Anda di halaman 1dari 6

MATERI 8

CAUSE AND EFFECT

Istilah cause and effect atau sebab dan akibat adalah kalimat yang mengandung unsur sebab-akibat
biasanya melibatkan sebuah kegiatan yang membuat sesuatu terjadi, dan akibat dari kegiatan
tersebut.
Untuk lebih memahami penggunaan kalimat sebab akibat dalam bahasa inggris, simak penjelasan di
bawah:
Cause
(noun) seseorang atau sesuatu yang membuat sesuatu terjadi.
The cause of the flood was the massive of amount garbage thrown in the river. (Penyebab dari banjir
itu adalah banyaknya sampah yang dibuang ke sungai.)
(verb) sebuah kegiatan yang membuat sesuatu terjadi.
The massive amount of garbage thrown in the river caused the flood. (Banyaknya sampah yang
dibuang ke sungai menyebabkan banjir ini.)
Effect
(noun) sebuah perubahan yang merupakan hasil dari sebuah kegiatan atau sebab.
The rain had an effect on her mood. (Hujan mempunyai pengaruh pada mood-nya.)
Affect
Ketika effect digunakan sebagai verb, kata tersebut berubah menjadi affect.
(verb) untuk menghasilkan sebuah efek; menyebabkan terjadinya sesuatu.
The rain affected his mood. (Hujan mempengaruhi mood-nya.)

Kalimat Sebab-akibat dalam Bahasa Inggris


Anda biasanya dapat dengan mudah mengidentifikasi kalimat yang mengandung hubungan sebab-
akibat bila dalam kalimat tersebut terdapat kata atau frasa seperti:
- Due to - Because of
- Owing to - Thanks to
- As a consequence of - As a result of
- Because - Since
- As - For, etc.
Untuk mengekspresikan cause dan effect dalam bahasa inggris, kalimat atau frasa di atas biasanya
akan diikuti dengan kata benda (noun) atau kata kerja (verb).
Kalimat sebab-akibat yang diikuti oleh noun
Kata sebab akibat yang diikuti dengan noun atau noun phrase biasanya menggunakan kata atau
frasa (signal word/phase) seperti :
- Because of - Thanks to
- As a result of - Due to
- As a consequence of - Owing to

Di contoh berikutnya noun atau noun phrase akan digaris bawahi. Sebab atau cause selalu ditulis


setelah frasa sebab-akibat (signal word/phase) seperti contoh di atas. Di bawah ini adalah pola yang
biasa digunakan:

Signal word/phrase + Cause + Effect


Atau
Effect + Signal word/phrase + Cause
Contoh:

1. Due to Bella’s nervousness, she did not pass the driving test. (Karena kegugupan Bella, dia tidak
lulus ujian menyetir).

Signal phrase : due to


Cause : Bella’s nervousness
Effect : She did not pass the driving test

2. He’s always late because of his gaming habits. (Dia selalu telat karena kebiasaan bermain game-
nya)

Signal phrase : Because of


Cause : His gaming habits
Effect : He’s always late

3. As a result of the rain, we canceled the outing. ( Karena hujan, kita membatalkan pikinik itu).

Signal phrase : As a result of


Cause : the rain
Effect : we canceled the outing

4. Dennis could not sing owing to his sore throat. (Dennis tidak bisa bernyanyi karena sakit
tenggorakanya)

Signal phrase : owing to


Cause : his sore throat
Effect : Dennis could not sing

5. She was dismissed as a consequence of her ignorance. (Dia diberhentikan karena


ketidaktahuanya).

Signal phrase : as a consequence of


Cause : her ignorance
Effect : She was dismissed

Kalimat sebab-akibat yang diikuti oleh verb


Kata sebab akibat yang diikuti dengan subjek + verb atau verb phrase biasanya menggunakan kata
atau frasa (signal word/phase) seperti :
- Because
- Since
- As
- For
Di contoh berikutnya subjek + verb atau verb phrase akan digaris bawahi. Sebab atau cause selalu
ditulis setelah frasa sebab-akibat (signal word/phase) seperti contoh di atas. Di bawah ini adalah
pola yang biasa digunakan:
Signal word/phrase + Cause + Effect
Atau
Effect + Signal word/phrase + Cause

Contoh:
1. Because Bella was nervous, she did not pass the driving test
Karena Bella gugup, dia tidak lulus ujian tes mengemudi.
Signal phrase : because
Cause : Bella was nervous
Effect: She did not pass the driving test

2. He’s always late because he always stay up at night


Dia selalu telat karena dia selalu begadang
Signal phrase : Because
Cause : he always stay up at night
Effect : He’s always late

3. The outing was canceled since it’s raining (Piknik itu dibatalkan karena hujan).
Signal phrase : since
Cause : it’s raining
Effect : the outing was canceled

4. Dennis could not sing for his throat is sore (Dennis tidak bisa bernyanyi karena sakit
tenggorakanya)
Signal phrase: for
Cause : his throat is sore
Effect : Dennis could not sing

5. She was dismissed as a consequence of her ignorance. ( Dia diberhentikan karena


ketidaktahuanya)
Signal phrase : as a consequence of
Cause : her ignorance
Effect : She was dismissed

EXPRESSING OBLIGATION

Expressing obligation atau ungkapan untuk menyatakan kewajiban/ keharusan adalah salah satu
fungsi dari must dan have to. Dalam menggunakan must dan have to untuk menyatakan keharusan,
kita harus melihat konteksnya.
Must, have to, dan should jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama,
yakni “harus”. Ketiganya pun memiliki beberapa fungsi yang sama. Meskipun demikian,
ketiga modal ini tidak selalu bisa digunakan dalam konteks yang sama.
Must digunakan untuk menyatakan keharusan yang berasal dari si pembicara, sedangkan have
to menyatakan keharusan yang berdasarkan situasi.

Dalam konteks apa saja must, have to, dan should digunakan? Kita akan mengetahui jawabannya
melalui pembahasan tentang cara penggunaan must, have to, should di bawah ini:

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh berikut ini:


- I must see the doctor. (Saya harus pergi ke dokter)
- I have to see the doctor. (Saya harus pergi ke dokter)

Pada kalimat “I must see the doctor”, si pembicara merasa bahwa ia harus pergi menemui dokter
dan sangat penting baginya untuk melakukannya. Tidak ada orang lain atau situasi lain yang
mengharuskannya pergi. Keharusan berasal dari dirinya sendiri.
Sedangkan untuk kalimat “I have to see the doctor”, si pembicara tidak ada pilihan lain kecuali untuk
pergi menemui dokter. Ia harus melakukannya karena mungkin memang saatnya untuk melakukan
pemeriksaan rutin, obat-obatannya sudah habis, atau dokter menyuruhnya untuk datang. Dalam
konteks ini, keharusan berasal dari situasi bukan dari diri sendiri.

Contoh lain:
- I must call her. (Saya harus menghubunginya) –> Penting bagi saya untuk menghubunginya
- I have to submit my homework tomorrow. (Saya harus mengumpulkan PR saya besok) –>
Saya harus melakukannya karena guru menyuruh saya

Meskipun demikian, untuk menyatakan keharusan dalam konteks apapun, have to lebih sering
digunakan dalam percakapan bahasa Inggris dibanding must.
Sehingga ketika kita berbicara menggunakan bahasa Inggris dan ingin menyatakan keharusan,
gunakanlah have to agar terdengar lebih natural.
Gunakanlah must untuk menjelaskan keharusan dalam bentuk tulisan formal (formal written).

Example:
- Children under 16 must be companied by adults. (Anak-anak di bawah 16 tahun harus
didampingi orang dewasa)
- All visitors must present valid ID card before entering the venue. (Semua pengunjung harus
menunjukkan kartu tanda pengenal yang masih berlaku sebelum memasuki lokasi)

Bentuk Negatif
Kita harus selalu gunakan must dalam bentuk negatif (must not/ mustn’t) untuk menyatakan
keharusan, karena have to dalam bentuk negatif (do not have to/ don’t have to) tidak berfungsi
untuk menyatakan keharusan.

Lihat contoh berikut ini untuk lebih jelasnya:


- You mustn’t come. (Kamu tidak boleh datang) –> Menyatakan bahwa kamu harus tidak
datang, atau melarang kamu datang.
- You don’t have to come. (Kamu tidak harus datang) –> Menyatakan bahwa kamu tidak boleh
datang, tetapi kamu boleh datang jika kamu mau.

 
Giving Advice
Memberikan saran atau pendapat adalah salah satu fungsi dari must, have to,  dan  should. Adakah
perbedaan saat menggunakan ketiga modal ini dalam menyatakan saran? Tentu saja ada. Contoh di
bawah ini akan menjelaskan perbedaan tersebut:
- You should try traveling to Bali. (Kamu harus mencoba jalan-jalan ke Bali)
- You must try traveling to Bali. (Kamu harus mencoba jalan-jalan ke Bali)
- You have to try traveling to Bali. (Kamu harus mencoba jalan-jalan ke Bali)
Pada kalimat “you should try traveling to Bali”, si pembicara terdengar netral. Sedangkan pada kedua
kalimat lainnya, si pembicara terdengar lebih antusias saat memberikan saran tersebut, karena
mungkin ia sangat suka Bali sehingga ia sangat menyarankan orang lain untuk berkunjung ke sana.

Kesimpulannya, secara umum, kita bisa menggunakan should untuk menyatakan saran dan


pendapat. Selain itu, kita juga bisa menggunakan must  dan have to untuk menyatakan saran atau
pendapat yang lebih kuat, atau saat kita ingin sekali orang lain mencoba saran kita.
Bentuk Negatif
Gunakanlah bentuk negatif dari should (should not/ shouldn’t) untuk memberikan saran atau
pendapat. Jangan pernah menggunakan must dan have to negatif untuk menyatakan saran dan
pendapat, karena akan mengubah arti dan maksud. Contoh:
You shouldn’t be too hard to yourself. (Kamu jangan terlalu keras pada dirimu) –> Memberikan saran
untuk tidak boleh memperlakukan diri sendiri terlalu keras.
You mustn’t be too hard to yourself. (Kamu jangan terlalu keras pada dirimu) –> Melarang untuk
tidak memperlakukan diri sendiri terlalu keras.
You don’t have to be too hard to yourself. (Kamu tidak harus terlalu keras pada dirimu) –>
Menginformasikan bahwa jangan memperlakukan diri sendiri terlalu keras, namun lakukanlah jika
ingin.
3. Talking about Certainty and Probability
Selanjutnya, kita bisa menggunakan must dan should ketika berbicara tentang kepastian dan
kemungkinan.
Gunakanlah must untuk menyatakan bahwa kita sangat yakin bahwa sesuatu itu benar. Contoh:
You know a lot about him. You must be very close to him. (Kamu tahu banyak tentangnya. Kamu
pasti sangat dekat dengannya)
She must be hungry. She hasn’t eaten anything since last night. (Dia pasti kelaparan. Dia belum
memakan apapun sejak kemarin malam)
John had been rejecting our calls. He must have been very busy. (John menolak panggilan kita. Dia
pasti sangat sibuk)
Gunakanlah should untuk menyatakan bahwa sesuatu itu mungkin benar. Kita tidak seratus persen
yakin, tetapi kita yakin bahwa itu benar. Contoh:
They set off hours ago. They should be there soon. (Mereka terbang berjam-jam yang lalu. Mereka
pasti ada di sana segera)
The train left three hours ago. They should arrive by now. (Keretanya berangkat tiga jam yang lalu.
Mereka pasti tiba sekarang)
Tina should have heard the news by now. (Tina pasti telah mendengar beritanya sekarang)
Bentuk Negatif
Kita tidak menggunakan mustn’t dan shouldn’t untuk menyatakan kepastian dan kemungkinan.
Sebagai penggantinya, gunakanlah can’t atau couldn’t ketika berbicara tentang kepastian dan
kemungkinan.
Demikianlah penjelasan singkat tentang bagaimana cara menggunakan must, have to, should yang
sesuai dengan konteks dan fungsi. Sekarang, mari kita coba untuk membuat kalimat dengan
menggunakan ketiga modal tersebut yang disesuaikan dengan fungsi dan konteksnya masing-masing
agar kita cepat menguasai cara menggunakannya.

Anda mungkin juga menyukai