Anda di halaman 1dari 7

BEDAH JURNAL TERAPI OKUPASI PADA KLIEN PSIKOGERIATRIK

DENGAN JUDUL “EFFECT OF ART AND REMINISCENCE


THERAPY ON AGITATED BEHAVIOURS AMONG
OLDER ADULTS WITH DEMENSIA”

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Geriatrik
yang dibina oleh Ibu Lingling Marinda, S.Kep, Ns.,M.Kep

Oleh :
1) Inda Nur Mufida (P17220184056)
2) Erna Mujiati (P17220184057)
3) Rinda Saviera (P17220184058)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
November 2020
Penerapan Terapi Seni dan Reminiscence
Terapi seni dapat membantu lansia yang mengalami demensia untuk
mengembangkan rasa pecapaian dan meningkatkan suasana hati. Macam-macam
terapi seni antara lain : menggambar, kolase, corat-coret, menenun dan
sebagainya. Sedangkan terapi reminiscence yaitu proses yang terjadi secara
bertahap dengan metode mengingat kembali peristiwa kehidupan awal dan
tindakan interpersonal sebelumnya. Intervensi terapi reminiscence memanfaatkan
ingatan pikiran, perasaan, dan peristiwa masa lalu untuk meningkatkan
kebahagiaan dan kualitas hidup individu atau membantu individu untuk
beradaptasi dengan situasinya sekarang.
Terapi seni dan reminiscence dapat diterapkan di Indonesia. Terapi seni
dengan metode menggambar, membuat memo, membuat origami lipat dan
sebagainya yang berhubungan dengan seni sangat mudah untuk dilakukan oleh
lansia dengan cara membimbing secara perlahan dan penuh perhatian sedangkan
untuk alat dan bahan dalam jenis terapi ini umumnya sangat mudah untuk
didapatkan sehingga penerapan terapi seni dalam membantu lansia yang demensia
diharapkan menjadi lebih optimal, sedangkan untuk terapi reminiscence atau
terapi yang mengingatkan tentang masa lalu tidak perlu membutuhkan alat dan
bahan karena hanya membutuhkan instruktur yang berpengalaman. Setiap
aktivitas dipandu oleh seorang spesialis yang telah mendapatkan pelatihan terapi
seni dan reminiscence dan dapat dilakukan di ruang aktivitas demensia maupun di
tempat yang luas dan nyaman.

Bahan/Alat/Sarana/Media Yang Digunakan Pada Terapi Seni dan


Reminiscence
Pada kegiatan terapi seni, klien mengekspresikan dirinya dengan
menggunakan media seni dan gambar visual. Alat dan bahan yang digunakan pada
terapi seni ini juga tidak sulit didapat di Indonesia sehingga dapat diterapkan.
Tujuan dalam pemilihan alat dan bahan tersebut untuk mencapai tujuan individu
atau lansia yaitu mengembangkan rasa pencapaian dan meningkatkan suasana
hati. Dalam penelitian ini dilakukan di aula pusat perawatan demensia jadi dapat
simpulkan bahwa untuk tempat tidak memiliki ketentuan namun dapat
memberikan ketenangan dalam proses kegiatan terapi seni ini. Berikut contoh alat
dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini:
No Tema Sumber daya yang digunakan
1. Membuat label nama Krayon, pulpen berwarna, kertas berwarna, kerajinan
benang, gunting, lem, pita perekat
2. Melukis gambar Krayon, kertas besar dengan gambar atau gambar
putus-putus bertitik
3. Melukis ilustrasi Krayon, kertas besar dengan gambar atau gambar
untuk buku cerita bertitik, gunting, lem, kaset
4. Stamping art Irisan buah dan sayuran, buku gambar besar, cat cat air,
kuas, bubble wrap, gunting, lem, kaset
5. Menggambar dari Foto, buku gambar, pensil warna
foto
6. Scrapbook 1 Buku gambar, kertas berwarna, krayon, pensil warna,
cat cat air, kuas, gunting, lem, kaset
7. Scrapbook 2 Buku gambar, kertas berwarna, krayon, pensil warna,
cat air, kuas, gunting, lem, pita perekat
8. Scrapbook 3 Buku gambar, kertas berwarna, krayon, pensil warna,
cat air, kuas, gunting, lem, pita perekat
9. Memahat dengan Tanah liat yang bisa dicetak dengan berbagai macam
tanah liat yang dapat warna yang diinginkan
dibentuk
10 Membuat hadiah Wadah atau botol plastik yang dikeringkan,
. artistik dibersihkan, digunakan kembali; kotak kertas kecil;
berbagai macam pita dekoratif; busur; stiker; gunting;
lem; selotip
11 Membuat botol Stoples atau botol kecil yang dikeringkan, dibersihkan,
. galaksi digunakan kembali; minyak bayi; berkilau; cair; warna
makanan; air
12 Origami lipat Kertas warna, pensil warna, pita merah, gunting buku
. panduan origami, lem, selotip

Terapi reminiscence ini merupakan terapi yang yang memanfaatkan


ingatan pikiran, perasaan, dan peristiwa masa lalu untuk meningkatkan
kebahagiaan dan kualitas hidup individu atau untuk membantu individu itu untuk
beradaptasi dengan situasinya sekarang. Alat dan bahan yang digunakan memiliki
ketentuan yaitu barang yang akrab dengan lansia dimasa lalu sehingga terapi ini
dapat diterapkan juga di Indonesia. Alasan barang yang digunakan harus barang
yang akrab dengan lansia yaitu supaya lansia dapat mengingat peristiwa masa lalu
sesuai dengan tujuan terapi reminiscence. Berikut contoh alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini:
No Tema Sumber daya yang digunakan
1. Preferensi pribadi Spidol, kalender kelompok, kartu bergambar untuk
makanan, pakaian, rumah, transportasi, hewan
2. Kampung halaman Peta, pemandu wisata, komputer, akses
internet,pelindung
3. Permainan permainan dari masa lalu, komputer, akses
internet, pelindung
4. Makanan teh beras, kue beras, pasta wijen, permen maltosa,
komputer, akses internet, pelindung
5. Pekerjaan kartu gambar pekerjaan, komputer, akses internet,
pelindung
6. Rutinitas harian Gambar perbandingan masa lalu dan masa kini,
komputer, akses internet, pelindung
7. liburan Hal-hal yang berhubungan dengan liburan yang
biasa dirayakan, komputer, akses Internet,
pelindung
8. Romantisme dan Foto romantis, komputer, akses internet, pelindung
cinta
9. Lagu Pemutar CD atau kaset, spiker, satu set music,
komputer, akses internet, pelindung
10. Persahabatan Foto aktivitas grup atau aktivitas sosial, komputer,
akses internet, pelindung
11. Wisata Peta, pemandu wisata, foto, komputer, akses
internet, pelindung
12. kenangan Foto dari grup terapi, komputer, akses internet,
pelindung

Sistem Kerja Aktivitas Terapi Seni dan Reminiscence


Terapi seni jangka panjang digunakan untuk mengurangi kecemasan dan
depresi dan membantu pasien dengan demensia menangani bagian otak yang
rusak (Burnside, Knecht, Hopley, & Logsdon, 2017). Terapi ini mendorong
peserta untuk berpikir tentang dan menghubungkan peristiwa masa lalu, sekarang,
dan masa depan dan untuk terlibat dalam introspeksi diri melalui kreasi artistik.
Penggunaan aktivitas seni yang tepat merangsang memori pasien akan peristiwa
dan masalah yang terlupakan dan ditekan. Kepribadian dapat dipulihkan melalui
proses perawatan. Perawatan memori melalui kegiatan seni bermanfaat bagi orang
dewasa yang lebih tua. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk
mengeksplorasi efek terapi seni dan terapi reminiscence pada perilaku gelisah
pada orang dewasa yang lebih tua dengan demensia.
The American Art Therapy Association (2016) mendefinisikan terapi seni
sebagai pendekatan kesehatan psikologis yang menggunakan proses kreasi
seniman untuk mempromosikan dan meningkatkan kesehatan fisiologis,
psikologis, dan mental. Terapi seni mendorong ekspresi diri melalui proses kreatif
untuk membantu orang memecahkan konflik dan masalah, mengembangkan
hubungan interpersonal, mengelola perilaku, mengurangi tekanan, dan
meningkatkan harga diri, kesadaran diri, dan persepsi. Peserta dalam proses
kreatif spontan mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka melalui
perumpamaan, yang menimbulkan efek perlakuan emosional dan psikologis.
Pasien mengekspresikan dirinya dengan menggunakan media seni dan gambar
visual. Umpan balik yang dibentuk melalui pengalaman dan ekspresi produk
dalam hubungan pengobatan memiliki fungsi pengembangan, pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan, yang mendorong perubahan dan pertumbuhan,
integritas kepribadian, dan pengembangan potensi. Terapi ini berfokus pada
pengalaman hidup dan proses kreatif daripada mencapai produk akhir (Asosiasi
Terapi Seni Taiwan, 2017). Seni telah terbukti mempertahankan perasaan
campuran dan membantu orang dewasa yang lebih tua mengekspresikan emosi
yang tidak dapat berkomunikasi dan perasaan abstrak (Li, 2015).
Membahas topik-topik yang sudah dikenal untuk terapi kenang-kenangan
kelompok dapat membantu orang dewasa yang lebih tua menghidupkan kembali
pengalaman bahagia dari masa lalu, yang dapat membantu mereka menumbuhkan
perasaan aktual, mengurangi masalah perilaku, dan meningkatkan harga diri (Kao
& Lin, 2002). Khasiat terapi reminiscence untuk pasien demensia telah
ditunjukkan dalam beberapa penelitian, terutama dalam hal meningkatkan fungsi
kognitif dan mengurangi gejala depresi (Gonzalez et al., 2015). Van Bogaert dkk.
(2013) mengembangkan protokol kenang-kenangan terstruktur menggunakan
keterlibatan pengguna dan enam hingga delapan sesi kenang-kenangan. Temuan
mereka menunjukkan efek positif yang terkait dengan individu, memori
berdasarkan tematik pada variabel kesejahteraan seperti gejala depresi yang
berkurang dan peningkatan kognisi. Lebih lanjut, studi yang lebih baru oleh Lök,
Bademli, dan Selçuk-Tosun (2018) menemukan efek positif dari terapi
reminiscence dalam mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kualitas hidup
pada pasien yang lebih tua dengan demensia.

LAMPIRAN

ABSTRACT
Background: Cognitive degeneration and agitated behavior symptoms of
dementia in older adults are the main causes of disability and inability and
increase the cost ofmedical care. Agitated behavior symptoms of dementia are
the main causes of early institutionalization and make caregivers exhausted.
Purpose: The aim of this study was to examine the effects of art therapy and
reminiscence therapy on the alleviation of agitated behaviors in older adults
with dementia.
Methods: An experimental research design with two experimental groups and
one comparison group was conducted to examine the effects for each group on
agitated behaviors. Participants were recruited from two dementia care centers
in central and northern Taiwan. The study included 54 older individuals
whomet the sampling criteria and completed the data collection process. The
participants were randomly allocated into the art therapy group (n = 24), the
reminiscence therapy group (n = 22), and the comparison group (n = 8). The
intervention consisted of 50-minute sessions conductedweekly for 12weeks.
Regular activitieswere continued in the comparison group. The structured
questionnaires were completed, and observations of agitated behaviorswere
collected before the intervention and at 1 and 6 weeks after the intervention.
Results: Significant differences were found in agitated behavior symptoms at
the three time points in the art therapy group,whereas reminiscence therapywas
found to have had a clear and immediate effect on decreasing agitated
behavior. The generalized estimating equation exchangemodel test revealed a
significant and sustained, postintervention effect of art therapy on agitated
behavior. In contrast, no significant and sustained effect on agitated behavior
was observed in the reminiscence therapy group.
Conclusions: The findings of this study support that art therapy may have a
positive effect on dementia-associated agitated behaviors in institutionalized
older adults. Reminiscence therapy activities conducted weekly for 50 minutes
each session did not reach statistically significant implications. It is suggested
that future studies consider conducting art and reminiscence therapies for a 16-
week duration with two weekly sessions to evaluate the effectiveness of the
therapy. The duration of follow-up should be extended as well in future studies.

KEY WORDS:
agitated behavior, art therapy, reminiscence therapy, older adults, dementia.
BEDAH JURNAL

Anda mungkin juga menyukai