(Minggu 2 / Sesi 3)
Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.
Sumber Daya Manusia adalah elemen yang penting dalam perkembangan suatu
negara, elemen ini menjadi penentu berhasil atau tidaknya sebuah negara. Tidak hanya dalam
lingkup yang besar, lingkup kecilpun menjadi sangat penting sebagai penentu kualitas sosial
yang diciptakan untuk sekitarnya. Namun, kenyataannya media massa telah memberitakan
bahwa terjadi kemerosotan moral pada Sumber Daya Manusia di Indonesia. Sebagai contoh,
seorang anak yang membunuh orang tuanya karena tidak dibelikan sebuah telepon genggam.
Dari kalimat sebelumnya, kita dapat melihat bahwa karakter Sumber Daya Manusia yang
buruk membuat lingkungan sosialnya menjadi ikut tercoreng, bahkan untuk hal yang lebih
besar lagi media massa pun dapat menyebarluaskan berita itu sampai terdegar ke seluruh
penjuru dunia.
Ilustrasi tersebut memberitahu kita bahwa pendidikan karakter menjadi sangat penting
untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Lalu, yang menjadi pertanyaan
adalah pendidikan karakter seperti apa yang baik bagi bangsa ini? Jawabannya adalah
Pancasila. Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila, tentunya pendidikan
karakter berbasis Pancasila lah yang perlu ditanamkan kepada seluruh Sumber Daya Manusia
sejak dini. Hal ini juga telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
pendidikan nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, hal
tersebut juga telah teruang dalam pembukaan Undang-Undang Ddasar 1945 alinea 4.
Dari data yang telah diberikan menunjukkan bahwa peran pemerintah harus
lebih ekstra lagi dalam meningkatkan kualitas mutu Sumber Daya Manusia Indonesia serta
diimbangi dengan pendidikan karakter yang berdasarkan Pancasila. Jika menarik garis ke
waktu lampau, Pendidikan Moral Pancasila (PMP) memiliki peran yang bagus untuk
Dari data diatas menunjukkan bahwa dari 260,2 juta jiwa penduduk Indonesia lebih
dari 50% aktif menggunakan media sosial sehingga pendidikan karakter menjadi penting
untuk membentuk kulaitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan sejalan dengan
ideologi Pancasila. Untuk pendidikan karakter formal berlandaskan Pancasila dapat dimulai
sejak dini di bangku Sekolah Dasar (SD), yakni memasukkan kurikulum pendidikan karakter
yang bukan hanya teori namun memberikan praktik kepada siswa siswinya agar dari
kebiasaan baik yang berdasarkan Pancasila dilakukan di sekolah mendarah daging menjadi
karakter yang baik pula. Sedangkan pendidikan informal juga penting ditanamkan sejak dini
dan orang tualah yang bertugas dalam membentuk karakter pendidikan informal anak. Hal
yang dapat dicontohkan seperti mengajak diskusi serta memberikan kesempatan kepada anak
untuk memberikan pendapatnya masing-masing. Tak hanya itu, anak juga dapat diajarkan
untuk lebih hormat kepada orang yang lebih tua, demikian pula bagi anak yang telah
menginjak usia remaja dan dewasa untuk diajarkan bertoleransi antar umat beragama.
References