Anda di halaman 1dari 5

PONDASI MINI BOR (PONDASI STROUS)

Pondasi mini bor atau pondasi strous adalah pondasi dangkal yang dibuat untuk
menahan beban yang tidak terlalu besar (biasanya gedung lantai dua atau tiga) pada
kondisi tanah medium. Pondasi ini mempunyai diameter antara 20 cm sampai dengan
40 cm degan kedalaman pondasi tidak lebih dari 5 meter seperti pda Gambar 1.

Gambar 1. Pondasi strous


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pondasi strous untuk
mendukung beban struktur bagian atas adalah :
1. Penentuan panjang strous atau elevasi ujung pondasi, penentuan panjang strous
sangat bergantung pada kondisi lapisan tanah. Untuk lebih memberikan hasil yang
baik dan akurat penting dilakukan pengujian tanah lebih dari satu titik pengujian
2. Kondisi muka air tanah, kondisi muka air tanah yang selalu tinggi di sepanjang
musim akan sangat berpengaruh pada kualitas pengecoran beton dalam
pelaksanaannya.
3. Jenis tanah di lokasi, pada jenis tanah yang mempunyai sifat mudah longsor (loose)
memerlukan metode tertentu dalam pelaksanaan pengecoran.
4. Indeks plastisitas tanah (IP), tanah dengan nilai IP>20 menunjukkan bahwa tanah tsb
merupakan tanah kembang susut/ekspansive/swelling soil. Jika kondisi kadar air
tanah pada lapisan tanah tsb selalu berubah ubah maka sangat penting
dipertimbangkan pengaruh kembat susut tanah terhadap pondasi.
5. Lapisan tanah urug, jika terdapat tanah timbunan maka harus dipastikan konsolidasi
akibat beban timbunan pada tana asli sdh selesai jika penurunan konsolidasi masih
belum selesai maka akan terjadi gaya gesek negatif pada tiang (Negative Skin
friction) yag akan sangat membahayakan bagi daya dukung pondasi.
Untuk merencanakan daya dukung pondasi strous biasanya diguakan data enyelidikan
tanah berupa sondir (Gambar 2). Grafik hasil sondir (Gambar 3) terdiri atas dua data
utama yang digunakan daalam perhitugan daya dukung pondasi strous yaitu Tekanan
Konus (qc) dan Jumlah Hambatan Pelekat (JHP/Total Friction).

Gambar 2. Alat Sondir (Ducth Penetration Conus Test)

JHP

qc

Gambar 3. Grafik Sondir


Tahapan Perencanaan Pondasi Strous
Langkah langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan pondasi strous sebagai
berikut :
1. Tentukan beban aksial dari bangunan atas (Pu) dan momen (Mo) yang bekerja pada
pondasi dari perhitungan statika.
2. Tentukan panjang tiang strous atau titik ujung tiang strous (biasanya tdk lebih dari -
5.00) dari data sondir yang diketahui.
3. Tentukan diameter strous yang akan digunakan (sesuai alat bor yang ada), nilai qc
dan JHP dari data sondir pada titik ujung strous yang direncanakan.
4. Hitung kapasitas tiang tunggal strous, nilai Q ijin strous harus ebih besar dari beban
yang bekerja dari bangunan atas (Pu dan Mo).
5. Jika Qijin satu tiang msh lebih kecil dari beban dari bangunan atas (kolom) maka
diperlukan pondasi kelompok tiang (n tiang > 1).
Persamaan yang diguakan dalam menghitung Qijin satu tiang adalah persamaan dari
PU, yaitu :

qcxA kel .tiangxJHP


Qtiang = x
3 5
dengan :

Qtiang : Kapasitas Tiang Tunggal ( Kg)

qc : Nilai Penetrasi Konus (Kg/cm2 )

Kel.tiang : Keliling Tiang Bor (cm)

JHP : jumlah Hambatan Pelekat (Kg/cm2 )

3 dan 5 : Angka Keamanan

Contoh Soal-1 (Tiang Tunggal)


1. Hasil perhitungan statika dari suatu gedung Rumah Toko dua lantai diketahui beban
aksial yang bekerja pada kolom sebesar 5,7 ton, rencanakan suatu podasi strous jika
daa sondir seperti pada Gambar berikut.
Penyelesaian :
direncanakan panjang tiang 3 meter (Tiang+tebal poer), diameter 30 cm, dari data
sondir pada kedalaman 3 meter diketahui nilai qc = 14 kg/cm2 dan JHP = 140 kg/cm2.
Jika tebal poer pondasi pada pondasi strous aalah 50 cm maka panjang efektif
pondasi adalah 2,50 meter, maka daya dukung ijin 1 tiang dari pondasi strous
tersebut adalah :
Luas Pondasi (A) = 3,14 x ¼ x 302 = 706,5 cm2.
Kel. Pondasi = 3,14 x 30 = 94,2 cm.

= 3297 + 2637,6
= 5934,6 kg = 5,9 ton < Pu (5,7 ton)........ok.
Poer h= 50 cm

Strous L = 250 m

Tampak Samping Pondasi Strous

30 cm 30 cm

30 cm

30 cm

D strous = 30 cm

Anda mungkin juga menyukai