Anda di halaman 1dari 88

Tarikh

Islam
Kelas

4
Eli Mahmudah
Fatchul Mubarok
Muhajir
Coiroer Rofiq
Haniaqul Jannah
Nanang R.A.
Tarikh Islam
kelas 4
Penulis: Tim ISMUBA SD/MI Muhammadiyah Sidoarjo
© Penerbit Prima Surya Pustaka., 2016

Konsultan Penulis dan editor : 1. Syamsul Sodiq


2. Badarman
Manager Penerbit : Achmad Irjik
Proofreader : Sunarsih
Desain Cover : Mahenoko grup
Layout : djanoerkoening

Hak cipta dilindungi undang-undang


All rights reserved

Cetakan I, Juni 2016


Diterbitkan oleh
Prima Surya Pustaka
Jl. Raden Fattah, No. 91F
Sidoarjo Jawa Timur
Telp. 031-8964945

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Tim ISMUBA SD/MI Muhammadiyah Sidoarjo


Ibadah Syariah kelas 4
Penulis: Tim ISMUBA SD/MI Muhammadiyah Sidoarjo
Cet. I –.. Sidoarjo: penerbit Prima Surya Pustaka 2016
78 h.; 17,5 cm.

ISBN Jilid Lengkap: 978-602-6200-00-6


ISBN: 978-602-6200-04-4

UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta


Ketentuan Pidana
Pasal 113
(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelang-
garan hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau
huruf g untuk Penggunaan Secara Komerial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/
atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pel-
anggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/
atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pemba-
jakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Pendahuluan

A
lhamdulillah, puji syukur selayaknya kita panjatkan kepada
Allah Swt. yang telah memberi karunia yang tak terhingga
kepada semua makhluk-Nya. Shalawat dan Salam senan-
tiasa terlimpah pada Nabi kita Muhammad Saw.
Kami, tim KKG ISMUBA SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sido-
arjo mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada para
Kepala Sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala
Sekolah (MKKS) SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo yang
telah memberikan fasilitas dan dukungan serta kesempatan ke-
pada tim sehingga kami mampu menyelesaikan buku Al-Islam ini.
Buku ini disusun berdasarkan Kurikulum yang dibuat oleh tim
KKG ISMUBA SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo yang men-
gadopsi kurikulum Al-Islam PP Muhammadiyah dan kurikulum Al-
Islam PWM Jawa Timur. Pada tahun 2011, ditulislah buku pegangan
siswa yang ditulis sederhana. Dalam proses ini, MKKS memfasilitasi
tim dengan pelatihan dan workshop menulis buku. Akhirnya dalam
proses selama kurang lebih 2 tahun semua anggota tim berusaha
untuk menyempurnakan buku ini hingga tersusun buku yang sek-
arang diterbitkan ini. Dengan diterbitkannya buku ini diharapkan
mampu menerjemahkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan se-
hari-hari dalam konteks anak-anak.
Akhir kata, buku ini tentu saja masih jauh dari sempurna baik
isi, penulisan ataupun Lembar Kerjanya. Oleh karena itu, saran dan
kritik membangun sangat dibutuhkan dalam rangka perbaikan.


TIM KKG ISMUBA SD/MI MUHAMMADIYAH
18 Mei 2016

iii
iv
Kata Pengantar

P
endidikan anak dimulai dengan penanaman aqidah diikuti
dengan akhlak mulia (QS Luqman: 13—19). Pendidikan adalah
pemertahanan iman karena sejak dalam rahim anak sudah
beriman (QS Al-A’raf: 172). Pendidikan untuk menciptakan generasi
sebagai penyejuk pandangan dan pemimpin bagi orang beriman
(QS Al-Furqan, 25: 74). Pendidikan adalah mengembangkan segala
potensi, karena manusia adalah sesempurna-sempurna ciptaaan
“ahsani taqwiim” (QS At-Tiin: 4). Pendidikan adalah menghasilkan
karya nyata yang sempurna, karena “penciptaan manusia dari Ruh-
Nya” yang penuh nilai kesempournaan (QS As-Shad:72).Pendidikan
adalah melatih berkarya untuk memberikan manfaat bagi orang
lain, karena “Allah swt telah tundukkan yang ada di langit dan
bumi (hanya) untuk manusia” (QS Lukman: 20).
Ikhtiar mengembangkan pendidikan dengan berusaha
menyesuaikan dengan konsepsi pendidikan yang Islami ini sudah
dirintis oleh K. H. A. Dahlan sejak tahun 1909, sebelum Persyarikatan
Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912. Bahkan, sebelum
Indonesia Merdeka. Pendidikan dengan mengintegrasikan nilai
al-Qur’an, al-hadits, aqidah akhlaq, ibadah syariah, tarikh, dan
kompetensi kehidupan profesional (matematika, bahasa, IPA, IPS,
olahraga, seni-budaya-keterampilan, seni dan sebagainya) yang

v
pernah populer di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai
pembentukan “ulama yang intelek” atau “intelek yang ulama”. Juga
berkembang analog sebagai pendidikan untuk membentuk siswa
“berhati Makkah dan berotak Jerman”. Ini merupakan perwujudan
dari keinginan untuk tidak memisahkan antara kajian pada
ayat-ayat Qouliyah (Firman Allah Swt) dan ayat-ayat Kauniyah
(keteraturan alam yang telah terdeskripsikan oleh para ilmuwan)
di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Itu hanya sebagian dari cara
mendidik yang sudah ratusan tahun diterapkan oleh para ulama
dan ahli pedagogis untuk ber-ijtihad membentuk generasi yang
bertauhid lurus, beribadah bagus, berotak cerdas, dan berakhlak
indah.
Seiring dengan berkembangnya teknologi pembelajaran,
dilakukan ikhtiar untuk meningkatkan kualitas materi mata-
mata pelajaran Al-Islam di sekolah selingkung Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS) Sidoarjo. Dengan pendekatan induktif dan
berorientasi pada siswa sebagai subjek (student oriented) diharapkan
materi menjadi mudah dipahami oleh siswa. Dengan pengintegrasian
antarkompetensi dan antarmapel diharapkan materi menjadi
lebih bermakna sehingga anak tidak hanya menghafal, tetapi
siswa juga memahami dan mampu mengimplementasikan nilai
yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan desain,
atak, dan retorika interaktif yang dipilih, diharapkan siswa merasa
nyaman dalam membaca materi tanpa merasa digurui dan apalagi
diindoktrinasi sehingga anak merasa perlu membaca buku. Hasil
akhirnya anak memiliki kecakapan literasi yang tinggi dalam bidang
ilmu agama.
Ikhtiar ini dilakukan sebagai upaya sekolah selingkung MKKS
Sidoarjo menerjemahkan visi persyarikatan Muhammadiyah, yaitu
tajriid fil ibaadah wa tajdiid fil mu’amalah; pasrah bongkokan dalam
hal ibadah kepada contoh nabi Muhammad saw dengan tidak
nambah-nambah dan tidak mengurangi, tetapi selalu berinovasi

vi
dalam wilayah muamalah mencapai kesejahteraan umat.
Buku-buku Al-Islam ini memiliki kelebihan dalam desain
tematiknya. Juga memiliki kelebihan karena disajikan dengan sistem
integratif. Akan menjadi lebih baik jika prinsip kolaboratif, yaitu
berpadunya berbagai sumber belajar dalam proses pembelajaran,
dikembangkan dalam proses pembelajaran. Untuk itu, lebih baik
jika setelah buku ini selesai, dilakukan perlatihan menggunakan
buku Al-Isam ini bagi para guru Al-Islam selingkung MKKS Sidoarjo.
Semoga ikhtiar yang sudah dilakukan oleh tim Al-Islam MKKS
Sidoarjo ini mendapatkan sambutan positif dari stakeholders. Insya
Allah, usaha kecil melukis masa depan generasi muda menjadi
manusia berbudi ini akan mendapat rahmat dan ridla Allah Swt.

Sidoarjo, 2 Mei 2016

Dr. Syamsul Sodiq, M.Pd

vii
viii
Daftar Isi

SEMSETER 1
BAB I : Kerajaan Arab Saudi................................................. 3
A. Arab Saudi.......................................................... 6
B. Keadaan Alam Letak Kerajaan Arab Saudi.......... 6
C. Flora dan Fauna.................................................. 7

BAB II : Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Islam............... 11
A. Kehidupan Bangsa Arab...................................... 14
B. Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum datang Islam. 16

BAB III : Riwayat Nabi Muhammad saw. ..................................... 19
A. Silsilah Nabi Muhammad saw. ........................... 22
B. Kelahiran Nabi Muhammad saw......................... 22
C. Nabi Muhammad Saw diasuh Halimah a.s. Sa’diyah 25
D. Nabi Muhammad saw.diasuh oleh Aminah ........ 26
E. Nabi Muhammad saw. diasuh Abdul Muthalib ... 27
F. Nabi Muhammad saw. diasuh Abdul Muthalib .. 27
G. Pernikahan Nabi Muhammad saw. ..................... 31
H. Gelar Al Amin ..................................................... 32

ix
BAB IV : Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Allah SWT .. 35
A. Wahyu Pertama ................................................. 37
B. Wahyu Kedua...................................................... 40

SEMSETER 2
BAB V : Penyiaran Islam Periode Makkah ............................. 45
A. Da’wah Secara Sembunyi-Sembunyi .................. 47
B. Da’wah Secara Terang-Terangan ....................... 49

BAB VI : Hijrah Kaum Muslimin ............................................. 52

BAB VII: Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw............................. 59


A. Amul Huzni ........................................................ 61
B. Nabi Muhammad Saw Berdakwah Ke Tha’if ....... 61
C. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw........................ 64

BAB VIII: Bai’at Aqabah .......................................................... 69


A. Pengertian Bai’at ................................................ 71
B. Baiat Aqabah Pertama ....................................... 71
C. Baiat Aqabah Kedua .......................................... 73

Daftar Pustaka ........................................................................ 77

x
SEMESTER 1
BAB I

Kerajaan
Arab Saudi

Pada bab ini kita belajar:


A. Letak Kerjaan Arab Saudi
B. Flora dan Fauna
C. Keadaan Alam
D. Keadaan Sosial Sebelum Islam
4
Makkah Arab Saudi

Laut Arab

Amati dan cermati peta di atas!

Bacalah nama-nama kota yang terletak di peta jazirah arab


dan sekitarnya, kemudian tulislah di buku tulismu agar mudah
ingat.

5
A. Arab Saudi

Arab Saudi terletak di jazirah Arab yaitu di sebelah barat Benua


Asia. Pada bagian barat, Jazirah Arab dibatasi Laut Merah dan
Gurun Sinai. Pada bagian timur dibatasi Teluk Arab dan sebagian
besar negara Irak (bagian selatan). Pada bagian utara dibatasi
negeri Syam dan sebagian kecil negara Irak. Pada bagian selatan
dibatasi Laut Arab yang bersambung dengan Lautan India. Arab
Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan antara 34°BT - 57°BT.
Luas kawasannya adalah 2.149.690 km2.
Di sekitar Arab Saudi ada beberapa negara seperti Syiria, Iraq,
Libanon, Kuwait, Yaman, Emirat Arab (Bahrain, Oman, dan Abu
Dhabi). Di samping itu, ada negara-negara Islam yang terletak
di luar Jazirah Arab seperti Mesir, Libia, Iran, Afganistan, Pakistan
(yang mempergunakan bahasa Arab selain bahasanya sendiri).
Ibukota Arab Saudi adalah kota Riyadh.Di Arab Saudi terdapat kota
Makkah, kota yang selalu ramai dikunjungi oleh kaum muslimin
untuk ibadah haji dan umrah.

B. Keadaan Alam Letak Kerajaan Arab Saudi

Kata Arab Menurut bahasa, berarti padang pasir, tanah


gundul dan gersang yang tidak ada air dan tanamannya. Sebutan
dengan istilah ini sudah ada sejak dahulu kala. Beriklim gurun dan
wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir, dengan gurun
pasir yang terbesar adalah Rub Al-Khali. Bangsa Arab menyebut
kata gurun pasir dengan kata sahara.
Alam Jazirah Arab sebagian besar berupa padang pasir yang
sangat luas. Selain itu, bukit-bukit terjal dan lembah-lembah yang
kering. Di sebelah utara gunung an-Nufud, sebelah selatan gurun
Rub al-Khali, sebelah barat dataran rendah yang disebut Tihama,
sebelah timur antara negara Qatar dan Kuwait terdapat oase atau

6
oasis yaitu sumber air di tengah
Arab Saudi
gurun yang dikeliling beberapa
tanaman. Pada bagian tertentu Bentuk Negara: Kerajaan
terdapat Wadi, yaitu cerukan Kepala Negara: Raja
tanah yang memanjang seperti Kepala Pemerintahan: Raja
sungai. Ibukota : Riyadh
Bahasa Resmi: Arab
Alam Jazirah Arab sangat
Suku Bangsa: Arab
panas, dan dikelilingi padang
Lagu Kebangsaan: A-Ash Al Maleek
pasir yang sangat luas. Ada
Mata Uang: Riyal
juga tanah berbukit-bukit Kota Utama: Makkah, Madinah, Jeddah
yang terdiri atas batu-batu
keras dan gundul, bukit-bukit batu terjal, serta lembah-lembah
yang diapit oleh gunung-gunung batu. Namun, ada pula wilayah
yang subur seperti kota Thaif dan Madinah dengan kebun-kebun
anggur dan kurma. Yang paling menonjol pada wilayah Jazirah
Arab ini adalah tambang minyak yang melimpah ruah.

C. Flora dan Fauna

Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan padang


pasir di jazirah Arab dan tandus penuh berkah yang luar biasa,
memberikan tanaman yang dikonsumsi sebagai makanan pokok

7
dan obat. Di beberapa daerah Arab Saudi menghasilkan tanaman
seperti kurma, gandum, kopi, delima, zaitun, anggur, jamur hitam,
al san’a (tanaman obat), serta biji-bijian yang dapat digunakan
sebagai pembuat bubur.

Jenis Flora

Buah kurma
Buah Kurma Buah Zaitun

Diantara tumbuhan hasil pertanian yang sangat banyak


adalah adalah kurma, karena merupakan salah satu makanan
utama. Sangat pentingnya kurma sebagai bahan makanan, Nabi
Muhammad Saw bersabda:” Hai Aisyah, rumah yang tidak ada
simpanan kurma, penghuninya lapar, beliau tuturkan itu dua atau
tiga kali (HR Muslim).
Dalam beberapa hadits dan syair Arab terdapat hewan-hewan
yang tersebut didalamnya antara lain ; singa, biawak, macan tutul,
hyna, serigala, rubah, kadal gurun, elang, burung nasar, gagak,
burung hantu, dan domba gunung, diantaranya ada yang sudah

Jenis Fauna

Burung hudhud Burung Nasar Unta Hyna

8
punah dan hidup sampai sekarang. Ada jenis binatang berbisa yang
mesti dihindari di padang pasir yaitu ular derik, cobra, viper, bisa
ular tersebut mematikan bila terkena gigitannya.
Hewan yang banyak dipelihara oleh penduduk Arab Saudi
adalah unta, kambing, domba, kuda, kucing, keledai. Dari jenis
burung antara lain; merpati, hudhud, bulbul dan puyuh.

lembar kerja siswa

Berilah tanda centang ( √ ) jika betul atau ( X ) salah pada kolom


berikut

1. Bendera Kerajaan
Arab Saudi

2. Buah kurma

3. Masjidil Haram

4. Padang pasir

5. Ular derik

9
10
BAB II

Kepercayaan
Bangsa Arab
Sebelum Islam
Pada bab ini kita belajar:
A. Kehidupan bangsa Arab
B. kepercayaan mereka sebelum Islam datang
Gambar 1

Gambar 2

Amati dan cermati gambar di atas!

Setelah kalian amati, kemudian ceritakan kembali di buku


tulismu apa yang mereka lakukan!

13
A. Kehidupan Bangsa Arab

Pada masa sebelum agama Islam, bangsa Arab hidup


berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah lain. Mereka
termasuk pengembara yang selalu mencari wilayah baru untuk
mencari nafkah buat meyambung hidup mereka.Selain mengembara,
mereka senang hidup berkelompok-kelompok (bersuku-suku dan
berkabilah). Pengembaraan merekapun dalam bentuk kelompok
atau kafilah bersama dengan harta benda dan ternak yang
kebanyakan terdiri dari unta, kuda dan kambing.
Oleh karena hidup berkabilah ini, maka timbul rasa bersaing
diantara satu kabilah dengan kabilah yang lainnya. Mereka saling
memuji kabilahnya sendiri dan menganggap kabilahnya lebih tinggi
atau lebih baik. Dengan demikian timbul rasa iri dan dengki, dan
pada akhirnya timbullah percekcokan, perkelahian dan peperangan
antar suku. Tetapi bangsa Arab sudah mengenal tata hidup
bermasyarakat. Mereka mempunyai lembaga permusyawaratan
antar suku yang ada. Kebiasaan bermusyawarah ini sudah ada

14
sejak zaman nenek moyang mereka. Na'udzubullah!
Mereka mempunyai lembaga
Berfoya-foya dan
permusyawaratan antar suku, tempat
minuman keras serta
bermusyawarah ini disebut Darun
membunuh anak
Nadwah. perempuan/laki-laki
Bangsa Arab, selain mempunyai hidup-hidup adalah
sifat menghormati tamu, juga menjaga dosa besar
hak milik mereka yang perlu dibela.
Bangsa Arab juga terkenal sebagai orang yang setia terhadap
janji mereka, dapat dipercaya dan mempunyai sifat satria. Sifat-
sifat mulia seperti percaya diri sendiri, pemberani, sudah menjadi
kebiasaan hidup mereka, dan sifat-sifat baik lainnya. Selain
itu mereka mempunyai rasa bahasa yang tinggi, sehingga lahir
diantara mereka penyair-penyair yang menciptakan syair-syair
yang indah. Mereka suka pada keindahan bahasa dan memelihara
bahasa sebagai budaya yang bernilai tinggi. Diantara mereka ada
ahli pidato yang ulung.
Kebiasaan dan adat buruk yang merekat pada mereka adalah
suka berfoya-foya, minuman keras, berjudi, poligami tanpa ada
batas, dan tidak suka mempunyai anak perempuan. Anak perempuan
dianggap tidak berharga. Hal ini karena mereka beranggapan anak
perempuan tidak mampu membela suku dan harta bendanya serta
aib bagi keluarga. Ada pula diantara mereka yang mengubur hidup-
hidup anak perempuannya, karena takut aib dan karena kemunafikan
atau membunuh anak laki-laki karena takut miskin dan lapar.

Alhamdulillah!

Aku kini bisa meneladani sifat-sifat orang Arab yang baik-baik,


antara lain: (1). suka bermusyawarah bersama, (2). selalu
menghormati tamu, dan (3). menyukai keindahan bahasa.
Tempat bermusyawaran mereka disebut Darun Nadwa.

15
Kebanyakan bangsa Arab hidup berpindah-pindah dari suatu
daerah ke daerah lain. Mereka termasuk pengembara yang selalu
mencari wilayah baru untuk mencari nafkah dan meyambung hidup
mereka.

B. Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Datang Islam

Sebenarnya mayoritas bangsa Arab mengikuti da’wah Nabi


Ismail dan Nabi Ibrahim as, yaitu menyembah Allah Swt. Waktu
bergulir sekian lama, banyak diantara mereka melalaikan ajaran
tauhid yang pernah disampaikan kepada mereka. Mereka juga
percaya kepada perkataan peramal dan ahli nujum. Peramal adalah
orang yang mengabarkan sesuatu yang bakal terjadi di kemudian
hari.
Ahli nujum adalah yang
Na'udzubullah!
mengaku dapat mengetahui rahasia
ghaib pada masa mendatang dengan Astagfirullahal’adhim,

ramalan bintang atau planet. Ini tsumma na’udzubillahi


min dzalik, aku tidak
semua adalah perbuatan bodoh
akan meniru perbuatan
yang dilakukan mereka, karena
yang dilakukan orang-
seharusnya untuk masalah-masalah orang yang menyembah
ghaib hanya Allah Swt yang lebih berhala karena
Maha Mengetahui. perbuatan tersebut
Iman dan kepercayaan mereka termasuk perbuatan
bukan ditujukan kepada Allah Swt orang-orang jahiliyah.

yang Maha Esa, tetapi menyembah


berhala, percaya kepada tahayul dan semua yang bersifat syirik.
Iman dan kepercayaan mereka tidak kepada Allah yang Maha Esa.
Namun, mereka menyembah berhala, mempercayai tahayyul yang
bersifat syirik. Pada masa itu, di dalam Ka’bah terdapat penyimpanan
beratus-ratus patung. Masing-masing patung mempunyai nama
sendiri-sendiri. Ada yang bernama Latta, Uzza, Mannata, dan

16
Hubal. Itulah tuhan bangsa Arab sebelum Islam datang. Sehingga
orang-orang Arab dimasa sebelum Islam datang adalah orang-
orang jahiliyah (bodoh), kafir dan syirik. Ketika Islam datang mereka
dinamakan musyrikin.
Selain berhala-berhala berbentuk patung, mereka juga
mempunyai berhala-berhala tahayul seperti percaya kepada
makhluk halus, jin, setan, binatang dan malaikat yang dapat
mendatangkan musibah atau manfaat. Kepercayaan mereka ini
disebut sebagai kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Karena
cara dan keimanan mereka menunjukkan cara dalam bentuk jahil
(bodoh dan tidak masuk akal), maka pada zaman itu dijuluki zaman
jahiliyah atau zaman kebodohan.

17
lembar kerja Siswa

Insya Allah aku bisa menjawab hal-hal berikut!


Berilah tanda ( P ) atau ( x ) pada kolom yang telah disediakan
dan berilah keterangan!

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


Pernah, pada
waktu rekreasi
ke Jatim park 1,
ada orang berdiri
Apakah pernah melihat
1. P sedang berselfie
orang didepan patung?
ria didepan replika
patung micky
mouse dan donald
bebek.
Apakah setiap orang
yang didepan sebuah
2. patung itu termasuk
menyembah patung
tersebut ?
Apakah pernah melihat
3. orang yang menyembah
berhala ?

Patutkah hal tersebut


4.
dicontoh ?

Apakah menyembah
5. patung itu termasuk
perbuatan syirik?

18
BAB III

Riwayat
Nabi Muhammad saw.

Pada bab ini kita belajar:


A. Silsilah Nabi Muhammad saw.
B. Kelahiran Nabi Muhammad saw.
C. Nabi Muhammad Saw diasuh Halimah a.s. Sa’diyah
D. Nabi Muhammad saw.diasuh oleh Aminah
E. Nabi Muhammad saw. diasuh Abdul Muthalib
F. Nabi Muhammad saw. diasuh Abu Thalib
G. Pernikahan Nabi Muhammad saw.
H. Gelar Al-Amin
Silisilah dan Keturunan Nabi Muhammad SAW

Amati dengan cermat bagan di atas!

Bagan di atas adalah silsilah dan keturunan Nabi Muhammad


saw.! Sesuai garis warna yang tertera akan diketahui dengan
jelas garis keturunan beliau.

21
A. Silsilah Nabi Muhammad saw.

Pada sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi Muhammad saw.


mempunyai garis keturunan dari Nabi Ibrahim a.s. dan putranya,
Nabi Ismail, turun-temurun sampai Qushoi, yang menguasai kota
Makkah dan Ka’bah. Ayah Nabi Muhammad saw. bernama Abdullah
bin Abdul MuThalib, dan ibunya bernama Aminah.Nabi Muhammad
saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Robi’ul Awal (Amul Fil /Tahun
Gajah) bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M di kota Makkah.
Nabi Muhammad sawlahir dalam keadaan yatim karena ayah
beliau Abdullah bin Abdul MuThalib, telah wafat kurang lebih 7 bulan
sebelum Nabi Muhammad saw. dilahirkan. Ayahnya meninggal
dalam perjalanan pulang dari Syam. Ketika tiba di kota Madinah, ia
sakit kemudian meninggal dan dimakamkan di Madinah.

Alhamdulillah, aku tahu!

Nabi Muhammad saw. lahir di Makkah pada 12 Rabiul Awwal


Tahun Gajah/20 April 571 Masehi. Ibunya bernama Aminah
dan ayahnya Abdullah. Beliau dari suku Quraisy, dan memiliki
keturunan (anak) yang bernama: Qasim, Abdullah, Zainab,
Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Ibrahim.

B. Kelahiran Nabi Muhammad saw.

Tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. disebut Amul Fil (tahun


gajah) karena pada tahun itu, kota Makkah diserang oleh suatu
pasukan tentara orang nasrani yang kuat di bawah pimpinan
Abrahah, gubernur dari kerajaan nasrani Abessinia yang memerintah
di Yaman, dan mereka bermaksud menghancurkan ka’bah. Mereka

22
menginginkan ka’bah itu dipindah
ke Yaman. Akan tetapi, Allah Swt.
tidak mengizinkan perbuatan mereka.
Pemimpinnya adalah raja Abrahah.
Ketika mereka mendekati Ka’bah,
Allah Swt. mengirimkan pasukan dari
langit yang bernama burung Ababil
(Thoiron Ababil). Burung-burung itu
membawa kerikil dari api neraka (Sijjil).
Tentara gajah itu berhadapan dengan tentara burung Ababil. Batu-
batu yang panas dari api neraka itu dilemparkan kepada tentara-
tentara bergajah. Semuanya hancur berantakan karena terbakar.
Selain itu, batu-batu dari neraka itu membawa juga penyakit
menular sehingga tentara Raja Abrahah yang perkasa itu mati
lemas dan binasa.
Peristiwa kelahiran Nabi Muhammad saw tersebut diabadikan
dalam Al Quran Surat Al Fiil:1-5.

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah


bertindak terhadap tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk
menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?
3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-
bondong,

23
4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang
terbakar,
5. lalu Dia menjadikan mereka Subhanallah!
seperti daun-daun yang dimakan Maha Suci Allah Swt.
(ulat). yang telah melindungi
Ka’bah dari tentara

Tahun ketika diserang tentara bergajah Abrahah.


Allah mengirimkan
bergajah tersebut disebut tahun
pasukan burung Ababil
gajah dan pada malam hari Senin
yang membawa kerikil
tanggal 12 Rabi’ul awwal pada dari api neraka untuk
tahun tersebut Aminah binti Wahab menghancurkan tentara
melahirkan bayi laki-laki yang diberi Abrahah.
nama Muhammad.

Berilah garis yang sesuai dengan jawaban!

No Uraian Jawaban

1. Kakek Nabi Muhammad saw.  o Abu Thalib


2. Tahun kelahiran Nabi Muhammad saw.  o Abdul Muthalib
3. Gajah dalam bahasa Arab.  o Al Fiil
4. Ibu Nabi Muhammad saw.  o Gajah
5. Paman yang mengasuh Nabi Muhammad saw. o Aminah

Insya Allah aku bisa menjawab

1. Pernahkah kamu ditinggal ibumu ? _______________________


2. Pernahkah kamu ditinggal ayahmu ? ______________________
3. Apa yang harus kamu lakukan ketika sendirian di rumah tanpa
ada yang menemani? _________________________________

24
4. Siapa sajakah yang pernah mengasuh Nabi Muhammad saw.
ketika masih kecil? ___________________________________
5. Bagaimana sikap Nabi Muhammad saw. ketika diasuh Abu
Thalib? ____________________________________________

C. Nabi Muhammad Saw diasuh Halimah a.s. Sa’diyah

Sudah menjadi kebiasaan orang-orang Arab kota Makkah,


terutama pada orang-orang yang tergolong bangsawan,
menyusukan dan menitipkan kepada wanita badiyah (dusun di
padang pasir) agar bayi-bayi itu dapat menghirup udara yang
segar, terhindar dari penyakit-penyakit di kota, dan supaya bayi-
bayi itu dapat berbicara dengan bahasa murni dan fasih.
Demikian halnya dengan Nabi Muhammad saw bin Abdullah
yang masih bayi, beliau disusukan pada seorang wanita yang
tinggal disuatu desa pinggiran Kota Makkah tepatnya di desa Bani
Sa’ad. Wanita mulia itu bernama Halimah dari Bani Sa’ad kabilah
Hawazin yang orang memanggilnya Halimah as Sa’diyah karena dia
berasal dari Bani Sa’ad. Kurang lebih lima tahun Nabi Muhammad
saw. dalam asuhan Halimah Sa’diyah. Ketika berumur 5 tahun,
barulah Nabi Muhammad saw. diasuh ibunya sendiri.
Desa Bani Sa’ad adalah desa yang lingkungannya bersih dan
udaranya sejuk. Pemandangannya indah menyenangkan. Di desa
itulah Nabi Muhammad saw tumbuh
untuk dibesarkan bersama-sama
dengan anak Halimah lainnya. Di desa
Bani Sa’ad ini juga Nabi Muhammad
Saw telah ikut mengembala kambing.
Saat Nabi Muhammad Saw berusia
2 tahun, Aminah ibu beliau datang
kepada Halimah untuk mengambil buah
hatinnya dan diasuh sendiri, namun

25
Halimah memohon kepada Aminah untuk tidak membawa Nabi
Muhammad saw, dengan berbagai cara Halimah memohon yang
akhirnya Aminah mengabulkan permintaannya untuk mengasuh
Nabi Muhammad saw.

D. Nabi Muhammad saw. diasuh oleh Aminah

Halimah as Sa’diyah mengembalikan Nabi Muhammad saw


ketika usia beliau kurang lebih lebih 6 tahun kepada ibunya Aminah.
Maka pada suatu hari Aminah mengajak Nabi Muhammad saw.
yang masih berusia 6 tahun berziarah ke makam ayah beliau di
kota Yastrib, diperkirakan jalur perjalanan antara Makkah ke Yastrib
saat itu adalah 500 km melewati gurun pasir tandus.
Sebulan lamanya Nabi Muhammad Saw tinggal bersama-sama
dengan kerabatnya dari Bani Najar, kemudian kembali ke Makkah.
Namun ketika sampai di daerah yang
bernama Abwa’ sebelah selatan kota Subhanallah!
Yastrib ibu beliau Aminah meninggal
dunia dan disana pula ibu beliau Nabi Muhammad saw.
menjadi yatim piatu,
dimakamkan.
tanpa ayah dan ibu, di
Kini Nabi Muhammad saw. yang
usia sangat muda, yaitu
masih kecil tiada ayah maupun usia 6 tahun. Namun
ibu. Bersama pembantu setianya, beliau tetap tegar dan
Barokah, nama lengkapnya Barokah sabar. Beliau sempat
binti Tsa’labah Al Habasyiyah, diasuh oleh kakeknya
lebih dikenal dengan Ummu yang bernama Abdul

Aiman. Karena putra pertamanya Muthalib dan pamannya


yang bernama Abu
bernama Aiman bin Ubaid. Bersama
Thalib.
rombongan kafilah Nabi Muhammad
Saw menuju Makkah.
Sesampai di Makkah, Ummu Aiman menyerahkan kepada kakek
beliau yaitu Abdul Muthalib.

26
E. Nabi Muhammad saw. diasuh Abdul Muthalib

Abdul Muthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad saw


yang sangat sayang kepada beliau melebihi dari segalanya,
sebagaimana kakek nenek pada umumnya. Kecintaan dan sayang
ditunjukkan ketika duduk di dekat naungan Ka’bah hampir setiap
hari bercengkrama dan bersendau gurau dan ketika ada acara
musyawarah pembesar Quraisy yang jumlahnya 40 orang, tidak
segan-segan Abdul Muthalib mengajak Nabi Muhammad saw yang
masih kecil untuk ikut bergabung.
Kebahagiaan yang dirasakan Nabi Muhammad saw tidak
begitu lama, karena kakeknya Abdul Muthalib meninggal dunia di
usia 80 tahun dan Nabi Muhammad saw masih 8 tahun. Sebelum
wafat, Abdul Muthalib berwasiat kepada anak-anaknya agar
yang mengasuh Muhammad adalah Abu Thalib. Atas dasar wasiat
tersebut, Abu Thalib melindungi, mengasuh dan mendidik walau
Abu Thalib bukan termasuk orang kaya.

F. Nabi Muhammad saw. diasuh Abu Thalib

Abu Thalib menggantikan posisi bapaknya Abdul Muthalib untuk


mengasuh dan menyayangi sebagaimana yang telah dilakukan
Abdul Muthalib. Sebagai pedagang yang miskin Abu Thalib berusaha
lebih keras lagi untuk membahagiakan keponakannya yang yatim
piatu, sehingga Nabi Muhammad saw yang masih kecilpun ikut
membantu sebagai pengembala.
Dalam penggembalaannya di atas bukit beliau sering berfikir
tentang kaumnya yang suka mabuk-mabukan, berjudi, berfoya-foy
dan perilaku yang tidak terpuji lainnya, yang lebih menyedihkan
hati beliau adalah penyembahan terhadap batu yang dianggap
sebagai tuhan.
Ketika Nabi Muhammad saw telah berusia 12 tahun ia ikut

27
serta dengan pamanya ke Syam untuk berdagang bersama kafilah.
Dalam perjalanantersebut Abu Thalib menemui kejadian yang aneh
dan menakjubkan.
Pendeta Buhaira, selaku pendeta nasrani yang menguasai
beberapa kitab-kitab suci terdahulu dan telah hafal dengan
manuskrip-manuskrip kuno yang ditinggalkan oleh pendahulunya
melihat segumpalan awan yang beriringan diatas kafilah yang
berjalan mendekat ke biara kecilnya. Dalam hati Buhaira bergetar
melihat kafilah tersebut, karena telah disebutkan tanda-tanda
akan datang seorang Nabi dan Rosul setelah Nabi Isa.
Setiba didekat biaranya, Buhaira memerintahkan untuk
menyiapkan makanan dan mengundang kafilah tersebut dalam
jamuan makanan. Setiba kafilah tersebut dihadapan Buhaira,
ia mempersilahkan rombongan untuk menikmati makanan dan
minuman yang telah disediakan sambil memperhatikan satu
persatu dari rombongan tersebut untuk menemukan tanda-tanda
kenabian dari orang-orang tersebut, namun dari sekian banyak
yang dia perhatikan tidak satupun dari mereka terlihat tanda-tanda
kenabian. Akhirnya Buhaira bertanya kepada para rombongan
:”wahai orang Quraisy, adakah diantara kalian yang tidak mengikuti
undanganku ini ?”. salah satu diantara mereka menjawab :” ya, kami
meninggalkan salah satu dari kami karena dia masih kecil, juga
menjaga unta dan barang bawaan kami”. Dengan tenang Buhaira
berkata : ”panggillah dia, ini jamuanku, jangan tertinggal satupun
dari kalian”.
Abu Thalib mendengar percakapan tersebut, Abu Thalib
merasa keberatan dan berusaha menghalangi untuk menghadirkan
keponakannya tersebut karena usianya masih sangat muda, namun
atas usul beberapa orang akhirnya Muhammad kecilpun diajak
untuk bergabung bersama mereka.
Pandangan pertama Buhaira dapat merasakan akan mukjizat
yang ada pada diri Nabi Muhammad. Buhaira mendekati dan
mempersilahkan makan kepada Nabi Muhammad sambil bertanya

28
Alhamdulillah, aku tahu!

Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. ikut pamanya


ke Syam untuk berdagang bersama kafilah. Dalam perjalanan
tersebut, mereka bertemu Pendeta Buhaira, pendeta nasrani
yang menguasai beberapa kitab-kitab suci terdahulu. Pendeta
Buhaira mengatakan bahwa di dalam diri Muhammad kecil
terdapat tanda-tanda kenabian, sebagaimana yang diberitakan
oleh Nabi Isa a.s.

tentang keluarga, kedudukan keluarganya, pandangan terhadap


masyarakatnya. Percakapan singkat, jauh dari rombongan tentang
pandangan Nabi Muhammad tentang perilaku kaumnya dan
kebenciannya terhadap berhala-berhala yang mereka anggap
sebagai tuhan yang dapat memberikan manfaat dan mudhorot.
Kepuasan Buhaira pada jawaban-jawaban Nabi Muhammad
yang berusia masih beliau terlihat dari wajah Buhaira, bahwa ia
yakin telah berhadapan dan bercakap-cakap dengan seorang
Nabi dan Rosul yang telah diberitakan oleh Nabi Isa dan kitab-
Kitab sebelumnya.Buhairapun mendekati Abu Thalib menanyakan
hubungannya dengan Muhammad, Abu Thalib menjelaskan bahwa
dia adalah keponakannya, mendengar jawaban Abu Thalib, Buhaira
berkata lirih :” Pulanglah ke negerimu segera bersamanya, jaga dia
sebaik-baiknya karena aku melihat dari keponakanmu itu tanda-
tanda kenabian, lindungilah dari orang-orang Yahudi kalaulah
mereka tahu sebagaimana aku mengetahuinya, maka mereka akan
berusaha berbuat jahat bahkan membunuhnya seperti Nabi-nabi
terdahulu”. Abu Thalib hanya terdiam mendengarkan kalimat-
kalimat yang terlontar dari sang pendeta.
Percakapan tersebut tidak berlangsung lama, dan tidak
menjadi pusat perhatian kafilah. Maka setelah jamuan tersebut
tidak meninggalkan kesan yang mendalam bagi kafilah kecuali

29
Abu Thalib sendiri yang mempunyai tanggung jawab lebih besar
dibanding dengan para kafilah. Para kafilah hanya merasakan
jamuan makan yang menyenangkan dari seorang pendeta.
Sepulangnya dari berdagang, Abu Thalib dan kemenakannya
melanjutkan kembali hidup sebagaimana biasanya.

Lembar Kerja Siswa

Berilah tanda () jika betul atau ( X ) salah, nama orang yang
pernah mengasuh Nabi Muhammad saw. pada kolom berikut.

No Nama Pernah Tidak Keterangan


1. Abu Thalib  Abu Thalib
adalah paman
Nabi Muhammad
saw.
2. Abdullah bin Abdul Muthalib
3. Aminah binti Khuwailid
4. Halimah as Sa’diyah
5. Maisaroh
6. Abu Lahab
7. Abdul Muthalib

8 Waraqah bin Naufal

9 Abu Jahal

10 Khadijah binti Khuwailid

30
G. Pernikahan Nabi Muhammad saw.

Ketika usia Nabi Muhammad beranjak 20 tahun, beliau


dipercaya banyak orang untuk membawa barang dagangan untuk
dijual karena kejujuran, ketelitian dan sikap beliau yang ramah
sehingga memperoleh penghasilan yang cukup dari sebelumnya.
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang janda hartawan, rupawan
dan dermawan. Termasuk bangsawan yang terhormat, ia sangat
tertarik pada Nabi Muhammad saw. karena beliau adalah
pemuda yang jujur dan mulia. Ia meminta agar Nabi Muhammad
saw. mau membawa dagangannya untuk dijual ke negeri Syam.
Khadijah percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw. Khadijah
adalah keturunan Bangsawan Quraisy. Ia masih satu kakek dengan
Muhammad saw., dan silsilahnya bertemu dengan Qushoi bin Kilab.
Pada waktu yang sudah ditentukan berangkatlah Nabi
Muhammad saw. dengan membawa barang dagangannya disertai
oleh Maisaroh, seorang pelayan laki-laki setia Khadijah. Beberapa
saat mereka berdagang di negeri Syam. Kembalilah mereka ke
Makkah dengan membawa keuntungan yang cukup banyak. Khadijah
duduk mendengarkan Nabi Muhammad saw. menjelaskan barang-
barang yang telah dijualnya dan keuntungan yang diperolehnya.
Kejujuran dan kesopanan Nabi Muhammad saw., keagungan
pribadinya serta kejadian selama perjalanan dagang yang
diceritakan oleh Maisaroh sangat menakjubkan dan memikat
Khadijah, rasa cinta dalam hati Khadijah diwujudkan dalam
lamaran kepada Nabi Muhammad dan beliaupun menerimanya.
Abu Thalib menyetujuinya. Maka terjadilah pernikahan antara Nabi
Muhammad saw. dan Khadijah. Ketika itu Nabi Muhammad saw.
berusia 25 tahun dan Khadijah berusia 40 tahun.
Nabi Muhammad saw. yang sebelumnya tinggal di rumah
pamanya, Abu Thalib. Maka setelah pernikahan tersebut Nabi
Muhammad SAW tinggal serumah dengan istrinya, Khadijah.
Perkawinan ini benar-benar membawa ketenangan dan

31
ketentraman. Yang dikemudian hari Khodijah merupakan orang
yang pertama-tama mengakui kerosulan Nabi Muhammad SAW,
setia dalam segala penderitaan dan kesusahan. Dalam perkawinan
ini keduanya dianugerahi 6 orang anak, anak sulung beliau adalah
Qosim, sehingga Nabi Muhammad juga dikenal sebagai Abu Qosim
yang artinya ”ayah Qosim”. Namun pada umur2 tahun Qosim
meninggal dunia. Selain Qosim,anak beliau antara lain ; Fatimah,
Zainab, Ruqoiyah, Ummu Kultsum, dan Abdulloh.

Tahukah engkau gambar apa di atas, dan apa yang dilakukan


orang tersebut? Ceritakan dalam bentuk tulisan, berkaitan dengan
gambar tersebut di dalam bukumu.

H. Gelar Al-Amin

Nabi Muhammad saw. mendapat gelar Al Amin (yang dipercaya)


saat umur beliau sudah 35 tahun, beliau mendapat gelar Al Amin
bermula dari persengketaan pemuka-pemuka Quraisy yang
memperbaharui bentuk Ka’bah dan peletakan Hajar Aswad (Batu
Hitam) ke tempat asalnya, maka terjadilah perselisihan sengit antara
pemuka-pemuka Quraisy karena mereka merasa berhak untuk
meletakkan dan mengembalikan hajarul aswad ke tempatnya semula.
Akhirnya disepakati oleh mereka yaitu ”akan menjadi hakim
orang yang pertama datang memasuki gerbang masjid pada

32
hari ini”. Kata masjid yang mereka gunakan
adalah wilayah Ka’bah, yaitu tempat
bersujud menghadap ke Rumah Suci Ka’bah
yang telah dilakukan sejak zaman Nabi
Ibrahim a.s. dan Ismail a.s. Maka orang yang
pertama datang adalah Nabi Muhammad
saw. memasuki pintu gerbang yang diberi
tugas untuk mendamaikan mereka. Mereka
setuju karena Nabi Muhammad terkenal dengan kejujurannya dan
kesopanannya, maka Nabi Muhammad saw. mengambil sehelai kain
lalu dihamparkan dan masing-masing pemuka Quraisy memegang
kain tersebut dan hajar aswad diletakkan di tengah-tengah kain
itu. Ketika sampai ke tempatnya Nabi Muhammad saw. meletakkan
dengan tangannya sendiri.
Dengan demikian selesailah persengketaan dan perselisihan
yang terjadi pada pemuka-pemuka Quraisy dengan membawa
kepuasan pada masing-masing golongan. Sejak saat itulah Nabi
Muhammad saw. diberi gelar Al Amin.

sikap kebiasaanku!

Subhanallah, sungguh mulia akhlak Nabi Muhammad saw.


Aku harus bisa meneladani Nabi Muhammad saw.;
 Menjadi orang yang selalu jujur.
 Menjadi orang yang dapat dipercaya.
 Menjadi orang yang dapat menyelesaikan masalah dengan
baik.

33
34
BAB IV

Nabi Muhammad saw.


Menerima
Wahyu Allah SWT

Pada bab ini kita belajar:


A. Wahyu Pertama
B. Wahyu Kedua
A. Wahyu Pertama

Pada usia menjelang 40 tahun Nabi Muhammad saw. merasa


risih dengan perilaku-perilaku yang dilakukan oleh kaum Quraisy,
tabiat-tabiat hewani yang merasuk dalam kehidupan kaumnya
membuat Nabi Muhammad saw merasa tidak nyaman dengan
kehidupan mereka.
Dengan membawa perbekalan yang cukup Nabi Muhammad
sawberjalan mengitari Makkah, ketika sampai di Gua Hira’ yang
berada di Jabal Nur, yang jaraknya kira-kira 6 km sebelah timur kota
Makkah. Beliau merasa nyaman dengan keagungan ciptaan Tuhan,
tapi mengapa kaumnya menyembah bongkahan-bongkahan batu?
Pertanyaan itu yang selalu terpatri dalam diri Nabi Muhammad saw.
sebagaimana Nabi Ibrahim a.s memikirkan sesembahan kaumnya.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sering Nabi Muhammad
saw. menyendiri didalam gua Hira. Dengan membawa perbekalan
yang lebih untuk memberi makanan kepada setiap orang miskin
beliau lewati dan orang yang datang kesana, beliau memikirkan
keagungan alam sekitarnya dan kekuatan tak terhingga dibalik
alam. Beliau tidak pernah merasa puas melihat keyakinan kaumnya
dan segala persepsi mereka yang tak pernah lepas dari tahayyul.
Pilihan beliau untuk mengasingkan diri ini termasuk satu sisi
dari ketentuan Allah Swt atas diri
beliau, sebagai langkah persiapan
untuk menerima urusan besar
yang sedang ditunggunya.
Pada suatu malam tanggal
17 Ramadhan tahun 610 masehi.
Saat Nabi Muhammad saw
senang menyepi. Beliau menyepi
di gua Hira’ dengan beribadah
disitu pada malam hari yang
banyak hitungannya membawa perbekalan untuk keperluan itu

37
Alhamdulillah, aku tahu!

Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw. adalah


Surat Al-Alaq yang berjumlah 5 ayat. Wahyu tersebut diterima
di Gua Hira’. Sedangkan wahyu keduanya adalah Surat
Al-Mudatsir yang berjumlah 7 ayat. Pada saat menerima wahyu
kedua, beliau sedang berada di pembaringan.

lalu pulang ke Khadijah kemudian membawa perbekalan seperti


biasanya, sehingga ketika beliau di gua Hira’ beliau dikejutkan
oleh wahyu Allah. Beliau didatangi oleh seseorang Malaikat, lalu
Malaikat itu berkata, ”Bacalah!”. Rasulullahsaw, menjawab, ”saya
tidak bisa membaca” kata beliau. Maka Malaikat itu memegang
dan merangkulku sehingga aku merasa lelah dan sesak, kemudian
Malaikat itu melepaskanku dan berkata lagi, ”Bacalah!” aku
menjawab ”aku tidak pandai membaca”. Maka Malaikat itu
memegang dan merangkulku lagi sehingga aku merasa lelah
kemudian Malaikat itu melepaskanku lalu berkata:
َ َ ۡ َ َٰ ۡ ََ َ َ َ َ َّ َ ّ َ ۡ ۡ َ ۡ
٢ ‫ٱلنسن مِن عل ٍق‬ِ ‫ خلق‬١ ‫ٱقرأ بِٱس ِم ربِك ٱلِي خلق‬
َٰ ۡ َ َّ َ
َ‫نسن‬ َ َ ۡ َ َّ َ َّ ُ َ ۡ َ ۡ َ ُّ َ َ ۡ َ ۡ
‫ٱل‬
ِ ‫ علم‬٤ ‫ ٱلِي علم بِٱلقل ِم‬٣ ‫ٱقرأ وربك ٱلكرم‬
ۡ َ ۡ َ َۡ َ
٥ ‫ما لم يعلم‬
1. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena = tulis
baca)
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

38
Nabi Muhammad saw. mengikuti bacaan Jibril hingga hafal.
Surat tersebut sebagai wahyu pertama dari Allah Swt kepada Nabi
Muhammad saw. dengan perantaraan Malaikat Jibril, yaitu surat Al
Alaq : 1-5.
Pengalaman Nabi Muhammad saw. pertama kali mendapat
wahyu terasa berat baginya dan merasa takut. Setelah sampai
di rumah, beliau meminta kepada istrinya, Khodijah untuk
menyelimutinya, kemudian Khadijah segera meyelimuti dan
berusaha menenangkan hati dan fikiran beliau. Dengan hati yang
cemas dan khawatir akan terjadi suatu hal, Khadijah pergi ke tempat
seorang pendeta Nasrani yang terkenal luas ilmunya, yang bernama
Waroqoh bin Naufal. Pendeta ini masih ada hubungan famili
dengan Khadijah, Waroqoh bin Naufal adalah putra pamannya.
Karena usianya yang uzur, waroqoh sudah tidak dapat melihat,
namun pengetahuannya tentang kitab Injil dan Taurat sangat luar
biasa.
Ketika sampai di rumah Waroqoh, Khadijah menceritakan
peristiwa yang menimpa suaminya di gua Hiro’. Waroqoh memberi
penjelasan pada Khadijah bahwa Muhammad saw. itu adalah
seorang Nabi. Dengan jawaban ini, hati Khadijah menjadi tentram
dan gembira. Setelah Khodijah kembali ke rumah, apa yang
disampaikan oleh Waraqah diceritakan pada suaminya bahwa beliau
adalah seorang nabi. Dan apa yang menimpa Nabi Muhammad
saw. di gua Hira’ itu adalah suatu tanda dari seorang nabi.
Meskipun sudah mendengar ucapan-ucapan yang menenangkan
hatinya, Nabi Muhammad saw masih saja merasa gelisah. Khadijah
mengajak Nabi Muhammad sawke tempat Waroqoh bin Naufal
setelah badan suaminya kembali segar seperti sedia kala, Waroqoh
menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa yang datang
itu adalah malaikat Jibril yang pernah datang kepada Nabi Musa
a.s, ia berjanji sekiranya masih diberi umur panjang maka ia akan
membantu Nabi Muhammad SAW bilamana dimusuhi oleh kaumnya
yang durhaka kepada Allah Swt.

39
Nabi Muhammad seketika tersentak mendengar penjelasan
Waroqoh, dan bertanya ”mengapa kaumku mengusir dan
memusuhiku?” Waroqoh menjawab: ”tidak seorang nabi-pun yang
datang, sebagaimana nabi-nabi yang pernah diutus kecuali akan
disakiti bahkan ada yang dibunuh. Jika aku masih diberi umur
panjang aku akan membantu dan melindungimu.
Dari penjelasan Waroqoh bin Naufal hati Nabi Muhammad
sawmenjadi lebih tenang dan bertambah teguh imannya. Beliau
berniat berjuang dengan sungguh-sungguh menyiarkan agama
Allah Swt. Tetapi amat sayang tiada lama kemudian Waroqoh bin
Naufal meninggal karena sudah sangat tua.

B. Wahyu Kedua

Semenjak telah tuurnya wahyu pertama Nabi Muhammad saw.


semakin yakin bahwa dirinya benar-benar telah menjadi Nabi Allah
Swt yang Maha Tinggi dan yang mendatanginya adalah Jibril yang
membawa wahyu dari Allah Swt untuk disampaikan kepada beliau.
Kini Nabi Muhammad saw. menantikan Jibril untuk membawakan
wahyu selanjutnya, namun wahyu yang ditunggu-tunggu belumlah
datang. Kegelisahan dan penantian Nabi Muhammad saw. mulai
nampak namun keteguhan hatinya dalam penantian wahyu
berikutnya.
Pada saat Nabi Muhammad berjalan melangkah menuju rumah,
tiba-tiba mendengar suara dari langit, saat dilihatnya ternyata
malaikat yang mendatangi beliau di gua Hira’ yaitu Jibril. Melihat
yang begitu menakjubkan Nabi Muhammad saw. tersungkur di
tanah, lalu beliau melanjutkan berjalan ke rumah, setiba di rumah
beliau meminta untuk diselimuti. Dari ketidak berdayaan Nabi
Muhammad saw. diatas tempat tidur dan berselimut, tiba-tiba
Allah SWT menurunkan surat Al Mudatsir: 1-7, yang berbunyi;

40
ۡ ّ َ َ َ َ َ َ ۡ ّ َ َ َ َّ َ َ ۡ ََ ۡ ُ
ُ ّ َّ ُ ۡ َ ُّ َ ٰٓ َ
٤ ‫ وثِيابك فط ِهر‬٣ ‫ وربك فك ِب‬٢ ‫ قم فأن ِذر‬١ ‫يأيها ٱلمدث ِر‬
ۡ ۡ َ َ َّ َ ُ ۡ َ َۡ َُۡ ََ ُ ‫ٱه‬ ۡ َ َ ۡ ُّ َ
٧ ‫ ول ِربِك فٱص ِب‬٦ ‫ ول تمن تستك ِث‬٥ ‫ج ۡر‬ ‫وٱلرجز ف‬
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. Dan Tuhanmu agungkanlah!
4. Dan pakaianmu bersihkanlah,
5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
6. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak.
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Sungguh wahyu tersebut merupakan perkataan yang membuat


Nabi Muhammad sawtersentak dari tempat tidurnya yang nyaman,
perintah yang membuat Nabi Muhammad sawuntuk bangkit dan
segera menyampaikan wahyu-wahyu Allah Swt dan berdakwah
kepada kaumnya . Setelah wahyu yang kedua tersebut turun, maka
wahyu-wahyu berikutnya turun secara berangsur-angsur.

41
Lembar Kerja Siswa

42
SEMESTER 2

43
BAB V

Penyiaran Islam
Periode Makkah

Pada bab ini kita belajar:


A. Da’wah secara sembunyi-sembunyi
B. Da’wah secara terang-terangan
A. Da’wah Secara Sembunyi-Sembunyi

Selama 3 tahun Nabi Muhammad saw. menyebarkan agama


Islam secara sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya
tidak dengan paksaan atau pedang terhunus, tetapi dengan sopan,
santun, dan tata cara yang baik. Karena itu mereka masuk Islam
dengan suka rela dan atas kesadaran masing-masing. Hati Nabi
Muhammad saw. lebih yakin dan mantap setelah menerima wahyu
dan akan menjelaskan tugasnya untuk mengajak umat manusia
menyembah kepada Allah Swt, da’wah beliau sampaikan secara
secara sembunyi-sembunyi kepada keluarga, sahabat-sahabat
beliau.
Mula-mula Nabi Muhammad saw. berdakwah kepada orang
yang beliau kenal dengan baik dan mengenal beliau secara baik
pula yaitu mereka yang memang diketahui berperilaku baik dan
menyukai kebaikan.Khodijah binti Khuwailid, Istri beliau sendiri
yang pertama beriman, dan dia menjadi perempuan pertama
yang beriman kepada Nabi Muhammad saw. Kemudian pembantu
Nabi Muhammad saw. yaitu Zaid bin Haritsah anak paman beliau.
Setelah itu, dari golongan muda adalah Ali bin Abi Thalib yang
usianya baru sepuluh tahun yang saat itu dalam asuhan Nabi
Muhammad saw, sedangkan dari golongan orang-orang dewasa
adalahAbu Bakar Ash-Shiddiq.
Dengan perantara Abu Bakar sebagai orang terkemuka,
disegani dan memiliki pengetahuan serta sukses dalam berdagang
maka banyak pula yang beriman dan masuk agama Islam, mereka
itu adalah : Ustman bin ’Affan, Zubair bin Awwan, Sa’ad bin Abu
Waqqash, Abdurrohman bin ’Auf, Thalhah bin ’Ubaidillah. Mereka
adalah fajar Islam yang menyokong perkembangan Islam yang
akan datang.
Di antara yang telah masuk Islam pula yaitu Bilal bin Rabbah
Al Habsyi, Abu Ubaidillah Amir bin Jarrah, Abu Salamah bin Abdul
Asad, Arqom bin Abil Arqom, Fatimah binti Khotthob, (Adik umar bin

47
Khottob) beserta suaminya Said bin Zaid Al ’Adawi dan beberapa
orang penduduk Makkah dari kabilah Quraisy. Diririwayatkan
mereka ada 40 orang lebih yang telah masuk Islam.
Mereka yang pertama-tama masuk Islam ini diberi gelar dan
dikenal dengan sebutan As Sabiquunal Awwalun (Orang-orang yang
terdahulu yang pertama-tama masuk agama Islam). Mereka ini
dapat ajaran langsung dari Nabi Muhammad sawdi tempat yang
tersembunyi yang terletak di Makkah, dekat bukit Shafa, yaitu di
rumah Arqom bin Abil Arqom.
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, orang-
orang kafir Quraisy tidak memperdulikan apa yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad saw, karena mereka mengira bahwa Muhammad
sawadalah hanya seorang yang peduli dengan kebaikan-kebaikan
dan ketuhanan sebagaimana para kafilah yang datang lalu
pergi. Sedangkan orang-orang mukmin sendiri telah mempunyai
komunitas yang kokoh untuk bersatu dan bekerjasama dalam hal
apapun.
Melihat gelagat orang-orang mukmin ini, musyrikin dan
pembesar Quraisy merasa risih dan terganggu dengan dakwah
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. dan para sahabat
beliau yang selalu menjelaskan tentang kebaikan dan kebatilan
yang harus dibasmi.
Penyiksaan demi penyiksaan yang dilakukan musyrikin quraisy
semakin membabi buta terhadap kaum muslimin. Salah satunya
adalah Bilal bin Rabbah budak Umayyah bin Khalaf, pernah
dikalungi tali di lehernya, lalu diserahkan kepada anak-anak kecil
untuk ditarik di bukit yang berada di sekitar Makkah, sehingga
leher Bilal bin Rabbah membiru bekas jeratan tali. Lain hari Bilal
bin Rabbah diterlentangkan diatas padang pasir di saat matahari
sangat terik dan diatas diatas dadanya diletakkan batu besar.
Dengan suara lantang Umayyah berkata kepada Bilal ”kamu mati
atau mengingkari Muhammad !?”. Bilal hanya mampu berkata ”
Ahad.... Ahad...Allahu Ahad”. Sehingga terdengar Abu Bakar untuk

48
membeli Bilal dan memerdekakannya.
Mendengar cerita-cerita yang mengerikan bahkan pembunuhan
terhadap beberapa kaum muslimin, Nabi Muhammad sawsecara
sembunyi-sembunyi menyampaikan dakwahnya. Tempat tinggal
Al Arqom bin Abil Arqomlah Al Makhzumi-lah yang menjadi pusat
gerakan dakwah Nabi Muhammad saw.Pertemuan yang diadakan
Nabi Muhammad sawtersebut sejak tahun ke-lima dari kenabian. Di
tempat Al Arqom itulah beliau leluasa menyampaikan dakwahnya
karena rumah Al Arqom jauh dari keramaian kota Makkah yaitu
berada diatas bukit Shofa yang terpencil dan jauh dari pengintaian
mata-mata musyrikin Quraisy.

B. Da’wah Secara Terang-Terangan

َ ۡ ُۡ َ ۡ ۡ ََ ُ َ ُۡ َ ۡ َ ۡ َ
٩٤ ‫شك ِني‬
ِ ‫فٱصدع بِما تؤمر وأع ِرض ع ِن ٱلم‬
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala
apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik”. (QS. Al Hijr : 94)

Ayat ini menunjukkan perintah Allah Swt. kepada Rasulullah


saw untuk menyiarkan agama Islamsecara terang-terangan dan
tidak takut terhadap ancaman musyrikin. Memberi pengertian dan
pemahaman kepada orang-orang penyembah berhala, bahawa
apa yang yang dilakukan adalah kekeliruan besar.
Langkah pertama dalam dakwah secara terang-terangan,
Nabi Muhammad saw. mengumpulkan para kerabatnya dari Bani
Hasyim bin Abdi Manaf, akan tetapi mereka banyak yang menolak
ajakan beliau. Abu Lahab salah satu dari paman Nabi Muhammad
saw. yang paling keras menolak ajakan beliau. Paman beliau Abu
Thalib yang mengasuh beliau semenjak kecil mendukung apa

49
yang dilakukan oleh kemenakannya tersebut, sehingga rasa segan
diantara paman-paman Nabi Muhammad saw. untuk memusuhi
beliau secara terang-terangan dihadapan Abu Thalib.
Maka, pada suatu hari, Nabi Muhammad saw. pernah pergi
ke tanah lapang lalu beliau mendaki bukit (bukit Shafa) seraya
berseru: ”Wahai sekalian kaum”. Beliau memanggil semua suku yang
ada di kota Makkah, tak lama kemudian orang-orang berkumpul
mendatangi beliau, beliau bersabda: ”Jika aku memberitahu kalian
bahwa musuh akan mengepung dan menyerang kalian di pagi atau
sore hari, apa kalian mempercayaiku?” Mereka menjawab ”Ya,”.
Beliau bersabda: ”Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan
kepada kalian akan adzab yang sangat pedih.” Seketika itu Abu Lahab
berkata dengan kerasnya: ”Hai Muhammad apakah hanya karena
urusan ini engkau mengundang kami? sungguh celaka engkau !”.
Kemudian turunlah surat Al–Lahab, yang menjelaskan bahwa
Abu Lahab adalah orang yang celaka. Karena tidak percaya kepada
Nabi Muhammad sawsebagai Rasulullah. Begitu juga istrinya
Abu Lahab yang yang suka membakar-bakar hati manusia agar
membenci Muhammad saw.

َ َ َ َ َ ُُ َ ُ ۡ َ َ ۡ َ ٓ َ
ٰ َّ َ َ َ َ َ ٓ َ َ ۡ َّ َ
٢ ‫ ما أغن عنه مالۥ وما كسب‬١ ‫ب وتب‬ ٖ ‫تبت يدا أ ِب له‬
َ َ َ
ۡ َ َ َّ َ ُ ُ َ ۡ َ َ َ َ َ ٗ َ َ ۡ َ َ
‫جي ِدها‬ ِ ‫ ِف‬٤ ‫ب‬ َ ٰ ‫سيص‬
ِ ‫ وٱمرأتهۥ حالة ٱلط‬٣ ‫ب‬ ٖ ‫ل نارا ذات له‬
ٞ
٥ ِۢ‫َح ۡبل ّمِن َّم َسد‬
1. Binasalah kedua tangan abu Lahab dan sesungguhnya dia akan
binasa.
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia
usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

50
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Pembawa kayu bakar yang dimaksud dalam bahasa Arab


adalah kiasan bagi penyebar fitnah.isteri abu Lahab disebut
pembawa kayu bakar Karena dia selalu menyebar-nyebarkan
fitnah untuk memburuk-burukkan nabi Muhammad s.a.w. dan
kaum muslim. Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan
sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan
jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke
buhul tersebut.

Selain Abu Lahab, Abu Jahal juga sangat membenci Nabi


Muhammad saw. Setelah peristiwa di bukit Shofa itu beliau mulai
menghadapi tantangan dari orang-orang kafir Quraisy. Nabi
Muhammad sawmeningkatkan da’wah secara terang-terangan ke
seluruh Makkah:
Dengan seruan yang bersifat umum dan terang-terangan
ini kaum Quraisy mulai penasaran dan mencari akal untuk
menghentikan ajaran Muhammad saw. Abu Thalib paman Nabi yang
senantiasa membantu memelihara dan mendukung perjuangan
Nabi Muhammad saw diminta oleh kafir Quraisy untuk menghentikan
da’wah Rasulullah. Mereka meminta dengan seribu jalan agar Abu
Thalib jangan sampai mendukung perjuangan Nabi Muhammad saw.
Mereka juga membujuk Nabi Muhammad sawdengan menawarkan
kekayaan. Mereka akan memberi sebanyak-banyaknya, asalkan
Nabi Muhammad saw mau menghentikan da’wahnya atau jika
menghendaki kedudukan yang tinggi, istri yang amat cantik mereka
sanggup memberikannya.
Tetapi Rasulullah saw. dengan tegas menjawab: ”Demi Allah,
kalau sekiranya mereka dapat meletakkan matahari di tangan
kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku
tinggalkan berdakwa menyeru kepada agama Allah, maka aku tidak
akan berhenti sehingga tercapai cita-citaku”..

51
Nabi Muhammad sawmakin hari makin mendapatkan rintangan
dan cercaan yang hebat, tetapi beliau tabah dan tahan menderita.
Ketika Nabi Muhammad sawsedang sholat, Abu Jahal pernah
melempar kotoran yang berbau busuk.

52
BAB VI

Hijrah
Kaum Muslimin
Tahukah kamu...?

Kaum muslimin hijrah kali pertama bukan ke kota Yastrib/


Madinah melainkan ke negeri Habasyah/Ethopia

55
Kaum Quraisy semakin benci terhadap Nabi Muhammad
saw sampai mereka lebih meningkatkan lagi siksaan kepada
beliau dengan jalan pemboikotan yang berjalan hingga 3 tahun.
Mereka bersepakat melarang berjual beli dengan golongan Bani
Hasyim dan Bani Muthalib dari keluarga Rasulullah. Kecuali kalau
Muhammad saw menyerahkan diri kepada mereka. Walaupun
Nabi Muhammad saw bersama kaum muslimim menderita karena
adanya pemboikotan ini, kaum mukminin tetap tabah.
Tekanan demi tekanan diterima Nabi Muhammad saw. Telah
5 tahun Nabi Muhammad saw. menyiarkan ajaran Islam. Kaum
kafir Quraisy bertambah keras menentangnya. Rintangan dan
penganiayaan kaum kafir Quraisy terhadap pengikut-pengikut Nabi
sawbertambah berat. Bilal bin Rabah salah seorang budak yang
dimerdekakan oleh Abu Bakar. Ia pernah ditarik dengan terlentang
di padang pasir sambil di cambuk berkali-kali.
Oleh kerena tekanan kaum kafir makin hebat, maka Nabi
Muhammad sawmemerintahkan kepada kaum Muslimin supaya
berhijrah ke Habasyah (Ethopia) untuk mencari ketentraman dan
ketenangan. Maka berhijrahlah 12 orang laki-laki dan 4 perempuan
yang dipimpin oleh Usman bin Affan, mereka itu antara lain adalah:

Alhamdulillah, aku tahu!

Hijrah Pertama, rombongan di pimpinan oleh Usman bin Affan.


Dengan pengikut berjumlah 12 laki-laki dan 4 perempuan.
Negara tujuannya adalah Habasyah (Ethopia). Mereka disambut
dengan baik oleh warga Habasyah.
Hijrah Kedua, rombongan dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.
Dengan pengikut berjumlah 83 laki-laki dan 18 perempuan.
Negara tujuannya Habasyah. Mereka juga disambut dengan
baik warga di sana.

56
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Subhanallah!
Auf, Ja’far bin Abu Thalib, Ruqayyah
Betapa bersabar dan
binti Muhammad (istri Utsman bin
tangguhnya para
Affan).
sahabat Nabi dan
Mereka diterima oleh Raja Habsyi kaum muslimin dalam
dengan penuh kehormatan dan di menyelamatkan aqidah
beri perlindungan dan beruntunglah yang dianut, yaitu
dalam suasana hijrah ini, Hamzah agama Islam.
bin Abdul MuThalib dan Umar bin
Khottob masuk Islam. Mereka akhirnya menjadi Pahlawan Islam
yang gagah berani dan menambah kekuatan barisan Islam. Karena
penganiayaan kaum Quraisy tiada henti-hentinya maka Nabi
Muhammad saw memerintahkan kaum muslimim untuk berhijrah
lagi ke Habasyah untuk yang ke dua kalinya. Dibawah pimpinan
Ja’far bin Abu Thalib berangkatlah 83 orang laki-laki dan 18 orang
perempuan ke Habasyah. Raja Habsy setelah berbicara dengan
Ja’far bin Abu Thalib tentang agama Islam yang dibawa Nabi
Muhammad saw, maka dengan tulus ikhlas beliau masuk Islam.
Raja itu memberikan perlindungan kepada kaum Muslimin yang
berhijrah ke Habsyi.

sikap kebiasaanku!

Aku dapat mengambil pelajaran yang berharga dari hijrah para


sahabat yaitu:
 Tetap teguh dalam memegang aqidah Islam walau
mendapat rintangan dan cobaan yang sangat berat.
 Tidak akan menjual aqidah dan keimanan dengan materi
apapun.

57
Insya Allah aku bisa menjawab

Mendatar
2. lama pembaikotan
4. hijrah kali pertama
7. Kaum muslimin disambut dengan
8. Putri Nabi Muhammad saw

Menurun
1. nama budak
3. bani yang dibaikot
5. Bilal dimerdekakan oleh
6. Putri Nabi Muhammad saw

58
BAB VII

Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad saw.

Pada bab ini kita belajar:


A. Amul Huzni
B. Nabi Muhammad Saw Berdakwah Ke Tha’if
C. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw
A. Amul Huzni

Pada tahun ke-10 dari kenabian Nabi Muhammad sawmenyiarkan


Agama Islam tiba-tiba datanglah cobaan dari Allah Swt. Dua orang
pendukung Nabi Muhammad sawmeninggal dunia yaitu paman
beliau Abu Thalib wafat dalm usia 87 tahun, kurang lebih 2 sampai
3 bulan kemudian disusul pula istri beliau Khadijah menghadap
Allah Swt pada usia 65 tahun. Adapun Nabi Muhammad saw pada
saat itu berusia 50 tahun. Wafatnya keduanya seolah-olah tulang
punggung beliau menjadi patah, karena keduanya merupakan
perisai yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil.
itulah sebabnya tahun ini disebut sebagai Amul Huzni (Tahun Duka
Cita).
Jasa Abu Thalib dan Khadijah begitu besar terhadap perjuangan
Nabi saw dalam berda’wah. Abu Thalib mengasuh dan mendidiknya
sejak ia kecil, memberi perlindungan dan jaminan hidup sekuat-
kuatnya. Sekalipun keadaan Abu Thalib tidak termasuk orang kaya.
Segala daya dan Upaya telah tercurahkan untuk menyelamatkan
Nabi Muhammad sawdari mara bahaya. Demikian Pula istrinya
yang setia. Tidak segan–segan memberikan dukungan semangat
dan harta yang banyak. Ia seorang istri yang terkenal dermawan,
rupawan dan berjiwa sosial.

B. Nabi Muhammad Saw Berdakwah Ke Tha’if

Pada bulan Syawal tahun kesepuluh dari kenabian, Nabi


Muhammad saw pergi ke Thaif yang berjarak kurang lebih 60 mil
dari Makkah dengan berjalan kaki disertai Zaid bin Haritsah.
Dalam keadaan demikian kaum kafir Quraisy makin bertambah
berani terhadap kaum Muslimin, mereka menentang dan
menghalangi gerak da’wah kaum muslimim. Sebab Kaum kafir
Quraisy menganggap Nabi Muhammad saw sudah tidak ada yang

61
melindungi. Mereka juga sangat tidak
rela kalau Islam berkembang dengan
pesat.
Tetapi kaum muslimin tidak
bergeser setapak pun dari keyakinan
dan kepercayaan yang dianggap benar.
Mereka beribadah terus sekalipun
banyak rintangan dan halangan
yang dihadapi.Kaum Quraisy selalu
menghina Nabi Muhammad saw. dan
kaum Muslimin. Untuk menghilangkan
rasa duka cita. Beliau mencoba untuk menghilangkan dengan cara
meninggalkan kampung halamannya. Beliau berhijrah ke Thaif
mencari ketentraman dengan ditemani oleh salah seorang sahabat
Beliau yang bernama Zaid bin Haritsah.
Setiap kali Nabi Muhammad saw melewati suatu kabilah dan
suku-suku di Thaif, beliau mengajak mereka untuk masuk Islam dan
menyembah Allah Swt. Namun ajakan beliau selalu ditolak dan
mendapat perlawanan dari mereka.Sampailah Nabi Muhammad
saw dan Zaid bin Haritsah pada Bani Tsaqif dan menemui tiga
bersaudara selaku pemimpin Bani Tsaqif. Dengan lembut Nabi
Muhammadsaw menyeru kepada mereka untuk memeluk agama
Islam, akan tetapi mereka secara terang-terangan menolak dakwah
Nabi Muhammadsaw.
Dari berbagai para pemimpin di Thaif Nabi Muhammad saw
tidak mendapat sambutan yang baik, tetapi sebaliknya, para
pemimpin-pemimpin Thaif menyuruh kepada penduduknya untuk
mengusir Nabi Muhammadsaw. Tanpa komando dari pemimpin
mereka, penduduk Thaif mengusir Nabi Muhammad saw disertai
cacian dan makian, bahkan ada sebagian diantara mereka berbaris
untuk dapat melempari Nabi Muhammadsaw dengan batu secara
bergantian.
Tak heran bila terumpah dan jubah Nabi Muhammad saw

62
bercampur darah yang mengucur dari tubuh beliau karena luka dari
lemparan batu penduduk Thaif. Sementara Zaid bin Haritsah sendiri
berusaha membentengi Nabi Muhammad saw dengan tubuhnya.
Tak terhitung jumlah luka yang ada pada tubuh dan kepala Zaid
bin Haritsah.
Walaupun mendapat cacian dan luka yang banyak, Nabi
Muhammad saw tak pernah menyimpan rasa dendam sedikit pun
dalam hatinya untuk membalas perlakuan penduduk Thaif kepada
diri beliau dan Zaid bin Haritsah.Itulah tampak kepribadian dan
akhlak beliau yang agung sebagai contoh umat manusia
Dengan sisa-sisa tenaga yang ada akhirnya Nabi Muhammad
saw dan Zaid bin Haritsah dapat kembali ke kota Makkah dengan
selamat walau masih menghadapi ancaman-ancaman dari orang-
orang kafir Quraisy. Namun pertolongan Allah Swt jauh lebih besar
untuk menyelamatkan hamba-Nya yang ditutus untuk menyebarkan
agama Islam.

sikap kebiasaanku!

Teladan yang dapat aku lakukan dari dakwah Nabi Muhammad


saw di kota Thaif.
 Sabar ketika disakiti dan dihina.
 Sabar dalam menghadapi fitnah
 Sabar dalam menyampaikan kebenaran

63
Insya Allah aku bisa menjawab

Gambar 1 Gambar 2

1. Masjidil Aqsha terdapat pada gambar ke ....................................


2. Masjidil Haram terdapat pada gambar ke ...................................
3. Masjidil Aqsha terletak di kota ....................................................
4. Masjidil Haram terletak di kota ....................................................
5. Nabi Muhammad saw pada Isra’ Mi’raj dari masjid .............. ke
masjid ..........................................................................................

C. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw

Tatkala Nabi Muhammad sawsepanjang Amul Huzni (Tahun


Kesedihan) pada kematian pamannya Abu Tholib dan kematian
istrinya tercinta Khadijah binti Khuwailid, ditambah lagi dengan
gangguan dan siksaan Quraisy yang semakin berat dan bertubi-
tubi, Allah Swt pun memuliakan Nabi Muhammad sawdengan
menjadikan beliau sebagai tamu Allah Swt yaitu dengan Isra Mi’raj.
Menurut bahasa Isra’ berarti ”berjalan di waktu malam”.
Sedangkan menurut istilah Isra’ ialah Perjalanan Nabi Muhammad
sawpada malam hari dari masjidil haram di Makkah ke Masjidil
Aqsho di Palestina. Mi’raj dalam arti bahasa artinya alat untuk

64
naik. Maksud Mi’raj ialah Nabi Muhammad SAWnaik ke langit ke
tujuh dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
Maka dapat disimpulkan bahwa arti Isra Mi’raj adalah Perjalanan
Nabi Muhammad sawpada malam hari dari masjidil Haram di
Makkah ke Masjidil Aqsho di Palestina lalu naik ke langit ke tujuh
dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt dalam
satu malam.
Ayat yang berhubungan Isro’ Mi’roj dalam Al Qur an surat Al
Isro: 1 yaitu;
َ َ َۡ ۡ َ ۡ َ ّ َٗۡ ۡ َ ۡ َ ٓ َّ َ َ ۡ ُ
ٰ َ
‫ج ِد ٱلر ِام إِل‬ ِ ‫سبحٰن ٱلِي أسى بِعب ِده ِۦ لل مِن ٱلمس‬
ُ‫ٱل ۡ َم ۡسج ِد ۡٱلَ ۡق َصا َّٱلِي َب ٰ َر ۡك َنا َح ۡو َ ُلۥ ل ُِن َي ُهۥ م ِۡن َء َايٰت َنا ٓۚ إنَّهۥ‬
ِ ِ ِ ِ
١ ‫ري‬ ُ ‫يع ۡٱلَ ِص‬ َّ ‫ُه َو‬
ُ ‫ٱلس ِم‬
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-
Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil
Aqsha yang Telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.

Dalam perjalanan Isra’Mi’raj itu Nabi Muhammad sawnaik


kendaraan yang disebut Buraq. Larinya secepat kilat, didampingi oleh
Malaikat Jibril. Kejadian Isra’ mi’roj tersebut terjadi pada malam 27
Rajab tahun 11 kenabian atau kurang lebih satu tahun sebelum hijrah
Nabi Muhammad sawke Madinah. Sebelum melakukan Isra’Mi’raj,
Malaikat Jibril membelah dada Nabi sawdekat air Zam-zam untuk
dibersihkan kotoran-kotoran dalam jiwanya.Ketika Nabi Muhammad
sawmenghadap Allah Swt, maka Allah Swt memerintahkan kewajiban
kepada beliau untuk melaksanakan sholat 5 kali.
Paginya Nabi Muhammad sawmenyampaikan peristiwa itu
kepada penduduk Makkah. Ketika beliau berada di tengah-tengah

65
kaumnya, beliau menceritakan apa yang telah dilaluinya, mendengar
cerita yang tidak masuk akal banyak diantara mereka yang mengejek
dan mendustakan kebenaran apa yang telah disampaikan oleh
Nabi Muhammad saw, walau beliau telah menyebutkan ciri-ciri
Baitul Maqdis dan menceritakan tentang kafilah yang akan menuju
Makkah kehilangan seekor unta. Mereka tidak dapat memberikan
bantahan sedikitpun terhadap kebenaran yang telah disampaikan
Nabi Muhammad saw, bahkan ketika kafilah yang telah diceritakan
beliau benar-benar nyata. Mereka hanya terdiam bahkan mengolok-
olok Nabi Muhammad sawsebagai tukang sihir.
Dari sekian banyak kaumnya ada yang percaya dan ada yang
tidak. Namun setelah Abu Bakar mendengar apa yang telah
dituturkan Nabi Muhammad sawlangsung membenarkan apa yang
telah diucapkan oleh Nabi Muhammad saw dan sangat mempercayai
peristiwa itu selagi banyak orang yang tidak mempercayainya. Oleh
sebab itu Abu Bakar dijuluki As Shidiq (orang yang mempercayai dan
membenarkan). Sebaliknya Orang yang tidak percaya pertama kali
adalah Abu jahal kemudian pemimpin-pemimpin Quraisy lainnya.

Isilah pernyataan berikut dengan jawaban tersedia!

1. Pada saat Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad saw ditemani oleh ...........
2. Secara bahasa arti Mi’raj adalah ..................................................
3. Masjid Nabawi terletak di .............................................................
4. Nabi Muhammad saw menemui ....................................... di Thaif.
5. Pada Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw mengendarai ......................
6. Masjid Haram terletak di .............................................................
7. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw terjadi pada tanggal ...................
8. Berjalan di malam hari dalm bahasa Arab adalah ......................
9. Masjid Aqsha terletak di ...............................................................
10. Setelah amul huzni Nabi Muhammad berdakwah ke ...................

66
a. Palestina f. Madinah

b. Thaif g. Makkah

c. Bani Tsaqif h. Isra'

d. 27 Rajab i. Naik

e. Buraq j. Malaikat Jibril

67
68
BAB IX

Bai’at
Aqabah

Pada bab ini kita belajar:


A. Pengertian Bai’at
B. Baiat Aqabah Pertama
C. Baiat Aqabah Kedua
A. Pengertian Bai’at

Bai’at secara bahasa berasal dari kata baa-ya’a-yubaayi’u-


bay’atan. dari isim masdar, dari kata baa ‘a, berjabat tangan atas
terjadinya transaksi jual beli, atau berjabat tangan untuk berjanji
setia dan taat. Baiat juga mempunyai arti : janji setia dan taat.
Seperti pada kalimat “qad tabaa ya’uu ‘ala al-amri” (mereka saling
berjanji atas sesuatu perkara).
“Bai’at” Secara Istilah adalah “Berjanji untuk taat”.Orang yang
berbai’at memberikan janji kepada pimpinan untuk setia, tidak akan
menentang sedikitpun dan selalu mentaatinya untuk melaksanakan
perintah yang dibebankan baik dalam keadaan suka atau terpaksa.
Cara bai’at yang biasa dilakukan yaitu meletakkan tangan di atas
tangan orang yang dibai’at sebagai penegasan janji, persis seperti
yang dilakukan antara seorang penjual dengan pembeli, yaitu
dengan saling menjabat-tangan.

B. Baiat Aqabah Pertama

Pada tahun ke-11 kenabian, 6 orang dari Madinah yang semula


tidak mempercayai adanya Nabi dan Rasul di Makkah, namun
setelah mendengar langsung dakwah dan lantunan ayat-ayat suci
Al Qur’an yang dibacakan oleh rasulullah, mereka beriman dan
memeluk agama Islam. Ke-enam orang tersebut menyebarkan apa
yang telah didengar dan dilihat dari Nabi Muhammad saw.
Pada tahun ke-12 kenabian datanglah rombongan orang
Madinah yang berjumlah 12 orang,Dari dua belas orang itu, dua
orang dari golongan Aus dan sepuluh orang dari golongan Khazraj.
Mereka datang untuk bersaksi ”Tiada Tuhan selain Allah Swt dan
Muhammad adalah Rasulullah”. Dan mereka berbaiat kepada
Rasulullah, yang bunyinya antara lain:

71
1. Menyembah kepada Allah yang Maha Esa dan janganlah kalian
menyekutukan kepada-Nya dengan sesuatu apapun.
2. Janganlah kalian mencuri.
3. Janganlah kalian berbuat zina.
4. Janganlah kalian membunuh anak-anak.
5. Janganlah kalian berdusta dan berbuat kedustaan.
6. Janganlah kalian menolak perkara yang baik.

Kemudian sebagai penutupnya, Nabi SAW bersabda, “Maka


hendaklah kamu sekalian menepati janji ini.Jika kamu menepati
janji-janji ini, kelak kamu akan menerima balasan dari Allah Swt
(surga), dan barangsiapa menyalahinya, maka urusannya adalah
terserah kepada Allah Swt semata”.
Setelah bai’at Aqabahpertama, Nabi Muhammad sawmengutus
Mush’ah bin Umair Al Abdary sebagai utusan yang pertama ke
Madinah bersama-sama dengan orang-orang yang telah berbaiat
kepada Rasulullah untuk mengajarkan syari’at-syari’at Islam dan
pengetahuan agama kepada penduduk Madinah.
Mush’ah bin Umair berdakwah di Madinah kepada beberapa
tokoh yang berpengaruh dengan tutur kata yang halus dan lembut,
tidak membedakan antara suku satu dengan yang lain, antara
miskin dan kaya. Mush’ah bin Umair menyeru kepada penduduk
Madinah untuk menyembah Allah Swt semata dan meninggal
keyakinan lama mereka
yang masih menyembah
patung dan berhala serta
meninggalkan agama
terdahulu mereka. karena
telah datang utusan Allah
Swt yaitu Muhammad
Rasulullah.
Mush’ah bin Umair Al
Badry tidak merasa lelah

72
untuk keluar masuk perkampungan di Madinah hanya untuk agama
Allah Swt. Maka pada tahun ke-13 Mush’ah bin Umair kembali ke
Makkah untuk menyampaikan kabar apa yang dilakukan selama di
Madinah, kabar yang lebih menggembirakan adalah akan datang
rombongan dari Madinah untuk menemui Nabi Muhammad saw.

C. Baiat Aqabah Kedua

Dua tahun Mush’ah bin Umair Al Abdary berdakwah menyiarkan


agama Islam di Madinah, diantaranya ada yang menolak dan masih
ragu-ragu tentang apa yang disampaikan oleh Mush’ah bin Umair
Al Badry, namun diantara mereka meyakini bahwa utusan Allah
Swt telah datang sebagaimana telah tersebut dalam kitab-kitab
terdahulu.
Pada tahun ke-13 kenabian pergilah 70 orang dari Madinah
yang sudah masuk Islam bersama kaumnya yang masih meragukan
akan kebenaran Nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah
Swt, mereka menuju Makkah untuk menemui Nabi Muhammad
sawsebagaimana yang telah dikabar beritakan Mush’ah bin Umair
kepada Nabi Muhammadsaw.
Pada sepertiga malam rombongan dari Madinah tersebut
bertemu dengan Nabi Muhammad saw secara bersembunyi-
sembunyi dan langkah hati-hati di tempat yang telah disepakati
yaitu di gunung Aqoba, agar tidak dihalang-halangi dan dimusuhi
orang kafir Quraisy, hingga akhirnya berkumpullah menghadap
RasulullahSAW 75 orang, yang terdiri dari 73 orang laki-laki dan 2
orang perempuan berbaiat kepada beliau. Adapun isi baiat tersebut
adalah :
Mendengar dan taat dalam segala keadaan.
1. Menafkahkan harta dalam keadaan sulit ataupun lapang.
2. Mengajak manusia kepada kebenaran dan mencegah hal-hal
yang salah.

73
3. Hanya mengharap ridlo Allah Swt dan tidak takut akan celaan
serta hinaan orang lain.
4. Menolong dan melindungi Nabi Muhammad sawsebagaimana
melindungi diri dan keluarga.
Dalam Baiat tersebut Nabi Muhammad sawmenjanjikan kepada
mereka surga bagi yang menaati perjanjian / baiat tersebut.
Saat pagi menjelang ada salah seorang musyrikin mengetahui
berita tentang baiat yang telah dilakukan orang-orang Madinah,
untungnya hal itu terjadi saat-saat terakhir pelaksanaan baiat,
sehingga tidak sempat mengkabarkan kepada para pimpinan kafir.
Melihat gelagat orang tersebut, Nabi Muhammad sawmenyuruh
kepada orang Madinah yang telah berbaiat tersebut segera kembali
ke tenda masing-masing.
Pemimpin-pemimpin kafir quraisy mendengar kejadian yang
terjadi semalam bertanya kepada pimpinan rombongan akan tetapi
mereka tidak mendapati jawaban yang diharapkan. Dengan teliti
mereka menyelidiki kebenaran hal tersebut.
Saat orang-orang Madinah telah bersiap-siap untuk kembali
ke Madinah sebelum kafir Quraisy. Orang-orang kafir Quraisy
mengetahui kebenaran tentang baiat tersebut, sedangkan
rombongan orang-orang Madinah sudah tidak ada lagi di
tempatnya. Akhirnya orang-orang Madinah tiba dengan selamat

Alhamdulillah, aku tahu!

Bai’at Aqabah pertama terjadi pada tahun 12 kenabian/621


M, dan berjumlah 12 orang. Mereka berasal dari kota Yastrib/
Madinah.
Bai’at Aqabah kedua terjadi pada tahun 12 kenabian/ 621 M,
dan berjumlah 12 orang. Mereka berasal dari kota Yastrib/
Madinah.

74
sampai di tujuan tanpa gangguan dari orang-orang kafir Quraisy.
Kian hari, makin banyak orang Madinah yang berbaiat kepada
Rasulullah saw, maka beliau mempunyai harapan baru untuk
hijrah ke Madinah karena orang-orang Madinah telah siap menanti
kedatangan sang Nabi pembawa risalah.
Kisah Baiat Aqabah kedua ini juga dikenal dengan istilah Baiat
Aqabah Kubro. Baiat ini berjalan lancar dengan mencerminkan rasa
cinta dan keyakinan kepada Allah Swt dan rasul-Nya Muhammad saw.
Dua bulan dari baiat Aqabah kedua inilah terjadi hijrah kaum
muslimin ke Madinah karena kaum muslimin di Madinah sangat
mendukung dan menerima akan keberadaan kaum muslimin
Makkah.

Insya Allah aku bisa menjawab

1. Apa yang dimaksud dengan Bai’at secara bahasa ?


……………………………………………………………………………………………__________________________________________________
……………………………………………………………………………………………__________________________________________________

2. Tulislah isi Baiatul Aqabah pertama !


……………………………………………………………………………………………__________________________________________________
……………………………………………………………………………………………__________________________________________________……
……………………………………………………………………………………………__________________________________________________……
…__________________________________________________
__________________________________________________
…__________________________________________________

3. Tulislah isi Baiatul Aqabah kedua !


……………………………………………………………………………………………__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
……………………………………………………………………………………………__________________________________________________
__________________________________________________…

75
4. Ceritakan dengan bahasamu proses baiah Aqobah ke dua sesuai
dengan gambar disamping!
__________________________________________________………………………………………………………………….
__________________________________________________………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………__________________________________________________…………………………………………………………………………………………….
__________________________________________________…………………………………………………………………………………………….
__________________________________________________…………………………………………………………………………………………….
__________________________________________________
5. Berapa orang yang berbaiat pada baiat Aqabah pertama dan
kedua ?
__________________________________________________…………………………………………………………………………………………….
__________________________________________________………………………………
……………………………………………………………__________________________________________________…………………………………………………………………………………………….
__________________________________________________…………………………………………………………………………………………….
__________________________________________________……………………………………………………………………………………………
.__________________________________________________

76
Daftar Pustaka

Al-Quran dan terjemahannya, Khadim al Haramain asy-Syarafain


Raja Fadh ibn’Abd al’ Aziz Al Sa’ud, Jakarta, 1997.
Ahmad Bahjat, Nabi-Nabi Allah, Qisthi Pers, cetakan ke-2, Jakarta
2008
Al-Muhith, Lisanul Arab I/299
Azharuddin Sahil, Indek Al-Qur’an Panduan Mencari Ayat Al Qur’an
Berdasar Kata Dasarnya, Mizan, Bandung 2001
Imam Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Bukhori, Jakarta,
Pustaka Amani.
Imam Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Muslim, Jakarta,
Pustaka Amani.
Ibnu ‘Abdil Barr, Ad Durar Fi Sirati Ar Rosul. Darul Uswah Yogyakarta.
2010
Ismail pamungkas. Riwayat Nabi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
2001.
Ibnu Qudamah Al Maqdisy. Mukhtashoru Kitabit Tawwabiin. Al
Maktabat at Tijariyat Musthafa al Baaz. Makkah Al
Mukarromah 1992.
Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan Silsilah Para Nabi, Qisthi Pers,

77
cetakan ke-12, Jakarta 2010
Khalid Muh Khalid, Karakteristik Perihidup Enam Puluh Shahabat
Rasulullah, CV Diponegoro Bandung, 1981
Muhammad Husain Haikal, Alih Bahasa Ali Audah, Sejarah Hidup
Muhammad, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri. 1999.
Martin Lings (Abu Bakar Siraj al-Din). Muhammad, Kisah Hidup Nabi
Berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta. PT. Serambi Ilmu
Semesta.2011.
Muhammad Mahmud ‘Abdullah, Biografi Keluarga Nabi SAW,
Mumtaza, Solo 2008.
M. Zaenal Abidin. Kisah Al Qur an (Kisah-Kisah Teladan yang
Menakjubkan). PT. Wahyumedia. Jakarta 2007.
Philip K. Hitti. History of the Arabs, PT. Serambi Ilmu Semesta.
Jakarta 2005.
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi. Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad
SAW. Darul Hidayah. Bandung. 2011.
Sayyid Quthub, penerjemah As’ad Yasin, dkk. Tafsir Fi Zhilalil Qur an
dibawah Naungan Al Qur’an. Gema Insani. 2004.
Syaikh Shafiyyurrahman A-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, Pustaka
Al-Kautsar, Jakarta, 2005.
Syauqi Abu Khalil, Dr. Penerjemah Ahsin Sakho Muhammad, Dr.
H.A. Sayuti Anshori Nasution, Dr. MA. Atlas Al Qur an. PT.
Kharisma Ilmu. 2005.

78

Anda mungkin juga menyukai