1. Pengertian Dendam
Dendam adalah keinginan keras untuk membalas kejahatan seseorang.
Orang sering menyebutkan dengan dendam kesumat yaitu rasa dendam dan benci
yang sangat mendalam. Orang yang pendendam hanyalah memiliki rasa benci dan
akan selalu penasaran jika rasa dendamnya belum terlampiaskan.
Biasanya sifat dendam itu timbul karena marah, dihina atau dicela yang
berlebihan untuk akhirnya diremehkan martabatnya oleh orang lain. Padahal sifat
dendam itu sangat dilarang oleh agama Islam. Seorang pendendam akan
dikucilkan oleh masyarakat. Untuk itu, seorang muslim harus menjauhi sifat
dendam tersebut. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW :
Artinya : “Janganlah kamu saling marah, jangan saling dengki dan jangan saling
acuh tak acuh satu sama lain. Tetapi jadilah kami semua bersaudara
sesama Muslim tidak dihalalkan (dilarang) untuk saling bermusuhan
lebih dari tiga hari.” (H.R. Bukhori dan Muslim).
Sifat suka memaafkan kesalahan orang lain juga salah satu ciri takwa.
Perhatikan firman Allah!
Artinya : “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf
serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (Q.S. Al-A’raf,
7:199)
Rasulullah telah memberikan banyak contoh perilaku pemaaf, bukan
dendam. Beberapa diantaranya :
1. Ketika orang-orang Taif tidak menerima kehadiran Rasul dan para pengikutnya,
bahkan rombongan Rasul disambut dengan lemparan batu, Malaikat Jibril
menawari Rasulullah untuk menghancurkan kaum itu. Namun Rasulullah
mencegah.
2. Setiap kali Rasulullah SAW melewati sebuah gang kecil dekat masjid, beliau
selalu disambut dengan ludahan seorang laki-laki kafir. Anehnya Rasulullah
menyambut ludahan itu tidak dengan marah, tetapi dengan senyum. Dll.
3. Cara Menghindarinya
1) Menyadari bahwa sesama muslim adalah saudara
2) Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT
3) Menyadari bahwa sifat pendendam akan merugikan diri sendiri.
4. Pengertian Munafik
Munafik artinya berpura-pura percaya atau setia pada agama, tetapi
sebenarnya di hatinya tidak setia atau suka menyatkan sesuatu yang tidak sesuai
dengan perbuatannya (bermuka dua). Dalam pepatah orang tersebut disebut “lain
di mulut lain di hati.” Maksudnya : antara kata dan perbuatannya tidak sesuai.
Dalam pengertian akidah, munafik berarti menyembunyikan kekafiran
dalam hatinya dan menampakkan keimanan dalam lidahnya.
Ketika ia bertemu dengan orang-orang yang beriman, ia akan mengatakan
“Aku orang beriman.” Tetapi ketika bertemu dengan orang-orang sekelompoknya,
ia pun akan mengatakan “Aku termasuk kelompokmu.” Ia mengucapkan iman
hanya sebatas lidahnya tidak sampai ke dalam hatinya. Ia pun tidak melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai orang yang beriman. Apa yang ia lakukan selalu
bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Sebagaimana firman Allah QS. Al_Baqoroh ayat 14:
Artinya : “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman mereka
mengatakan, “Kami telah beriman.” Dan apabila mereka kembali
kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan “Sesungguhnya
kami sependirian dengan kamu kami hanyalah berolok-olok.” (QS.
Al-Baqoroh : 14)
Artinya :
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi
mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah, 2 :
10)
Artinya:
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. A-Qasas, 28:77)
7. Cara Menghindarinya
1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT
2. Menyadari bahwa sifat munafik termasuk perbuatan yang tercela
3. Menyadari bahwa sifat munafik dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.