Disusun Oleh :
MUALIMIN
PO.71.20.3.18.107.RPL
Disusun Oleh :
MUALIMIN
PO.71.20.3.18.107.RPL
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah dengan judul :
palembang, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari
KTI yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar
manapun. Apabila ternyata di k emudian hari penulisan KTI ini merupakan hasil
plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
Palembang.
MUALIMIN
PO.71.20.3.18.107.RPL
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
MUALIMIN
ABSTRAK
ABSTRACT
Ta’ala, yang mana atas perkenan dan ridhonya, sehingga Penulis dapat
Ilmiah ini, masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan Karya Tulis ini.
bantuan, bimbingan dan saran baik tertulis maupun lisan. Untuk itu, bersama ini
Keperawatan Lubuklinggau.
Musi Rawas.
Akhir kata Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 5
1.3 Tujuan Studi Kasus .............................................................. 5
1.4 Manfaat Studi Kasus ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Demam Typoid 8
2.1.1 Pengertian Demam Typoid .................................... 8
2.1.2 Etiologi .................................................................. 8
2.1.3 Manifestasi klinis ................................................... 9
2.1.4 Patofisiologi ........................................................... 10
2.1.5 WOC (Web of Causes) .......................................... 13
2.1.6 Komplikasi ............................................................. 14
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang ......................................... 15
2.1.8 Penatalaksanaan ..................................................... 18
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga 19
2.2.1 Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga ........... 19
2.2.2 Tujuan asuhan Keperawatan Keluarga .................. 19
2.2.3 Langkah-langkah dalam Asuhan Keperawatan
Keluarga ................................................................. 20
2.2.4 Peran Perawat dalam Perawatan Keluarga ............ 21
2.2.5 Fungsi dan Tugas Keluarga ................................... 23
2.2.6 Tugas Kesehatan Keluarga .................................... 25
2.3 Langkah-langkah Asuhan Keperawatan keluarga . 26
2.3.1 Pengkajian ............................................................. 26
2.3.2 Analisa Data .......................................................... 34
2.3.3 Diagnosa Keperawatan .......................................... 34
2.3.4 Rencana asuhan Keperawata ................................. 42
2.3.5 Implementasi ......................................................... 47
2.3.6 Evaluasi ................................................................. 47
2.4 Masalah Keperawatan dengan Hipertermia ......................... 48
2.4.1 Hipertermia ............................................................ 48
2.4.2 Intervensi Kompres hangat .................................... 51
2.5 Kerangka Konsep ................................................................. 56
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................... 57
3.2 Subjek Penelitian ................................................................... 57
3.3 Fokus Studi ............................................................................ 58
3.4 Definisi Operasional .............................................................. 58
3.5 Lokasi dan Waktu .................................................................. 59
3.6 Metode dan Instrumen Pengumpulan data ............................. 59
3.7 Prosedur Penelitian ............................................................... 59
3.8 Keabsahan Data.................................................................... 60
3.9 Etika Penelitian .................................................................... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ..................................................................................... 78
4.1.1 Gambaran Puskesmas Air Beliti ............................. 78
4.1.2 Karateristik Subjek Penelitian ................................. 79
4.1.3 Pengkajian Data asuhan Keperawatan 80
4.1.4 Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas .................. 96
4.1.5 Intervensi asuhan keperawatan ................................ 97
4.2 Pembahasan ........................................................................... 112
4.2.1 Pengkajian ............................................................... 112
4.2.2 Diagnosis ................................................................. 112
4.2.3 Perencanaan ............................................................. 114
4.2.4 Pelaksanaan ............................................................. 114
4.2.5 Hasil evaluasi .......................................................... 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 117
5.1.1 Pengkajian ............................................................... 117
5.1.2 Diagnosa ................................................................. 117
5.1.3 Perencanaan ............................................................ 117
5.1.4 Implementasi ........................................................... 118
5.1.5 Evaluasi ................................................................... 118
5.2 Saran ...................................................................................... 118
5.2.1 Bagi Prodi Keperawatan Lubuklinggau .................. 118
5.2.2 Bagi Mahasiswa ...................................................... 118
5.2.3 Bagi Puskesmas Air Beliti ....................................... 119
5.2.4 Bagi Masyarakat ...................................................... 119
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
peningkatan suhu tubuh sentral diatas variasi normal harian dalam respons
suhu tubuh diatas kisaran normal, kejang, takikardi, takipnea, kulit terasa
saluran cerna, dengan gejala demam kurang lebih 1 minggu, gangguan pada
Tifoid yang biasa dikenal dengan istilah awam sebagai Demam Tifus atau
dari infeksi atau peradangan sebagai respons terhadap invasi mikroba, sel-
sel darah putih tertentu mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38˚C
atau lebih. Ada juga yang mengalami batasan lebih dari 37,8˚C, sedangkan
o
bila suhu tubuh lebih dari 40 C disebut Demam tinggi atau hiperpireksia
(Julia, 2010).
axilaris agar lebih efektif, karena pada daerah axilaris terdapat pembuluh
darah besar dan banyak terdapat kelenjar keringat apokrin. Sesuai dengan
kompres hangat pada daerah yang mempunyai vaskular yang banyak, maka
tubuh ke kulit, hingga delapan kali lipat lebih banyak (Tamsuri, 2007).
jumlah kasus Demam Tifoid di seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan
infeksi menular yang dapat terjadi pada anak maupun dewasa (WHO, 2017)
Indonesia dapat ditemukan penyakit ini dengan insidensi yang hampir sama
walaupun gejala yang dialami anak lebih ringan dari dewasa. Di hampir
semua daerah endemik, insidensi demam tifoid banyak terjadi pada anak
tahun 2018 jumlah kasus Demam Tifoid yang datang ke sarana kesehatan
sebanyak 1467 kasus. Penyakit Demam Tifoid sampai saat ini termasuk
Rawas
Musi Rawas bahwa kasus Demam Tifoid telah terjadi peningkatan dari
suhu tubuh yang dapat mengakibatkan dehidrasi, berakibat fatal bila tanpa
penanganan yang baik, turunnya suhu tubuh dipermukakan tubuh ini dapat
pada pemberian tindakan mandiri, yaitu kompres hangat. Hal ini dapat
masyarakat.
tahun 2019.
2019.
2019.
lebih lanjut.
TINJAUAN PUSTAKA
(Sodikin, 2011).
(Padila, 2013).
2.1.2 Penyebab
a. Basil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar dan tidak
berspora.
a. Minggu I
b. Minggu II
kesadaran.
koma.
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertambah selam
2-3 hari.
8. Batuk
9. Epistaksis
2.1.4 Patofisiologi
asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal
kandung empedu.
Defisit Nutrisi
DEMAM TIFOID
a. Komplikasi intestinal
1. Perdarahan usus
2. Perforasi usus
tekan.
b. Komplikasi di luar usus
hepatitis, kolesistitis.
dan perinepritis.
a. Pemeriksaan Leukosit
demam tifoid.
tifoid.
c. Biakan Darah
darah negatif.
mungkin negatif.
d. Uji Widal
aglutinin yaitu :
2.1.8 Penatalaksanaan
yakni:
b. Diit lunak atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan
c. Obat-obat :
1. Antimikroba
2. Antipiretik seperlunya
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
oleh keluarga.
(Suprajitno, 2004) :
kesehatan keluarga.
c. Menganalisis data keluarga untuk menentukan masalah-
bidang kesehatan.
yang dilakukan.
(Suprajitno, 2004) :
a. Pendidik
c. Advokat keluarga
d. Penemu kasus
e. Peneliti
maupun kolaborasi.
g. Fasilitator
h. Konselor
i. Modifikasi lingkungan.
1. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
kesehatan.
e. Fungsi perawatan keluarga
Pada tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat, yaitu
dan genogram.
2. Tipe Keluarga
3. Suku Bangsa
4. Agama
6. Aktifitas Rekreasi
inti.
pelayanan kesehatan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
c. Data Lingkungan
3. Mobilitas Keluarga
d. Struktur Keluarga
keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi social
kesehatan
perawatan keluarga.
Demam Typoid.
tepat.
sakit
yang sakit.
4. Fungsi reproduksi
keluarga.
5. Fungsi ekonomi
bulan.
stressor
menghadapi permasalahan.
menghadapi masalah.
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan Keluarga
masalah kesehatan yang ada pada keluarga sesuai dengan data yang
(Gusti, 2013).
tepat.
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit.
dimasyarakat.
adalah adanya :
psikologis).
keperawatan meliputi :
a) Diagnosa actual
c) Diagnosa potensial
keperawatan :
X Bobot
Skor tertinggi
Definisi :
normal.
Penyebab :
Penggunaan inkubator.
hangat.
Kondisi Klinis terkait :
Trauma, Prematuritas
kebutuhan metabolisme.
Penyebab :
psikologis.
berlebihan, Diare.
Fibrosis kistik.
Definisi :
Penyebab :
Sulit tidur.
Secara Minor ditandai Tekanan darah meningkat,
sendiri, Diaforesis.
yang sakit.
Definisi :
aktivitas sehari-hari.
Penyebab :
hidup.
iskemia, Sianosis.
Gangguan muskuloskeletal.
akhir.
akan dilakukan.
1. Pengetahuan (kognitif)
2. Sikap (afektif)
dihadapi.
3. Tindakan (psikomotor)
2.3.7 Evaluasi
2.4.1 Hipertermia
a. Definisi
b. Penyebab
1. Dehidrasi
6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebihan
8. Penggunaan inkubator
1. Proses infeksi
2. Hipertiroid
3. Stroke
4. Dehidrasi
5. Trauma
6. Prematuritas
1. Usia
3. Jenis Kelamin
4. Stres
didalam tubuh.
Observasi :
panas
menit pertama.
Terapeutik :
perlu).
Edukasi :
panas.
hematoma.
kain kasa yang dicelupkan dalam air hangat pada tempat yang
dikeluhkan.
c) Pengalas / Perlak
kompres.
pada tempatnya.
o) Cuci tangan.
dilakukan.
(bila diperlukan).
handuk.
2.5 Kerangka Konsep
PASIEN
DEMAM TIFOID
PENGKAJIAN
Masalah Keperawatan
Hipertermia
Penelitian
Studi Kasus Keperawatan
Intervensi Penerapan
Kompres Hangat
Subjek I Subjek II
Implementasi
Kompres Hangat
EVALUASI
Efektifitas Penerapan
Kompres hangat
Bagan 2.2
Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
peneliti atau subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian
(Arikunto, 2006).
Subjek penelitian pada studi kasus ini adalah 2 orang pasien yang
Rawas.
penyakit Gastroenteritis.
2013).
tubuh.
pengumpulan data :
Demam Tyfoid.
37.4 Melakukan Kompres hangat basah dengan air hangat diarea Frontal
kunjungan..
dilakukan dengan :
sumber data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga klien yang
bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak
apapun.
setiap tindakan.
determination)
seorang klien.
kepada subjek.
c. Informed consent
treatment).
4.1 Hasil
a. Geografis
Tugumulyo.
b. Demografi
Subjek I :
Subjek II :
a. Identitas Umum
ini :
TABEL 4.1
HASIL PENGKAJIAN AWAL
DUA ORANG SUBJEK STUDI KASUS
b. Komposisi Keluarga
Subjek I :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Penderita
Subjek II :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Penderita
d. Tipe Keluarga
Keluarga Subjek
Subjek I Subjek II
Riwayat kesehatan Keluarga Tn. A, tidak Keluarga Tn. B tidak
keluarga ada yang menderita ada yang menderita
penyakit kronis dan penyakit kronis dan
penyakit keturunan penyakit keturunan
j. Pengkajian Lingkungan Keluarga
1. Karateristik Rumah
K.T
K.T
Dapur
Dapur
K. Mandi
K. Mandi
2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RW
Karateristik
Tetanga Subjek I Tetangga Subjek II
Kebiasaan Kehidupan Kehidupan
masyarakat dan masyarakat dan
tetangga tetangga
dilingkungan Tn. A dilingkungan Tn. B
sebagai Petani. Dan sebagai Petani. Dan
Pekebun dan Pekebun dan
sebagian Pegawai. sebagian Pegawai.
1. Fungsi Afektif
Subjek
Subjek I Subjek II
Mengenal masalah Keluarga mampu Keluarga mampu
kesehatan mengidentifikasi mengidentifikasi
masalah kesehatan masalah kesehatan
yang timbul meskipun yang timbul meskipun
secara awam, dari secara awam, dari
tanda dan gejala yang tanda dan gejala yang
dirasakan dirasakan
Subjek
Subjek I Subjek II
Fungsi Reproduksi Merupakan usia Merupakan usia
produkstif dan subur Produktif dan subur
(remaja) (remaja)
4. Fungsi Ekonomi
Subjek
Subjek I Subjek II
Upaya pemenuhan Keluarga ini dalam Keluarga ini dalam
sandang pangan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan
sandang dan pangan dari sandang dan pangan dari
hasil berkebun dan gaji hasil berkebun
Subjek
Subjek I Subjek II
Stresor jangka pendek Kondisi sakit demam Kondisi sakit demam
thypoid yang dialami thypoid Tn. B
Tn. A
Keluarga Subjek
Subjek I Subjek II
Terhadap masalah Keluarga Tn. A selalu Keluarga Tn. B selalu
kesehatan berharap dijauhkan dari berharap dijauhkan dari
sakit sakit
bibir kering dan pecah-paecah, pusing dan nyeri kepala, skala nyeri
keluhan Demam sejak 2 hari yang lalu, Pusing, Skala nyeri dinyatakan
Data objektif :
Tekanan Darah:
130 / 60 mmHg
Nadi 76 x /
menit
Pernapasan ;
16 x / menit
Suhu : 38 7 o c
Data Objektif :
TD ; 120 / 70
mmHg
Nadi : 80 x /
menit
Pernapasan : 16
x / menit
Suhu : 38 5 o c.
Data Objektif :
Tekanan Darah ;
120 / 70 mmHg
Nadi : 80 x /
menit
Pernapasan : 16 x
/ menit
Suhu : 38 5 o c.
Skala Prioritas Masalah
JUMLAH 5
Masalah : (Subjek I dan Subjek II)
Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
TABEL 4.4
SKORING DIAGNOSA
(BAYLON & MAGLAYA)
JUMLAH 5
4.1.4 Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
TABEL 4.5
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN
Subjek I :
2. Hipertermia berhubungan dengan Sabtu (Hari Ke 2) Jam 16.00 wib Jam 16.30 wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 25 Mei 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan berkurang
keluarga yang sakit. hipertermia.
Terapeutik : 16.10 wib Objectif :
2. Memilih metode kompres yang Suhu tubuh sebelum 38 o c
nyaman dan mudah didapat. Suhu tubuh 37 o c
Edukasi :16.15 wib
3. Mengajarkan keluarga tentang Assesment :
kompres hangat. Suhu 38 o c. Suhu tubuh turun ke batas normal
Kolaborasi :
4. Berkolaborasi ke Puskesmas Planning :
untuk mendapatkan bantuan Intervensi dilanjutkan
dalam pemberian antipiretik
dan antibiotik. Paracetamol
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
3. Hipertermia berhubungan dengan Minggu (Hari Ke 3) Jam 16.00 wib Jam 16.30wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 26 Mei 2017 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan demam
keluarga yang sakit. hipertermia. berkurang dan hilang
Terapeutik : 16.10 wib
2. Memilih metode kompres yang Objectif :
Suhu tubuh sebelum 38 o c
nyaman dan mudah didapat.
Suhu tubuh sesudah 37 o c
Edukasi :16.15 wib
3. Mengajarkan keluarga tentang Assesment :
kompres hangat. Suhu 38 o c Demam hilang
Kolaborasi :
4. Berkolaborasi ke Puskesmas Planning :
untuk mendapatkan bantuan Intervensi dilanjutkan
dalam pemberian antipiretik
dan antibiotik. Paracetamol
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
4. Hipertermia berhubungan dengan Senin ( hari ke 4) Jam 16.00 wib Jam 16.30 wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 27 Mei 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan demam
keluarga yang sakit. hipertermia. berkurang dan hilang
Terapeutik : 16.10 wib
2. Memilih metode kompres yang Objectif :
nyaman dan mudah didapat. Suhu tubuh sebelum 37.8 oc
Edukasi :16.15 wib Suhu tubuh sesudah 36. 8 o c
3. Mengajarkan keluarga tentang Assesment :
Demam hilang
kompres hangat. Suhu 37 8 o c
Kolaborasi : Planning :
4. Berkolaborasi ke Puskesmas Intervensi dilanjutkan
untuk mendapatkan bantuan
dalam pemberian antipiretik
dan antibiotik. Paracetamol
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
5. Hipertermia berhubungan dengan Selasa (hari ke 5) Jam 16.00 wib Jam 16.30wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 28 Mei 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan demam
keluarga yang sakit. hipertermia. hilang
Terapeutik : 16.10 wib
2. Memilih metode kompres yang Objectif :
Suhu tubuh sebelum 37.8 o c
nyaman dan mudah didapat.
Suhu tubuh sesudah 36. 8 o c
Edukasi :16.15 wib Assesment :
3. Mengajarkan keluarga tentang Demam hilang
kompres hangat.
Kolaborasi : Planning :
4. Berkolaborasi ke Puskesmas Intervensi dihentikan, edukasikan
untuk mendapatkan bantuan penanganan kompres hangat dan
dalam pemberian antipiretik anjuran selalu cukup
dan antibiotik. Paracetamol mengkonsumsi air.
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
TABEL 4.8
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Subjek II
2. Hipertermia berhubungan dengan Rabu (Hari Ke 2) . Jam 16.00 wib Jam 16.30 wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 29 Mei 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan berkurang
keluarga yang sakit. hipertermia.
Terapeutik : 16.10 wib Objectif :
2. Memilih metode kompres yang Suhu tubh sebelum 38 o c
Suhu tubuh sesudah 37.2 o c
nyaman dan mudah didapat.
Edukasi :16.15 wib Assesment :
3. Mengajarkan keluarga tentang Suhu tubuh turun ke batas normal
kompres hangat.
Planning :
Kolaborasi :
Intervensi dilanjutkan
Berkolaborasi ke Puskesmas
untuk mendapatkan bantuan
dalam pemberian antipiretik
dan antibiotik. Paracetamol
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
3. Hipertermia berhubungan dengan Kamis (Hari Ke 3) Jam 16.00 wib Jam 16.30 wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 30 Mei 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan demam
keluarga yang sakit. hipertermia. berkurang dan hilang
Terapeutik : 16.10 wib
2. Memilih metode kompres yang Objectif :
Suhu tubuh sebelum 38.2 o c
nyaman dan mudah didapat.
Suhu tubuh sesudah 37.5 o c
Edukasi :16.15 wib
3. Mengajarkan keluarga tentang Assesment :
kompres hangat. Demam hilang
Kolaborasi :
Berkolaborasi ke Puskesmas Planning :
untuk mendapatkan bantuan Intervensi dilanjutkan
dalam pemberian antipiretik
dan antibiotik. Paracetamol
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
4. Hipertermia berhubungan dengan Jum’at (hari ke 4) Jam 16.00 wib Jam 16.30 wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 31 Mei 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan demam
keluarga yang sakit. hipertermia. berkurang dan hilang
Terapeutik : 16.10 wib
2. Memilih metode kompres yang Objectif :
nyaman dan mudah didapat. Suhu tubuh sebelum 38 o c
Suhu tubuh sesudah 36. 5 o c
Edukasi :16.15 wib
Assesment :
3. Mengajarkan keluarga tentang
Demam hilang
kompres hangat.
Kolaborasi : Planning :
Berkolaborasi ke Puskesmas Intervensi dilanjutkan
untuk mendapatkan bantuan
dalam pemberian antipiretik
dan antibiotik. Paracetamol
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
5. Hipertermia berhubungan dengan Sabtu (hari ke 5) Jam 16.00 wib Jam 16.30wib
Ketidakmampuan keluarga dalam 01 Juni 2019 Observasi : 16.00 wib Subjectif :
Memberi perawatan pada anggota 1. Mengidentifikasi penyebab Subjek I mengatakan demam
keluarga yang sakit. hipertermia. hilang
Terapeutik : 16.10 wib
2. Memilih metode kompres yang Objectif :
Suhu tubuh sebelum 37.8 o c
nyaman dan mudah didapat.
Suhu tubuh sesudah 36.5 o c
Edukasi :16.15 wib Assesment :
3. Mengajarkan keluarga tentang Demam hilang
kompres hangat.
Kolaborasi : Planning :
Berkolaborasi ke Puskesmas Intervensi dihentikan, edukasikan
untuk mendapatkan bantuan penanganan kompres hangat dan
dalam pemberian antipiretik anjuran selalu cukup
dan antibiotik. Paracetamol mengkonsumsi air.
500 mg 3 x 1 tablet,
Clhoramfenicol 3 x 1 tablet.
TABEL 4.9
EVALUASI EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT
UNTUK MEMBANTU MENGURANGI
HIPERTERMIA
Subjek I
Subjek II
diwilayah kerja puskesmas Air Beliti yang dilakukan pada tanggal 24 Mei
4.2.1 Pengkajian
Hipertermia.
4.2.2 Diagnosis
sakit.
yang ada dengan yang ditemukan pada subjek I dan subjek II,
hipertermia.
konsep teori yang ada, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
hipertermia.
tablet.
sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
klien mengatakan demam sudah 3 hari, tidak mau makan dan nyeri
5.2 Saran
Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI,
Rineka Cipta, Jakarta
Kemenkes, 2018, Data dan informasi Profil kesehatan Indonesia 2017, Pusat data
dan informasi Kemenkes, Jakarta
Setiadi, 2013, Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan , Edisi 2 , Graha
Ilmu, Yogyakarta
Sudoyo. W.A, Setiyobadi. B, Alwi. I, dan Setiati, S, 2007, Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid 1I Edisi 4, Pusat Penerbit Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik, Cetakan II, DPP PPNI, Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Deefinisi dan Tindakan Keperawatan, Cetakan II, DPP PPNI, Jakarta
WHO, 2017, Global Report Thypus Abdominalis 2017, WHO, Jenewa Swiss
Wilkinson, M.J dan Ahern, R.N., 2012, Buku saku Diagnosis Keperawatan
Diagnosis nanda NIC NOC, Edisi 9, EGC, Jakarta
Lampiran 2. Form Inform Consent
Kepada Yth
Dengan hormat,
(.......................................................)
Lampiran 3. Lembar Asuhan Keperawatan Keluarga
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAAN
I. Identitas Umum Keluarga
1.1. Identitas Kepala Keluarga (KK)
Nama Kepala keluarga :
Umur : Tahun
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Suku Bangsa :
Alamat :
1.3. Genogram
1.4. Tipe Keluarga
a. Jenis Tipe Keluarga
2.
3.
4.
l. Kebersihan Lingkungan :
m. Denah Rumah :
b. Aturan :
c. Kebersihan :
d. Budaya :
Peran Informal :
b. .......................................
Peran Formal :
Peran Informal :
c. ...........................
Peran Formal :
Peran Informal :
d. ..............................
Peran Formal :
Peran Informal :
V. Fungsi Keluarga
5.1 Fungsi Afektif
a. Kerukunan Hidup dalam Keluarga
Data objektif :
2. Data Subjektif :
Data Objektif :
C. SKALA PRIORITAS MASALAH
MASALAH :
2. Kemungkinan
masalah dapat di
rubah :
Mudah
Sebagian
Tidak Dapat
3. Potensial untuk
dicegah :
Tinggi
Cukup
Rendah
4. Menonjolnya
Masalah :
Masalah
dirasakan dan
harus segera
ditangani
ada masalah
tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak
dirasakan
JUMLAH
D. SKALA PRIORITAS MASALAH
MASALAH ;
2. Kemungkinan
masalah dapat di
rubah :
Mudah
Sebagian
Tidak Dapat
3. Potensial untuk
dicegah :
Tinggi
Cukup
Rendah
4. Menonjolnya
Masalah :
Masalah
dirasakan dan
harus segera
ditangani
ada masalah
tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak
dirasakan
JUMLAH
Lokasi Penelitian :
2. Subjek II
Catatan : Diisi dengan Keterangan Hasil Observasi sesuai peningkatan suhu tubuhnya
Lampiran 5. Format Observasi Evaluasi Intervensi Kompres Hangat
FORMAT OBSERVASI EVALUASI EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT UNTUK
MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA DEMAM TIFOID
Nama Observer :
Tanggal :
Pertemuan Ke :
Lokasi Penelitian :
Nama Pasien : Subjek I : Subjek II :
Catatan :
1. Isi hasil intervensi sesuai dengan yang disampaikan secara Verbal oleh Subjek dengan angka.
2. Pada kolom keterangan disi dengan efektif atau tidak efektif (tdak ada perubahan = tidak efektif, Penurunan = efektif).
Lampiran 6. SOP Kompres Hangat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KOMPRES HANGAT
KOMPRES HANGAT
Tahap pelaksanaan :
Tahap Terminasi: