Anda di halaman 1dari 10

https://www.slideshare.

net/dwiagustini7982/askep-patologi-torch
1. 1KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat
padawaktunya. Kami juga menghaturkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
kamidan tim sebagai pengampu mata kuliah OBSTERI yang telah memberikan
kesempatankepada kami untuk menyusun makalah ini.Harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi matakuliah OBSTERI di lingkungan Universitas Respati
Yogyakarta. Kami mengucapkanterimakasih dan terbuka terhadap semua pihak yang melakukan
koreksi dan memberikankritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
ini.Yogyakarta, Mei 2013PENYUSUN
2. 2DAFTAR ISIKATA
PENGANTAR...........................................................................................................1DAFTAR
ISI..........................................................................................................................2BAB
I.....................................................................................................................................3BAB
II....................................................................................................................................4BAB
III..................................................................................................................................11BAB
IV..................................................................................................................................25DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Toxoplasma atau Toxoplasmosis sering menjadi hal yang sangat ditakuti
dandikhawatirkan bagi wanita hamil dan yang sedang merencanakan
kehamilan.Toxoplasmosissendiri merupakan suatu infeksi protozoa Toxoplasmosa
gondii, yang biasanya terjadimelalui kontak dengan tinja kucing, makan makanan
mentah, atau makanan daging yangterkontaminasi dengan toxo ini. Bila infeksi toxo
terjadi saat hamil maka akan dapatmenyebabkan keguguran, atau bila anak lahir maka
dapat timbul dengan beberapa masalahkesehatan, seperti kelainan kongenital cacat,
pembesaran hati dan limpa, kekuningan padakulit dan mata (jaundice), infeksi mata yang
berat, dll. Jika Anda sudah terinfeksi cara yangharus ditempuh memang dengan
mengobatinya. Pengobatan akan memperendah resikokelainan pada bayi dalam
kandungan anda. Namun bila Anda sedang merencanakankehamilan, ada baiknya Anda
memeriksakan diri ke dokter dan bisa diikuti pula denganmenghindari makanan atau
aktivitas yang memiliki risiko tinggi terinfeksi Toxoplasmosis.Diantaranya adalah makan
makanan mentah atau yang dimasak setengah matang, sayuranyang tidak dicuci bersih
dan dimakan mentah serta minum susu yang tidak dipasteurisasi.Selain itu hindari pula
kotoran kucing, terutama kucing yang kemungkinan besarmengkonsumsi daging mentah,
burung ataupun tikus.1.2 Tujuan· Untuk mengetahui definisi infeksi toxoplasmosis·
Untuk mengetahiui tanda dan gejala toxoplasma· Untuk mengetahui patofisiologi infeksi
toxoplasmosis· Untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi toxoplasmosis· Untuk
mengetahui cara mendiagnosa infeksi toxoplasmosis· Untuk mengetahui dampak infeksi
toxoplasmosis dan cara penularan dalam kehamilan· Untuk mengetahui pencegahan dan
penatalaksanan infeksi toxoplasmosis dalam kehamilan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii,yang
telah diketahui dapat menyebabkan cacat bawaan (kelainan kongenital) pada bayi dankeguguran
(abortus) pada ibu hamil. Infeksi toksoplasma dapat bersifat tunggal atau dalamkombinasi
dengan infeksi lain dari golongan TORSH-KM.Sumber penularannya adalah kotoran hewan
berbulu, terutama kucing. Cara penularan-nyapadamanusia melalui:1. Makanan dan
sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran hewan berbulu (kucing).2. Makan daging setengah
matang dari binatang yang terinfeksi.3. Melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari
donor yang terinfeksitoksoplasma.4. Secara kongenital (bawaan) dari ibu ke bayinya apabila ibu
hamil terinfeksi padabulan- bulan pertama kehamilannya.5. Toksoplasma pada ibu hamil dapat
menyebabkan keguguran, lahir prematur, lahirmati, lahir cacat atau infeksi toksoplasma bawaan.
Bilamana ibu hamil terkena infeksitokso-plasma maka risiko terjadinya toksoplasmosis bawaan
pada bayi yangdikandungnya berkisar antara 30-40%. Infeksi toksoplasma bawaan ini
dapatmengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, perkapuran otak,dan
keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yangbaru lahir
(neonatus). Beberapa faktor yang mungkin berperan atas munculnya gejalaadalah fungsi plasenta
sebagai sawar (barrier), status kekebalan (imunitas) ibu hamil,dan umur kehamilan ketika
terjadinya infeksi pada ibu. Makin besar umur kehamilanketika terjadinya infeksi, makin besar
pula kemungkinan terjadinya infeksitoksoplasma bawaan pada janin. Pada pihak lain, makin dini
terjadinya infeksi padajanin, makin berat kerusakan (kelainan) yang dapat terjadi pada janin dan
makin besarkemungkinan abortus.
2.2 TANDA DAN GEJALA
Sebagian besar tidak tampak secara kasat mata, namun demikian juga ditemukanseperti
gejala flu biasa tergantung strain virusnya, usia, dan derajat imunitastubuh/daya tahan
tubuh.Gejala yang ditimbulkan dari infeksi ini adalah:a. Pada banyak orang timbul tanpa gejala
dari penyakit ini.b. Demam, nyeri tenggorokan, lelah, pembesaran kelenjar getah benig didareah
leher,ketiakc. Pada beberapa kasus dapat menyebabkan penglihatan menjadi buram atau
kehilanganpenglihatan.d. Orang yang sedang hamil atau orang dengan penyakit system imunitas
yang rendahseperti AIDS atau kanker mempunyai resiko lebih tinggi bila terkena infeksi ini.
2.3 Patofisiologi infeksi toxoplasmosis
Parasit toksoplasma cenderung untuk masuk ke dalam sel organ ( intrasel ) tubuhmanusia
dan terdapat dalam tiga bentuk, yaitu bentuk trofozoit yang beredar dalam darah,bentuk ookista
yang dikeluarkan dalam tinja kucing, dan bentuk kista yang menetap dalamjaringan tubuh seperti
paru, jantung, otot, dan otak. Bentuk kista berupa sebuah kantung yangdi dalamnya berisi beribu-
ribu trofozoit T gondii. Kucing adalah tempat hidup utama parasittoxoplasma, parasit ini dapat
berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Adapundalam tubuh manusia, unggas dan
hewan ternak lain sebagai hospes perantara, parasit iniberkembang biak secara aseksual, yaitu
kemampuan untuk berkembang biak dengan caramembelah diri.Di tanah yang tercemar, ookista
(toxoplasma) dapat dibawa oleh lalat, kecoak, semutatau cacing tanah ke berbagai tempat di
kebun. Ookista dapat menempel di sayuran, buah-buahan atau termakan oleh hewan ternak
seperti ayam, kambing, anjing, sapi, dan menembusepitel usus, berkembang biak dengan
membelah diri serta menetap dalam bentuk kista padaorgan hewan tersebut.Bentuk parasit T
gondii seperti batang melengkung dengan ukuran lebih kecil dari seldarah merah (3-6 mm)
bergerak dengan gerakan aktinomisin di bawah membran plasma,dapat menembus sel secara
aktif masuk ke berbagai jaringan seperti otot, otak, mata, dan usus. Kucing yang menderita
toksoplasmosis akan mengeluarkan beribu-ribu ookista yangtetap infektif selama berbulan-bulan
di tanah yang tidak terkena sinar matahari.Ookista yang tertelan akan membentuk trofozoit dan
ikut aliran darah serta memasuki selberinti organ tubuh atau membentuk kista. Manusia dapat
terinfeksi bila menelan ookista ataumakan daging ternak seperti ayam, kambing atau sapi yang
mengandung kista dan tidakdimasak matang
2.4 Cara mendiagnosa infeksi toxoplasmosis
Toksoplasma dapat ditegakkan dengan mengidentifikasi parasit di sekresi jaringan,cairan
tubuh atau adanya peninggian titer antibodi yang sangat tinggi sampai delapan kali.Pada kasus-
kasus terbatas dan hanya menggunaan test tunggal dengan peninggian titerantibodi IgM,
seseorang sudah dikatakan terinfeksi akut toksoplasma . Walaupun secaraklinis diagnosis
penyakit ini sulit ditegakkan, tetapi dapat mudah diketahui apakah seseorangbebas dari penyakit,
sedang sakit atau telah kebal, melalui pemeriksaan darah terhadapantibodi Toxoplasma dengan
teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA).Pemeriksaan darah seperti ini dapat
dilakukan di banyak laboratorium kesehatan, sayangnyabiayanya cukup mahal, sehingga
pemeriksaan ini benar-benar dilakukan pada kelompokwanita yang berisiko tinggi, seperti
kelompok wanita yang memelihara kucing, suka makandaging tidak matang, dan adanya abortus
ataupun ada riwayat kematian janin dalam rahim.Pemeriksaan laboratorium :Ø pemeriksaan
parasit secara langsung : rumit, tidak praktis, butuh waktu lama, mahal.Ø pemeriksaan antibodi
spesifik Toxoplasma : IgG, IgM dan IgG affinityIgM adalah antibodi yang pertama kali
meningkat di darah bila terjadi infeksi Toxoplasma.IgG adalah antibodi yang muncul setelah
IgM dan biasanya akan menetap seumur hiduppada orang yang terinfeksi atau pernah terinfeksi.
IgG affinity adalah kekuatan ikatan antaraantibodi IgG dengan organisme penyebab
infeksi.Manfaat IgG affinity adalah pada keadaan IgG dan IgM positif diperlukan pemeriksaan
IgGavidity untuk memperkirakan kapan infeksi terjadi, apakah sebelum atau pada saat
hamil.Infeksi yang terjadi sebelum kehamilan tidak perlu dirisaukan, hanya infeksi primer
yangterjadi pada saat ibu hamil yang berbahaya, khususnya pada Trimester I. Testoksoplasma
yang perlu dilakukan idealnya :Sebelum hamil tes IgG
Saat hamil, sedini mungkin (bila belum pernah atau hasil sebelumnya negatif) IgGdan IgM
Toxoplasma .Bila hasil negatif, diperlukan pemantauan setiap 3 bulan pada sisa
kehamilanInterpretasi datanya adalah :Ø bila IgG (-) dan IgM (+)Kasus ini jarang terjadi,
kemungkinan merupakan awal infeksi. Harus diperiksa kembali3 minggu kemudian dilihat
apakah IgG berubah jadi (+). Bila tidak berubah, maka IgM tidakspesifik, yang bersangkutan
tidak terinfeksi Toxoplasma.Ø bila IgG (-) dan IgM (-)Belum pernah terinfeksi dan beresiko
untuk terinfeksi. Bila sedang hamil, perludipantau setiap 3 bulan pada sisa kehamilan (dokter
mengetahui kondisi dan kebutuhanpemeriksaan anda). Lakukan tindakan pencegahan agar tidak
terjadi infeksi.Ø bila IgG (+) dan IgM (+)Kemungkinan mengalami infeksi primer baru atau
mungkin juga infeksi lampau tapiIgM nya masih terdeteksi (persisten = lambat hilang). Oleh
sebab itu perlu dilakukan tes IgGaffinity langsung pada serum yang sama untuk memperkirakan
kapan infeksinya terjadi,apakah sebelum atau sesudah hamil.Ø bila IgG (+) dan IgM (-)Pernah
terinfeksi sebelumnya, bila pemeriksaan dilakukan pada awal kehamilan, berartiinfeksinya
terjadi sudah lama (sebelum hamil) dan sekarang telah memiliki kekebalan, untukselanjutnya
tidak perlu diperiksa lagi.Bila ada pertimbangan lain, dokter anda akan meminta izin untuk
pemeriksaan lanjutansesuai kebutuhan.
2.5 Dampak infeksi toxoplasmosis dalam kehamilanToksoplasmosis sering disebut sebagai salah
satu penyebab terjadinya kegagalankehamilan, dengan berbagai jenis manifestasi klinis seperti
abortus, lahir prematur, IUGR,lahir mati dan lahir dengan cacat bawaan seperti kebutaan
(retinokoroiditis), hidrosefalus,meningoencephalitis (radang otak), tuli, pengapuran
otak,retardasi mental, kejang-kejang,dan gangguan neurologis lainnya.Biasanya tanda-tanda
radang otak (encephalitis) dan serebral palsi berkembang dalambeberapa hari sampai sebulan
setelah bayi lahir (Kasper and Boothroyd, 1993. Risiko seorang ibu hamil yang terinfeksi akut
dengan toksoplasma menurunkan infeksi pada bayi bila tidaksegera mendapat pengobatan sangat
variatif,. Pada kehamilan trimester pertama risikopenurunan 25 %, trimester kedua 54 % dan 65
% pada trimester ketiga
2.6. CARA PENULARAN
Toxoplasma dapat ditularkan melalui tiga cara :1. Kontak langsung dengan feses kucing yang
telah terinfeksiMenurut sebuah penelitian, feses(tinja) seekor kucing mengandung tidakkurang
dari 10 juta ookista setelah 2 minggu terinfeksi. Bentuk ookista biasanyaterjadi 2-5 hari setelah
parasit dikeluarkan bersamaan dengan feses(tinja) kucing.Sejauh ini tidak ada metode yang dapat
digunakan untuk mencegah binatangpeliharaan, khususnya kucing, untuk terinfeksi dan atau
menjadi perantara penularanparasit toxoplasma.2. Memakan daging mentah atu setengah
matang.Ratusan jenis hewan mamalia dan burung dapat terinfeksi oleh toxoplasmadengan cara
yang hampir sama dengan infeksi yang terjadi pada manusia, yaitudengan kontak langsung
melalui bahan makanan dan air yang telah terkontaminasioleh parasit toxoplasma. Akibatnya,
manusia dapat pula terinfeksi setelahmengkonsumsi jenis hewan yang telah terinfeksi. Pada
negara-negara industri,transmisi pada manusia umumnya berkaitan dengan kebiasaan memakan
dagingsetengah matang, terutama daging babi dan domba (pada beberapa daerah di
duniadiperkirakan 10% daging domba dan 25% daging babi mengandung bentuk
kistatoxoplasma). Parasit ini juga dapat terkandung dalam produk susu yang tidak melaluiproses
pasteurisasi, misalnya susu kambing. Lalat maupun kecoa yang telahmelakukan kontak langsung
dengan feses kucing juga berpotensi menjadi sumberinfeksi.3. Infeksi kongenital dari plasenta
kepada janin.Parasit toxoplasma tidak dapat menular antar manusia, kecuali dari ibu pada
janinnyaselama atau sebelum kehamilan berlangsung. Gilbert tahun 2001 memperkirakanbahwa
wanita hamil yang menderita toksoplasmosis 25% akan menularkan kejaninnya.
2.7 Cara pencegahan infeksi
toksoplasma dalam kehamilan Penting melaksanakan pemeriksaan darah terhadap
kemungkinan infeksi penyakit inipada masa pranikah atau sebelum kehamilan bagi kelompok
yang mampu, karenapenyakit ini dapat diobati sehingga dampak negatif seperti keguguran, lahir
mati ataucacat setelah lahir dapat dihindari . Hindari makan makanan yang dimasak mentah
atau setengah matang. Bersihkan dan cucilah buah-buahan atau sayuran sebelum dimakan
dengan baik. Bersihkan tangan, alat-alat dapur ( seperti; papan atau alas untuk memotong)
yangdipakai untuk mengelola daging mentah, hal ini untuk mencegah kontaminasi
denganmakanan lainnya. Jangan minum susu unpasteurized dari hewan.. Bila akan
membersihkan sampah atau tempat sampah, jangan lupa menggunakansarung tangan, dan
cucilah tangan atau sebaiknya serahkan tugas ini kepada anggotakeluarga lainnya, bila sedang
hamil. Pakailah sarung tangan bila ingin mengerjakan pekerjaan kebun atau perkarangan,untuk
menghindari kontak langsung dari kotoran hewan yang terinfeksi. Untuk yang memelihara
kucing : Bila memelihara kucing, maka saat mencoba untukhamil atau sedang hamil, serahkanlah
tugas membersihkan kotoran kucing kepadaanggota yang lainnya. Bersihkanlah kotoran kucing
yang dipelihara setiap hari dan ingat untukmenggunakan sarung tangan dan selalu mencuci
tangan setiap selesai membersihkan. Mencuci tangan setiap selesai bermain dengan kucing
yang dipelihara. Buanglah kotoran kucing dalam plastik ke tempat sampah, jangan menanam
ataumeletakanya di dekat kebun atau taman. Jangan memberi makan daging mentah untuk
kucing yang dipelihara. Periksakanlah ke dokter hewan bila melihat bahwa kucing yang
dipelihara terdapattanda-tanda sakit. Kucing yang dipelihara didalam rumah, yang tidak diberi
daging mentah, dan tidakmenangkap burung atau tikus, biasanya tidak terinfeksi Tidak
dianjurkan pemeriksaan skrinig toxoplasma secara masal mengingat biayarelatif tinggi dan masih
tingginya hasil positif palsu dari laboratorium. Hindari parawanita hamil makan daging yang
tidak dimasak matang
2.8 PENATALAKSANAAN
1. IbuPrognosa pada infeksi yang akut baik, kecuali pada keadaan imonosekresi yangamat besar.
Wanta hamil dengan infeksi akut dapat dirawat dengan kombinasipyrimethamine, asam folimik
dan sulfonamide. Dosis standar pyrimethamine adalah25 mg/hari/oral dan 1 gr sulfadiazine
peroral 4 X/hari selam 1 tahun. Pyrimethamineadalah musuh dari asam folik dan oleh karena itu
mungkinmemberikan efekteratogenik jika diberikan pada trimester I. Asam folimik diberikan
dengan dosis 6 mgsecara IM atau per oral setiap pada hari yang berbeda untuk mengetahui
apakah benarhabisnya asam folat disebsbkan oleh Pyrimethamine. Spiramycin adalah ejen
lainyang digunakan pada pengobatan toxoplasma akut dan dapat diperoleh pada
pusatpengontrolan penyakit di USA, ini biasa digunakan di Eropa dan karenanya tidak
adapengawasan yang baik terhadap kemanjuran obat ini.
2. JaninAdanya gejala infeksi pada bayi lahir harus ditangani dengan pemberianpyrimethamine
dengan dosis 1 mg/kg/hr/oral selam 34 hari, dilanjutkan dosis 0,5mg/kg/hr selam 21-30 hari dan
sulfadiazine dengan dosis 20 mg/kg per oral selam 1tahun. Pada saat menginjak remaja diberikan
asam folimik 2-6 mg secara IM atau oral3 X seminggu walaupun pada saat bayi dia
mendapatkan pyrimethamine. Infeksicongenital pada bayi baru lahir bukan merupakan infeksius,
oleh karena itu tidakperlu diisolasi. Bayi baru lahir yang tiak menunjukan infeksi dan positif
antibody IgGtoxoplasma spesifiknya mungkin didapatkan dari ibunya secara transplasetal.
Padabayi yang Tidak ditemukannya temuan yang lain yang mencurigakan terjadinyainfeksi
congenital., harus dipantau, apabila tidak terinfeksi harus menunjukan adanyapenurunan titer
antibody IgG terhadap toxoplasma.
BAB III
KASUS
Seorang ibu NY.A G3 P0 Ab2 umur 27 tahun dengan UK 30 minggu datang ke BPS
melatiSLEMAN-YOGYAKARTA dengan keluhan merasa lemah, demam tinggi, dan
pandangankabur, pusing seperti akan flu, serta ibu mengatakan memelihara 3 ekor kucing dan
sudahkeguguran dua kali, sehingga cemas dengan kehamilannya yang sekarang.ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGINy”A” G3 P0 A2 Ah0 UMUR 27 TAHUN UK
30 MINGGU DENGAN INFEKSITOKSOPLASMA DI BPS SAYANG IBU, SLEMAN-
YOGYAKARTANo. Register :Masuk BPM tanggal/jam : 25 Mei l2013/07.00 wibDirawat di
ruang : PeriksaI. PENGKAJIAN Tanggal 25 mei 2013 jam :07.05 oleh : BidanA.
IDENTITASIbu SuamiNama :Ny “T’’ :Tn “D’’Umur :27 Tahun : 29 TahunAgama : Islam :
IslamSuku/Bangsa : Jawa/Indonesia : Jawa/indonesiaPendidikan : SMA : SMAPekerjaan :
IRT :WiraswastaAlamat : Tanjung sari,RT002/RW 003, :Tanjung sari,RT
002/RW,ngadirojo,Magelang 003,ngadirojo,MagelangB. DATA SUBYEKTIF1. Alasan
datang/di rawatIbu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
Keluhan utamamerasa lemah, demam tinggi, dan pandangan kabur, pusing seperti akan flu.3.
Riwayat menstruasiMenarche : 13 tahun Silkus : 30 hariLama : 6 hari Teratur : yaSifat darah :
cair Keluhan : tidak ada4. Riwayat perkawinanStatus pernikahan :syah Menikah ke :
pertamaLama : 7 tahun Usia menikah pertama kali :20 tahun5. Riwayat Obstetrik : G3 P0 A2
Ah06. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan7. Riwayat kehamilan sekaranga. HPM : 6 september
2012 HPL : 13 juni 2013b. ANC pertama pada umur kehamilan : 4 mingguc. Kunjungan
ANCTrimester IFrekuensi : 2 kaliKeluhan : mual-muntahKomplikasi : tidak adaTerapi : B6,
kalk,FeTrimester IIFrekuensi : 2 kaliKeluhan :Tidak adaKomplikasi :Tidak adaTerapi :
suprabion,Fe, kalk, B6Trimester IIIFrekuensi :1xKeluhan : lemah,demam
tinggi,pusingKomplikasi :Tidak adaTerapi :etabion,b12. Imunisasi TT : 2 kaliTT 1 : 20 mei
2011TT 2 : 22 juni 2011TT 3 :23 september 2012e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam
sehari)Ibu mengatakan gerakan janinnya ± 10 kali dalam sehari8. Riwayat kesehatana. Penyakit
yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)Ibu mengatakan tidak pernah
menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS,hepatitis, malaria), menurun (asma, DM,
hipertensi), dan menahun (jantung).b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,
menurun, menahun)Ibu mengatakan keluarga sedang tidak menderita penyakit
menular(TBC,HIV/AIDS,Hepatitis,malaria) penyakitmenurun (asma,DM,hipertensi),dan
menahun (jantung).c. Riwayat keturunan kembarIbu mengatakan tidak mempunyai keturunan
kembar.d. Riwayat operasiIbu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapune. Riwayat
alergi obatIbu mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat9. Pola pemenuhan kebutuhab
sehari-haria. Pola nutrisi sebelum hamilb. Sebelum hamil saat hamilMakanFrekuensi :3x/hari
3x/hariPorsi : 1 piring 1 piringJenis : Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,laukPantangan :Tidak ada Tidak
adaKeluhan :tidak ada tidak ada
14. 14MinumFrekuensi : 6x/hari 8x/hariPorsi :1 gelas 1 gelasJenis : Air putih Air putihPantangan
: Tidak ada Tidak adaKeluhan : Tidak ada Tidak adab .Pola eliminasiBABFrekuensi : 1x/hari
2x/hariKonsistesi :lembek lembekWarna : kuning kuningKeluhan : Tidak ada Tidak
adaBAKFrekuensi : 4x/hari 5x/hariKonsistesi :cair cairWarna : jernih jernihKeluhan : tidak ada
tidak adac. Pola istirahatTidur siangLama : 1 jam/hari 2 jam/hariKeluhan : tidak ada tidak
adaTidur malamLama : 8jam/hari 10 jam/hariKeluhan : tidak ada tidak adad. Personal
hygieneMandi : 2 x sehari 2x sehariGanti pakaian : 2x sehari 2x sehariGosok gigi :2 x sehari 2x
sehariKeramas : 2 x perminggu 2 x perminggue. pola seksualitas
15. 15Frekuensi : 4 x perminggu 2 x permingguKeluhan : tidak ada tidak adaf. Pola aktivitas
(terkait kegiatan fisik, olahraga)Ibu mengatakan kegiatannya sehari-hari adalah sebagai ibu
rumah tangga,memasak,mencuci,memasak dan mencuci.10. Kebiasaan yang mengganggu
kesehatan(merokok, minum jamu, minumanberalkohol)Ibu mengatakan tidak pernah punya
kebiasaan yang menggangu kesehatan sepertimerokok, minum jamu, minuman beralkohol11.
Psikososiospiritul (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan,kegiatan
social, perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatanibadah, kegiatan
social,dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)ü Ibu mengatakan ibu dan suami senang dengan
kehamilannyaü Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung kehamilannyaü Ibu mengatakan
lingkungan sekitarnya sangat mendukung kehamilannyaü Ibu mengatakan merencanakan untuk
bersalin dirumah bidanü Ibu mengatakan akan merawat bayinya bersama suaminyaIbu
mengatakan akan memberi Asi kepada bayinya segera setelah bayinya lahirü Ibu mengatakan
rajin sholat dan sering ikut pengajian di kompleknyaü Ibu mengatakan sudah mempersiapkan
biaya persalinan.12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, dan laktasi)Ibu
mengatakan sudah tahu tentang kehamilannya yang sekarang.13. Lingkungan yang berpengaruh
(sekitar rumah dan hewan peliharaan)Ibu mengatakan lingkungan tempat tinggalnya tidak bersih
dan ada hewan peliharaanbaik milik ibu maupun milik tetangganya (kucing,ayam,dll)
16. 16C. DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan umumKeadaan umum : baikKesadaran :
ComposmetisStatus emosional : StabilTanda vital signTekana darah : 120/80 mmHg Nadi : 100
x/menitPernapasan : 29 x/menit Suhu : 39ºCBB saat hmil : 65 kg tinggi badan : 150cmBB
sebelum hamil :54 kg2. Pemeriksaan fisikKepala : Messosepalus,tidak adanyeri tekanan, Rambut
tidak rontok,bersih, tidak bauMuka : tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasmaMata :Simetris,
konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak adda infeksi tandainfeksiHidung : bersih, tidak ada
polip,tidak ada sekret, tidak ada tanda infeksiMulut ; tidak stomatitis, tidak caries, tidak ada
tanda infeksiTelinga : Simetris,bersih, tidak ada serumen,pendengaran baik.Leher :Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limpe dan vena jugularisDada : tidaka ada retraksi dinding
dada, suara paru-paru dan jantung normalPayudara : simtetris , puting susu menonjol, areola
hipermigmentasi.Abdomen : pembesaran simetris, tidak ada penonjolan,tidak ada bekas
operasi.Palpasi LeopoldLeopold I : TFU 3 jari di atas pusat,teraba bagian lunak,bulat,tidak
melenting (bokong)Leopold II : bagian kiri teraba keras,datar,memanjang seperti
papan(punggung)Bagian kanan teraba kecil-kecil,tidak rata(ekstremitas)Leopold III : teraba
bagian bulat, keras, melenting, bisa digoyang-goyang (kepala)Leopold IV : posisi tangan
pemeriksa konvergenOsborn Test : ---Pemeriksaan Mc. DonaldTFU :27 cm TBJ : (27 -
11)x155=4480 gram
17. 17AuskultasiDJJ : 155x/menit teratur.pm sebelah kiri bawah perut ibuEkstremitas : jumlah
jari lengkap,gerakan aktif,tidak odemGenetali : bersih,tidak ada pembesaran kelenjar
bartholin,tidak varisesAnus : berlubang tidak ada hemoroidPemeriksaan panggul : Tidak
dilakukan3. Pemeriksaan penunjangTanggal:20 Mei 2013 Jam: 07.05 WIBIgG dan IgM4. Data
penunjangHasil IgG (+)dan IgG (+)II. INTERPRETASI DATAA. Diagnosa KebidananNY “A”
Umur 27 tahun G3P0Ab2Ah0 UK 30 minggu, janin tunggal hidup intra uteri,Presentase
kepala,kepala sudah masuk panggul dengan infeksi toxoplasmaDS: -Ibu mengatakan berumur 27
tahun-Ibu mengatakan ini kehamilan ke tiga-Ibu mengatakan merasa lemah,demam
tinggi,pendangan kabur pusing mau flu-Ibu mengatakan cemas dengan kehamilan sekarang
karena pernah keguguran-ibu mengatakan HPHTnya tanggal 22 september 2012DO : Tekana
darah: 120/80 mmHg Nadi : 100 x/menitPernapasan : 29 x/menit Suhu : 39ºCBerat badan : 65 kg
tinggi badan : 150cmHPL :29 juli 2013Leopold I:TFU 3 jari diatas pusat, teraba bokongLeopold
II:pukiLeopold III: teraba kepalaLeopold IV: konvergen
18. 18-DJJ: 155x/menit teratur,pm sebelah kiri bawah perut ibuB. MasalahIbu mengatakan
merasa lemah, mudah capek, dan merasa agak pusing seperti mau flu dancemas dengan
kehamilan sekarang karena sudah abortus dua kali..C. KebutuhanKIE tentang penyakit infeksi
toxoplasmosisIII . IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIALKehamilan
dengan toxoplasmosis berpotensi terjadinya abortus pada ibu, serta lahirprematur, IUGR, lahir
mati dan lahir dengan cacat bawaan seperti kebutaan (retinokoroiditis),hidrosefalus,
meningoencephalitis (radang otak), tuli, pengapuran otak,retardasi mental,kejang-kejang, dan
gangguan neurologis pada janin.IV. TINDAKAN SEGERAA. MandiriMemberitahu ibu hasil
pemeriksaanB. KolaborasiLaboratorium Pramita untuk pemeriksaan IgG dan IgM darahC.
MerujukUntuk pemberian terapi obat dan penanganan selanjutnya dirujuk ke dokter Sp.OGV.
PERENCANAAN Tanggal :25 Mei 2013 Jam :07.10 WIB1. Jelaskan ibu tentang hasil
pemeriksaan2. Jelaskan ibu pengertian dari toxoplasma3. Jelaskan kepada ibu cara penularan
toxoplasma4. jelaskan ibu cara pencegahan toxoplasma5. Beri ibu dukungan dan pola istirahat6.
Beri KIE nutrisi ibu dan perawatan kebersihan hewan peliharaanVI. PELAKSANAAN Tanggal :
25 Mei 2013 Jam : 07.15 WIB1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu yaitu kondisi ibu saat
ini baik namunmenurut hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa ibu sekarang positf
19. 19terkena infeksi toxoplasmosis dan keadaan janinnya saat ini baik, namun perlupemantauan
yang ketat karena kemungkinan bisa terjadi abortus, lahir prematur,IUGR, lahir mati dan lahir
dengan cacat bawaan seperti kebutaan (retinokoroiditis),hidrosefalus, meningoencephalitis
(radang otak), tuli, pengapuran otak,retardasimental, kejang-kejang, dan gangguan neurologis
lainnya.2. Menjelaskan pengertian dari toxsoplasma adalah penyakit yang disebabkan olehparasit
Toxoplasma gondii, yang telah diketahui dapat menyebabkan cacat bawaan(kelainan kongenital)
pada bayi dan keguguran (abortus) pada ibu hamil.3. Beritahu ibu cara penularan penyakit
toxoplasma adalah Kontak langsung denganfeses kucing yang telah terinfeksi,memakan daging
mentah atu setengahmatang,infeksi kongenital dari plasenta kepada janin.4. Menjelaskan ibu
cara pencegahan penyakit toxoplasma yaitu Menganjurkan ibu untuk membersihkan tangan,
alat-alat dapur (seperti; papanatau alas untuk memotong) yang dipakai untuk mengelola daging
mentah, halini untuk mencegah kontaminasi dengan makanan lainnya. Menganjurkan ibu bila
membersihkan sampah atau tempat sampah, janganlupa menggunakan sarung tangan, dan
mencuci tangannya atau sebaiknyaserahkan tugas ini kepada anggota keluarga lainnya, karena
ibu sedang hamil. Menganjurkan ibu untuk memakai sarung tangan bila ingin
mengerjakanpekerjaan kebun atau perkarangan, untuk menghindari kontak langsung darikotoran
hewan yang terinfeksi. Menghindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang, serta
buahdan sayuran yang belum dicuci. Sedapat mungkin kendalikan serangga-serangga yang
dapat menyebarkankotoran kucing seperti lalat dan kecoak. Jika Anda memiliki hewan
peliharaan kucing, jangan biarkan berkeliaran diluar rumah yang memperbesar kemungkinan
kontak dengan toxoplasma. Mintalah anggota keluarga lain membantu membersihkan kucing
Andatermasuk memandikannya, mencuci kandang dan tempat makannya. Memberi makan
kucing Anda dengan makanan yang sudah dimasak denganbaik. Melakukan pemeriksaan
berkala terhadap kesehatan kucing Anda.
20. 20 Mengunakan sarung tangan plastik ketika Anda harus membersihkan kotorankucing.
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah berkontak dengan daging mentah,tanah atau
kucing. Memberikan ibu dukungan Menganjurkan keluarga agar memberi dukungan pada
ibu Memberikan ibu rasa aman dan nyaman pada ibu Mengajurkan ibu untuk menenangkan
pikiran dan perasaannya Memberi dukungan psiklogis untuk mengurangi kecemasan ibu
Menganjurkan ibu untuk tetap tenang dan berdoa bahwa kehamilannya akanbaik- baik saja.
Meyakinkan ibu, bahwa tim medis akan membantu ibu dengan baik. Menganjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yangberhubungan dengan hewan peliharaannya.
Memberikan KIE tentang nutrisi ibu dan perawatan kebersihan hewanpeliharaan
Menganjurkan ibu untuk menghindari makan makanan yang dimasak mentahatau setengah
matang. Menganjurkan ibu untuk membersihkan dan mencuci buah-buahan atausayuran
sebelum dimakan dengan baik. Menganjurkan ibu untuk tidak minum susu unpasteurized dari
hewan. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum yang cukup. Melibatkan keluarga
untuk membantu ibu agar makan dan minum yang cukup. Karena ibu memelihara kucing :
Maka saat ibu sedang hamil, serahkanlah tugas membersihkan kotoran kucingkepada anggota
yang lainnya, membersihkan kotoran kucing yang dipeliharasetiap hari dan ingat untuk
menggunakan sarung tangan dan mencuci tangansetiap selesai membersihkan. Menganjurkan
ibu untuk mencuci tangan setiap selesai bermain dengan kucingpeliharaan
21. 21 Menganjurkan ibu untuk tugas membuang kotoran kucing dilakukan olehanggota
keluarga lain yaitu dengan membuang kotoran dalam plastik dibuangdi tempat sampah dan tidak
menanam atau meletakanya di dekat kebun atautaman. Menganjurkan ibu untuk jangan
memberi makan daging mentah untuk kucingpeliharaan. Menganjurkan ibu untuk
memeriksakan kucingnya ke dokter hewan bilamelihat bahwa kucing peliharaan ibu terdapat
tanda-tanda sakit.VII EVALUASI Tanggal :.25 Mei 2013 jam :07.20 WIB1. Ibu telah
mengetahui tentang keadaannya dan ibu merasa cemas dengan keadaanjaninnya.2. Ibu telah
mengetahui tentang pengertian dari penyakit toxsoplasma.3. Ibu telah mengetahui tentang cara
penularan penyakit toxsoplasma4. Ibu telah mengetahui tentang cara pencegahan penyakit
toxsoplasma5. Ibu telah diberi dukungandari keluarga6. KIE tentang nutrisi dan perawatan
kebersihan hewan peliharaan sudah di lakukandan ibu bersedia kolaborasi dengan laboratorium
pramita dan dilakukan rujukkanpada dokter sehingga ibu sudah diberikan obat-obatan dan sudah
mendapatkantindakan kuretase dari dokter
22. 22BAB IVKESIMPULANPenyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan
frekuensi tinggi diberbagai negara juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering
kali Input daripengamatan dokter. Padahal akibat yang ditimbulkannya memberikan beban berat
bagimasyarakat seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara
laboratoriscukup mudah yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM
terhadaptoxoplasmagondii akan dapat diketahui status penyakit penderita. Dianjurkan
untukmemeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertama akan
kemungkinanterinfeksi dengan toxoplasmosis.1. Toxoplasmosis berbahaya bagi janin bila ibu
terinfeksi pada saat hamil, khususnyapada Trimester I2. Gejalanya tidak spesifik perlu
pemeriksaan laboratorium pada awal kehamilan3. Bila IgG & IgM negatif, hindarilah sumber
infeksi yang dapat menyebabkan ibutertular dan selanjutnya perlu dilakukan pemantauan
sepanjang kehamilan.4. Bila IgG dan IgM positif belum tentu terinfeksi, tes lanjutan IgG avidity
dapatmemperkirakan kapan infeksi terjadi (sebelum atau pada saat hamil)
23. 23DAFTAR PUSTAKA-Gandahusada S. Koesharyono C. Prevalensi zat anti toxoplasma
gondii pada kucing dananjing di Jakarta. Penelitian, 1982.-Priyana A. Oesman P, Kresno SB.
Prevalensi anti Toxoplasma Gondii pada pemeliharakucing atau anjing di Jakarta, 1987.

Anda mungkin juga menyukai