Anda di halaman 1dari 62

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas tentang hasil dan pembahasan dari pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga Tn. K dan Tn. S dengan gout arthritis dengan masalah
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Demak II Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Asuhan Keperawatan ini
dilakukan pada 31 Maret 2020-6 April 2020.

A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Demak II Kecamatan Demak Kabupaten Demak.
Pelayanan yang tersedia di Puskesmas Demak II yaitu KIA, Imunisasi,
Gigi, Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, Laboratorium
Sederhana, Kesehatan Lingkungan, dan Kesehatan Jiwa. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan, terdapat beberapa klien dengan gout arthritis
di wilayah kerja Puskesmas Demak II. Penulis dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga mengambil dua klien yang bertempat
tinggal di Desa Bolo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Pada
wilayah tempat tinggal kedua klien sudah terdapat kader kesehatan,
namun belum ada posyandu lansia.

2. Pengkajian Keluarga
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 Maret 2020 dengan metode
anamnesa dengan klien dan keluarga, observasi langsung, dan
pemeriksaan fisik.
a. Identitas Umum

33
34

Tabel 4.1
Identitas kepala keluarga
Identitas Kepala Klien 1 Klien 2
Keluarga
Nama Tn. K Tn. S
Umur 76 tahun 60 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
Agama Islam Islam
Suku Jawa Jawa
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Tidak bekerja Petani
Status Perkawinan Menikah Menikah
Alamat Bolo, Demak Bolo, Demak

b. Komposisi keluarga
Tabel 4.2
Komposisi keluarga klien 1
No Nama L/P Hub. Umur Pendidikan Pekerjaan Masalah
dgn Kesehatan
KK
1 Ny. M P Istri 65 th SD Petani -

Tabel 4.3
Komposisi keluarga klien 2
No Nama L/P Hub.dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Masalah
KK Kesehatan

1 Ny. K P Istri 48 th SD Petani -


c. Genogram
Genogram klien 1

Genogram klien 2

Keterangan:

: Laki-laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Hubungan dengan


keluarga
: Meninggal

: Klien adalah anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan


d. Tipe keluarga
Tabel 4.4
Tipe keluarga, suku, agama, status sosial ekonomi,
pola komunikasi dan aktivitas rekreasi
Jenis Klien 1 Klien 2
Pengkajian
Tipe keluarga Keluarga Tn. K merupakan Keluarga Tn. S merupakan
keluarga middle age / aging keluarga middle age / aging
couple yaitu keluarga yang couple yaitu keluarga yang
terdiri dari suami dan istri terdiri dari suami dan istri
sedangkan anak-anaknya sedangkan anak-anaknya
telah meninggalkan rumah telah meninggalkan rumah
karena sudah menikah. karena sudah menikah.
Suku Keluarga Tn. K berasal dari Keluarga Tn. S berasal dari
suku Jawa. Keluarga Tn. K suku Jawa. Keluarga Tn. S
memegang teguh budaya memegang teguh budaya
Jawa. Tidak ada nilai-nilai Jawa. Tidak ada nilai-nilai
tertentu yang dianut dan tertentu yang dianut dan
bertentangan dengan bertentangan dengan
kesehatan. kesehatan.
Agama Keluarga Tn. K menganut Keluarga Tn. S menganut
agama Islam. Keluarga Tn. K agama Islam. Menurut
selalu melaksanakan ibadah mereka sekeluarga selalu
seperti shalat 5 waktu. Tn. K melaksanakan ibadah seperti
melaksanakan sholat 5 waktu shalat 5 waktu. Keluarga
dengan duduk karena tidak Tn. S mengikuti acara
kuat berdiri lama. Keluarga keagamaan seperti
Tn. K mengikuti acara pengajian sebulan sekali,
keagamaan seperti pengajian hajatan yang dilaksanakan
sebulan sekali, hajatan yang di lingkungan sekitarnya.
dilaksanakan di lingkungan
sekitarnya.

Status sosial Tn. K mengatakan Tn. S mengatakan


ekonomi penghasilankeluarganya penghasilan keluarganya
kurang lebih Rp. 2.000.000 kurang lebih Rp. 2.000.000
perbulan dari hasil panen perbulan dari hasil panen
sawah yang dimilikinya. sawah yang dimilikinya. Tn.
Tn. K mengatakan S mengatakan penghasilan
penghasilan cukup digunakan cukup digunakan untuk
untuk kehidupan sehari-hari kebutuhan sehari-hari dan
dan membayar air, serta membayar air, serta listrik,
listrik. Tn. K mengatakan jika ada kebutuhan tidak
memiliki simpanan uang terduga anak-anaknya ikut
yang disimpan sendiri di membantu. Tn. S
rumah. Tn. K mengatakan mengatakan memiliki
satu bulan sekali diberi uang simpanan uang yang
oleh anak-anaknya. Keluarga disimpan sendiri di rumah.
Tn. K tidak memiliki Keluarga Tn. S tidak
tanggungan membiayai memiliki tanggungan
anaknya karena anak- membiayai anaknya karena
anaknya sudah kedua anaknya sudah
berkeluarga.Tn. K berkeluarga. Tn. S
mengatakan keluarganya mengatakan keluarganya
hidup rukun dengan hidup rukun dengan
tetangganya. tetangganya.

Pola komunikasi Tn. K mengatakan Tn. S mengatakan


keluarganya berkomunikasi keluarganya berkomunikasi
secara langsung dengan secara langsung dengan
menggunakan bahasa jawa. menggunakan bahasa jawa.

Aktivitas Keluarga Tn. K tidak pernah Keluarga Tn. S tidak pernah


bepergian untuk liburan. melakukan rekreasi pergi
rekreasi
Mengobrol serta menonton bersama. Mengobrol,
tv, bermain dengan cucu- menonton tv bersama, pergi
cucunya yang setiap sore hari kerumah anak-anaknya
berkunjung ke rumah Tn. K merupakan kegiatan yang
merupakan kegiatan yang dilakukan keluarga Tn. S
dilakukan keluarga Tn. K untuk mengisi waktu
untuk mengisi waktu luangnya.
luangnya.

e. Riwayat Perkembangan
keluarga Tabel 4.5
Riwayat Perkembangan keluarga
Riwayat Klien 1 Klien 2
keluarga
Riwayat keluarga Tn. K mengatakan tidak Tn. S mengatakan keluarga
sebelumnya mengetahui orang tuanya tidak ada yang mempunyai
mempunyai atau tidak riwayat gout arthritis,
penyakit gout arthritis. penyakit jantung, hipertensi,
Keluarga Tn. K tidak ada diabetes mellitus dan
yang mempunyai penyakit penyakit menular seperti
riwayat penyakit jantung, TBC.
hipertensi, diabetes mellitus
dan penyakit menular seperti
TBC.

Riwayat keluarga Tn. K mengeluh lutut kiri Tn. S mengatakan nyeri


inti terasa nyeri, bengkak, kaku, padasendi lutut kanan. Tn. S
dan tidak bisa ditekuk secara mengatakan aktivitasnya
maksimal. Tn. K mengatakan terganggu saat nyeri dan
nyeri yang dirasakan kaku dirasakan dan
mengganggu aktivitasnya. seringkali nyeri timbul saat
P : peradangan sendi malam hari atau pagi hari.
Q : tertusuk-tusuk P : peradangan sendi
R : lutut kiri Q : tertusuk-tusuk
S : skala nyeri 5 (kategori R : lutut kanan
nyeri sedang pada range skala S : skala nyeri 4 (kategori
1-10) nyeri sedang pada range
T : tiba-tiba skala 1-10)
Tn. K mengatakan nyeri T : tiba-tiba
dirasakan 4-5 kali dalam Tn. S mengatakan nyeri
seminggu. Tn. K mengatakan dirasakan 3-4 kali dalam
memiliki gout arthritis sejak 1 seminggu. Klien terkadang
tahun yang lalu dan sudah masih makan kangkung dan
berobat ke perawat namun kacang-kacangan namun
Tn. K tidak rutin melakukan setelah makan makanan
pemeriksaan kadar asam urat. tersebut kakinya terasa
Tn. K mengatakan cek asam kesemutan. Tn. S
urat hanya sekali. Tn. K dan mengatakan memiliki gout
keluarga masih bingung arthritis sejak 3 bulan yang
dalam perawatan nyeri pada lalu setelah memeriksakan
gout arthritis. Tn.K diri ke puskesmas. Tn. S
mengatakan jika nyeri pada mengatakan tidak rutin
lutut akan dipijit-pijit dan memeriksa kadar asam urat
dioles GPU, klien dan memeriksa kadar asam
menganggap hal yang biasa urat hanya sekali saat
dan nyeri akan hilang dengan periksa di puskesmas. Tn. S
sendiri, namun apabila dan keluarga masih bingung
beberapa hari nyeri tidak dalam perawatan nyeri pada
hilang maka akan memeriksa gout arthritis. Tn. S
kesehatan di perawat mengatakan jika nyeri pada
terdekat. Klien tidak pernah lutut dipijit-pijit dan dioles
melakukan olahraga atau balsem, klien menganggap
latihan pada persendian. nyeri hal biasa. Sedangkan
Sedangkan Ny. M tidak Ny. K tidak memiliki
memiliki keluhan apapun. keluhan apapun.
Tahap Keluarga Tn. K berada di Keluarga Tn. S berada di
perkembangan tahap keluarga lanjut usia tahap keluarga lanjut usia
keluarga saat ini yaitu tahap terakhir yaitu tahap terakhir
perkembangan keluarga perkembangan keluarga
dimulai saat salah satu dimulai saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut pasangan pensiun, berlanjut
salah satu pasangan salah satu pasangan
meninggal. meninggal.

Tahap Keluarga Tn. K telah Keluarga Tn. S telah


perkembangan memenuhi semua rangkaian memenuhi semua rangkaian
keluarga yang tahap perkembangan keluarga tahap perkembangan
belum termasuk tahap keluarga termasuk tahap
terpenuhi perkembangan keluarga akhir perkembangan keluarga
yaitu tugas perkembangan akhir yaitu tugas
keluarga lansia yang sudah perkembangan keluarga
tercapai. lansia yang sudah tercapai.

f. Faktor Lingkungan
Tabel 4.6
Faktor Lingkungan
Jenis pengkajian Klien 1 Klien 2
Karakteristik Rumah yang ditempati Rumah yang ditempati
Rumah keluarga Tn. K merupakan keluarga Tn. S merupakan
rumah milik sendiri. Jenis rumah milik sendiri. Jenis
bangunan rumah tersebut bangunan rumah tersebut
adalah bangunan permanen adalah bangunan permanen
dengan luas bangunan sekitar dengan luas bangunan sekitar
10 x 5 m. Kondisi rumah 11 x 6 m. Kondisi rumah
terlihat cukup rapi dan bersih terlihat rapi dan bersih
memiliki ventilasi di depan memiliki ventilasi di depan
rumah sehingga cahaya dapat rumah sehingga cahaya dapat
masuk ke rumah, pintu dan masuk ke rumah, pintu dan
jendela selalu terbuka, jendela selalu terbuka,
penerangan mengunakan penerangan mengunakan
listrik, dinding menggunakan listrik, dinding tembok, dan
bata, dan lantai dari semen. lantai menggunakan keramik.
Keluarga Tn. K mempunyai 1 Keluarga Tn. S mempunyai 2
kamar tidur, dapur, ruang TV, kamar tidur, dapur, ruang
ruang tamu, dan ruang TV, ruang tamu, dan ruang
makan. Sampah dan limbah makan. Sampah dan limbah
rumah tangga keluarga Tn. K rumah tangga keluarga Tn.
dibuang di tempat sampah S
dibuang di tempat sampah
dan kemudian dibakar di dan kemudian dibakar di
lubang pembakaran setiap lubang pembakaran setiap
dua hari sekali. Sumber dua hari sekali. Sumber
penyediaan air bersih yang penyediaan air bersih yang
digunakan keluarga Tn. K digunakan keluarga Tn. S
berasal dari air sumur yang berasal dari air sumur yang
dihubungkan dengan pompa dihubungkan dengan pompa
air, kondisi air bersih dan air, kondisi air bersih dan
tidak berbau. Untuk Air tidak berbau. Untuk Air
minum keluarga Tn. K minum keluarga Tn. S
berasal dari air galon. berasal dari air galon.
Keluarga Tn. K memiliki Keluarga Tn. S memiliki
kamar mandi, septic tank, dan kamar mandi, septic tank,
jamban keluargayang dan jamban keluarga yang
bersihdan jenis jamban yang bersih dan jenis jamban yang
digunakan adalah jamban digunakan adalah jamban
lehe rangsa. Pembuangan air leher angsa. Pembuangan air
limbah keluarga Tn. K limbah keluarga Tn. S
menggunakan saluran menggunakan saluran
pembuangan air limbah atau pembuangan air limbah atau
SPAL. SPAL.

Denah rumah Denah rumah


Dapur Kamar Dapur
mandi
Kamar Ruang
Kamar2
mandi makan
Ruang Ruang
Kamar
makan 1 TV
Ruang tamu
Ruang TV

Ruang tamu
Karakteristik Lingkungan tempat tinggal Lingkungan tempat tinggal
tetangga dan keluarga Tn. K merupakan keluarga Tn. S merupakan
komunitas lingkungan yang bersih. lingkungan yang bersih.
RW Hubungan antar tetangga Hubungan antar tetangga
terlihat rukun, ketika sore hari terlihat rukun, tetapi tetangga
klien mengobrol dengan jarang menghabiskan waktu
tetangga-tetangga terdekat. untuk berkumpul karena
mereka telah disibukkan
dengan pekerjaannya, kecuali
jika ada acara warga mereka
baru bisa kumpul bersama.
Mobilitas Sejak awal menikah keluarga Sejak awal menikah keluarga
geografis Tn. K tidak pernah berpindah Tn. S tidak pernah berpindah
keluarga tempat tinggal. tempat tinggal.

Perkumpulan Keluarga Tn. K merupakan Keluarga Tn. S merupakan


keluarga dan keluarga yang hidup rukun keluarga yang hidup rukun
interaksi dengan antar tetangga, dikarenakan antar tetangga, dikarenakan
masyarakat keluarga Tn. K selalu keluarga Tn. S selalu
bersikap ramah kepada bersikap ramah kepada
warga. Keluarga Tn. K rutin warga. Keluarga Tn. S rutin
mengikuti pengajian bulanan mengikuti kegiatan pengajian
di daerah rumahnya. Namun yang dilakukan setiap satu
setelah kaki Tn. K sakit dan bulan sekali.
kesulitan berjalan, hanya Ny.
M yang aktif mengikuti
pengajian bulanan yang
diadakan di daerah rumahnya.

Sistem Dukungan dari keluarga besar Dukungan dari keluarga


pendukung seperti anak-anak dan sanak besar seperti anak-anak dan
keluarga saudara sangat membantu sanak saudara sangat
keluarga Tn. K apabila membantu keluarga Tn. S
terdapat masalah kesehatan apabila terdapat masalah
ataupun yang lainnya seperti kesehatan ataupun yang
anak-anak Tn. K atau lainnya seperti anak-anak
saudaranya mengantarkan Tn. S atau saudaranya
atau memanggilkan perawat membelikan obat di apotek
ke rumah. ketika keluarga Tn. S sakit
atau mengantarkan periksa ke
perawat atau puskesmas.

g. Fungsi keluarga
Tabel 4.7
Fungsi
keluarga
Fungsi keluarga Klien 1 Klien 2
Fungsi afektif Keluarga Tn. K saling Keluarga Tn. S saling
menghormati, menyayangi, menghormati, menyayangi,
dan membantu jika ada yang dan membantu jika ada yang
membutuhkan pertolongan. membutuhkan pertolongan.
walaupun sudah tidak satu walaupun sudah tidak satu
rumah dengan anak dan rumah dengan anak dan
cucunya Tn. K dan Ny. M cucunya Tn. S dan Ny. K
selalu menjenguk dan selalu menjenguk dan
sebaliknya. sebaliknya.

Fungsi sosialisasi Keluarga Tn. K sangat Keluarga Tn. S sangat


terbuka dengan kehadiran terbuka dengan kehadiran
orang lain, keluarga Tn. K orang lain, keluarga Tn. S
sering mengobrol dengan sering mengobrol dengan
warga yang lain. Keluarga warga yang lain dan aktif
Tn. K rutin mengikuti mengikuti kegiatan-kegiatan
pengajian bulanan di daerah yang diadakan di wilayah
rumahnya. Namun setelah tempat tinggalnya seperti
kaki Tn. K sakit dan kesulitan pengajian bulanan ataupun
berjalan, hanya Ny. M yang syukuran.
aktif mengikuti pengajian
bulanan yang diadakan di
daerah rumahnya.
Fungsi Tn. K dan Ny. M memiliki 3 Tn. S dan Ny. K memiliki 2
reproduksi orang anak. Ny. M saat ini orang anak. Ny. K saat ini
telah menopause. telah menopause.
Fungsi Tn. K mengatakan bahwa Tn. S mengatakan bahwa
ekonomi perekonomiannya cukup perekonomiannya cukup
untuk kebutuhan sehari-hari, untuk kebutuhan sehari-hari.
penghasilannya berasal dari Penghasilan berasal dari
hasil sawah yang dimilikinya. sawah yang dimilikinya.
Tn. K mengatakan satu bulan Tn. S dan Ny. M
sekali diberi uang oleh anak- mengerjakan sawahnya
anaknya. Semenjak kaki Tn. sendiri, tetapi terkadang
K sakit, maka yang bekerja anak-anaknya ikut membantu
hanya Ny. M dengan mengelola sawah.
mengerjakan sawahnya dan
dibantu oleh anak-anaknya.

Fungsi perawatan Keluarga Tn. K mengetahui Keluarga Tn. S mengetahui


kesehatan bahwa klien mengalami gout bahwa klien mengalami gout
arthritis [asam urat]. Dalam arthritis [asam urat]. Dalam
pengambilan keputusan pengambilan keputusan
terhadap keluarga yang terhadap keluarga yang
mengalami masalah atau mengalami masalah atau
sakit, sehubungan dengan sakit, sehubungan dengan
sakit yang dirasakan oleh Tn. sakit yang dirasakan oleh Tn.
K anggota keluarga merawat S anggota keluarga merawat
sendiri di rumah. Keluarga sendiri di rumah. Keluarga
Tn. K merasa bingung jika Tn. S merasa bingung jika
ada anggota keluarga yang ada anggota keluarga yang
sakit, mereka hanya merawat sakit, mereka hanya merawat
dengan kemampuan yang dengan kemampuan yang
dimilikinya dan pengetahuan dimilikinya dan pengetahuan
seadanya. Seperti halnya saat seadanya. Seperti halnya saat
Tn. K merasakan sakit, Tn. S merasakan sakit,
bingung apa yang harus bingung apa yang harus
dilakukan, Ny. M hanya dilakukan, Ny. K hanya
memijat dan mengoleskan memijat dan mengoleskan
GPU, namun apabila sakit balsem. Tn. K dan keluarga
tidak segera sembuh maka mengatakan tidak
akan memeriksakan mengetahui dan belum
kesehatannya di perawat pernah kompres jahe merah
terdekat. Tn. K dan keluarga untuk mengatasi nyerinya.
mengatakan tidak mengetahui Kondisi rumah Tn. S
dan belum pernah kompres tergolong bersih dan rapi,
jahe merah untuk mengatasi keluarga Tn. S
nyerinya. Kondisi rumah Tn. membersihkan rumah setiap
K tergolong cukup bersih dan pagi dan sore hari agar
rapi, keluarga Tn. K anggota keluarga nyaman
membersihkan rumah setiap dan terhindar dari penyakit,
pagi dan sore hari agar penerangan cukup terang.
anggota keluarga nyaman dan
terhindar dari penyakit,
penerangan cukup terang.

h. Tugas kesehatan keluarga


Tabel 4.8
Tugas kesehatan keluarga
Tugas kesehatan Klien 1 Klien 2
keluarga
Kemampuan Tn. K mengetahui klien Tn. S mengetahui klien
mengenal mengalami Gout arthritis mengalami Gout arthritis
masalah anggota [asam urat]. [asam urat].
Keluarga

Kemampuan Dalam pengambilan Dalam mengambil keputusan


mengambil keputusan terhadap keluarga terhadap anggota keluarga
keputusan untuk yang mengalami masalah atau yang sakit, sehubungan
Melakukan sakit, sehubungan dengan dengan sakit yang dirasakan
tindakan yang sakit yang dirasakan oleh Tn. oleh Tn. S, Ny. K hanya
tepat K anggota keluarga merawat membelikan obat warung jika
sendiri di rumah dengan obat Tn. K meminta. Namun,
warung dan periksa ke apabila tidak ada perubahan
perawat terdekat apabila sakit maka Tn. K akan periksa ke
tidak kunjung sembuh. perawat terdekat.

Kemampuan Keluarga Tn. K merasa Keluarga Tn. S merasa


memberikan bingung jika ada anggota bingung jika ada anggota
perawatan pada keluarga yang sakit, mereka keluarga yang sakit, mereka
anggota yang hanya merawat dengan hanya merawat dengan
sakit kemampuan yang dimilikinya kemampuan yang dimilikinya
dan pengetahuan seadanya. saja. Seperti halnya saat Tn.
Seperti halnya saat Tn. K S merasakan sakit, bingung
merasakan sakit, bingung apa apa yang harus dilakukan,
yang harus dilakukan, Ny. M Ny. K hanya memijat dan
hanya memijat dan mengoleskan balsem, serta
mengoleskan GPU.Tn. K dan menyarankan untuk istirahat.
keluarga mengatakan tidak Klien Tn. S dan keluarga
mengetahui dan belum pernah mengatakan tidak
kompres jahe merah untuk mengetahui dan belum
mengatasi nyerinya. pernah kompres jahe merah
untuk mengatasi nyerinya.

Kemampuan Kondisi rumah Tn. K Kondisi rumah Tn. S


keluarga tergolong cukup bersih dan tergolong bersih dan rapi,
memelihara rapi, keluarga Tn. K keluarga Tn. S
lingkungan membersihkan rumah setiap membersihkan rumah setiap
yang sehat pagi dan sore hari agar pagi dan sore hari agar
anggota keluarga nyaman dan anggota keluarga nyaman
terhindar dari penyakit, dan terhindar dari penyakit,
penerangan cukup terang. penerangan terang, barang-
barang tidak berserakan
sehingga jalan tempat tidak
sempit.

Kemampuan Fasilitas kesehatan yang Fasilitas kesehatan yang


keluarga digunakan keluarga Tn. K digunakan keluarga Tn. S
memanfaatkan adalah perawat. adalah puskesmas dan
fasilitas kesehatan perawat terdekat. Sehingga
misal ada anggota
keluarganya yang sakitakan
periksa ke perawat terdekat
dan kadang ke puskesmas.
i. Stress dan Koping
Keluarga Tabel 4.9
Stress dan Koping Keluarga
Jenis pengkajian Klien 1 Klien 2
Stressor jangka Stressor jangka pendek saat Stressor jangka pendek saat
pendek dan ini adalah keluarga Tn. K ini adalah keluarga Tn. S
jangka panjang memikirkan bagaimana memikirkan bagaimana
mengatasi masalah nyeri dan mengatasi masalah nyeri dan
kekakuan sendi pada lutut kekakuan sendi pada lutut
kiri. Sedangkan stressor kanannya. Sedangkan
jangka panjang adalah Tn. K stressor jangka panjang
berharap kondisinya tidak adalah Tn. S berharap
menurun. kondisinya tidak sakit.

Kemampuan Jika ada masalah keluarga Jika ada masalah keluarga


keluarga ataupun masyarakat, ataupun masyarakat,
berespon keluarga Tn. K selalu keluarga Tn. S selalu
terhadap menyelesaikannya dengan menyelesaikannya dengan
situasi/stressor melakukan musyawarah. melakukan musyawarah.

Strategi koping Ketika menghadapi masalah Ketika menghadapi masalah


yang digunakan keluarga Tn. K selalu keluarga Tn. S selalu
berusaha, berdoa dan berusaha, berdoa dan
berserah diri kepada Tuhan. berserah diri kepada Tuhan.

j. Pemeriksaan fisik
Tabel 4.10
Pemeriksaan
fisik
Jenis Klien 1 Klien 2
pemeriksaan
Tanda-tanda TD : 130/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
vital (Nilai normal : 121/85-139/89) (Nilai normal : 121/85-139/89)
N : 92 x/mnt N : 88 x/mnt
(Nilai normal : 60-100 x/menit) (Nilai normal: 60-100 x/menit)
S : 37,1oC S : 36,9oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 (Nilai normal : 36,5 oC – 37,5
o o
C) C)
RR : 20 x/menit RR : 18 x/mnt
(Nilai normal : 16-24 x/menit) (Nilai normal : 16-24 x/menit)
Asam urat : 13 mg/dl (High) Asam urat : 9,4 mg/dl (High)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl) (Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
Kepala Warna rambut putih, bentuk Warna rambut hitam beruban,
kepala mesocopal dan simetris, bentuk kepala mesocopal dan
kulit kepala bersih, dan tidak simetris, kulit kepala bersih
ada lesi, rambut tidak mudah ,dan tidak ada lesi, rambut
rontok, tidak terdapat ketombe. tidak mudah rontok, tidak ada
Klien mampu menggerakkan ketombe. Klien mampu
rahang atas dan bawah, wajah menggerakkan rahang atas dan
tidak mengalami paralisis. bawah, wajah tidak mengalami
paralisis.

Mata Konjungtiva tidak anemis, Konjungtiva tidak anemis,


sclera tak ikterik, reflek pupil sclera tak ikterik, reflek pupil
normal dan simetris, gerak normal dan simetris, gerak
mata mampu mengikuti mata mampu mengikuti
pergerakan,Klien mampu pergerakan, Klien mampu
melihat tulisan dan gambar melihat tulisan dan gambar
secara normal. secara normal.

Hidung Simetris kanan dan kiri, tidak Simetris kanan dan kiri, tidak
ada polip hidung, mampu ada polip hidung, mampu
membedakan bau. membedakan bau.

Telinga Terdapat sedikit serumen, tidak Terdapat sedikit serumen,


terjadi penurunan pendengaran. tidak terjadi penurunan
pendengaran.

Mulut, gigi, Bibir tidak pecah-pecah, Bibir tidak pecah-pecah,


lidah dan bibir mukosa mulut lembab dan mukosa mulut lembab dan
tidak ada lesi. Klien tidak tidak ada lesi. Klien tidak
mengalami gangguan menelan mengalami gangguan menelan
dan dapat menggerakkan lidah dan dapat menggerakkan lidah
ke kanan dan kiri. ke kanan dan kiri.

Dada I : Simetris, pergerakan I : Simetris, pergerakan


dinding dada bersamaan dinding dada bersamaan
P : Tidak ada benjolan P : Tidak ada benjolan
P : Suara sonor P : Suara sonor
A : Tidak ada suara jantung A : Tidak ada suara jantung
tambahan tambahan

Abdomen I : Bentuk simetris, tidak I : Bentuk simetris, tidak


terdapat jejas terdapat jejas
A : Peristaltik usus 10 x/m A : Peristaltik usus 18 x/m
P : Tidak ada benjolan pada P : Tidak ada benjolan pada
abdomen abdomen
P : Tidak terdapat nyeri tekan P : Tidak terdapat nyeri tekan
Kulit Tidak ada lesi, turgor kulit Tidak ada lesi, turgor kulit
<2detik. <2detik.

Ekstremitas Normal dan tidak mengalami Normal dan tidak mengalami


atas kekakuan sendi, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada
edema. edema

Ekstremitas Lutut kiri terasa nyeri, Lutut kanan terasa nyeri,


bawah kesemutan, kaku, bengkak, dan kesemutan, dan kekakuan
tidak bisa ditekuk secara sendi. Tn. S mengatakan dalam
maksimal. Tn. K berjalan beraktivitas tidak
dengan menggunakan bantuan menggunakan alat bantu
tongkat. seperti tongkat, walker dan
lainnya.

Genetalia Tidak ada masalah pada organ Tidak ada masalah pada organ
genetalia genetalia
48

3. Analisis data
Tabel 4.11
Analisis
data
No Data Etiologi Masalah
1. Klien 1 Konflik pengambilan Ketidakefektifan
Data Subjektif : keputusan manajemen kesehatan
- Tn. K mengeluh nyeri, kaku, bengkak, dan tidak keluarga
bisa ditekuk secara maksimal pada sendi lutut kiri.
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 5
T : tiba-tiba
- Tn. K mengatakan memiliki gout arthritis sejak 1
tahun yang lalu, namun Tn. K dan keluarga masih
bingung dalam perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. K mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijat
dan dioles GPU, klien menganggap nyeri akan
hilang sendiri.
- Tn. K mengatakan bahwa tidak pernah
melakukanlatihan fisik atau olahraga karena
persendian kaki kaku.
- Tn. K mengatakan tidak rutin melakukan
pemeriksaan asam urat dan hanya pernah sekali.
Data Objektif :
- TD : 130/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 92 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 37,1oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 20 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 13 mg/dl (30 Maret 2020)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)

Klien 2
Data Subjektif :
- Tn. S mengeluh nyeri dan kaku pada lutut Konflik pengambilan Ketidakefektifan
kanan P : peradangan sendi keputusan manajemen kesehatan
Q : tertusuk-tusuk keluarga
R : lutut kanan
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba
- Tn. S mengatakan memiliki gout arthritis sejak 3
bulan yang lalu, namun Tn. S dan keluarga masih
bingung dalam perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. S mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijit-
pijit dan dioles balsem maka akan hilang sendiri.
- Tn. S terkadang masih makan kacang-kacangan dan
kangkung
Data Objektif :
- TD : 120/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 88 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 36,9 oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 18 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 9,4 mg/dl (30 Maret 2020)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
4. Diagnosis keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan ditandai dengan
Klien 1
Data Subjektif :
- Tn. K mengeluh nyeri, kaku, bengkak, dan tidak bisa ditekuk secara maksimal pada sendi lutut kiri.
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 5
T : tiba-tiba
- Tn. K mengatakan memiliki gout arthritis sejak 1 tahun yang lalu, namun Tn. K dan keluarga masih bingung dalam
perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. K mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijat dan dioles GPU, klien menganggap nyeri akan hilang sendiri.
- Tn. K mengatakan bahwa tidak pernah melakukanlatihan fisik atau olahraga karena persendian kaki kaku.
- Tn. K mengatakan tidak rutin melakukan pemeriksaan asam urat dan hanya pernah
sekali. Data Objektif :
- TD : 130/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 92 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 37,1 oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 20 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 13 mg/dl (30 Maret 2020)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)

Klien 2
Data Subjektif :
- Tn. S mengeluh nyeri dan kaku pada lutut
kanan P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba
- Tn. S mengatakan memiliki gout arthritis sejak 3 bulan yang lalu, namun Tn. S dan keluarga masih bingung dalam
perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. S mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijit-pijit dan dioles balsem maka akan hilang sendiri.
- Tn. S terkadang masih makan kacang-kacangan dan
kangkung Data Objektif :
- TD : 120/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 88 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 36,9 oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 18 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 9,4 mg/dl (30 Maret 2020)
- (Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
5. Perencanaan
Tabel 4.13
Perencanaan keperawatan
No Diagnosis Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakefektifan manajemen TUK 1 Keluarga Tn. K mampu mengenal
kesehatan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah kesehatan Tn. K
berhubungan dengan konflik selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga Pengajaran : Proses Penyakit
pengambilan keputusan. mampu mengenal masalah kesehatan 1. Identifikasi tingkat pengetahuan
Data Subjektif Kriteria hasil : keluarga tentang gout arthritis
- Tn. K mengeluh nyeri, Pengetahuan : manajemen arthritis dan nyeri
kaku, bengkak, dan yaitu pemahaman tentang arthritis, 2. Berikan informasi mengenai
tidak bisa ditekuk pengobatan, pencegahan, dan gout arthritis dan nyeri meliputi
secara maksimal pada komplikasinya meningkat dari 2 definisi, tanda gejala, penyebab,
sendi lutut kiri. (pengetahuan terbatas) menjadi 4 komplikasi, cara pencegahan,
P : peradangan sendi (pengetahuan baik) dengan indikator : dan cara perawatan dirumah
Q : tertusuk-tusuk 1. Faktor penyebab
R : lutut kiri 2. Tanda dan gejala penyakit
S : skala nyeri 5 3. Strategi mengelola nyeri
T : tiba-tiba 4. Pilihan pengobatan
- Tn. K mengatakan
memiliki gout arthritis TUK 2
sejak 1 tahun yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu mengambil
lalu, namun Tn. K dan selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga keputusan terhadap masalah kesehatan
keluarga masih mampu mengambil keputusan yang tepat yang dialami Tn. K
bingung dalam terhadap masalah kesehatan. Dukungan keluarga
perawatan nyeri pada Kriteria hasil : 1. Berikan informasi yang
gout arthritis. Pembuatan keputusan dibutuhkan bagi keluarga untuk
- Tn. K mengatakan jika Yaitu kemampuan keluarga untuk membantu mereka membuat
nyeri pada lutut akan membuat penilaian dan keputusan diantara keputusan
dipijat dan dioles dua pilihan atau lebih meningkat dari skala 2. Libatkan anggota keluarga dan
GPU, klien 2 (banyak terganggu) menjadi 5 (tidak pasien dalam membuat
menganggap nyeri terganggu), dengan indikator : keputusan terkait perawatan
akan hilang sendiri. 1. Mengidentifikasi informasi yang klien
- Tn. K mengatakan relevan 3. Dukung pengambilan keputusan
bahwa tidak pernah 2. Mengidentifikasi alternatif / pilihan dalam merencanakan perawatan
melakukan latihan 3. Mengidentifikasi sumber daya yang
fisik atau olahraga dibutuhkan untuk mendukung
karena persendian kaki setiap alternatif
kaku.
- Tn. K mengatakan
tidak rutin melakukan TUK 3
pemeriksaan asam urat Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu memberikan
dan hanya pernah selama 45 menit x 7 pertemuan, keluarga perawatan bagi Tn. K
sekali mampu memberikan perawatan terhadap Manajemen nyeri
Data Objektif : anggota keluarga yang sakit. 1. Identifikasi kemampuan
- TD : 130/80 mmHg Kriteria hasil : keluarga dalam merawat
- N : 92 x/menit Partisipasi keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit
- S : 37,1oC profesional khususnya pasien gout arthritis
- RR : 20 x/men it Yaitu kapasitas keluarga untuk terlibat 2. Ajarkan keluarga cara merawat
- Asam urat : 13 mg/dl dalam pemberian perawatan dan evaluasi anggota keluarga yang sakit
(30 Maret 2020) perawatan yang diberikan oleh tenaga khususnya mengatasi nyeri pada
kesehatan meningkat dari 2 (jarang gout arthritis
menunjukkan) menjadi 4 (sering 3. Jelaskan kepada klien dan
menunjukkan) dengan indikator : keluarga tentang prosedur dan
1. Berpartisipasi dalam perencanaan tujuan dari rencana kompres
perawatan hangat jahe merah
2. Berpartisiasi dalam menyediakan 4. Ajarkan kompres hangat jahe
perawatan merah pada anggota gerak yang
3. Bekerjasama dalam menentukan nyeri
perawatan
4. Mengevaluasi efektivitas perawatan

TUK 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu melakukan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga modifikasi lingkungan untuk
mampu memodifikasi lingkungan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang
menjamin kesehatan. dialami Tn. K
Kriteria hasil : Bantuan pemeliharaan rumah
Iklim sosial keluarga 1. Identifikasi pemeliharaan rumah
Yaitu kapasitas dari sebuah keluarga untuk klien yang ditentukan
menyediakan lingkungan yang mendukung 2. Libatkan klien dan keluarga
yang ditandai dengan hubungan dan tujuan untuk menentukan pemeliharaan
anggota keluarga meningkat dari skala 2 rumah yang telah ditentukan
(jarang menunjukan) menjadi 4 (sering 3. Berikan informasi tentang cara
menunjukan), dengan indikator: menciptakan lingkungan rumah
1. Menjaga kebersihan rumah yang bersih dan aman
2. Mendukung satu sama lain
3. Bekerjasama untuk mencapai
tujuan
4. Memecahkan masalah bersama-
sama
TUK 5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu memanfaatkan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga pelayanan kesehatan untuk
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan meminimalisir masalah kesehatan yang
kesehatan. dialami Tn. K
Kriteria hasil : Panduan sistem pelayanan kesehatan
Pengetahuan : Sumber-sumber 1. Sarankan keluarga untuk
kesehatan memeriksakan kesehatan di fasilitas
Yaitu tingkat pemahaman yang kesehatan.
disampaikan tentang sumber-sumber
asuhan kesehatan yang elevan meningkat
dari skala 2 (pengetahuan terbatas)
menjadi 4 (pengetahuan banyak), dengan
indikator :
1. Sumber perawatan kesehatan yang
termuka
2. Sumber-sumber perawatan darurat.

2. Ketidakefektifan manajemen TUK 1


kesehatan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu mengenal
berhubungan dengan konflik selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga masalah kesehatan Tn. S
pengambilan keputusan. mampu mengenal masalah kesehatan Pengajaran : Proses Penyakit
Data Subjektif Kriteria hasil : 1. Identifikasi tingkat pengetahuan
- Tn. S mengeluh nyeri Pengetahuan : manajemen arthritis keluarga tentang gout arthritis
dan kaku pada lutut yaitu pemahaman tentang arthritis, dan nyeri
kanan pengobatan, pencegahan, dan 2. Berikan informasi mengenai
P : aktivitas sehari-hari komplikasinya meningkat dari 2 gout arthritis dan nyeri meliputi
Q : tertusuk-tusuk (pengetahuan terbatas) menjadi 4 definisi, tanda gejala, penyebab,
R : lutut kanan (pengetahuan baik) dengan indikator : komplikasi, cara pencegahan,
S : skala nyeri 4 1. Faktor penyebab dan cara perawatan dirumah
T : tiba-tiba 2. Tanda dan gejala awal penyakit
- Tn. S mengatakan 3. Strategi mengelola nyeri
memiliki gout arthritis 4. Pilihan pengobatan
sejak 3 bulan yang
lalu, namun Tn. S dan TUK 2
keluarga masih Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu mengambil
bingung dalam selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga keputusan terhadap masalah kesehatan
perawatan nyeri pada mampu mengambil keputusan yang tepat yang dialami Tn. S
gout arthritis. terhadap masalah kesehatan. Dukungan keluarga
- Tn. S mengatakan jika Kriteria hasil : 1. Berikan informasi yang
nyeri pada lutut akan Pembuatan keputusan dibutuhkan bagi keluarga untuk
dipijit-pijit dan dioles Kemampuan keluarga untuk membuat membantu mereka membuat
balsem maka akan penilaian dan keputusan diantara dua keputusan
hilang sendiri. pilihan atau lebih meningkat dari skala 2 2. Libatkan anggota keluarga dan
- Tn. S terkadang masih (banyak terganggu) menjadi 5 (ti ftdak pasien dalam membuat
makan kacang- terganggu), dengan indikator : keputusan terkait perawatan
kacangan dan 1. Mengidentifikasi informasi yang klien
kangkung relevan 3. Dukung pengambilan keputusan
Data Objektif : 2. Mengidentifikasi alternatif / pilihan dalam merencanakan perawatan
- TD : 120/80 mmHg 3. Mengidentifikasi sumber daya yang
- N : 88 x/menit dibutuhkan untuk mendukung
- S : 36,9 oC setiap alternatif
- RR : 18 x/menit
- Asam urat : 9,4 mg/dl
(30 Maret 2020)
TUK 3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu memberikan
selama 45 menit x 7 pertemuan, keluarga perawatan bagi Tn. S
mampu memberikan perawatan terhadap Manajemen nyeri
anggota keluarga yang sakit. 1. Identifikasi kemampuan
Kriteria hasil : keluarga dalam merawat
Partisipasi keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit
profesional yaitu kapasitas keluarga untuk khususnya pasien gout arthritis
terlibat dalam pemberian perawatan dan 2. Ajarkan keluarga cara merawat
evaluasi perawatan yang diberikan oleh anggota keluarga yang sakit
tenaga kesehatan meningkat dari 2 (jarang khususnya mengatasi nyeri pada
menunjukkan) menjadi 4 (sering gout arthritis
menunjukkan) dengan indikator : 3. Jelaskan kepada klien dan
1. Berpartisipasi dalam perencanaan keluarga tentang prosedur dan
perawatan tujuan dari rencana kompres
2. Berpartisiasi dalam menyediakan hangat jahe merah
perawatan 4. Ajarkan kompres hangat jahe
3. Bekerjasama dalam menentukan merah pada anggota gerak yang
perawatan nyeri
4. Mengevaluasi efektivitas perawatan

TUK 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu melakukan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga modifikasi lingkungan untuk
mampu memodifikasi lingkungan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang
menjamin kesehatan. dialami Tn. S
Kriteria hasil : Bantuan pemeliharaan rumah
Iklim sosial keluarga 1. Identifikasi pemeliharaan rumah
Kapasitas dari sebuah keluarga untuk klien yang ditentukan
menyediakan lingkungan yang mendukung 2. Libatkan klien dan keluarga
yang ditandai dengan hubungan dan tujuan untuk menentukan pemeliharaan
anggota keluarga meningkat dari skala 2 rumah yang telah ditentukan
(jarang menunjukan) menjadi 4 (sering 3. Berikan informasi tentang cara
menunjukan), dengan indikator: menciptakan lingkungan rumah
1. Menjaga kebersihan rumah yang bersih dan aman
2. Mendukung satu sama lain
3. Bekerjasama untuk mencapai
tujuan
4. Memecahkan masalah bersama-
sama

TUK 5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu memanfaatkan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga pelayanan kesehatan untuk
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan meminimalisir masalah kesehatan yang
kesehatan. dialami Tn. S
Kriteria hasil : Panduan sistem pelayanan kesehatan
Pengetahuan : Sumber-sumber 1. Sarankan keluarga untuk
kesehatan memeriksakan kesehatan
Tingkat pemahaman yang disampaikan fasilitas kesehatan.
tentang sumber-sumber asuhan kesehatan
yang elevan meningkat dari skala 2
(pengetahuan terbatas) menjadi 4
(pengetahuan banyak), dengan indikator :
1. Sumber perawatan kesehatan yang
termuka.
2. Sumber-sumber perawatan darurat.
6. Implementasi
Tabel 4. 14
Implementasi keperawatan
Klien Diagnosa Tanggal Jam Implementasi Respon TTD
Keperawatan
1 Ketidakefektif- TUK 1 Ira
an manajemen 31 Maret 2020 18.30 1. Mengidentifikasi 1. DS :
kesehatan pengetahuan Tn. K dan keluarga
keluarga keluarga Tn. K mengatakan tidak tahu
berhubungan mengenai apa penyakit asam urat
dengan konflik penyakit asam DO :
pengambilan urat dan Tn. K dan keluarga
keputusan perawatan nyeri tampak bingung dan
tidak dapat menjelaskan
mengenai penyakit
asam urat dan
perawatan nyeri

31 Maret 2020 18.45 2. Memberikan 2. DS :


pendidikan Tn. K dan keluarga
kesehatan kepada mengatakan siap
keluarga Tn. K menerima pendidikan
tentang penyakit kesehatan mengenai
asam urat dan asam urat dan
perawatan nyeri perawatan nyeri
DO :
Tn. K dan keluarga
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan yang
diberikan

TUK 2
1 April 2020 18.40 1. Menyarankan 1. DS :
Tn. K untuk Tn. K mengatakan akan
melakukan melakukan
pemeriksaan pemeriksaan kadar
asam urat secara asam urat saat periksa
rutin ke fasilitas kesehatan
DO :
Asam urat : 10,3 mg/dl
(1 April 2020)

1 April 2020 18.50 2. Menyarankan 2. DS:


keluarga untuk Keluarga mengatakan
memberikan akan membantu
kompres hangat memberikan kompres
jahe merah hangat jahe merah pada
untuk Tn. K untuk mengatasi
menurunkan nyeri yang dirasakan
nyeri pada asam DO : - Ira
urat
2 April 2020 07.30 3. Melibatkan dan 3. DS :
mendorong Keluarga Tn. K
keluarga untuk mengatakan tidak
mengambil menganggap sepele
keputusan saat asam urat dan akan
Tn. K memeriksakan
mengalami gout kesehatannya.
arthritis DO : -

TUK 3
31 Maret 2020 19.05 1. Mengkaji nyeri 1. DS :
Tn. K mengatakan
kakinya nyeri dan kaku
DO :
- Tampak sendi lutut
kiri bengkak dan kaku
- Tn. S tampak memijit-
mijit lutut kirinya
karena sakit
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 5
T : tiba-tiba

1 April 2020 18.50 DS :


Tn. K mengatakan
nyeri pada lutut kiri dan Ira
kaku saat ditekuk
DO :
- Tampak sendi lutut
kiri bengkak
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba

2 April 2020 07.40 DS :


Tn. K mengatakan
nyeri pada lutut kiri
DO :
- Tampak sendi lutut
kiri bengkak
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba

3 April 2020 18.40 DS :


Tn. K mengatakan lutut
kirinya tidak terlalu
cekot-cekot tapi masih
terasa sakit
DO :
- Tampak sendi lutut
kiri bengkak
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba

4 April 2020 18.40 DS :


Tn. K mengatakan
nyeri pada lutut kiri
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 3
T : tiba-tiba

5 April 2020 18.25 DS :


Tn. K mengatakan lutut
kiri seperti kesemutan
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 3
T : tiba-tiba
6 April 2020 18.40 DS :
Tn. K mengatakan kaki
terasa kesemutan
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 3
T : tiba-tiba

31 Maret 2020 18.45 2. Mengidentifikasi 2. DS :


kemampuan keluarga Klien dan keluarga
dalam merawat mengatakan masih
anggota keluarga merasa bingung
yang sakit khususnya bagaimana cara
pasien gout arthritis mengatasi apabila lutut
terasa nyeri. Apabila
klien merasakan nyeri
maka dipijit-pijit dan
dioles GPU
DO :
Keluarga tampak
bingung dan belum
memahami ketika Tn.
K mengalami nyeri dan
kekakuan sendi

31 Maret 2020 18.35 3. Memeriksa TTV dan 3. DS :


asam urat Klien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan
DO :
TD : 130/90 mmHg,
Nadi : 90 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36, 8 °,
Asam urat : 13,4 ( 31
Maret 2020).

6 April 2020 18.45 DS :


Klien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan
DO :
TD : 120/80 mmHg,
Nadi : 92 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36, 6 °,
Asam urat : 8,4
(6 April 2020)

31 Maret 2020 19.10 4. Mengajarkan 4. DS :


keluarga cara Klien dan keluarga
merawat anggota mengatakan bersedia
keluarga yang sakit diajarkan cara
khususnya mengatasi melakukan kompres
nyeri pada gout hangat jahe merah
arthritis untuk menurunkan
nyeri
DO :
Klien dan keluarga
memperhatikan dengan
seksama

1 April 2020 18.50 DS :


2 April 2020 07.50 Klien dan keluarga
3 April 2020 18.45 mengatakan memahami
4 April 2020 18.45 cara kompres hangat
5 April 2020 18.30 jahe merah
6 April 2020 18.45 DO :
Keluarga Tn. K dapat
mengulang cara
membuat kompres
hangat jahe merah

TUK 4 Ira
4 April 2020 18.35 1. Menyarankan keluarga 1. DS:
untuk menciptakan Keluarga mengatakan
lingkungan yang aman akan menciptakan
dan nyaman lingkungan yang aman
dan nyaman bagiTn. K
DO :
Keluarga menyediakan
sandal untuk Tn. K
apabila lantai dingin
yang membuat kaki
terasa kesemutan,
penerangan terang,
rumah dibersihkan
setiap pagi hari dan
sore hari agar bersih
dan nyaman.

TUK 5 1. DS : Ira
5 April 2020 18.50 1. Menyarankan keluarga Keluarga mengatakan
untuk memeriksakan akan memeriksakan Tn.
kesehatan di fasilitas K difasilitas kesehatan
kesehatan dengan rutin dan
melakukan
pemeriksaan kadar
asam urat
DO : -

TUK 1
2 31 Maret 2020 19.45 1. Mengidentifikasi 1. DS :
Ira
pengetahuan Tn. S dan keluarga
keluarga Tn. S mengatakan penyakit
mengenai asam urat adalah sakit
penyakit asam pada sendi
urat dan DO :
perawatan nyeri Tn. S dan keluarga
tampak bingung dan
tidak dapat menjelaskan
mengenai penyakit
asam urat dan
perawatan nyeri

31 Maret 2020 19.50 2. Memberikan 2. DS :


pendidikan Tn. S dan keluarga
kesehatan kepada mengatakan bersedia
keluarga Tn. S mendengarkan
tentang penyakit pendidikan kesehatan
asam urat dan mengenai asam urat
perawatan nyeri dan perawatan nyeri
secara mandiri yang
dapat dilakukan
dirumah
DO :
Keluarga tampak
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan yang
diberikan

TUK 2
1 April 2020 19.45 1. Menyarankan 1. DS :
Tn.S untuk Tn. S mengatakan akan
melakukan melakukan pemeriksaan
pemeriksaan kadar
asam urat secara asam urat secara rutin
rutin. saat periksa ke perawat
keluarga
DO :
Asam urat : 8,1 mg/dl
(1 April 2020)

1 April 2020 19.55 2. Menyarakan 2. DS :


keluarga Tn. S Keluarga Tn.S
untuk mengatakan akan
memberikan membantu memberikan
kompres jahe kompres hangat jahe
merah untuk merah untuk mengatasi Ira
menurunkan nyeri nyeri yang dirasakan
pada asam urat DO : -

2 April 2020 19.40 3. Melibatkan dan 3. DS :


mendorong Keluarga Tn. S
keluarga untuk mengatakan tidak
mengambil menganggap sepele
keputusan saat asam urat dan akan
Tn. S mengalami memeriksakan segera
gout arthritis ke perawat atau
puskesmas dan akan
mengompres hangat
dengan jahe merah
untuk menurunkan
nyeri
DO : -
TUK 3
31 Maret 2020 20.10 1. Mengkaji nyeri 1. DS :
Tn. S mengatakan sendi
lutut kanan terasa nyeri
dan kesemutan
DO :
Tn. S tampak meringis
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba

1 April 2020 19.50 DS :


Tn. S mengatakan nyeri
pada lutut kanan
DO :
P : peradangan sendi Ira
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba

2 April 2020 19.25 DS :


Tn. S mengatakan nyeri
pada lutut kanan
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 3
T : tiba-tiba

3 April 2020 19.30 DS :


Tn. S mengatakan lutut
kanan terasa nyeri dan
kaku
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 3
T : tiba-tiba

4 April 2020 19.30 DS :


Tn. S mengatakan lutut
kanan terasa kesemutan
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 3
T : tiba-tiba
5 April 2020 19.35 DS :
Tn. S mengatakan lutut
kanan terasa kesemutan
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 2
T : tiba-tiba

6 April 2020 18.50 DS :


Tn. S mengatakan
kesemutan pada lutut
kanan
DO :
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 2
T : tiba-tiba

31 Maret 2020 19. 50 2. Mengidentifikasi 2. DS :


kemampuan keluarga Klien dan keluarga
dalam merawat mengatakan
anggota keluarga memberikan balsem
yang sakit khususnya apabila Tn. S
pasien gout arthritis merasakan nyeri serta
istirahat.
DO : -

31 Maret 2020 19. 40 3. Memeriksa TTV dan 3. DS :


asam urat Klien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan
DO :
TD : 120/90 mmHg,
Nadi : 90 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36, 8 °,
Asam urat : 9,4 ( 31
Maret 2020)

6 April 2020 19. 30 DS :


Klien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan
DO :
TD : 120/80 mmHg,
Nadi : 92 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36, 6 °,
Asam urat : 8,4 (6 April
2020)

31 Maret 2020 20. 15 4. Mengajarkan 4. DS :


1 April 2020 19. 50 keluarga cara Klien dan keluarga
2 April 2020 19. 45 merawat anggota mengatakan bersedia
3 April 2020 19. 45 keluarga yang sakit diajarkan cara
4 April 2020 19. 35 khususnya mengatasi melakukan kompres
5 April 2020 19. 40 nyeri pada gout hangat jahe merah
6 April 2020 19. 00 arthritis DO :
Klien dan keluarga
memperhatikan dengan
seksama

TUK 4
4 April 2020 20. 00 1. Menyarankan 1. DS: Ira
keluarga untuk Keluarga mengatakan
menciptakan akan menciptakan
lingkungan yang lingkungan yang aman
aman dan nyaman dan nyaman bagiTn. S
DO :
Rumah keluarga Tn. S
tampak penerangan
terang rumah bersih
dan rapi karena
dibersihkan setiap pagi
hari dan sore hari, dan
perabot-perabot rumah
tangga ditata dengan
rapi sehingga tidak
mengganggu jalan.
TUK 5
5 April 2020 20.00 1. Menyarankan 1. DS :
keluarga untuk Keluarga mengatakan Ira
memeriksakan akan memeriksakan Tn.
kadar asam urat S difasilitas kesehatan
rutin di DO : -
puskesmas atau
fasilitas kesehatan
lainnya.
7. Evaluasi
Tabel 4. 15
Evaluasi
Klien Diagnosa Tanggal/Jam Evaluasi TTD
1 Ketidakefektifan 31 Maret 2020 TUK 1 Ira
manajemen 19. 30 S:
kesehatan keluarga 1. Keluarga Tn. K mengatakan bahwa penyakit
berhubungan dengan asam urat adalah sakit sendi karena asam
konflik pengambilan urat tinggi
keputusan 2. Keluarga Tn. K mengatakan tanda dan
gejala asam urat yaitu asam urat tinggi dan
nyeri sendi
3. Keluarga Tn. K mengatakan penyebab asam
urat adalah keturunan, makanan sayuran
hijau dan kacang-kacangan.
4. Keluarga Tn. K mengatakan pencegahan
asam urat adalah tidak mengonsumsi jeroan
dan mengurangi sayuran hijau dan kacang-
kacangan, minum air putih 2 liter perhari
5. Keluarga Tn. K mengatakan perawatan
dirumah untuk mengatasi nyeri pada sendi
lutut dengan cara olahraga dan melakukan
kompres jahe hangat merah pada sendi yang
nyeri selama 20 menit
O : Keluarga Tn. K mampu menjawab pertanyaan
mengenai penyakit asam urat dan perawatan
mengatasi nyeri secara mandiri dirumah
A : Keluarga Tn. K mampu mengenal masalah
kesehatan Tn. K yaitu asam urat (gout arthritis)
P : Intervensi selesai

2 April 2020 TUK 2 Ira


08.10 S:
- Tn. K mengatakan akan mengecek asam
urat ketika periksa kesehatan di perawat atau
fasilitas kesehatan lainnya
- Keluarga Tn. K mengatakan akan membantu
mengompres jahe merah ketika Tn. K
mengalami nyeri
- Keluarga Tn. K mengatakan akan segera
memeriksakan klien ketika klien mengalami
sakit
O : Asam urat : 8,4 mg/dL (6 April 2020)
A : Keluarga Tn. K mampu mengambil keputusan
yang tepat terhadap masalah kesehatan Tn. K
P : Intervensi selesai

6 April 2020 TUK 3


Ira
19.05 S:
1. Keluarga Tn. K mengatakan sudah paham
mengenai penjelasan yang diberikan khususnya
dalam mengatasi nyeri pada lutut kiri
2. Tn. K mengatakan akan mengompres lutut
kirinya saat nyeri selama 20 menit
3. Tn. K mengatakan setelah dikompres hangat
dengan jahe merah nyeri berkurang dan merasa
nyaman
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 2
T : tiba-tiba
O:
1. TD : 130/90 mmHg, Nadi : 90 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,8 °, Asam urat : 13,4 ( 31
Maret 2020).
2. TD : 120/80 mmHg, Nadi : 92 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,6 °, Asam urat : 8,4 ( 6 April
2020)
A : Keluarga Tn. K mampu merawat Tn. K
mengalami asam urat dan nyeri
P : Intervensi selesai
Ira
4 April 2020 TUK 4
19.00 S:
1. Tn. K mengatakan memakai sandal apabila
lantai dingin yang membuat kaki terasa
kesemutan
2. Keluarga membersihkan rumah setiap hari pada
pagi hari dan sore hari agar bersih dan nyaman
O:-
A: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
P : Intervensi selesai

5 April 2020 TUK 5


19.10 S :Tn. K mengatakan memeriksakan kesehatannya
Ira
di perawat
O:-
A : Keluarga Tn. K sudah mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
P : Intervensi selesai

2 31 April 2020 TUK 1 Ira


19.20 S:
1. Keluarga Tn. S mengatakan bahwa penyakit
asam urat adalah sakit sendi dan terasa nyeri
karena asam urat tinggi
2. Keluarga Tn. S mengatakan tanda dan gejala
asam urat yaitu asam urat tinggi dan terasa
cekot-cekot
3. Keluarga Tn. S mengatakan penyebab asam
urat adalah keturunan, tekanan darah tinggi,
dan makan jeroan, bayam, kangkung,
kacang-kacangan.
4. Keluarga Tn. S mengatakan pencegahan
asam urat adalah tidak mengonsumsi jeroan
dan mengurangi sayuran hijau dan kacang-
kacangan, minum air putih 2 liter perhari
5. Keluarga Tn. S mengatakan perawatan
dirumah untuk mengatasi nyeri pada sendi
lutut dengan cara menggerakkan kaki dan
melakukan kompres jahe hangat merah pada
sendi yang nyeri selama 20 menit
O : Keluarga Tn. S mampu menjawab pertanyaan
mengenai penyakit asam urat dan perawatan
mengatasi nyeri secara mandiri dirumah
A : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Tn. K yaitu asam urat (gout arthritis)
P : Intervensi selesai

2 April 2020 TUK 2


20.00 S: Ira
- Tn. S mengatakan akan mengecek asam urat
ketika periksa kesehatan di perawat keluarga
atau puskesmas.
- Keluarga Tn. S mengatakan akan
memeriksakan kesehatnnya di perawat atau
puskesmas
O : Asam urat : 7,1 mg/dL (6 April 2020)
A : Keluarga Tn. S mampu mengambil keputusan
yang tepat terhadap masalah kesehatan Tn. S
P : Intervensi selesai

6 April 2020 TUK 3


20.10 S:
1. Keluarga Tn. S mengatakan sudah paham Ira
mengenai penjelasan yang diberikan
khususnya dalam mengatasi nyeri pada lutut
kanan
2. Tn. S mengatakan mengompres lutut
kanannya saat nyeri selama 20 menit
3. Tn. S mengatakan nyeri sudah tidak terlalu
terasadan merasa nyaman setelah dikompres
hangat dengan jahe merah
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 1
T : tiba-tiba
O:
1. TD : 120/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit, RR :
18 x/menit, S : 36,9 °, Asam urat : 9,4( 31
Maret 2020)
2. TD : 120/80 mmHg, Nadi : 92 x/menit, RR
: 20 x/menit, S : 36, 6 °, Asam urat : 7,1 ( 6
April 2020)
A : Keluarga Tn. S mampu merawat Tn. S yang
mengalami gout arthritis
P : Intervensi selesai

4 April 2020 TUK 4


20.15 S:
1. Keluarga Tn. S menata perabotan rumah Ira
dengan rapi agar tidak mengganggu jalan,
setiap hari membersihkan rumah pada pagi
hari dan sore hari agar bersih dan nyaman
2. Tn. S mengatakan memakai sandal apabila
lantai dingin yang membuat kaki terasa
kesemutan
O:-
A: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
P : Intervensi selesai

6 April 2020 TUK 5


20.15 S : Tn. S mengatakansudah memeriksakan
kesehatan ke bidan terdekat
O:-
Ira
A : Keluarga Tn. S sudah mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
P : Intervensi selesai
B. Pembahasan
Pada bab ini dijelaskan analisa untuk mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang muncul berdasarkan referensi tentang
hasil pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga Tn. K dan Tn. S
khususnya terkait asuhan keperawatan keluarga Tn. K dan Tn. S dengan
gout arthritis dengan masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan
keluarga di wilayah kerja Puskesmas Demak II.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan mengambil informasi untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkankan dalam mengidentifikasi
masalah (Riasmini & dkk, 2017). Pengkajian dilakukan pada tanggal
30 Maret 2020. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh
penulis adalah dengan wawancara dan observasi secara langsung
terhadap klien, keluarga dan lingkungan.
Pada pengkajian biodata keluarga diketahui bahwa pada keluarga
Tn. K dan Tn. S merupakan keluarga middle age / aging couple.
Dimana pada kedua keluarga ini sesuai dengan pendapat (Friedman,
2010) bahwa yang dimaksud dengan keluarga Middle-aged or elderly
couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah (baik suami/istri atau
keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun karir sendiri atau
sudah menikah.
Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa saat ini Tn. K
didapatkan keluhan nyeri, bengkak, dan kekakuan sendi pada lutut kiri
dengan skala nyeri 5 dan Tn. S mengeluh nyeri dan kekakuan sendi
pada lutut kanan dengan skala nyeri 4. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Naga, 2014) bahwa seseorang yang mengalami gout arthritis akan
mengalami masalah yang sering muncul yaitu nyeri. Hal ini dapat
mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan dan aktifitas sehari-
hari, gangguan tidur, serta gangguan mobilisasi maka diperlukan
perawatan kesehatan dengan baik agar kadar asam urat dalam rentang
normal dan tidak menimbulkan komplikasi.

33
87

Pengkajian selanjutnya yang dilakukan yaitu mengkaji bagaimana


keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, penulis mengkaji
tentang bagaimana cara keluarga merawat dan mengatasi anggota
keluarganya yang terkena Gout Arthritis agar tidak menimbulkan
komplikasi lain atau memperburuk keadaan. Berdasarkan jawaban dari
keluarga Tn. K dan Tn. S termasuk dalam keluarga yang belum
mampu dalam mengenal kesehatan keluarganya sehingga keluarga
belum mampu mengambil keputusan yang tepat atas masalah
kesehatan. Keluarga yang mampu dalam mengenal kesehatan
keluarganya maka dapat segera mengambil keputusan yang tepat atas
masalah kesehatan (Padila, 2012).

2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan permasalahan atau
diagnosis keperawatan yang ada di keluarga Tn. K dan Tn. S adalah
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan
konflik pengambilan keputusan. Ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga memiliki batasan karakteristik yaitu adanya
masalah kesehatan ada anggota keluarga, tidak melakukan pencegahan
terhadap faktor risiko, kesulitan melakukan pengobatan yang telah
ditetapkan, aktivitas keluarga tidak mendukung kesehatan, dan kurang
perhatian terhadap penyakit (NANDA, 2018). Ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga menurut (NANDA, 2018) yaitu pola
pengaturan dan pengintegrasian kedalam proses keluarga, suatu
program untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak
memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu dari unit
keluarga. Faktor yang berhubungan dengan ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga yaitu konflik pengambilan keputusan,
kesulitan mengatasi kerumitan program pengobatan, kesulitan
mengarahkan sistem pelayanan kesehatan yang rumit, kesulitan
ekonomi, konflik keluarga (NANDA, 2018).
Masalah tersebut didukung oleh data yang menunjukan bahwa
kedua keluarga dengan mengalami konflik pengambilan keputusan.
Hal ini dibuktikan dengan kedua klien menganggap nyeri merupakan
hal biasa yang terjadi pada orang lanjut usia dan akan hilang dengan
sendirinya, kedua klien masih bingung dalam perawatan nyeri pada
gout arthritis, kedua klien tidak pernah melakukan latihan fisik atau
olahraga, kedua klien mengatakan tidak rutin melakukan pemeriksaan
asam urat dan hanya pernah sekali. Sehingga penulis mengambil
diagnosis keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan karena sesuai
dengan batasan karakteristik yang ada di (NANDA, 2018) bahwa
adanya masalah kesehatan ada anggota keluarga, tidak melakukan
pencegahan terhadap faktor risiko,dan kurang perhatian terhadap
penyakit.

3. Perencanaan
Perencanaan untuk masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan
keluarga berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan adalah
identifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang gout arthritis dan
nyeri, berikan informasi mengenai gout arthritis dan nyeri meliputi
definisi, tanda gejala, penyebab, komplikasi, cara pencegahan, dan cara
perawatan dirumah, review pengetahuan keluarga tentang keadaan
penyakit, berikan informasi yang dibutuhkan bagi keluarga untuk
membantu mereka membuat keputusan terkait, libatkan anggota
keluarga dan klien dalam membuat keputusan terkait perawatan klien,
dukung pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan klien,
ajarkan perencanaan perawatan pada keluarga terhadap anggota
keluarga yang sakit, identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit khususnya pasien gout arthritis, ajarkan
keluarga cara merawat anggota keluarga yang sakit khususnya
mengatasi nyeri pada gout arthritis, jelaskan kepada klien dan keluarga
tentang prosedur dan tujuan dari rencana kompres hangat jahe merah,
ajarkan kompres hangat jahe merah pada anggota gerak yang nyeri,
identifkasi pemeliharaan rumah klien yang ditentukan, libatkan klien
dan keluarga untuk menentukan pemeliharaan rumah yang telah
ditentukan, berikan informasi tentang cara menciptakan lingkungan
rumah yang bersih dan aman, sarankan keluarga untuk memeriksakan
kesehatan di fasilitas kesehatan. Salah satu tindakan yang mudah
dilakukan untuk menurunkan nyeri pada gout arthritis adalah kompres
hangat jahe merah. Kompres hangat jahe merah menjadi terapi
pelengkap (komplementer) penggunaan obat analgetik untuk
menurunkan nyeri pada asam urat. Karena jahe merah mengandung
senyawa gingerol dan shogaol yaitu senyawa panas dan pedas. Jahe
merah memiliki sifat anti inflamasi non steroid dimana dapat menekan
sintesis prostaglandin dan siklooksigenase. Sehingga, ketika diberikan
kompres jahe merah rasa pedas dari kompres jahe merah tersebut akan
mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan kaku otot
(Setyaningrum, Hesti, & Saparinto, 2013). Berdasarkan penelitian
(Rahayu, Rahayu, & Sunardi, 2017) tindakan penanganan nyeri secara
non farmakologi dengan kompres hangat jahe merah di area nyeri
selama 20 menit selama 7 hari menunjukkan kompres hangat jahe
merah lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada gout arthritis
daripada kompres air hangat. Penelitian yang dilakukan oleh (Yuniarti,
Windartik, & Akbar, 2017) juga menunjukkan ada efek kompres jahe
merah untuk menurunkan skala nyeri asam urat pasien. Kompres
dengan cara membantu menurunkan kadar prostaglandin dan
leukotriene (mediator inflamasi) dan dilakukan secara teratur 1 kali
sehari selama 15-30 menit.

4. Implementasi
Implementasi atau tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun dan dilaksanakan selama 7 hari mulai
tanggal 31 Maret – 6 April 2020. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
(Riasmini & dkk, 2017) bahwa implementasi merupakan pelaksanaan
dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun oleh perawat
beserta keluarga untuk membantu mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi
tingkat pengetahuan keluarga tentang gout arthritis dan nyeri,
memberikan informasi mengenai gout arthritis dan perawatan nyeri,
melibatkan anggota keluarga dan pasien dalam membuat keputusan
terkait perawatan klien, mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit khususnya pasien gout arthritis,
mengajarkan keluarga cara merawat anggota keluarga yang sakit
khususnya mengatasi nyeri pada gout arthritis, menjelaskan dan
mengajarkan kompres hangat jahe merah pada anggota gerak yang
nyeri, melibatkan dan mendorong keluarga untuk memberikan
perawatan secara mandiri kepada klien, menganjurkan keluarga untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien,
menganjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada.
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan teori bahwa tindakan
keperawatan terhadap keluarga harus mencakup beberapa hal seperti
meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah,
membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit, membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat dan memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Ikatan Perawat Kesehatan
Komunitas Indonesia [IPKKI], 2017).
Metode yang digunakan dalam memberikan informasi mengenai
gout arthritis dan perawatan nyeri adalah dengan ceramah, Tanya
jawab dan menggunakan media leaflet. Informasi yang diberikan tidak
hanya ditujukan kepada kedua klien yaitu Tn. K dan Tn. S tetapi juga
untuk anggota keluarga karena keluarga memiliki peranan penting
dalam merawat dan memelihara kesehatan klien. Tindakan
mengajarkan cara merawat pasien gout arthritis dan perawatan nyeri
sehingga tidak menimbulkan komplikasi dilakukan dengan
demonstrasi dan melibatkan serta mendorong keluarga untuk
memberikan perawatan secara mandiri kepada klien. Keluarga
memperhatikan penjelasan dan mengikuti arahan yang diberikan.

5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir pemberian asuhan keperawatan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan keperawatan yang
telah dilakukan. Hasil evaluasi menunjukan keluarga mampu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keluarga mampu
menjelaskan kembali mengenai penyakit asam urat dan perawatan
nyeri, keluarga mengatakan akan melakukan kompres hangat jahe
merah ketika merasakan nyeri, keluarga sudah mampu merawat klien
untuk menurunkan kadar asam urat dan mengatasi nyeri, keluarga
mengatakanakan selalu mendukung dan member dukungan kepada
klien, keluarga sudah mampu memodifikasi lingkungan seperti
penerangan terang, rumah bersih dan rapi, dan menata perabot dengan
rapi agar tidak mengganggu jalan, dan klien akan memeriksakan
kesehatan di perawat atau puskesmas serta melakukan pemeriksaan
kadar asam urat.

6. Pembahasan fokus studi


Perbedaan Intensitas Nyeri Klien Sebelum Dan Sesudah Diberi
Kompres Hangat Jahe Merah
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan
penulis, dapat diketahui perbandingan perbedaan skala nyeri sebelum
dan sesudah diberi kompres hangat jahe merah pada nyeri gout arthritis
selama 7 hari.
Tabel 4.16
Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Diberi Kompres
Hangat Jahe Merah
Nama Klien Skala nyeri Skala nyeri Nilai
sebelum sesudah perbedaan

1. Tn. K 5 2 3
2. Tn. S 4 1 3

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa skala nyeri yang dirasakan


oleh Tn. K dan Tn. S terjadi penurunan skala nyeri setelah diberi
kompres hangat jahe merah selama 7 hari. Sebelum diberi kompres
hangat jahe merah skala nyeri yang dirasakan klien 1 Tn. K dengan
skala nyeri 5 dan klien 2 Tn. S dengan skala nyeri 4, setelah diberi
kompres hangat jahe merah terjadi penurunan skala nyeri yang
dirasakan oleh kedua klien yaitu klien 1 Tn. K dengan skala nyeri 2
sedangkan klien Tn. S dengan skala nyeri 1. Karena kompres jahe
merah adalah kombinasi dari terapi hangat dan relaksasi, ini
bermanfaat pada pasien dengan nyeri sendi. Apalagi jahe merah
memiliki kandungan minyak dan oleoresin yang lebih tinggi daripada
jenis lainnya. Selain itu, jahe juga memiliki efek farmakologis dari
rasa pedas dan pedasnya dimana panasnya bisa menghilangkan rasa
sakit, kekakuan dan kejang otot serta terjadinya vasodilatasi pembuluh
darah (Setyaningrum, Hesti, & Saparinto, 2013).

C. Keterbatasan Penulisan
Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga
menjadi keterbatasan dalam penyusunan studi kasus ini. Keterbatasan ini
adalah keterbatasan waktu dalam pengelolaan klien yang membutuhkan
jangka waktu lama karena pengelolaan klien dengan kompres hangat
dengan jahe merah harus sesering mungkin dilakukan. Sehingga dengan
waktu yang singkat, ini tentunya diharapkan kedua keluarga klien dapat
melaksanakan kompres hangat dengan jahe merah ini secara teratur
sehingga dapat mengatasi masalah yang dialaminya dan dapat memahami
dan mengaplikasikan pada keluarga, keterbatasan penulis dalam mengulas
pembahasan pada klien yang homogen dengan keadaan yang sama, dan
keterbatasan penulis dalam melakukan pemantauan setelah pemberian
asuhan keperawatan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai