Anda di halaman 1dari 29

REGISTER DAN COUNTER

Register
• Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu
atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi
satu.
• Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.
• Jadi untuk menyimpan 4 bit data, register harus
terdiri dari 4 buah flip-flop.
• Register selain digunakan sebagai penyimpan data,
juga sering digunakan sebagai Counter dan operasi
bilangan.
Untuk menyimpan data pada register, dapat dilakukan dengan dua
cara :

1. Disimpan secara sejajar (Parallel In) :


Pada cara ini semua bagian register atau masing-masing
flip-flop di isi (dipicu) pada saat yang bersamaan.

2. Disimpan secara seri (Serial In) :


Pada cara ini, data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-
flop yang paling ujung (dapat dari kiri atau dari kanan), dan
digeser sampai semuanya terisi.
Bila data digeser dari kanan kekiri disebut “Register geser kiri”
(Shift Left Register), sebaliknya bila data digeser dari kiri
kekanan disebut “Register geser kanan” (Shift Right Register).
Seperti pada penyimpanan data, untuk
mengeluarkan data juga dapat dilakukan dengan
dua cara :
1. Dikeluarkan secara sejajar (Parallel Out)
2. Dikeluarkan secara seri (Serial Out)

Sehingga Register dapat dibagi atas:


1. Parallel In – Parallel Out (PIPO)
2. Serial In – Serial Out (SISO)
3. Parallel In – Serial Out (PISO)
4. Serial In – Parallel Out (SIPO)
Parallel In - Parallel Out (PIPO)
Perhatikan gambar berikut:

A, B, C, dan D adalah sinyal masukan. Saat clock (pemicu)


diaktifkan (Logika 1),maka data yang ada akan dikeluarkan secara
bersamasama ke Q3, Q2, Q1, dan Q0. Saat clock kembali tidak
dipicu (Logika 0), maka apapun masukannya, keluaran Q akan tetap.
Serial In – Serial Out (SISO)
Perhatikan Gambar berikut :

Saat sinyal clock diberikan pertama kali, data dari Si masuk ke flip-flop A,
pada saat clock kedua, data dari flip-flop A masuk ke flip- flop B, demikian
seterusnya, sampai keluar ke So.
Jadi pada register SISO untuk membaca data pertama kali dibutuhkan
jumlah clock yang sama banyak dengan jumlah flip-flop yang ada pada
register (dalam hal ini adalah empat).
Parallel In – Serial Out (PISO)
Serial In – Parallel Out (SIPO)
Counter
• Counter (pencacah) merupakan register yang
mampu menghitung jumlah pulsa detak yang
masuk melalui masukan detakannya.
• Pencacah terdiri dari flip-flop yang diserikan
dimana keadaan arus keluaranya ditahan sampai
ada clock .
• Pencacah dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
Synchronous dan Asynchonous, dimana
keduanya dibedakan dengan bagaimana cara
diclock.
• Pencacah Asynchonous didisain dengan
menggunakan flip-flop pada keadaan toggle.
• Flip-flop JK atau D dapat dibuat kedalam keadaan
toggle.
• Flip-flop JK dapat dibuat dalam keadaan toggle
dengan menghubungkan kedua input J dan K
pada logika 1(high).
• Sedangkan untuk flip-flop tipe D, dapat dibuat
dalam keadaan toggle dengan menghubungkan
keluaran Q’ kembali ke input.
• Pencacah asynchonous bekerja dengan
mengkaskade seri flip-flop dalam keadaan toggle
secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop
digunakan sebagai clock untuk flip-flop
berikutnya secara berurutan. Hal ini
menyebabkan flip-flop berubah secara
asynchonous, seperti gelombang.
• Pencacah asynchonous lebih dikenal sebagai
pencacah ripple.
Ripple Counter
High

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0

Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

CLR

Gambar di atas memperlihatkan sebuah ripple counter


(pencacah riak) yang dibangun dengan flip-flop JK. Karena
masukan J dan K terpasang pada tingkat tegangan tinggi, maka
setiap flip-flop akan mengalami toggle ketika masukan detak
menerima tepi negatif pulsa.
Cara Kerja Ripple Counter

CLK

Q0

Jika CLR rendah, semua flip-flop akan direset dan


menghasilkan kata digital Q3Q2Q1Q0 = 0000. Jika CLR kembali
pada logika tinggi, pencacah telah siap melaksanakan operasi.
Karena flip-flop paling kanan menerima pulsa detak secara
langsung, maka Q0 akan mengalami toggle sekali setiap tepi
negatif pulsa detak.
Selanjutnya
CLK

Q0

Q1

Q2

Q3

Jika Q0 berubah dari 1 menjadi 0, maka flip-flop Q1 akan


menerima sebuah tepi negatif pulsa dan menimbulkan toggle
pada keluaran Q1. Demikian selanjutnya jika sebuah flip-flop
mengalami reset menjadi nol, maka akan menimbulkan toggle
pada flip-flop berikutnya.
Controlled Ripple Counter
COUNT

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0

Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

Sebuah pencacah riak terkendali hanya akan


mencacah pulsa-pulsa detak. Sinyal COUNT
mengendalikan operasi pencacah.
Cara Kerja Controlled Ripple Counter

• Jika COUNT rendah, masukan J dan K akan menjadi rendah.


Ini menyebabkan semua flip-flop tertahan dalam keadaan
sebelumnya meskipun pulsa-pulsa detak terus memasuki
pencacah.
• Bila COUNT tinggi, masukan J dan K ikut menjadi tinggi.
Dalam hal ini pencacah akan bekerja sebagaimana telah
dibahas sebelumnya, yakni setiap tepi negatif dari pulsa
detak akan menambah 1 hitungan pada pencacah.
Synchronous Counter

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0 Tinggi

Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

CLR

Pada pencacah riak, waktu tunda propagasi total adalah ntp. Ini
menyebabkan pencacah riak terlalu lambat untuk beberapa
pemakaian tertentu. Guna mengatasi masalah tersebut, dapat
menggunakan sebuah synchronous counter (pencacah
sinkron).
Cara Kerja Synchronous Counter
• CLR yang rendah akan mereset pencacah menjadi Q = 0000.
• Ketika sinyal CLR kembali pada keadaan tinggi, pencacah siap
beroperasi.
• Tepi positif dari pulsa detak yang pertama akan mengisi Q0
untuk menghasilkan Q = 0001.
• Pada saat tibanya tepi positif yang kedua, Q1 dan Q0 secara
serempak mengalami toggle dan kata keluaran menjadi Q =
0010.
• Tepi positif ketiga menaikkan cacahan menjadi Q = 0011, dst.
Keuntungan dari pencacah sinkron terletak pada
kecepatannya.
• Pencacah ini hanya membutuhkan satu kali waktu tunda
propagasi dalam menghasilkan cacahan biner yang tepat
sesudah tibanya tepi sinyal detak.
Controlled Synchronous Counter
COUNT

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0

Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

CLR

Pada pencacah sinkron terkendali, sinyal COUNT yang rendah


membuat semua flip-flop menjadi tidak aktif. Bila COUNT
dijadikan tinggi, rangkaian akan berfungsi sebagai pencacah
sinkron. Artinya, setiap tepi positif dari detak akan menaikkan
satu angka cacahan.
Ring Counter

PR
Q3 D3 Q2 D2 Q1 D1 Q0 D0

CLR CLR CLR

CLR

Sebuah pencacah lingkar (putar) tidak mencacah dengan


bilangan biner tapi bekerja dengan kata-kata yang hanya
memiliki satu bit tinggi. Pencacah ini berguna untuk
mengendalikan suatu deretan operasi, karena kita dapat
mengaktifkan pada setiap saat hanya satu di antara beberapa
piranti yang ada.
Cara Kerja Ring Counter

• Jika CLR rendah dan kemudian menjadi tinggi lagi, maka


kata keluaran pertama adalah Q = 0001.
• Tepi pulsa detak yang pertama menggeser bit paling kiri
(MSB) ke dalam posisi paling kanan (LSB). Bit-bit yang lain
bergeser ke kiri satu posisi sehingga keluaran menjadi Q =
0010.
• Tepi positif yang kedua menyebabkan operasi pemutaran ke
kiri berikutnya, sehingga keluaran menjadi Q = 0100.
• Demikian seterusnya hingga tepi positif ke empat memulai
siklus yang sama, karena pemutaran ke kiri menghasilkan
0001.
Mod-10 Counter
Tinggi

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

CLR

Sebuah pencacah modulus-10 mencacah dari


0000 hingga 1001. Pada pulsa detak ke sepuluh,
pencacah membangkitkan sinyal CLR-nya sendiri
dan angka pencacahan melompat kembali ke
0000. Pencacah mod-10 dikenal juga sebagai
rangkaian pembagi-10.
Down Counter
PRE
Tinggi

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

Sebuah pencacah turun dapat mencacah dari 1111 sampai


0000. Setiap flip-flop mengalami toggle ketika bila masukan
sinyal detak berubah dari 1 menjadi 0. Masukan ini ekivalen
dengan perubahan dari 0 ke 1 pada keluaran yang tidak
dikomplemen kan. Misalnya, q1 mengalami toggle bila Q0
berubah dari dari 1 menjadi 0; dan ini ekivalen dengan Q0 yang
berubah dari 0 menjadi 1.
Cara Kerja Down Counter
• Mula-mula preset PRE berupa sinyal rendah dan
menghasilkan kata keluaran Q = 1111.
• Pada waktu PRE menjadi tinggi, operasi akan dimulai.
Perhatikan bahwa Q0 mengalami satu kali toggle pada setiap
pulsa detak.
• Pulsa detak yang pertama hanya menghasilkan satu toggle
negatif (perubahan dari 1 ke 0) dalam Q0 sehingga kata
keluaran menjadi Q = 1110.
• Pulsa detak yang kedua menghasilkan satu toggle positif
dalam Q0, dan mengakibatkan toggle satu toggle negatif
pada Q1. Hasilnya adalah Q = 1101.
Selanjutnya
• Pada pulsa detak yang ketiga, Q0 mengalami
toggle negatif, dan Q = 1100. Pada pulsa detak
yang ke-empat, Q0 mengalami toggle positif, Q1
mengalami toggle positif dan Q2 mengalami toggle
negatif. Hasilnya adalah Q = 1011. Demikian
seterusnya hingga Q = 0000.
• Pada pulsa detak berikutnya, seluruh flip-flop
mengalami poggle positif dan menghasilkan angka
cacahan Q = 1111. Selanjutnya siklus yang sama
akan berulang kembali.
Up-Down Counter
ATAS
Q2 Q2 Q1 Q1 Q0 Q0

Tinggi

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

CLR

Keluaran-keluaran flip-flop dihubungkan dengan


jaringan pengarah pengemudi (steering network)
Sebuah sinyal kendali UP menghasilkan baik
pencacahan turun maupun pencacahan naik.
Cara Kerja Up-Down Counter

Jika sinyal UP merupakan tingkat logika rendah,


Q2, Q1 dan Q0 akan disalurkan ke masukan-
masukan detak, dan ini akan menghasilkan
pencacahan turun.
Di pihak lain, apabila UP tinggi, Q2, Q1 dan Q0 akan
menggerakkan masukan-masukan detak dan
rangkaian menjadi sebuah pencacah naik.
Presetable Counter
P3 P2 P1 P0

LOAD

Tinggi

Q3 J3 Q2 J2 Q1 J1 Q0 J0
CLK
Q3 K3 Q2 K2 Q1 K1 Q0 K0

CLR

Dalam sebuah presetable counter, pencacahan dapat


dimulai dari bilangan yang lebih besar daripada nol.
Pencacahan dimulai dari bilangan P3P2P1P0, sebuah
bilangan antara 0000 dan 1111.
Cara Kerja Presetable Counter
• Bila LOAD rendah, semua gerbang NAND memiliki keluaran
tinggi. Karena itu masukan preset dan clear dari semua flip-
flop menjadi tak-aktif. Dalam hal ini rangkaian melakukan
pencacahan naik. Masukan-masukan data dari P3 sampai P1
sama sekali tidak memberikan pengaruh karena gerbang-
gerbang NAND tidak aktif.
• Pada waktu LOAD tinggi, masukan-masukan data dan
komplemennya akan lolos melaluigerbang-gerbang NAND
dan melakukan preset terhadap pencacah sehingga
keluarannya menjadi P3P2P1P0.
• Ketika LOAD kembali rendah, rangkaian kembali berfungsi
sebagai pencacah.

Anda mungkin juga menyukai