Domain : {x | x } = {0, 1, 2, 3}
f(x) = 2x2
f(0) = 2.02 = 0
f(1) = 2.12 = 2
f(2) = 2.22 = 8
f(3) = 2.32 = 18
Contoh :
Kalau fungsi berbentuk pecahan, selalu perhatikan penyebutnya. Syarat dari nilai
suatu fungsi pecahan agar terdefinisi adalah Penyebutnya tidak boleh sama dengan
0 (nol).
x – 2 = 0 => x = 2
Karena angka 2 dapat menyebabkan penyebut menjadi nol, maka angka 2 dikeluarkan
dari himpunan daerah asal. Sehingga himpunan daerah asalnya dapat dituliskan
sebagai berikut :
Domain : { x | x ,x }
f(1) = = -1
f(3) = =1
f(4) = =½
f(0) = = -1/2
f(-1) = = -1/3
f(5) = = 1/3
Daerah hasil atau Range nya adalah {x | x R} = {- }
3. g(x) = √ 𝑥
Untuk fungsi yang berbentuk akar, nilai fungsinya akan terdefinisi dengan syarat nilai
di dalam akarnya tidak boleh negatif.
Jadi, untuk kasus fungsi g(x) = √ 𝑥, x-nya harus bernilai 0, 1, 2, dst atau bisa tulis
nilai x harus lebih besar sama dengan 0 atau .
Domain : {x | x }
Range :
g(0) = √ =0
g(1) = √ =√
g(2) = √ =2
4. f(x) =
Pembuat nol penyebut :
f(2) = = -1/3
f(-1) = = 1/3
f(-2) = = 1/7
Range untuk daerah asal {-2, -1, 1, 2}* adalah {1/7, 1/3, -1/2, -1/3}
*daerah asal ditentukan secara bebas.
INTERMEZZO :
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
B = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
C = {2, 4, 6, 8, 10}
(A B) = {1, 3, 5, 7}
(A B) = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11}
(B C) = {} = = Himpunan Kosong