Disusun oleh :
Anis Mas Rukhan
18410300276
1
LEMBAR PENGESAHAN
Teja Pratmalistyo
i
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
FAKULTAS TEKNIK
Alamat: Jalan Beji Karangsalam Telp (0281) 633629 Purwokerto 53273
Asisten Praktikum,
Teja Pratmalistyo
ii
DAFTAR ISI
iii
3.3.2. Langkah Kerja ....................................................... ....................... 20
3.4. PRAKTIKUM 3 LCD I2C 1 ................................................................... 22
3.4.1. Alat dan Bahan .............................................................................. 22
3.4.2. Langkah Kerja ............................................................................... 22
3.5. PRAKTIKUM 3 LCD I2C 2 ................................................................... 23
3.5.1. Alat dan Bahan .............................................................................. 23
3.5.2. Langkah Kerja............................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 24
4.1. PRAKTIKUM 1 LED SEQUENCE 1 ................................................... 24
4.2. LED SEQUENCE 2 ................................................................................. 25
4.3. PRAKTIKUM 2 SENSOR ULTRASONIC .......................................... 27
4.4. PRAKTIKUM 3 LCD I2C 1 ................................................................... 28
4.5. LCD I2C 2 ............................................................................... ................ 28
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut dari latar belakang yang ada
adalah:
1. Bagaimana perancangan LED Sequence?
2
BAB II
DASAR TEORI
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang disarankan 7-12V
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 PWM)
Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
Memori Flash 32 KB (ATmega328) 0.5 KB bootloader
SRAM 2KB (ATmega328)
EEPROM 1KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
3
Mikrokontroler ATmega328 memiliki beberapa bagian yang saling
interkoneksi, diagram blok bagian mikrokontroler dapat dilihat pada gambar
2.1 berikut
4
D. EEPROM 1Kb
Bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh
hilang saat daya dimatikan. Mikrokontroler arduino memiliki EEPROM
sebesar 1K byte sebagai penyimpanan data dan 256 byte memory RAM, 128
byte dari memory.
E. Central Processing Unit (CPU)
Bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari
program.
F. Port input/output
Berfungsi untuk menerima data (input) digital atau analog, dan
mengeluarkan data (output) digital atau analog. Pada Arduino terdapat 14
pin I/O digital yang dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pin Mode, digital Write, dan digital Read. Pin
Input/output dioperasikan dengan supply tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-
up resistor.
5
2. GND
GND terletak pada pin 8, berfungsi sebagai ground yang akan
dihubungkan dengan ground.
3. Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit dan memiliki 8 pin dari pin B0B7 yang
dapat difungsikan sebagai input/output, yaitu:
a. (PB0) berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
4. Port C
Port C merupakan jalur data7-bit masing-masing pin terdapat pullup
resistor. Pin C0 – pin C5 sebagai ADC yang berfungsi mengubah input
analog menjadi digital.
5. Reset / PC6
Jika RSTDISBL fuse di program, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin
I/O. Namun jika RSTDISBL fuse tidak diprogram, maka pin ini akan
berfungsi sebagai input reset. Namun jika tegangan yang diterima pin C6
rendah yaitu lebih rendah dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan
suatu kondisi reset meskipun clock tidak bekerja.
6. Port D
Port D merupakan jalur data 8-bit yang berfungsi sebagai I/O dengan
internal pull-up resistor. Port D memiliki beberapa pin yaitu :
a. PD0-PD1 (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial.
Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD
berfungsi untuk menerima data serial.
b. PD2-PD3 (INT0 dan INT1) berfungsi sebagai interupsi yaitu jeda dari
program, pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi
6
hardware / software maka program utama akan berhenti dan akan
menjalankan program interupsi.
7. AVCC
AVCC berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Pin ini harus di
hubungkan secara terpisah dengan VCC karena digunakan untuk analog.
Cara menghubungkan AVCC adalah melewati low-pass filter setelah itu
di hubungkan dengan VCC.
8. AREF
Merupakan pin referensi analog jika menggunakan ADC.
9. Memori
ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 2KB digunakan untuk boot
loader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM.
7
ultrasonik yang dipancarkan ke udara dan pantulan gelombang ultrasonik akan
terjadi bila ada objek tertentu, dan pantulan gelombang ultrasonik akan
diterima kembali oleh oleh unit sensor penerima. Selanjutnya unit sensor
penerima akan menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan efek
piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan frekuensi
yang sama.
Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor penerima
tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor
pemancar dan sensor penerima. Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini
menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan
obyek sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan
setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya
dari rangkaian Tx sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan
rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya.
8
lumba. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama
dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan
tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
9
Gambar 2.4 LCD I2C 16x2
LCD I2C 16x2 memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing – masing
diperlihatkan pada tabel 2.2.
Register Select
4 RS Input • S=HIGH: untuk mengirim data
• RS=LOW: untuk mengirim
instruksi
10
5 R/W Input Read/Write control bus
• R/W=HIGH: mode untuk membaca
data di LCD
9 D2 I/O Data
10 D3 I/O Data
11 D4 I/O Data
12 D5 I/O Data
13 D6 I/O Data
14 D7 I/O Data
15 NC power Catu daya layar, positif (backlight)
LCD I2C 16x2 terdiri dari dua bagian utama yaitu panel LCD
sebagai media untuk menampilkan informasi dalam bentuk huruf atau
angka dua baris, masing-masing baris dapat menampilkan 16 huruf atau
angka dan rangkaian yang terintegrasi dengan panel LCD berfungsi
untuk mengatur tampilan informasi serta mengatur komunikasi LCD
16x2 dengan mikrokontroler.
11
2.4. Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.
12
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga
menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping
dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED
dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah
ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna) seperti yang terdapat pada gambar 2.7.
13
Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di
sisi yang Flat. Ciri-ciri katoda dapat dilihat pada gambar 2.8.
14
Tabel 2.4 Forward Bias LED
2.5. BUZZER
15
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
a. Arduino Uno
b. Laptop
c. Kabel USB
e. Project Board
f. LED
g. Kabel Jumper
16
- Resistor 4 disambungkan dengan pin 5 Arduino UNO dan
positif LED 4. Kaki negatif LED disambungkan dengan (-)
project board.
17
3.2. PRAKTIKUM 1 LED SEQUENCE 2
void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
delay(100);
18
digitalWrite(i,LOW);
delay(10);
} for (int
i=6;i>1;i--){
digitalWrite(i,HIGH
); delay(100);
digitalWrite(i,LOW)
; delay(10);
}}
for(int b=0;b<=5;b++){
digitalWrite(3,HIGH);
digitalWrite(5,HIGH);
digitalWrite(6,HIGH);
digitalWrite(9,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(3,LOW);
digitalWrite(5,LOW);
digitalWrite(6,LOW);
digitalWrite(9,LOW);
delay(500);
19
3.3. PRAKTIKUM 2 SENSOR ULTRASONIC
3.3.1. Alat dan Bahan
a. Laptop yang sudah terinstal Arduino IDE
b. Arduino UNO
c. Kabel jumper
d. Projek Board
e. Sensor Ultrasonik
f. Kabel USB
g. Buzzer
h. Resistor 220 ohm
3.3.2. Langkah kerja
a. Sebelum rangkaian ini dibuat, pada Arduino uno:
- Pin GND dihubungkan dengan port (-) project board dan +5v
dihubungkan pada port (+) project board.
- VCC sensor ultrasonik dihubungkan dengan (+) project board dan GND
dihubungkan pada (-) project board.
- Pin (+) Buzzer dihubungkan dengan pin 9 arduino UNO dan (-)
dihubungkan pada GND/port (-) project board.
b. Setelah dirangkai, diinputkan script pada Arduino IDE seperti di bawah ini.
#define echoPin 3
#define trigPin 2
Long duration;
Int distance;
Void setup () {
// put your setup code here, to run once:
pinMode (trigPin,
OUTPUT); pinMode
(echoPin, INPUT);
serial.begin(9600);
Serial.println(“Test
Ultrasonic 001”) ;
20
}
Void loop() {
// put your main code here, to run
repeatedly: digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2); digitalWrite(trigPin,
HIGH); delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration=(pulseIn)(echoPin, HIGH);
distance=(duration-10)*0.34/2;
Serial.print (“jarak:”);
Serial.print (distance);
Serial.print (“cm”);
If(distance<30) {
analogWrite(Buzz, HIGH);
} else{
analogWrite(Buzz,LOW);
} delay(500);
}
c. Kemudian diverify untuk memastikan script/program sudah benar.
e. Program yang sudah dibuat kemudian diupload ,maka akan muncul serial
monitor seperti gambar 3.3
21
3.4. PRAKTIKUM 3 LCD I2C 1
3.4.1. Alat dan Bahan
a. Laptop
b. Arduino UNO
c. LCD I2C
d. Kabel Jumper
e. Project Board
f. Kabel USB
3.4.2. Langkah Kerja
a. Sebelum rangkaian dibuat, pada Arduino Uno :
- Pin VCC pada LCD I2C dihubungkan dengan pin +5V pada
Arduino UNO,
- Pin GND pada LCD I2C dihubungkan dengan pin GND pada
Arduino UNO.
- Pin SDA dan pin SCL pada LCD I2C dihubungkan pada pin SDA
dan SCL Arduino Uno.
b. Kemudian diinputkan script program seperti gambar 3.4.
22
3.5. PRAKTIKUM 3 LCD I2C 2
3.5.1. Alat dan Bahan
a. Laptop
b. Arduino UNO
c. LCD I2C
d. Kabel Jumper
e. Project Board
f. Kabel USB
3.5.2. Langkah Kerja
a. Sebelum rangkaian dibuat, pada Arduino Uno :
- Pin VCC pada LCD I2C disambungkan dengan pin +5V pada
Arduino UNO.
- Pin GND pada LCD I2C disambungkan dengan pin GND pada
Arduino UNO.
- Pin SDA dan SCL pada LCD I2C disambungkan pada pin SDA
dan SCL Arduino UNO.
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
c. LED 1 LOW/mati selama 500 m/s dilanjut LED 2 LOW/ mati selama 500
m/s, kemudian LED 3 LOW/ mati selama 500 m/s, dan LED 4 LOW/ mati
selama 500 m/s. Dapat dituliskan seperti gambar 4.2 :
24
4.2. LED SEQUENCE 2
a. Pada program ini kita mulai dengan void setup memberikan perintah untuk
port manakah yang akan kita gunakan pada arduino UNO baik sebagai input
maupun output, bisa dituliskan seperti gambar 4.3.
Bisa diartikan bahwa untuk perintah pertama lampu akan menyala berurutan
mulai dari lampu 1 sampai lampu 4 dengan menyala selama 100ms dan mati
10ms. Dan dilanjutkan dengan lampu 4 sampai lampu 1 dengan menyala
selama 100ms dan mati 10ms.
c. Masuk pada perintah selanjutnya lampu 3 dan 5 akan menyala bersamaan
dengan menyala selama 500ms dan mati selama 500ms seperti inputan pada
gambar 4.5 di halaman 26.
25
Gambar 4.5 Script Program
26
4.3. PRAKTIKUM 2 SENSOR ULTRASONIC
a. Program di awali dengan memberikan alamat pin sebagai sinyal masukan
dan keluaran, dengan pin Echo di pin 3, pin Trig di pin 2, dan (+) Buzzer di
pin 9 seperti script pada gambar 4.6 .
c. Pada bagian void loop inilah program mulai berjalan, sensor ultrasonik akan
membaca jarak sesuai dengan jauhnya benda yang ada di depanya dan di
serial monitor akan muncul dengan urutan teks “jarak”, “(hasil ukur)”,
“cm”, kemudian ditambahkan perintah if maka jika jarak kurang dari 30cm
Buzzer akan pada posisi HIGH/hidup.
27
4.4. PRAKTIKUM 3 LCD I2C 1
28
b. Selanjutnya masuk pada bagia viod setup dimana pertama ada perintah
lcd.clear(); yang berarti menghapus/mengembalikan tampilan LCD ke
posisi awal, dengan jeda 1000ms. Selanjutnya di berikan perintah dimana
pada lcd.setCursor(0,0); dengan penjelasan angka di depan koma(,)
menunjukan jumlah baris huruf ke samping dan angka di belakang
koma(,) menunjukan baris ke bawah. Dan dilanjutkan dengan
memberikan perintah lcd.print ("CUCI TANGAN DAN"); yang berartikan
akan menapilkan teks pada LCD dengan tulisan “CUCI TANGAN DAN”
dengan jeda 1000ms. Dilanjutkan dengan perintah lcd.setCursor(0,1);
yang berartikan LCD akan menampilkan pad baris ke 2 dengan
dilanjutkan perintah lcd.print("PAKAI MASKER"); atau sama dengan
penampilkan teks “PAKAI MASKER” pada baris ke 2 dengan jeda
1000ms.
29
BAB V
KESIMPULAN
30
DAFTAR PUSTAKA
Dickson kho, pengertian LED (Light Emitting Diode) dan cara kerjanya, Teknik
Elektronika, 2014, 30 Desember 2020 10.45 WIB.
Catatansialfin, Makalah Sensor Ultrasonic, Elektro Tunggal, 2016, 30
Desember 2020 10.45 WIB.
31