Anda di halaman 1dari 85

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA


GURU SMA YANG OBESITAS SENTRAL DI KOTA
PALEMBANG TAHUN 2020

SHELLA APRILIA
PO7134017076

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PALEMBANG TAHUN 2020
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA


GURU SMA YANG OBESITAS SENTRAL DI KOTA
PALEMBANG TAHUN 2020

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Ahli Madya Kesehatan

SHELLA APRILIA
PO7134017076

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PALEMBANG TAHUN 2020

ii
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : SHELLA APRILIA

NIM : PO7134017076

Tanda Tangan :

Tanggal : Agustus 2020

v
Agustus 2020

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Khoirunnas anfa’uhum linnas”


Artinya : Sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
(HR. Ahmad dan Thabrani)

Dengan Izin Allah SWT Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan untuk :

1. Orang tua ku tercinta, ayahku Bambang dan ibuku Erni Erfianti yang telah
mendidikku penuh dengan kelemah lembutan.
2. Adikku tersayang Vania Audina, Aisyah Rini dan Muhammad Azka
Alhafiz yang telah mewarnai hari-hariku, serta keluarga besarku yang
telah memberikan dukungan kepadaku.
3. Guru-guru SMAN 10 Palembang yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian serta Pembimbing lapangan ibu Desma dan ibu
Endang, serta teman penelitianku Regina.
4. Orang baik yang selalu jadi pengingat (Zaenal, Ayum, Riski, Ummah-ku
Ratih, Eyang-ku Dhania, kak yudha, kak jum, Rika, Afifah, Radhia)
semoga selalu diistiqomahkan dalam kebaikan.
5. Kelompok liqo-ku halaqah cinta dan sahabatku Sohib Hatta Jannah
(Muftia, Alfina, Yuni, Simay, Ningsih, Shinta, Revi) semoga kita
bersahabat di dunia dan bertetangga di surga-Nya, aamiin.
6. Kader LDK-Mizan dan MPM Poltekkes Palembang yang telah memberi
banyak pengalaman serta ilmu ilmu yang bermanfaat.
7. Antigen squad kak Nabilah, dek Dede, dek Salsa dan dek mei yang telah
memberikan dukungan selama proses perkuliahan ini.
8. Teman seperjuangan TLM’17.

vii
GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA GURU
SMA YANG OBESITAS SENTRAL DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2020

Shella*, Ardiya
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang,
Jl. Sukabangun I, No. 1159, Sukarami,
Palembang, Sumatera selatan
Email : Shellaaprilia240@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Obesitas sentral merupakan penumpukan lemak yang


berlebihan di daerah abdomen. Kadar lemak yang berlebih didalam tubuh dapat
menyebabkan terjadinya resistensi insulin, sementara itu resistensi insulin dapat
mengakibatkan toleransi glukosa terganggu (TGT) yang akhirnya dapat
berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Tujuan penelitian :
penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru
SMA obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020 berdasarkan jenis kelamin,
umur, tingkat stres, dan aktivitas fisik. Metode penelitian : Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi penelitiannya adalah guru SMAN 10 yang obesitas sentral. Responden
penelitian berjumlah 30 orang yang dipilih berdasarkan kriteria khusus yang telah
ditentukan. Pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu menggunakan metode
glucose oxidase/peroxidase. Hasil Penelitian : Hasil diperoleh rata-rata kadar
glukosa darah sewaktu 119 mg/dl. Berdasarkan jenis kelamin rata-rata kadar
glukosa pada laki-laki 118 mg/dl, perempuan 119 mg/dl. Berdasarkan umur rata-
rata kadar glukosa pada umur yang berisiko (≥ 30 tahun) 121 mg/dl, umur tidak
berisiko (≤30 tahun) 97 mg/dl. Berdasarkan tingkat stres rata-rata kadar glukosa
yang tidak mengalami stres 85 mg/dl, stres ringan 105 mg/dl, stres sedang 135
mg/dl, dan stres berat 182 mg/dl. Berdasarkan aktivitas fisik rata-rata kadar
glukosa pada aktivitas fisik sedang 157 mg/dl, aktivitas fisik berat 90 mg/dl.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil glukosa tersebut kadar glukosa berada dalam
rentang tinggi. Untuk menghindari berbagai penyakit disarankan untuk
mengontrol selalu kadar glukosa.

Kata Kunci : Glukosa, Obesitas sentral, Guru

viii
OVERVIEW OF GLUCOSE LEVELS WHICH HIGH OBESITY’S
TEACHERS OF HIGH SCHOOL IN PALEMBANG 2020

Shella*, Ardiya
Department Of Medical Laboratory Technology Health Polytechnic Palembang,
Suka Bangun I Street, No. 1159, Sukarami,
Palembang, South Sumatera
Email : Shellaaprilia240@gmail.com

ABSTRACT

Background : Central obesity is the accumulation of excess fat in the abdominal


area. Excess fat levels in the body can lead to insulin resistance, which can lead
to impaired glucose tolerance (TGT) and can develop into type 2 diabetes mellitus
(DMT2). The purpose of this study : This study purposed to determine the
description of blood glucose levels in the central obesity teachers of senior high
school in Palembang 2020 based on gender, age, stress levels, and physical
activity. Research Methods : The type of research is descriptive research with the
cross-sectional approach. The population of this study are 30 Obese teachers
from Senior High School (SMA) 10 Palembang selected by specific criteria, and
the blood glucose test uses the glucose oxidase/peroxidase method. Results : The
average blood glucose level is 119 mg/dl. Based on gender, the average glucose
level in men is 118 mg/dl; women are 119 mg/dl. Based on the average age of
glucose levels at-risk age (≥30 years) 121 mg/dl, age not at risk (≤ 30 years) 97
mg/dl. Based on the average stress levels of glucose levels that do not experience
stress 85 mg/dl, mild stress 105 mg/dl, moderate stress 135 mg/dl, and severe
stress 182 mg/dl. Based on the physical activity, the average glucose levels in
moderate physical activity is 157 mg/dl, and substantial physical activity is 90
mg/dl. Conclusion : The blood glucose levels are still in a high range, so people
in the high range of blood glucose level should control their blood glucose level to
avoid various diseases.

Keywords : Glucose, Central Obesity, Teacher

ix
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Guru
SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020” yang merupakan
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Perkuliahan Ahli Madya Kesehatan di
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu maupun mendoakan penulis dalam menyelesaikan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, khususnya untuk :
1. Muhammad Taswin, S.Si., APT., MM., M.Kes selaku Direktur politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.
2. Nurhayati, S.Pd., SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusa Analis Kesehatan
Poltiteknik Kesehatan Politeknik Kesehatan Palembang.
3. Ardiya Garini, SKM., M.Kes selaku pembimbing I yang telah memberi
banyak bantuan bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan
Karya Tulis Ilmiah.
4. Herry Hermansyah, SKM., M.Kes selaku pembimbing II yang telah
memberi banyak bantuan bimbingan dan pengarahan selama proses
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Anton Syailendra, S.Pd., M.Biomed selaku pembimbing akademik yang
telah memberi banyak bantuan bimbingan dan pengarahan selama tiga
tahun ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Jurusan Analis Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Palembang yang telah mendidik dan
membimbing selama proses perkuliahan.
7. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral.

x
Pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dalam penulisan Karya Tulis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah
ini agar lebih baik di masa mendatang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Palembang, Mei 2020

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................................... 5
2. Tujuan khusus ................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
1. Manfaat Teoritis ................................................................................ 6
2. Manfaat Praktik ................................................................................. 6
F. Keaslian Penelitian ................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8


A. Telaah Pustaka .......................................................................................... 8
1. Glukosa Darah .................................................................................. 8
2. Metabolisme Glukosa Darah ............................................................. 8
3. Fungsi Glukosa Darah ....................................................................... 9
4. Gangguan Metabolisme Glukosa ...................................................... 9
5. Guru .................................................................................................. 10
6. Obesitas Sentral ................................................................................ 10
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Glukosa ......................... 11
8. Jenis dan Metode Pemeriksaan ......................................................... 13
B. Landasan Teori ......................................................................................... 14
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 17


A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................... 17
B. Populasi dan Sampel penelitian ............................................................... 17
xii
C. Teknik Sampling ...................................................................................... 17
D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................................... 18
E. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 18
F. Variabel Penelitian ................................................................................... 18
G. Definisi Operasional ................................................................................ 19
H. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20
I. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian ............................................. 20
J. Prosedur Penelitian .................................................................................. 21
K. Manajemen Data ...................................................................................... 22
L. Etika Penelitian ........................................................................................ 23
M. Kelemahan Penelitian .............................................................................. 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 24


A. Hasil ......................................................................................................... 24
B. Pembahasan .............................................................................................. 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 35


A. Kesimpulan .............................................................................................. 35
B. Saran ........................................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37


LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Kerangka Teori .............................................................................. 14
Gambar 2. Kerangka Konsep ......................................................................... 15
Gambar 3. Prosedur Penelitian ....................................................................... 21

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Keaslian Penelitian ........................................................................... 7
Tabel 2. Nilai Ideal Rasio Lingkar Pinggang Panggul .................................... 11
Tabel 3. Definisi Operasional ......................................................................... 19
Tabel 4. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada
Guru SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 .. 24
Tabel 5. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada
Guru SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................... 25
Tabel 6. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada
Guru SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Umur ............................................................................ 26
Tabel 7. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada
Guru SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Tingkat Stres ................................................................ 27
Tabel 8. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada
Guru SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Aktivitas Fisik ............................................................... 28

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Agenda Bimbingan penyusunan KTI


Lampiran 2. Izin Penelitian
Lampiran 3. Informed Consent
Lampiran 4. Kuesioner tingkat stres
Lampiran 5. Kuesioner aktivitas fisik
Lampiran 6. Prosedur pengambilan darah
Lampiran 7. Prosedur pemisahan serum
Lampiran 8. Prosedur pemeriksaan glukosa darah
Lampiran 9. Sertifikat etik
Lampiran 10. Analisis data
Lampiran 11. Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 12. Hasil Penelitian
Lampiran 13. Dokumentasi
Lampiran 14. Undangan UAP
Lampiran 15. Profil Penulis

xvi
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obesitas sentral (tipe android atau viseral) adalah suatu keadaan dimana

terjadi penimbunan lemak yang berlebihan pada daerah abdomen (Sofa, 2018;

Liberty, 2016; Tumaluntung dan Ticoalu, 2015).

World Health Organization (WHO) tahun 2013 menyatakan bahwa kematian

di dunia yang disebabkan obesitas sebanyak 3,4 juta pada orang dewasa setiap

tahunnya. Dilaporkan 44% kematian terjadi akibat diabetes, 23% dari penyakit

jantung iskemik dan 7%–41% adalah akibat kanker.

WHO (2015) menyatakan bahwa pada tahun 2014 sudah lebih dari 1,9 miliar

orang dewasa di atas usia 18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas

(Puspitasari, 2018; Bruno, 2019).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 melaporkan

26,6% penduduk ≥15 tahun mengalami obesitas sentral. Berdasarkan

RISKESDAS tahun 2018 prevalensi obesitas sentral penduduk ≥15 tahun

meningkat menjadi 31,0%. Prevalensi obesitas sentral tahun 2018 pada laki-laki

(15,7%) dan pada perempuan (46,7%). Prevalensi obesitas sentral diperkotaan

lebih tinggi dibandingkan dengan dipedesaan yaitu (35,1%) diperkotaan dan

(25,9%) dipedesaan. Proporsi obesitas sentral di Sumatera Selatan sebesar 27,1%

(Puspitasari, 2018; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).

1
2

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui obesitas

antara lain yaitu indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar

pinggang panggul (RLPP), dan presentase lemak tubuh. Pengukuran RLPP lebih

sensitif untuk mendeteksi lemak dalam tubuh terutama pada bagian abdomen.

karakteristik obesitas abdominal atau obesitas sentral, merupakan faktor risiko

yang paling kuat terhadap prediktor diabetes melitus tipe II atau DM tipe II

dibandingkan dengan IMT, karena lingkar pinggang berkorelasi dengan massa

lemak abdominal (Lanywati, 2001).

Obesitas sentral dapat diukur menggunakan metode rasio lingkar pinggang

panggul (RLPP). Batasan status seseorang dinyatakan obesitas sentral untuk laki-

laki adalah jika RLPP ≥0,90 dan perempuan RLPP ≥0,85. Obesitas sentral

merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit-penyakit degeneratif, seperti

DM Tipe II, dislipidemia, penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker dan

sindrom metabolik (Puspitasari, 2018).

Data WHO menunjukkan bahwa prevalensi DM pada populasi dewasa di

seluruh dunia diperkirakan akan mengalami kenaikan dari 135 juta pada tahun

1995 menjadi 300 juta pada tahun 2025. Peningkatan prevalensi kelebihan berat

badan dan obesitas berkaitan dengan peningkatan yang tajam pada insiden DM

tipe II. Peningkatan yang signifikan terjadi di negara berkembang (Septyaningrum

dan Santi, 2014).

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan perubahan terhadap sel-sel tubuh

sehingga sel-sel tubuh resisten terhadap hormon insulin, ketika seseorang

mengalami resistensi terhadap hormon insulin maka glukosa darah tidak dapat
3

diambil oleh sel-sel secara sempurna, hal inilah yang dapat menyebabkan kadar

glukosa darah meningkat. Obesitas meningkatkan pengeluaran asam lemak bebas

(free fatty acid) di darah. Asam lemak bebas yang terlepas oleh endotel

lipoprotein lipase meningkatkan trigliserida serum dan elevasi lipoprotein β

sehingga menyebabkan lipolisis yang akan mengakibatkan terjadinya disfungsi

reseptor insulin (Ali et al., 2018).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian obesitas yaitu tingkat

pendidikan, pekerjaan, asupan makanan, stres, aktivitas fisik, genetik, jenis

kelamin dan usia (Sofa, 2018).

Hasil penelitian Septyaningrum (2014) menunjukkan ada hubungan yang

signifikan antara indeks massa tubuh, lingkar perut dan rasio lingkar pinggang

panggul dengan kadar glukosa darah, tetapi Lingkar perut mempunyai hubungan

yang paling kuat dengan kadar glukosa darah.

Menurut penelitian sebelumnya tentang gambaran glukosa darah pada remaja

obesitas di Minahasa menyatakan 7,4% siswa mengalami hiperglikemia dan

semuanya dialami oleh siswa perempuan (Umar et al., 2013).

Menurut penelitian Wiwi Yuliasih menyatakan bahwa Prevalensi DM tipe 2

pada pasien yang mengalami obesitas abdominal hasilnya tinggi pada usia ≥40

tahun (55,8%) dan memiliki riwayat keluarga DM (69%).

Menurut penelitian Latour Bruno (2019) menyatakan semakin tinggi obesitas

sentral maka status kesehatan orang tersebut akan semakin menurun. Obesitas

sentral memiliki pengaruh sebesar 11,6% terhadap status kesehatan.


4

Menurut penelitian, kejadian obesitas abdominal dipengaruhi usia dan stres,

semakin tinggi usia dan tingkat stres maka akan semakin tinggi kejadian obesitas

abdominal. Saat stres hipotalamus akan merangsang kelenjar pituitaris untuk

memproduksi hormon kortisol, hormon kortisol yang meningkat akan

menyebabkan terjadinya resistensi insulin, sekresi hormon kortisol akan

menstimulasi otak untuk meningkatkan nafsu makan (Nurrahmawati dan

Fatmaningrum, 2018).

Menurut penelitian Auliya (2016) sebanyak 16% responden dengan aktivitas

fisik ringan didapatkan interpretasi diabetes pada glukosa darah puasa sedangkan

aktivitas berat hanya 8% dan aktivitas sedang 4%.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018)

Sumatera Selatan termasuk provinsi yang cukup banyak menderita obesitas sentral

yaitu 27,1%, dan banyak terjadi mulai dari usia ≥15 tahun hal ini akan meningkat

seiring bertambahnya usia.

Herviani (2004) dalam Julianna Wati (2011) menyatakan bahwa pekerjaan

yang paling tinggi berpotensi obesitas adalah Pegawai Negeri Sipil/PNS (27,3%),

PNS paling banyak terdapat pada guru SMA negeri, berdasarkan data pokok

pendidikan dasar dan menengah kota Palembang tahun 2019/2020 jumlah guru

paling banyak terdapat di Kecamatan Ilir Barat I.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang

“Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru SMA yang Obesitas

Sentral di Kota Palembang Tahun 2020”.


5

B. Rumusan Masalah

Diketahuinya gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang

obesitas sentral di kota Palembang tahun 2020.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Diketahuinya gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang

obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020.

2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya distribusi statistik deskriptif glukosa darah sewaktu pada

guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020.

b. Diketahuinya distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah sewaktu

pada guru SMA obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020

berdasarkan jenis kelamin.

c. Diketahuinya distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah sewaktu

pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020

berdasarkan kelompok umur.

d. Diketahuinya distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah sewaktu

pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020

berdasarkan tingkat stres.

e. Diketahuinya distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah sewaktu

pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020

berdasarkan aktivitas fisik.


6

D. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup bidang kimia klinik yang bertujuan untuk mengetahui

gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di

kota Palembang tahun 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan februari sampai bulan

mei Tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA negeri 10 yang

obesitas sentral di Kecamatan Ilir Barat I kota Palembang tahun 2020. Teknik

pengambilan sampel yaitu dengan cara total sampling. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang menderita obesitas sentral sebanyak

30 guru.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Sebagai sarana penerapan ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah di

Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Analis Kesehatan, serta menambah

wawasan dan keterampilan analis terhadap pemeriksaan glukosa darah sewaktu.

2. Manfaat praktik

Untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang

kadar glukosa darah sewaktu pada guru-guru yang obesitas sentral di Kota

Palembang Tahun 2020.


7

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1. Keaslian Penelitan

Peneliti Judul Metode Variabel Analisa Simpulan


Penelitian Penelitian penelitian Penelitian Penelitian
Nenny Lingkar perut Penelitian ini Karakteristik Univariat, Ada hubungan
septianingru mempunyai merupakan responden, Bivariat positif yang
m, Santi hubungan paling penelitian indeks massa signifikan antara
Martini kuat dengan observasional tubuh, lingkar indeks massa
(2014) kadar glukosa analitik dengan perut, rasio tubuh, lingkar
darah desain cross lingkar pinggang perut dan rasio
sectional panggul, dan lingkar pinggang
kadar guka darah panggul dengan
puasa. kadar glukosa
darah
Fitria Gambaran Penelitian ini Usia, kadar Univariat, Sebanyak 4 siswa
Anggela glukosa darah dengan Glukosa Darah Bivariat dari total 54
Umar, pada remaja obes rancangan Puasa, Lingkar siswa yang
Widdhi di Minahasa cross sectional Pinggang. mengalami
Bodhi, deskriptif peningkatan nilai
Billi. J. GDP diatas batas
Kepel (2013) normal (hipergli-
kemia) dan
dialami
pada siswi
perempuan.
Wiwi Obesitas Penelitian ini Usia, kadar Univariat, terdapat
Yuliasih abdominal dengan Glukosa darah Bivariat hubungan yang
(2009) sebagai faktor rancangan puasa, Kadar bermakan antara
resiko cross sectional Glukosa Darah obesitas
peningkatan Puasa 2 jam abdominal
kadar glukosa Postprandial, dengan
darah lingkar pinggang, peningkatan
laki-laki, wanita. kadar glukosa
darah puasa dan
glukosa darah
puasa 2 jam
postpandrial.
Fitria Hubungan usia, Penelitian ini Usia, Stress, Univariat, Usia dan stress
Nurrahmawat stress dan asupan dengan asupan energi, Bivariat memiliki
i, Widati gizi makro, rancangan asupan karbo, hubungan yang
Fatma dengan kejadian cross sectional asupan protein, signifikan dengan
Ningrum obesitas dengan asupan lemak, kejadian obesitas
(2018) abdominal pada pendekatan asupan serat abdominal
ibu rumah tangga multi stage dibandingkan
di kelurahan random asupan energi,
sidotopo, sampling karbohidrat,
Surabaya protein, lemak,
dan serat.
Suhartini Gambaran kadar Penelitian ini Usia, jenis Univariat, Dari 37
(2017) glukosa darah dengan kelamin, riwayat Bivariat responden
sewaktu pada rancangan menderita obesitas yang
guru SD yang cross sectional diabetes melitus memiliki kadar
obesitas di glukosa darah
kecamatan sewaktu tinggi
Tanjung Raja sebanyak 21
Kabupaten Ogan orang (56,8%)
Ilir Sumatera dan normal
Selatan Tahun sebanyak 16
2017 orang (43,2%).
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengertian Glukosa Darah

Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting di dalam tubuh yang

digunakan sebagai sumber energi, sedangkan glukosa darah adalah istilah yang

menunjukkan tingkat kadar glukosa didalam darah. Konsentrasi glukosa darah di

atur dalam tubuh. Umumnya kadar glukosa darah bertahan pada batas tertentu

sepanjang hari yaitu 70-105 mg/dl, glukosa darah biasanya akan meningkat

setelah makan (Ali et al., 2018).

2. Metabolisme Glukosa Darah

Glukosa adalah pusat dari semua metabolisme. Glukosa adalah prekursor

untuk mensintesis berbagai macam glukosa yang diperlukan untuk pembentukan

senyawa seperti fruktosa, antigen permukaan sel, dan nukleotida. Glukosa dapat

diubah menjadi lemak (termasuk asam lemak, kolesterol, dan hormon steroid)

asam amino serta asam nukleat. Monosakarida diserap dari usus masuk kedalam

darah kemudian berpindah kejaringan tempat zat tersebut akan di metabolisme.

Setelah di bawa ke sel, glukosa akan mengalami fosforilasi oleh suatu

heksokinase menjadi glukosa 6-fosfat kemudian dapat masuk ke sejumlah jalur

metabolik. Kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) dicegah oleh

perubahan glukosa menjadi glikogen dan perubahan glukosa menjadi

triasilgliserol pada jaringan adiposa atau jaringan lemak (Ticoalu et al., 2011).

8
9

3. Fungsi Glukosa Darah

Glukosa darah merupakan karbohidrat yang digunakan sebagai sumber

tenaga. Glukosa dapat diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat,

glukosa berperan sebagai molekul utama bagi pembentukan energi tubuh, kerja

otak dan sel darah merah (Subiyono et al., 2016).

4. Gangguan Metabolisme Glukosa

a. Hiperglikemia

Hiperglikemia merupakan peningkatan kadar glukosa darah. Glukosa di

dalam darah yang menumpuk disebabkan karena glukosa gagal masuk ke dalam

sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormon yang membantu masuknya glukosa

darah yaitu hormon insulin jumlahnya kurang. Jika hal tersebut terjadi terus

menerus dalam kurun waktu menahun maka akan mengakibatkan terjadinya

diabetes melitus. Hiperglikemia kronik merupakan sindroma khas yang terjadi

pada penyakit diabetes melitus (Nisiin, 2010).

b. Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya

gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak dan

juga protein di dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan oleh

kurangnya produksi hormon insulin yang diperlukan dalam proses pengubahan

glukosa menjadi energi serta sintesis lemak di dalam tubuh. Kondisi tersebut

menyebabkan terjadinya hiperglikemia yaitu meningkatnya kadar glukosa darah

di dalam darah yang berlebihan (Lanywati, 2001).

Berdasarkan etiologi diabetes melitus dibedakan menjadi 4, yaitu :


10

1) Diabetes melitus tipe I atau disebut IDDM (Insulin Dependent Diabetes

Melitus).

2) Diabetes melitus tipe II atau disebut NIDDM (Non Insulin Dependent

Diabetes Melitus).

3) DM tipe lain yang disebabkan oleh banyak faktor.

4) DM gestasional (GDM) atau diabetes melitus dengan kehamilan (Fitria,

2019).

5. Guru

Guru adalah orang yang berinteraksi langsung saat pembelajaran serta guru

pula yang membuat perencanaan sampai evaluasi kegiatan belajar mengajar. Guru

merupakan faktor penting yang menentukan pendidikan terhadap generasi

penerus, di tangan guru inilah mutu dan kepribadian peserta didik dibentuk.

Karena hal ini guru perlu berkompeten, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi.

Seiring era globalisasi yang kurikulumnya berubah membuat banyak guru harus

pandai menggunakan alat-alat elektronik dan perubahan kurikulum yang terus

diperbarui harus menuntut guru pandai dalam banyak bidang, hal tersebut dapat

mendorong terjadinya peningkatan stres pada guru (Shabir, 2009).

Penelitian Justitia (2012) dalam Suhartin (2017) pada guru-guru sekolah

menengah pertama di Medan yang obesitas dari 51 sampel didapatkan hasil yang

mengalami peningkatan glukosa darah sebanyak 21 orang.

6. Obesitas Sentral

Obesitas berasal dari bahasa latin obesuss atau obedere yang artinya “gemuk”

atau “kegemukan”. Obesitas sentral atau obesitas berdasarkan lingkar pinggang


11

adalah keadaan di mana kelebihan lemak pada bagian abdomen atau perut.

Lingkar pinggang digunakan sebagai indikator yang digunakan untuk menentukan

obesitas yang di ukur menggukan pita meteran non elastis dengan ketelitia 1 mm

(Susetyowati et al., 2019).

Berdasarkan data WHO (2014) terdapat 1,6 miliar orang dewasa memiliki

berat badan berlebih (overweight) dan sebanyak 400 juta diantaranya mengalami

obesitas atau kegemukan. Epidemi obesitas yang meningkat mencerminkan

adanya perubahan terhadap pola perilaku masyarakat dalam beberapa dekade

terakhir.

Penentuan obesitas sentral yang lebih akurat menggunakan RLPP,

pengukuran RLPP dilakukan dengan mengukur bagian pinggang pada lingkar

terkecil, biasanya tepat di atas pusar dan mengukur bagian panggul pada lingkar

terbesar mengikari pantat (Oliver, 2013).

lingkar pinggang
Rumus menghitung RLPP adalah : lingkar panggul

Tabel 2. Nilai Ideal Rasio Lingkar Pinggang Panggul (WHO,2008)

Jenis Kelamin Ukuran RLPP Ideal


Laki-laki ≤ 0,90

Perempuan ≤ 0,85

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Glukosa Darah

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah pada obesitas

antara lain jenis kelamin, umur, stres dan aktivitas fisik.


12

a. Jenis Kelamin

Menurut penelitian sebelumnya obesitas sentral banyak terdapat pada

perempuan karena secara fisik perempuan memiliki syndrome siklus bulanan

(Premenstrualsyndrome), sehingga membuat distribusi lemak tubuh menjadi

mudah terakumulasi akibat proses hormonal tersebut dapat menyebabkan

perempuan lebih beresiko menderita DM tipe 2 (Suhartini, 2017).

Prevalensi nasional obesitas sentral berdasarkan data RISKESDAS tahun

2018 menunjukkan bahwa obesitas sentral lebih tinggi terjadi pada perempuan

(46,7%) dari pada laki-laki (15,7%).

b. Umur

Pada umur ≥ 30 tahun kadar glukosa darah akan meningkat karena perubahan

anatomi fisiologi, biokimia (Nurrahmawati et al., 2018).

Penelitian Tisna (2008) dalam Suhartini (2017:14) dari 173 responden

didapatkan prevalensi obesitas sentral sebesar 49,7%, dimana 55,8% berumur 40-

50 tahun.

c. Tingkat Stres
Stres, baik stres fisik maupun stres neurogik akan merangsang pelepasan

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) dari kelenjar hipofisis anterior.

Kemudian ACTH akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon

adreniokorticoid yaitu kortisol. Hormon kortisol inilah yang akan menyebabkan

peningkatan kadar glukosa dalam darah yang dapat menyebabkan terjadinya

resistensi insulin, sekresi hormon kortisol akan menstimulasi otak untuk

meningkatkan nafsu makan (Ali et al., 2018).


13

d. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik akan membakar energi yang masuk ke dalam tubuh sehingga

jika asupan kalori di dalam tubuh berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas

fisik yang seimbang akan menyebabkan tubuh mengalami kegemukan.

Banyak beristirahat atau jarang bergerak akan menyebabkan penurunan

sensitivitas sel pada insulin hal ini menyebabkan glukosa dalam darah tidak

banyak dapat diserap oleh tubuh yang menyebabkan kadar glukosa darah

meningkat (Widiantini dan Tafal, 2014).

8. Jenis dan Metode Pemeriksaan

a. Jenis Pemeriksaan

Jenis pemeriksaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tes glukosa darah

sewaktu (Blood Sugar Sometime). Glukosa darah sewaktu adalah hasil

pengukuran kadar glukosa darah kapan saja tanpa melakukan persiapan puasa

terlebih dahulu.

b. Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan glukosa darah pada penelitian ini yaitu metode Glucose

Peroxidase/Oxidase (GOD-PAP). metode ini menggunakan alat spektofotometer

biosystem BTS-350, sampel yang digunakan yaitu serum. Metode ini banyak

digunakan di laboratorium karena ketelitiannya lebih tinggi sehingga didapatkan

hasil yang lebih akurat. Prinsip pemeriksaan ini ialah glukosa dalam sampel

melalui reaksi ganda yang dijelaskan dibawah ini, komplek warna yang dapat

diukur pada spektrofotometer.

Glucose + ½ O2 + H2O glucose oxidas gluconate + H2O2


14

2 H2O + 4-aminoantipyrine + phenol peroxidase Quinoneimine + 4 H2O.

(Glucose Glucose Oxidase / Peroxidase, Biosystem, 2018)

B. Landasan Teori

1. Kerangka teori

Penyakit yang
mempengaruhi
1. Diabetes
melitus

Obesitas Sentral Kadar glukosa darah


meningkat

Faktor yang Kompensasi insulin


mempengaruhi meningkat
1. Jenis kelamin (Hiperinsulinemia)
2. Umur
3. Tingkat stres
4. Aktivitas fisik
Resistensi insulin

Sehingga glukosa dalam


darah tidak masuk ke
dalam sel

Bagan 1. Kerangka Teori


15

2. Kerangka Konsep

Jenis kelamin

Umur Kadar glukosa darah


sewaktu pada guru
Tingkat stres yang obesitas sentral

Aktivitas fisik

Bagan 2. Kerangka Konsep

C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah

sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun

2020?

2. Bagaimana gambaran distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah

sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020

berdasarkan jenis kelamin?

3. Bagaimana gambaran distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah

sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang tahun 2020

berdasarkan kelompok umur?

4. Bagaimana gambaran distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah

sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di kota Palembang tahun 2020

berdasarkan tingkat stres?


16

5. Bagaimana gambaran distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah

sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di kota Palembang tahun 2020

berdasarkan aktivitas fisik?


BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross

sectional, pengukuran variabel dependen dan independen dilakukan dan di ukur

pada waktu bersamaan untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah sewaktu

pada guru SMA yang obesitas sentral di SMA negeri Kecamatan Ilir Barat I Kota

Palembang tahun 2020.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMAN 10 Kota Palembang

yang obesitas sentral di Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang tahun 2020.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru yang obesitas

sentral di SMAN 10 Kota Palembang tahun 2020 yang dihitung dengan rumus

Arikunto (2012) jika subjeknya kurang dari 100 orang diambil semuanya, jika

subjek 100 atau lebih diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, pada penelitian ini

didapatkan sampel obesitas sentral sebanyak 30 orang.

C. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total

sampling yaitu pengambilan sampel yang sama dengan jumlah populasi yang ada

(Arikunto, 2012).

17
18

D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

1. Kriteria Inkulusi

a. Subjek bersedia diambil darahnya

b. Guru yang sehat jasmani, rohani serta tidak sedang berpuasa

c. Bersedia diwawancarai dan mengisi kuesioner

2. Kriteria Eksklusi
a. Penderita diabetes melitus

b. Subjek tidak bersedia diambil darahnya

E. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari-Mei 2020.

2. Tempat penelitian

Pengambilan sampel akan dilakukan di SMA negeri yang berada di

Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang dan lokasi analisa sampel akan dilakukan

di kampus Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Kadar glukosa darah sewaktu pada guru yang obesitas sentral.

2. Variabel Independen
a. Jenis kelamin

b. Umur

c. Tingkat stres

d. Aktivitas fisik
19

G. Definisi Operasional

Tabel 3. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Kadar Kadar glukosa Automatic Spektrofoto Mg/dl Rasio


Glukosa sewaktu dalam meter
Darah darah tanpa Biosystem
Sewaktu melakukan puasa BTS-350
yang dinyatakan
dalam mg/dl
(Glucose Glucose
Oxidase / Peroxidase,
Biosystem, 2018) .
Jenis Keadaan biologis yang Visual Checklist 1. Laki-laki Nominal
Kelamin membedakan laki- laki 2. perempuan
dan perempuan
(Susilowati, 2017).
Umur Umur terhitung sejak Wawancara Kuesioner 1. Berisiko Ordinal
lahir hingga ulang tahun 2. Tidak
terakhir, Umur ≥30 berisiko
tahun berisiko dan ≤30
tahun tidak berisiko
(Nurrahmawati, 2018)

Tingkat Stres adalah gangguan Wawancara Kuesioner 1. Tidak ada Ordinal


Stres pada tubuh dan pikiran stres
yang disebabkan oleh 2. Stres ringan
perubahan dan tuntutan 3. Stres sedang
kehidupan, yang 4. Stres berat
dipengaruhi oleh 5. Stres sangat
lingkungan maupun berat
individu tersebut
1. Skor < 14 tidak ada
stres
2. Skor 14-20 stres
ringan
3. Skor 21-27 stres
sedang
4. Skor 28-41 stres
berat
5. Skor 42-56 stres
sangat berat
(Eunike, 2012)
Aktivitas Setiap gerakan tubuh Wawancara Kuesioner 1. Ringan Ordinal
fisik yang dilakukan 2. Sedang
responden selama 3. Berat
seminggu terakhir
berdasarkan
perhitungan MET
menit/minggu. Ringan :
<600 METs-
min/minggu
Sedang : 600 – 1500
METs-min/minggu
Berat : >1500 METs-
min/minggu(Pranata,
2018).
20

H. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

primer yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dan diperoleh dari hasil

pemeriksaan laboratorium serta kuesioner baku yang telah di uji validitas dan

reliabilitasnya.

I. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Alat Ukur/Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner aktivitas fisik (IPAQ),

kuesioner tingkat stress (DASS) , spektrofotometer biosystem BTS-350, spuit 3

ml, tourniquet, tabung SST (Serum Separator Tube), cool box, safety box,

centrifuge, pipet mikro, yellow tip, blue tip, kapas, alkohol swab, plester

2. Bahan Penelitian

Bahan Pemeriksaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu serum.


21

J. Prosedur Penelitian

Masalah
Guru PNS

Survei
Pengukuran RLPP

Konsul

Tidak obesitas Obesitas


Proposal sentral sentral

Seminar Proposal
Pengisian informed
concent
Perbaikan
Pengisian kuesioner

Penelitian
Pengambilan sampel
darah vena
Pembahasan

Pemeriksaan sampel
Kesimpulan darah vena

Analisa Data

Bagan 3. Prosedur Penelitian


22

K. Manajemen Data

1. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul

2. Coding, yaitu kegiatan mengklasifikasikan data menurut kategori dan jenis

masing masing untuk memudahkan dalam pengolahan data maka setiap

kategori diberi kode

3. Scoring, yaitu setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan tahap

pemberian skor pada masing-masing sampel yang digunakan dalam bentuk

angka

4. Tabulating, yaitu untuk meringkas data yang diperlukan dalam bentuk tabel

yang telah disiapkan.

Data yang didapat dari penelitian akan dianalisa dengan analisa univariat dan

analisa bivariat menggunakan bantuan program komputer yaitu, Statistical

Package For Socil Science (SPSS).

1. Analisa Univariat

Tabel distribusi frekuensi yang menjelaskan variabel dependen , yaitu kadar

glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral dikota Palembang

tahun 2020.

2. Analisa Bivariat

Tabel distribusi statistik deskriptif yang menggambarkan penyajian data

untuk dua variabel yaitu distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah sewaktu

berdasarkan Jenis kelamin, distribusi statistik deskriptif kadar glukosa darah

sewaktu berdasarkan umur, distribusi statistik deskriptif berdasarkan tingkat stres,

distribusi statistik deskriptif berdasarkan aktivitas fisik.


23

L. Etika Penelitian

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengusulkan izin kaji etik “etical

cleatance” dari Poltekkes Kemenkes Palembanng.

2. Peneliti kemudian memberikan penjelasan mengenai maksud, tujuan,

manfaat, protocol penelitian dan efek samping yang mungkin terjadi kepada

responden. Selanjutnya dimintakan persetujuan (informed consent)

diikutsertakan tanpa ada konsekuensi apapun.

3. Seluruh data responden dijamin kerahasiaan oleh peneliti.

4. Untuk pengambilan data yang dibutuhkan oleh peneliti, responden tidak

dikenakan biaya.

M. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini memiliki kelemahan dikarenakan adanya keterbatasan pada

penulis, diantaranya adalah variabel yang digunakan pada penelitian ini belum

mewakili semua faktor-faktor yang mempengaruhi kadar glukosa darah sewaktu

pada guru yang obesitas sentral di Kota Palembang dan populasi penelitian yang

terbatas.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Setelah dilakukan pengambilan sampel pada guru SMA yang obesitas sentral

di kota palembang tahun 2020 maka didapatkan hasil dalm bentuk tabel analisis

sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

a. Distribusi Statistik Deskriftif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru

SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020

Analisis data terhadap gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru

SMA yang obesitas sentral di kota Palembang tahun 2020 diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4
Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru
SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Variabel N Mean Med SD Min Max 95%CI
Kadar Glukosa (mg/dl) 30 119 108 49 77 290 101-137

Berdasarkan tabel 4 diketahui dari 30 sampel yang dianalisis didapatkan rata-

rata kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di kota

Palembang tahun 2020 adalah 119 mg/dl dengan median 108 mg/dl, standar

deviasi 49 mg/dl, nilai terendah 77 mg/dl, dan nilai tertinggi 290 mg/dl. Pada

tingkat kepercayaan 95% kadar glukosa darah sewaktu berada pada interval 101-

137 mg/dl.

24
25

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat berfungsi untuk menggambarkan distribusi statistik deskriptif

antara variabel dependen berdasrkan variabel independen, yaitu kadar glukosa

darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas sentral di Kota Palembang

berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat stress dan aktivitas fisik.

a. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru

SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan

Jenis Kelamin

Analisa terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas

sentral di kota Palembang berdasarkan jenis kelamin diperoleh sebagai berikut :

Tabel 5
Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru
SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin N Mean Med SD Min Max 95%CI
Laki-laki 9 118 116 32 77 180 94-143
Perempuan 21 119 94 55 79 290 94-144

Berdasarkan tabel 5 diketahui dari 30 sampel yang di analisis didapatkan rata-

rata 9 responden laki-laki adalah 118 mg/dl dengan median 116 mg/dl dan standar

deviasi 32 mg/dl. Kadar glukosa darah sewaktu terendah adalah 77 mg/dl dan

tertinggi 180 mg/dl. Pada tingkat kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar

glukosa darah sewaktu berada pada interval 94-143 mg/dl. Sedangkan rata-rata 21

responden perempuan adalah 119 mg/dl dengan median 94 mg/dl dan standar

deviasi 55 mg/dl. Kadar glukosa darah sewaktu terendah adalah 79 mg/dl dan
26

tertinggi 290 mg/dl. Pada tingkat kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar

glukosa darah sewaktu berada pada interval 94-144 mg/dl.

b. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru

SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan

Umur

Analisa terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas

sentral di kota Palembang berdasarkan umur diperoleh sebagai berikut :

Tabel 6
Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru
SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Umur
Umur N Mean Med SD Min Max 95%CI
Beresiko 28 120 108 50 77 290 101-140
Tidak Beresiko 2 97 97 10 90 104 8-186

Berdasarkan tabel 6 diketahui dari 30 sampel yang di analisis didapatkan rata-

rata 28 responden beresiko (umur ≥ 30 tahun) adalah 120 mg/dl dengan median

108 mg/dl dan standar deviasi 50 mg/dl. Kadar glukosa darah sewaktu terendah

adalah 77 mg/dl dan tertinggi 290 mg/dl. Pada tingkat kepercayaan 95% diyakini

bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu berada pada interval 101-140 mg/dl.

Sedangkan rata-rata 2 responden tidak beresiko (umur ≤ 30 tahun) adalah 97

mg/dl dengan median 97 mg/dl dan standar deviasi 10 mg/dl. Kadar glukosa darah

sewaktu terendah adalah 90 mg/dl dan tertinggi 104 mg/dl. Pada tingkat

kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu berada

pada interval 8-186 mg/dl.


27

c. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru

SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan

Tingkat Stres

Analisa terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas

sentral di kota Palembang berdasarkan tingkat stres diperoleh sebagai berikut :

Tabel 7
Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru
SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Tingkat Stres
Tingkat stres N Mean Med SD Min Max 95%CI
Tidak Ada Stres 9 85 86 4 73 89 82-88
Stres Ringan 10 104 108 13 82 124 96-114
Stres Sedang 5 135 127 44 77 199 81-190
Stres Berat 6 182 163 66 123 290 113-250

Berdasarkan tabel 7 diketahui dari 30 sampel yang di analisis didapatkan rata-

rata 9 responden yang tidak ada stres (skor < 14) adalah 85 mg/dl dengan median

86 mg/dl dan standar deviasi 4 mg/dl, kadar glukosa darah sewaktu terendah

adalah 73 mg/dl dan tertinggi 89 mg/dl. Pada tingkat kepercayaan 95% diyakini

bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu berada pada interval 82-88 mg/dl.

Pada rata-rata 10 responden yang mengalami stres ringan (skor 14-20) adalah 104

mg/dl dengan median 108 mg/dl dan standar deviasi 13 mg/dl, kadar glukosa

darah sewaktu terendah adalah 82 mg/dl dan tertinggi 124 mg/dl. Pada tingkat

kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu berada

pada interval 96-114 mg/dl. Sedangkan rata-rata 5 responden yang mengalami

stres sedang (skor 28-41) adalah 135 mg/dl dengan median 127 mg/dl dan standar
28

deviasi 44 mg/dl, kadar glukosa darah sewaktu terendah adalah 77 mg/dl dan

tertinggi 199 mg/dl. Pada tingkat kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar

glukosa darah sewaktu berada pada interval 81-190 mg/dl. Dan Pada rata-rata 6

responden yang mengalami stres sangat berat (skor 42-56) adalah 182 mg/dl

dengan median 163 mg/dl dan standar deviasi 66 mg/dl, kadar glukosa darah

sewaktu terendah adalah 123 mg/dl dan tertinggi 290 mg/dl. Pada tingkat

kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu berada

pada interval 113-250 mg/dl.

d. Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru

SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan

Aktivitas Fisik

Analisa terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada guru SMA yang obesitas

sentral di kota Palembang berdasarkan aktivitas fisik diperoleh sebagai berikut :

Tabel 8
Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru
SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020
Berdasarkan Aktifitas Fisik
Aktivitas Fisik N Mean Med SD Min Max 95%CI
Sedang 13 157 127 52 113 290 125-189
Berat 17 90 87 11 77 108 85-96

Berdasarkan tabel 8 diketahui dari 30 sampel yang di analisis didapatkan rata-

rata 13 responden dengan aktivitas fisik sedang (600–1500 METs-min/minggu)

adalah 157 mg/dl dengan median 127 mg/dl dan standar deviasi 52 mg/dl. Kadar

glukosa darah sewaktu terendah adalah 113 mg/dl dan tertinggi 290 mg/dl. Pada

tingkat kepercayaan 95% diyakini bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu
29

berada pada interval 125-189 mg/dl. Sedangkan rata-rata 17 responden dengan

aktivitas fisik berat (>1500 METs-min/minggu) adalah 90 mg/dl dengan median

87 mg/dl dan standar deviasi 11 mg/dl. Kadar glukosa darah sewaktu terendah

adalah 77 mg/dl dan tertinggi 108 mg/dl. Pada tingkat kepercayaan 95% diyakini

bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu berada pada interval 85-96 mg/dl.

B. Pembahasan

1. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftip yaitu hanya

menggambarkan kadar glukosa darah sewaktu pada guru-guru SMA yang obesitas

sentral di Kota Palembang Tahun 2020. Dan dilakukan pendekatan dengan cara

cross sectional, dimana pengukuran variabel dependen dan independen dilakukan

secara bersamaan.

Pada penelitian ini ada beberapa kendala yaitu responden menolak untuk

berpartisipasi dengan alasan takut jarum suntik serta takut melihat darah, maka

dari itu peneliti menjelaskan lagi tujuan dari penelitian ini tetapi bila responden

tetap menolak maka tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Untuk waktu

penelitian harus membuat janji terlebih dahulu kepada para guru dikarenakan

bersamaan dengan waktu proses kegiatan belajar mengajar responden.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil variabel jenis kelamin, umur,tingkat

stres dan aktivitas fisik. Ada pula penyakit yang mempengaruhi kadar glukosa

darah sewaktu yaitu penyakit diabetes melitus.


30

2. Distribusi Statistik Deskriptif kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru SMA

yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 30 guru SMA yang obesitas

sentral di kota Palembang tahun 2020, didapatkan rata-rata kadar glukosa darah

sewaktu adalah 119 mg/dl dengan kadar terendah 77 mg/dl dan tertinggi 290

mg/dl.

Hasil penelitian ini menjukkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah sewaktu

pada guru yang obesitas sentral hasilnya tinggi. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Yuliasih dan Yekti (2009) menyatakan adanya hubungan yang

bermakna antara obesitas abdominal dengan peningkatan kadar glukosa darah.

Berdasarkan teori penimbunan lemak pada sel lemak dapat menyebabkan

hifertrofi sel lemak hal ini dapat menyebabkan mediator inflamasi meningkat,

sehingga kerja insulin terganggu dan mengakibatkan terjadinya resistensi insulin

(Sjarif, 2011).

Resistensi insulin merupakan gangguan respons metabolik terhadap kerja

insulin. Dibutuhkan kadar insulin yang lebih besar dibandingkan kadar normalnya

demi mempertahankan keadaan normoglikemi. Kadar glukosa dalam darah

meningkat dan akan merangsang sel-β pankreas untuk kompensasi dengan

peningkatan sekresi insulin oleh pankreas sehingga menyebabkan terjadinya

hiperinsulinemia lebih lanjut. Kondisi hiperinsulinemia ini menyebabkan sekresi

enzim lipoprotein lipase (LPL) terangsang sehingga penumpukan lemak akan

makin bertambah dan mengakibatkan kejadian obesitas. Jika keadaan ini terus

menerus dalam jangka waktu lama maka sel-β pankreas tidak akan mampu lagi
31

untuk memenuhi kebutuhan insulin, hal inilah mengakibatkan kadar glukosa darah

meningkat, jika kadar glukosa meningkat dan tidak dikontrol sejak dini maka

dapat menimbulkan penyakit diabetes melitus, penyakit ini dapat menjadi salah

satu penyebab utama penyakit jantung dan stroke bahkan dapat menyebabkan

kematian (Bruno, 2019).

3. Distribusi Statistik Deskriptif kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru SMA

yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan Jenis

Kelamin

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 30 guru yang obesitas

sentral didapatkan kadar glukosa darah sewaktu pada laki-laki adalah 118 mg/dl,

sedangkan pada perempuan 119 mg/dl.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yuliasih dan Yekti

yang menyatakan bahwa kadar glukosa darah puasa lebih tinggi pada wanita

dengan rata-rata 105 mg/dl dibandingkan pada laki-laki yaitu 100 mg/dl.

Hal ini dikarenakan pada perempuan terdapat hormon estrogen yang berperan

dalam mereglukosasi sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin sehingga

membuat distribusi lemak tubuh menjadi mudah terakumulasi akibat proses

hormonal tersebut. Akumulasi lemak pada bagian abdomen yang berlebihan dapat

dapat berpengaruh pada protein adiponektin, sehingga protein adiponektin

berkurang. Adiponektin berperan penting dalam metabolisme glukosa dan asam

lemak terutama pada sel hati dan otot yang menjadi lebih sensitif terhadap hormon

insulin, oleh karena itu peningkatan lemak tubuh sentral intra abdomen pada

wanita memiliki peran penting dalam perkembangan resistensi insulin yang dapat
32

meningkatkan glukosa darah dan akhirnya menjadi penyakit diabetes melitus jika

tidak dikontrol (Putra, Wowor dan Wungouw, 2015)

4. Distribusi Statistik Deskriptif kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru SMA

yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan Umur

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 30 guru yang obesitas

sentral didapatkan kadar glukosa darah sewaktu pada umur yang berisiko

didapatkan rata-rata 121 mg/dl. Sedangkan pada umur yang tidak berisiko rata-

rata 97 mg/dl.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sulistianingrum tahun 2010

pada 42 responden yang obesitas abdominal dengan usia rata-rata 44 tahun

didapatkan rata-rata kadar glukosa darah puasa adalah 107 mg/dl. Hasil penelitian

tersebut lebih rendah dari penelitian ini namun hasilnya tetap berada dalam

kategori tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan jumlah responden dan

ada responden diberi perlakuan yaitu puasa sehingga hasilnya lebih rendah

dibandingkan hasil glukosa sewaktu tanpa puasa.

Semakin tua umur seseorang maka risiko peningkatan kadar glukosa darah

dan toleransi glukosa semakin meningkat, hal ini karena perubahan fisiologi dan

penurunan fungsi tubuh yang akan mempengaruhi penyerapan zat gizi. Masalah

gizi pada usia lanjut sebagian besar ialah masalah gizi berlebih dan kegemukan

atau obesitas yang menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif sehingga dapat

menyebabkan melemahnya semua fungsi organ termasuk sel pankreas. Sel

pankreas dapat mengalami degradasi sehingga hormon insulin yg dihasilkan


33

sedikit sehingga membuat kadar glukosa dalam darah meningkat (Putra et al.,

2015).

World Health Organization (WHO) menyebutkan tiap kenaikan satu dekade

umur seseorang yang telah ≥ 30 tahun maka kadar glukosa darah puasa akan naik

1-2 mg/dl.

5. Distribusi Statistik Deskriptif kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru SMA

yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan Tingkat

Stres

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 30 guru yang obesitas

sentral didapatkan kadar glukosa darah sewaktu yang tidak stres mempunyai rata-

rata 85 mg/dl, sedangkan rata-rata glukosa darah sewaktu pada stres ringan 105

mg/dl, rata-rata glukosa darah sewaktu pada stres sedang 135 mg/dl dan rata-rata

darah sewaktu pada stres berat 182 mg/dl.

Ali et al., (2018) menyatakan bahwa stres merangsang terjadinya pelepasan

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) dari kelenjar hipofisis anterior.

Kemudian ACTH akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon

adreniokorticoid yaitu kortisol. Sekresi hormon kortisol akan menstimulasi otak

untuk meningkatkan nafsu makan, nafsu makan yang bertambah dan tidak

terkontrol dapat mengakibatkan terjadinya obesitas yang memicu perubahan

terhadap sel-sel tubuh sehingga sel-sel tubuh resisten terhadap hormon insulin

yang dapat memicu terjadinya peningkatan glukosa didalam darah. Hormon ini

juga menjadi aspek pendorong yang kuat terjadinya hiperglikemia dan diabetes.
34

Berdasarkan teori semakin tinggi keadaan stress seseorang maka kadar

glukosa darahnya akan semakin meningkat.

6. Distribusi Statistik Deskriptif kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Guru SMA

yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020 Berdasarkan Aktivitas

Fisik

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 30 guru yang obesitas

sentral didapatkan kadar glukosa darah sewaktu pada aktivitas fisik sedang

didapatkan rata-rata 157 mg/dl. Sedangkan pada aktivitas fisik berat didapatkan

rata-rata 90 mg/dl.

Aktivitas fisik yang kurang akan menyebabkan terjadinya penumpukan

jaringan lemak yg semakin banyak sehingga dapat menyebabkan terjadinya

resistensi insulin melalui glikoneogenesis, yang dapat menyebabkan peningkatan

kadar glukosa darah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Auliya et al., (2016) pada mahasiswa

fakultas kedokteran Universitas Andalas yang memiliki berat badan berlebih dan

obesitas didapatkan kesimpulan bahwa peningkatan kadar glukosa darah lebih

tinggi terjadi pada mahasiswa yang memiliki aktivitas fisik ringan dibandingkan

mahasiswa yang memiliki aktivitas fisik berat.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang menyatakan bahwa salah satu

faktor risiko peningkatan kadar glukosa darah adalah karena kurangnya aktivitas

fisik. Kurangnya aktifitas fisik dapat menyebabkan terjadinya penumpukan

jaringan lemak yang dapat menyebabkan resistensi insulin.


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMAN Kecamatan Ilir Barat I

Kota Palembang tahun 2020 pada tanggal 14 Maret dengan sampel sebanyak 30

responden guru yang obesitas sentral diperoleh kesimpulan:

1. Rata-rata kadar glukosa darah sewaktu pada 30 guru obesitas sentral di Kota

Palembang tahun 2020 adalah 119 mg/dl dengan kadar glukosa terendah 77

mg/dl dan tertinggi 290 mg/dl.

2. Berdasarkan kategori jenis kelamin rata-rata kadar glukosa darah sewaktu

pada laki-laki adalah 118 mg/dl dan perempuan 119 mg/dl.

3. Berdasarkan kategori umur rata-rata kadar glukosa darah sewaktu umur yang

berisiko (≥ 30 tahun) adalah 121 mg/dl dan pada umur yang tidak berisiko (≤

30 tahun) 97 mg/dl.

4. Berdasarkan kategori tingkat stres rata-rata kadar glukosa darah sewaktu pada

guru yang tidak mengalami stres 85 mg/dl, stres ringan 105 mg/dl, stres

sedang 135 mg/dl, dan stres berat 182 mg/dl.

5. Berdasarkan kategori aktivitas fisik rata-rata kadar glukosa darah sewaktu

pada aktivitas fisik sedang 157 mg/dl dan pada aktivitas fisik berat 90 mg/dl.

35
36

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Disarankan pada guru untuk memantau kadar glukosa darah yang tinggi, dan

mengontrol kadar glukosa darah agar tetap dalam range normal serta melakukan

pemantauan kesehatan secara rutin.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian pada populasi yang lebih

luas dan menambahkan variabel lainnya seperti konsumsi alkohol dan merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, S., Rose Alinda, A., Syed Norris, H., Marlia, P., Siti Hamisah, T., Cotet, G.
B., Othman, A. (2018). Hubungan Obesitas Sentral Terhad Gula Darah
Postprandial Pada Laki-laki Dewasa Di Lingkungan Kerja Universitas
Lampung. https://doi.org/10.1051/matecconf/201712107005.

Arikunto, S. (2012). Manajemen Penelitian. Rieneka Cipta: Jakarta.

Auliya, P., Oenzil, F., dan Rofinda, Z. D. (2016). Gambaran Kadar Gula Darah
pada Mahasiswa Fakultas. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 528–533.
http://jurnal.fk.unand.ac.id

Bruno, L. Perbedaan Nilai Gula Draha Sewaktu Pada Dewasa Obesitas Dan Non
Obesitas Di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. (2019) 53 Journal of
Chemical Information and Modeling Glucose Glucose Oxidase / Peroxidase.
(2018). 23503.

Eunike. (2012). Stress Kerja Dengan Pemilihan Strategi Coping. KESMAS –


Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 149–155.
https://doi.org/10.15294/kemas.v7i2.2811

Glucose Glucose Oxidase / Peroxidase. Biosystem. (2018). 23503.

Johana Tomasoa. (2018). Global Health Science.


http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs Global health Scine Volume 3 No.
4, Desember 2018 ISSN 2503-5088

Justia NL, Liara N. Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Kadar Glukosa


Darah pada Guru-Guru SMP Negeri 3 Medan. 2012

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Laporan Riskesdas Nasional


2018. Kementerian Kesehatan RI.

Lanywati, endang. (2001). diabetes melitus penyakit kencing manis. yogyakarta.

Liberty, I. A. (2016). Hubungan Obesitas dengan Kejadian Prediabetes pada


Wanita Usia Produktif. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 3(2), 108–113.

Masturoh, Imas.,Nauri Anggita (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Pusat


Pendidikan sumber Daya Manusia

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.

Nurrahmawati, F., Fatmaningrum, W., dan Semampir, K. (2018). Hubungan Usia,


Stres, dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kejadian Obesitas Abdominal

37
38

pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sidotopo, 254–264.


https://doi.org/10.20473/amnt.v2.i3.2018.254-264

N fitria Ana, Sunanto, Achmad kusyairi. (2019). diabetes melitus type I. sulawesi
selatan.

Oliver, J. (2013). Korelasi Lingkar Pinggang Dan Rasio Lingkar Pinggang


Panggul Terhadap HbA1C pada Wanita Dewasa Sehar Di Desa Kepuharjo
Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Puspitasari, N. (2018). Kejadian Obesitas Sentral pada Usia Dewasa. HIGEIA


(Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 249–259.
https://doi.org/10.15294/higeia.v2i2.21112

Riset Kesehatan Dasar. Laporan nasional 2007. Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia; 2008.

Septyaningrum, N., dan Santi, M. (2014). Lingkar perut mempunyai hubungan


paling kuat dengan kadar gula darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 50.
https://doi.org/10.1002/ejoc.201200111

Shabir, M. U. (2009). KEDUDUKAN GURU SEBAGAI PENDIDIK: (Tugas dan


Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban, dan Kompetensi Guru). (36), 221–
232.

Sofa, I. M. (2018). Kejadian Obesitas , Obesitas Sentral , dan Kelebihan Lemak


Viseral pada Lansia Wanita The Incidence of Obesity , Central Obesity , and
Excessive Visceral Fat among Elderly Women. Amerta Nutr, 228–236.
https://doi.org/10.20473/amnt.v2.i3.2018.228-236

Subiyono, Martsiningsih, M. A., dan Gabrela, D. (2016). Gambaran Kadar


Glukosa Darah Metode GOD-PAP (Glucose Oxsidase – Peroxidase
Aminoantypirin) Sampel Serum dan Plasma EDTA (Ethylen Diamin Terta
Acetat). Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(1), 5–8. Retrieved from
https://www.teknolabjournal.com/index.php/Jtl/article/view/77

Suhartini. (2017). gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada guru SD yang
obesitas dikecamatan Tanjung Raja kabupaten Ogan Ilir tahun 2017.
palembang.

susetyowati, emy huriaty, istiti kandarinal, farah faza. (2019). peranan gizi dalam
upaya pencegahan penyakit tidak menular (1st ed.). yogyakarta.

Susilowati, T. (2017). gambaran kadar glukosa sewaktu pada remaja obesitas di


SMA kecamatan alang alang lebar tahun 2017.
39

Ticoalu, S. H. R., Wongkar, D., Anatomi, B., Fakultas, H., Universitas, K., &

Ratulangi, S. (2011). KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI


ANGKATAN 2011. 83–92.

Tumaluntung, D. I. D., Ticoalu, M. A. C. (2015). Angka Kejadian Obesitas


Sentral Pada Wanita. Jurnal E-Biomedik (EBm), 3(April), 1–4.

Umar, F. A., Bodhi, W., Kepel, B. J. (2013). Gambaran Gula Darah Darah Pada
Remaja Obes Di Minahasa. Jurnal E-Biomedik, 1(1).
https://doi.org/10.35790/ebm.1.1.2013.4357

Widiantini, W., Tafal, Z. (2014). Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada
Pegawai Negeri Sipil. Kesmas: National Public Health Journal, (4), 325.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.374

Yuliasih, W., Yekti, W. (2009). Obesitas Abdominal Sebagai Faktor Risiko


Peningkatan Kadar Glukosa Darah. 1–18.
LAMPIRAN 2
IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 3
Informed Consent

Mendapatkan Persetujuan Setelah Penjelasan:


Informasi esensial untuk calon peserta penelitian
(WHO-CIOMS 2016)

Judul Penelitian : Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Guru


SMA yang Obesitas Sentral Di Kota Palembang Tahun
2020
Jenis Penelitian : Deskriptif observasional
Nama Peneliti : Shella Aprilia
Alamat Peneliti : Jl. Talang Gading, Rt 06 Rw 02, Kalidoni
Lokasi/Tempat : SMA Negeri yang berada di Kecamatan Ilir Barat 1
Penelitian Kota Palembang

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Gambaran Kadar Glukosa Darah


Sewaktu Pada Guru yang Obesitas Sentral, dimana anda akan di ambil darah vena
satu kali.
Pemeriksaan glukosa darah bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa
darah. Kadar glukosa didalam darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya
diabetes melitus.
Anda diminta berpartispasi sebagai subjek karena merupakan salah satu
guru yang obesitas sentral. Bila anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini, anda diminta untuk menandatangani dan menuliskan tanggal pada lembar
konfirmasi persetujuan untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian
ini. Semua informasi bersifat rahasia. Subjek dalam bentuk anonim. Semua data
akan dirahasiakan.
Jika anda memutuskan untuk tidak berpartisipasi maka hal ini tidak akan
mempengaruhi apapun. Keikutsertaan anda pada penelitian ini bersifat sukarela.
Anda memiliki hak penuh untuk mengundurkan diri atau menyatakan batal untuk
berpartisipasi kapan saja. Anda juga tidak di kenakan biaya apapun untuk menjadi
responden penelitian ini.
Hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu anda akan diberikan kepada
anda setelah pemeriksaan dan anda sebagai responden penelitian memiliki hak
untuk mengakses data anda.
Sebagai subjek dalam studi ini, anda akan diberikan suntikan dan
pengambilan darah. Prosedur ini akan menimbulkan nyeri pada area penyuntikan
dan pengambilan darah. Pada beberapa kasus proses ini juga dapat menimbulkan
sedikit memar atau bengkak.
Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi yang berharga bagi
kemajuan di Indonesia.
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :


1. Penelitian yang berjudul “Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada
Guru SMA yang Obesitas Sentral di Kota Palembang Tahun 2020”
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek
3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian
4. Bahaya yang akan timbul
5. Prosedur Penelitian
Responden penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya
bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan
penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun.

.....…….,………. 20….

Peneliti, Responden,

…………………………… ……………………………

Saksi,

……………………………………………
LAMPIRAN 4

KUESIONER TINGKAT STRES

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari.
Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.


1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi


tanda silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman
Bapak/Ibu/Saudara selama satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang
benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri
Bapak/Ibu/Saudara yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang
terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu/ Saudara.

NO PERTANYAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena
hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering.
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan
positif.
4 Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya:
seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas
padahal tidak melakukan aktivitas fisik
sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan
suatu kegiatan.
NO PERTANYAAN 0 1 2 3
Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu
6
situasi.
Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau
7
’copot’).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai.
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi
9 yang membuat saya merasa sangat cemas dan saya
akan merasa sangat lega jika semua ini berakhir.
Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di
10
masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi
12
untuk merasa cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar
14 ketika mengalami penundaan (misalnya: kemacetan
lalu lintas, menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.
Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai
17
seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya:
19 tangan berkeringat), padahal temperatur tidak panas
atau tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.
NO PERTANYAAN 0 1 2 3
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari
24
berbagai hal yang saya lakukan.
Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya
25 tidak sehabis melakukan aktivitas fisik (misalnya:
merasa detak jantung meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih.
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
28 Saya merasa saya hampir panik.
Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu
29
membuat saya kesal.
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-
30
tugas sepele yang tidak biasa saya lakukan.
31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan
32
terhadap hal yang sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah.
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang
35 menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang
sedang saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan.
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya
40 mungkin menjadi panik dan mempermalukan diri
sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
42 Saya merasa sulit meningkatkan inisiatif
LAMPIRAN 5
KUESIONER AKTIVITAS FISIK
(Berdasarkan IPAQ)

No Penelitian :
Petunjuk :

1. Tuliskan jumlah kolom yang tersedi jumlah kali/frekuensi setiap jenis


kegiatan yang dilakukan dalam hari, minggu atau bulan, 3 bulan terakhir.
2. Tuliskan lama waktu (dalam menit) yang diperlukan untuk melakukan
setiap jeni kegiatan untuk 1 kali kegiatan.

Tidak Frekuensi kegiatan Lama


Kegiatan Jenis kegiatan pernah Hr Mg Bln 3 kegiatan
Bln dalam
menit

Aktifitas a. Mengangkat dan


fisik memindahkan
berkaitan beban berat
dengan b. Mengangkat dan
pekerjaan memindahkan
diluar beban ringan
rumah c. Duduk

d. Berdiri

e. Berjalan

f. Menulis/mengetik
Tidak Frekuensi kegiatan Lama
Kegiatan Jenis kegiatan pernah Hr Mg Bln 3 kegiatan
bln dalam
menit

Aktifitas a. Bus/Mini bus


fisik
b. Mobil/mikrolet
berkaitan
dengan c. Sepeda motor

penggunaan d. Sepeda
transportasi
e. Berjalan

Aktifitas a. Menyapu
fisik
b. Membersihkan rumah
berkaitan
dengan c. Mengepel

pekerjaan d. Memasak
dan
e. Mencuci piring
perawatan
rumah f. Mencuci pakaian

g. Menyetrika

h. Menyiram

i. Berkebun

j. Mengangkat atau
memindahkan beban berat
k. Menncuci mobil atau
sepeda motor
Tidak Lama
pernah Frekuensi kegiatan kegiatan
Kegiatan Jenis Kegiatan Hr Mg Bln 3 dalam
Bln menit

Aktifitas a. Jogging
fisik
b. Jalan santai
berkaitan
dengan c. Senam

rekreasi, d. Badmintin
olahraga,
e. Tennis
penggunaan
waktu f. Catur
luang. g. Nonton tv

h. Memancing

i. Traveling

j. Kepasar

k. Ke mall

l. Ke salon

Aktifitas a. Tidur siang


tidur
b. Tidur malam
LAMPIRAN 6
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN DARAH

Metode : Manual (semprit)

Tujuan : Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik

Prinsip : Darah vena diambil dengan cara melakukan penusukan pada

pembuluh darah vena, darah akan masuk pada ujung semprit,

dilanjutkan dengan menarik torak/piston sampai volume darah

yang dikehendaki

Alat : - Spuit 3 ml

- Tabung SST (Serum Separator Tube)

- Torniquet (pembendung)

- Rak tabung

- Kapas kering

- Bantalan

Bahan : Alkohol swab 70%

Prosedur Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol swab 70% dan

biarkan sampai kering.


3. Jika memakai vena mediana cubiti, pasanglah torniquet atau pembendung

pada lengan atas dan mintalah orang tersebut mengepal dan membuka

tangannya berkali-kali agar vena jelas terlihat.

4. Tegangkanlah kulit di atas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena

tidak bergerak.

5. Tusuklah bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas

dan posisi spuit 30-45 derajat.

6. Kemudian tarik piston dengan tangan kiri hingga mendapatkan darah

dengan volume yang diinginkan (3 ml).

7. Jika darah sudah didapatkan sesuai volume yang diinginkan, lalu siapkan

kapas kering.

8. Lepaskan torniquet kemudian tarik spuit secara cepat lalu tutup bagian

yang ditusuk tadi dengan kapas kering dan sambil sedikit ditekan.

9. Setelah itu tutup jarum dan buka/lepaskan bagian jarum tersebut dari

spuit.

10. Masukkan darah ke dalam tabung penampung darah dan beri label.
LAMPIRAN 7
PROSEDUR PEMISAHAN SERUM

Alat : - Sentrifuge
- Yellow tip
- Mikropipet
- Tabung SST (Serum Sperator Tube)
Bahan : Sampel darah
Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sampel yang ada di dalam tabung didiamkan minimal 20 menit ( hingga
membeku )
3. Kemudian sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
4. Serum di pisahkan dengan sel darah, kemudian pipet kedalam tabung lain
yang kering dan bersih menggunakan mikropipet
5. Serum siap di periksa
LAMPIRAN 8
PROSEDUR PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

Metode : Automatic fotometri

Tujuan : Untuk mengetahui kadar glukosa darah sewaktu

Prinsip : glukosa dalam sampel melalui reaksi ganda yang

dijelaskan dibawah ini, komplek warna yang dapat diukur pada spektrofotometer.

Glucose + ½ O2 + H2O glucose oxidas gluconate + H2O2

2 H2O + 4-aminoantipyrine + phenol peroxidase Quinoneimine + 4 H2O.

(Glucose Glucose Oxidase / Peroxidase, Biosystem, 2018)

Alat : - yellow tip dan blue tip

- Mikropipet

- Spektrofotometer Biosystem BTS-350

- Tabung

Bahan : serum

Prosedur Kerja :

1. Nyalakan alat setelah Ready tekan Enter

2. Masukkan tanggal dan tekan Enter

3. Tekan 2 concentration

4. Pilih nomor program

5. Tekan 2 untuk Base Line (saat LED nyalatekan pump sambil hisap aquadest)

6. Tekan Enter/Yes untuk Blanko baru

7. Tekan ESC/NO untuk Blanko yang lalu

8. Insert Blank (saat LED nyala tekan PUMP sambil hisapkan Blank)

9. Tekan Enter/Yes untuk Standar baru


10. Tekan ESC/NO untuk Standar yang lalu

11. Insert Standar (saat LED nyala tekan PUMP sambil hisapkan Standar)

12. Insert sampel (saat LED nyala tekan PUMP sambil hisap sampel)

13. Tunggu sampai hasil keluar.

Interpretasi hasil : 70-105 mg/dl (Biosystem)


LAMPIRAN 9
SERTIFIKAT ETIK
LAMPIRAN 10
ANALISIS DATA
ANALISA UNIVARIAT

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kadar Glukosa 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Kadar Glukosa Mean 119,17 8,864

95% Confidence Interval for Lower Bound 101,04


Mean Upper Bound 137,30

5% Trimmed Mean 113,19

Median 108,00

Variance 2357,178

Std. Deviation 48,551

Minimum 77

Maximum 290

Range 213

Interquartile Range 39
Skewness 2,065 ,427

Kurtosis 4,699 ,833


ANALISA BIVARIAT

JENIS KELAMIN
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Jenis Kelamin N Percent N Percent N Percent

Kadar LAKI-LAKI 9 100,0% 0 0,0% 9 100,0%


Glukosa PEREMPUAN 21 100,0% 0 0,0% 21 100,0%

Descriptives

Jenis Kelamin Statistic Std. Error

Kadar LAKI-LAKI Mean 118,28 10,760


Glukosa 95% Confidence Interval for Lower Bound 93,97
Mean Upper Bound 143,59

5% Trimmed Mean 117,70

Median 116,00

Variance 1041,944

Std. Deviation 32,279

Minimum 77

Maximum 180

Range 103

Interquartile Range 45

Skewness ,571 ,717

Kurtosis ,478 1,400

PEREMPUAN Mean 119,33 11,954

95% Confidence Interval for Lower Bound 94,40


Mean Upper Bound 144,27

5% Trimmed Mean 112,26

Median 94,00

Variance 3001,033

Std. Deviation 54,782

Minimum 79

Maximum 290

Range 211

Interquartile Range 38
Skewness 2,103 ,501

Kurtosis 4,203 ,972

UMUR

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Umur N Percent N Percent N Percent

Kadar BERESIKO 28 100,0% 0 0,0% 28 100,0%


Glukosa TIDAK BERESIKO 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%

Descriptives

Umur Statistic Std. Error

Kadar BERESIKO Mean 120,75 9,429


Glukosa 95% Confidence Interval for Lower Bound 101,40
Mean Upper Bound 140,10

5% Trimmed Mean 114,78

Median 108,00

Variance 2489,15
7

Std. Deviation 49,891

Minimum 77

Maximum 290

Range 213

Interquartile Range 40

Skewness 1,961 ,441


Kurtosis 4,194 ,858

TIDAK Mean 97,00 7,000


BERESIKO 95% Confidence Interval for Lower Bound 8,06
Mean Upper Bound 185,94

5% Trimmed Mean .

Median 97,00

Variance 98,000
Std. Deviation 9,899
Minimum 90
Maximum 104

Range 14

Interquartile Range .

Skewness . .

Kurtosis . .

TINGKAT STRES

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Tingkat Stres N Percent N Percent N Percent

Kadar TIDAK ADA STRES 9 100,0% 0 0,0% 9 100,0%


Glukosa STRES RINGAN 10 100,0% 0 0,0% 10 100,0%

STRES SEDANG 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

STRES BERAT 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%

Descriptives

Std.
Tingkat Stres Statistic Error

Kadar TIDAK ADA Mean 84,67 1,258


Glukosa STRES 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 81,77

Upper Bound 87,57

5% Trimmed Mean 84,74

Median 86,00

Variance 14,250

Std. Deviation 3,775


Minimum 79

Maximum 89

Range 10

Interquartile Range 7

Skewness -,707 ,717

Kurtosis -1,074 1,400

STRES Mean 104,70 4,011


RINGAN 95% Confidence Interval for Lower Bound 95,63
Mean Upper Bound 113,77
5% Trimmed Mean 104,89

Median 108,00

Variance 160,900

Std. Deviation 12,685

Minimum 82

Maximum 124

Range 42

Interquartile Range 21

Skewness -,462 ,687

Kurtosis -,246 1,334

STRES Mean 135,40 19,773


SEDANG 95% Confidence Interval for Lower Bound 80,50
Mean Upper Bound 190,30

5% Trimmed Mean 135,11

Median 127,00

Variance 1954,800

Std. Deviation 44,213

Minimum 77

Maximum 199

Range 122

Interquartile Range 73

Skewness ,284 ,913

Kurtosis 1,174 2,000

STRES Mean 181,50 26,796


BERAT 95% Confidence Interval for Lower Bound 112,62
Mean Upper Bound 250,38

5% Trimmed Mean 178,72

Median 163,00

Variance 4308,300

Std. Deviation 65,638

Minimum 123

Maximum 290

Range 167

Interquartile Range 117

Skewness ,991 ,845


Kurtosis -,003 1,741

AKTIVITAS FISIK

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Aktivitas Fisik N Percent N Percent N Percent

Kadar SEDANG 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%


Glukosa BERAT 17 100,0% 0 0,0% 17 100,0%

Descriptives

Aktivitas Fisik Statistic Std. Error

Kadar SEDANG Mean 157,08 14,676


Glukosa 95% Confidence Interval Lower Bound 125,10
for Mean Upper Bound 189,05

5% Trimmed Mean 152,14

Median 127,00

Variance 2800,077

Std. Deviation 52,916

Minimum 113

Maximum 290

Range 177

Interquartile Range 66

Skewness 1,610 ,616

Kurtosis 2,209 1,191

BERAT Mean 90,18 2,563

95% Confidence Interval Lower Bound 84,74


for Mean Upper Bound 95,61

5% Trimmed Mean 89,92

Median 87,00

Variance 111,654

Std. Deviation 10,567

Minimum 77
Maximum 108
Range 31

Interquartile Range 17

Skewness ,794 ,550

Kurtosis -,655 1,063


LAMPIRAN 11
SURAT SELESAI PENELITIAN
LAMPIRAN 12
HASIL PENELITIAN
LAMPIRAN 13
DOKUMENTASI

Proses Pengambilan Sampel Darah


Sumber : Dokumentasi Pribadi Shella Aprilia

Proses Pemisahan Serum


Sumber : Dokumentasi Pribadi Shella Aprilia

Pemeriksaan Sampel
Sumber : Dokumentasi Pribadi Shella Aprilia
LAMPIRAN 14
UNDANGAN UAP

shella aprilia is inviting you to a scheduled Zoom meeting.

Topic: Sidang KTI shella Aprilia


Time: May 29, 2020 09:30 AM Jakarta

Join Zoom Meeting


https://us04web.zoom.us/j/77464734801?pwd=VGlDT3psZ0J1dGNxT2pSWTI1d
lorQT09

Meeting ID: 774 6473 4801


Password: 12345
LAMPIRAN 15
PROFIL PENULIS

Nama : Shella Aprilia

NIM : PO7134017076

Tempat, Tanggal Lahir : Lubuk Nambulan, 02 April 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Dalam Keluarga : Anak Kandung

Alamat : Desa Lubuk Nambulan

No.Hp : 082376832862

Pendidikan :

1. SDN 08 Kikim Timur Tahun Lulus 2011

2. SMPN 04 Kikim Timur Tahun Lulus 2013

3. SMAN 02 Lahat Tahun Lulus 2017

4. DIII Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun Lulus 2020

Nama Orang Tua :

Ayah : Bambang

Ibu : Erni Erfianti

Anda mungkin juga menyukai