Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

PRAKTIKUM 3

Materi:
1. Pengenalan ER: Lanjutan
2. Membuat ERD
3. Pengenalan EER
4. Pengenalan Konsep Superclass/Subclass, spesialisasi, generalisasi, dan atribute inheritance
Tujuan Praktikum:
1. Memahami lebih lanjut tentang kardinalitas relasi
2. Mengenal beberapa notasi ER Diagram
3. Mengenal pendekatan top-down dan bottom up dalam pembuatan ER-Diagram
4. Mahasiswa mamp u menguasai konsep-konsep pada EERD serta mampu membuat EERD dari
suatu studi kasus
Referensi:
Data modeling and Entity-Relationship Model – Sharleen Rice
PENYAJIAN:
Kardinalitas
Pada pertemuan sebelumnya telah dijelaskan mengenai elemen-elemen dasar ERD (entitas, relasi, dan
atribut) dalam notasi Crow’s Foot. Untuk menggambarkan relasi antar entitas dikenal istilah
kardinalitas. Kardinalitas menggambarkan jumlah instan pada suatu entitas yang dapat dikaitkan
dengan sebuah instan pada entitas lain. Implementasi kardinalitas pada notasi Crow’s Foot digambarkan
pada ilustrasi berikut.

Gambar 1 Penjelasan Kardinalitas (datapandas.com)

1
Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

Gambar 2 Contoh penggunaan kardinalitas dengan notasi crow’s foot

Gambar 2 Kategori kardinalitas untuk setiap bentuk relasi (www.geocities.ws)

Latihan Kardinalitas:
1. Setiap buku dikenali oleh No-ISBN dan mempunyai judul, harga, dan tanggal terbit. Sebuah
buku diterbitkan oleh sebuah penerbit yang memiliki No ID dan Nama penerbit. Setiap buku
hanya diterbitkan oleh sebuah penerbit, namun satu penerbit dapat menerbitkan banyak buku
pada setiap saat.
2. Sebuah buku dapat ditulis oleh satu atau banyak penulis. Setiap penulis diidentifikasi dari ID
penulis, nama, dan tanggal lahir. Seorang penulis dapat menulis satu atau banyak buku, serta
semua penulis terdata meskipun belum pernah menerbitkan buku.
3. Setiap dosen memiliki ID dosen, nama, dan usia. Setiap Riset dosen memiliki No Riset, Sponsor
Riset, tanggal mulai, dan tanggal selesai. Setiap Riset dikepalai oleh seorang Profesor (dosen).
Setiap proyek bisa melibatkan satu atau banyak dosen. Seorang dosen bisa mengepalai
sejumlah proyek dan bekerja pada sejumlah proyek.
4. Seorang mahasiswa boleh meminjam beberapa buku. Satu buku boleh dipinjam beberapa
mahasiswa. Semua mahasiswa sangat pelu buku sehingga tidak ada yang tidak pernah

2
Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

meminjam ke perpustakaan. Setiap peminjam akan dicatat tanggal peminjamannya. Semua


mahasiswa disiplin mengembalikan buku tepat satu minggu setelah peminjaman.

Enhanced Entity Relation (EER)


Model EER
berisikan seluruh konsep model ER ditambah konsep-konsep dari subclass dan superclass,
specialization dan generalization, kategorisasi, dan pewarisan atribut.

Gambar 3 Deskripsi EER


Subclass dan Superclass
Dalam beberapa hal, suatu jenis entitas akan mempunyai banyak tambahan subgroup entitas yang sangat
berarti dan perlu digambarkan secara nyata karena entitas-entitas tersebut penting. Subclass adalah
subset dari suatu entitas yang dikelompokkan dalam pengertian tertentu yang perlu disajikan secara
eksplisit. Sedangkan Superclass merupakan entitas yang merupakan induk dari subclasssubclassnya.

Gambar 4 Contoh penggunaan superclass dan subclass

Pada Gambar 4 diketahui bahwa Entitas Employee terbagi menjadi 3 kategori employee, yaitu Hourly
Employee, Salaried Employee, dan Consultant. Entitas-entitas Hourly Employee, Salaried Employee,
dan Consultant merupakan subclass dari entitas Employee. Dan entitas Employee merupakan induk dari
entitas Hourly Employee, Salaried Employee, dan Consultant yang berarti entitas Employee merupakan
superclass.

3
Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

Atribut Inheritance
 Merupakan pewarisan atribut dari superclassnya.
 Entitas yang merupakan anggota dari subclass mewarisi semua atribut dari entity superclassnya.

Specialization (spesialisasi)
Spesialisasi merupakan proses pemecahan entitas menjadi subclass-subclass beserta atribut- atributnya.
Dilakukan berdasarkan karakteristik tertentu yang dapat membedakan Entitas pada superclass. Suatu
superclas dapat memiliki beberapa spesialisasi berdasarkan karakteristik yang berbeda.
Contoh :
 Sekretaris, Manager, Teknisi merupakan spesialisasi dari entitas Pegawai berdasarkan tipe
pekerjaan.
 Pegawai Tetap dan Pegawai Honorer merupakan spesialisasi dari entitas Pegawai berdasarkan
metode pembayarannya.
Terdapat beberapa constraint (batasan) untuk Spesialisasi. Diantaranya:
 Disjoint (d): menyatakan bahwa sebuah entitas hanya bisa menjadi anggota dari satu subclass.
 Overlap (o): menyatakan bahwa sebuah entitas dapat menjadi anggota lebih dari satu subclass.
 Total ( == ): setiap entity pada superclass menjadi anggota subclass. Dinyatakan dengan garis
double.
 Parsial ( -- ) : ada entity pada superclass yang bukan merupakan anggota subclass manapun.
Dinyatakan dengan garis tunggal.

Gambar 5 Contoh penggunaan constraint disjoint pada spesialisasi

Gambar 6 Contoh penggunaan constraint overlap pada spesialisasi

4
Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

Generalization (Generalisasi)
Generalisasi merupakan Proses penggabungan subclass-subclass menjadi suatu entitas yang lebih
umum. Kebalikan dari Spesialisasi. Generalisasi umumnya bersifat total karena superclass diturunkan
dari subclasssubclassnya.
Contoh : Generalisasi dari MOBIL dan TRUK menjadi KENDARAAN

Gambar 7 Contoh Generalisasi EER

5
Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Nama: Tanggal Praktikum:

NIM: Waktu Praktikum:

Nilai: Nama Asisten:

Tugas: untuk nomor 1 buatlah ER Diagram secara lengkap dengan notasi Crow’s Foot. Sedangkan
untuk nomor 2-3 buatlah EER dengan ditambahkan constraint (lengkap dengan notasi Crow’s Foot).
1. Sebuah perusahaan jasa sewa mobil “CV. Sewo Car”, memiliki spesifikasi database sebagai
berikut:

Sebuah rental mobil yang disewakan kepada pelanggan. Setiap pelanggan dapat menyewa lebih
dari satu mobil dalam sekali transaksi, akan tetapi tidak sebaliknya dan sewaktu-waktu mobil
juga tidak dapat disewakan karena kemungkinan keterbatasan kendaraan. Setiap kali transaksi,
terjadi sebuah perjanjian kontrak antara kedua belah pihak dengan adanya catatan kode kontrak,
batas tanggal sewa, jumlah mobil yang disewa, dan harga total. Data pelanggan yang harus
dicatat adalah ID pelanggan, nama, alamat, no telepon (rumah, HP, kantor, dll), no KTP. Data
mobil yang harus dicatat adalah Id mobil, no plat mobil, tahun pembuatan, merk (Toyota,
Honda, Daihatsu, Suzuki, Nissan, dll), jenis (Kijang, Innova, Altis, Vios, Xenia, Katana, dll),
tipe (LX, LGX, V-VTI, dll), jumlah penumpang, jumlah armada, bahan bakar dan harga sewa.

2. Sebuah bank swasta yang terdiri dari beberapa cabang membutuhkan sistem basis data yang
baru. Setiap cabang diidentifikasi oleh kode, nama, berlokasi di kota-kota besar dan masing-
masing memiliki aset tersendiri. Setiap customer dari bank tersebut diidentifikasi melalui id,
serta memiliki nama, alamat, dan kota tempat mereka tinggal. Para customer ini dapat memiliki
rekening. Setiap customer ini dilayani oleh seorang bankir yang tentu saja merupakan karyawan
bank tersebut. Setiap karyawan bank ini diidentikasi oleh nomor induk karyawan. Para
karyawan ini tentu memiliki id_karyawan, nama, nomor telepon, dan identitas manajer-nya.
Bank ini juga ingin mencatat tanggal kapan mereka mulai bekerja dan lamanya mereka bekerja.

Bank ini menawarkan dua jenis rekening, yaitu tabungan biasa dan giro. Satu rekening dapat
dimiliki oleh lebih dari satu customer. Setiap customer pun boleh memiliki lebih dari satu
rekening. Selain nomor rekening dan saldo, bank juga mencatat tanggal terakhir pengaksesan
rekening oleh masing-masing pemegangnya. Sebagai tambahan, setiap rekening tabungan
memiliki tingkat suku bunga, sementara setiap rekening giro memiliki limit penarikan uang.

3. Rumah sakit X menerima pasien rawat inap. Untuk itu, setiap pasien akan diberikan kamar
menginap di rumah sakit tersebut. Setiap kamar tersebut akan dikelola dan dikelompokkan di
dalam suatu ruang (gedung). Misalnya: Ruang Melati, Ruang Mawar, dll. Setiap ruangan
tersebut biasanya terdiri dari 20-30 kamar.

Setiap pasien di rumah sakit tersebut diberikan nomor pasien yang unik. Untuk setiap per
kedatangan perawatan inap, akan dicatat nomor kedatangan pasien yang keberapa kali. Nomor
ini tentu akan bertambah terus, misalnya kedatangan pasien A yang ke-1, 2, dst. Untuk setiap
per kedatangan pasien tersebut akan dicatat pula informasi mengenai tanggal masuk,

6
Praktikum Basis Data (KOM 205) – Praktikum 2

penganggung jawab (saudara pasien), nomor asuransi (jika ada), alamat, serta dokter yang
merujuk.

Dokter yang membuat rujukan akan menentukan jenis perawatan yang paling sesuai untuk
pasien tersebut, tergantung dari jenis perawatan yang dibutuhkan, yang tentunya akan
menentukan biaya-nya. Misalnya: perawatan standar memiliki biaya kurang dari 5 juta,
sedangkan perawatan intensif memiliki biaya > 10 juta.

Anda mungkin juga menyukai