Anda di halaman 1dari 8

Perlindungan Hukum Terhadap Kriminalisasi Notaris...

(Agus Wijayanto)

Vol. 4 No. 4 Desember 2017

Perlindungan Hukum Terhadap Kriminalisasi Notaris


Dalam Menjalankan Tugas Dan Fungsinya Sebagai Pejabat Umum
Berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 202014 Tentang Jabatan Notaris
Agus Wijayanto*
*
Mahasiswa Program Magister (S2) Kenotariatan Fakultas Hukum UNISSULA, Semarang email : e-mail:
agus.wijayanto@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan dinamika masyarakat telah memberikan dampak pada semakin bervariasinya kebutuhan
masyarakat, khususnya masyarakat pengguna jasa Notaris (klien). Notaris adalah pejabat umum yang
berwenang membuat akta otentik dan kewenangan lainnya yang dalam menjalankan tugas jabatannya Notaris
harus berpedoman pada kaidah hukum dan kaidah moral. Kaidah hukum yang berlaku bagi Notaris adalah
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, sedangkan kaidah moral yang secara khusus
mengatur tentang Profesi Notaris adalah Kode Etik Notaris yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi Notaris yaitu
Ikatan Notaris Indonesia. Namun pada kenyataannya dalam menjalankan tugas jabatannya banyak Notaris yang
telah masuk keranah hukum dengan berbagai kasus yang terjadi. Bahkan banyak terbukti di Pengadilan dengan
status sebagai terpidana.
Penelitian ini akan dikaji mengenai perlindungan hukum terhadap kriminalisasi terhadap Notaris, beserta
penerapan sanksi terhadap Notaris apabila Notaris terbukti bersalah di Pengadilan
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini meliputi : penelitian yang bersifat normatif, jenis pendekatan
adalah dekriptif analistis, dengan pendekatan yuridis normative, yaitu dengan pendekatan perundang-undangan
(statute approach), pendekatan konsep (conseptual approach), pendekatan kasus (case apporah), dengan cara
melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi.
Hasil dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan perlindungan hukum terhadap notaris yang dikriminalisasi
dalam pembuatan akta otentik, sebagaimana terdapat pada Pasal 66 UUJN. Dengan demikian, maka Notaris tidak
dapat seenaknya dipanggil dalam proses pidana atau peradilan oleh penyidik, penuntut umum atau hakim.
Pemanggilan yang dilakukan tersebut harus melalui persetujuan MPD terlebih dahulu. Akan tetapi apabila MPD
memberikan persetujuan untuk diperiksanya Notaris, maka sebagai bentuk perlindungan terhadap dirinya, Notaris
dapat menggunakan hak ingkarnya. Sanksi yang diberikan Notaris apabila kriminalisasi terbukti yaitu mulai dari
Teguran, Peringatan, Schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan perkumpulan, Pemberhentian dengan
tidak hormat dari perkumpulan. Penjatuhan sanksi-sanksi sebagaimana terurai di atas terhadap anggota yang
melanggar Kode Etik disesuaikan dengan kwantitas dan kwalitas pelanggaran yang dilakukan anggota tersebut.
Dan Notaris baru dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya oleh menteri atas usul Majelis
Pengawas Pusat apabila keputusan atas hukuman pidana yang diterimanya 5 (lima) tahun atau lebih termasuk
telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Dengan demikian status hukum dari Notaris tersebut berubah dari
terdakwa menjadi terpidana.
Kata kunci : Perlindungan Hukum, Kriminalisasi Notaris, Pejabat Umum
ABSTRACT
The development of community dynamics has had an impact on the increasingly varied needs of the community,
especially the community of Notary service users (clients). Notary is a general official who is authorized to make
authentic deeds and other authorities in carrying out their duties. Notaries shall be guided by the rule of law and
moral rules. The rule of law applicable to Notary Public is Law Number 2 Year 2014 about Notary's position,
whereas moral rule which specifically regulate Profession Notary is Notary's Code of Ethics specified by Notary
Profession Organization that is Notary Association of Indonesia. But in reality in carrying out his duties of office
many notaries who have entered the legal ground with various cases that occurred. In fact many are proven in
the Court with the status of a convicted person.
This research will be studied about legal protection against criminalization of Notary, along with the application of
sanction to Notary if Notary is found guilty in Court

791
Vol. 4 No. 4 Desember 2017: 791 ± 798

The research methods used in this research include: normative research, the type of approach is descriptive
analytical, with normative juridical approach, that is by statute approach, concept approach, case apporah, by
way of a review of cases relating to the issues at hand.
The result of this research is how the application of legal protection to notary which is criminalized in making
authentic deed, as contained in Article 66 UUJN. Thus, a Notary can not be casually summoned in a criminal or
judicial process by an investigator, public prosecutor or judge. Such invocations shall be subject to prior MPD
approval. However, if the MPD gives approval for the examination of a Notary, then as a form of protection
against him, a Notary may use his right of repudiation. Sanctions granted by a Notary if criminalization is evident
from the Warning, Warning, Schorsing (temporary dismissal) of the membership of the association, Disobedience
with disrespect from the association. The imposition of sanctions as described above against a member in
violation of the Code of Ethics shall be in accordance with the quantity and quality of the offenses committed by
that member. And the new notary may be dismissed with disrespect from his position by the minister upon the
recommendation of the Central Supervisory Council if the decision on criminal penalty he receives 5 (five) years or
more including having obtained permanent legal force. Thus the legal status of the Notary is changed from the
defendant to the convicted person.
Keywords: Legal Protection, Criminalization of Notaries, Public Officials

Kewenangan utama yang dimiliki atau dipunyai


PENDAHULUAN
oleh Pejabat umum adalah membuat akta autentik.
Sejak dikenalnya adanya tulisan, kurang lebih Selanjutnya Soegondo Notodisoejo mengatakan
5000 tahun yang lalu, maka sejak itu pula bahwa : ³3ejabat umum adalah seorang yang
masyarakat membutuhkan penulis, baik sebagai diangkat dan diberhentikan oleh Pemerintah dan
penulis di bidang kekusastraan maupun sebagai ahli diberi wewenang dan kewajiban untuk melayani
yang dengan jelas dan terpercaya menyatakan publik dalam hal-hal tertentu karena ia ikut serta
tindakan orang dalam bentuk tulisan. Fungsi sebagai melaksanakan suatu kekuasaan yang bersumber
ahli dalam hal tulis menulis dibidang pembuktian pada kewibawaan (gezag) dari Pemerintah.Dalam
inilah merupakan cikal bakal dari Notariat. jabatannya tersimpul suatu sifat dan ciri khas yang
Bermacam-macam nama dan pekerjaan dikenal membedakannya dari jabatan-jabatan lainnya dalam
berkaitan dengan keahlian tulis menulis tersebut, masyarakat.2
seperti notarius, tobellio, tabularius, sciba, scrinarius Apabila mengacu pada ketentuan pasal 1868
(orang yang menjaga tempat penyimpanan dimana KUHPerdata yang merupakan sumber lahirnya dan
akta-akta disimpan), curalis, dan scriptor. keberadaan Pejabat umum mengingat bahwa pasal
Perkembangan telah terjadi sesuai dengan waktu tersebut merupakan definisi tentang akta Autentik
dan tempat pada beberapa Negara dan keahlian tulis dan istilah pejabat umum yang merupakan
menulis tersebut menemukan bentuk dan fungsinya terjemahan dari istilah Openbare Ambtenaren pasal
sebagaimana kita kenal sekarang sebagai Notaris.1 1868 Burgelijk Wetboekselanjutnya ketentuan ini
Kelahiran Notaris tidak terlepasdari kebutuhan menyebutkan : ³6uatu akta Autentik ialah suatu akta
setiap masyarakat yang memerlukan seseorang yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan Undang-
(figur) yang keterangan-keterangannya dapat undang oleh atau dihadapan Pejabat umum yang
diandalkan, dapat dipercaya yang tanda tangannya berwenang untuk itu ditempat akta itu dibuat.´
serta segelnya (capnya) memberikan jaminan dan Undang-undang dengan tegas menyebutkan,
sebagai alat bukti yang kuat.Seorang ahli yang tidak bahwa ada tiga unsur utama bagi terwujudnya suatu
memihak dan penyuluhan hukum yang tidak ada akta Autentik yaitu:
cacatnya (onreukbaar/unimpeachable), yang tutup 1. Bentuk akta Autentik harus ditentukan oleh
mulut dalam membuat suatu perjanjian yang dapat Undang-undang artinya tidak boleh ditentukan
melindungi di hari-hari mendatang. oleh peringkat Peraturan Perundang-undangan

1 2
Herlien Budiono, 2015, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Sjaifurrachman dan Habib Ajie,2011, Aspek
dibidang Kenotariatan Buku Ketiga, PT. Citra Aditya Bakti, Pertanggungjawaban Notaris dalam Pembuatan Akta,
Bandung, hlm 73 CV.Mandar Maju,Surabaya, hlm 55

792
Perlindungan Hukum Terhadap Kriminalisasi Notaris...
(Agus Wijayanto)

Vol. 4 No. 4 Desember 2017

dibawah Undang-undang misalnya Peraturan masalah yaitu menggambarkan ketentuan ketentuan


Pemerintah, apalagi Peraturan Menteri atau yang ada dalam teori hukum dan Peraturan
Surat Keputusan Menteri Perundang-undangan tentang objek penelitian,
2. Dibuat oleh atau dihadapan Pejabat umum kemudian melakukan analistis terhadap peraturan
3. Akta tersebut dibuat oleh atau dihadapan tersebut untuk mencari jawaban atas permasalahan
Pejabat umum dalam wilayah jabatan yang diajukan.5
kewenangannya.
PEMBAHASAN
Berkenaan dengan diperlukannya akta Notaris
sebagai alat bukti keperdataan yang terkuat menurut Perlindungan hukum terhadap Notaris yang
tatanan hukum yang berlaku, maka diperlukan dikriminalisasi dalam pembuatan Akta
adanya Pejabat umum yang ditugaskan oleh Autentik
Undang-undang untuk melaksanakan pembuatan Tak bisa ditutup-tutupi, posisi pelaku jabatan
akta Autentik itu.3
Notaris dan P3$7 VDQJDW UHQWDQ PHQMDGL ³VDVDUDQ
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut
WHPEDN´ RNQXP DSDUDW KXNXP Istilah yang viral saat
penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji sejauh LQL DGDODK ³NULPLQDOLVDVL´ ROHK RNQXP DSDUDW GHQJDQ
mana perlindungan hukum terhadap kriminalisasi
bermacam-macam motif.
Notaris, untuk itu penulis akan mengangkat judul
Sementara itu dalam bekerja, Notaris selalu
penelitian dengan judul ³Perlindungan Hukum diingatkan untuk profesional : tunduk dan patuh
Terhadap Kriminalisasi Notaris Dalam Menjalankan
pada peraturan perundangan yang berlaku yang
Tugas Dan Fungsinya Sebagai Pejabat Umum
mengatur standar prosedur bekerja. Ini diatur,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 utamanya, di Undang-undang Jabatan Notaris, dan
7HQWDQJ -DEDWDQ ³
peraturan lainnya, termasuk peraturan jabatan PPAT.
Metode Penelitian Di samping itu ada pula Kode Etik. Dalam melayani
masyarakat, Notaris/ PPAT sama sekali tidak boleh
Dalam penyusunan penelitian ini kami mencoba
³EHUPDLQ-PDLQ´ GHQJDQ KXNXP %LOD PHODQJJDU
menggunakan beberapa metode guna mendapatkan
akibatnya fatal.
informasi yang akurat serta dapat
Dalam kaitan dengan ini, Notaris pun senantiasa
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
menjaga martabatnya. Baik saat bekerja, maupun
Metode penelitian adalah cara kerja yang
sedang berada di tengah-tengah masyarakat. Hal ini
sistematis dan teliti dengan tujuan untuk
membawanya pada sebuah pilihan : dilarang salah
menemukan, mengembangkan atau menguji
dalam menjalankan tugas dan jabatannya, dilarang
kebenaran suatu pengetahuan dan permasalahan
coba-coba melanggar hukum atau melakukan
yang ada dalam masyarakat.
perbuatan tidak pantas dari segi etika jabatan dan
Metode pendekatan yang digunakan adalah
moral masyarakat.
Yuridis Normatif, yang artinya karya tulis ini mengacu
Namun sebegitu patuhnya pun, Notaris masih
pada norma-norma hukum tertulis, baik yang
VDMD DGD \DQJ ³GLEDZD´ NH KXNXP (QWDK NDUHQD
dituangkan dalam bentuk peraturan maupun dalam
memang dia membuat kekeliruan, atau tidak
bentuk literatur lainnya.4Penelitian ini dilakukan untuk
sengaja, atau bahkan sebetulnya tidak bersalah sama
mendapatkan gambaran penerapan dan bagaimana
sekali dan sudah menjalankan prosedur.
perlindungan hukum terhadap kriminalitas Notaris
Sampai kini kabar mengenai seorang Notaris
dalam menjalankan tugas danfungsinya sebagai
DWDX 33$7 \DQJ ³GLSHULNVD´ artinya dibawa ke ranah
pejabat umum berdasarkan Undang-undang Nomor
hukum akibat menjalankan tugasnya ada saja terjadi
2 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik
di mana-mana. Namun tidak sedikit, setelah diteliti,
Notaris.
sebetulnya kasusnya tidak perlu sampai ke ranah
Spesifikasi Penelitian ini termasuk ke dalam
hukum. Namun tetap saja diproses ke ranah hukum
penelitian Deskriptif Analistis yang terfokus pada
dengan berbagai dalil oleh penegak hukum.

3
Ibid, hlm 56-57
4 5
Soerjono Soekanto,1984, Pengantar Penelitian Hukum, Ibid, hlm 9-10
Jakarta, Universitas Indonesia-Press, Jakarta, hlm 53

793
Vol. 4 No. 4 Desember 2017: 791 ± 798

Ini memprihatinkan dan berbahaya bagi profesi dibidang perdagangan atau bisnis. Bahkan Notaris
ini karena seolah-olah profesi ini begitu mudahnya atau PPAT ada yang mendapat panggilan dari
diombang-ambing oleh oknum yang mencari-cari kepolisian dan diperiksa atas dugaan terlibat dalam
celah kesalahan demi motivasi tertentu.6 rekayasa pembuatan surat-surat.
6HFDUD DNDGHPLN LVWLODK ³NULPLQDOLVDVL´ Sehubungan dengan kondisi tersebut
mengandung makna mengangkat/ menjadikan suatu menghimbau kepada seluruh anggota Ikatan Notaris
perbuatan yang semula bukan tindak pidana menjadi Indonesia agar lebih berhati-hati dalam melayani
perbuatan yang dapat dipidana (tindak pidana), yang masyarakat berkaitan dengan pembuatan akta-akta
merupakan wewenang pembentuk undang-undang. dan surat-surat dan tetap mengacu pada Undang-
Dan menurut Nyoman Serikat Putra Jaya undang JabataQ 1RWDULV GDQ .RGH (WLN 1RWDULV´9
PHQJJXQDNDQ LVWLODK ³GLNULPLQDONDQ ³DWDX GLMDGLNDQ Begitu banyaknya Notaris yang telah terjerat
sebagai pelaku tindak pidana7 dengan berbagai kasus, sehingga seorang Notaris
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ahmad dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
Yahya, Sarjana Hukum Islam, Pegawai Notaris dan harus sesuai dengan Undang-undang Jabatan
PPAT Hari Bagyo, S.H, M.Hum, di Semarang Notaris.
beralamat di Jalan Jl. Brigjen Sudiarto Majapahit No.
Akibat hukum atau sanksi yang diberikan
200 Semarang menyatakan bahwa :
kepada Notaris apabila kriminalisasi terhadap
Notaris dan PPAT Hari Bagyo, selama
Notaris terbukti
menjalankan jabatannya beliau pernah mendapat
panggilan dari pihak kepolisian dan diperiksa atas Notaris diangkat oleh Negara, tetapi secara
dugaan penyalahgunaan jabatan yang diembannya ekonomis dan sosiologis menjalankan suatu
dalam pembuatan akta-akta yang dibuatnya. pekerjaan bebas, vrije beroep. Menjalankan
Beberapa kasus yang terjadi menyangkut pembuatan pekerjaan bebas dalam masyarakat merupakan tugas
akta tentang perjanjian, akta jual beli. Beliau dalam Notaris sebagai tumpuan pusat kepercayaan dari
menyelesaikan persoalan dengan cara mediasi nilai-nilai masyarakat yang awam dalam bidang
kepada para pihak agar tidak berlanjut ke ranah hukum untuk membela kepentingan masyarakat
hukum. Namun dalam kenyataannya banyak klien dunia yang penuh ketidakpastian dan birokrasi.
yang merasa dirugikan dan menempuh jalan hukum, Patut disayangkan bersamaan dengan
dalam hal ini beliau tidak menggunakan kuasa perkembangan zaman ada kecenderungan bahwa
hukum untuk membantu menyelesaikan persoalan tujuan komersial (mengumpulkan kekayaan)
tersebut. Beliau selama menjalankan proses hukum Berdasarkan wawancara penulis dengan Doktor
didampingi atau dibantu oleh Majelis Kehormatan Haji Ngadino, Sarjana Hukum, Magister Notariat,
Notaris8 Notaris Kota Semarang sekaligus sebagai Akademisi
Berdasarkan wawancara penulis dengan Doktor Dosen Praktisi Magister Kenotariatan bahwa :
Haji Ngadino, Sarjana Hukum, Magister Notariat, ³ EHJLWX EDQ\DNQ\D NDVXV \DQJ PHQMHUDW SDUD
Notaris Kota Semarang sekaligus sebagai Akademisi Notaris, akibat kurang teliti atau kesalahan yang
Dosen Praktisi Magister Kenotariatan bahwa : dilakukan Notaris. Notaris harus berpegang teguh
³+ingga saat ini masih banyak pejabat Notaris pada Undang-undang Jabatan Notaris dan Kode Etik
maupun PPAT yang telah digugat masyarakat di sehingga meminimalisir terjadinya kriminalisasi
Pengadilan berkaitan dengan surat yang dibuat terhadap Notaris
dihadapannya, baik yang menyangkut peralihan Namun sangat disayangkan ketika Notaris yang
tanah, pembuatan akta, perikatan, perjanjian telah melakukan kesalahan harus mendapatkan
sanksi dari tegas yang berupa teguran, peringatan,
6
Dewi Padusi Daeng Muri, 2017, Mungkinkah Organisasi pemecatan sementara dari keanggotaan
Notaris Diberi Kewenangan Beracara Khusus Membela perkumpulan, atau yang lebih parah pemberhentian
Anggotanya,dalam http://medianotaris.com, diunduh : 11 dengan tidak hormat dari perkumpulan. Sanksi ini
Mei 2017
7
Nyoman Serikat Putra Jaya, 2017, Kriminalisasi
Notaris/PPAT dalam menjalankan Jabatannya, hlm 1
8
Wawancara penulis dengan Ahmad Yahya, Pegawai
9
Notaris Hari Bagyo di Kota Semarang, pada tanggal 30 Juli Wawancara penulis dengan Notaris Ngadino diKota
2017 Semarang, pada tanggal 04 Juli 2017

794
Perlindungan Hukum Terhadap Kriminalisasi Notaris...
(Agus Wijayanto)

Vol. 4 No. 4 Desember 2017

dilakukan agar terdapat pengawasan dan efek jera Notaris Kota Semarang sekaligus sebagai Akademisi
EDJL 1RWDULV \DQJ PHODNXNDQ NHVDODKDQ´10 Dosen Praktisi Magister Kenotariatan bahwa :
³ begitu banyaknya Notaris yang terjerat hukum
Sanksi yang diberikan kepada Notaris apabila
akibat akta yang dibuatnya, dan Notaris apabila
dalam pembuatan Akta Autentik terbukti di
sudah dinyatakan bersalah di Pengadilan dapat
Pengadilan
dikenakan sanksi berupa pemberhentian dengan
UUJN memuat atau memberi aturan mengenai tidak hormat oleh Menteri seperti terdapat pada
kewajiban, wewenang serta larangan yang disertai UUJN oleh sebab itu, sebagai Notaris harus
dengan sanksi apabila dilanggar oleh Notaris/PPAT menerapkan prinsip kehati-hatian dan harus
dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai berpegang teguh pada UUJN dan Kode Etik
pejabat umum yang mempunyai kewenangan untuk Notaris.´11
membuat akta autentik dan kewenangan lainnya Berkaitan dengan hubungan Notaris yang
yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan. berhubungan dengan masalah hukum disadarai atau
Sanksi berupa peringatan tertulis, tidak Notaris dalam praktiknya acapkali dihadapkan
pemberhentian sementara, pemberhentian dengan dalam proses persidangan atau berurusan dengan
hormat, atau pemberhentian dengan tidak hormat pihak berwajib karena ulah para pihak yang
yang tersebar dalam beberapa pasal UUJN terdapat membuat akta dihadapannya, dan perselisihan
juga sanksi berupa peringatan lisan dimana tata cara tersebut dilaporkan kepada pihak penyidik/ polisi
penjatuhan sanksi tersebut diatur dalam Peraturan atau penuntut/ jaksa dan penyidik/ polisi atau
Menteri. Disamping itu, apabila Akta Autentik yang penuntut/jaksa
dibuat oleh Notaris tidak memenuhi persyaratan atau Dari pernyataan yang dikemukakan pasal 13
aturan yang ditentukan UUJN, yang berakibat bahwa UUJN Nomor 30 tahun 2004 jo UUJN Nomor 2 tahun
akta tersebut hanya mempunyai kekuatan 14 tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembuktian sebagai akta bibawah tangan, maka Notaris baru dapat diberhentikan dengan tidak
menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian hormat dari jabatannya oleh menteri atas usul
untuk menuntut ganti rugi, penggantian biaya, dan Majelis Pengawas Pusat apabila keputusan atas
bunga kepada Notaris sebagaimana ditentukan pasal hukuman pidana yang diterimanya 5 (lima) tahun
44 ayat (5), pasal 48 ayat (3), pasal 49 ayat (4), atau lebih termasuk telah memperoleh kekuatan
pasal 50 ayat (5), dan pasal 51 ayat (4) UUJN. hukum tetap. Dengan demikian statushukum dari
Ketika akta Notaris yang dibuat di hadapan atau Notaris tersebut berubah dari terdakwa menjadi
oleh Notaris telah selesai kemudian diberikan para terpidana.12
pihak/penghadap, maka telah selesai tugas Notaris, Keadaan seperti tersebut sangat
selanjutnya Notaris menatausahakan minuta akta memprihatinkan dunia Notaris, dunia Notaris yang
Notaris yang akan berumur selama sepanjang dunia begitu indah dan dengan aspek hukum yang kuat
belum kiamat, dan selama dunia Notaris Indonesia (baik aktanya maupun lembaganya), yang
tidak dibubarkan, demikian pula dengan salinan kehadirannya dikehendaki oleh Negara dengan
akta/minuta akta akan mempunyai umur yuridis tugas/ kewenangan untuk melaksanakan tugas
yang dapat melebihi umur biologis Notaris. Negara yang tidak bisa dilaksanakan oleh Negara,
Akta Notaris sebagai akta Autentik mempunyai sehingga diserahkan dan dibentuklah lembaga
kekuatan pembuktian yang sempurna dan kuat, Notariat untuk melayani masyarakat yang
sehingga siapapun yang menyatakan akta tersebut membutuhkan bukti Autentik yang tunduk pada
salah atau tidak benar, maka yang menyatakan Hukum Perdata, sehingga dalam kaitan ini kepada
tersebut wajib membuktikannnya melalui sidang di Notaris diberi kewenangan untuk mempergunakan
pengadilan negeri, hal ini perlu dilakukan lembaga Negara dalam stempel/cap jabatannya,
sebagaimana makna otensitas akta Notaris. yang dalam struktur resmi di luar Negara/
Berdasarkan wawancara penulis dengan Doktor pemerintah, hanya Notaris yang diberi wewenang
Haji Ngadino, Sarjana Hukum, Magister Notariat,
11
Wawancara penulis dengan Notaris Ngadino diKota
10
Wawancara penulis dengan Notaris Ngadino diKota Semarang, pada tanggal 04 Juli 2017
12
Semarang, pada tanggal 04 Juli 2017 Soegianto, Op.Cit , hlm 108-109

795
Vol. 4 No. 4 Desember 2017: 791 ± 798

seperti itu. Tapi ternyata sekarang ini sangat 1. Perlindungan bagi Profesi Notaris yang
memprihatinkan, dengan mudahnya Notaris dapat dikriminalisasi dalam membuat Akta Autentik
jadi tergugat atau terdakwa berbentuk Notaris tidak dapat seenaknya
Ada ukuran atau parameter tertentu jika ingin dipanggil dalam proses peradilan oleh penyidik,
melibatkan Notaris dalam perdata atau pidana, penuntut umum atau hakim, harus melalui
sebagai berikut : persetujuan Majelis Kehormatan Daerah terlebih
Dalam praktek sering pula Notaris dijadikan atau dahulu. Akan tetapi, apabila Majelis Kehormatan
didudukkan sebagai Tergugat oleh pihak yang Daerah memberikan persetujuan untuk
lainnya, yang merasa bahwa tindakan hukum yang diperiksanya Notaris, maka sebagai perlindungan
tersebut dalam akta dikategorikan sebagai tindakan hokum terhadap dirinya, Notaris dapat
atau perbuatan hukum Notaris atau Notaris bersama- menggunakan hak ingkarnya
sama pihak lainnya yang juga tersebut dalam akta. 2. Sanksi yang dikenakan terhadap Notaris yang
Dalam kontruksi Hukum Kenotariatan, bahwa melakukan pelanggaran Kode Etik atau
salah satu tugas jabatan Notaris yaitu pelanggaran jabatan Notaris berupa:
³PHPIRUPXODVLNDQ NHLQJLQDQ tindakan penghadap/ a. Teguran
para penghadap kedalam bentuk akta Autentik, b. Peringatan
dengan memperhatikan aturan hukum yang c. Schorsing (pemecatan sementara) dari
EHUODNX´ KDO LQL VHEDJDLPDQD WHUVHEXW GDODP keanggotaan perkumpulan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, d. Pemberhentian dengan tidak hormat
yaitX ³««« 1RWDULV IXQJVLQ\D KDQ\D mencatatkan / Penjatuhan sanksi-sanksi sebagaimana terurai di
menuliskan apa-apa yang dikehendaki dan atas terhadap anggota yang melanggar Kode Etik
dikemukakan oleh para pihak yang menghadap atau pelanggaran jabatan notaris disesuaikan
notaris tersebut. tidak ada kewajiban bagi notaris dengan kwantitas dan kwalitas pelanggaran yang
untuk menyelidiki secara materil apa-apa (hal-hal) dilakukan anggota tersebut
yang dikemukakan oleh penghadap di hadapan 3. Sanksi bagi notaris yang telah terbukti di
QRWDULV WHUVHEXW´ 3XWXVDQ 0DKNDPDK $JXQJ 1RPor Pengadilan melanggar jabatan notaris dapat
: 702 K/Sip/1973, 5 September 1973). diberhentikan dengan tidak hormat dari
Berdasarkan substansi atau makna Putusan jabatannya oleh menteri atas usul Majelis
Mahkamah Agung tersebut, jika akta yang dibuat di Pengawas Pusat apabila keputusan atas hukuman
hadapan atau oleh Notaris bermasalah oleh para pidana yang diterimanya 5 (lima) tahun atau lebih
pihak sendiri, maka hal tersebut menjadi urusan para dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
pihak sendiri, Notaris tidak perlu dilibatkan, dan Dengan demikian status hukum dari Notaris
Notaris bukan pihak dalam akta. Jika dalam posisi tersebut berubah dari terdakwa menjadi
kasus seperti ini, yaitu akta dipermasalahkan oleh terpidana
para pihak sendiri, - dan akta tidak bermasalah dari
SARAN
aspek lahir, formal dan materil, maka sangat
bertentangan dengan kaidah hukum tersebut di atas, a. Majelis Kehormatan Notaris Pusat sebaiknya
dan dalam praktek pengadilan Indonesia : melakukan kajian mendalam, terhadap proses
1. Notaris yang bersangkutan diajukan dan dipanggil penyidikan yang melibatkan Notaris dengan
sebagai saksi di pengadilan menyangkut akta melakukan perbaikan dan pembaharuan
yang dibuat di hadapan atau oleh Notaris yang peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dijadikan alat bukti dalam suatu perkara. membuat standar yang jelas mengenai hal-hal
2. Notaris yang dijadikan sebagai tergugat di yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
pengadilan menyangkut akta yang dibuatnya dan Notaris dalam memberikan jasa pelayanan
dianggap merugikan bagi pihak penggugat, di hukum serta melakukan penemuan-penemuan
peradilan umum (perkara perdata). hukum terkait praktek kenotariatan terkini.
Selanjutnya disosialisasikan secara baik kepada
PENUTUP
seluruh Notaris di Indonesia, sehingga potensi
Kesimpulan permasalahan hukum yang melibatkan Notaris
dapat dicegah.

796
Perlindungan Hukum Terhadap Kriminalisasi Notaris...
(Agus Wijayanto)

Vol. 4 No. 4 Desember 2017

b. Potensi pertambahan jumlah Notaris bermasalah Soegianto, 2015, Etika Profesi dan Perlindungan
dengan hukum harus mampu diminimalkan Hukum Bagi Notaris, PT. Farisma Indonesia,
dengan melakukan rangkaian program Yogjakarta.
pembinaan jumlah Notaris di seluruh Indonesia
Soerjono Soekanto,1984,Pengantar Penelitian
setiap tahunnya juga perlu diperhatikan secara
Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia-Press
baik oleh Majelis Kehormatan Notaris Pusat.
Sjaifurrachman, 2011, Aspek Pertanggungjawaban
Notaris dalam pembuatan Akta,Surabaya,
DAFTAR PUSTAKA CV.Mandar Maju
Burhan ashshofa,2002, Metode Penelitian Hukum,
Sunarti Marlianti Syarif, 2008, Akibat Hukum
Jakarta, Rineka Cipta
terhadap Akta Notaris Yang Cacat Hukum,
Firdhonal, 2017, Perlindungan Profesi Notaris, Hak Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah
ingkar Notaris dalam Menjalankan Jabatan Mada, Yogjakarta
Dalam menyikapi Permasalahan Hukum Tan Thong Kie, 2000, Buku I Studi Kenotariatan
Notaris,Jakarta Serba Serbi Praktek Kenotariatan, Cet.2, PT.
G.H.S. Lumban Tobing, 1992, Peraturan Jabatan Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.
Notaris, Jakarta, Penerbit Erlangga Zul Fadli, 2016, Membedah Kode Etik Baru, Majalah
Habib Ajie, 2007, Hukum Notaris Indonesia (tafsir Renvoi
tematik terhadap UU no 30 tahun 2004 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tentang Jabatan Notaris), PT. Revika Aditama, Tahun 1945, 2006, Jakarta, Sekretariat
Bandung. Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik
................., 2011, Kompilasi Peraturan Perundang- Indonesia
undangan Jabatan Notaris, PT. Pustaka Rizki Kitab Undang-undang Hukum Perdata/ BW
Putra, Semarang. (Burgerlijke Wetboek)
.................., 2013, Sanksi Perdata dan Administratif
Undang-undang Nomor 2 tahun 2014 tentang
terhadap Notaris sebagai Pejabat Publik, Jabatan Notaris ,2014, Bandung, Citra Umbara
Cet.3, PT. Revika Aditama, Bandung.
Kompilasi Peraturan Perundang-undangan Jabatan
..................,2013, Kebatalan dan Pembatalan Akta
Notaris, Habib Ajie, 2002, Semarang, Pustaka
Notaris, PT. Refika Aditama, Bandung Zaman
Hari Bagio, 2017, Peran Notaris sebagai pejabat Anggaran Rumah Tangga Ikatan Notaris Indonesia
public, Semarang (perubahan terakhir dalam Rapat Pleno
Herlien Budiono, 2015, Kumpulan Tulisan Hukum Pengurus pusat yang diperluas dibanten 30
Perdata Buku Ketiga, PT.Citra Aditya Bakti, mei 2015) , 2015, Banten, Pengurus Pusat
Bandung. Ikatan Notaris Indonesia
Mulyoto, Kriminalisasi Notaris dalam
2010, Kamus Inggris Indonesia,Stadily, Hasan, 1989,
Pembuatan Akta Perseroan Terbatas (PT), Jakarta, PT. Gramedia
Jakarta, Cakrawala Media
Kamus Lengkap, Inggris Indonesia-Indonesia Inggris,
Muliyawaty Syam, 2015, pertanggungjawaban S. Nojowasito, Prof Hasta, 1992, Bandung
Hukum Notaris PPAT Terhadap Akta yang Admin,2017, Perlunya Perlindungan Hukum
dibuatnya, Semarang Terhadap Jabatan Notaris, didalam
Nyoman Serikat Putra Jaya, 2017, Kriminalisasi http://law.ui.ac.id,2017
Notaris/PPAT dalam Menjalankan Jabatannya, Adysetiady,2012, Kerangka Konseptual dan
Kudus
Hipotesis, dalam
adysetiadi.files.wordpress.com

797
Vol. 4 No. 4 Desember 2017: 791 ± 798

Dewi Padusi Daeng Muri, 2017, Mungkinkah INC)http://www.indonesianotarycommunity.co


Organisasi Notaris Diberi Kewenangan m
Beracara Khusus Membela Anggotanya,dalam
Law Is May Way, 2017, Kriminalisasi Terhadap
http://medianotaris.com
Notaris PPAT Benarkah?, dalam
Dhyah Madya Ruth S. N., 2016, Majelis Kehormatan lawismyway.blogspot.co.id,
Notaris (Catatan Diskusi

798

Anda mungkin juga menyukai