Anda di halaman 1dari 35

NAMA : YOHANIS RASSANG, S.Kep.

Ns
TTL : TORAJA, 05 JUNI 1979
ALAMAT : BTN PEPABRI BLOK C3 NO 5 PALOPO
NOMOR TLP : 081 342 205 476
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
STATUS : MENIKAH
PENDIDIKAN : SPK luwu 1998
D3 Keperawatan Sawerigading Thn 2004
S1 Keperawatan KJP 2012
Profesi Ners KJP 2013
PEKERJAAN : PERAWAT DI RSUD. SWG PALOPO SEJAK 1998
IGD 1999 – sekarang PJ Ruangan IGD
PELATIHAN : 1. AGD 118 BOGOR ( 2004)
2. BTCLS MAKASSAR ( 2013)
3. CODE BLUE PALOPO ( 2016)
4. UP DATE TIAGE % CPR IN SPECIAL
SITUATION JAKARTA ( 2017)
5. MANAGEMEN IGD , YOGYAKARTA 2019
ORGANISASI : Ketua DPK PPNI RSUD SWG
Sekretaris Sub Komite Kredensial RSUD,SWG
TRIAGE KLIEN

Basic Trauma and Cardiac Life Support


LP2TK INDONESIA
Triage
Tujuan Umum :Setelah mengikuti materi ini, Peserta mampu
melakukan triage pasien.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu untuk :
1. Menjelaskan Konsep Triage
2. Menjelaskan bagan alir Simple Triage And Rapid Treatment
(START)
3. mengenal jenis-jenis Triage
4. Melakukan Triage Pasien

JUMLAH JAM: 1 JPL, @45 menit METODE :


. Ceramah, Tanya Jawab, Curah
Pendapat, Diskusi

3
6 PHASES OF
PRIMARY CARE EMERGENCY MANAGEMENT
The successful management of severe emergency is dependent on
the following six steps.
1. Triage
2. Primary survey
3. Secondary survey
4. Stabilization
5. Transfer
6. Definitive care.
The sequence of PCEM :
 Start resuscitation at the same time as making the primary survey
 Do not start the secondary survey until you have completed the
primary survey
 Do not start definitive treatment until the secondary survey is
complete.
Triage

Traige adalah penilaian, pemilahan


dan pengelompokan penderita yang
akan mendapatkan penanganan
medis, evakuasi pada kondisi
kejadian masal atau bencana.
Tujuan
Memprioritaskan pasien
berdasarkan:
1.Tingkat kegawatdaruratan
2.Angka harapan hidup
3.Ketersediaan sumber daya
1.DISASTER TRIAGE
2.NON DISASTER TRIAGE
• Disaster : untuk menyediakan
perawatan yang lebih efektif bagi
pasien dalam jumlah banyak
• Non Disaster; untuk menyediakan
perawatan sebaik mungkin bagi
setiap individu pasien
S.T.A.R.T

Simple Triage And Rapid


Treatmen
Pemilahan korban/penderita
berdasarkan warna
Minor Perawatan tertunda /
Dapat tertunda 3 Jam
Delayed Perawatan tertunda / Dapat tertunda 1
Jam
Immediate
Perawatan segera / Mengancam nyawa
Dead Korban Meninggal Tidak membutuhkan
Perawatan
 MERAH --> High Priority - Immediatly -->
memerlukan penanganan segera --> Gawat
Darurat
 KUNING --> Intermediate Priority -delayed -->
apabila tidak segera diberi pertolongan akan
memburuk
--> Low Priority-minor --> Penanganan
penderita dapat ditunda
 HITAM --> Lowest Priority -expectan --> penderita
yang tidak bisa dipertahankan lagi atau sudah
meninggal
Langkah 1
Panggil korban. menuju ke arah yang
telah disediakan . Korban yang masih
bisa berjalan, diberikan label
Langkah 2 (Airway + Breathing)
Cek pernapasan, Apabila tidak bernapas
buka jalan napasnya, jika tetap tidak
bernapas berikan label HITAM.
Pernapasan > 30 kali / menit atau
Pernapasan < 10 kali permenit label
MERAH
Pernapasan 10-30 kali permenit lanjut
ke langkah berikutnya
Langkah 3 (Circulation)
 Cek Capilary Refill Time (Tekan Kuku tangan
penderita) kemudian lepas, apabila kembali
merah lebih dari 2 detik (> 2 detik) berikan
label MERAH.
 Apabila pencahayaan kurang untuk capilary
test, lakukan cek nadi radialis, apabila tidak
teraba atau lemah berikan label MERAH.
 Apabila CRT < 2 dtk atau nadi radialis teraba,
lanjut ke langkah berikut.
Langkah 4 (Mental Status)
Berikan perintah sederhana
kepada penderita, Apabila
mengikuti berikan label KUNING.
Apabila tidak dapat mengikuti
perintah berikan label MERAH.
Waktu melakukan Penilaian: 1
Menit ( 30 detik R, 30’ PM )

Respitory Perfusion Mental Status


Ada dua jenis keadaan yang akan
mempengaruhi proses triage bencana
1.Multiple Casualties
2.Mass Casualties
Musibah masal dengan jumlah Musibah masal dengan jumlah penderita
penderita dan beratnya perlukaan dan beratnya luka melampaui
tidak melampaui kemampuan kemampuan petugas dan peralatan.
petugas dan peralatan. Dalam Dalam keadaan ini yang akan dilayani
keadaan ini penderita dengan terlebih dahulu adalah penderita dengan
masalah yang mengancam jiwa dan kemungkinan hidup (survival) terbesar,
multiple trauma akan dilayani serta membutuhkan waktu,
terlebih dahulu. perlengkapan dan tenaga paling sedikit.
IF YOU LOOK PATIENT
COME TO EMERGENCY ROOM
Prinsip Gawat Darurat
Time Saving is Life Saving
Tipe Triase di RS (Lanjutan …)

Triase di IGD
Triase di IGD RS dapat dilakukan dengan
lebih baik dan spesifik dibandingkan
dengan Triase
Lapangan/Bencana.Emergency Nurses
Association (ENA)
Canadian Triage Acuity Scale (CTAS)
Emergency Severity Index (ESI)
Australasian Triage Scale (ATS)
Manchester Triage System (MTS)
Patien Acuity Category Scale ( PACS)
Tipe Triase di RS (Lanjutan …)
Triage 5 Level
• Gawat dan darurat
• Mengancam nyawa

• Gawat dan darurat


• Tidak mengancam nyawa

• Darurat tapi tidak gawat

• Tidak gawat, tidak darurat


• Kemungkinan mengalami kondisi serius
• Tidak gawat, tidak darurat
• Tidak ada kemungkinan mengalami
kondisi serius
• Penerapan Triase 5 Level hanya Efekitf
dilakukan di IGD RS Rujukan atau Rumah
Sakit Pendidikan.
• Penerapan Triase 5 Level menjadi:
• Terlalu kompleks
• Kurang efektif jika diterapkan di IGD RS
daerah/tipe C.
• Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1.SDM terbatas
2.Sarana Dan Prasarana
PMK 47 Tahun 2018
P1 RESUSITASION GAWAT DARURAT R. RESUSITASI

P2 URGENCY GAWAT TAPI TDK RUANG TINDAKAN


DARURAT/ BEDAH /NON BEDAH
DARURAT TIDAK
GAWAT

P3 LES URGENCY TIDAK GAWAT RUANG OBSERVASI


DARURAT
P0 NON URGENCY PERIORITAS KAMAR JENAZAH
TERAKHIR
• Pasien cedera berat mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong
segera.

• Kondisi ini memerlukan asesment dari perawat


sesegera mungkin.

• Setiap keterlambatan akan menyebabkan potensi


ancaman kehidupan atau kecacatan
Triase Perioritas 2– Urgen
• Pasien memerlukan tindakan defenitif
tidak ada ancaman jiwa segera.
• Kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat
bila penanganan lambat,
• Pasien dalam kondisi ini harus dilakukan
asesment dgn waktu <15 menit dimulai saat tiba
di ruang IGD.
Triage perioritas 3 – les urgen

• Pasien degan cedera minimal, dapat berjalan dan


menolong diri sendiri atau mencari pertolongan
• Pasien dengan Kategori ini memiliki resiko yang
moderat untuk segera ditangani <30 menit sejak tiba.
• Umumnya kondisi pasien stabil, akan tetapi tindakan
tetap harus diberikan untuk mengurangi nyeri dan
kecemasan.
• Kategori ini merupakan kategori dengan resiko rendah
untuk terjadinya perburukan kondisi saat pasien
menunggu tretment
Triage level 0 non urgent
• Pasien meninggal atau cedera fatal yang
jelas, dan tidak mungkin diresusitasi
• Pasien yang tidak membutuhkan
penangan misalnya pasien datang
sudah mayat ( DOA)
Triage

“ KEHIDUPAN PASIEN
TERGANTUNG PADA
KEPUTUSAN TRIAGE YANG
KITA BUAT “
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai