Sistem Pernapasan
Indikator
PETA KONSEP
Sistem Pernapasan
oksigen (O2) dan mengembuskan karbon dioksida (CO2). Kita harus menghirup
oksigen karena setiap sel penyusun tubuh membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen,
sel-sel
penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak akan rusak hanya dalam beberapa
menit.
Pernapasan dapat memiliki beberapa makna. Pernapasan dapat berarti
hanya bernapas, memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru. Bagi
ilmuwan biologi, pernapasan merupakan seluruh proses sel pada suatu
organisme dalam menerima oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Oleh
karena itu, menurut Mc Laren & Rotundo (1985: 579), pernapasan dapat
dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu pernapasan eksternal (external respiration),
pernapasan internal (internal respiration), dan pernapasan seluler (cellular
respiration).
Pernapasan eksternal merupakan pertukaran udara yang terjadi di dalam
paru-paru. Dalam proses ini, oksigen masuk ke dalam darah dan karbon dioksida
keluar menuju atmosfer. Pertukaran gas antara darah dan sel-sel dalam tubuh
disebut pernapasan internal. Oksigen dan karbon dioksida bergerak berlawanan.
Oksigen berdifusi dari darah ke dalam sel. Sementara itu, karbon dioksida berdifusi
ke luar sel menuju darah. Pernapasan seluler merupakan proses kimia yang terjadi
dalam mitokondria di dalam sel. Dalam proses ini, oksigen bereaksi dengan molekul
makanan (glukosa) sehingga energi dihasilkan. Energi ini tersimpan dalam ATP.
Karbon dioksida dan air dihasilkan sebagai hasil sampingan. Pernapasan eksternal
pada manusia dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu fase inspirasi dan
ekspirasi, serta fase pertukaran udara di jaringan tubuh dan paru-paru (pernapasan
internal).
Alat pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring (tekak), laring
(pangkal tenggorokan), trakea (Batang tengorokan), bronkus (cabang batang
tenggorokan), bronkiolus, alveolus dan paru-paru (pulmo).
2. Faring (tekak)
Faring adalah saluran lanjutan hidung yang terletak di bagian belakang rongga
hidung. Faring merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Faring
merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung ke
tenggorokan.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan
salurannya lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang
rawannya dan
akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal
(terakhir) bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang
disebut alveolus.
7. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak
dalam rongga dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di tengahnya dipisahkan
oleh jantung. Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan seperti spon.
Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung karena mengandung
udara di dalamnya. Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru
kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas
lobula.
Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura.
Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya
sehingga mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang
bergerak saat bernapas. Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat
bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan
kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.
Sistem Pernapasan
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Pernapasan
Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 1 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Esis.
Hanum, Eva L dkk. 2009. Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Lestrai, Endang dkk. 2009. Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Rachmawati, Faidah dkk. 2009. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Pratiwi, D dkk. 2005. Buku penuntun Biologi SMA untuk kelas XI. Jakarta :Erlangga.