Anda di halaman 1dari 9

EXERCISE

Question 2
Intan dan grafit adalah termasuk dalam golongan material keramik. Secara umum
keramik memiliki sifat kuat dan getas. Mengapa keramik memiliki sifat keras dan
getas ? Untuk material intan dan grafit sifatnya berbeda yang intan keras sedangkan
yang yang grafit bersifat rapuh? Jelaskan (10 %).

Question 10
Jelaskan mekanisme terjadi patah material pada saat terjadinya pengujian tarik, dan
gambarkan bentuk patahan yang diperoleh jika material itu ulet dan material getas.
Berikan bentuk patahan untuk baja karbon rendah, material aluminium, material baja
karbon tinggi dan material besi cor serta material tembaga (10 %).

ANSWER

Number 2
Sifat keramik adalah kuat dan getas karena keramik memiliki Struktur kristal yang terdiri dari
berbagai ukuran atom yang berbeda atau minimal terdiri dari 2 jenis unsur, merupakan salah
satu yang paling kompleks dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini umumnya
ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatan antara
ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat dari pada ikatan logam.
Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik secara signifikan
lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal atau dalam
bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan dan sifat-
sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin tinggi
kekuatan dan ketangguhannya.

Selain itu keramik merupakan material yang kuat dan keras. karena keramik memiliki
kerapatan atomnya yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi. Keterbatasan utama
keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan deformasi
plastik yang sedikit. Di dalam keramik, karena kombinasi dari ikatan ion dan kovalen,
partikel-partikelnya tidak mudah bergeser.
Faktor rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat. Dalam padatan
kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang bidang cleavage
(keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putusyang dihasilkan mungkin memiliki
tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang
kristal yang teratur, sehingga permukaan putus kemungkinan besar terjadi. Kekuatan tekan
penting untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti bangunan. Kekuatan tekan
keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk memperbaiki sifat ini biasanya
keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan.

Intan sangat keras dan memiliki konduktivitas listrik yang rendah, karakteristik intan ini
disebabkan oleh struktur kristalnya dan ikatan kovalen interatomik yang kuat.

Intan lebih keras karena dilihat dari struktur kristalnya adalah varian dari seng blende, di
mana atom karbon menempati semua posisi (baik Zn dan S), seperti yang ditunjukkan dalam
sel satuan yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Jadi, masing-masing ikatan karbon
dengan empat karbon lainnya, dan ikatan ini sepenuhnya kovalen (William D. Callister Eigth
Edition, Hal. 468).

Polimorf karbon lainnya adalah grafit;


Grafit memiliki struktur kristal yang jelas berbeda dari intan seperti ditunjukan pada gambar
dibawah ini dan juga lebih stabil dari pada intan pada suhu dan tekanan sekitar. Struktur
grafit terdiri dari lapisan atom karbon yang tersusun secara heksagon; di dalam lapisan, setiap
atom karbon terikat pada tiga atom tetangga coplanar oleh ikatan kovalen yang kuat. Elektron
ikatan keempat berpartisipasi dalam jenis ikatan van der Waals yang lemah di antara lapisan-
lapisan tersebut. Sebagai konsekuensi dari ikatan antar planar yang lemah ini, pembelahan
antar planar adalah mudah, yang menimbulkan sifat pelumasan grafit yang sangat baik. Juga,
konduktivitas listrik relatif tinggi dalam arah kristalografi sejajar dengan lembaran
heksagonal maka grafit termasuk rapuh jika dibandingkan dengan intan (William D.
Callister Eigth Edition, Hal. 469).

Artikel dibawah ini menjelaskan bahwa denagn penambahan komposit SiC dalam proses
produksi keramik dapat menurunkan gesekan pada saat metrial bekerja di suhu tinggi. Karena
peningkatan suhu akan menyebabkan perubahan gesekan pada tektur.
Number 10
Tentu saja pada proses pengujian tarik permukaan tekstur patahan untuk material yang
sifatnya ulet akan berbeda dengan permukaan tekstur dari material yang sifatnya rapuh.
Gambar dibawah ini contoh dari material yang sifatnya Sangat Lunak, Sedikit Rapuh dan
Sangat Rapuh (William D. Callister Eigth Edition, Hal. 273).

Mekanisme langkah patahan adalah  (a) Penempatan awal; (b) pembentukan rongga kecil;  
(c) Coalescence rongga untuk membentuk celah;   (d) Perbanyakan retak dan   (e) Fraktur
geser akhir pada sudut 45O relatif terhadap arah tarik.

(a) Fraktur (b) Fraktur pada (c) Fraktur untuk


sangat ulet di permukaan material sangat
mana spesimen untuk material rapuh, bentuk
terbentuk leher yang sifatnya permukaan
yang sangat sedikit rapuh, patahan ini rapuh
menyempit akan terbentuk tanpa deformasi
hingga beberapa leher, plastis. Artinya
memanjang setelah itu bentuk patahan
menuju ke titik menuju ke titik tanpa membentuk
patahan. putus. leher.
Ref: (William D. Callister Eigth Edition, Hal. 273).

Bentuk patahan untuk baja karbon rendah

BAJA KARBON
RENDAH

Bentuk patahan untuk baja karbon tinggi

BAJA KARBON
TINGGI
Tujuan dari journal dibawah ini untuk menginvestigasi efek dari mild steel chills dengan mengecor
baja
Matrial adalah baja carbon tinggi untuk dirancang ke ball valve body.
Ada 4 parameter yg duginakan yaitu: chill distance, chill thickness, pouring temperature dan pouring
time to minimize the shrinkage defects.
Mengunakan standard Taguchi L16 orthogonal array design matrixmengunakan cetakan pasir untuk
meminimalkan shrinkage defects. Hasil yang mereka temukan adalah meperbaiki kualitas spesiment
melalui mekanikal properties dari spesimen.

Bentuk patahan untuk Besi Cor


Journal diatas meneliti tentang tekstur dari besi cor. Mereka mengunakan metode horizontal
continuous casting machine (HCCM) untuk menyeragamkan grafit nodul dimana yang
mempengaruhi struktur yang sangat halus. Dengan pengunaan metode ini mereka berhasil
meningkatkan tensile strength yang cukup tinggi.
Bentuk patahan untuk Material Aluminium

Dua journal di bawah ini meneliti tentang penambahan aluminium untuk memperkuat
propertis dari material ductile iron. Dengan penambahan aluminium pada material ductile
iron akan meningkatkan keseragaman pembentukan fasa perlite.
Bentuk patahan untuk Material Tembaga
Journal dibawah ini melakukan penelitian dengan penambahan Komposisi kimia dengan Cu,
Ni dan Mn. Besi tua, besi kasar, grafit, dan ferrosilikon digunakan sebagai bahan baku untuk
proses pengecoran.
Nodularisasi dilakukan dengan menggunakan metode sandwich menggunakan Fe-Si-Mg
(6%).
Untuk peleburan diinokulasi dengan komposisi Fe-Si (75% Si). Parameter persentasi dari Cu,
Ni dan Mn akan ditambahkan untuk meningkatkan austemperabilitas yang berbeda.
Penambahan Cu sangat meningkatkan kekuatan material secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai