Anda di halaman 1dari 18

PENGENALAN STRUKTUR BAJA

Sebagaimana yang telah diketahui, bahan baja merupakan kreasi

manusia moderm. Sebelum mamusia menggunakan baja pada konstruksi utama

yang berkembang dengan pesat pada saat sekarang ini, besi cetak ( cast iron,

ditemukan di cina pada abad ke IV sebelum masehi) dan besi tempa (wTOugt

iron) telah banyak digunakan pada banyak gedung dan jembatan sejak

pertengahan abad kedelapan belas sampai pertengahan abad kesembilan belas


Penggunaan baja pertama kali adalah sebagai konstruksi utama jembatan

Eads di St. Louis, Missouri, yang dimulai pembangumanaya pada tahun 1868

dan selesai pada tahun 1874. Kemudian pada tahun 1884 dikuti dengan

pembangunan gedung bertingkat sepuluh berstruktur baja. yaitu Home

Insurance Company Building di Chicago. Seabad setelah ditemukannya,

bahan baja telah banyak dikembangkan, baik dalam sifat materialnya maupun

dalam metode dan jenis penggunaannya Perkembangan ini tidak

dimaksudkan untuk mengatakan bahwa baja menupakan jawaban untuk

semua masalah struktural, Balan bangunan lainnya, seperti beton, bata, dau

kayu. menmpunyai peran send1rt-sendii, dan dalam banyak situasi dapat

25 107.19% -
Adapun beberapa keunggulan baja sebagai material konstruksi antara

ain.

Universitas Sumatera Utara

. Mempunyai kekuatan yang tinggi, sehingga dapat mengurangi ukuran

struktur serta mengurangi pula berat sendiri dari struktur. Hal ini cukup

menguntungkan bagi struktur-struktur jembatan yang panjang, gedung

yang tinggi atau juga bangunan-bangunan yang berada pada kondisi

tanah yang burnuk.

Keseragaman dan keawetan yang tinggi, tidak seperti halnya material

beton bertulang yeng terdiri dari berbagai macam bahan penyusun,

material baya janh lebih seragam/homogeny serta mempunyai tingkat

keawetan yang jauh lebilh tinggi jika prosedur perawatan dilakukan

2/25
m107.19e
material baja jauh lebih seragam/homogeny serta mempunyai tingkat

keawetan yang jauh lebih tinggi jika prosedur perawatan dilakukan

secara semestinya.

3. Sifat elastis, baja mempunyai perilaku yang cukup dekat dengan asumsi

asumsi yang digunakan untuk melakukan analisa, sebab baja dapat

berperilaku elastis hingga tegangan yang cukup tinggi mengikuti hokum

hooke. Momen inersia dari suatu profil baja juga dapat dihitung dengan

pasti sehingga memudahkan dalam melakukan proses analisa struktur.

Daktalitas baja eukup tinggi. karena suatu batang baja yang menerima
4
tegangan tarik yang tinggi akan mengalami regangan tarik cukup besar

sebelum terjadi keruntuhan.

5. Beberapa keuntungan laim pemakaian baja sebagai maternal konstruksi

adalah kemudahan peuyanbungan antar elemen yang satu dengan

lainnya menggunaka alat sambung las atau baut, Pembuatan baja

melalui prOses gilas panas mengakibatkan baja menjadi mudah dibentuk

menjadi penannpang-penainpang yang dinginkan. Kecepatan

4 2 25 107,29
Baja yang dipergunakan untuk konstruksi ini adalah baja paduan

(alloy steel) terdiri atas 98 % besi, 1 % karbon, silicon, mangan, sulfur,

phosphor, tembaga, chromiun dan nikel. Karbon dan mangan adalah bahan

pokok untuk meningkatkan tegangan atau strength dari baja murni. Baja tidak

merupakan sumber yang dapat diperbaharui (renewable), tetapi mempunyai

daur ulang (recycled) dan komponen utamanya yaitu besi sangat banyak.
Baja berdasarkan jumlah karbon yang dikandungnya dapat dibagi

menjadi empat kategori yaitu :


a. Low carbon Mengandung karbon kurang dari 0,15 %
I

Universitas Sumatera Utara

b Mild carbon Mengandung karbon kurang dar1 0.15 °o-

0,9

edum ca bon Mengandng karbon 0,3 °o-0,59


3/25
107.19 1
pelaksanaan konstruksi baja juga menjadi keung8ulan suatu material

baja.

Namun disamping keuntungan-keuntungan yang dimiliki oleh bahan

baja terdapat pula kekurangannya, terutama dari sisi pemeliharaan.

Konstruksi baja yang berhubungan langsung dengan udara atau air, secara

periodik harus dicat karena mudahnya bahan ini mengalami korosi

(kebanyakan baja, tidak semua jenis baja). Perlindungan terhadap bahaya

Kebakaran juga harus menjadi perhatian yang serius, sebab material baja akan

mengalami penurunan kekuatan secara drastis akibat kenaikan temperature

yang cukup tinggi disamping ifu baja juga merupakan konduktor panas yang

baik, sehingga nyala api dalam suatu bangunan justru dapat menyebar dengan

lebih cepat. Kelemahan lain dari struktur baja adalah masalah tekuk yang

merupakan fungsi dan kelangsingan suatu penampang. Baja tidak mudah

terbakar, tetapi harus anti


aPl

Baja yang dipergunakan untuk konstnuksi imi adalah baja paduan

talloy steel terdiri atas 98 besi. 1 o, karbon. silicon, mangan. sulfur

phosphor, tembaga, chromum dan mkel Karbon dan mangan adalal1 bahan
nokok nhik mennokarkan teoanonn atau strpnoth dar1 baia murni Raia tidak
325 107,19o
0,29%

C. Medium carbon Mengandung karbon 0,3 %-0,59 %


d High carbon Mengandung karbon 0,6 %- 1,7%

Penambahan persentase karbon akan meningkatkan tegangan ijin baja,

tetapi akan mengurangi daktilitas baja tersebut. Idealnya adalah kadar karbon

pada baja adalah tidak lebih dari 0,3 .

2.1.1 Bentuk Profil Baja


Ada dua macam bentuk profil baja yang didasarkan pada

pembuatannya, yaitu
a. Hot rolled shapes profil baja dibentuk dengan cara blok-blok baja

yang panas, diproses melalui rol-rol dalam pabrik. Hor roled

shapes ini mengandung tegangan residu. Jadi sebelum batang

dibebanipun sudah terdapat residual yang berasal dani pabrik

Gambar

ata

44 4/25
107,10
Gambar

Bata T
W lde Plange Nurm al Kanal Baja
Sha Profil Irofl Siku

ODppa t u r a l ablng
CIIIITIILITILD
plate (pelat)

Gambar 2.1a Bentuk profil baja (hot rolled shapes)

Universitas Sumatera Utara

b.
Cold fomed shapes profil semacam ini dibentuk dari plat-plat
yang sudalh jadi menjadi profil baja dalaun temperature atmosfer

dniam bandaan dnom) Talhal nlat vana ibantut naniad nrafi


425
010
sehingga akan diperoleh tegangan dan regangan

2.2 HUBUNGAN TEGANGAN-REGANGAN

Ada bubungan umum antara tegangan dan regangan untuk material

elastis yang pertama kali dinyatakan oleh Robert Hooke (1635-1703) dan

dikenal sebagai hukum Hooke. Dalam hukum Hooke dijelaskan ubungan

antara tegangan dan regangan, dimana hubungan ini menggambarkan

Universitas Sumatera Utara

keadaan yang teyadi pada batang baja lunak yang ditarik gaya aksial tertentu

pada kondisi tenperatur uang. Dari hubungan imi diperoleh bahwa nilai

regangan yang terjadi berbanding hurus dengan tegangan atau beban aksial

yang dibernkau pada batang tersebut Kondsi ini yang kemudiau dhsebut

sebagai kondisi elastis Biasanya. regangan (stran) yang menyatakan

5/25
b. Cold formed shapes profil semacam ini dibentuk dari plat-plat

dalam temperature atmosfer


yang sudah jadi, menjadi profil baja
(dalam keadaan dingin). Tebal plat yang dibentuk menjadi profil

ini tebalnya kurang darti 3/16 inch.

Gambar

Thaped doble
danel

hat srctend

Gambar 2. 1b Beutuk profil baja (Cold formed shapes)

Sifat mekanis yang sangat penting pada baja dapat diperolelh dar1 uji

tarik. yastu Modulus Elastistas (E) yang menpakan perbandingan antara

tegangan dengan regangan Uji ini melibatkan pembebanan tarik sampel baja

dan bersamaan dengan itu dilakukan pengukuran beban dan perpanjangan

selhmgga akan diperoleh fegangan dnu regangan


07 19
yang diberikan pada batang tersebut, Kondisi ini yang kemudian disebut

sebagai kondisi elastis. Biasanya, regangan (strain) yang menyatakan

besarmya perubahan panjang, dilambangkan oleh e dan tegangan (stress) yang

dilambangkan oleh o, yang menyatakan gaya per luas satuan yang bekerja

pada penampang tersebut

Dimann

o panjang awal

panjang batang setelah mendapat beban

Hubungan antara tegangan dan regangan duperl1hatkan pada gambar

2.2 berikut 7

0 5 107.19
Titk-ttik penting ini membagi gambar menjadi beberapa daerah

sebagai berikut:

1. Daerah pertama, yaitu OA, merupakan garns lurus, pada daerah imi

Jka beban dihilangkan maka benda uji akan kembali kebentuk

semula, dan daerah ini dinyatakan daerah linier elastis.. Keminngan

garns m menyatakan besarnya modulus elastis atau disebut juga

modulus Young (E)

2 D1agram tegangan-regangan unnuk baja lunak umumnya memiliki titik

lelelh atas (Upper, jeld pomn), G . dan daerah leleh datar. Secara

praktis, letak titik leleh atas ini, A', tidaklah terlalu berarti sehingga

penganiinya sering diabaikan. Tegangan pada titik A disebut sebagai

tegangan lelelh, dmana regangan pada kondis1 un1 berk1sar 0,0012

3 Dalam daerah AB. dapat dilhhat bahwa bila regangannya tenis

bertambah hingga melampaur titik A. temyata tegangannya dapat

dikatakan tidak bertambah Sifat dalam daerah AB milah yang disebut

sebagai plasr15. Daerali n dapat menunjukkan pula tmgkat daktl1tas

1 7/25 T07.19 1t
dikatakan tidak bertambah. Sifat dalam daerah AB inilah yang disebut

sebagai plastis. Daerah ini dapat menunjukkan pula tingkat daktilitas

dari material baja. Lokasi titik B, yaitu titik akhir sebelum tegangan

mengalami sedikit kenaikan, tidaklah tertentu. Tetapi, sebagai

perkiraan dapat ditentukan terletak pada regangan 0,014 atau secara

praktis dapat ditetapkan sebesar sepuluh kali besarnya regangan leleh.

4. Daerah BC merupakan daeralh strain hardening, dimana pertambahan


regangan akan diükuti dengan sed1kit pertambahan tegangan.

Disamping itu, hubungan tegangan-regangannya bersifat tak-linear.

Universitas Sumatera Utara

Kemiringan garis setelalh titik B mi didefenisikan sebagai E, Di titik

M. yaitu pada regangan berkisar 20 darn panjang bahan.

tegangannya meueapai mlas maksmum yang disebut sebaga


4 7 / 25 07.9% -
Kemiringan garis selelah titik B ini didefenisikan sebagai E, Di titik

M, yaitu pada regangan berkisar 20 % dari panjang bahan,

tegangannya mencapai nilai maksimum yaug disebut sebagai

egangan tarik ultimit (ulumate tensile srengh). Kemudian, pada tik


C material putus.

Dari gambar 2.2, diperoleh besaran-besaran yang bergantung pada

komposisi baja, proses pembuatan baja tersebut (hor roling process),

pengerjaan baja tersebut selanyutnya, serta temperatur saat percobaan. retap1

faktor-faktor tersebut tidak berpenganh besar terhadap nilai modulus Young

(E)

Dari hasil percobaan lentur yang dilakukan oleh Roderick dan

Heyman (1951) terhadap empat jenis baja yangg memiliki kadar karbou

tabel 2.1
berbeda, diperoleh data-data seperti pada berikut.

G, (N/mm) y E,1

0.28 340 1.33 0,037

0.49 S80
1. 3.7 0,058
0.74 1.19 0.07
Dari hasil percobaan lentur yang dilakukan oleh Roderick dan

Heyman (1951) terhadap empat jenis baja yang memiliki kadar karbon

berbeda, diperoleh data-data seperti pada tabel 2.1 bernkut.

%C o, (N/nim) ya/ y E,Ey E, /E

0,28 340 1,33 9,2 0,037

0,49 386 1,28 3.7 0,058

0,74 448 1,19 1,9 0,07

0,89 525 1,04 1.5 0.098

Tabel 2.1 Hubungan persentase karbon (C) terhadap tegaugan

Dari tabel tersebut, duperoleh hubungan antara tegangan leleh dan

kadar karbon Semakin besar tegangan lelelnya (oy), semakin tunggi pula

kadar karbon yang daperlukan. Semakm tinggi tegangan lelelh (a,).

Universitas Sumatera Utara


mengakibatkan duktilitas dari baja tersebut berkurang. Duktilitas merupakan

perbandingan antara es dengan E, dimana E, adalah regangan strain

hardening dan e, regangan leleh.

Apabila suatu material logam mengalami keadaan tekan dan tarik

secara beulang, diagram tegangan-regangannya dapat terbentuk seperti

gambar 2.3

Gambar 2.3 Efek Bauschnger

antasan tekan dan tarnk adalah at i memnjukkatn


sana
stuati
keadaan vang dsebut sebagai efek Bauscimger yang dperkenalkan oleh J
Hubungan tegangan-regangan untuk keperluan analisis ini

diedealisasikan dengan mengabaikan penganuh tegangan leleh atas, strain

hardening. dan efek Bauschinger, sehingga bubungan tersebut menjadi

seperti gambar 2.4. Keadaan ini sering dikatakan sebagai hubungan plastis

ideal (ideal plastic relation)

Universitas Sumatera Utara

4 1025 107.19
Gambar 2.4 Hubungan Plastis Ideal

2.3 HUBUNGAN MOMEN-KELENGKUNGAN

Suatu struktur akan berotasi secara tidak terbatas pada saat terjadi

sendi plasts. Momen menyebabkan terjadunya lenturan pada stnuktur.

Semakn besar momen yang terjadi, akau semakin besar pula lenturan yang
diakabatkannya Sebelum gaya huar bekerja pada balok, maka balok masih

dalanm keadaan lurnas. Naun setelah gaya iuar bekerja pada balok tersebut,

a b a alnb aban malanthir Riacana dintmeiban halwa matarial halnb


10/ 25 107.19%
Taid

.uTani rnj
Ix

P m
- Oma
- RamA

Anda mungkin juga menyukai