Pada bab ini dibahas tentang hasil dan pembahasan dari pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga Tn. K dan Tn. S dengan gout arthritis dengan masalah
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Demak II Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Asuhan Keperawatan ini
dilakukan pada 31 Maret 2020-6 April 2020.
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Demak II Kecamatan Demak Kabupaten Demak.
Pelayanan yang tersedia di Puskesmas Demak II yaitu KIA, Imunisasi,
Gigi, Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, Laboratorium
Sederhana, Kesehatan Lingkungan, dan Kesehatan Jiwa. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan, terdapat beberapa klien dengan gout arthritis
di wilayah kerja Puskesmas Demak II. Penulis dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga mengambil dua klien yang bertempat
tinggal di Desa Bolo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Pada
wilayah tempat tinggal kedua klien sudah terdapat kader kesehatan,
namun belum ada posyandu lansia.
2. Pengkajian Keluarga
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 Maret 2020 dengan metode
anamnesa dengan klien dan keluarga, observasi langsung, dan
pemeriksaan fisik.
a. Identitas Umum
33
34
Tabel 4.1
Identitas kepala keluarga
Identitas Kepala Klien 1 Klien 2
Keluarga
Nama Tn. K Tn. S
Umur 76 tahun 60 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
Agama Islam Islam
Suku Jawa Jawa
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Tidak bekerja Petani
Status Perkawinan Menikah Menikah
Alamat Bolo, Demak Bolo, Demak
b. Komposisi keluarga
Tabel 4.2
Komposisi keluarga klien 1
No Nama L/P Hub. Umur Pendidikan Pekerjaan Masalah
dgn Kesehatan
KK
1 Ny. M P Istri 65 th SD Petani -
Tabel 4.3
Komposisi keluarga klien 2
No Nama L/P Hub.dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Masalah
KK Kesehatan
Genogram klien 2
Keterangan:
e. Riwayat Perkembangan
keluarga Tabel 4.5
Riwayat Perkembangan keluarga
Riwayat Klien 1 Klien 2
keluarga
Riwayat keluarga Tn. K mengatakan tidak Tn. S mengatakan keluarga
sebelumnya mengetahui orang tuanya tidak ada yang mempunyai
mempunyai atau tidak riwayat gout arthritis,
penyakit gout arthritis. penyakit jantung, hipertensi,
Keluarga Tn. K tidak ada diabetes mellitus dan
yang mempunyai penyakit penyakit menular seperti
riwayat penyakit jantung, TBC.
hipertensi, diabetes mellitus
dan penyakit menular seperti
TBC.
f. Faktor Lingkungan
Tabel 4.6
Faktor Lingkungan
Jenis pengkajian Klien 1 Klien 2
Karakteristik Rumah yang ditempati Rumah yang ditempati
Rumah keluarga Tn. K merupakan keluarga Tn. S merupakan
rumah milik sendiri. Jenis rumah milik sendiri. Jenis
bangunan rumah tersebut bangunan rumah tersebut
adalah bangunan permanen adalah bangunan permanen
dengan luas bangunan sekitar dengan luas bangunan sekitar
10 x 5 m. Kondisi rumah 11 x 6 m. Kondisi rumah
terlihat cukup rapi dan bersih terlihat rapi dan bersih
memiliki ventilasi di depan memiliki ventilasi di depan
rumah sehingga cahaya dapat rumah sehingga cahaya dapat
masuk ke rumah, pintu dan masuk ke rumah, pintu dan
jendela selalu terbuka, jendela selalu terbuka,
penerangan mengunakan penerangan mengunakan
listrik, dinding menggunakan listrik, dinding tembok, dan
bata, dan lantai dari semen. lantai menggunakan keramik.
Keluarga Tn. K mempunyai 1 Keluarga Tn. S mempunyai 2
kamar tidur, dapur, ruang TV, kamar tidur, dapur, ruang
ruang tamu, dan ruang TV, ruang tamu, dan ruang
makan. Sampah dan limbah makan. Sampah dan limbah
rumah tangga keluarga Tn. K rumah tangga keluarga Tn.
dibuang di tempat sampah S
dibuang di tempat sampah
dan kemudian dibakar di dan kemudian dibakar di
lubang pembakaran setiap lubang pembakaran setiap
dua hari sekali. Sumber dua hari sekali. Sumber
penyediaan air bersih yang penyediaan air bersih yang
digunakan keluarga Tn. K digunakan keluarga Tn. S
berasal dari air sumur yang berasal dari air sumur yang
dihubungkan dengan pompa dihubungkan dengan pompa
air, kondisi air bersih dan air, kondisi air bersih dan
tidak berbau. Untuk Air tidak berbau. Untuk Air
minum keluarga Tn. K minum keluarga Tn. S
berasal dari air galon. berasal dari air galon.
Keluarga Tn. K memiliki Keluarga Tn. S memiliki
kamar mandi, septic tank, dan kamar mandi, septic tank,
jamban keluargayang dan jamban keluarga yang
bersihdan jenis jamban yang bersih dan jenis jamban yang
digunakan adalah jamban digunakan adalah jamban
lehe rangsa. Pembuangan air leher angsa. Pembuangan air
limbah keluarga Tn. K limbah keluarga Tn. S
menggunakan saluran menggunakan saluran
pembuangan air limbah atau pembuangan air limbah atau
SPAL. SPAL.
Ruang tamu
Karakteristik Lingkungan tempat tinggal Lingkungan tempat tinggal
tetangga dan keluarga Tn. K merupakan keluarga Tn. S merupakan
komunitas lingkungan yang bersih. lingkungan yang bersih.
RW Hubungan antar tetangga Hubungan antar tetangga
terlihat rukun, ketika sore hari terlihat rukun, tetapi tetangga
klien mengobrol dengan jarang menghabiskan waktu
tetangga-tetangga terdekat. untuk berkumpul karena
mereka telah disibukkan
dengan pekerjaannya, kecuali
jika ada acara warga mereka
baru bisa kumpul bersama.
Mobilitas Sejak awal menikah keluarga Sejak awal menikah keluarga
geografis Tn. K tidak pernah berpindah Tn. S tidak pernah berpindah
keluarga tempat tinggal. tempat tinggal.
g. Fungsi keluarga
Tabel 4.7
Fungsi
keluarga
Fungsi keluarga Klien 1 Klien 2
Fungsi afektif Keluarga Tn. K saling Keluarga Tn. S saling
menghormati, menyayangi, menghormati, menyayangi,
dan membantu jika ada yang dan membantu jika ada yang
membutuhkan pertolongan. membutuhkan pertolongan.
walaupun sudah tidak satu walaupun sudah tidak satu
rumah dengan anak dan rumah dengan anak dan
cucunya Tn. K dan Ny. M cucunya Tn. S dan Ny. K
selalu menjenguk dan selalu menjenguk dan
sebaliknya. sebaliknya.
j. Pemeriksaan fisik
Tabel 4.10
Pemeriksaan
fisik
Jenis Klien 1 Klien 2
pemeriksaan
Tanda-tanda TD : 130/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
vital (Nilai normal : 121/85-139/89) (Nilai normal : 121/85-139/89)
N : 92 x/mnt N : 88 x/mnt
(Nilai normal : 60-100 x/menit) (Nilai normal: 60-100 x/menit)
S : 37,1oC S : 36,9oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 (Nilai normal : 36,5 oC – 37,5
o o
C) C)
RR : 20 x/menit RR : 18 x/mnt
(Nilai normal : 16-24 x/menit) (Nilai normal : 16-24 x/menit)
Asam urat : 13 mg/dl (High) Asam urat : 9,4 mg/dl (High)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl) (Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
Kepala Warna rambut putih, bentuk Warna rambut hitam beruban,
kepala mesocopal dan simetris, bentuk kepala mesocopal dan
kulit kepala bersih, dan tidak simetris, kulit kepala bersih
ada lesi, rambut tidak mudah ,dan tidak ada lesi, rambut
rontok, tidak terdapat ketombe. tidak mudah rontok, tidak ada
Klien mampu menggerakkan ketombe. Klien mampu
rahang atas dan bawah, wajah menggerakkan rahang atas dan
tidak mengalami paralisis. bawah, wajah tidak mengalami
paralisis.
Hidung Simetris kanan dan kiri, tidak Simetris kanan dan kiri, tidak
ada polip hidung, mampu ada polip hidung, mampu
membedakan bau. membedakan bau.
Genetalia Tidak ada masalah pada organ Tidak ada masalah pada organ
genetalia genetalia
48
3. Analisis data
Tabel 4.11
Analisis
data
No Data Etiologi Masalah
1. Klien 1 Konflik pengambilan Ketidakefektifan
Data Subjektif : keputusan manajemen kesehatan
- Tn. K mengeluh nyeri, kaku, bengkak, dan tidak keluarga
bisa ditekuk secara maksimal pada sendi lutut kiri.
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 5
T : tiba-tiba
- Tn. K mengatakan memiliki gout arthritis sejak 1
tahun yang lalu, namun Tn. K dan keluarga masih
bingung dalam perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. K mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijat
dan dioles GPU, klien menganggap nyeri akan
hilang sendiri.
- Tn. K mengatakan bahwa tidak pernah
melakukanlatihan fisik atau olahraga karena
persendian kaki kaku.
- Tn. K mengatakan tidak rutin melakukan
pemeriksaan asam urat dan hanya pernah sekali.
Data Objektif :
- TD : 130/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 92 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 37,1oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 20 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 13 mg/dl (30 Maret 2020)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
Klien 2
Data Subjektif :
- Tn. S mengeluh nyeri dan kaku pada lutut Konflik pengambilan Ketidakefektifan
kanan P : peradangan sendi keputusan manajemen kesehatan
Q : tertusuk-tusuk keluarga
R : lutut kanan
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba
- Tn. S mengatakan memiliki gout arthritis sejak 3
bulan yang lalu, namun Tn. S dan keluarga masih
bingung dalam perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. S mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijit-
pijit dan dioles balsem maka akan hilang sendiri.
- Tn. S terkadang masih makan kacang-kacangan dan
kangkung
Data Objektif :
- TD : 120/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 88 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 36,9 oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 18 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 9,4 mg/dl (30 Maret 2020)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
4. Diagnosis keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan ditandai dengan
Klien 1
Data Subjektif :
- Tn. K mengeluh nyeri, kaku, bengkak, dan tidak bisa ditekuk secara maksimal pada sendi lutut kiri.
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 5
T : tiba-tiba
- Tn. K mengatakan memiliki gout arthritis sejak 1 tahun yang lalu, namun Tn. K dan keluarga masih bingung dalam
perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. K mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijat dan dioles GPU, klien menganggap nyeri akan hilang sendiri.
- Tn. K mengatakan bahwa tidak pernah melakukanlatihan fisik atau olahraga karena persendian kaki kaku.
- Tn. K mengatakan tidak rutin melakukan pemeriksaan asam urat dan hanya pernah
sekali. Data Objektif :
- TD : 130/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 92 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 37,1 oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 20 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 13 mg/dl (30 Maret 2020)
(Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
Klien 2
Data Subjektif :
- Tn. S mengeluh nyeri dan kaku pada lutut
kanan P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kanan
S : skala nyeri 4
T : tiba-tiba
- Tn. S mengatakan memiliki gout arthritis sejak 3 bulan yang lalu, namun Tn. S dan keluarga masih bingung dalam
perawatan nyeri pada gout arthritis.
- Tn. S mengatakan jika nyeri pada lutut akan dipijit-pijit dan dioles balsem maka akan hilang sendiri.
- Tn. S terkadang masih makan kacang-kacangan dan
kangkung Data Objektif :
- TD : 120/80 mmHg
(Nilai normal : 121/85-139/89 mmHg)
- N : 88 x/menit
(Nilai normal : 60-100 x/menit)
- S : 36,9 oC
(Nilai normal : 36,5 oC – 37,5 oC)
- RR : 18 x/menit
(Nilai normal : 16-24 x/menit)
- Asam urat : 9,4 mg/dl (30 Maret 2020)
- (Nilai normal : 3,5-7 mg/dl)
5. Perencanaan
Tabel 4.13
Perencanaan keperawatan
No Diagnosis Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakefektifan manajemen TUK 1 Keluarga Tn. K mampu mengenal
kesehatan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah kesehatan Tn. K
berhubungan dengan konflik selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga Pengajaran : Proses Penyakit
pengambilan keputusan. mampu mengenal masalah kesehatan 1. Identifikasi tingkat pengetahuan
Data Subjektif Kriteria hasil : keluarga tentang gout arthritis
- Tn. K mengeluh nyeri, Pengetahuan : manajemen arthritis dan nyeri
kaku, bengkak, dan yaitu pemahaman tentang arthritis, 2. Berikan informasi mengenai
tidak bisa ditekuk pengobatan, pencegahan, dan gout arthritis dan nyeri meliputi
secara maksimal pada komplikasinya meningkat dari 2 definisi, tanda gejala, penyebab,
sendi lutut kiri. (pengetahuan terbatas) menjadi 4 komplikasi, cara pencegahan,
P : peradangan sendi (pengetahuan baik) dengan indikator : dan cara perawatan dirumah
Q : tertusuk-tusuk 1. Faktor penyebab
R : lutut kiri 2. Tanda dan gejala penyakit
S : skala nyeri 5 3. Strategi mengelola nyeri
T : tiba-tiba 4. Pilihan pengobatan
- Tn. K mengatakan
memiliki gout arthritis TUK 2
sejak 1 tahun yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu mengambil
lalu, namun Tn. K dan selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga keputusan terhadap masalah kesehatan
keluarga masih mampu mengambil keputusan yang tepat yang dialami Tn. K
bingung dalam terhadap masalah kesehatan. Dukungan keluarga
perawatan nyeri pada Kriteria hasil : 1. Berikan informasi yang
gout arthritis. Pembuatan keputusan dibutuhkan bagi keluarga untuk
- Tn. K mengatakan jika Yaitu kemampuan keluarga untuk membantu mereka membuat
nyeri pada lutut akan membuat penilaian dan keputusan diantara keputusan
dipijat dan dioles dua pilihan atau lebih meningkat dari skala 2. Libatkan anggota keluarga dan
GPU, klien 2 (banyak terganggu) menjadi 5 (tidak pasien dalam membuat
menganggap nyeri terganggu), dengan indikator : keputusan terkait perawatan
akan hilang sendiri. 1. Mengidentifikasi informasi yang klien
- Tn. K mengatakan relevan 3. Dukung pengambilan keputusan
bahwa tidak pernah 2. Mengidentifikasi alternatif / pilihan dalam merencanakan perawatan
melakukan latihan 3. Mengidentifikasi sumber daya yang
fisik atau olahraga dibutuhkan untuk mendukung
karena persendian kaki setiap alternatif
kaku.
- Tn. K mengatakan
tidak rutin melakukan TUK 3
pemeriksaan asam urat Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu memberikan
dan hanya pernah selama 45 menit x 7 pertemuan, keluarga perawatan bagi Tn. K
sekali mampu memberikan perawatan terhadap Manajemen nyeri
Data Objektif : anggota keluarga yang sakit. 1. Identifikasi kemampuan
- TD : 130/80 mmHg Kriteria hasil : keluarga dalam merawat
- N : 92 x/menit Partisipasi keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit
- S : 37,1oC profesional khususnya pasien gout arthritis
- RR : 20 x/men it Yaitu kapasitas keluarga untuk terlibat 2. Ajarkan keluarga cara merawat
- Asam urat : 13 mg/dl dalam pemberian perawatan dan evaluasi anggota keluarga yang sakit
(30 Maret 2020) perawatan yang diberikan oleh tenaga khususnya mengatasi nyeri pada
kesehatan meningkat dari 2 (jarang gout arthritis
menunjukkan) menjadi 4 (sering 3. Jelaskan kepada klien dan
menunjukkan) dengan indikator : keluarga tentang prosedur dan
1. Berpartisipasi dalam perencanaan tujuan dari rencana kompres
perawatan hangat jahe merah
2. Berpartisiasi dalam menyediakan 4. Ajarkan kompres hangat jahe
perawatan merah pada anggota gerak yang
3. Bekerjasama dalam menentukan nyeri
perawatan
4. Mengevaluasi efektivitas perawatan
TUK 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu melakukan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga modifikasi lingkungan untuk
mampu memodifikasi lingkungan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang
menjamin kesehatan. dialami Tn. K
Kriteria hasil : Bantuan pemeliharaan rumah
Iklim sosial keluarga 1. Identifikasi pemeliharaan rumah
Yaitu kapasitas dari sebuah keluarga untuk klien yang ditentukan
menyediakan lingkungan yang mendukung 2. Libatkan klien dan keluarga
yang ditandai dengan hubungan dan tujuan untuk menentukan pemeliharaan
anggota keluarga meningkat dari skala 2 rumah yang telah ditentukan
(jarang menunjukan) menjadi 4 (sering 3. Berikan informasi tentang cara
menunjukan), dengan indikator: menciptakan lingkungan rumah
1. Menjaga kebersihan rumah yang bersih dan aman
2. Mendukung satu sama lain
3. Bekerjasama untuk mencapai
tujuan
4. Memecahkan masalah bersama-
sama
TUK 5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. K mampu memanfaatkan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga pelayanan kesehatan untuk
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan meminimalisir masalah kesehatan yang
kesehatan. dialami Tn. K
Kriteria hasil : Panduan sistem pelayanan kesehatan
Pengetahuan : Sumber-sumber 1. Sarankan keluarga untuk
kesehatan memeriksakan kesehatan di fasilitas
Yaitu tingkat pemahaman yang kesehatan.
disampaikan tentang sumber-sumber
asuhan kesehatan yang elevan meningkat
dari skala 2 (pengetahuan terbatas)
menjadi 4 (pengetahuan banyak), dengan
indikator :
1. Sumber perawatan kesehatan yang
termuka
2. Sumber-sumber perawatan darurat.
TUK 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu melakukan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga modifikasi lingkungan untuk
mampu memodifikasi lingkungan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang
menjamin kesehatan. dialami Tn. S
Kriteria hasil : Bantuan pemeliharaan rumah
Iklim sosial keluarga 1. Identifikasi pemeliharaan rumah
Kapasitas dari sebuah keluarga untuk klien yang ditentukan
menyediakan lingkungan yang mendukung 2. Libatkan klien dan keluarga
yang ditandai dengan hubungan dan tujuan untuk menentukan pemeliharaan
anggota keluarga meningkat dari skala 2 rumah yang telah ditentukan
(jarang menunjukan) menjadi 4 (sering 3. Berikan informasi tentang cara
menunjukan), dengan indikator: menciptakan lingkungan rumah
1. Menjaga kebersihan rumah yang bersih dan aman
2. Mendukung satu sama lain
3. Bekerjasama untuk mencapai
tujuan
4. Memecahkan masalah bersama-
sama
TUK 5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga Tn. S mampu memanfaatkan
selama 45 menit x 1 pertemuan, keluarga pelayanan kesehatan untuk
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan meminimalisir masalah kesehatan yang
kesehatan. dialami Tn. S
Kriteria hasil : Panduan sistem pelayanan kesehatan
Pengetahuan : Sumber-sumber 1. Sarankan keluarga untuk
kesehatan memeriksakan kesehatan
Tingkat pemahaman yang disampaikan fasilitas kesehatan.
tentang sumber-sumber asuhan kesehatan
yang elevan meningkat dari skala 2
(pengetahuan terbatas) menjadi 4
(pengetahuan banyak), dengan indikator :
1. Sumber perawatan kesehatan yang
termuka.
2. Sumber-sumber perawatan darurat.
6. Implementasi
Tabel 4. 14
Implementasi keperawatan
Klien Diagnosa Tanggal Jam Implementasi Respon TTD
Keperawatan
1 Ketidakefektif- TUK 1 Ira
an manajemen 31 Maret 2020 18.30 1. Mengidentifikasi 1. DS :
kesehatan pengetahuan Tn. K dan keluarga
keluarga keluarga Tn. K mengatakan tidak tahu
berhubungan mengenai apa penyakit asam urat
dengan konflik penyakit asam DO :
pengambilan urat dan Tn. K dan keluarga
keputusan perawatan nyeri tampak bingung dan
tidak dapat menjelaskan
mengenai penyakit
asam urat dan
perawatan nyeri
TUK 2
1 April 2020 18.40 1. Menyarankan 1. DS :
Tn. K untuk Tn. K mengatakan akan
melakukan melakukan
pemeriksaan pemeriksaan kadar
asam urat secara asam urat saat periksa
rutin ke fasilitas kesehatan
DO :
Asam urat : 10,3 mg/dl
(1 April 2020)
TUK 3
31 Maret 2020 19.05 1. Mengkaji nyeri 1. DS :
Tn. K mengatakan
kakinya nyeri dan kaku
DO :
- Tampak sendi lutut
kiri bengkak dan kaku
- Tn. S tampak memijit-
mijit lutut kirinya
karena sakit
P : peradangan sendi
Q : tertusuk-tusuk
R : lutut kiri
S : skala nyeri 5
T : tiba-tiba
TUK 4 Ira
4 April 2020 18.35 1. Menyarankan keluarga 1. DS:
untuk menciptakan Keluarga mengatakan
lingkungan yang aman akan menciptakan
dan nyaman lingkungan yang aman
dan nyaman bagiTn. K
DO :
Keluarga menyediakan
sandal untuk Tn. K
apabila lantai dingin
yang membuat kaki
terasa kesemutan,
penerangan terang,
rumah dibersihkan
setiap pagi hari dan
sore hari agar bersih
dan nyaman.
TUK 5 1. DS : Ira
5 April 2020 18.50 1. Menyarankan keluarga Keluarga mengatakan
untuk memeriksakan akan memeriksakan Tn.
kesehatan di fasilitas K difasilitas kesehatan
kesehatan dengan rutin dan
melakukan
pemeriksaan kadar
asam urat
DO : -
TUK 1
2 31 Maret 2020 19.45 1. Mengidentifikasi 1. DS :
Ira
pengetahuan Tn. S dan keluarga
keluarga Tn. S mengatakan penyakit
mengenai asam urat adalah sakit
penyakit asam pada sendi
urat dan DO :
perawatan nyeri Tn. S dan keluarga
tampak bingung dan
tidak dapat menjelaskan
mengenai penyakit
asam urat dan
perawatan nyeri
TUK 2
1 April 2020 19.45 1. Menyarankan 1. DS :
Tn.S untuk Tn. S mengatakan akan
melakukan melakukan pemeriksaan
pemeriksaan kadar
asam urat secara asam urat secara rutin
rutin. saat periksa ke perawat
keluarga
DO :
Asam urat : 8,1 mg/dl
(1 April 2020)
TUK 4
4 April 2020 20. 00 1. Menyarankan 1. DS: Ira
keluarga untuk Keluarga mengatakan
menciptakan akan menciptakan
lingkungan yang lingkungan yang aman
aman dan nyaman dan nyaman bagiTn. S
DO :
Rumah keluarga Tn. S
tampak penerangan
terang rumah bersih
dan rapi karena
dibersihkan setiap pagi
hari dan sore hari, dan
perabot-perabot rumah
tangga ditata dengan
rapi sehingga tidak
mengganggu jalan.
TUK 5
5 April 2020 20.00 1. Menyarankan 1. DS :
keluarga untuk Keluarga mengatakan Ira
memeriksakan akan memeriksakan Tn.
kadar asam urat S difasilitas kesehatan
rutin di DO : -
puskesmas atau
fasilitas kesehatan
lainnya.
7. Evaluasi
Tabel 4. 15
Evaluasi
Klien Diagnosa Tanggal/Jam Evaluasi TTD
1 Ketidakefektifan 31 Maret 2020 TUK 1 Ira
manajemen 19. 30 S:
kesehatan keluarga 1. Keluarga Tn. K mengatakan bahwa penyakit
berhubungan dengan asam urat adalah sakit sendi karena asam
konflik pengambilan urat tinggi
keputusan 2. Keluarga Tn. K mengatakan tanda dan
gejala asam urat yaitu asam urat tinggi dan
nyeri sendi
3. Keluarga Tn. K mengatakan penyebab asam
urat adalah keturunan, makanan sayuran
hijau dan kacang-kacangan.
4. Keluarga Tn. K mengatakan pencegahan
asam urat adalah tidak mengonsumsi jeroan
dan mengurangi sayuran hijau dan kacang-
kacangan, minum air putih 2 liter perhari
5. Keluarga Tn. K mengatakan perawatan
dirumah untuk mengatasi nyeri pada sendi
lutut dengan cara olahraga dan melakukan
kompres jahe hangat merah pada sendi yang
nyeri selama 20 menit
O : Keluarga Tn. K mampu menjawab pertanyaan
mengenai penyakit asam urat dan perawatan
mengatasi nyeri secara mandiri dirumah
A : Keluarga Tn. K mampu mengenal masalah
kesehatan Tn. K yaitu asam urat (gout arthritis)
P : Intervensi selesai
33
87
2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan permasalahan atau
diagnosis keperawatan yang ada di keluarga Tn. K dan Tn. S adalah
ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan
konflik pengambilan keputusan. Ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga memiliki batasan karakteristik yaitu adanya
masalah kesehatan ada anggota keluarga, tidak melakukan pencegahan
terhadap faktor risiko, kesulitan melakukan pengobatan yang telah
ditetapkan, aktivitas keluarga tidak mendukung kesehatan, dan kurang
perhatian terhadap penyakit (NANDA, 2018). Ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga menurut (NANDA, 2018) yaitu pola
pengaturan dan pengintegrasian kedalam proses keluarga, suatu
program untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak
memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu dari unit
keluarga. Faktor yang berhubungan dengan ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga yaitu konflik pengambilan keputusan,
kesulitan mengatasi kerumitan program pengobatan, kesulitan
mengarahkan sistem pelayanan kesehatan yang rumit, kesulitan
ekonomi, konflik keluarga (NANDA, 2018).
Masalah tersebut didukung oleh data yang menunjukan bahwa
kedua keluarga dengan mengalami konflik pengambilan keputusan.
Hal ini dibuktikan dengan kedua klien menganggap nyeri merupakan
hal biasa yang terjadi pada orang lanjut usia dan akan hilang dengan
sendirinya, kedua klien masih bingung dalam perawatan nyeri pada
gout arthritis, kedua klien tidak pernah melakukan latihan fisik atau
olahraga, kedua klien mengatakan tidak rutin melakukan pemeriksaan
asam urat dan hanya pernah sekali. Sehingga penulis mengambil
diagnosis keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan karena sesuai
dengan batasan karakteristik yang ada di (NANDA, 2018) bahwa
adanya masalah kesehatan ada anggota keluarga, tidak melakukan
pencegahan terhadap faktor risiko,dan kurang perhatian terhadap
penyakit.
3. Perencanaan
Perencanaan untuk masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan
keluarga berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan adalah
identifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang gout arthritis dan
nyeri, berikan informasi mengenai gout arthritis dan nyeri meliputi
definisi, tanda gejala, penyebab, komplikasi, cara pencegahan, dan cara
perawatan dirumah, review pengetahuan keluarga tentang keadaan
penyakit, berikan informasi yang dibutuhkan bagi keluarga untuk
membantu mereka membuat keputusan terkait, libatkan anggota
keluarga dan klien dalam membuat keputusan terkait perawatan klien,
dukung pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan klien,
ajarkan perencanaan perawatan pada keluarga terhadap anggota
keluarga yang sakit, identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit khususnya pasien gout arthritis, ajarkan
keluarga cara merawat anggota keluarga yang sakit khususnya
mengatasi nyeri pada gout arthritis, jelaskan kepada klien dan keluarga
tentang prosedur dan tujuan dari rencana kompres hangat jahe merah,
ajarkan kompres hangat jahe merah pada anggota gerak yang nyeri,
identifkasi pemeliharaan rumah klien yang ditentukan, libatkan klien
dan keluarga untuk menentukan pemeliharaan rumah yang telah
ditentukan, berikan informasi tentang cara menciptakan lingkungan
rumah yang bersih dan aman, sarankan keluarga untuk memeriksakan
kesehatan di fasilitas kesehatan. Salah satu tindakan yang mudah
dilakukan untuk menurunkan nyeri pada gout arthritis adalah kompres
hangat jahe merah. Kompres hangat jahe merah menjadi terapi
pelengkap (komplementer) penggunaan obat analgetik untuk
menurunkan nyeri pada asam urat. Karena jahe merah mengandung
senyawa gingerol dan shogaol yaitu senyawa panas dan pedas. Jahe
merah memiliki sifat anti inflamasi non steroid dimana dapat menekan
sintesis prostaglandin dan siklooksigenase. Sehingga, ketika diberikan
kompres jahe merah rasa pedas dari kompres jahe merah tersebut akan
mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan kaku otot
(Setyaningrum, Hesti, & Saparinto, 2013). Berdasarkan penelitian
(Rahayu, Rahayu, & Sunardi, 2017) tindakan penanganan nyeri secara
non farmakologi dengan kompres hangat jahe merah di area nyeri
selama 20 menit selama 7 hari menunjukkan kompres hangat jahe
merah lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada gout arthritis
daripada kompres air hangat. Penelitian yang dilakukan oleh (Yuniarti,
Windartik, & Akbar, 2017) juga menunjukkan ada efek kompres jahe
merah untuk menurunkan skala nyeri asam urat pasien. Kompres
dengan cara membantu menurunkan kadar prostaglandin dan
leukotriene (mediator inflamasi) dan dilakukan secara teratur 1 kali
sehari selama 15-30 menit.
4. Implementasi
Implementasi atau tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun dan dilaksanakan selama 7 hari mulai
tanggal 31 Maret – 6 April 2020. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
(Riasmini & dkk, 2017) bahwa implementasi merupakan pelaksanaan
dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun oleh perawat
beserta keluarga untuk membantu mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi
tingkat pengetahuan keluarga tentang gout arthritis dan nyeri,
memberikan informasi mengenai gout arthritis dan perawatan nyeri,
melibatkan anggota keluarga dan pasien dalam membuat keputusan
terkait perawatan klien, mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit khususnya pasien gout arthritis,
mengajarkan keluarga cara merawat anggota keluarga yang sakit
khususnya mengatasi nyeri pada gout arthritis, menjelaskan dan
mengajarkan kompres hangat jahe merah pada anggota gerak yang
nyeri, melibatkan dan mendorong keluarga untuk memberikan
perawatan secara mandiri kepada klien, menganjurkan keluarga untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien,
menganjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada.
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan teori bahwa tindakan
keperawatan terhadap keluarga harus mencakup beberapa hal seperti
meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah,
membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit, membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat dan memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Ikatan Perawat Kesehatan
Komunitas Indonesia [IPKKI], 2017).
Metode yang digunakan dalam memberikan informasi mengenai
gout arthritis dan perawatan nyeri adalah dengan ceramah, Tanya
jawab dan menggunakan media leaflet. Informasi yang diberikan tidak
hanya ditujukan kepada kedua klien yaitu Tn. K dan Tn. S tetapi juga
untuk anggota keluarga karena keluarga memiliki peranan penting
dalam merawat dan memelihara kesehatan klien. Tindakan
mengajarkan cara merawat pasien gout arthritis dan perawatan nyeri
sehingga tidak menimbulkan komplikasi dilakukan dengan
demonstrasi dan melibatkan serta mendorong keluarga untuk
memberikan perawatan secara mandiri kepada klien. Keluarga
memperhatikan penjelasan dan mengikuti arahan yang diberikan.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir pemberian asuhan keperawatan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan keperawatan yang
telah dilakukan. Hasil evaluasi menunjukan keluarga mampu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keluarga mampu
menjelaskan kembali mengenai penyakit asam urat dan perawatan
nyeri, keluarga mengatakan akan melakukan kompres hangat jahe
merah ketika merasakan nyeri, keluarga sudah mampu merawat klien
untuk menurunkan kadar asam urat dan mengatasi nyeri, keluarga
mengatakanakan selalu mendukung dan member dukungan kepada
klien, keluarga sudah mampu memodifikasi lingkungan seperti
penerangan terang, rumah bersih dan rapi, dan menata perabot dengan
rapi agar tidak mengganggu jalan, dan klien akan memeriksakan
kesehatan di perawat atau puskesmas serta melakukan pemeriksaan
kadar asam urat.
1. Tn. K 5 2 3
2. Tn. S 4 1 3
C. Keterbatasan Penulisan
Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga
menjadi keterbatasan dalam penyusunan studi kasus ini. Keterbatasan ini
adalah keterbatasan waktu dalam pengelolaan klien yang membutuhkan
jangka waktu lama karena pengelolaan klien dengan kompres hangat
dengan jahe merah harus sesering mungkin dilakukan. Sehingga dengan
waktu yang singkat, ini tentunya diharapkan kedua keluarga klien dapat
melaksanakan kompres hangat dengan jahe merah ini secara teratur
sehingga dapat mengatasi masalah yang dialaminya dan dapat memahami
dan mengaplikasikan pada keluarga, keterbatasan penulis dalam mengulas
pembahasan pada klien yang homogen dengan keadaan yang sama, dan
keterbatasan penulis dalam melakukan pemantauan setelah pemberian
asuhan keperawatan keluarga.