Anda di halaman 1dari 4

ASSIGNMENT

ADVANCED MATERIAL

(JOMINY TEST)

OLEH :

NATALINO FONSECA D. S. GUTERRES


21050118529008

PROGRAM STUDI DOKTOR TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MEI 2019
Prinsip Jominy Test
Untuk menentukan kekuatan baja atau baja paduan lainnya maka Hardenability ditentukan
dengan memanaskan bagian atas spesimen di atas suhu kritis kemudian menempatkan
spesimen bagian yang panas di fixture sehingga aliran air dingin menimpa pada satu ujung,
dan setelah pendinginan pada suhu kamar selesai, mengukur kekerasan di dekat sepanjang
permukaan spesimen pada jarak interval yang teratur. Data biasanya diplot sebagai kekerasan
versus jarak dari ujung yang didinginkan. (ASM Handbook Vol. 4 “Heat Treatment”)

Jominy End-Quench Test.

Gambar 1 Prinsip uji Gambar 2 Titik pengujian pada


jominy espesimen test jominy, ASTM A 255

Metode eksperimental yang paling umum digunakan untuk hardenability adalah uji Jominy
yang sangat terkenal juga. Untuk pengujian ini digunakan spesimen batang bundar dengan
panjang 100 mm dan 25,4 mm. Spesimen dipanaskan sampai suhu austenitisasi terhadap baja
dengan waktu penahanan 20 menit. Salah satu ujung permukaan spesimen didinginkan
dengan menyemprotkannya dengan semburan air. Hal ini menyebabkan laju pendinginan
berkurang secara progresif dari ujung yang didinginkan sepanjang batang. Saat dingin, dua
flat yang berhadapan secara diametris dengan kedalaman 0,4 mm dan sejajar dengan sumbu
batang, diputar dan kekerasan akan diukur sepanjang flat. Nilai kekerasan diplot pada
diagram pada interval yang ditentukan dari ujung yang telah didinginkan. (ASM Handbook
Vol. 4 “Heat Treatment”)

Gambar 4 Hasil uji jominy test


Untuk mendapatkan reproduktifitas yang baik, waktu dan suhu austenitisasi, pengerolan flat
agar tidak terbakar, dan penempatan spesimen dalam hardness tester harus dikontrol dengan
hati-hati. Penting juga untuk melindungi spesimen dari dekarburisasi. Yang kurang kritis
adalah:
1. Suhu air,
2. Diameter nosel penyemprotan,
3. Ketinggian jet air, dan
4. Waktu untuk memindahkan spesimen dari tungku ke fixture.

Untuk baja dengan hardenability sangat tinggi atau sangat rendah, baik metode Grossmann
maupun Jominy tidak cocok untuk digunakan. (ASM Handbook Vol. 4 “Heat Treatment”)
Laju pendinginan pada jarak yang berbeda dari ujung yang didinginkan kira-kira tidak
tergantung pada baja yang digunakan karena konduktivitas termal dan kapasitas panas baja
yang dapat dikeraskan tidak terlalu bervariasi dan transfer panas pada ujung yang didinginkan
adalah baja. Oleh karena itu, batang Jominy menyajikan berbagai kurva pendinginan yang
dapat digunakan untuk diasumsikan pada diagram CCT. Konstruksi pendinginan dapat
ditunjuka pada Gamabar 4, (ASM Handbook Vol. 4 “Heat Treatment”)

Gambar 4 Prinsip pendinginan. (ASM Handbook Vol. 4 “Heat Treatment”)

Laju pendinginan tidak linier melainkan dari jenis alami menurut hukum pendinginan
Newton. Fraksi volume dari berbagai konstituen dari struktur mikro dievaluasi secara
kuantitatif pada jarak Jominy yang berbeda serta pengukuran kekerasan. Sebaliknya, kurva
Jominy dapat dihitung dari diagram TTT menggunakan metode komputer yang dijelaskan di
atas dan ekspresi yang memberikan kekerasan untuk fase yang berbeda (Ref 18). Total
kekerasan kemudian rata-rata tertimbang. Gambar 6 menunjukkan kesepakatan antara kurva
Jominy yang dihitung dan eksperimental yang dapat dicapai.
Gambar 5 Kekerasan yang dihitung (garis putus-putus) dan kekerasan dilaporkan (garis
padat) dari uji Jominy terhadap baja AISI 4130. (ASM Handbook Vol. 4 “Heat Treatment”)

Ada tren ekonomi untuk mengurangi jumlah pengujian Jominy test dan menggantinya dengan
perhitungan kurva Jominy dari komposisi kimia dan ukuran butir. Beberapa formula regresi
telah dikembangkan untuk berbagai tingkatan baja yang cukup akurat untuk rentang
komposisi terbatas.

Salah Satu Contoh Design Konstruksi Jominy Test

Gambar 6 Contoh konstruksi jominy test, (Taufiqur Rokhman, 2015)

Anda mungkin juga menyukai