Anda di halaman 1dari 3

A.

Prosedur Pengembangan Bahan Ajar

Menurut Depdiknas dalam Krisma (2014) merinci prosedur/ langkah-langkah pengembangan


bahan ajar, yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. menentukan kriteria pokok pemilihan bahan ajar dengan mengidentifikasi Standar


Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Hal ini dikarenakan setiap aspek dalam
SK dan KD  jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
2. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Materi pembelajaran dibedakan menjadi
jenis materi aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan prosedur), aspek afektif
(pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian) serta aspek psikomotorik
(gerakan awal, semi rutin, dan rutin).
3. mengembangkan bahan ajar  yang sesuai atau relevan  dengan SK-KD yang telah
teridentifikasi tadi. Dan yang keempat, mengembangkan sumber bahan ajar.

Menurut Krisma (2014) pengembangan suatu bahan ajar harus didasarkan pada analisis
kebutuhan siswa. Terdapat sejumlah alasan mengapa perlu dilakukan pengembangan bahan ajar,
seperti yang disebutkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas sebagai berikut:

1. Ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang dikembangkan
harus sesuai dengan kurikulum
2. Karakteristik sasaran, artinya bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan
karakteristik siswa sebagai sasaran, karakteristik tersebut meliputi lingkungan sosial,
budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa
3. Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah atau
kesulitan dalam belajar.

Dengan demikian, pengembangan bahan ajar di sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa
dan kebutuhan siswa sesuai kurikulum, yaitu menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa
lebih banyak dalam pembelajaran. Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu
alternatif bahan ajar yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu, karena
lembar kegiatan siswa dapat membantu siswa menambah informasi tentang materi yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Paling tidak ada empat langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik,
sebagai berikut:

1. Analisis
2. Perancangan
3. Pengembangan
4. Evaluasi/ Revisi

beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar seperti kecermatan
isi, ketepatan cakupan, ketercernaan, penggunaan bahasa, ilustrasi, perwajahan/pengemasan serta
kelengkapan komponen bahan ajar.

1. Kecermatan Isi

Menurut Husni (2010) kecermatan isi adalah validitas/kesahihan isi atau kebenaran ini secara
keilmuan, dan keselarasan isi. Kebenaran isinya berdasarkan sistem nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat atau bangsa.

2. Ketepatan Cakupan

Menurut Husni (2010) kecermatan isi berfokus pada kebenaran isi secara keilmuan dan sistem
nilai yang berlaku di masyarakat. Maka ketepatan cakupan berhubungan dengan isi bahan ajar
dari sisi keluasan dan kedalaman isi atau materi serta keutuhan konsep berdasarkan bidang ilmu.

3. Ketercernaan Bahan Ajar

Menurut Husni (2010) bahan ajar, menggunakan media apapun, harus memiliki tingkat
ketercernaan yang tinggi. Artinya bahan ajar dapat dipahami dan isinya dapat dimengerti oleh
peserta dengan mudah.

4. Penggunaan Bahasa

Menurut Husni (2010) dalam mengembangkan bahan ajar, penggunaan bahasa menjadi salah
satu faktor yang penting. Penggunaan bahasa, yang meliputi pemilihan ragam bahasa, pemilihan
kata, penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna, sangat berpengaruh
terhadap manfaat bahan ajar.
5. Perwajahan/Pengemasan

Menurut Husni (2010) Perwajahan dan atau pengemasan berperan dalam perancangan atau
penataan letak informasi dalam satu halaman cetak, serta pengemasan dalam paket bahan ajar
multimedia.

6. Ilustrasi

Menurut Krisma (2014) penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar memiliki ragam manfaat, antara
lain untuk memperjelas pesan atau informasi yang disampaikan, membuat bahan ajar menjadi
lebih menarik melalui variasi penampilan.

7. Kelengkapan Komponen

Menurut Krisma (2014) idealnya, bahan ajar merupakan paket multikomponen dalam bentuk
multimedia. Paket tersebut mempunyai sistematika penyampaian dan urutan materi yang baik,
meliputi penyampaian tujuan belajar, memberi bimbingan tentang strategi belajar, menyediakan
latihan yang cukup banyak, memberi saran-saran untuk belajar kepada peserta (pertanyaan kunci,
soal, tugas, kegiatan), serta memberikan soal-soal untuk dikerjakan sendiri oleh peserta sebagai
cara untuk mengukur kemampuan diri sendiri dan umpan baliknya.

Anda mungkin juga menyukai