Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PENDAHULUAN GOUT

ARTHRITIS

Dosen Pengampu: Ns. Intan Batubara M.Kep., MSN

DISUSUN OLEH :

NIA PUTRI RAHAYU

NIM.P18208

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Menurut American College of Rheumatology (2012), gout arthritis adalah
penyakit akibat dari radangnya persendi yang kemungkinan telah dialami sejak
lama, dan gejalanya biasanya berupa episodik berat dan nyeri akibat inflamasi
sendi. Asam urat juga disebut gout artritis yaitu suatu penyakit yang menyerang
pada persendian dan paling banyak dialami oleh lansia. Namun tidak jarang
penyakit asam urat ditemukan juga pada golongan pra-lansia (Damayanti, 2012).

Secara umum asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal
dari makanan yang telah dikonsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat
dalam bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain
bahan makanan yang mengandung zat purin kemudian kita konsumsi, maka zat
purin dari bahan makanan tersebut akan berpindah ke dalam tubuh kita.
Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin seperti daun melinjo,
bayam dan kangkung (Hidayat, 2007).

2. Etiologi
Menurut (Ahmad, 2011) penyebab asam urat yaitu :

a. Faktor dari luar

Faktor dari luar bersumber dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.


Makanan dengan kadar purin tinggi kemudian sering dikonsumsi
menyebabkan terjadinya cepatnya peningkatan asam urat.

b. Faktor dari dalam

Adapun faktor dari dalam yaitu terjadinya proses penyimpangan


metabolisme yang pada umumnya berkaitan dengan faktor usia, sesorang
yang usianya diatas 40 tahun memiliki resiko besar terjangkit asam urat.
Selain itu, asam urat sendiri bisa juga disebabkan oleh penyakit sumsum
tulang , penyakit darah, konsumsi obat – obatan, alkohol, dan obesitas
(kegemukan).
3. Manifestasi Klinik
Penyakit gout arthritis memiliki tanda dan gejala tertentu tetapi hampir pasti
penderita mengalami sebagai berikut:

a. Terjadi peradangan dan nyeri pada sendi maksimal selama sehari

b. Adanya kadar asam urat yang berlebih dalam darah

c. Terdapatnya kristal asam urat yang khas dalam cairan sendi

d. Serangan unilateral di satu sisi pada sendi terutama sendi ibu jari

e. Terlihat kemerahan pada sendi

f. Terjadi pembengkakan pada salah satu sendi tetapi tidak ditemukan bakteri
pada serangan atau inflamasi

g. Suhu badan meningkat

h. Kepala terasa sakit (Fitriana, 2015).

4. Patofisiologi dan pathway


a. Patofisiologi
Kelainan pada sendi terjadi akibat ditemukan penimbunan kristal di
membrane sinovia dan tulang rawan artikul. Saat fase lanjut akan
menyebabkan terjadi erosi pada tulang rawan, poliferasi synovia,
pembentukan panus, erosi kistik tulang dan perubahan gout sekunder.
Kemudian terjadi tofus dan fibrosis serta ankilosis pada tulang kaki.

Adanya gout pada sendi kaki menyebabkan timbulnya respon lokal,


sistemik dan psikologis. Respons inflamasi lokal ini mengakibatkan
kompresi saraf sehingga menimbulkan respon nyeri. Degenerasi kartilago
sendi dan respons nyeri menyebabkan terjadinya hambatan mobilitas fisik.
Peningkatan metabolism membuat pemakaian energi menjadi berlebih
sehingga klien cenderung mengalami malaise (perasaan tidak enak
badan/pegal-pegal) dan status nutrisi klien tidak seimbang. Pembentukan
panus pada pergelangan kaki menyebabkan masalah citra tubuh dan
prognosis penyakit menimbulkan ansietas (Muttaqin, 2011).

b. Pathway

Multifaktor yang menyebabkan


terjadinya penimbunan Kristal urat

Artritis gout pada kaki


Respon psikologis Respon Lokal Respon
Sistemik

Ansietas Penimbunan Kristal pada Peningkatan


Sinovia dan tulang metabolisme
umum

Respon Erosi tulang rawan, proliferasi Malaise, mual,


Inflamasi lokal sinovia, pembentukan panus

Kompresi saraf Degenerasi kartilago Pembentukan tofus

Pada kaki
Nyeri Gangguan
akut/kronis Mobilitas Perubahan bentuk
kaki Fisik

Sumber: Muttaqin (2011)

5. Komplikasi
Menurut Noviyanti (2015) komplikasi dari penyakit asam urat meliputi:

a. Komplikasi pada ginjal

Komplikasi yang terjadi pada ginjal adalah batu ginjal. Batu ginjal sendiri
terbentuk saat didalam urine terkandung substansi yang membentuk kristal
seperti asam urat. Pada saat bersamaan urine tersebut kekurangan substansi
sehingga mencegah kristal menyatu dan terbentuklah batu ginjal.
b. Komplikasi pada jantung

Asam urat menyerang lapisan endotel (sel yang melapisis bagian dalam pada
kardiovaskuler) paling dalam pembuluh besar. Jika endotel mengalami
disfungsi ataupun rusak, makan akan menyebabkan penyakit jantung
koroner.

c. Komplikasi pada hipertensi

Hipertensi terjadi karena asam urat menyebabkan renal vasokontriksi melalui


penurunan enzim nitrit oksidase di bagian endotel kapiler, sehingga terjadi
aktivasi system. Peningkatan asam urat pada manusia juga berhubungan
dengan disfungsi endotel dan aktivasi renin.

6. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)

a. Penatalaksanaan Medis

Ada tiga pilihan obat untuk artritis gout akut, yaitu NSAID, kolkisin,
kortikosteroid, dan memiliki keuntungan dan kerugian. NSAID biasanya
lebih dapat ditolerir dibanding kolkhisin dan lebih mempunyai efek yang
dapat diprediksi. Obat golongan NSAID yang di-rekomendasikan sebagai
lini pertama pada kondisi artritis gout akut adalah indometasin, naproxen,
dan sulindak. Ketiga obat tersebut dapat menimbulkan efek samping serius
pada saluran cerna, ginjal, dan perdarahan saluran cerna. Obat golongan
cyclooxigenase 2 inhibitor (COX 2 inhibitor) seperti celecoxib merupakan
pilihan pada penderita artritis gout dengan masalah pada saluran cerna
(Fandi, 2014).

b. Penatalaksanaan Keperawatan

Terapi non-farmakologi dalam penanganan gout arthritis, seperti:

a. Menganjurkan istirahat yang cukup

b. Menggunakan kompres hangat

c. Diet rendah purin

Diet ini bertujuan untuk mengurangi makanan yang tinggi kandungan


purin seperti makanan laut, jeroan, dan kacang-kacangan. Program diet
rendah purin dibatasi berkisar pada 120 – 150 mg, selain itu diet rendah
purin ini juga bertujuan untuk mempertahankan status gizi optimal serta
menurunkan kadar asam urat dalam darah untuk selalu dalam keadaan
normal ( kadar asam urat normal pria berkisar 3 – 7 mg/dl dan
perempuan 2,5–6 mg/dl).

d. Menganjurkan mengurangi asupan alkohol

Alkohol memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga dapat


mengakibatkan berlebihnya produksi asam urat dalam tubuh. Selain itu
alkohol juga dapat meningkatkan asam laktat pada darah yang
menghambat eksresi asam urat

e. Menganjurkan menurunkan berat badan (bagi yang obesitas)

Seseorang yang mengalami obesitas cenderung beresiko mengalami asam


urat. Insulin diduga meningkatkan reabsorpsi asam urat pada ginjal.
Dengan adanya resistensi insulin dapat mengakibatkan adanya gangguan
pada proses fosforilasi oksidatif sehingga menyebabkan kadar adenosin
tubuh meningkat. Peningkatan konsentrasi adenosin mengakibatkan
terjadinya retensi sodium, asam urat dan air oleh ginjal.

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Identitas klien

Pengkajian identitas klien meliputi pada nama, umur, jenis kelamin,


pendidikan, alamat, pekerjaan, agama.

b. Keluhan utama

Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien untuk meminta


pertolongan .

c. Riwayat kesehatan dahulu

Berisi pengalaman penyakit sebelumnya, apakah memberi pengaruh pada


penyakit yang klien alami sekarang seperti riwayat diabetes melitus,
penyakit jantung, konsumsi alkohol berlebihan (Muttaqin, 2011).
d. Pengkajian Aktivitas dan latihan : Indkes katz dan barthel

e. Pengkajian PQRST dapat membantu mengumpulkan informasi yang


berkaitan dengan proses nyeri klien (Buku Ajar Nyeri, 2017 ):

 P (Provocating and Palliating) : Kondisi apa yang memicu terjadinya


nyeri dan kondisi apa yang mampu mengurangi nyeri.

 Q (Quality) : Kualitas nyeri seperti apa, tertusuk-tusuk benda tajam,


tertusuk jarum, terasa seperti diremas-remas atau yang lainnya.

 R (Regio) : Dibagian manakah klien mengeluhkan nyeri timbul,


lokasi atau penyebaran nyeri

 S (Severity) : Skala/tingkat nyeri yang dialami

 T (Temporal and Treatment) : Waktu timbulnya nyeri

2. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan SDKI (2017) diagnosis gout arthritis yaitu:


a. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (D.0077)
b. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri (D.0054)

3. Perencanaan keperawatan (tujuan, kriteria hasil, tindakan keperawatan)

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


dx
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) @
keperawatan 3x24 jam masalah (Nia)
keperawatan tingkat nyeri a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
menurun dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas dan
a. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
b. Gelisah menurun b. Identifikasi faktor yang memperberat
c. Kesulitan tidur dan memperingan nyeri
menurun c. Berikan teknik nonfarmakologis
(L.08066) untuk mengurangi rasa nyeri (kompres
hangat)
d. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Setelah dilakukan tindakan Teknik Latihan Penguatan Sendi @
keperawatan 3x24 jam masalah (I.05185) (Nia)
keperawatan mobilitas fisik
meningkat dengan kriteria a. Monitor lokasi dan sifat
hasil: ketidaknyamanan atau rasa sakit
a. Kekuatan otot selama gerakan/aktivitas
meningkat b. Jelaskan kepada pasien/keluarga
b. ROM meningkat tujuan dan rencanakan latihan
bersama
c. Nyeri menurun c. Lakukan pengendalian nyeri sebelum
d. Gerakan terbatas memulai latihan
menurun d.Ajarkan melakukan latihan gerak aktif
(L.05042) dan pasif secara sistematis
Sumber: (SIKI PPNI, 2018), (SLKI PPNI, 2019)
4. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan
oleh perawat atau tenaga medis lain yang bertujuan untuk membantu klien
dalam proses penyembuhan dan perawatan masalah kesehatan yang dihadapi
klien yang sebelumnya telah disusun dalam rencana keperawatan (Nursalam,
2015).

5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses akhir dalam suatu tindakan, pada tahap ini
menentukan nilai atau suatu objek berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk
menentukan suatu tujuan tertentu. Evaluasi dibagi menjadi dua meliputi:
(Nursalam, 2015)
1. Evaluasi formatif, evalusi ini juga disebut evalusi berjalan karena evaluasi ini
dilakukan sampai dengan tujuan tercapai.
2. Evaluasi sumatif, evalusi ini merupakan evaluasi akhir dimana dalam metode
evaluasi ini menggunakan SOAP.
DAFTAR PUSTAKA

American College of Rheumatology. (2012). Osteoarthritis. Lake Boulevard NE,


Atlanta.

Damayanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
Aditama.

Nursalam (2015). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan


Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Suwondo, Bambang Suryono. (2017). Buku Ajar Nyeri. Yogyakarta. Perkumpulan


Nyeri Indonesia.

Widyanto, Fandi W. (2014).Artritis Gout dan Perkembangannya. E-Jurnal: Vol 10-


No 2.
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.P DENGAN GOUT ARTHRITIS

DI DUSUN BANGUN HARJO

Dosen Pengampu: Ns. Intan Batubara M.Kep., MSN

DISUSUN OLEH :

NIA PUTRI RAHAYU

NIM.P18208

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.P DENGAN GOUT ARTHRITIS

DI DUSUN BANGUN HARJO

I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny.P
Alamat : Bangun Harjo
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani

2. Riwayat kesehatan:
a. Keluhan utama : Klien mengatakan Kedua Kaki terasa nyeri
b. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan kedua kaki terasa nyeri,
nyeri timbul ketika kelelahan dalam beraktivitas, nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk, nyeri dari pinggang sampai kaki,skala nyeri 5, nyeri hilang
timbul. Nyeri membuat klien susah tidur. Ny.P juga mengatakan ketika
nyerinya kambuh ia tetap bisa beraktivitas seperti biasa yaitu menyapu,
memasak dan lain-lain walaupun bergerak secara pelan-pelan.
c. Riwayat penyakit dahulu : Klien mengatakan 2 tahun lalu klien pernah
periksa ke klinik dekat rumah dan dokter mengatakan jika sakit asam urat
(gout), klien juga memiliki riwayat operasi fraktur pada tangan kanan
d. Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan dalam keluarganya ada
riwayat stroke dan penyakit pada paru-paru.

II. POLA FUNGSI KESEHATAN (GORDON)


1. Persepsi terhadap kesehatan
a. Sebelum sakit: Ny.P mengatakan sebelum sakit tidak mengetahui tentang
penyakit gout/asam urat, Ny. P juga tidak menyangka dulu bisa terkena
penyakit tersebut padahal setiap hari makan sayur-sayuran dan selalu
bergerak/beraktivitas di sawah.
b. Selama sakit : Ny.P mengatakan selama sakit ia hanya meminum obat
yang dibelinya diapotik, Ny.P juga mengatakan kemungkinan nyeri yang
dialami ada hubungannya dengan penyakitnya dahulu, ia belum mengetahui
makanan apa yang harus dikonsumsi dan apa yang harus dihindari.
2. Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Pengkajian Barthel
Pengkajian
A : Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK),
menggunakan pakaian, pergi ketoilet, berpindah dan
mandi.
Keterangan:
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan/ bantuan aktif
dari orang lain. Seseorang yg menolak untuk melakukan fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun individu dianggap
mampu
a. Indeks katz
Termasuk yg manakah klien?
No Kriteria Bantuan Mandiri Keterangan
1 Makan 0 10 Frekuensi: 3x
sehari Jumlah:
I piring Jenis:
nasi, lauk,
sayur
2 Minum 0 10 Frekuensi: 6
gelas/hari
Jumlah:
1500ml
Jenis: air
putih dan
teh
3 Berpindah, kursi roda ke 0 15
tempat tidur
4 Personal toilet (gosok 0 5 Frekuensi: 2x sehari
gigi)
5 Keluar masuk toilet (cuci 0 10
pakaian)
6 Mandi 0 15
7 Jalan dipermukaan datar 0 5 Frekuensi: 30 menit

8 Naik turun tangga 0 10


9 Mengenakan pakaian 0 10
10 Kontrol bowel (BAK) 0 10 Frekuensi: 3x
sehari
Konsistensi:
cair
11 Kontrol bladder (BAB) 0 10 Frekuensi: 1x sehari
Warna: kuning
kecokelatan
12 OR/ latihan 0 10 Frekuensi: 10
menit
Jenis: jalan-
jalan
13 Rekreasi/ pemanfaatan 0 10 Frekuensi: 2
waktu luang jam Jenis:
menonton tv

Keterangan:
130 : mandiri
3. Pola Istirahat Tidur
Ny.P mengatakan biasanya tidur dari pukul 09.00 WIB dan bangun ketika
pukul 04.00 WIB, ketika nyerinya kambuh Ny.P mengatakan sering terbangun
saat tidur.

4. Pola Nutrisi – Metabolik


Ny.P mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan baik, makanan kesukaannya
yaitu sayur asem,bayam, daun singkong, Ny.P tidak memiliki alergi terhadap
makanan apapun, berat badannya sebelum sakit dan sesudah sakit 50 kg, dalam
sehari Ny.P minum 6 gelas berupa air putih dan teh.

5. Pola eliminasi
Ny.P mengatakan untuk BAB 1x sehari setiap bangun tidur, untuk BAK 3x
sehari. Ketika BAB/BAK Ny.P tidak merasakan nyeri atau sakit apapun.

6. Pola kognitif perceptual


a. Pengkajian SPMSQ
Instruksi:
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
B S No Pertanyaan
1 Tanggal berapa hari ini?
 2 Hari apa sekarang ini?
 3 Apa nama tempat ini?
 4 Dimana alamat anda?
 5 Berapa umur anda?
 6 Kapan anda lahir? (minimal tahun terakhir)
 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
8 Siapa presiden indonesia sebelumnya?
 9 Siapa nama ibu anda?
 10 Kurangi 3 dr 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun
8 Nilai total

Keterangan:
8 : fungsi intelektual utuh

b. MMSE
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Max Klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar:
Tahun, musim, tanggal, hari, bulan
5 5 Dimana kita sekarang berada?
Negara, provinsi, kota, PSTW, wisma
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek.1 detik untuk
masing-masing objek. Kemudian
K tanyakan kepada klien 3 objek tadi
3 ePerhatian& 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka
tkalkulasi 100 kurangi 7 sampai 5X.(jawaban:93,
e 86, 79, 72, 65)
4 rMengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi objek
a pada nomor 2 td. Jika benar, 1 point
n untuk masing-masing objek.
5 gBahasa 9 8  Tunjukkan pada klien suatu
a
benda&tanyakan nama pada klien
n
:  Minta klien untuk mengulang kata
> berikut: tidak ada, jika, dan, atau,
2 tetapi. Bila benar nilai 1 point
3  Minta klien untuk mengikuti 3
langkah: ambil kertas di tangan
:
anda, lipat 2 dan taruh di lantai
Total
a nilai 30 28
Keterangan:
28 : aspek kognitif dr fungsi mental baik

7. Pola konsep/persepsi diri


Ny.P mengatakan ia selalu bersemangat dalam setiap harinya, ia selalu
mengikuti setiap kegiatan yang ada di kampungnya, ia selalu rukun dan
bersikap ramah dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya.

8. Pola koping
Ny.P mengatakan jika ada masalah selalu dimusyawarahkan dengan baik
bersama keluarganya, dan selalu menasehati siapapun yang melakukan
kesalahan.

Geriatric Depression Scale (Skala Depresi


Geriatri) Berikan nilai 1 pada jawaban ya !
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? Ya Tidak
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat Ya Tidak
atau kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Ya Tidak
4 Apakah anda sering merasa bosan? Ya Tidak
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya Tidak
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi Ya Tidak
pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup Ya Tidak
anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? Ya Tidak
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar Ya Tidak
dan mengerjakan sesuatu yang baru?
10S Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya Ya Tidak
e ingat dibanding kebanyakan orang?
11t Apakah anda berpikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? Ya Tidak
12i Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak
a ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? Ya Tidak
p
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya Tidak
15 Apakah anda berpikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya Ya Tidak
j daripada anda?
a TOTAL NILAI 7 8
Jawaban yang bercetak tebal adalah nilaianya 1 Keterangan:

7 : berisiko depresi

9. Pola sekual – reproduksi


Ny.P mengatakan tidak ada gangguan pada organ reproduksinya, ia selalu
mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari suami dan ketiga anaknya.

10. Pola peran hubungan


Ny.P mengatakan hubungan dengan keluarganya harmonis, tidak ada masalah
yang berarti, semua anggota keluarganya selalu mendukung apapun yang
dilakukannya selagi itu baik. Ny.P juga mengatakan hubungan dengan tetangga
baik, terkadang Ny.P dan tetangganya senang bertukar cerita.

11. Pola Nilai dan kepercayaan


Ny.P mengatakan selalu sholat 5 waktu, setiap magrib ia selalu sholat di masjid.
Ny.P juga selalu rajin dalam mengikuti kegiatan kerohanian. Jika ada masalah ia
selalu berdoa agar dipermudah segala urusannya.

III. PENGKAJIAN FISIK


1. Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. GCS : E4 M5 V6
d. TTV : HR 80x/menit, Suhu 36,7 C,TD 120/80 mmHg,
RR 20x/menit
2. Keadaan Fisik
a. Kepala dan Leher
 Kepala
Bentuk : Mesochepal lesi : Tidak ada
Rambut : lurus, berubah kebersihan: bersih
 Mata
Kebersihan : mata bersih konjungtiva : ananemis
Reflek pupil : Isokor kantung mata : tidak ada
Sklera : Aniterik ketajaman penglihatan: sedikit
menurun
 Telinga
Serumen : Bersih
Fungsi pendengaran : Normal
 Mulut & Tenggorok
 Kebersihan : Bersih
Kondisi gigi : Putih, masih lengkap
Kemampuan menelan: Baik
 Leher
Pembesaran kelenjar limfe: Tidak ada

Pembesaran kelenjar tiroid: Tidak

ada Penojolan vena jugularis : Tidak

ada

b. Payudara dan Ketiak


Kebersihan : Bersih
c. Dada
 Paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada otot bantu pernapasan
Perkusi : Berbunyi sonor
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan

 Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak ada luka
Perkusi : Pekak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba di ICS 5
midclavicula
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan, suara jantung lupdup
d. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka maupun bekas luka
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus 18x/ menit
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
e. Genitalia : Tidak terkaji
f. Integumen (Pengkajian Skala Risiko Dekubitus)
1) Menurut Norton
Keterangan 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik Sedang Kurang Buruk
Kesadaran Composmentis Apatis Delirium Stupor
Aktivitas Mandiri Berjalan Dengan kursi Bedrest
dengan roda
bantuan
Mobilitas Tidak terbatas Sedikit Sangat Imobilisasi
terbatas terbatas
Inkontinensia Tidak ada Kadang- Kadang urin Selalu
kadang keduanya
Keterangan:

19 : risiko dekubitus masih rendah

g. Ekstremitas (atas dan bawah)


Kesemutan : Tidak ada baal :Tidak ada
Edema : tidak ada nyeri : ada pada kedua kaki

h. Muskuloskeletal (atas dan bawah)


Nyeri sendi : Nyeri pada kaki dan
kanan
Kekuatan otot : Ekstremitas atas 5, ekstremitas bawah
4 Osteoporosis : Tidak ada

H. Pemeriksaan Penunjang (Tidak ada)

IV. FAKTOR LINGKUNGAN


1. Luas rumah
Ny.P mengatakan luas rumahnya sekitar 11,5m x 7,5m
2. Keadaan Lingkungan dalam rumah
Ny.P mengatakan penerangan dirumahnya baik, Ny.P selalu menyapu
rumahnya setiap pagi hari dan sore hari agar rumahnya selalu bersih dan rapih,
untuk pembagian ruangannya sudah sesuai ada kamar, ruang tamu, kamar
mandi dan dapur. Sirkulasi udara dirumahnya lancar, keamanan juga baik
setiap ingin pergi keluar atau tidur tidak lupa dikunci, untuk sumber air minum
Ny.P selalu memasaknya sendiri, air diambil dari saluran PAM yang
terhubung kerumahnya.
3. Keadaan Luar rumah
Ny.P mengatakan depan rumahnya adalah rumah saudaranya, Ny.P membuang
sampah dikebun belakang rumahnya dengan cara dibakar, sanitasi lancar
karena setiap selokan samping rumahnya kotor Ny.P selalu membersihkannya,
tidak ada sumber pencemaraan apapun.
V. PEMERIKSAAN FISIK
1) Sistim musculoskeletal : Terdapat nyeri dikedua kakinya
2) Sistim kardiovasculer : Normal
3) Sistim respirasi : Normal
4) Sistim integument : Normal
5) Sistem urinaria : Normal
6) Sistim Gastrointestinal : Normal

VI. TERAPI MEDIS


Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &
/Jam Kandungan Farmakologi
Rabu, 4 Voltadex 50 mg Disclofenac Meredakan
November sodium rasa nyeri
2020 pada sendi
11.00 WIB
Faxinen 10 mg piroxicam Mengurangi
kekakuan
pada sendi

VII.ANALISA DATA
Nama : Ny.P
Umur : 57 tahun

No Hari/Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd


Jam
1 Rabu, 4 DS: Klien mengeluh Nyeri akut Agen @
November nyeri (D.0077) pencedera (Nia)
2020 P: Nyeri timbul fisiologis
11.00 WIB ketika kelelahan
beraktivitas
Q: Nyeri terasa
seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri terasa dari
pinggang sampai
kedua kaki
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang
timbul
DO:
-Klien sulit tidur
-Klien tampak
bersikap
protektif
-Klien tampak gelisah
2 Rabu, 4 DS: Gangguan Nyeri @
November -Klien mengatakan mobilitas (Nia)
2020 nyeri membuat fisik
11.00 WIB gerakannya terbatas (D.0054)
DO:
-Kekuatan otot klien
tampak menurun
-Gerakan klien
terbatas
-ROM menurun
3 Rabu, 4 DS:Klien Defisit Kurang @
November mengatakan tidak Pengetahuan terpapar (Nia)
2020 mengetahui (D.0111) informasi
11.00 WIB makanan yang
harus dihindari dan
harus dikonsumsi
DO: Klien
menunjukkan
perilaku tidak
sesuai anjuran
4 Rabu, 4 DS:Klien Risiko Jatuh Kekuatan @
November mengatakan (D.0143) otot menurun (Nia)
2020 gerakannya
11.00 WIB terbatas
DO:
-Klien berjalan
tampak pelan-pelan
-Lantai klien tampak
berlubang

VIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri (D.0054)
3. Defisit pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi (D.0111)
4. Risiko Jatuh b.d Kekuatan otot menurun (D.0143)
IX. RENCANA
KEPERAWATAN Nama :
Ny.P
Umur : 57 tahun

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


dx
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) @
keperawatan 3x24 jam masalah (Nia)
keperawatan tingkat nyeri a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
menurun dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas dan
d. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
e. Gelisah menurun b. Identifikasi faktor yang memperberat
f. Kesulitan tidur dan memperingan nyeri
menurun c. Berikan teknik nonfarmakologis
(L.08066) untuk mengurangi rasa nyeri (kompres
hangat)
d. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Setelah dilakukan tindakan Teknik Latihan Penguatan Sendi @
keperawatan 3x24 jam masalah (I.05185) (Nia)
keperawatan mobilitas fisik
meningkat dengan kriteria a. Monitor lokasi dan sifat
hasil: ketidaknyamanan atau rasa sakit
e. Kekuatan otot selama gerakan/aktivitas
meningkat b. Jelaskan kepada pasien/keluarga
f. ROM meningkat tujuan dan rencanakan latihan
g. Nyeri menurun bersama
h. Gerakan terbatas c. Lakukan pengendalian nyeri
menurun sebelum memulai latihan
(L.05042) d.Ajarkan melakukan latihan gerak aktif
dan pasif secara sistematis
3 Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383) @
keperawatan 3x24 jam masalah (Nia)
keperawatan tingkat a. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
pengetahuan meningkat dengan kesepakatan
kriteria hasil: b . Jelaskan faktor risiko yang dapat
a. Perilaku sesuai anjuran mempengarui kesehatan
meningkat c. Beri kesempatan untuk bertanya
b. Perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat
c. Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi
menurun
(L.12111)
4 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Jatuh (I.14540) @
keperawatan 3x24 jam masalah (Nia)
keperawatan tingkat jatuh a. Identifikasi faktor lingkungan yang
menurun dengan kriteria hasil: meningkatkan risiko jatuh (mis.lantai
a. Jatuh saat berjalan berlubang)
menurun b.Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
b. Jatuh saat berdiri keseimbangan tubuh
menurun c. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki
c. Jatuh saat naik tangga untuk meningkatkan keseimbangan saat
menurun berdiri
(L.14138)

X. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Ny.P
Umur : 57 tahun
Hari/ No Implementasi Respon Ttd
Tanggal/Ja Dx
m
Jumat, 6 1 Mengidentifikasi S: Klien mengatakan, nyeri @
November lokasi, timbul ketika kelelahan (Nia)
2020 karakteristik, beraktivitas, nyeri terasa
10.00 WIB durasi, frekuensi, seperti tertusuk-tusuk, nyeri
kualitas dan terasa dari pinggang sampai
intensitas nyeri kedua kaki, skala nyeri 5,
nyeri hilang timbul
O: Klien tampak gelisah

10.10 WIB 1 Mengidentifikasi S: Klien mengatakan nyeri @


faktor yang muncul ketika terlalu banyak (Nia)
memperberat dan aktivitas dan nyeri sedikit
memperingan nyeri berkurang ketika istirahat
O: Klien tampak kooperatif

10.15 WIB 1 Memberikan teknik S: Klien mengatakan nyeri @


nonfarmakologis berkurang hanya sedikit (Nia)
untuk mengurangi O: Pasien tampak tenang
rasa nyeri (kompres
hangat)

10.30 WIB 1 Berkolaborasi S:- @


pemberian O: Klien tampak meminum (Nia)
analgetik obat (voltadex 50mg, faxinen
10mg)

10.45 WIB 2 Memonitor lokasi S: Klien mengatakan kedua @


dan sifat kakinya terasa nyeri dan (Nia)
ketidaknyamanan gerakannya sedikit terbatas
atau rasa sakit O: Klien tampak berjalan
selama pelan-pelan
gerakan/aktivitas

10.50 WIB 2 Menjelaskan S:- @


kepada O: Klien tampak mengerti (Nia)
pasien/keluarga dan setuju
tujuan dan
rencanakan latihan
bersama

10.55 WIB 2 Melakukan S: Klien mengatakan kakinya @


pengendalian nyeri lebih mendingan (Nia)
sebelum memulai O: Klien tampak mengikuti
latihan perintah

11.00 WIB 2 Mengajarkan S: Klien mengatakan ketika @


melakukan latihan digerakkan kakinya terasa (Nia)
gerak aktif dan sedikit nyeri
pasif secara O: Klien mengukutinya
sistematis dengan baik

11.15 WIB 3 Menjadwalkan S: Klien mengatakan besuk @


pendidikan saja (Nia)
kesehatan sesuai O: Klien tampak setuju
kesepakatan

11.17 WIB 4 Mengidentifikasi S: Klien mengatakan ketika @


faktor lingkungan berjalan terkadang kakinya (Nia)
yang meningkatkan masuk ke lantai yang tidak
risiko jatuh rata
(mis.lantai O: Lantai rumah klien banyak
berlubang) yang berlubang

11.23 WIB 4 Menganjurkan S: Klien mengatakan akan @


berkonsentrasi menjaga keseimbangan dan (Nia)
untuk menjaga berkonsentrasi dengan baik
keseimbangan O: Klien tampak mengikuti
tubuh anjuran
Sabtu, 7 1 Memberikan teknik S: Klien mengatakan @
November nonfarmakologis nyerinya sedikit berkurang (Nia)
2020 untuk mengurangi O: Gelisah sedikit menurun
13.00 WIB rasa nyeri (kompres
hangat)

13.10 WIB 1 Berkolaborasi S:- @


pemberian O: Klien meminum obat (Nia)
analgetik (voltadex 50mg, faxinen
10mg)

13.16 WIB 2 Melakukan S: Klien mengatakan @


pengendalian nyeri nyerinya sudah sedikit bisa (Nia)
sebelum memulai terkendali
latihan O: Klien tampak mengikuti
perintah

13.30 WIB 2 Mengajarkan S: Klien mengatakan ketika @


melakukan latihan kakinya digerakkan nyeri (Nia)
gerak aktif dan terasa hanya sedikit
pasif secara O: Gerak terbatas klien
sistematis sedikit menurun

13.50 WIB 3 Menjelaskan faktor S: Klien mengatakan paham @


risiko yang dapat dengan apa yang dijelaskan (Nia)
mempengarui O: Klien tampak mengangguk
kesehatan

14.06 WIB 3 Memberi S: Klien bertanya apakah @


kesempatan untuk daun melinjo yang selama ini (Nia)
bertanya dikonsumsi apakah harus
dihindari
O: Klien tampak paham

14.16 WIB 4 Menganjurkan S: Klien mengatakan paham @


melebarkan jarak dengan anjuran yang (Nia)
kedua kaki untuk disampaikan
meningkatkan O: Klien tampak mengikuti
keseimbangan saat anjuran dengan baik
berdiri
Minggu, 8 1 Memberikan teknik S: Klien mengatakan @
November nonfarmakologis nyerinya berkurang dan sudah (Nia)
2020 untuk mengurangi bisa tidur nyenyak
10.00 WIB rasa nyeri (kompres O: Gelisah klien menurun
hangat)

10.15 WIB 1 Berkolaborasi S:- @


pemberian O: Klien memnimum obat (Nia)
analgetik (voltadex 50mg, faxinen
10mg)
10.17 WIB 2 Melakukan S: Klien mengatakan @
pengendalian nyeri nyerinya sudah bisa (Nia)
sebelum memulai dikendalikan
latihan O: Klien tampak mengikuti
perintah

10.30 WIB 2 Mengajarkan S: Klien mengatakan ketika @


melakukan latihan kakinya digerakkan sudah (Nia)
gerak aktif dan tidak terasa nyeri
pasif secara O: Gerak klien terlihat leluasa
sistematis

XI. EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Ny.P
Umur : 57 tahun
No Hari/Tanggal/ Evaluasi Ttd
dx Jam
1 Jumat, 6 S: Klien mengatakan nyeri timbul ketika kelelahan @
November beraktivitas, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk, (Nia)
2020 nyeri terasa dari pinggang sampai kedua kaki,
11.30 WIB skala nyeri 5, nyeri hilang timbul
O: Klien tampak gelisah, klien meminum
obat(voltadex 50mg, faxinen 10mg), klien diberi
kompres hangat
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

2 S: Klien mengatakan kedua kakinya terasa nyeri @


dan gerakannya sedikit terbatas (Nia)
O: Klien tampak pelan-pelan dalam berjalan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

3 S: Klien mengatakan besuk saja jadwal untuk @


pendidikan kesehatannya (Nia)
O: Klien tampak setuju
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

4 S: Klien mengatakan ketika berjalan terkadang @


kakinya masuk ke lantai yang tidak rata, klien juga (Nia)
mengatakan akan menjaga keseimbangan dan
berkonsentrasi dengan baik

O: Lantai rumah klien tampak berlubang, klien


mengikuti anjuran
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1 Sabtu, 7 S: Klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang @
November O: Gelisah klien tampak menurun dank lien (Nia)
2020 meminum obat(voltadex 50mg, faxinen 10mg)
14.20 WIB A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

2 S: Klien mengatakan ketika kakinya digerakkan @


nyeri terasa hanya sedikit (Nia)
O: Gerak terbatas klien tampak menurun
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

3 S: Klien bertanya apakah daun melinjo yang @


selama ini dikonsumsi apakah harus dihindari (Nia)
O: Klien tampak paham
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

4 S: Klien mengatakan paham dengan anjuran yang @


disampaikan untuk melebarkan kedua kaki agar (Nia)
seimbang saat berdiri
O: Klien mengikuti anjuran dengan baik
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

1 Minggu, 8 S: Klien mengatakan nyerinya berkurang @


November dan sudah bisa tidur nyenyak (Nia)
2020 O: Klien Tampak sudah tidak gelisah dank lien
10.35 WIB meminum obat (voltadex 50mg, faxinen
10mg) A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

2 S: Klien mengatakan ketika kakinya digerakkan @


sudah tidak terasa nyeri (Nia)
O: Gerak klien terlihat leluasa
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai