Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL STUDI KASUS

PENGELOLAAN PASIEN MENARIK DIRI DENGAN TERAPI


AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KARYA TULIS ILMIAH

DARMAWAN TRI RAHARJA

P1337420218006

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PURWOKERTO JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
PROPOSAL STUDI KASUS

PENGELOLAAN PASIEN MENARIK DIRI DENGAN TERAPI


AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KTI

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada

Program Studi D III Keperawatan Purwokerto

DARMAWAN TRI RAHARJA

P1337420218006

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang betandatangan di bawah ini :

Nama : Darmawan Tri Raharja

NIM : P1337420218006

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan kasus yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbuki atau dapat dibuktikan laporan kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

RATA KANAN!!!!

Purwokerto, 4 Desember 2020

Yang membuat pernyataan,

Darmawan Tri Raharja

iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal studi kasus oleh Darmawan Tri Raharja NIM. P13374202180006


dengan judul Pengelolaan Pasien Menarik Diri Dengan Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Purwokerto, 4 Desember 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Herry Prasetyo,MN Mukhadiono,SST,M.H

NIP. 19730613 199803 1 001 NIP. 1950121 198403 1 001

SPACE 1

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal studi kasus oleh Darmawan Tri Raharja NIM. P1337420218006


dengan judul Pengelolaan Pasien Menarik Diri Dengan Terapi Kelompok
Aktivitas Sosialisali SPELING!!!!!! ini telah dipertahankan di depan dewan
penguji pada tanggal 30 November 2020 ???? (TANGGAL UJIAN
PROPOSAL????

Dewan Penguji :

Widyo Subagyo,SST,MMR Ketua Penguji ( )


NIP. 19750707 2001 1 001
Mukhadiono,SST,M.H Penguji I ( )
NIP. 1950121 198403 1 001
Herry Prasetyo,MN Penguji II ( )
NIP. 19730613 199803 1 001
SATU ENTER!!!!
Mengetahui,

Ketua Prodi DIII Keperawatan Purwokerto

Walin, SST.,M.Kes

NIP. 19650423 198803 2 002

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,


atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan proposal studi kasus
berjudul “Pengelolaan Pasien Menarik Diri Dengan Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi” sesuai dengan waktu yang di rencanakan.

Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat


adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :

1. Bapak DR. Marsum, BE, S.Pd, MHP. Selaku Direktur Politeknik


Kesehatan Kemenkes Semarang
2. Bapak Suharto, S.Pd., MN. Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Semarang
3. Ibu Walin, SST., M.Kes. Selaku Ketua Program Studi D III
Keperawatan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
4. Bapak Widyo Subagyo,SST,MMR., selaku Ketua Penguji.
5. Bapak Mukhadiono,SST,M.H. selaku dosen pembimbing i karya tulis
ilmiah
6. Bapak Herry Prasetyo,MN. selaku dosen pembimbing ii karya tulis
ilmiah
456 CEK, LEBIH TELITI!!!!!!
7. Ibu Siti Maulidah S.Pd., S.Kep., Ns., M.Kes. selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi dan
bimbingan
8. Bapak dan ibu dosen serta tenaga kependidikan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang Prodi D III Keperawatan Purwokerto yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti
perkuliahan dan penulisan laporan proposaln ini.
9. Keluarga tercinta terutama kedua orang tua saya ibu Endang Supriyati
dan bapak Masdi yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan
dan nasehat.

vi
10. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2018 Program Studi D III
Keperawatan Purwokerto.
11. Teman-teman kelas 3A yang sudah senantiasa menemani dan saling
memberikan semangat untuk mencapai kesuksesan.
12. Teman-temanku Sadawira (Ahsan, Galang, Jun, Cahyo, Panji, Izul)
yang selalu memberikan semangat dan tempat persambatan selama
pembuatan karya tulis ini.
13. Teman dekatku (Ananda Farahdila) yang sudah menemani dan
memberi semangat dalam pembuatan laporan kasus ini. TIDAK
BOLEH MENYEBUTKAN HAL INI DALAM KTI!!!!!!!!!!!!!!!

14. Teman-teman dirandra mahanta yang memberikan dukungan dan


semangat selama pembuatan laporan kasus ini.

15. Pihak-pihak yang telah memberikan saran dan bantuan dalam


penyelesaian laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan proposal ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi para
pembaca khususnya bagi penulis sendiri. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Purwokerto, 4 Desember 2020

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

HALAMAN SAMPUL..................................................................................ii

HALAMAN KEASLIAN PENULISAN......................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................v

KATA PENGANTAR...................................................................................vi

DAFTAR ISI...............................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4

A. Pengkajian...........................................................................................4
B. Diagnosa Keperawatan.......................................................................6
C. Perencanaan........................................................................................6
D. Pelaksanaan.........................................................................................8
E. Evaluasi...............................................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................10

A. Rancangan Penelitian........................................................................10
B. Subjek Penelitian..............................................................................10
C. Fokus Studi.......................................................................................10
D. Definisi Operasional.........................................................................10
E. Tempat Dan Waktu...........................................................................11
F. Pengumpulan Data............................................................................11

viii
G. Cara Pengolahan Data.......................................................................11
H. Penyajian Data..................................................................................12
I. Etika Penulisan.................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan fungsi penurunan sosial yang dialami seseorang di
dalam diagnose SPELLING keperawatan jiwa disebut isolasi sosial.
Perilaku menarik diri (WORD CHOICE-KONSISTENSI DENGAN
JUDUl!!!!merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan maupun komunikasi dengan orang lain.
Isolasi sosial adalah dimana keadaan seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya (HARUS ADA REF............). Pasien mungkin
merasa ditolak, tidak terima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain. Mungkin juga untuk
menghindar dari orang lain agar pengalaman yang tidak menyenangkan
tidak terulang lagi (Yosep, 2011).
Perilaku yang sering ditampilkan pasien isolasi sosial antara lain
penarikan diri, tidak komunikatif, mencoba menyendiri, asyik dengan
pikiran dan dirinya sendiri, tidak ada kontak mata, perilaku bermusuhan,
dampak dari perilaku diatas sering tidak dijadikan perioritas karena tidak
mengganggu secara nyata. (TIDAK ADA SATU PARAGRAPH HANYA
SATU KALIMAT!!!!!!!!!!
Namun apabila isolasi sosial tidak ditangani dengan baik bisa
menimbulkan masalah berupa risiko perubahan sensori persepsi, gangguan
defisit perawatan diri halusinasi sebagai bentuk gejala negative yang tidak
tertangani dan dapat memicu terjadinya gejala positif. Penurunan
produktifitas pada pasien menjadi dampak negative dari isolasi sosial yang
tidak di tangani (Brelannd-Noble etal, 2016). Depresi juga dapat terjadi
pada klien halusinasi dengar sebesar 40%. Kejadian bunuh diri juga terjadi
pada 9% sampai 13% klien skizofrenia, percobaan bunuh diri juga
dilakukan klien skizofrenia sebesar 20-50%. Oleh sebab itu tindakan
keperawatan yang tepat sangat dibutuhkan agar dampak yang ditimbulkan
tidak berlarut larut.

1
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2013
sekitar 45 juta orang didunia mengalami gangguan jiwa. Tahun 2016
terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena
bipolar, 21 juta orang terkena skizofrenia serta 47,5 juta terkena demensia.
(TAMBAHKAN KALIMAT DAN REFERENSI DI SINI........BALANCE
PARAGRAPH
JANGAN ADA PARAGRAPH YANG KURUS DAN GEMUK,
HARUS SEIMBANG!!!!!
RISKESDAS tahun 2013 menunjukan data gangguan jiwa sebesar
0,17%, atau sekitar 1,1 juta orang atau 5,2% dari jumlah penderita
Skizofrenia di seluruh dunia. Skizifrenia adalah gangguan jiwa yang dapat
ditunjukan dengan penurunan dan ketidakmampuan berkomunikasi,
gangguan realita (halusinasi dan waham), afek tumpul atau tidak wajar,
gangguan kognitif (ketidak mampuan berfikir abstrak) serta kesulitan
melakukan aktivitas sehari-hari TOLONG FOKUS PADA MENARIK
DIRI!!!(Kirana, SAC, Keliat, BA, Mustikasari, 2015). BACA BUKU
PANDUAN CARA PENULISAN KUTIPAN!!!!! Berdasarkan akibat
tersebut setidaknya perawat memiliki peran penting dalam memberikan
intervensi keperawatan baik secara individu atau keluarga.
B. RUMUSAN MASALAH

Manusia merupakan makhluk sosial karena sepanjang 24 jam siklus


kehidupan, seseorang memerlukan komunikasi dan interaksi dengan orang
lain, dengan demikian manusia akan saling bergantung satu sama lain. Dalam
karya tulis ini penulis akan meneliti bagaimanakah Pengelolaan Pasien
Menarik Diri setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok Sosial mengingat
jika tidak ditangani akan berdampak pada sistim klien secara keseluruhan
yaitu keluarga dan lingkungan sosialnya

KONSISTEN PADA PENGGUNAAN KATA KLIEN ATAU


PASIEN

CARA PENULISAN: HURUF KAPITAL DITENGAH


KALIMAT?????

2
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendiskripsikan pengelolaan pasien menarik diri dengan terapi
aktivitas kelompok sosial.
2. Tujuan Khusus
1. Mampu mengumpulkan data (subjektif/objektif dan data sekunder)
yang spesifik pada pengkajian pasien menarik diri dengan terapi
aktivitas kelompok sosial.
2. Mampu merumuskan diagnose keperawatan menarik diri dengan
terapi aktivitas kelompok sosial.
3. Mampu menyusun perencanaan yang tepat untuk mengatasi
menarik diri dengan terapi aktivitas kelompok sosial.
4. Mampu mengimplementasikan tindakan keperawatan yang
menunjukan dilakukan pada masalah menarik diri dengan terapi
aktivitas kelompok sosial.
5. Mampu mengevaluasi masalah keperawatan yang menunjukkan
masalah menarik diri dengan terapi aktivitas kelompok sosial.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat teoritis
Menambah khasanah keilmuan sehingga memberikan peningkatan
ilmu pengetahuan dalam mencari pemasalahan pada klien menarik diri
dengan terapi aktivitas kelompok sosial.
2. Manfaat Praktis
1) Manfaat bagi pelayanan masyarakat
Hasil laporan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah keluasan ilmu dan peningkatan teknologi terapan dalam
asuhan keperawatan untuk klien menarik diri dengan terapi
aktivitas kelompok sosial.
2) Manfaat bagi masyarakat
Hasil laporan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi masyarakat sebagai sumber informasi tentang isolasi sosial :
menarik diri yang ada di dalam masyarakat, sehingga masyarakat

3
dapat mengetahui cara penanganan pasien menarik diri dengan
tepat.

MENGAPA MANFAAT UNTUK PASIEN DAN KELUARGA TIDAK


ADA?????

KAMU MELAKUKAN ASKEP UNTUK SIAPA?????????

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian (
Isolasi sosial (TIDAK SESUAI JUDUL KAMU??????adalah
keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya (HARUS
ADA REFERENSI??????. Pasien mungkin (KAMU TIDAK YAKIN???
merasa di tolak, tidak terima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain. Data yang perlu dikaji pada
pasien dengan gangguan isolasi sosial dapat berupa data obyektif dan data
subyektif. Untuk mengkaji pasien isolasi sosial CEK SECARA
MANDIRI!!!!!!!!!!!!!kita dapat menggunakan wawancara dan observasi
kepada pasien dan keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji adalah :
a. Identitas.
Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa
pubertas.
b. Keluhan utama.
K0065luhan (WHAT DO YOU MEAN????utama yang menyebabkan
pasien dibawa ke rumah sakit akibat adanya kemunduran kemauan dan
kedangkalan emosi.
c. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi sangat erat kaitannya dengan faktor etiologi yakni
keturunan, endokrin, metabolisme, susunan saraf pusat, dengan
kelemahan ego.
d. Psikososial.
1) Genogram.
Orang tua penderita skizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya
7-16% skizofrenia, bila keduanya menderita 40-68%, saudara tiri
kemungkinan 0,9-1,8%, saudara kembar 2,15%, dan saudara
kandung 7-15%
2) Konsep diri.

5
Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai
pasien akan mempengaruhi konsep diri pasien.

3) Hubungan sosial.
Pasien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka
melamun, dan berdiam diri.
4) Spiritual.
Aktivitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan.
e. Status Mental.
1) Penampilan diri.
Pasien tampak lesu, tidak bergairah, rambut acak-acakan, kancing
baju tidak tepat, resleting tidak terkunci, baju tidak diganti, baju
terbalik, sebagai manifestasi kemunduran kemauan pasien.
2) Pembicaraan.
Nada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis.
3) Aktivitas motorik.
Kegiatan yang dilakukan tidak bervariatif, kecenderungan
mempertahankan pada suatu posisi yang dibuatnya sendiri
(katalepsia).
4) Emosi.
Emosi dangkal.
5) Afek.
Dangkal, tidak ada ekspresi roman muka.
6) Interaksi selama wawancara.
Cenderung tidak kooperatif, kontak mata berkurang, tidak mau
menatap lawan bicara, diam.
7) Persepsi.
Tidak terdapat halusinasi atau waham.
8) Proses berfikir.
Gangguan proses berfikir jarang ditemukan.
9) Kesadaran.

6
Kesadaran berubah, kemampuan mengadakan hubungan serta
pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah tergantung
pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan (secara kualitatif).
10) Memori.
Tidak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu,dan
orang.
11) Kemampuan penilaian.
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam
suatu keadaank, selalu memberikan alasan meskipun alasan tidak
jelas atau tepat.
12) Tilik.
Tidak ada yang khas.
f. Kebutuhan Sehari-hari
Pada pemulaan, penderita kurang memperhatikan diri dan
keluarganya, makin mundur dalam pekerjaan akibat kemunduruan
kemauan. Minat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sangat
menurun dalam hal makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian, dan
istirahat tidur.
B. Diagnosa Keperawatan.(BACA SDKI................?

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan


respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi
dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah. Masalah keperawatan
yang biasa muncul pada pasien gangguan jiwa adalah :

a. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri


rendah.
b. Gangguan persepsi sensori : halusinasi (pendengaran,
penglihatan, pengecapan, kinestetik, penciuman, taktil).
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

7
C. Perencanaan (PAKAI SIKI...........????
Dari gangguan pada pasien isolasi sosial terdapat beberapa masalah
keperawatan yang mungkin muncul namun, penulis hanya akan membahas
tentang masalah isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga
diri rendah yang mempunyai intervensi sebagai berikut :
a. Tujuan
1) TUM:
Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
2) TUK:
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Pasien mampu menyebutkan penyebab menarik diri.
c. Pasien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan
sosial dan kerugian menarik diri.
d. Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara
bertahap.
e. Pasien mampu menjelaskan perasaannya setelah
berhubungan sosial.
f. Pasien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas
hubungan sosial.
g. Pasien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
b. Intervensi
1) Bina hubungan saling percaya.
2) Tanyakan pada pasien tentang orang yang tinggal serumah dengan
pasien, orang yang dekat dengan pasien dan apa yang membuat
pasien dekat dengan orang tersebut.
3) Diskusikan dengan pasien penyebab menarik diri atau tidak mau
bergaul dengan orang lain.
4) Beri pujian terhadap kemampuan pasien mengungkapkan
perasaannya.
5) Diskusikan bersama pasien tentang manfaat berhubungan sosial
dan kerugian menarik diri.

8
6) Beri pujian terhadap kemampuan pasien mengungkapkan
perasaannya.
7) Observasi perilaku pasien saat berhubungan sosial.
8) Beri motivasi dan bantu pasien untuk berkomunikasi.
9) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan pasien bersosialisasi.
10) Libatkan pasien dalam terapi aktivitas kelompok sosial.
11) Beri pujian terhadap kemampuan pasien memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang dilaksanakan.
12) Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung
untuk mengatasi perilaku menarik diri.
13) Diskusikan potensi keluarga untuk membantu pasien mengatasi
perilaku menarik diri.
14) Latih keluarga cara merawat pasien menarik diri.
15) Beri motivasi keluarga agar membantu pasien untuk bersosialisasi.
16) Diskusikan dengan pasien tentang manfaat dan kerugian tidak
minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek
samping penggunaan obat.
17) Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan
dokter.
D. Pelakasanaan
Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi
(rencana tindakan yang telah ada) dalam melakukan implementasi pasien
dengan gangguan isolasi sosial harus sesuai dengan strategi pelaksanaan
yaitu :
a. SP I Pasien
1. Membina hubungan saling percaya.
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
3. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang.
b. SP II Pasien

9
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang.
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
c. SP III Pasien
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Memberikan kesempatan kepada pasien berkenalan dengan 2 orang
atau lebih.
3. Menanyakan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
E. Evaluasi (PAKAI SLKI......?????
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada pasien. Evaluasi dilakukan terus-menerus pada
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi itu sendiri terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan segera setelah tindakan
dilakuakan dan evaluasi sumatif dilakuakan setelah proses keperawatan
dilakukan. Evaluasi diharapkan pasien dapat berinteraksi dengan orang
lain pasien dapat membina hubungan sakung percaya, pasien mampu
menyebutkan penyebab menarik diri, pasien mampu menyebutkan
keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Pengambilan kasus ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan
untuk mendiskripsikan peristiwa atau fenomena yang ada pada saat ini.
Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi kasus yang menggambarkan asuhan
keperawatan jiwa isolasi sosial: menarik diri dan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi
B. Subjek Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yang akan di guunakan adalah pasien
menarik diri yang tinggal di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten
Sukoharjo. Pasien menyetujui dan bersedia di beri tindakan pengelolaan
keperawatan
KRITERIA INKLUSI PASIEN?????
C. Fokus Studi
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mengambil fokus studi
Latihan Sosialisasi. Latihan Sosialisasi merupakan suatu keterampilan sosial
yang berisi diskusi tentang penyebab isolasi sosial, diskusi tentang
keuntungan bersosialisasi dan kerugian tidak bersosialisasi serta latihan
berkenalan. Latihan keterampilan sosial secara luas memberikan keuntungan
dengan meningkatkan interaksi, ikatan aktivitas sosial, mengekspresikan
perasaan kepada orang lain dan perbaikan kualitas kerja. Setelah dilakukan
latihan sosialisasi diharapkan pasien mulai berpartisipasi dalam aktivitas
sosial seperti interaksi dengan teman dan perawat. Latihan keterampilan
sosial sangat berguna dalam meningkatkan fungsi sosial pada pasien isolasi
sosial karena pasien dapat belajar dan melaksanakan keterampilan dasar
yang dibutuhkan untuk hidup mandiri, belajar dan bekerja dalam
komunikasi tertentu. (LEBIH SINGKAT PADAT DAN JELAS,
KONSISTENSI DENGAN JUDL!!!!
D. Definisi Operasional
Isolasi sosial merupakan suatu keadaan dimana seorang menghindari
hubungan dengan orang lain. Hal ini dilakuan sebagai suatu pertahanan diri

11
ketika dirinya merasa terancam terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.
Dalam karya tulis ilmiah ini penulis mengambil 1 pasien. Dalam merawat
pasien isolasi sosial: menarik diri, penulis menerapkan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi sebagai upaya latihan sosialisasi untuk meningkatkan
kemampuan pasien dalam bersosialisasi. Terapi aktivitas kelompok sosial
ini dilaksanakan dengan cara menerapkan Strategi Pelaksanaan pada pasien
isolasi sosial.
E. Tempat dan Waktu
1. Tempat : Studi kasus dilakukan di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru,
Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
2. Waktu : Pengelolaan karya tulis ilmiah ini di lakukan pada bulan April
2021.
F. Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan berdasarkan teori dari
H. Zaidin Ali (2016).
a) Wawancara: adalah suatu komunikasi timbal balik (dua arah)
antara perawat dan klien yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi klien, yang datanya dibutuhkan oleh perawat untuk
menegakan diagnosis.
b)Pemeriksaan fisik: bermanfaat dalam hal mendapatkan data
yang lebih akurat melalui cara langsung melihat, atau meraba
bagian bagian yang sakit.
c)Pengamatan (observasi): bermanfaat terutama dalam hal
melengkapi atau menyempurnakan metode lain.
d) Studi dokumentasi: bermanfaat dalam hal dapat mempelajari
pengalaman kesehatan klien yang lalu untuk diperhatikan pada
asuhan keperawatan yang akan datang.
CARA PENGETIKAN, TANDA BACA!!!!
G. Cara Pengolahan Data
Cara pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan anamnesa secara
langsung kepada pasien. Dari hasil anamnesa tersebut nantinya akan diolah
menjadi sebuah analisa data yang akan memunculkan diagnosa
keperawatan. Dari diagnosa keperawatan tersebut dibuat intervensi

12
keperawatan lalu di implementasikan ke dalam implementasi keperawatan
yang hasilnya akan di evaluasi ke dalam evaluasi keperawatan.
H. Penyajian Data
Setelah dilakukan pengelolaan data dan didapatkan hasil penulisan, maka
data hasil studi kasus di sajikan dalam bentuk teks (tersetruktur) atau narasi
dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek yang
menjadi kelolaan sebagai data pendukungnya. Kerahasiaan dari pasien
dijamin dengan cara menyamarkan identitas pasien.
I. Etika Penelitian
Menurut Nursalam (2008), prinsip etika menjelaskan bahwa data dapat
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1. Prinsip Manfaat
Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
partisipan, selain itu peneliti berhati-hati dalam mempertimbangkan
resiko dan keuntungan yang akan berakibat kepada partisipan pada
setiap tindakan.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
Partisipan dilakukan secara manusiawi yang mempunyai hak
memutuskan untuk bersedia menjadi partisipan atau tidak, tanpa adanya
sanksi apapun atau yang dapat mengganggu kesembuhannya (right to
self determination).
3. Keadilan (Justice)
1. Partisipan diperhatikan secara adil, baik sebelum, selama, dan
sesudah keikut sertaan dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi.
Partisipan juga mempunyai hak agar data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonimity) dan
rahasia (confidentiality). Setelah subyek mendapatkan informasi
secara lengkap tentang tujuan penelitian yang dilaksanakan,
selanjutnya penelitki memberikan informed consent.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hastutiningtyas, W. R., & Setyabudi, I. 2016. Peran Terapi Aktivitas Kelompok


Sosialisasi (Taks) Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Dan
Masalah Isolasi Sosial Pasien (Review Literatur). Care: Jurnal
Ilmiah Ilmu Kesehatan, 4(3), 62-69.

Kirana, S. A. C. 2018. Gambaran Kemampuan Interaksi Sosial Pasien Isolasi


Sosial Setelah Pemberian Social Skills Therapy di Rumah
Sakit Jiwa. Journal of Health Sciences, 11(1).

Suwarni, S., & Rahayu, D. A. 2020. Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada


Pasien solasi Sosial Dengan Penerapan Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi Sesi 1-3. Ners Muda, 1(1), 11-17.

Nursalam, 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba


Medika.

14

Anda mungkin juga menyukai