PKM #Okumen
PKM #Okumen
http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2019.04.10011
188
Achadiyah, Otomatisasi Pencatatan Akuntansi pada UMKM 189
yang dikeluarkan tentu tidak murah. Oleh sikan (Juita, 2016; Nurbatin, 2018). Apabi
karena itu, bukannya berminat, para pelaku la dibandingkan dengan software akuntansi
UMKM justru akan semakin enggan untuk lain seperti Myob, Xero, dan Zahir, aplikasi
menggunakan akuntansi berbasis teknologi. ini tentu jauh lebih murah dan lebih familiar
Keengganan dalam menggunakan soft meskipun diperlukan adanya pemrograman
ware akuntansi membuat kebanyakan pe manual terlebih dahulu dengan berbagai ru
laku UMKM masih melakukan pencatatan mus dan fungsi excel. Pembuatan formula
keuangan secara manual atau bahkan ti secara manual dapat menghasilkan software
dak melakukan pencatatan sama sekali akuntansi yang sesuai dengan kebutuh an
(Dewi, 2018; Rachmawati, 2018). Pencatatan dan karakteristik kegiatan usaha serta ke
manu alnya pun masih sering dilakukan mampuan dari pelaku UMKM sebagai pi
dengan tidak lengkap dan tidak sesuai de hak yang akan menjalankan software terse
ngan standar yang ada yaitu Standar Akun but (Daspit & D’Souza, 2017; Kim, Jang, &
tansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Yang, 2017). Di sinilah peran peneliti yang
Menengah (SAK EMKM), sehingga tidak tidak sekedar menganalisis permasalahan
dapat menghasilkan laporan keuangan yang UMKM saja, tetapi juga berpartisipasi un
utuh dan dapat diandalkan (Andarsari & tuk menyelesaikan masalah yang dihadap i
Dura, 2018; Coram, 2018; Sari, 2013). Hal tersebut. Peneliti akan melakukan aksi nya
ini tentunya akan berdampak pada kualitas ta dengan membantu membuat program
pengambilan keputus an manajerial UMKM akuntansi pada aplikasi microsoft excel yang
(Abbasi, Zamani, & Valmohammadi, 2014; sesuai dengan kebutuhan UMKM.
Yaftian, Mirshekary, & Mihret, 2017). Bahkan Pemilihan Microsoft Excel sebagai soft-
hal tersebut juga bisa berakibat pada salah ware untuk mendesain otomatisasi akun
kelola sumber daya (Albuquerque, Quirós, & tansi pada UMKM bukanlah analisis sepihak
Justino, 2017; Uyar & Güngörmüş, 2013). dari peneliti, melainkan atas kesanggupan
UMKM yang merupakan usaha berskala dari pelaku UMKM itu sendiri. Pada studi
menengah ke bawah ini tentu harus berha ini pihak UMKM yang berpartisipasi ialah
ti-hati dalam pengelolaan sumber daya usa Almira Handmade yang merupakan UMKM
ha yang terbatas jika tidak ingin mengalami yang bergerak di bidang industri kerajinan
kerugian mengingat terbatasnya modal dana dan fashion sulam. Pemilik UMKM menga
yang dimiliki. Namun, minimnya pengeta ku kesulitan dalam melakukan pencatatan
huan terhadap ilmu akuntansi dan rumit akuntansi, terlebih saat menggunakan soft-
nya proses akutansi yang dirasa hanya akan ware akuntansi. Padahal, pemilik merasa
menambah beban pekerjaan menjadikan sangat membutuhkan pencatatan tersebut
pencatatan akuntansi seringkali diabaikan sebagai dasar pengambilan keputusan
oleh para pelaku UMKM (Armitage, Webb, nya. Untuk itu, pemilik Almira Handmade
& Glynn, 2016; Berthelot & Morrill, 2016). membutuhkan sistem akuntansi yang mu
Bukannya tertantang untuk mempelajari dah dan sesuai dengan kegiatan usahanya.
akuntansi sesuai standar yang berlaku, para Pemilik merasa aplikasi microsoft excel te
pelaku UMKM justru semakin tidak bermi pat untuk digunakan karena sebelumnya ia
nat untuk menerapkan akuntansi. juga telah mengadakan pencatatan sederha
Agar pelaku UMKM dapat melakukan na dengan aplikasi tersebut. Dengan ada
pencatatan akuntansi dengan tepat, dibu nya pemaparan dan keterlibatan dari pelaku
tuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi UMKM untuk ikut menyelesaikan masalah
dua aspek permasalahan utama yakni un nya, penelitian ini dilakukan dengan parti
sur manfaat informasi akuntansi dan kemu sipasi dari kedua belah pihak yakni peneliti
dahan penggunaan sistemnya. Unsur terse dan pelaku UMKM.
but juga dijelaskan dalam TAM sebagai Upaya partisipasi yang melibatkan
faktor utama yang membentuk minat dalam kedua belah pihak menjadikan penelitian
penerimaan teknologi (Beynon, Jones, & ini memiliki aspek kebaruan yaitu de ngan
Pickernell, 2018; Merino, Grandval, Upson, menggunakan metode Partipation Action
& Vergnaud, 2014). Microsoft excel diyakini Research (PAR), meskipun topik yang di
telah memenuhi kedua unsur penerimaan kaji sebenarnya sudah sering diangkat da
teknologi yang ada pada TAM tersebut. Dari lam berbagai studi terdahulu. Studi terkait
software ini pun otomatisasi akuntansi tetap perancangan software akuntansi ini te
bisa dilakukan dengan cepat dan tepat, lah sering dilakukan dengan menghasil
bahkan jauh lebih mudah untuk diopera kan bermacam-macam jenis software baru
190 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 188-206
yang dianggap mampu mempermudah pen pihak yang berkaitan dengan masalah yang
catatan akuntansi pada UMKM (Azriani, dikaji perlu dilibatkan secara aktif bersa
Subroto, & Baridwan, 2013; Clegg, 2018; ma-sama dalam rangka mengubah dan
Firdaus & Widyasastrena, 2017; Daspit & memperbaiki kondisi mereka (Khan, Bawani,
D’Souza, 2017; Harris & Patten, 2014). Na & Aziz, 2013; Houh & Kalsem, 2015). Partisi
mun, metode yang digunakan dalam peneli pasi merupakan suatu keharusan dan mut
tian-penelitian tersebut merupakan metode lak diperlukan dalam penelitian jenis ini.
pengembangan menggunakan Rapid Aplica- Dalam penelitian jenis PAR ini baik pe
tion Development (RAD) yang meskipun ce neliti maupun pelaku UMKM dianggap se
pat dalam pembuatan aplikasinya, kurang bagai partisipan. Pelaku UMKM tidak hanya
memperhatikan detail dan membutuhkan dipandang sebagai suatu objek melainkan
biaya pembuatan yang cukup besar. Selain sebagai subjek atau pelaku karena harus
itu, untuk mempercepat proses pembuatan ikut terjun langsung untuk menyelesaikan
aplikasi, pembuatan sistem hanya dilaku masalah yang ada. Begitu juga dengan pe
kan oleh satu pihak saja yaitu peneliti dan neliti yang tidak hanya sekedar melakukan
perumusan masalah hanya dilakukan ber observasi melainkan melakukan upaya dan
dasarkan survei dari banyak UMKM seka mendorong partisipasi pelaku Almira Hand-
ligus, tanpa adanya partisipasi penuh dari made agar mau melakukan tindakan peru
masing-masing pelaku UMKM (Blackburn, bahan.
Carey, & Tanewski, 2018; Zubielqui, Jones, Alasan digunakannya PAR dalam pe
Seet, & Lindsay, 2015). Akibatnya, aplika nelitian ini adalah adanya keterlibatan dari
si yang dihasikan tidak dapat benar-benar masyarakat untuk melakukan perubahan
sesuai dengan kebutuhan setiap UMKM. dan menyelesaikan masalah mereka sehing
Oleh karena itu, untuk mengembangkan ga penyelesaian masalah yang diciptakan
dan menerapkan sistem informasi akuntan merupakan hasil dari kesadaran dan pe
si dengan tepat dan sesuai dengan kebu mikiran masyarakat itu sendiri juga. Hal ini
tuhan pelaku UMKM, perlu adanya partisi bertujuan agar dapat menciptakan keberlan
pasi langsung dari peneliti ataupun pelaku jutan meski tidak lagi didampingi oleh pe
UMKM untuk bersama-sama menyelesaikan neliti. Jika penelitian hanya dilakukan seba
masalah yang dikaji dengan membuat de tas pada pengembangan saja, penyelesaian
sain software akuntansi untuk UMKM ber masalah pada pencatatan UMKM dikhawa
basis kebutuhan dan kemampuan. tirkan hanya selesai pada masa dilakukan
penelitian itu saja. Setelahnya, para pelaku
METODE UMKM yang tidak dilibatkan dari awal terse
Penelitian ini menggunakan Participato but, bisa saja masih enggan untuk menerap
ry Action Research (PAR) yaitu peneliti dan kan software yang telah dibuat, terlebih jika
masyarakat membentuk suatu hubungan mereka tidak benar-benar memahami seluk
sosial dan melakukan suatu tindakan nyata beluk dari software yang dibuat.
untuk mewujudkan kondisi yang diharap Lune & Berg (2017) berargumenta
kan (Lune & Berg, 2017). Dalam PAR semua si bahwa prosedur penelitian dengan PAR
Analyzing and
Identifying the
interpreting the
research question
information
melibatkan empat tahap yaitu identifying the peneliti maupun pelaku UMKM dapat mem
research question, gathering the information buat suatu keputusan berdasarkan infor
to answer the question, analyzing and inter- masi yang tersedia. Tujuan dari tahap ini
preting the information, dan sharing the re- adalah untuk mengukur apakah hasil yang
sults with the participants. Adapun Gambar diperoleh sudah sesuai dan dapat membuat
1 menyajikan alur penelitian tersebut. perubahan sesuai dengan apa yang partisi
Pada tahap pertama yaitu identifying pan harapkan.
the research question, peneliti harus meng
identifikasi masalah dan menjadikannya HASIL DAN PEMBAHASAN
perhatian bagi subjek yang dalam penelitian Dalam pelaksanaan penelitian kegiatan
ini adalah pelaku UMKM. Penting bagi pe dibagi ke dalam empat tahapan. Berikut in
neliti memastikan bahwa masalah yang akan adlaah penjelasan dari setiap tahapan yang
dipelajari dianggap penting oleh pemangku telah dilakukan.
kepentingan dan tidak hanya menarik bagi Tidak tersedianya sistem akuntan-
para peneliti. Dengan adanya perhatian dari si yang sesuai kebutuhan usaha. Pada
peneliti ataupun pelaku UMKM, partisipan tahapan ini peneliti menggali terlebih da
dapat merumuskan masalah pengelolaan hulu akar permasalahan Almira Handmade
keuangan bersama sehingga masing-masing terkait penerapan sistem akuntansi di da
dapat memahami pentingnya penyelesaian lamnya. Untuk itu, peneliti mengonfirmasi
terhadap masalah tersebut. langsung kepada Nunung (nama samaran)
Tahap kedua merupakan tahap gather sebagai pihak pemilik Almira Handmade
ing the information to answer the question untuk menjelaskan kebutuhan terhadap
yaitu partisipan mulai mencari data ter sistem informasi akuntansi pada kegiatan
kait masalah yang telah teridentifikasi. usahanya. Berikut ini adalah penjelasannya
Data yang dimaksud bisa berupa informasi
keuangan yang diperoleh dari wawancara “Saya itu sebenernya butuh ba
dengan pihak yang bersangkutan atau da nget akuntansi bu, cuma saya ini
lam penelitian ini bisa dilakukan dengan gak bisa. Background saya kan
pemilik ataupun pekerja pada UMKM. Setiap memang tata busana, jadi ya saya
informasi yang dikumpulkan penyelidik ber gak tau susunan akuntansi yang
potensi dapat digunakan untuk menjawab bener itu gimana. Sebenarnya
pertanyaan atau memecahkan masalah yang sering ada penyuluhan dan pen
telah diidentifikasi. dampingan terkait sistem-sistem
Tahap ketiga yaitu analyzing and in- akuntansi baru, tapi saya pakai
terpreting the information. Berdasarkan in nya ya cuma pas ada pegawainya
formasi yang telah diperoleh, selanjutnya aja, selepas itu udah gak kepake
dilakukan pengolahan data. Tujuan tahap lagi, ribet soalnya bu“ (Nunung).
ini adalah untuk menilai maksud dari hasil
analisis data dan memberikan penjelasan Dari apa yang disampaikan Nunung
atas hasil yang telah diperoleh. Untuk peng tersebut sebenarnya sudah ada beberapa
olahan datanya studi ini memerlukan pem sistem akuntansi yang pernah diterapkan,
buatan suatu sistem yaitu sistem informasi tetapi tidak ada keberlanjutannya hingga
akuntansi menyesuaikan karakteristik data saat ini. Hal ini diketahui karena pemilik
yang ada dan kebutuhan pengguna informa merasa kesulitan untuk mengoperasikan
si yaitu pelaku UMKM. Dengan dibuatnya aplikasi yang ada sehingga tidak berminat
sistem, data dapat dianalasis kemudian di lagi untuk menggunakannya meski menge
intepretasikan sebelum akhirnya dilakukan tahui sebenarnya usaha yang dimilikinya
pengambilan keputusan. membutuhkan teknologi tersebut.
Tahap terakhir yaitu sharing the results Temuan permasalahan pada studi ini
with the participants. Dalam penelitian ini sangat sesuai apabila dikaitkan de ngan
peneliti harus menginformasikan hasil anali pendekatan Technology Acceptance Mo
sisnya kepada pelaku UMKM baik secara del (TAM) oleh Beynon, Jones, & Pickernell
formal maupun nonformal. Peneliti dapat (2018) dan Gresty (2013) yang memaparkan
memberikan hasil laporan dari analisis data faktor-faktor terbentuknya penerimaan tek
dan memberikan penjelasan langsung ter nologi. Dalam TAM dua unsur keyakinan yai
kait hasil tersebut. Dari hasil tersebut baik tu perceived usefulness dan perceived ease
192 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 188-206
of use merupakan faktor utama yang mem manfaatan teknologi saja, sedangkan un
pengaruhi individu untuk menerima atau sur kemudahan penggunaan tidak menjadi
menolak teknologi informasi (Flynn & Davis, fokus dalam perancangan sistem. Tidak ada
2017; Mbatha, 2013). Perceived ease of use nya partisipasi langsung dari pelaku UMKM
atau persepsi kemudahan merupakan suatu membuat pengembangan produk hanya ber
keyakinan atas munculnya kemudahan atau dasarkan pada persepsi pembuat sistem,
terbebas dari kesulitan jika menggunakan sehingga sistem yang dibuat tidak didasar
suatu teknologi, sedangkan perceived use- kan pada kemampuan pengguna sebenar
fulness atau persepsi kegunaan diartikan nya melainkan kemampuan dari pembuat
sebagai suatu kepercayaan individu bahwa sistemnya sendiri. Sistem yang rumit tentu
menggunakan teknologi akan meningkat akan menyulitkan pelaku UMKM terutama
kan kinerjanya. Seseorang akan memilih yang tidak mahir dalam bidang teknologi in
untuk menggunakan teknologi saat ia mera formasi akuntansi. Kesulitan tersebut dapat
sa teknologi tersebut bermanfaat untuknya mengurangi minat pelaku UMKM untuk me
dan membantu pekerjaannya menjadi lebih nerapkan teknologi tersebut. Hal ini dise
baik. Namun meski seseorang mengetahui babkan oleh tidak adanya kesesuaian antara
bahwa teknologi tersebut akan bermanfaat kemauan pembuat sistem dengan pelaku
untuknya, jika penggunaannya membutuh UMKM dan dikhawatirkan mengakibatkan
kan usaha yang sulit, terutama jika kesulit ketidakberlanjutan penggunaan sistem yang
an tersebut tidak sebanding manfaat yang dibuat.
diterima, orang tersebut bisa memilih untuk Pencatatan akuntansi yang sangat
menolak menggunakan teknologi tersebut. sederhana. Informasi pertama yang digali
Untuk itu, persepsi kemudahan juga me untuk mengetahui kebutuhan UMKM ialah
rupakan faktor penting dalam penerimaan terkait model pencatatan akuntansi yang se
teknologi. lama ini dilakukan terutama mengenai ke
Sejalan dengan TAM, agar pelaku UMKM sesuaian pencatataan keuangan yang telah
dapat menerima penggunaan teknologi in dibuat dengan standar yang berlaku yaitu
formasi akuntansi, perlu diperhatikan faktor SAK EMKM. Berikut pengakuan langsung
manfaat dan kemudahannya. Pelaku Almira Nunung.
Handmade bersedia untuk menerapkan soft-
ware akuntansi jika aplikasi tersebut dira “Kalau pencatatan sih sudah ada
sa akan memberi manfaat dan peningkatan bu, tapi kalau untuk laporan de
kinerja usahanya. Manfaat yang diperoleh ngan format yang saklek seperti
tentu haruslah lebih besar daripada biaya akuntansi memang belum ada...,
dan usaha yang dikeluarkan (Andrikopou sampai sekarang masih mentok
los & Khorasgani, 2018; Azudin & Mansor, ke nyari tau laba usaha bu... Ngi
2018). Karenanya faktor kemudahan dalam tungnya ya rekapan penjualan di
hal memperoleh, mengoperasikan, ataupun nota saya kurangi sama nota-nota
merawat teknologi informasi akuntansi juga pembelian, trus saya kurangi lagi
sangat mempengaruhi penerimaannya (Ha gaji karyawan” (Nunung).
mid, Razak, Bakar, & Abdullah, 2016; Hen
derson, Finger, & Selwyn, 2016; Renny, Gu Terbatasnya pengetahuan komponen
ritno, & Siringoringo, 2013). Dengan adanya laporan keuangan membuat Nunung belum
kemudahan, seseorang tidak perlu melaku pernah membuat laporan berdasarkan stan
kan upaya lebih untuk menggunakan tek dar akuntansi yang berlaku. Bedasarkan
nologi tersebut, sehingga penggunaannya SAK EMKM terdapat tiga jenis laporan yang
tidak menyulitkan dan tidak perlu dihindari. harus dibuat oleh para pelaku UMKM yaitu
Untuk itu, dalam menerapkan sistem infor laporan laba rugi, laporan posisi keuangan,
masi akuntansi pada UMKM perlu diperha dan catatan atas laporan keuangan atau
tikan faktor manfaat dan kemudahan agar CALK. Dari ketiganya, hanya laporan laba
dapat diterima oleh para pelaku usaha. rugi sajalah yang sudah dibuat tetapi de
Sayangnya, pada berbagai model pe ngan format seadanya, yaitu hanya dengan
ngembangan yang telah dibuat untuk mengurangkan penjualan dengan pembeli
UMKM, unsur penerimaan teknologi tidak an serta gaji karyawan. Format semacam itu
dijadikan sebagai dasar pembuatan sistem. tentu tidak dapat menggambarkan laba atau
Pembuatan yang disesuaikan dengan kebu rugi yang sebenarnya.
tuhan usaha hanya memenuhi unsur keber
Achadiyah, Otomatisasi Pencatatan Akuntansi pada UMKM 193
Pengakuan ini sesuai dengan studi yang penjualan kan yaa setiap hari
telah dilakukan oleh Andarsari & Dura (2018) langsung saya simpan, kan kalo
dan Sari (2013) yang menemukan kebanya ada kebutuhan apa-apa saya juga
kan UMKM hanya melakukan pencatatan dari situ bu ngambilnya...” (Bejo).
berupa ala kadarnya. UMKM pada penelitian
tersebut juga merupakan UMKM industri. Kondisi semacam ini memang ser
Namun, kebanyakan hanya mencatat secara ing terjadi pada UMKM. Seperti pada studi
manual pada buku terkait pemasukan dan yang dilakukan Li, Li, Goerzen, & Shi (2018)
pengeluaran. Selisih dari pemasukan dan dan Nisar, Boateng, & Yu (2018), kebanyak
pengeluaranlah yang diakui sebagai laba an UMKM belum melakukan pemisahan
(Popa, Soto-Acosta, & Perez-Gonzalez, 2018; keuang an usaha dengan keuangan pribadi
Sulong, Sulaiman, & Norhayati, 2015). Aki dan keluarganya. Hal ini menyebabkan su
batnya, informasi yang disajikan pun sangat litnya identifikasi jumlah kas dan kekayaan
sederhana dan tidak lengkap. dari kegiatan usaha. Padahal, kekayaan
Pada sisi lainnya, Bejo (bendaha tersebut harus disajikan dalam laporan po
ra) mengaku bahwa belum ada pemisahan sisi keuangan untuk menunjukkan kondisi
kekayaan dari pemilik usaha dengan unit terkini kegiatan usaha. Tanpa adanya pe
usahanya. Padahal, hal tersebut haruslah misahan kekayaan, akan sulit untuk meng
dilakukan untuk memenuhi asumsi kesatu identifikasi perkembangan atau penurunan
an usaha (economic entity assumption). Eco- usaha (Li, Su, Zhang, & Mao, 2018; Sarens,
nomic entity assumption merupakan asumsi Everaert, Verplancke, & Beelde, 2015).
di mana aktivitas ekonomi dari unit usaha Informasi lain yang diperoleh ialah
dengan pemilik harus dipisah, sehingga unit proses pencatatannya masih berupa pen
usaha menjadi entitas yang berdiri sendiri jualan dan pembelian saja (lihat Gambar 2).
(Dixon & Frolova, 2013; Hayou, 2018). Beri Padahal, kegiatan Almira Handmade sebagai
kut ini adalah penuturannya. industri kerajinan dan fashion tidak terbatas
pada penjualan dan pembelian saja, tetapi
“Kalau untuk belanja sehari-hari juga kegiatan produksi. Dari penjelas an
sih memang saya langsung ambil yang diberikan, peneliti merasa perlu ada
kan dari laci kasir bu... Toh uang nya pemahaman terkait siklus produksi
Start
Data Pesanan Pembuatan
dasar
Input Persediaan
produk
Daftar Daftar
Persedian Persedian
Bahan Baku Barang Jadi
Posting Data
Laporan Keuangan
Selesai
Almira Handmade agar mengetahui seperti harus dilakukan pencatatan. Seperti pada
apa tahapan proses produksinya. Sebelum kegiatan stock opname, pemilik mengaku ha
nya, siklus produksi masih belum dituliskan nya meminta karyawan untuk menghitung
atau masih diangan-angan saja. Untuk itu, jumlah barang jadi yang belum terjual dan
peneliti bertindak dengan membuatkan si mencatatnya pada kartu persediaan, tetapi
klus produksi berdasarkan penjelasan dari pemilik tidak tahu bagaimana memasukkan
pemilik usaha terkait proses produksinya persediaan tersebut ke dalam pencatatan
dan menambahkan kegiatan pencatatan keuangannya sehingga tidak ada tindak lan
akuntansi yang seharusnya dilakukan. jut terkait ke mana persediaan akhir usaha
Kegiatan produksi dilakukan dengan harusnya digunakan. Bejo mengaku sampai
10% menggunakan mesin dan 90% meng saat ini masih ragu dalam menentukan har
gunakan tangan. Bahan mentah beru ga jual karena harga pokok yang dijadikan
pa kain polos awalnya dijahit sesuai pola sebagai dasar perhitungan harga jual hanya
menggunakan mesin oleh karyawan pada berupa perkiraan pribadi saja, seperti yang
bagian produksi. Setelah bahan tersebut dikatakan berikut.
memiliki bentuk yang diinginkan (misalnya
blouse atau gamis), bahan tersebut kemu “Saya itu belum tau bu, cara meng
dian dikirim kepada para pekerja lepas un hitung harga pokok yang benar itu
tuk disulam dan dirajut sesuai dengan pola gimana...selama ini masih saya
ma sing-masing. Para pekerja lepas sendiri kira-kira sendiri, tapi saya belum
terdiri dari 300 ibu-ibu rumah tangga yang yakin sebenernya bu...” (Bejo).
telah mendapatkan pelatihan langsung dari
pemilik Almira Handmade yaitu Nurul Hi Almira Handmade memiliki sepuluh je
dayati. Setelah produk selesai dirajut atau nis produk yang berbeda berupa jilbab de
disulam, produk kemudian dikirim kembali ngan berbagai bahan seperti paris, satin,
ke rumah produksi Almira Handmade untuk dan umama. Produk lainnya ialah bergo,
dipasarkan. khimar, blouse, tunik, mukena, gamis, bros,
Meskipun siklus tersebut telah disusun sandal, dan kebaya. Setiap produk memili
secara lengkap, pemilik Almira Handmade ki jenis sulam dan rajut yang berbeda-beda.
mengaku bingung terkait bagian-bagian yang Banyaknya jenis produk yang dihasilkan
Start
Purchase Order Bukti
Pembayaran
DaftarPesanan Bukti
Barang Penerimaan
Barang
Input T ransaksi
Pembelian
Kalkulasi harga
Posting Data
Bukti
Pembayaran Laporan Keuangan
Selesai
dengan spesifikasi yang berbeda-beda mem Selain kegiatan produksi dan kegiatan
buat penentuan harga pokok menjadi sulit pembelian, kegiatan penjualan merupakan
untuk ditelusuri, sehingga pemilik hanya transaksi yang paling lengkap dan rutin pen
menentukan harga pokok berdasarkan nilai catatannya. Namun, sama seperti siklus pro
perkiraan saja. duksi dan pembelian, siklus penjualan juga
Selain kegiatan produksi, kegiatan belum pernah dituangkan ke dalam alur
pembelian juga belum dibuatkan alur yang yang tertulis. Untuk itu, partisipan kembali
tertulis atau terdokumentasi. Untuk mem bersama-sama merumuskan siklus penjual
permudah identifikasi transaksi keuangan, an sesuai dengan informasi dari pemilik Al
partisipan yaitu peneliti dan pemilik UMKM mira Handmade (lihat Gambar 4).
bersama-sama kembali membuat siklus Berdasarkan Gambar 4, Kegiatan pen
pembelian berdasarkan keterangan dari jualan dilakukan langsung di rumah industri
pemilik dan sudut pandang peneliti terkait Almira Handmade. Biasanya para konsumen
siklus pembelian yang seharusnya (lihat akan datang langsung membeli barang baik
Gambar 3). untuk dijual kembali maupun dipakai sendi
Berdasarkan Gambar 3, kegiatan pem ri. Tidak jarang pula ada pembeli yang me
belian dilakukan saat barang dirasa akan minta spesifikasi khusus pada produknya
habis. Para karyawan di bagian produksi sehingga pembeli akan memesan terlebih
biasanya akan memberi tahu pemilik seka dahulu produk yang diinginkannya. Selain
ligus pengelola terkait bahan yang akan dilakukan di rumah industri, produk-pro
habis. Selanjutnya pemilik dibantu dengan duk Almira Handmade juga dititipkan ke
salah satu karyawannya akan membeli ba berbagai toko di Jawa Timur. Untuk pembeli
rang sesuai kebutuhan. Selain membeli ba di luar jawa, mereka dapat memesan produk
han yang digunakan dalam proses produksi via online ataupun langsung menghubungi
di rumah industri, pembelian barang juga pemilik untuk selanjutnya akan dikirim ke
dilakukan untuk memberikan suplai barang wilayah pemesan.
untuk para pekerja lepas seperti peralatan Dari berbagai informasi yang telah di
sulam dan benang. Semua kegiatan pembe peroleh, dapat disimpulkan bahwa penca
lian dilakukan secara tunai. Pemilik menga tatan pada Almira Handmade sebenarnya
ku tidak pernah melakukan transaksi kredit, sudah ada, tetapi dalam format yang ma
bahkan untuk supllier yang jauh sekali pun. sih sangat sederhana karena kemudah
Data Penjualan
Start
Input T ransaksi
Penjualan
Posting Data
Ke
Customer
Laporan Keuangan
Selesai
annya. Dari sini dapat dibuktikan bah kan sistem yang otomatis dalam setiap
wa unsur kemudahan yang ada pada TAM perhitung annya sehingga mereka tinggal
sangat mempengaruhi bentuk penerimaan memasukkan angka-angkanya saja dan
teknologi yang dilakukan oleh pelaku usa hasilnya langsung dapat diterima.
ha. Namun, kemudahan yang berupa ke Pembuatan desain sistem informasi
sederhanaan tersebut justru menyebabkan akuntansi sesuai kebutuhan. Adanya ke
informasi yang dihasilkan masih diragukan terbukaan informasi yang diberikan mem
oleh pemiliknya sendiri dan bahkan sulit permudah dilakukannya analisis data atas
untuk mengidentifikasi hal-hal yang diper permasalahan pencatatan akuntansi yang
lukan seperti kas dan harga pokok, sehingga sudah ada dan yang diharapkan. Dari sini
meskipun mudah pencatatan yang terlalu peneliti mulai memahami keinginan pemi
sederhana belum dapat memberikan kegu lik Almira Handmade. Untuk kemudahan
naan, yang juga merupakan aspek penting pengelolaan, pemilik ingin sistem otomatis
penerimaan teknologi dalam TAM. Akibat yang langsung mengarah pada hasil yang
nya, meskipun ada pencatatan, pemilik ma diinginkan sebagai dasar pengambilan kepu
sih sering bingung terkait tujuan dilakukan tusan. Keinginan dari pelaku UMKM ini se
nya pencatatan tersebut. suai dengan unsur penerimaan teknologi
Kebanyakan UMKM memang masih pada TAM yang memperhatikan persepsi
melakukan pencatatan ala kadarnya atau kebermanfaatan dan kemudahan pada tek
bahkan tidak melakukan pencatatan sama nologi untuk meningkatkan penerimaan dan
sekali (Uyar & Güngörmüş, 2013). Apabi penggunaan teknologi oleh penggunaannya
la dilakukan pencatatan pun, para pelaku (Gresty, 2013; Mbatha, 2013). Dengan ada
UMKM sering hanya mencatat secara ma nya keinginan tersebut, peneliti tentu harus
nual pada buku transaksi berdasarkan arus melakukan penyesuaian dengan kebutuh
kas masuk dan keluar (Popa, Soto-Acosta, an dan kemampuan pelaku UMKM sebagai
& Perez-Gonzalez, 2018; Zuhdi, 2011). Pen calon pengguna dengan mempertimbangkan
cataan berbasis kas tersebut menyebabkan aspek kegunaan dan kemudahan teknologi
tidak adanya klasifikasi antara beban dan yang telah dibuat.
biaya sehingga tidak bisa menggambarkan Pemilihan aplikasi microsoft excel dila
kondisi dan kekayaan usaha yang sebenar kukan atas usulan pemilik Almira Handmade
nya. Pencatatan akuntansi semacam itu ti sendiri. Bejo mengaku sudah biasa melaku
dak menghasilkan informasi keuangan yang kan pencatatan dengan menggunakan ap
andal dan justru merugikan karena keputus likasi ini. Hal ini tertuang pada pernyataan
an manajerial yang diambil pun seringkali ti berikut.
dak tepat (Abbasi, Zamani, & Valmohamma
di, 2014; Harris & Patten, 2014; Williams & “Kalo excel saya sanggup bu, kare
O’Donovan, 2015). na biasanya juga pakai itu, tapi
Terbatasnya bentuk pencatatan ke kalau yang lain agak ragu juga
uangan pada UMKM diketahui karena ter bu... Takutnya kaya yang du
batasnya kemampuan yang dimiliki pelaku lu-dulu, gak kepegang lagi.. Soal
UMKM terhadap akuntansi (Armitage, Webb, nya gak ada waktu luang buat
& Glynn, 2016; Carey, 2015; Holland & Guti belajarnya... Saya kan juga repot
érrez-Leefmans, 2018). Hal ini menunjuk ngajar” (Bejo).
kan perlu didakannya pencatatan keuangan
yang mudah untuk digunakan dan hasil Berdasarkan pernyataan Bejo, mic-
nya dapat diandalkan sehingga tidak terja rosoft excel diyakini menjadi pilihan ter
di salah pengelolaan usaha, serta dapat di baik bagi semua partisipan yakni peneliti
operasikan oleh semua kalangan baik yang dan pelaku UMKM untuk mengembangkan
ahli dalam akuntansi maupun tidak (Juita, sistem informasi akuntansi yang berbasis
2016; Rahayu, 2017). kebutuhan. Selain murah, hampir semua
Oleh karena itu, pemilik UMKM sa orang yang memiliki perangkat komputer
ngat mengharapkan adanya suatu sistem pasti telah memiliki aplikasi ini sehingga ti
akuntansi yang dapat membantunya dalam dak perlu melakukan penginstalan aplikasi
membuat keputusan-keputusan terhadap baru. Kemudahan yang dihadirkan aplikasi
usahanya. Di sisi lain, pemilik juga ingin ini sangat sesuai dengan apa yang diharap
memperoleh kemudahan dalam meng olah kan oleh pemilik usaha.
setiap transaksi. Pemilik juga mengingin
Achadiyah, Otomatisasi Pencatatan Akuntansi pada UMKM 197
Daftar Akun
Ref Nama Akun
111 Kas
112 P iutang Dagang
113 P ersediaan Barang Dagang
114 P ersediaan Barang Jadi
115 P ersediaan Barang Dalam P roses
116 P ersediaan Bahan Baku
117 P erlengkapan Konveksi
Daftar HPP
Uni t
Nama Produk HPP Harga Jual Laba (%)
Tejual
JILBAB
Jilbab P aris P remium
Jilbab paris premium motif bordir sulam Rp 85,000 Rp 110,500 23 0
Jilbab paris premium motif bordir sulam svaroski Rp 95,000 Rp 123,500 23 0
Jilbab paris premium motif strimin serat 20 Rp 75,000 Rp 97,500 23 0
Jilbab paris premium motif strimin kecil panjang Rp 75,000 Rp 97,500 23 0
Jilbab paris premium motif strimin tabur Rp 55,000 Rp 71,500 23 0
dak terdapat pada daftar produk biasa (lihat memudahkan penelususran jika diketahu
Gambar 6). terdapat kesalah an pencatatan mengingat
Dalam sistem informasi akuntansi ini, memang hanya dua transaksi inilah yang
siklus akuntansi dibuat mulai dari nera berulang-ulang terjadi. Keduanya hanya
ca awal, jurnal, hingga laporan keuangan. dikhususkan untuk mencatat penerimaan
Setiap tahapan siklus dihubungkan secara khas atas penjualan dan pengeluaran khas
otomatis dengan sistem yang ada pada ap atas pembelian. Hal ini dikarenakan kedua
likasi microsoft excel. Tahapan siklus perta transaksi tersebutlah yang paling sering
ma yang dibuat adalah neraca awal. Nera terjadi, sedangkan pembelian ataupun pen
ca ini berisi informasi terkait saldo akun jualan kredit tidak pernah dilakukan. For
riil usaha pada awal periode pencatatan mat semacam ini dibuat atas permintaan
karena akun riil tidak pernah ditutup. Sal langsung oleh pemilik UMKM.
do akun ini akan terhubung dengan neraca Apabila pembuatan aplikasi dilakukan
saldo hingga laporan posisi keuangan. Saldo berdasarkan permasalahan usaha pada um
akan terhubung secara otomatis menggua umnya jurnal khusus yang dihasilkan seha
nakan rumus yang ada pada microsoft excel. rusnya ada empat yaitu jurnal penerimaan,
Rumusnya menyesuaikan dengan tahapan jurnal pengeluaran, jurnal penjualan, dan
siklus yang dilalui. jurnal pembelian. Namun, hal itu justru ti
Untuk pencatatan transaksi keuangan dak sesuai dengan apa yang sebenarnya
nya, peneliti mengidentifikasi dan mengelom dibutuhkan oleh UMKM. Unsur-unsur yang
pokkan transaksi yang sering terjadi pada terlalu banyak tersebut akan menambah ru
Almira Handmade menjadi dua yaitu, tran mit sehingga menjadi sulit penggunaannya.
saksi penjualan tunai dan transaksi pem Hal tersebut juga terjadi pada beberapa pe
belian tunai. Peneliti membuat jurnal khu nelitian sebelumya (Daspit & D’Souza, 2017;
sus untuk memisahkan pencatatan kedua Djip, 2014; Harris & Patten, 2014). Meski
transaksi utama tersebut. Tujuan peneliti pun pembuatannya dikhususkan untuk
membuat jurnal khusus ialah agar memu usaha jenis tertentu, pada akhirnya aplikasi
dahkan pencatatan transaksi dan mengu yang dihasilkan tetap sama dengan yang se
rangi risiko adanya salah catat serta akan belumnya.
Nama Harga Rp - Rp - Rp - Rp -
No. Nota Qty
Barang Satuan 501 Lain-Lain 111 Lain-Lain
Pembel ian No Akun Juml ah Kas No Akun Juml ah
Rp - Rp -
Rp - Rp -
Rp - Rp -
Rp - Rp -
JURNAL UM UM
LAPORAN LABA-RUGI
Per 30 Juni 2018
Pendapatan Bersi h
P enjualan Rp -
Retur P enjualan Rp -
P otongan P enjualan Rp -
Biaya Angkut P enjualan Rp -
Penjual an Rp -
Semua transaksi yang terjadi dan berpen Evaluasi penerapan sistem informa-
garuh pada kegiatan perekonomian Almira si akuntansi. Di tahap ini peneliti dengan
Handmade kecuali transaksi penjualan dan pemilik Almira Handmade bersama-sama
pembelian, harus dicatat pada jurnal ini se melakukan penilaian terkait tingkat ke
suai dengan bukti transaksinya. Transak berhasilan upaya penyelesaian masalah
si tersebut dicatat dengan mendebit akun penerapan akuntansi berbasis excel. Ting
beban, utang, atau retur penjualan dan kat keberhasilan dinilai dari seberapa be
mengkredit akun kas serta mendebit akun sar para pengguna dapat mengoperasikan
kas dan mengkredit akun piutang atau retur sistem yang telah dibuat. Selain itu, kuali
pembelian. tas keputusan setelah dibuatnya laporan
Selain transaksi di atas, karena meng keuangan juga menjadi penentu keberha
gunakan accrual basis, perusahaan juga silan pembuatan sistem dan program ker
perlu mengakui adanya penyesuaian dari ja. Dari percobaan yang telah dilakukan,
nilai-nilai aset pada jurnal penyesuaian. pemilik mengakui bahwa sistem ini sangat
Para karyawan harus diberi penjelasan ter sesuai dengan apa yang ia inginkan. Berikut
lebih dahulu terkait transaksi-transaksi apa pernyataan dari Nunung terkait hasil yang
saja yang perlu disesuaikan. Pada Almira didapatkan.
Handmade transaksi penyesuaian hanya
berkaitan dengan penyusutan (debit: beban “Oh berarti selama ini ada bebera
penyusutan, kredit: akumulasi penyusutan) pa harga jual yang bikin saya rugi
dan penggunaan perlengkapan (debit: beban ya bu... saya kira laba usaha saya
perlengkapan, kredit: perlengkapan). juga tinggi banget, tapi sekarang
Selanjutnya, nilai perssediaan juga per ketahuan deh...” (Nunung).
lu disesuaikan untuk memperoleh hasil per
sediaan akhir. Karyawan perlu melakukan Dari penilaian yang dilakukan, partisi
stock opname atau perhitungan fisik perse pan menilai bahwa sistem yang dibuat su
diaan, baik persediaan bahan baku mau dah sesuai dan layak untuk dipergunakan
pun barang jadi. Perhitungan persediaan oleh Almira Handmade sebagai dasar peng
dilakukan dengan metode First In First Out ambilan keputusan yang lebih baik, seperti
(FIFO), dan mencatatnya pada kartu perse halnya keputusan terkait harga jual yang bi
diaan. Untuk pencatatannya dilakukan de asanya hanya berdasarkan perkiraan pemi
ngan bantuan akun temporer ikhtisar laba lik. Perhitungan menunjukkan bahwa sela
rugi yaitu dengan mendebet akun ikhti sar ma ini harga jual produk secara keseluruhan
dan mengkredit akun persedian sebesar sudah berada di atas harga pokok penjual
nilai persediaan awal. Kemudian dibuat satu an, tetapi ada beberapa produk yang dijual
jurnal lagi untuk mencatat nilai persediaan lebih rendah dari margin laba yang diingin
akhir dengan mendebit akun persediaan dan kan oleh pemilik dan bahkan ada yang di
mengkredit akun ikhtisar. jual di bawah harga pokoknya. Berdasarkan
Setelah melakukan pencatatan terha perhitungan tersebut, pemilik dapat mem
dap semua transaksi tersebut, hasil akan buat keputusan yang lebih tepat dan meng
otomatis tersaji pada laporan laba rugi dan untungkan. Berbagai penelitian terdahulu
laporan posisi keuangan. Hasil tersebutlah juga telah mengungkapkan bahwa sistem
yang nantinya dapat menjadi dasar pengam informasi akuntansi sengaja dibuat agar
bilan keputusan pemilik usaha. Hal-hal yang laporan keuangan yang dihasilkan menjadi
kurang dipahami dari laporan tersebut bisa lebih cepat, akurat dan juga akuntabel se
dilihat dan dicari informasinya pada catatan hingga informasi yang dihasilkan menjadi
atas laporan keuangan. lebih berkualitas (Azriani, Subroto, & Barid
Untuk penerapan sistem penentuan wan, 2013; Clegg, 2018; Firdaus & Widya
harga pokok, pemilik ataupun karyawan sastrena, 2017; Harris & Patten, 2014; Kim,
dapat langsung memasukkan nilai biaya se Jang, & Yang, 2017).
suai dengan kolom yang telah disediakan. Sistem yang dibuat juga telah me
Pemilik dapat melihat secara langsung menuhi konstruk utama dalam TAM yaitu
besaran harga pokoknya. Pemilik juga bisa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
memasukkan persentase laba yang diingin sehingga dapat meningkatkan minat peng
kan untuk mengetahui berapa harga jual gunaan sistem tersebut. Berdasarkan ber
nya, atau pemilik memasukkan harga jual bagai manfaat yang diperoleh di atas, sistem
untuk mengetahui berapa margin labanya. yang dibuat dapat diartikan telah memenuhi
202 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 188-206
unsur kegunaan, yaitu terdapat pening catatan akuntansi pada Almira Handmade.
katan kinerja yang diperoleh setelah digu Meskipun sistemnya sederhana, teknologi
nakaannya sistem tersebut dibandingkan yang telah dibuat dinilai masih cukup se
sebelumnya. Jika seseorang merasa bahwa suai digunakan secara berkelanjutan sela
penggunaan suatu teknologi akan berman ma jenis transaksi dan kegiatan usaha tidak
faat bagi dirinya, orang tersebut akan se berubah. Namun, apabila terdapat perubah
makin berminat untuk menggunakan tek an yang signifikan pada jenis kegiatan usa
nologi tersebut (Hamid, Razak, Bakar, & ha, yang menyebabkan transaksi-tansaksi
Abdullah, 2016; Ngoma, Ernest, Nangoli, & keuangan menjadi semakin kompleks, tidak
Christopher, 2017). Adanya persepsi kegu menutup kemungkinan perlu diadakan kem
naan menjadi suatu faktor yang menyebab bali penyesuaian sistem dengan kondisi usa
kan seorang individu dapat semakin meneri ha yang ada, bahkan jika perlu sistem yang
ma penggunaan teknologi (Bach, Zoroja, & ada dapat diganti dengan aplikasi konven
Loupis, 2016; Henderson, Finger, & Selwyn, sional seperti Myob dan Accurate yang lebih
2016). terstandar dan telah digunakan secara mas
Selain memperhatikan unsur keman sal oleh banyak jenis perusahaan. Sistem
faatan, pembuatan sistem informasi akun semacam ini memiliki fitur lengkap karena
tansi untuk Almira Handmade ini juga dirancang untuk dapat memenuhi kebutuh
mengupayakan kemudahan dalam penggu an semua jenis kegiatan usaha, bahkan
naannya seperti yang terdapat pada TAM untuk perusahaan berskala besar dengan
yakni unsur persepsi kemudahan. Kemu transaksi yang sangat komples. Meskipun
dahan inilah yang biasanya terabaikan dan penggunaannya akan jauh lebih sulit daripa
justru menjadikan pelaku UMKM enggan un da excel, karena sudah pernah mengopera
tuk menggunakan sistem yang telah dibuat. sikan otomatisasi akuntansi, pemilik akan
Namun, dalam sistem kali ini unsur kemu lebih familiar dengan aplikasi-aplikasi seje
dahan merupakan sesuatu yang mutlak un nis dibandingkan dengan yang tidak pernah
tuk mendukung keberlanjutan penggunaan menggunakan sama sekali, sehingga dapat
teknologi informasi akuntansi. Berikut apa lebih siap untuk menggunakannya.
yang disampaikan Bejo terkait mudahnya
mengoperasikan sitem yang dibuat. SIMPULAN
Secara keseluruhan penelitian dengan
“Ini udah cuma transaksi aja? pendekatan PAR pada Almira Handmade
Terus laporannya jadi kan, gak dirasa mampu mengatasi permasalahan
perlu ngitung-ngitung lagi kan, yang sebelumnya dihadapi oleh usaha ini
kok gampang yaa” (Bejo). yaitu pencatatan akuntansi yang terlalu se
derhana dan tidak lengkap dengan bersa
Berdasarkan pemaparan tersebut da ma-sama mengembangkan sebuah sistem
pat dilihat bahwa kemudahan telah mem sesuai kebutuhan dan kemampuan. De
berikan dampak bagi pengguna teknologi. ngan adanya pembuatan sistem otomatisasi
Maka, seseorang akan merasa tidak perlu akuntansi yang berbasis excel, sistem terse
menghindari penggunaan teknologi tersebut. but mempermudah pemilik baik dalam pro
Hal ini juga telah dijelaskan dalam bebera ses pengelolaan keuangan maupun pro ses
pa studi bahwa persepsi kemudahan akan pengambilan keputusannya. Pengambilan
meningkatkan intensitas penggunaan suatu keputusan yang biasanya hanya dilakukan
teknologi (Clarke & O’Connor, 2013; Ren menurut perkiraan pemilik, saat ini dapat
ny, Guritno, & Siringoringo, 2013; Ross & dilakukan berdasarkan hasil perhitungan
Blumenstein, 2015). Dengan adanya unsur dari program yang telah dibuat. Oleh karena
kemudahan ini, pemilik UMKM tidak perlu itu, melalui program tersebut pemilik dapat
lagi menghindari penggunaan teknologi in melakukan pengambilan keputusan dengan
formasi akuntansi sehingga peluang untuk lebih tepat untuk perkambangan usaha Al
keberlanjutan penggunaan teknologi sema mira Handmade ke depannya. Selain itu,
kin besar (Agostini, 2016; Zach, Munkvold, dengan adanya kemudahan dalam mengo
& Olsen, 2014). perasikan software yang dibuat, pemilik ti
Penggunaan teknologi informasi akun dak lagi kesulitan saat harus melakukan
tansi berbasis excel yang telah dibuat di pencatatan akuntansi. Hanya dengan be
harapkan tetap berlanjut di masa yang akan berapa kali pelatihan, pemilik Almira Hand-
datang sehingga dapat terus membantu pen made telah mampu menguasai instrumen
Achadiyah, Otomatisasi Pencatatan Akuntansi pada UMKM 203
yang ada tanpa adanya pendampingan, se Andarsari, P. N., & Dura, J. (2018). Imple-
hingga penggunaannya tetap dapat berlan mentasi Pencatatan Keuangan pada
jut meski penelitian ini telah selesai dilak Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada
sanakan. Sentra Industri Keripik Tempe Sanan di
Studi ini dapat berkontribusi secara Kota Malang). Jurnal Ilmiah Bisnis dan
teoritis pada TAM, yaitu bahwa suatu tek Ekonomi Asia, 12(1), 59-65. https://
nologi akan dapat diterima apabila telah me doi.org/10.32812/jibeka.v12i1.16
menuhi dua faktor utama yaitu kegunaan Albuquerque, F., Quirós, J. T., & Justino,
dan kemudahan. Pemilik UMKM yang awal R. (2017). Are the Cultural Accounting
nya enggan menerapkan sistem informasi values a Relevant Issue for the SMEs’
akuntansi dengan tepat dan andal, menjadi Financing Options? Contaduría y Ad-
termudahkan dengan adanya sistem baru ministración, 62(1), 279-298. https://
yang dibuat dengan menyesuaikan kebutuh doi.org/10.1016/j.cya.2016.04.004
an mereka dan adanya kemudahan dalam Andrikopoulos, P., & Khorasgani, A. (2018).
penggunaannya. Studi ini juga berkontribu Predicting Unlisted SMEs’ Default: In
si secara praktis kepada para pelaku UMKM corporating Market Information on Ac
untuk mulai menerapkan pencatatan akun counting-Based Models for Improved
tansi terutama yang berbasis teknologi se Accuracy. The British Accounting Re-
bagai sumber informasi yang dapat diandal view, 50(5), 559-573. https://doi.org/
kan dalam pengambilan keputusan. Selain 10.1016/j.bar.2018.02.003
itu dari studi ini dapat diketahui bahwa Armitage, H. M., Webb, A., & Glynn, J.
sistem yang dapat diterima oleh para pelaku (2016). The Use of Management Ac
UMKM bukanlah sistem yang rumit ataupun counting Techniques by Small and Me
mahal melainkan yang sederhana dan mu dium Sized Enterprises: A Field Study
dah penggunaannya. of Canadian and Australian Practice.
Proses studi ini tentu tidak luput dari Accounting Perspective, 15(1), 31-69.
berbagai keterbatasan. Pertama, sulitnya https://doi.org/10.1111/1911-38 38.1
mengidentifikasi komponen laporan keuang 2089
an. Karena sebelumnya tidak ada pembuku Azriani, N., Subroto, B., & Baridwan, Z.
an secara akuntansi, tidak ada pula data (2013). Minat Keperilakuan Individu
atau informasi yang tersedia terkait aset, lia Menggunakan Piranti Lunak sebagai
bilitas, ataupun ekuitas. Akibatnya, banyak Penunjang Pelaporan Keuangan. Jur-
informasi yang kurang lengkap dan data nal Akuntansi Multiparadigma, 4(3),
yang terpaksa dikosongkan terlebih dahu 402-416. https://doi.org/10.18202/ja
lu. Keterbatasan selanjutnya adalah rumit mal.2013.12.7206
nya sistem yang akan dibuat karena harus Azudin, A., & Mansor, N. (2018). Management
menyesuaikan dengan jenis usaha. Karena Accounting Practices of SMEs: The Im
jenis usaha penelitian ialah industri kerajin pact of Organizational DNA, Business
an, sistem yang dibuat belum pernah diuji Potential and Operational Technology.
kan pada jenis usaha yang lain seperti jasa Asia Pacific Management Review, 23(3),
dan dagang. 222-226. https://doi.org/10.1016/j.ap
mrv.2017.07.014
DAFTAR RUJUKAN Bach, M. P., Zoroja, J., & Loupis, M. (2016).
Abbasi, S., Zamani, M., & Valmohammadi, RFID usage in European Enterprises
C. (2014). The Effects of ERP Systems and Its Relation to Competitiveness:
Implementation on Management Ac Cluster Analysis Approach. Interna-
counting in Iranian Organizations. tional Journal of Engineering Business
Education, Business and Society: Con- Management, 8(1), 1-11. https://doi.
temporary Middle Eastern Issues, 7(4), org/10.1177/1847979016685093
245-256. https://doi.org/10.1108/EB Berthelot, S., & Morrill, J. (2016). Manage-
S-03-2014-0020 ment Control Systems and the Presence
Agostini, L. (2016). Learning How to Imple- of a Full-Time Accountant: An Empirical
ment and Manage SME Marketing Net Study of Small- and Medium-Sized En
works: A Qualitative Analysis. Know terprises (SMEs). Advances in Manage-
ledge Management Research & Practice, ment Accounting, 27, 207-242. https://
14(2), 225-235. https://doi.org/10.10 doi.org/10.1108/S1474-78712016000
57/kmrp.2015.17 0027006
204 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 188-206
of Electronic Commerce, 22(2), 161-201. Lune, H., & Berg, B. L. (2017). Methods for
https://doi.org/10.1080/10864415.20 the Social Sciences (9th ed.). Edinburgh:
17.1364114 Pearson.
Houh, E. M. S., & Kalsem, K. (2015). The Mbatha, B. (2013). Exploring the Potential of
orizing Legal Participatory Action Re Electronic Commerce Tools in South Af
search: Critical Race/Feminism and rican SME Tourism Service Providers.
Participatory Action Research. Qualita- Information Development, 29(1), 10–23.
tive Inquiry, 21(3), 262–276. https:// https://doi.org/10.1177/0266666912
doi.org/10.1177/1077800414562897 452270
Juita, V. (2016). Pemanfaatan Sistem Infor- Merino, P. B., Grandval, S., Upson, J., &
masi Akuntansi pada Usaha Mikro, Vergnaud, S. (2014). Organization
Kecil, dan Menengah (UMKM) Sektor al Slack and the Capability Life-Cycle:
Jasa Perdagangan di Padang, Sumatera The Case of Related Diversification in
Barat. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, a Technological SME. The Internation-
9(1), 120-137. https://doi.org/10.354 al Journal of Entrepreneurship and In-
48/jrat.v9i1.4291 novation, 15(4), 239–250. https://doi.
Khan, K. S., Bawani, S. A. A., & Aziz, A. (2013). org/10.5367/ijei.2014.0169
Bridging the Gap of Knowledge and Ngoma, M., Ernest, A., Nangoli, S., & Chris-
Action: A Case for Participatory Action topher, K. (2017). Internationalisation
Research (PAR). Action Research, 11(2), of SMEs: Does Entrepreneurial Orienta
157–175. https://doi.org/10.1177/147 tion Matter? World Journal of Entrepre-
6750313477158 neurship, Management and Sustainable
Kim, H. D., Lee, I., & Lee, C. K. (2013). Build- Development, 13(2), 96-113. https://doi.
ing Web 2.0 Enterprises: A Study of org/10.1108/WJEMSD-08-2016-0039
Small and Medium Enterprises in the Nicholas, C., & Fruhmann, M. (2014). Small
United States. International Small Busi- and Medium-Sized Enterprises Poli
ness Journal, 31(2), 156–174. https:// cies in Public Procurement: Time for
doi.org/10.1177/0266242611409785 a Rethink? Journal of Public Procure-
Kim, S. H., Jang, S. Y., & Yang, K. H. (2017). ment, 14(3), 328-360. https://doi.
Analysis of the Determinants of Soft org/10.1108/JOPP-14-03-2014-B002
ware as a Service Adoption in Small Nisar, S., Boateng, A., & Wu, J. (2018). The
Businesses: Risks, Benefits, and Or Entry Mode Strategy and Performance
ganizational and Environmental Fac of SMEs: Evidence from Norway. Re-
tors. Journal of Small Business Man- search in International Business and
agement, 55(2) 303-325. https://doi. Finance, 45, 323-333. https://doi.org/
org/10.1111/jsbm.12304 10.1016/j.ribaf.2017.07.164
Li, L., Li, D., Goerzen, A., & Shi, W. (2018). Nurbatin, D. (2018). Penelitian dan Pengem-
What and How Do SMEs Gain by Go bangan Sistem Mutu Akuntansi Keuan
ing International? A Longitudinal In gan Pada Usaha Ternak Ayam Potong
vestigation of Financial and Intellectu Blitar. Jurnal Akuntansi dan Teknolo-
al Resource Growth. Journal of World gi Informasi, 12(1), 1-21. https://doi.
Business, 53(6), 817-834. https://doi. org/10.24123/jati.v11i2.697
org/10.1016/j.jwb.2018.07.001 Popa, S., Soto-Acosta, P., & Perez-Gonzalez,
Li, L., Su, F., Zhang, W., & Mao, J. Y. (2018). D. (2018). An Investigation of the Ef
Digital Transformation by SME entre fect of Electronic Business on Financial
preneurs: A Capability Perspective. Performance of Spanish Manufacturing
Informartion Systems Journal, 28(6), SMEs. Technological Forecasting and So-
1129-1157. https://doi.org/10.1111/ cial Change, 136, 355-362. https://doi.
isj.12153 org/10.1016/j.techfore.2016.08.012
López, O. L., & Hiebl, M. R. W. (2015). Ma- Rachmawati A, I. (2018). Perancangan Sis-
nagement Accounting in Small and tem Pelaporan Akuntansi pada Usaha
Medium-Sized Enterprises: Current Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sesuai
Knowledge and Avenues for Further Re dengan SAK-ETAP di Wilayah Malang
search. Journal of Management Account- (Studi Kasus pada Resto Gama Malang).
ing Research, 27(1), 81-119. https:// EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi, 9(1),
doi.org/10.2308/jmar-50915 35-47. https://doi.org/10.18860/em.
v1i1.5386
206 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 188-206
Rahayu, D. S. (2017). Sistem Informasi Uyar, A., & Güngörmüş, A. H. (2013). Per-
Akuntansi untuk Usaha Mikro, Kecil, ceptions and Knowledge of Accounting
dan Menengah (UMKM) Bidang Jasa Professionals on IFRS for SMEs: Evi
di Indonesia. Jurnal Teknik Informa- dence from Turkey. Research in Account-
tika dan Sistem Informasi, 3(3), 494- ing Regulation, 25(1), 77-87. https://
511. https://doi.org/10.28932/jutisi. doi.org/10.1016/j.racreg.2012.11.001
v3i3.665 Williams, B., & O’Donovan, G. (2015). The
Renny, Guritno, S., & Siringoringo, H. (2013). Accountants’ Perspective on Sustain
Perceived Usefulness, Ease of use, and able Business Practices in SMEs. Social
Attitude Towards Online Shopping Use Responsibility Journal, 11(3), 641-656.
fulness Towards Online Airlines Ticket https://doi.org/10.1108/SRJ-07-
Purchase. Procedia-Socialand Behavior- 2014-0096
al Sciences, 81, 212–216. https://doi. Xie, Y., Allen, C. J., & Ali, M. (2014). An In-
org/10.1016/j.sbspro.2013.06.415 tegrated Decision Support System for
Ross, P. K., & Blumenstein, M. (2015). Cloud ERP Implementation in Small and Me
Computing as a Facilitator of SME En dium Sized Enterprises. Journal of En-
trepreneurship. Technology Analysis & terprise Information Management, 27(4),
Strategic Management, 27(1), 87-101. 358-384. https://doi.org/10.1108/JE
https://doi.org/10.1080/09537325.20 IM-10-2012-0077
14.951621 Yaftian, A., Mirshekary, S., & Mihret, D.
Sari, D. (2013). Telisik Perlakuan Teori En- (2017). Learning Commercial Compu
titas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. terised Accounting Programmes. Account-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 4(2), ing Research Journal, 30(3), 312-332.
188-197. https://doi.org/10.18202/ja https://doi.org/10.1108/ARJ-08-
mal.2013.08.7192 2015-0107
Sarens, G., Everaert, P., Verplancke, F., & Zach, O., Munkvold, B. E., & Olsen, D. G.
Beelde, I. D. (2015). Diversification of (2014). ERP System Implementation in
External Accountants Serving Small SMEs: Exploring the Influences of the
and MediumSized Enterprises: Evidence SME Context. Enterprise Information
from Belgium. Australian Accounting Systems, 8(2), 309-335. https://doi.org
Review, 25(2), 155-174. https://doi. /10.1080/17517575.2012.702358
org/10.1111/auar.12078 Zubielqui, G. C. D., Jones, J., Seet, P., &
Sulong, F., Sulaiman, M., & Norhayati, A. Lindsay, N. (2015). Knowledge Transfer
M. (2015). Material Flow Cost Account between Actors in the Innovation Sys
ing (MFCA) Enablers and Barriers: The tem: A Study of Higher Education In
Case of a Malaysian Small and Medi stitutions (HEIS) and SMES. Journal of
um-Sized Enterprise (SME). Journal Business & Industrial Marketing, 30(3-
of Cleaner Production, 108(B1), 1365- 4), 436-458. https://doi.org/10.1108/
1374. https://doi.org/10.1016/j.jcle JBIM-07-2013-0152
pro.2014.08.038 Zuhdi, R. (2011). Makna Informasi Akuntan-
Thomas, B., Miller, C., Simmons, G. (2015). si sebagai Dasar Pengambilan Kepu
An Examination of Regional Policy Im tusan Bisnis di Usaha Kecil dan Mikro
plications Pertaining to SME E Business (UKM). Jurnal Akuntansi Multiparadig-
Adoption in South East Wales. Strategic ma, 2(3), 446-458. https://doi.org/10.
Change, 24(5), 429-446. https://doi. 18202/jamal.2011.12.7132
org/10.1002/jsc.2020