Register
• Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu
atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi
satu.
• Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.
• Jadi untuk menyimpan 4 bit data, register harus
terdiri dari 4 buah flip-flop.
• Register selain digunakan sebagai penyimpan data,
juga sering digunakan sebagai Counter dan operasi
bilangan.
Untuk menyimpan data pada register, dapat dilakukan dengan dua
cara :
Saat sinyal clock diberikan pertama kali, data dari Si masuk ke flip-flop A,
pada saat clock kedua, data dari flip-flop A masuk ke flip- flop B, demikian
seterusnya, sampai keluar ke So.
Jadi pada register SISO untuk membaca data pertama kali dibutuhkan
jumlah clock yang sama banyak dengan jumlah flip-flop yang ada pada
register (dalam hal ini adalah empat).
Parallel In – Serial Out (PISO)
Serial In – Parallel Out (SIPO)
Counter
• Counter (pencacah) merupakan register yang
mampu menghitung jumlah pulsa detak yang
masuk melalui masukan detakannya.
• Pencacah terdiri dari flip-flop yang diserikan
dimana keadaan arus keluaranya ditahan sampai
ada clock .
• Pencacah dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
Synchronous dan Asynchonous, dimana
keduanya dibedakan dengan bagaimana cara
diclock.
• Pencacah Asynchonous didisain dengan
menggunakan flip-flop pada keadaan toggle.
• Flip-flop JK atau D dapat dibuat kedalam keadaan
toggle.
• Flip-flop JK dapat dibuat dalam keadaan toggle
dengan menghubungkan kedua input J dan K
pada logika 1(high).
• Sedangkan untuk flip-flop tipe D, dapat dibuat
dalam keadaan toggle dengan menghubungkan
keluaran Q’ kembali ke input.
• Pencacah asynchonous bekerja dengan
mengkaskade seri flip-flop dalam keadaan toggle
secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop
digunakan sebagai clock untuk flip-flop
berikutnya secara berurutan. Hal ini
menyebabkan flip-flop berubah secara
asynchonous, seperti gelombang.
• Pencacah asynchonous lebih dikenal sebagai
pencacah ripple.
Ripple Counter
High
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
CLR
CLK
Q0
Q0
Q1
Q2
Q3
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0 Tinggi
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
CLR
Pada pencacah riak, waktu tunda propagasi total adalah ntp. Ini
menyebabkan pencacah riak terlalu lambat untuk beberapa
pemakaian tertentu. Guna mengatasi masalah tersebut, dapat
menggunakan sebuah synchronous counter (pencacah
sinkron).
Cara Kerja Synchronous Counter
• CLR yang rendah akan mereset pencacah menjadi Q = 0000.
• Ketika sinyal CLR kembali pada keadaan tinggi, pencacah siap
beroperasi.
• Tepi positif dari pulsa detak yang pertama akan mengisi Q0
untuk menghasilkan Q = 0001.
• Pada saat tibanya tepi positif yang kedua, Q1 dan Q0 secara
serempak mengalami toggle dan kata keluaran menjadi Q =
0010.
• Tepi positif ketiga menaikkan cacahan menjadi Q = 0011, dst.
Keuntungan dari pencacah sinkron terletak pada
kecepatannya.
• Pencacah ini hanya membutuhkan satu kali waktu tunda
propagasi dalam menghasilkan cacahan biner yang tepat
sesudah tibanya tepi sinyal detak.
Controlled Synchronous Counter
COUNT
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
CLR
PR
Q3 D3 Q2 D2 Q1 D1 Q0 D0
CLR
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
CLR
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
Tinggi
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
CLR
LOAD
Tinggi
Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0
CLR