PENDAHULUAN
1
dasar saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya
sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap siswa. Selian hal
tersebut, maksud dan tujuan Penyusun dalam penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Penjas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh adalah sejenis acara olahraga dimana seseorang atlet
mencoba mendarat sejauh mungkin dari tempat yang dituju atau suatu akivitas
gerakan yang dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yang
sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari
sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar
30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1
meter.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan
(speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance),
Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung
pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karenanya
disamping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan
kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Mereka yang bertanding akan berlari di garis awalan (pada tahap elit,
biasanya mempunyai permukaan yang sama dengan trek larian) dan melompat
sejauh mungkin dengan memijak sepintas pada papan kayu ke bagian yang
diisi pasir atau tanah. Jarak minimum dari papan ke tanda yang dibuat oleh
atlit pada pasir diukur. Jika seseorang itu melakukan lompatannya dengan
bagian kakinya di depan atau melebihi papan (satu lapisan plastisin diletakkan
sedikit di depan papan untuk menandai ketepatan ini), lompatannya
dinyatakan salah atau batal dan tiada jarak akan dicatat.
Format peraturan pertandingan ini berbeda, tetapi secara umumnya
peserta akan mendapat beberapa kali kesempatan untuk membuat lompatan
dan hanya lompatan yang terjauh akan dianggap sebagai keputusan. Peserta
dengan lompatan sah yang paling jauh pada akhir pertandingan akan
dinyatakan sebagai juara.
3
Kecempatan saat berlari dan tinggi loncatan merupakan kunci lompatan
yang jauh. Oleh itu tidak heranlah jika atlet lari cepat turut bertanding dan
memenangi acara ini.
Acara ini juga dicatat sebagai dua daripada rekod dunia yang paling
lama berdiri dalam segala acara perlombaan. Pada 1935 Jesse Owens
mencatatkan rekod dunia yang tidak dipecahkan sehingga 1960 oleh Ralph
Boston.
4
tolakan dengan kaki terkuat ke atas(tinggi dan kedepan). Sikap badan
diudara, yaitu harus diusahakan badan melayang Selama mungkin dan
diusahakan badan tetap seimbang.
Sikap badan pada waktu jatuh/mendarat, yaitu sipelompat harus
mengusahakan jatuh/mendarat dengan sebaik-baiknya jangan sampai
jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan merugikan.
mendaratlah dengan kedua kaki dan lengan kedepan. Tujuan ancang-
ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar
dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung
kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk
meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program
latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan
pemberian jarak ancang-ancang yang pendek.
b. Menumpu
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil
lompatan yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya
melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif
keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit
di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki,
dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu
menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.
c. Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan
dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua
tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat
beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan
cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan
disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di
5
bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung
cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung
lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut
ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan
direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap
tepelihara hingga mendarat.
d. Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu
diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan
diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung
jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Gaya
lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya
jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
8
KATA PENGANTAR
Penyusun,
9i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 2
2.1 Pengertian Lompat Jauh.................................................... 2
2.2 Sejarah Lompat Jauh......................................................... 2
2.3 Teknik dasar Lompat Jauh................................................ 4
2.4 Jenis-jenis gaya dalam Lompat Jauh................................. 6
2.5 Arena (lapangan) lompat jauh........................................... 8
2.6 Sistem Penilaian dalam Lompat Jauh............................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan........................................................................ 9
3.2 Sasaran............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
10
ii