Anda di halaman 1dari 5

RONDE KEPERAWATAN

Fina : “teh win, saya mau melapor. Pasien kamar 8. Nn Siti dengan dyspepsia. Pasien dari
kemarin mula-mual terus teh, dan muntah. Padahal sudah dapat ondansetron 4 mg
daan ranitidin injeksi.. Pasien barusan mengeluh lagi. Kasihan teh.”

Wina (katim) : “oohh begitu, baik sekarang kita melapor kepala ruangan. Ya”

Di ruang KABAG

Dimas (kabag) : “ada apa ini teh fina dan teh wina datang ke ruangan saya?”

Wina : “begini pak dimas, kami mau melaporkan keadaan Nn siti yang dengan CKD. Pasien
mual-mual terus dan muntah terus pak. Padahal obat lambung dan obat mual sudah
dapat. Ondansetron 4 mg 2x1 ampul iv dan ranitidin 2x1 ampul iv.”

Dimas :”ini ibu siti yang mana ya?, pasien kita ibu siti kan ada banyak.”

Fina (perawat pelaksana) : “ibu siti badriah pak, artis terkenal tea yang lagi ngehits dengan
lagunya berjudul syantik.”

Dimas : “ohhh mbak sibadh ya, iya tadi pagi saya liat laporan neng sibadh di rawat di uang
VIP 8 ya. Aduh kasihan masih mual dan muntah yah. Ya sudah mari kita sma-sama
ke pasien dn validasi.”

Di kamar VIP 8

Dimas : “ Assalamualaikum mbak sibadh, bagaimana pagi ini. Saya dimas kepala bagian di
sini. Barusan suster fina dan suster wina cerita kepada saya tentang keluhan mbak
sibadh tentang mual muntahnya sampai hari ini masih yah.?”

ibeth (pasien) :” iyah pak dimas, betul saya masih tidak enak sekali rasanya, mual muntah,
padahal seperti yang suster fina anjurkan, saya sudah minum air hangat, saya
tidak makan-makanan dari luar, dan saya juga sudah di suntik obat mual
sama obat lambung sama suster di sini, tapi kenapa sudah 2 hari ini saya
merasa tidak ada perkembangan ya pak. Padahal suster sudah merawat dan
memberi obat ke saya. Tapi saya masih begini. Ga enak sekali rasanya. Kalo
sudah muntah begitu, saya jadi lemes banget. Saya ingin segera sembuh pak.
Jadwal manggung saya sudah padat. Ini saja saya sudah cancel banyak job
buat minggu ini. Tolongin saya ya pak.”

Wina (katim) : “mbak sibath, selain mual muntah ada keluhan apalagi?’

Ibeth : “mual, muntah, itu saja suster.”

Fina (perawat pelaksana) : “boleh saya tahu mbak sibadh, mens terakhir kapan ya?”

Ibeth (pasien) : “hari ini saya masih mens baru hari kedua.”
Dimas : “baik mba sibath, cukup dulu dari kami, mbak sibath silahkan istirahat lagi, takutnya
kalau kami tanya-tanya terus nanti mbak sibath kelelahan. Untuk keluhan mbak
sibath akan kami diskusikan dengan semua pihak agar secepatnya kami dapat
membantu mbak sibath segera pulih dan sehat. Kami pamit ya. “

Di ruang diskusi:

Dimas : “baik rekan-rekan, kita sudah bertemu mbak sibath, setelah kita kaji, saya
memutuskan untuk kita melakukan ronde keperawatan pada mbak sibath.”

Fina : “ baik pak, jadi masalah yang akan kita angkat apa pak?”

Dimas : “coba teh wina, tolong sebutkan lagi data yang sudah didapat.”

Wina : ”pasien mengeluh mual muntah, tanda vital dalam batas normal, keluhan lain tidak
ada.”

Dimas : “masalah keperawatan untuk pasien nn siti badriah adalah mual, muntah, diagnosa
keperawatannya perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan mual muntah. Saya minta tolong teh fina dan teh wina menemui mbak
sibath untuk inform consent ronde keperawatan. Setelah itu nanti ke sini lagi ya
untuk bertemu dengan tim ronde keperaetan.”

Wina :” baik pak, nanti saya akan minta persetujuan dulu dari mbak sibathnya ya.”

Di ruang VIP 8

Wina : “selamat siang mbak sibath, saya suster wina, mau menjelaskan beberapa hal.
Berkenaan dengan keluhan dan masalah mbak sibath yaitu mual muntah. Kami dari
tim keperawatan akan melakukan ronde keperawatan pada mbak sibath.”

Ibeth : “ronde keperawatan itu apa suster?”

Wina : “ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, nah di sini pasien dilibatkan
untuk membahas masalah dan melaksanakan asuhan keperawatan. Maka dari itu.
Suster meminta ijin sama mbak sibath, boleh gak kami melakukan ronde
keperawatan?’

Ibeth : “boleh sekali suster, kalo dengan itu saya bisa sembuh. Sayu harus bagaimana.?”

Fina : “nah nanti ada tim ronde yang datang ke mbak sibath untuk berdiskusi dan melakukan
pemecahan masalah bersama-sama dengan mbak sibath. Tapi sebelumnya, suster
minta persetujuan dulu ya. Tolong tanda tangan dulu di formulir ronde, ini sebagai
pernyataan bahwa mbak sibath bersedia dan mengijinkan untuk terlibat dalam ronde
keperawatan.”
Ibeth :” ada siapa saja timnya suster?”

Wina : “ada saya ketua tim, suster fina, perswat pelaksana, pak dimas kepala bagian, ada
dokter dan juga ahli gizi. Nanti kami akan datang bersama-sama dan diskusi juga
denngan mbak sibath untuk menentukan tindakan yang tepat.”

Ibeth : “baik saya setuju, saya tanda tangan disini ya.”

Ruang diskusi

Dimas : “baik rekan-rekan, teh fina dan teh wina sudah kembali. Kita sudah dapat persetujuan
untuk melakukan ronde keperawatan. Saya juga sudah menunjuk tim yang akan
melakukan ronde. Teh fina, teh wina. Ada dokter laksmi, dan ahli gizi kita teh
Oryza. Pasien kita adalah nona sisti badriah atau mbak sibath. Keluhan mual
muntah sudah 2 hari di rawat tapi tidak ada perubahan, sudah dapat obat mual dan
obat lambung, sudah dianjurkan minum hangat juga keluhan tetap sama saja.
Rekan-rekan sekalian boleh baca rekam medis dari pasien, ada data-datanya juga ya.
Mari kita sama-sama memecahkan permasalahan mbak sibath.”

Kepala bagian bersama tim ronde tampak berdiskusi, setelkah selesai diskusi, membuat
proposal ronde keperawatan. Lalu tim ronde menemui pasien

Dimas : “selamat siang mbak sibath, minta waktunya sebentar, siang ini kita akan melakukan
ronde keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan mbak sibath ya. Ada tim
ronde di sini, selain saya ada suster fina, suster wina yang sebelumnya sudah
ketemu yta, lalu ahli gizi kita suster Oriza dan dokter laksmi.”

Ibeth :”iya terimakasih pak dan juga suster, dokter, dan ahli gizi mau menemui saya. Jadi
saya harus bagaimana ya?”

Laksmi :”mbak sibath saya dokter laksmi, sebelumnya saya bertanya. Mbak sibath mualnya
terus-terusan atau hilang timbul?’

Ibeth : “saya mualnya terus-terusan dok, bertambah saat diisi makanan. muntahannya kadang
air liur saja kadang isi makanan.”

Laksmi : “ baik, saya periksa sebentar ya, ini perutnya saya tekan ada yang nyeri gak?”

Beth :” engga.”

Laksmi : “baik, saya sudah periksa mbak sibath dari muklai mulut, sampai ke perut, saya juga
sudah baca data mbak sibath, saya akan menaikan dosis obat mual mbak sibath
menjadi ondansetron 8mg 2x1 ampul dan obat lambung ranitidin diganti dengan
omeprazol 2x1 vial, dan saya tambah primperan 3x1 ampul. nanti akan di suntik
oleh suster fina ya.”

Ibeth :”baik dok.”


Oryza : “nah sekarang saya mau tanya mbak sibath, kalo mbak sibath ada alergi makanan
tidak, atau ada bahan makanan yang suka bikin mbak sibath jadi mual?”

Iibeth : ”saya gak suka bawang putih bu. Saya gak kuat baunya. Saya gak ada alergi sih sama
makanan.”

Oryza : ”Baik mbak sibath, sementara ini, mbak sibath makan makanan dari RS dulu ya,
kalau mau ngemil boleh biskuit yang lembut-lembut. Jangan makan-makanan yang
asem, pedas dulu ya. Juga tidak boleh minum yang asem-asem dulu. Nanti juga saya
akan minta bagian dapur untuk menyajikan makanan hangat.”

Ibeth : “baik bu oriza.”

Wina : “nah mbak sibath sekarang giliran saya bertanya. Mbak sibath suka telat makan ya?’

Ibeth : “iya suster. Karena saya kan sibuk, setiap hari manggung, kadang makannya ga
teratur, dan sekenanya.”

Wina :”mulai sekarang mbak sibath harus teratur makan, jangan telat. Makan tidak harus
langsung banyak, sedikit-sedikit saja tapi sering. Porsinya bisa dikurangin tapi
frekuensi waktu makannya bisa diperbanyak. Misal mbak sibath makan tiap 2 jam,
porsinya tidak harus banyak. Yang penting perut mbak sibath selalu terisi.”

Fina : “mbak sibath juga bisa minum hangat sebelum makan, ini bisa mengurangi rasa mual.
Selama mual terasa mbak sibath jangan dulu minum yang dingin-dingin. Ketika mual
terasa, mbak sibath bisa atur napas, ketika semisal melihat makanan rumah sakit gak
menarik, mbak sibath bisa alihkan fokus dengan membayangkan makanan kesukaan
mbak sibath.”

Ruang diskusi

Dimas : ”baik, kita emua sudah berdiskusi, siang ini kita lakukan setiap rencana kita ya mbak
sibath.”

Ibeth : ” baik pak.”

Setlah melkuakan implementasi sesuai rencana, pasien dievaluasi.

Wina : ”bagaimana mbak sibath, apa yang terasa sekarang.”

Beth : ”sudah lebih enak suster. Mualnya banyak berkurang, dan saya sudah tidak muntah
lagi. Saya sudah lakukan semua anjuran suster dan tim. Saya berterimakasih ya suster,
saya merasa badan saya lebih enak sekarang.”

Wina : ”iya mbak sibath sama-sama. Apa yang kita diskusikan bisa mbak sibath lakukan juga
di rumah ya bagaimana mengatasi mual dan muntah.”

Ruang dikusi

Dimas : ”jadi kita sudah ada di tahap evaluasi. Bagaimana teh wina.”
Wina : ”saya sudah kaji ulamng, nn siti mengatakan keluhan mual berkurang dan sudah tidak
muntah lagi. Makan siang ini habis ¾ porsi, obat injeksi dan obat oral diberikan dan
pasien tidak muntah. Nn siti melakukan setiap hasil diskusi dengan baik.”

Dimas : “baik ronde keperawatan kita kepada nn siti dengan maslah keperawatan perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi, ronde keperawatan berhasil dilakukan.
Terimakasih kepada semua pihak.”

Anda mungkin juga menyukai