleh ketidaksesuaian antara
pengalaman baru dan skema yang sudah ada (Surna, 2014).
10
Proses asimilasi dan akomodasi ini merupakan bentuk adaptasi yang disebut
dengan pembelajaran. Asimilasi dan akomodasi bertugas untuk menyeimbangkan
struktur pikiran dengan lingkungan, menciptakan porsi yang sama diantara
keduanya (Mu’min, 2017). Apabila seseorang mampu mencapai keseimbangan
tersebut maka seseorang mampu mendapat pemahaman yang jelas mengenai apa
yang dipelajari atau dalam teori ini disebut dengan istilah ekuilibrium
(equilibrium).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka teori perkembangan kognitif ini
menjelaskan bahwa mahasiswa akuntansi belajar dengan mengembangkan
pengetahuannya melalui pengalaman. Pengalaman awal yang telah diperoleh oleh
mahasiswa akan diproses baik melalui asimilasi maupun akomodasi untuk
mencapai suatu keseimbangan. Proses asimilasi akan dilakukan ketika mahasiswa
telah mempelajari konsep akuntansi secara lengkap di tingkat pendidikan
sebelumnya. Proses asimilasi ini tidak akan membentuk pengalaman baru namun
akan memperbarui pengalaman tersebut. Sementara proses akomodasi akan
dilakukan ketika mahasiswa tidak mendapatkan pengetahuan awal akuntansi yang
lengkap, sehingga proses pembelajaran dilakukan dengan cara menyesuaian
pengetahuan lama tersebut untuk membentuk pengetahuan baru. Kemampuan
mahasiswa untuk melakukan proses asimilasi dan akomodasi ini akan membentuk
suatu keseimbangan (ekulibrium) yaitu pemahaman akuntansi.
2. Jenjang Pendidikan
Menurut UU N0. 20 tahun 2003 pasal 14, jenjang pendidikan formal terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang
pendidikan merupakan tahapan pendidikan yang dilalui seseorang sesuai dengan
usia dan kemampuan yang dimiliki. Pendidikan dasar terdiri dari dua bentuk yaitu
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kemudian pendidikan
menengah terdiri dari pendidikan menengah pertama yaitu berbentuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan pendidikan
menengah atas yakni Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menenga
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA). Jenjang pendidikan terakhir yaitu
pendidikan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institut, atau universitas.
menengah yang telah ditempuh oleh mahasiswa akan membantu dalam proses
pembelajaran di perguruan tinggi. Pengetahuan yang telah didapat selama
bersekolah akan menjadi dasar untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih
baik selama belajar di universitas.
Dalam penelitian ini, pendidikan menengah yang pernah ditempuh
mahasiswa mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga yaitu SMK Jurusan Akuntansi
dan Lembaga Keuangan, SMA/MA Jurusan IPS, dan SMA/MA Jurusan IPA.
D. Perilaku Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar
didefinisikansebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar juga
dimaknai secara beragam oleh para ahli. Hamalik (2013: 27) menyatakan bahwa
belajar merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar berguna untuk
membentuk perilaku yang diasa oleh pengalaman. Sedangkan Slameto (2015: 2)
menjelaskan bahwa belajar merupakan proses perubahan tangkah laku sebagai
hasil dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan. Dari penjelasan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan dan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari berbagai
pengalaman dengan lingkuannya.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini dibedakan menjadi tujuh faktor, yaitu terdiri dari
inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
Faktor-faktor ini berperan penting terhadap proses belajar siswa. Ketika
siswa memiliki faktor psikologis yang mendukung, maka proses belajar
dapat berlangsung dengan baik.
c. Faktor Kelelahan
Faktor kelelahan ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor ini
akan menghambat proses belajar siswa.
2. Faktor Eksternal
Faktor ekternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu. Faktor
eksternal ini terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
a. Faktor keluarga
Faktor keluarga berkaitan dengan cara mendidik yang dilakukan orang tua,
hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi
keluarga. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang untuk mendapatkan
sebuah pendidikan. Kondisi faktor keluarga yang baik akan berdampak
positif kepada siswa dalam hal belajar, karena siswa akan memperoleh
pegajaran yang baik dari keluarganya.
b. Faktor Sekolah
Faktor ini terdiri dari metode mengajar guru, hubungan guru dengan siswa,
hubungan sesame siswa, kedisiplinan, waktu belajar di sekolah, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah. Seluruh faktor ini berpengaruh
besar terhadap proses belajar siswa, karena sebagian besar proses belajar
siswa dilakukan di sekolah sehingga faktor sekolah yang baik akan
berpengaruh terhadap belajar siswa yang baik juga.
c. Faktor Masyarakat
Faktor ini berpengaruh terhadap proses belajar siswa karena menyangkut
dengan lingkungan tempat tinggal. Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan
siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan kebiasaan hidup masyarakat.
E. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Goleman (2002), “motivasi merupakan hasrat untuk menggerakkan
dan menuntun menuju sasaran dan bertahan menghadapi kegagalan. Hampir sama
dengan Goleman (2002), Mc Donald (dalam Hamalik, 2017) mendefinisikan
bahwa “motivasi merupakan perubahan energi seseorang untuk mecapai sebuah
tujuan.
Sardiman (2013) mendefinisikan “motivasi belajar merupakan faktor psikis
yang bersifat nonintelektual dan berperan dalam hal penumbuh gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar”. Sedangkan menurut Santrock (2002),
“motivasi adalah progres yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku”.
Secara lebih lanjut, Winkel (2005) mendefinisikan motivasi sebagai daya
penggerak seseorangn agar belajar guna mencapai tujuan tertentu.
Dari pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
motivasi adalah sebuah dorongan dalam diri untuk terus berusaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Motivasi memiliki peran yang sangat penting untuk
menumbuhkan semangat belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan
mampu melaksanakan proses belajar dengan baik dan tidak mudah menyerah
dalam menghadapi kesulitan.
2. Ciri-Ciri Motivasi
Motivasi yang dimiliki setiap siswa tentu berbeda-beda. Motivasi ini tidak
dapat dilihat dari fisik seseorang, akan tetapi seseorang yang memiliki motivasi
dalam dirinya akan memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Sardiman (2008: 83)
18
mengungkapkan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki ciri-ciri
yaitu:
a. Tekun dalam mengerjakan tugas dan tidak mudah menyerah.
b. Tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan.
c. Memiliki minat terhadap berbagai macam masalah.
d. Suka bekerja secara mandiri.
e. Merasa cepat bosan saat mengerjakan hal-hal yang sama saja.
f. Mampu mempertahankan argumennya
g. Tidak gampang melepaskan hal yang telah diyakini
h. Senang untuk memecahkan permasalahan
3. Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi yang dimiliki oleh seseorang kemungkinan berbeda dengan
mtoivasi yang dimiliki orang lain. Perbedaan ini dapat terjadi dikarenakan
perbedaan tujuan yang ingin dicapai atau kondisi lingkungan dan pribadi yang
berbeda. Sehingga beberapa ahli menjelaskan macam-macam motivasi yang ada
menurut sudut pandang mereka.
Pendapat tentang jenis motivasi diungkapkan oleh Sumadi (2011: 72-73) yang
memebedakan motif menjadi dua, yakni motif ekstrinsik dan motif intrinsik:
1. Motif ekstrinsik, yaitu motif yang pengaruhnya berasal dari luar diri
seseorang. Contohnya ketika seseorang diberitahu bahwa akan diadakan ujian,
maka orang tersebut mulai untuk belajar mempersipakan ujiannya.
2. Motif intrinsik, yaitu motif yang memang berasal dari dalam diri seseorang,
jadi tidak perlu ada dorongan dari luar untuk melakukan hal tertentu.
Contohnya ketika seseorang memang sudah memiliki kebiasaan rajin
membaca, maka tidak perlu ada aorang yang menyuruhnya untuk rajin
membaca.
4. Fungsi-Fungsi Motivasi
Motivasi ini memiliki peran yang sangat penting bagi keberhasilan
seseorang daam mencapai tujuan. Secara lebih lanjut, banyak pendapat para ahli
yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi dari motivasi.
19
2. Pemahaman Akuntansi
Pemahaman akuntansi dapat diartikan sebagai seberapa besar seseorang
paham tentang akuntansi baik berupa teori maupun praktik secara langsung.
Penguasaan dalam pengetahuan atau keterampilan mahasiswa biasanya
ditunjukkan dari hasil tes yang diberikan oleh dosen yakni nilai IP mata kuliah
yang ditempuh.
Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Budhiyanto dan Paskah (2004)
yang menyatakan bahwa tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinilai dari
seberapa banyak pengertian yang didapat terkait dengan materi akuntansi yang
sudah dipelajari. Akan tetapi pemahaman akuntansi yang sesungguhnya tidak
hanya ditunjukkan dengan nilai-nilai yang didapat, tetapi juga ketika mahasiswa
memahami konsep dasar akuntansi dan dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata.
G. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Menengah Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
Teori perkembangan kognitif menjelaskan bahwa manusia dapat
mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui dua mekanisme. Mekanisme
tersebut disebut asimilasi dan akomodasi. Jika dihubungkan dengan latar belakang
pendidikan menengah, proses asimilasi dilakukan oleh mahasiswa lulusan SMK
jurusan Akuntansi. Hal ini karena mahasiswa tersebut telah memiliki konsep awal
tentang akuntansi mendalam yang nantinya akan disempurnakan dengan
pengetahuan tambahan yang diperoleh ketika menempuh perkuliahan. Proses
akomodasi sendiri akan dilalui oleh mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA
dan SMA/MA IPS dikarenakan mereka mendapat konsep awal akuntansi yang
tidak terlalu dalam sehingga perlu adanya penrubahan-perubahan konsep sehingga
menghasilkan pengetahuan baru. Dari penjelasan tersebut, maka masing-masing
mahasiswa tentu tidak akan memiliki pemahaman akuntansi yang sama.
Sesuai dengan KI KD SMK 2018 dalam Perdirjen Dikdasmen No.
464/D.D5/KR/2018, untuk siswa SMK jurusan Akuntansi dan Lembaga
22
Keuangan, mata pelajaran akuntansi disajikan selama 3 tahun masa studi yakni di
kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Mata pelajaran akuntansi tersebut terdiri dari
Akuntansi Dasar, Perbankan Dasar, Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa,
Dagang, dan Manufaktur, Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah,
Akuntansi Keuangan, dan Komputer Akuntansi. Sedangkan pelajaran akuntansi
yang diterima oleh siswa SMA dan MA sesuai dengan Permendikbud No. 37
Tahun 2018, akuntansi tidak menjadi mata pelajaran tersendiri melainkan
diajarakan di dalam mata pelajaran ekonomi yang hanya dibahas saat kelas XII
saja. Pembahasan akuntansinya pun banyak bertumpu pada teorinya saja dan
minim praktik. Hal ini terlihat dari KD yang ada di silabus SMA/MA kelas XII.
Dari penjelasan tersebut, diharapkan pengetahuan awal akuntansi mahasiswa yang
berasal dari SMK jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga diharapkan lebih
baik dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari SMA jurusan IPA atau
IPS dan MA.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasetiningsih (2018) yang
menyatakan jika latar belakang pendidikan menengah adalah faktor yang
mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Sugiyarti (2008) juga menyatakan bahwa latar belakang
pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi
mahasiswa. Penelitian tersebut menunjukkan jika mahasiswa yang lulus dari SMK
jurusan Akuntansi memiliki tingkat pemahaman akuntansi yang lebih baik dari
pada mahasiswa yang berasal dari SMA maupun MA.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti berasumsi bahwa latar belakang
pendidikan menengah berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
mahasiswa. Sehingga hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H1: Latar Belakang Pendidikan Menengah Berpengaruh Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dan referensi dalam
melakukan penelitian. Untuk lebih jelas, penelitian-penelitian terdahulu dengan
variabel yang relevan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
(Alien, 2016)
Sumber: Jurnal Pendidikan
Ekonomi Vol 5 No. 1,
Universitas Negeri Semarang
Tahun 2016
6. Pengaruh Kecerdasan Emosional Variabel Kecerdasan Emosional dan
dan Perilaku Belajar Terhadap Perilaku Belajar memiliki pengaruh
Tingkat Pemahaman Akuntansi yang signifikan terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
(Rachmi, 2010)
Sumber: Skripsi Jurusan
Akuntansi, Universitas
Diponegoro Tahun 2010)
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian eksplanasi (expalanatory research). Penelitian eksplanasi betujuan
untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Variabel yang ingin
diteliti dalam penelitian ini adalah variabel independen (X) yang terdiri dari
variabel latar belakang pendidikan menengah (X1), perilaku belajar (X2), dan
variabel dependen yakni tingkat pemahaman akuntansi (Y), serta variabel
pemoderasi berupa motivasi (Z). Keterkaitan antara variabel independen, variabel
dependen dan variabel pemoderasi dapat dilihat pada gambar 3.1.
Latar Belakang
Pendidikan Menengah
(X1)
Perilaku Belajar (X2)
Motivasi (Z)
2. Sampel
Proses pengambilan sampel adalah proses pemilihan elemen yang tepat dari
suatu populasi sehingga hasil penelitian mampu mewakili keseluruhan populasi
(Sekaran, 2017: 58). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik simple random sampling.
N
n=
1+ N (e2 )
Keterangan:
n = Jumlah sampel minimal
N = Jumlah populasi
e2 = Tingkat kesalahan, dalam penelitian ini 5%
30
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner digunakan untuk meneliti variabel latar belakang pendidikan menengah
dengan menggunakan skala ordinal, varibel perilaku belajar dengan menggunakan
skala Likert, dan pengukuran variabel tingkat pemahaman akuntansi
menggunakan nilai IPK matakuliah mahasiswa.
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan kenis pertanyaan
tertutup. Sekaran (2017: 174) menjelaskan kuesioner dengan pertanyaan tertutup
32
Skala Likert
Nilai (Skor)
Alternatif Jawaban
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Tidak Berpendapat 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber: Sekaran (2007: 32)
2. Mengikuti kuliah
dengan efektif a. Perhatian 5, 6, 7
terhadap materi
kuliah
b. Keaktifan di 8, 9, 10
kelas
3. Membuat catatan
a. Kebiasaan 11, 12
membawa buku
catatan
b. Kebiasaan 13, 14
mencatat materi
4. Belajar setelah
kuliah
a. Kebiasaan 15, 16
membuat
jadwal belajar
b. Kebiasaan 17, 18, 19
belajar setelah
perkuliahan
5. Belajar untuk
menghadapi ujian
a. Belajar teratur 20, 21, 22
sebelum ujian
berlangsung
b. Anggapan 23
tentang
34
kecurangan saat
6. Pola membaca ujian
a. Intensitas
kunjungan ke 24, 25
perpustakaan
b. Kebiasaan
membaca buku 26, 27
pelajaran
c. Kualitas dalam
7. Kemampuan membaca buku 28
menggunakan
waktu secara efektif a. Kebiasaan
membuat 29
rencana
kegiatan
b. Kemampuan
menunda 30, 31
kesenangan
sesaat
c. Kebiasaan
menunda 32, 33
pekerjaan
kegagalan
b. Kemampuan
untuk bangkit
dari kegagalan 16, 17
G. Analisis Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menganalisa data hasil (Ghozi, 2016: 2). Analisis deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk menggambarkan varibel-varaibel secara statistik meliputi nilai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), modus (mode), dan standar
deviasi.
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali, 2018). Pada penelitian
ini, pengujian validitas dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor
butir pertanyaan (rhitung) dengan total skor konstruk atau varaibel (rtabel dan nilai
Sig. 0,05). Apabila nilai rhitung lebih besar daripada rtabel maka pertanyaan dianggap
valid, sebaliknya apabila nilai rhitung lebih kecil daripada rtabel maka pertanyaan
dianggap tidak valid.
Pada penelitian ini, instrumen yang dilakukan uji validitas adalah variavel
perilaku belajar (X2) dan motivasi (Z). Uji validitas dilakukan dengan rumus
korelasi bivariate pearson dengan menggunakan program SPSS 22. Item
pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel pada nilai signifikansi 5%.
Sebaliknya, jika nilai rhitung < rtabel pada signifikansi 5% maka item pertanyaan
dikatakan tidak valid.
Berikut ini adalah hasil uji validitas setiap item pertanyaan kuesioner:
Nilai Rtabel = 0,361 (N= 30, 5%)
terdapat 4 pertanyaan yang tidak valid dan 13 pertanyaan yang valid. Sehingga
pertanyaan yang tidak valid tidak dapat digunakan untuk menguji indikator dari
variabel tersebut.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal apabila jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau tidak boleh
acak dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Pada penelitian ini, pengujian
reliabilitas menggunakan cara one shoot atau pengukuran sekali saja, kemudian
mengukur korelasi antar jawaban responden. Kriteria pengujian menggunakan
pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel atau konstruk dikatakan reliable
apabila memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Ghozali, 2018). Berikut ini
adalah hasil dari uji reliabilitas instrumen penelitian:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbanch's Keterangan
alpha
Latar Belakang Pendidikan
0,905 0,600 Reliabel
Menengah (X1)
Perilaku Belajar (X2) 0,910 0,600 Reliabel
Motivasi (Z) 0,891 0,600 Reliabel
Tingkat Pemahaman
0,942 0,600 Reliabel
Akuntansi (Y)
Sumber: Data Diolah Peneliti (2020)
Dari data diatas, uji reliabilitas pada variabel Latar Belakang Pendidikan
Menengah (X1) menghasilkan nilai Cronbanch's alpha sebesar 0,905, sehingga
angket dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas yang dilakukan pada variabel Perilaku
Belajar (X2) dengan 22 item pertanyaan valid menghasilkan nilai Cronbanch's
alpha sebesar 0,910, sehingga angket dinyatakan reliabel. Uji Reliabilitas variabel
Motivasi (Z) menghasilkan nilai Cronbanch's alpha sebesar 0,891, sehingga
angket dinyatakan reliabel. Uji Reliabilitas variabel Tingkat Pemahaman
Akuntansi (Y) menghasilkan nilai Cronbanch's alpha sebesar 0,942, sehingga
angket dinyatakan reliabel.
39
1. Uji Normalitas
Uji normlitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sampel jumlah kecil (Ghozali, 2018).
Terdapat dua cara untuk mendeteksi residual terdistribusi secara normal atau tidak
menurut Ghozali (2018), yaitu melalui analisis grafik dan analisis statistik. Pada
penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametri Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Uji K-S dilihat dari angka asymptotic significance data residual. Apabila
angka probabilitas > 0,05 berarti data residual telah terdistribusi secara normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearisme digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik yaitu yang bebas dari gejala multikolinearitas (Ghozali, 2018). Pada
penelitian ini, uji multikolinearitas menggunakan cara dengan melihat melalui
titik nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance ≥ 0,10
atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 maka tidak terdapat multikolinearitas pada
model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya ketidaksamaan
varains dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. model regresi yang
baik adalah homokedastisitas (tetap). Menurut Ghozali (2018), ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat melalui analisis grafik dan uji statistik. Pada
penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu uji gleser. Uji gleser dilakukan
dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila
40
J. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Moderasi (Moderate
Regression Analysist-MRA)
Variabel moderating adalah varaibel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2018). Hari, dkk (2010) berpendapat untuk menentukan signifikansi
variabel moderator dapat dilakukan dengan 3 langkah yaitu (1) melihat persamaan
asli (tanpa ada variabel moderasi, (2) melihat hubungan variabel pemoderasi
(persamaan moderasi ditambah variabel moderator), dan (3) melihat perubahan
nilai R Square, jika hasilnya signifikan secara statistik, maka variabel moderasi
ada, hanya variabel moderasi yang dinilai bukan signifikan variabel individual.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk melihat variabel
moderasi dapat dilakukan dengan melihat nilai R Square pada persamaan asli dan
persamaan interaksi antara persamaan asli ditambah denga variabel moderasi.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Atmoko (2012) yang menyatakan
bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) dapat digunakan untuk memprediksi
seberapa besar kontribusi pengaruh variabel moderasi dalam mendukung variabel
independen terhadap variabel dependen dengan syarat pada uji F bernilai
signifikan. Pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh moderasi dari motivasi
terahadap variabel utama dengan menggunakan analisis uji Moderate Regression
Analysist-MRA. Uji MRA dihitung dengan menggunakan enam persamaan,
yakni:
a) Latar Belakang Pendidikan Menengah
(1) Y = α + β 1 X1 + e
(2) Y = α + β 1 X1 + β 2 Zi + e
(3) Y = α + β 1 X1 + β 2 Zi + β 3 X1*Zi e
b) Perilaku Belajar
(1) Y = α + β 1 X2 + e
(2) Y = α + β 1 X2 + β 2 Zi + e
(3) Y = α + β 1 X2 + β 2 Zi + β 3 X1*Zi e
41
Keterangan:
Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Latar Belakang Pendidikan Menengah
X2 = Perilaku Belajar
Z = Motivasi
X1Z = Variabel perkalian antara Latar Belakang Pendidikan Menengah dengan
Motivasi
X2Z = Variabel perkalian antara Perilaku Belajar dengan Motivasi
e = error term atau tingkat kesalahan pendugaan dalam penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada Bab III, maka
dalam Bab IV ini akan disajikan hasil-hasil penelitian yang terdiri dari: (a)
deskripsi variabel, (b) uji asumsi klasik, dan (c) uji hipotesis.
A. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel bertujuan memberikan gambaran tentang karakteristik
empiris masing-masing variabel penelitian. Pada penelitian ini, variabel terdiri
dari dua variabel bebas yaitu latar belakang pendidikan menengah (X1) dan
perilaku belajar (X2), satu variabel terikat yaitu tingkat pemahaman akuntansi (Y),
dan satu variabel pemoderasi yaitu motivasi (Z). Data penelitian didapatkan
dengan menyebarkan kuesioner kepada 106 responden penelitian yang terdiri dari
mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Akuntansi Angkatan 2016.
2. Perilaku Belajar
Data variabel perilaku belajar diperoleh dari penyebaran angket yang
terdiri dari 7 subvariabel yang kemudian dikembangkan menjadi 16 indikator.
Dari 16 indikator tersebut, selanjutnya dikembangkan menjadi 27 pertanyaan.
Masing-masing butir pertanyaan diukur menggunakan skala likert dengan
skala 1-5, sehingga akan diperoleh skor harapan tertinggi sebesar 135 dan skor
harapan terendah sebesar 27. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh skor
harapan tertinggi yaitu sebesar 124 dan skor harapan terendah sebesar 74. Dari
data tersebut, maka kelas interval dapat dihitung sebagai berikut:
124−74
Interval = = 10
5
3,89−2,96
Interval = = 0,186 dibulatkan menjadi 0,2
5
4. Motivasi
Data variabel motivasi diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari
4 subvariabel yang kemudian dikembangkan menjadi 8 indikator. Dari 8
indikator tersebut, selanjutnya dikembangkan menjadi 13 pertanyaan. Masing-
masing butir pertanyaan diukur menggunakan skala likert dengan skala 1-5,
sehingga akan diperoleh skor harapan tertinggi sebesar 65 dan skor harapan
terendah sebesar 13. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh skor harapan
tertinggi yaitu sebesar 65 dan skor harapan terendah sebesar 39. Dari data
tersebut, maka kelas interval dapat dihitung sebagai berikut:
65−39
Interval = = 5,2 dibulatkan menjadi 6
5
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas dan
variabel terikat berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak (Ghozali:
2016). Ghozali, 2016 menyatakan uji normalitas yang benar dapat dilakukan
dengan cara melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Menurut (Ghozali, 2016: 156), dasar
pengambilan keputusan untuk menentukan distribusi normalitas adalah:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi dikatakan menyalahi asumsi normalitas.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik 4.1 dibawah ini:
48
Unstandardized
Residual
49
N 106
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,19605723
Most Extreme Absolute ,058
Differences Positive ,033
Negative -,058
Test Statistic ,058
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai Sig. (2-tailed) uji Non Parametrik
Kolmogorov Smirnov adalah 0,200 > 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa nilai residual dalam penelitian ini telah berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apaka
dalam analisis regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen
(Ghozali: 2016). Metode yang digunakan untuk mengetahui adanya
multikolinearitas adalah dengan menggunakan Nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Menurut Ghozali (2016) dasar pengambilan keputusan
multikolinearitas adalah sebagai berikut:
a) Dengan melihat nilai Tolerance. Jika nilai Tolerance ≥ 0,10, maka artinya
tidak terjadi multikolinearitas.
b) Dengan melihat nilai VIF, jika nilai VIF ≤ 10, maka artinya tidak terjadi
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya
dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan grafik Scatterplot yaitu melihat antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) ZPRED dengan residualnya SRESID dan
uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan varaibel independen dengan nilai
absolut residualnya. Pada grafik Scatterplot model regresi yang baik adalah
penyebaran titik-titik dan tidak membentuk pola tertentu pada grafik. Ghozali
(2016) menyatakan dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik 4.2 dibawah ini:
51
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Latar Belakang
Pendidikan -,020 ,016 -,121 -1,212 ,228
Menengah
C. Uji Hipotesis
1. Moderate Regression Analysist (MRA)
MRA merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda dimana dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi antara satu atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali: 2016). Pada
penelitian ini persamaan 1 pada pengujian ini digunakan untuk menguji
hipotesis 1 yaitu pengaruh latar belakang pendidikan menengah terhadap
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dan hipotesis 2 yaitu pengaruh
perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
Persamaan 2 dan 3 pada uji MRA digunakan untuk menguji hipotesis 3 dan 4,
dimana hipotesis 3 adalah motivasi dapat memperkuat pengaruh latar belakang
pendidikan menengah terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa,
sedangkan hipotesis 4 adalah motivasi dapat memperkuat pengaruh perilaku
belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,139 ,038 ,334 3,615 ,000
Pendidikan Menengah
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Berdasarkan Tabel 4.10 uji MRA variabel perilaku belajar (X2), diperoleh
hasil uji persamaan 1 yakni sebagai berikut:
(1) Y = α + β 1 X2 + e
(1) Y = 3,448 + 0,001 X1 + e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa:
1) Koefisien konstanta sebesar 3,448 menunjukkan bahwa apabila perilaku
belajar (X2) sama dengan 0 atau perilaku belajar (X 2) tidak mempengaruhi
tingkat pemehaman akuntansi (Y), maka nilai untuk tingkat pemehaman
akuntansi (Y) adalah 3,448.
2) Koefisien perilaku belajar (X2) yaitu sebesar 0,001 nilai ini menunjukkan
apabila perilaku belajar naik sebesar satu-satuan maka tingkat
pemahaman akuntansi akan naik sebesar 0,001.
Berdasarkan Tabel 4.10 didapatkan nilai R Square sebesar 0,002 yang
artinya bahwa perilaku belajar (X2) memiliki pengaruh sebesar 0,2% terhadap
tingkat pemahaman akuntansi (Y) dan sisanya sebesar 99,8% dijelaskan oleh
variabel atau faktor-faktor lain di luar model regresi penelitian.
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan nilai probabilitas (Sig.) sebesar
0,658 dimana nilai tersebut > 0,05 dan nilai thitung variabel X2 sebesar 0,443
yakni lebih kecil dari nilai ttabel sebesar 1,983. Berdasarkan Sig. dan nilai thitung,
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 yaitu perilaku belajar berpengaruh
positif signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa ditolak.
Model Summary
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,142 ,038 ,342 3,721 ,000
Pendidikan Menengah
3) Koefisien motivasi (Zi) adalah sebesar 0,005 nilai ini menunjukkan apabila
motivasi naik sebesar satu-satuan maka tingkat pemahaman akuntansi akan
naik sebesar 0,142 dengan asumsi variabel bebas lain nilainya tetap.
Berdasarkan Tabel 4.12 didapatkan nilai R Square sebesar 0,133 yang
artinya bahwa latar belakang pendidikan menengah (X1) dan motivasi (Z)
memiliki pengaruh sebesar 13,3% terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Y)
dan sisanya sebesar 86,7% dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor lain di
luar model regresi penelitian.
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai probabilitas (Sig.) untuk variabel
latar belakang pendidikan menengah (X1) sebesar 0,000 dimana nilai tersebut <
0,05 dan nilai thitung variabel X1 sebesar 3,721 yakni lebih besar dari nilai t tabel
sebesar 1,983. Berdasarkan Sig. dan nilai thitung, maka dapat disimpulkan bahwa
latar belakang pendidikan menengah (X1) berpengaruh positif signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Y). Nilai probabilitas (Sig.) untuk
variabel motivasi (Z) sebesar 0,115 dimana nilai tersebut > 0,05 dan nilai t hitung
sebesar 1,591 yakni lebih kecil dari nilai ttabel sebesar 1,983. Berdasarkan Sig.
dan nilai thitung, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Y).
Uji regresi yang dilakukan selanjutnya adalah dengan melakukan uji
interaksi yaitu dengan mengalikan variabel moderator dan variabel independen.
Hasil uji pengaruh latar belakang pendidikan menengah (X1), motivasi (Z),
pengaruh latar belakang pendidikan menengah (X1)*motivasi (Z) terhadap
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa (Y) disajikan dalam tabel 4.14 dan
4.15 dibawah ini:
Tabel 4.15 Hasil Uji MRA Variabel Motivasi Sebagai Variabel Moderator
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,538 ,338 1,291 1,592 ,114
Pendidikan Menengah
Tabel 4.17 Hasil Uji MRA Variabel Perilaku Belajar dan Motivasi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Berdasarkan Tabel 4.17 uji MRA Variabel Perilaku Belajar (X2) dan
Motivasi (Z), diperoleh hasil uji persamaan 2 yakni sebagai berikut:
(2) Y = α + β 1 X2 + β 2 Zi + e
(2) Y = 3,416 - 0,004X1 + 0,010Zi + e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dijelaskan bahwa:
1) Koefisien konstanta sebesar 3,416 menunjukkan apabila variabel perilaku
belajar (X2) dan motivasi (Z) sama dengan 0 atau jika variabel perilaku
belajar (X2) dan motivasi (Z) tidak mempengaruhi tingkat pemehaman
akuntansi (Y), maka nilai untuk tingkat pemehaman akuntansi (Y) adalah
3,416.
2) Koefisien perilaku belajar (X2) yaitu sebesar -0,004 nilai ini menunjukkan
apabila perilaku belajar naik sebesar satu-satuan maka tingkat
61
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Berdasarkan Tabel 4.19 uji MRA perilaku belajar (X2), motivasi (Z) dan
perilaku belajar (X2)*motivasi (Z), diperoleh hasil uji persamaan 3 yakni
sebagai berikut:
(3) Y = α + β 1 X2 + β 2 Zi + β 3 X1*Zi e
(3) Y = 4,666 - 0,017X1 - 0,020Zi + 0,000X1*Zi e
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat hasil pengujian pengaruh perilaku
belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi, pengaruh motivasi terhadap
tigkat pemahaman akuntansi, dan perkalian antara perilaku belajar dan
motivasi terhadap tigkat pemahaman akuntansi, maka dapat dijelaskan bahwa:
1) Koefisien konstanta sebesar 4,666 menunjukkan apabila variabel perilaku
belajar (X2), motivasi (Z), dan perilaku belajar (X2)*motivasi (Z) sama
dengan 0 atau jika variabel perilaku belajar (X2), motivasi (Z), dan
perilaku belajar (X2)*motivasi (Z) tidak mempengaruhi tingkat
pemehaman akuntansi (Y), maka nilai untuk tingkat pemehaman akuntansi
(Y) adalah 4,666.
2) Variabel perilaku belajar (X2) menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,265 yaitu > 0,05 dan nilai thitung sebesar -1,122 yakni lebih kecil dari
nilai ttabel sebesar 1,983. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku belajar (X2) tidak berpengaruh terhadap
tingkat pemehaman akuntansi (Y).
63
2. Uji t
64
Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas (independen) yaitu
latar belakang pendidikan menengah (X1) dan perilaku belajar (X2) secara parsial
berpengaruh terhadap varaibel terikat (dependen) yaitu tingkat pemahaman
akuntansi (Y). Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2. Berikut
ini hasil dari uji t yang dilakukan:
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,139 ,038 ,334 3,615 ,000
Pendidikan Menengah
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab V ini akan dijelaskan hasil dari penelitian yang telah dijabarkan
dalam bab IV. Hasil penelitian yang akan dibahas yaitu pengaruh latar belakang
pendidikan menengah terhadap tingkat pemahaman akuntasi mahasiswa, pengaruh
perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntasi mahasiswa, pengaruh latar
belakang pendidikan menengah terhadap tingkat pemahaman akuntasi mahasiswa
dengan motivasi sebagai variabel pemoderasi, pengaruh perilaku belajar terhadap
tingkat pemahaman akuntasi mahasiswa dengan motivasi sebagai variabel
pemoderasi,
A. Latar Belakang Pendidikan Menengah Berpengaruh Positif Signifikan
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat pengaruh positif
signifikan antara variabel latar belakang pendidikan menengah terhadap variabel
tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang
menunjukkan bahwa nilai signifikan adalah sebesar 0,000 dimana nilai tersebut
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai thitung sebesar 3,615 yaitu lebih besar
dari nilai ttabel sebesar 1,983. Dari data tersebut, maka hipotesis 1 yaitu latar
belakang pendidikan menengah berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa diterima.
Menurut data dari hasil penelitian, mahasiswa yang berasal dari SMK
Jurusan Akuntansi memiliki IPK rata-rata tertinggi dibandingkan dengan
mahasiswa yang berasal dari SMA/MA Jurusan IPS dan mahasiswa yang berasal
dari SMA/MA Jurusan IPA. Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang
pendidikan mahasiswa sangat mempengaruhi pemahaman akuntansi yang dimiliki
dimana dalam penelitian ini diwakili oleh IPK. Mahasiswa yang berasal dari SMK
jurusan akuntansi tentu memiliki porsi belajar materi akuntansi yang lebih banyak
dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari SMA/MA jurusan IPS dan IPA
saat menempuh pendidikan menengah. Pembelajaran akuntansi pada saat
menempuh pendidikan menengah ini memberikan bekal kepada mahasiswa untuk
belajar di perguruan tinggi. Ketika seorang mahasiswa telah memiliki
67
pengetahuan awal tentang akuntansi, maka proses belajar pada perguruan tinggi
menjadi lebih mudah karena mahasiswa akan mengembangkan pengetahuan awal
tersebut tanpa harus memahami materi mulai dari awal. Bagi mahasiswa yang
berasal dari SMA/MA Jurusan IPS dan IPA akuntansi tidak dipelajari secara
mendalam sehingga belum tercipta pondasi pengetahuan yang baik untuk
dijadikan bekal belajar di perguruan tinggi nantinya, sehingga mahasiswa harus
mempelajari pengatahuan-pengetahuan akuntansi mulai dari awal.
Gagne dalam Winkel (2012) menyatakan bahwa untuk memahami suatu
kompetensi yang lebih tinggi diperlukan pemahaman yang memadai terhadap satu
kompetensi yang ada dibawahnya. Akuntansi dari sudut proses kegiatan
merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisaan yang membutuhkan pemahaman dasar untuk dapat memahaminya
secara keseluruhan. Proses belajar di perguruan tinggi dilakukan secara mandiri
dimana mahasiswa tidak bisa hanya bergantung pada materi yang diterangkan
dosen di kelas, tetapi mahasiswa perlu untuk mencari pengetahuan lain guna
menunjang pembelajaran. Berbeda dengan proses belajar di sekolah menengah,
siswa akan dituntun dan dibimbing untuk mempelajari akuntansi secara perlahan
dan lebih rinci. Oleh karena itu ketika mahasiswa telah memiliki pengetahuan
akuntansi dari sekolah menengah, maka lebih mudah untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran di perguruan tinggi. Terdapat beberapa mahasiswa yang merasa
kesulitan dalam memahami akuntansi saat mengikuti kuliah di kelas karena masih
merasa bingung dengan pengetahuan dasar mengenai akuntansi. Hal ini tentu
menyebabkan mahasiswa kesulitan untuk dapat memiliki pemahaman akuntansi
yang menjadi tujuan perguruan tinggi itu sendiri. Pernyataan ini sejalan dengan
pendapat Rifa’i dan Anni (2009) yang menjelaskan kendala dalam proses belajar
yang dialami siswa pada umumnya dikarenakan mereka belum memiliki
penguasaan awal sebagai pengetahuan prasyarat.
Hasil penelitian ini juga dijelaskan oleh teori perkembangan kognitif yang
diungkapkan oleh Piaget. Dalam teori perkembangan kognitif, mekanisme utama
yang digunakan dalam proses pembelajaran terdiri dari asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi merupakan proses pengembangan pengetahuan awal ke dalam
pengetahuan baru tanpa merubah pengetahuan awal yang dimiliki dan akomodasi
68
latar belakang pendidikan menengah menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,241 yakni
> 0,05.
Hasil peneitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi yang
dimiliki oleh mahasiswa maka semakin tinggi pula kemauan untuk
mengembangkan pengetahuan awal akuntansi yang diperoleh dari pendidikan
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan pemahaman akuntansi selama belajar
di perkuliahan. Maka dapat disimpulkan bahwa pemahamna akuntansi mahasiswa
yang memiliki motivasi tinggi akan lebih baik dari pada pemahaman akuntansi
mahasiswa yang memiliki motivasi rendah. Mahasiswa yang memiliki keinginan
untuk bisa memahami akuntansi dengan baik tentu akan terdorong untuk belajar
dengan rajin. Pada saat awal perkuliahan, mahasiswa yang berasal dari SMA baik
Jurusan IPS maupun IPA tentu belum banyak mendapatkan pengetahuan awal
akuntansi, maka dari itu perlu adanya motivasi yang tinggi untuk bisa mengejar
ketertinggalan dengan mahasiswa yang berasal dari SMK Jurusan Akuntansi.
Dalam hal ini peran motivasi intrinsiklah yang berperan penting karena hanya
mahasiswa sendiri yang tahu persis seberapa baik pemahaman akuntansi yang
mereka miliki. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Tjun
Tjun dan Setiawan (2009) bahwa motivator yang paling berdaya guna adalah
motivator dari dalam, bukan dari luar. Keinginan untuk maju dari dalam diri
mahasiswa akan menimbullkan semangat dalam meningkatkan kualitas mereka.
Para mahasiswa yang memiliki upaya untuk meningkatkan diri akan menunjukkan
semangat juang yang tinggi kearas penyempurnaan diri.
Hasil penelitian ini mendukung teori kognitif sosial yang menjelaskan
bahwa kemampuan kognitif berkontribusi terhadap proses motivasi manusia yang
nantinya motivasi tersebut akan menggerakan perilaku untuk mengorganisasikan
kehidupan (Abdullah, 2017). Perbedaan tingkat kognitif yang dimiliki mahasiswa
yakni berupa pemahaman akuntansi ini akan membuat mahasiswa merasa tergerak
untuk menambah ilmu akuntansi yakni dengan belajar lebih rajin di perkuliahan.
Sehingga meskipun input pemahaman awal tentang akuntansi setiap mahasiswa
berbeda, tidak mustahil dengan adanya motivasi yang kuat mahasiswa dapat
memiliki pemahaman akhir akuntansi yang sama baiknya baik mahasiswa yang
72
berasal dari SMA Jurusan IPS dan IPA maupun mahasiswa yang berasal dari
SMK Jurusan Akuntansi.
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Yevie Nabella Afandi (2019)
yang menyatakan bahwa motivasi memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar
akuntansi dan penelitian yang dilakukan oleh Raudya Wiratami (2019) yang
menyatakan bahwa motivasi mampu memperkuat pengaruh kemampuan
pengantar akuntansi dan Bahasa inggris terhadap hasil belajar komputer
akuntansi.. Peneliti mengungkapkan bahwa semakin tinggi motivasi yang dimiliki
mahasiswa, maka semakin baik prestasi belajar akuntansi yang diperoleh.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Latar belakang pendidikan menengah berpengaruh positif signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Berdasarkan hasil
penelitian, mahasiswa yang berasal dari SMK Jurusan Akuntansi memiliki
pemahaman akuntansi yang paling baik dibandingkan dengan mahasiswa
yang berasal dari SMA Jurusan IPS dan IPA. Dalam penelitian ini
pemahaman akuntansi dilihat dari rata-rata nilai IPK mata kuliah akuntansi
yang terdiri dari Pengantar Akuntansi 1, Pengantar Akuntansi 2, Akuntansi
Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi
Keuangan Lanjut, Akuntansi Biaya, Praktikum Akuntansi, Pengauditan, dan
Akuntansi Sektor Publik yang telah ditempuh.
2. Perilaku belajar berpengaruh positif tidak signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku
belajar mahasiswa tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pemahaman akuntansi yang dimiliki. Hal ini kemungkinan karena terdapat
faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Akan tetapi, perilaku belajar tetap memiliki pengaruh positif yang berarti
ketika mahasiswa memperbaiki perilaku belajarnya maka pemahaman
akuntansi yang dimiliki juga akan lebih baik.
3. Motivasi dapat memperkuat pengaruh latar belakang pendidikan menengah
terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Berdasarkan hasil
penelitian, motivasi memiliki peran untuk mendorong mahasiswa untuk
mempelajari materi akuntansi guna mendapatkan pemamahaman akuntansi
yang baik. Ketika mahasiswa memiliki motivasi untuk mempelajari materi
akuntansi yang tidak didapatkan ketika menempuh pendidikan menengah,
maka tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa juga akan memiliki
76
B. Keterbatasan Penelitian
1. Indikator variabel latar belakang pendidikan menengah hanya diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu SMK Jurusan Akuntansi, SMA/MA Jurusan IPS, dan
SMA/MA Jurusan IPA. Sedangkan ada mahasiswa yang kemungkinan berasal
dari sekolah menengah jurusan lainnya.
2. Data nilai tingkat pemahaman akuntansi yang digunakan adalah nilai skala 0 –
4 yang merupakan nilai akhir yang sudah diolah oleh dosen. Jadi nilai tersebut
bukan nilai yang menggambarkan kemampuan akuntansi mahasiswa
seutuhnya.
3. Indikator variabel perilaku belajar yang diteliti dalam penelitian ini hanya
menggambarkan perilaku belajar selama kegiatan perkuliahan saja. Penelitian
ini belum membahas perilaku belajar diluar kegiatan perkuliahan.
C. Saran
1. Sebaiknya indikator variabel latar belakang pendidikan menengah dapat
diperluas lagi sehingga bisa mewadahi seluruh asal sekolah mahasiswa.
2. Sebaiknya pengukuran variabel tingkat pemahaman akuntansi menggunakan
tes tertulis, sehingga bisa benar-benar menggambarkan pemahaman
akuntansi mahasiswa yang sesungguhkan.
3. Sebaiknya dapat menambahkan indikator perilaku belajar diluar kegiatan
perkuliahan, seperti perilaku belajar di lingkungan tempat tinggal,
kelengkapan fasilitas belajar, dan kualitas dosen.
77
78
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivarette Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Univeristas
Diponegoro.
Goleman, Daniel. 2002. Emotional Intelligence (Terjemahan T Hermaya). Jakarta
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik, Oemar. 2013. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Tarsito:
Bandung.
Hanifah, dan Syukriy Abdullah. 2001. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap
Prestasi Akdemik Mahasiswa Akuntansi. Media Riset Akuntansi,
Auditing, dan Informasi, Vol. 1, No.3, pp. 63-86.
Hastuti, Theresia Dwi. 2003. Pengaruh Kecrdasan Emosional dan Perilaku Belajar
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.
2, No. 3.
Juwantara, Ridho Agung. 2019. Analisis Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Pada Tahap Anak Usia Operasional Konektor 7-12 Tahun Dalam
Pembelajaran Matematika. Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Vol, 9, No, 1, Hal. 27 – 34.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant and Terry D. Warfield, (2017), Fianancial
Accounting, Edisi IFRS, Volume 1, Salemba Empat, Jakarta Selatan.
Marlin Surya, M T, 2017. Pengaruh Motivasi dan Perilaku Belajar Terhadap
Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Analisis Sistem Pendidikan
Tinggi, (Online), (www.neliti.com), Diakses pada 12 Oktober 2020.
Mukhid Abd, 2009, Self-Efficacy (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan
Implikasinya terhadap Pendidikan). Journal STAIN Pamekasan.
Muliati Abdullah Sri, 2019. Social Cognitive Theory: A Bandura Though Review
published in 1982-2012. Journal Psikodimensia, Volume 18, No. 1.
Mutia Atika, 2015. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa. Jurnal WRA Vol
3, No 2.
Muntiah, Nur Sayidatul. 2018. Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar
Membentuk Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan Kepercayaan Diri
Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Universitas
80
LAMPIRAN
83
1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Nama : …………………………..
NIM : …………………………..
Offering : …………………………..
Angkatan : …………………………..
Membuat catatan
SS S TB TS STS
9. Membawa buku catatan dapat
menunjang pembelajaran di kelas
10. Mencatat materi yang dijelaskan oleh
dosen sangatlah penting
11. Saya selalu mencatat informasi-
informasi penting terkait dengan materi
yang dipelajari
Pola membaca
SS S TB TS STS
20. Saya pergi ke perpustakaan secara
teratur
21. Saya akan memanfaatkan waktu luang
untuk pergi ke perpustakaan
22. Membaca buku sangat penting untuk
menunjang pembelajaran di perkuliahan
23. Saya akan mempelajari buku akuntansi
ketika ada materi yang kurang
dimengerti
24. Saya berusaha untuk memahami setiap
inti bacaan dari buku yang saya baca
Motivasi (Z)
Dorongan Prestasi
SS S TB TS STS
1. Saya akan belajar dengan sungguh-
sungguh untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan
2. Saya memiliki keinginan untuk terus
87
Komitmen
SS S TB TS STS
3. Saya merasa bahwa belajar adalah
prioritas utama saya sebagai mahasiswa
4. Saya membatasi diri untuk melakukan
hal-hal yang tidak penting dan
menggunakan waktu saya untuk belajar
dengan giat
5. Saya mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh
6. Saya merasa lebih bersemangat untuk
belajar ketika menemui materi yang
sulit
Inisiatif
SS S TB TS STS
7. Saya berusaha untuk selalu memperoleh
nilai diatas standar minimum kelulusan
8. Saya harus belajar dengan giat untuk
mendapatkan nilai yang maksimal
9. Saya senang untuk mengajak teman
berdiskusi tentang materi yang sulit
10. Saya dengan senang hati akan
membantu teman yang kesulitan dalam
mempelajari materi
Optimisme
SS S TB TS STS
11. Kegagalan dapat memberikan pelajaran
untuk menjadi lebih baik
12. Saya mampu memotivasi diri saya
untuk terus maju
13. Saya akan melakukan introspeksi diri
setelah mengalami kegagalan
88
25 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
26 4 4 2 4 2 4 2 3 5 5 5 2 2 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3
27 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 2 2 4 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 2
28 4 4 4 4 4 5 4 2 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
29 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4
30 4 5 4 1 2 5 4 5 5 5 5 2 1 4 5 4 1 5 4 2 3 5 4 4 2 2 4
31 5 4 3 3 4 5 3 3 5 5 5 2 3 2 5 3 3 5 3 2 3 5 5 5 5 1 3
32 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
33 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3
34 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 3 3 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4
36 5 5 5 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5
37 3 4 3 2 3 3 3 4 5 5 5 4 1 5 4 4 2 5 4 3 2 5 4 4 4 4 4
38 3 3 3 4 2 3 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3
40 4 4 3 2 4 5 2 2 5 5 5 2 3 4 5 2 5 5 5 2 2 5 4 5 5 4 5
41 3 5 3 2 3 5 4 3 5 5 4 3 2 3 5 3 4 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5
42 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
43 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 5 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3
44 5 5 5 3 1 5 5 5 5 3 5 2 2 1 5 5 3 5 5 2 2 5 5 5 5 1 5
45 4 4 4 2 2 4 2 2 5 5 5 2 3 4 4 2 4 5 4 2 1 5 4 4 3 4 2
46 4 3 4 2 3 5 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 2 3 4 5 4 4 4 3
47 4 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 4 1 4 5 4 5 5 5 2 2 5 5 5 5 2 4
48 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3
49 4 4 4 2 3 2 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 2 5 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2
51 3 5 4 2 3 4 3 3 5 5 4 3 2 3 5 3 2 4 3 3 2 5 4 4 4 4 3
52 4 4 3 3 2 5 3 3 4 4 5 3 3 4 5 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 3
94
53 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3
54 3 5 3 2 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4
55 4 4 3 2 2 5 4 3 5 5 5 2 3 3 5 2 4 5 5 2 2 5 4 4 2 1 3
56 4 3 3 4 1 2 3 3 4 3 4 4 3 2 5 3 2 3 5 2 2 4 4 4 4 2 4
57 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4
58 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
59 5 5 5 2 2 5 2 2 5 5 5 5 2 5 5 3 4 5 5 2 2 4 5 5 4 3 3
60 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2
61 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4
62 5 5 5 5 3 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2
64 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2
65 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 1 3 3 4 2 3 2
66 3 5 3 1 4 5 3 4 5 5 5 2 2 5 5 4 2 5 4 3 3 5 5 5 3 3 3
67 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
68 2 4 2 4 2 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 3 2 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3
69 4 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 3 4 3 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 3
70 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2
71 5 5 5 1 1 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 2 2
72 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 2 2 3
73 3 1 1 5 1 4 3 3 3 3 4 3 2 3 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5
74 2 3 4 4 2 4 3 4 4 5 4 3 2 3 5 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
75 5 5 5 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
76 5 5 4 1 3 5 3 3 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 4 3 3 5 5 5 5 5 3
77 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
78 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 2
79 3 4 3 2 2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4
80 3 5 3 4 2 4 3 3 5 5 5 1 3 3 5 2 3 4 4 2 2 5 4 4 2 2 2
95
81 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
82 5 5 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2
83 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
84 4 4 4 1 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4
85 2 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 3 4 4 4 2 2 2
86 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3
87 4 4 4 4 1 1 3 3 4 5 5 2 3 3 3 2 1 5 5 2 1 3 2 4 1 2 3
88 3 4 4 3 4 2 4 4 4 5 4 2 2 4 5 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4
89 3 4 3 5 3 1 3 3 4 5 5 3 2 3 5 3 3 4 5 3 3 5 4 5 2 2 3
90 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 1 5 4 2 3 5 5 5 5 3 5
91 5 5 4 4 5 1 3 4 5 5 5 4 2 4 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4
92 5 3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 1 5 4 4 2 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4
93 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 1 5 5 2 2 4 4 4 4 5 4
94 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3
95 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
96 5 5 5 3 2 3 3 2 5 4 5 1 1 4 4 3 1 5 5 3 2 5 5 4 3 4 2
97 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3
98 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4
99 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 5 3 2 3 5 3 1 5 5 2 2 5 5 5 4 5 5
10 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 5 3 3 3 5 2 1 5 5 2 2 4 4 4 3 5 3
0
10 4 5 4 4 4 1 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 1 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3
1
10 3 4 4 3 4 1 3 3 4 5 5 4 3 4 5 4 2 5 5 3 2 5 5 5 3 5 2
2
10 4 5 3 5 3 2 4 4 5 3 3 3 2 4 5 3 3 3 5 1 1 3 3 4 5 3 5
3
10 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 3 2 4 5 3 4 4 5 4 3 4 3
4
96
10 2 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4
5
10 5 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
6
97
25 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
28 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 4
31 5 5 4 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4
32 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
34 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5
35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
37 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
38 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4
39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
40 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5
41 5 5 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5
42 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 3 4 2 4 3 3 4 5 4 5 4 4
44 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
45 4 3 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5
46 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5
47 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 4 4 3 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 3
52 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5
99
53 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4
54 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4
55 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5
56 4 4 3 2 4 4 5 4 4 3 4 3 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
59 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
60 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4
61 4 4 4 2 4 2 4 4 4 5 5 4 4
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
64 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3
65 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3
66 5 4 4 4 5 2 5 5 3 4 5 3 5
67 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4
68 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4
69 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
72 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3
73 4 4 3 3 5 3 4 3 4 5 5 4 4
74 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
76 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
77 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
78 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4
79 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
80 4 3 5 3 4 3 3 3 3 5 5 4 4
100
81 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
83 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
84 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5
85 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4
86 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
87 4 3 3 1 3 1 3 4 5 4 3 3 3
88 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4
89 3 5 5 3 3 3 5 5 3 4 3 3 4
90 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
91 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5
92 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4
93 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3
95 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5
96 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4
97 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4
98 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5
99 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
100 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5
101 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
102 5 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 4 5
103 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3
104 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5
105 3 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3
106 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
101
Unstandardized
Residual
N 106
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,19605723
Most Extreme Absolute ,058
Differences Positive ,033
Negative -,058
Test Statistic ,058
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Latar Belakang
Pendidikan -,020 ,016 -,121 -1,212 ,228
Menengah
Model Summary
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,139 ,038 ,334 3,615 ,000
Pendidikan Menengah
Model Summary
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,142 ,038 ,342 3,721 ,000
Pendidikan Menengah
Model Summary
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,538 ,338 1,291 1,592 ,114
Pendidikan Menengah
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summary
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Latar Belakang
,139 ,038 ,334 3,615 ,000
Pendidikan Menengah
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients