1. Pengertian Dendam
Dendam adalah keinginan keras untuk membalas kejahatan seseorang. Kita
diperintahkan untuk menjadi orang yang pemaaf atas segala tindak kejahatan
yang menimpa kita. Allah berfirman:
Artinya :
“….dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu
tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur, 24:22)
Sifat suka memaafkan kesalahan orang lain juga salah satu ciri takwa. Allah
berfirman:
Artinya :
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf
serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (Q.S. Al-A’raf, 7:199)
Artinya :
“Ya Allah, berikanlah petunjuk atas kaumku, karena sesungguhnya mereka
itu belum mengetahui.”
3. Setiap kali Rasulullah SAW melewati sebuah gang kecil dekat masjid, beliau
selalu disambut dengan ludahan seorang laki-laki kafir. Anehnya Rasulullah
menyambut ludahan itu tidak dengan marah, tetapi dengan senyum.
Pada suatu ketika, rasul melewati gang kecil itu, tetapi tidak ditemukan laki-
laki yang suka meludahinya. Rasul kemudian bertanya kepada tetangga rumah
dekat gang itu. Beliau mendapat jawaban bahwa laki-laki peludah itu sedang
sakit. Rasul pun bertanya letak rumahnya. Setelah mendapatkan jawaban
lengkap, Rasul pulang.
Sesampainya di rumah, Rasul meminta kepada istrinya untuk
membungkuskan makanan yang bisa dibawa. Rasul pun menuju ke rumah
laki-laki peludah itu. Di rumahnya laki-laki itu sedang merintih kesakitan,
tanpa ada yang menemani.
Di rumah laki-laki itu, Rasululla minta izin untuk masuk. Beliau menyerahkan
bingkisan dan menanyakan sakitnya. Setelah mendapat jawaban dari laki-laki
itu, Rasulullah mendoakan kesembuhan penyakitnya.
Laki-laki yang sedang sakit itu, merasa heran karena orang yang selama ini
selalu diludahinya ternyata paling dulu menengoknya ketika ia sakit.
Sementara Abu Jahal yang selalu dibelanya, malah tidak peduli terhadapnya
dan membiarkan ia sakit.
Karena kebaikan Rasul, ia begitu tersentuh hatinya. Pada saat itu pula, ia
membaca dua kalimat syahadat di hadapan Rasulullah dan sah menjadi
muslim.
Betapa mulia akhlak Rasulullah, sehingga walaupun banyak kesempatan,
Rasulullah tidak membalas dendam kepada yang telah menyakitinya.
Karena itu, Rasulullah SAW berpesan agar kita mampu menahan diri dari
amarah. Karena manusia seperti itulah sesungguhnya orang yang kuat, seperti
tercantum dalam hadis Nabi:
Artinya :
“Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ‘Bukan
orang yang kuat orang yang menang (hebat) pukulannya. Sesungguhnya
orang yang kuat adalah orang yang mampu mengekang nafsunya ketika
marah (dengan tidak punya dendam).’” (HR. Al-Bukhari-Muslim)