Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJASAMA MERCHANT E-COMMERCE BNI

NAMA MERCHANT :
No. BANK :
No. MERCHANT :
JENIS USAHA :

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal oleh dan antara:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam hal ini diwakili oleh pejabat yang
bertandatangan di bawah ini, yang dalam jabatannya berwenang bertindak untuk dan atas nama
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, untuk selanjutnya disebut:
--------------------------------------------------------------------Bank--------------------------------------------------------

Nama :
No. KTP/KITAS/KITAP :
Jabatan :
Surat Kuasa :
Alamat :
Untuk selanjutnya disebut:
----------------------------------------------------------------Merchant------------------------------------------------------

Dalam Perjanjian ini Para Pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bank, adalah sebagai Acquirer yang memproses transaksi pembayaran dengan


menggunakan Kartu Kredit dan/atau Kartu Debit.
2. Merchant adalah orang perorangan, badan usaha atau badan hukum yang menjalankan
usaha di bidang penjualan barang dan/atau jasa yang dapat menerima pembayaran
dengan menggunakan Kartu Kredit dan/atau Kartu Debit.

Bank dan Merchant dalam Perjanjian Kerjasama Merchant E-Commerce BNI (selanjutnya disebut
“Perjanjian”), untuk selanjutnya disebut sebagai Para Pihak, sepakat dan setuju untuk membuat
dan menandatangani Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

I. DEFINISI

1. Acquirer adalah Bank (Acquiring Bank) yang dapat menerima dan memproses transaksi
pembayaran dengan Kartu Kredit maupun Kartu Debit berdasarkan lisensi dari VISA
International, MasterCard International atau JCB International dan pihak lain yang akan
bekerjasama dengan Bank.
2. Bukti Transaksi adalah dokumen yang membuktikan transaksi di Merchant yaitu
Transaksi dan berfungsi sebagai alat bukti bagi Merchant pada saat melakukan penagihan
kepada Bank berupa screenshot e-invoice, bukti pengiriman barang kepada pembeli (resi)
dan log transaksi (histori transaksi yang terdapat dalam sistem atau dashboard Merchant).
3. Call Center adalah fasilitas layanan nasabah (Customer Service) melalui telepon 24 jam
sehari yang disediakan oleh Issuing Bank.
4. Cardholder / Pemegang Kartu adalah orang yang namanya tercetak pada Kartu yang
mempunyai kewenangan penuh untuk menggunakan Kartu tersebut.
5. Chargeback adalah penagihan/pembebanan kembali oleh Bank kepada Merchant atas
tagihan yang telah dibayar oleh Bank kepada Merchant.

1
Paraf
BNI Merchant
6. Electronic Commerce Transaction atau E-Commerce adalah transaksi jual beli
barang/jasa melalui media elektronik (internet), dimana tidak terjadi pertemuan secara
langsung antara Merchant dengan Cardholder selaku pembeli barang/jasa.
7. Embossed adalah penulisan Nomor Kartu, Masa Berlaku, Nama Cardholder pada sisi
depan Kartu dicetak timbul.
8. Fraud (Penyalahgunaan Kartu) adalah tindak kejahatan yang dilakukan terhadap Kartu.
9. Indent adalah penulisan Nomor Kartu, Masa Berlaku, Nama Cardholder pada sisi depan
Kartu digravir.
10. Internet Payment Gateway atau IPG terdiri dari:
a. IPG Reguler: sarana pembayaran yang disediakan untuk Merchant agar dapat
menerima pembayaran Transaksi berbasis internet melalui proses 3D Secure
menggunakan Kartu milik Cardholder; atau
b. IPG One-Click: sarana pembayaran yang disediakan untuk Merchant agar dapat
menerima pembayaran Transaksi berbasis internet dengan fitur tokenisasi melalui
proses 3D Secure pada Transaksi pertama kali.
11. Issuer (Penerbit) adalah Bank (Issuing Bank) yang menerbitkan Kartu Kredit, berdasarkan
lisensi baik dari VISA International, MasterCard International, atau JCB International
maupun principal lain yang bekerjasama dengan Bank.
12. Kartu adalah semua jenis Kartu Debit dan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh Issuer.
13. Kartu BNI Debit Online adalah alat transaksi pembayaran yang menggunakan nomor
kartu virtual sebagai pengganti asli nomor Kartu Debit BNI.
14. Kartu Debit adalah kartu plastik yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
transaksi, yang dananya merupakan milik Cardholder sendiri.
15. Kartu Kredit adalah kartu plastik yang digunakan sebagai alat pembayaran transaksi,
yang dananya merupakan fasilitas pinjaman dari Issuer.
16. Merchant Discount Rate (MDR) adalah sejumlah/prosentase fee yang diberikan oleh
Merchant kepada Bank atas setiap transaksi non-cicilan yang dilakukan Merchant.
17. Otorisasi adalah persetujuan dari Issuer atas suatu Transaksi.
18. Payment Gateway adalah pihak yang ditunjuk oleh Bank untuk menyediakan sistem IPG
dan didudukkan dalam perjanjian tersendiri.
19. Payment Link adalah tautan (link) yang disediakan oleh Payment Gateway yang
disampaikan Merchant kepada Cardholder melalui Portal yang dapat terhubung ke laman
website Payment Gateway untuk melakukan Transaksi.
20. Recurring Transaction Acquiring (selanjutnya disebut ”RTA”) adalah transaksi yang
dilakukan atas dasar adanya perintah dari Cardholder (dibuktikan dengan dokumen),
diproses secara periodik dengan interval waktu tertentu yang telah disepakati serta dapat
diproses oleh:
a. Bank atas permintaan Merchant (Manual); atau
b. Merchant melalui portal yang disediakan oleh Payment Gateway (Batch Upload); atau
c. Customer melalui situs Merchant (Customer Initiate).
21. Sarana Promosi adalah salah satu jenis peralatan milik Bank yang fungsinya untuk
mempromosikan dan/atau menunjukkan fasilitas Transaksi.
22. Settlement adalah proses penyelesaian transaksi oleh Merchant dengan pihak Bank agar
Merchant terbayar dan Cardholder tertagih.

2
Paraf
BNI Merchant
23. Transaksi adalah pembayaran oleh Cardholder dengan menggunakan Kartu yang
dilakukan di Merchant.
24. Unit Otorisasi adalah unit kerja pada Bank yang dapat melakukan otorisasi Transaksi
yang memerlukan otorisasi secara manual pada nomor telephone (021) 5728900 atau
perubahannya yang akan diberitahukan Bank.

II. Keikutsertaan dan Pengakhiran

1. Keikutsertaan, Persyaratan Umum menjadi Merchant meliputi:

1.1 Aktivitas Usaha


1.1.1 Aktivitas usaha dan omzet penjualan yang memenuhi persyaratan dari Bank
1.1.2 Memiliki izin-izin usaha lengkap dan masih berlaku
1.1.3 Memiliki saluran telepon
1.1.4 Memiliki Rekening Bank BNI

1.2 Persyaratan Dokumen


1.2.1 Fotokopi dokumen legalitas: Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya
(khusus untuk badan usaha), Surat Domisili Usaha, NPWP, SIUP, NIB/TDP
1.2.2 Fotokopi KTP/KITAS/KITAP Pemilik Usaha atau Pengurus Perusahaan
1.2.3 Asli Surat Kuasa (apabila penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Merchant
E-Commerce BNI diwakilkan oleh pihak lain)
1.2.4 Melengkapi Formulir Merchant E-Commerce yang disediakan oleh Bank
1.2.5 Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Merchant E-Commerce BNI

Beserta persyaratan lainnya apabila ada.

2. Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak dengan menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada Pihak lainnya sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
tanggal efektif berakhirnya Perjanjian dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2.1 Pengakhiran oleh Bank

2.1.1 Pengakhiran oleh Bank dapat melalui Pengakhiran Sementara (dapat


diteruskan ke Permanen) atau Pengakhiran Permanen (tanpa proses
Pengakhiran Sementara).

2.1.2 Mekanisme pengakhiran Perjanjian mengikuti ketentuan dan/atau kebijakan


yang berlaku pada Bank.

2.1.3 Dasar pertimbangan Bank untuk mengakhiri Kerja Sama Merchant E-


Commerce antara lain:
a. Merchant tidak aktif dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Bank
b. Merchant tidak menunjukkan aktivitas usaha yang baik dalam jangka waktu
tertentu
c. Merchant diduga atau terbukti melakukan kejahatan Kartu/Fraud
d. Merchant sengaja melakukan pelanggaran yang mengakibatkan kerugian
bagi Cardholder atau Bank
e. Adanya rekomendasi dari pihak lain (antara lain Mastercard Internasional,
VISA Card International, JCB International, Bank Indonesia atau Otoritas
Jasa Keuangan).
f. Merchant melanggar Perjanjian Kerja Sama Merchant E-Commerce BNI
3
Paraf
BNI Merchant
2.2 Pengakhiran oleh Merchant
Merchant berhak mengakhiri Kerja Sama Merchant E-Commerce BNI dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal II.2 Perjanjian ini.

2.3 Akibat Pengakhiran Perjanjian


2.3.1 Merchant tetap bertanggung jawab atas seluruh nominal transaksi Chargeback
yang belum diselesaikan.
2.3.2 Dalam hal masih terdapat kewajiban yang belum diselesaikan oleh salah satu
Pihak pada saat pengakhiran Perjanjian, Pihak yang bersangkutan tetap terikat
untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya sebagaimana yang ditentukan
dalam Perjanjian Kerja Sama Merchant E-Commerce BNI beserta ketentuan
lain yang berkaitan, sampai dengan dipenuhinya dan/atau diselesaikannya
kewajiban tersebut.

III. Kewenangan dan Jangka Waktu

1. Bank memberikan kewenangan kepada Merchant untuk menerima Transaksi secara


elektronik di Merchant dengan menggunakan IPG.

2. Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan
berlaku seterusnya sampai dengan adanya pengakhiran oleh Para Pihak.

3. Para Pihak sepakat untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Perjanjian ini yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 1 (satu) tahun selama berlakunya
Perjanjian ini.

IV. Transaksi dan Biaya Transaksi

1. Metode transaksi pembayaran yang digunakan adalah sebagai berikut:


Internet Payment Gateway (IPG)
Reguler One-Click
MDR
Kartu Kredit BNI : %
Kartu Kredit BNI Private Label : %
Kartu Bank Lain : %
Kartu BNI Debit Online : %
Kartu Debit BNI : %
Recurring Transaction Acquiring (RTA)
Manual Batch Upload Customer Initiate
MDR
Kartu Kredit BNI : %
Kartu Kredit BNI Private Label : %
Kartu Bank Lain : %
Kartu BNI Debit Online : %
Kartu Debit BNI : %

MDR sudah termasuk pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku yang
diperhitungkan untuk setiap Transaksi yang berhasil dilakukan Merchant.

2. Layanan Transaksi pada Pasal ini dilakukan secara:

Manual : melalui
4
Paraf
BNI Merchant
Manual dengan metode Payment Link
Alamat website/Aplikasi
(untuk selanjutnya disebut “Portal”)

3. Transaksi

3.1 Transaksi IPG

3.1.1. Respon Otorisasi


Setelah Kartu ditransaksikan pada IPG, maka respon yang akan muncul dapat
berupa:
a. Approved : Transaksi Sukses
b. Decline : Transaksi Gagal

3.1.2. Tindakan
Atas dasar Respon Otorisasi tersebut diatas, tindakan yang wajib dilakukan
oleh Merchant adalah sebagai berikut :
a. Approved : Transaksi dapat dilanjutkan
b. Decline : Transaksi tidak dapat dilanjutkan.

3.1.3. Konfirmasi Transaksi


a. Jika terdapat keragu-raguan pihak Merchant terhadap suatu Transaksi
maka Merchant wajib melakukan konfirmasi kepada Unit Otorisasi.
b. Bank berhak untuk melakukan konfirmasi terhadap Merchant atas
Transaksi yang terjadi.

3.1.4. Syarat-syarat penggunaan Transaksi IPG diatur dengan ketentuan sebagai


berikut:
a. Aplikasi Merchant diintegrasikan dengan Payment Gateway (apabila ada).
b. Merchant menggunakan fitur layanan 3D Secure untuk setiap proses
Transaksi maupun untuk proses awal Transaksi IPG One-Click.
c. Merchant telah bekerjasama dengan Payment Gateway dalam rangka
penggunaan layanan Payment Link (apabila melalui Payment Link).
d. Merchant wajib menjamin kerahasiaan data Kartu dan data Cardholder,
serta wajib melakukan upaya/tindakan yang diperlukan untuk menjamin
kerahasiaan data tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

3.1.5. Merchant wajib mencantumkan ketentuan/syarat bertransaksi, tata cara


pembayaran melalui internet, delivery barang dan/atau jasa yang diberikan
melalui Portal yang disetujui oleh Bank.
3.1.6. Merchant wajib menyimpan tanda bukti Transaksi termasuk tetapi tidak
terbatas pada Bukti Pengiriman Barang/Air Way Bill sesuai dengan format dan
standar yang berlaku pada Merchant. Dalam hal diperlukannya informasi
dimaksud oleh Bank, maka Bank dapat mengajukan permohonan tertulis
kepada Merchant sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Merchant.
3.1.7. Merchant wajib memenuhi persyaratan / comply dengan ketentuan mengenai
Merchant E-Commerce dari Visa International, MasterCard International, dan
JCB International atau principal lain yang bekerjasama dengan Bank.
3.1.8. Merchant wajib menggunakan layanan pembayaran Bank yang telah
disepakati dalam Perjanjian ini untuk seluruh Transaksi pada Portal.

5
Paraf
BNI Merchant
3.2 Transaksi RTA

Persyaratan dalam memproses Transaksi melalui RTA adalah sebagai berikut:

3.2.1. Merchant wajib membuat dan menyimpan Perjanjian RTA dengan


Cardholder dengan data-data sekurangnya berisi :
a. Nomor Kartu
b. Nama Cardholder
c. Masa Berlaku Kartu
d. Jenis dan Penerbit Kartu
e. Jumlah (Rp) yang akan didebet setiap periode penagihan
f. Persetujuan Cardholder untuk dilakukan pendebetan atas Kartu
Cardholder.

3.2.2. Merchant wajib menyampaikan Perjanjian RTA apabila diperlukan oleh Bank.

3.2.3. Merchant bertanggung jawab sepenuhnya atas ketidaksesuaian data yang


terdapat pada Perjanjian RTA dan setiap kesalahan yang terjadi dalam
melakukan proses Transaksi melalui RTA.

3.2.4. Merchant wajib mengirim data kepada Bank dalam format yang ditentukan
oleh Bank. Data tersebut selanjutnya akan diotorisasi oleh Bank melalui RTA
dalam bentuk softcopy dalam flashdisk maupun bentuk lainnya yang terlebih
dahulu disetujui secara tertulis oleh Para Pihak, termasuk tetapi tidak
terbatas dalam bentuk e-mail. Data atas transaksi yang dilakukan melalui
RTA, baik yang terdapat dalam flashdisk, e-mail, aplikasi/sistem maupun
hasil print out-nya disetujui oleh Para Pihak sebagai Bukti Transaksi dengan
menggunakan Kartu Kredit melalui RTA.

3.2.5. Bank hanya memproses transaksi berdasarkan data dalam bentuk


sebagaimana butir 3.2.4 di atas, apabila terdapat perbedaan antara data
yang diserahkan kepada Bank dengan data transaksi yang diadministrasi
oleh Merchant, hal tersebut menjadi tanggung jawab Merchant sepenuhnya
dan Bank dengan ini dibebaskan dari segala klaim, gugatan, tuntutan ganti
rugi dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun, termasuk dari Merchant
sendiri.

3.2.6. Bank akan membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Merchant untuk
memonitor dan menganalisa proses kerja RTA.

3.2.7. Hasil transaksi yang dijalankan melalui RTA adalah laporan yang berisi detail
transaksi yang disetujui dan yang ditolak beserta summary totalTransaksi.

3.2.8. Bank berhak untuk mengenakan sanksi kepada Merchant termasuk tetapi
tidak terbatas pada penghentian transaksi yang diproses melalui RTA, serta
meminta setiap kerugian biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang
ditanggung oleh Bank melalui Chargeback sebagaimana diatur dalam
Perjanjian ini atas terjadinya pelanggaran oleh Merchant sehubungan dengan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

3.2.9. Merchant wajib menyampaikan informasi kepada Bank tanggal pendebetan


Kartu Kredit Cardholder atas Transaksi yang dilakukan.

6
Paraf
BNI Merchant
3.2.10. Apabila terjadi kelalaian pembayaran yaitu apabila Merchant tetap melakukan
proses pembayaran atas Transaksi sedangkan telah mengetahui bahwa
dana pada rekening Kartu Kredit Cardholder tidak tersedia, kartu dalam
keadaan terblokir dan atau terdapat perubahan nomor Kartu Kredit yang tidak
terinformasi ke Bank, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab
Merchant.

3.2.11. Bank setiap saat dapat melakukan pengkinian data terhadap Cardholder
yang merupakan pelanggan Merchant berdasarkan permintaan tertulis
Merchant kepada Bank dan sepanjang telah memperoleh persetujuan dari
pelanggan Merchant.

3.2.12. Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam


Ayat 3.2.11. Pasal ini, maka Bank dibebaskan dari tanggung jawab atas
setiap adanya klaim dari pelanggan Merchant dalam hal terdapat pengkinian
data Cardholder oleh Bank.

V. Pembatalan Transaksi

1. Refund
1.1 Transaksi Cardholder yang telah dilakukan Settlement dan disetujui oleh Merchant
dapat diajukan pembatalan (refund).
1.2 Merchant mengajukan pembatalan(refund) kepada Bank baik secara keseluruhan
maupun sebagian nilai Transaksi melalui cara yang disepakati Para Pihak.
1.3 Merchant wajib memastikan pembatalan Transaksi sesuai dengan transaksi awal yang
sudah terjadi.
1.4 Merchant wajib memastikan ketersediaan dana pada rekening Merchant sejumlah
pengajuan refund.

2. Void
2.1 Transaksi Cardholder yang belum dilakukan Settlement pada hari yang sama dan
disetujui oleh Merchant dapat untuk diajukan pembatalan (void).
2.2 Transaksi void dilakukan oleh Merchant langsung melalui Portal secara keseluruhan
nilai Transaksi Merchant.

VI. Pembayaran Tagihan

1. Merchant wajib melakukan Settlement atas Transaksi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari


kalender setelah tanggal Transaksi.

2. Bank akan membayar kepada Merchant atas Settlement Transaksi setelah dikurangi
dengan:
2.1. MDR sebagaimana dimaksud dalam Pasal IV Perjanjian ini.
2.2. Jumlah pembatalan Transaksi (bila ada); dan/atau
2.3. Sisa tagihan dari Chargeback (bila ada).

3. Pembayaran tagihan dilakukan melalui transfer ke rekening Merchant pada 1 (satu) hari
kerja berikutnya atau selambat-lambatnya pada 3 (tiga) hari kerja berikutnya ke rekening
Merchant yang disampaikan kepada Bank.

4. Dalam hal Settlement dilakukan lewat dari 7 (tujuh) hari kalender maka atas setiap risiko
Chargeback dari Settlement dimaksud menjadi beban Merchant.

7
Paraf
BNI Merchant
5. Apabila dalam waktu 4 (empat) hari kalender setelah tanggal pembayaran ke rekening
tidak terdapat pernyataan keberatan tertulis dari Merchant, maka Merchant dianggap telah
menyetujui dan menerima pembayaran tersebut.

6. Bank dapat mengupayakan penagihan kepada Cardholder dan/atau Issuer atas tagihan
yang tidak memenuhi persyaratan/ ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini.

VII. Penundaan Pembayaran Tagihan (Hold Payment)

1. Bank berhak menolak/menunda pembayaran tagihan (Hold Payment) atas dokumen Bukti
Transaksi yang disampaikan oleh Merchant apabila :
1.1. Bank meragukan atas kebenaran Transaksi, atau
1.2. Bank mencurigai Kartu Kredit yang digunakan dalam Transaksi tersebut palsu,
curian atau diperoleh sebagai hasil dari suatu tindak kejahatan, penyalahgunaan
Kartu (fraud),
1.3. Bank menerima Chargeback/Retrieval Request dari Issuer atas Transaksi yang
telah terjadi sebelumnya di Merchant.
2. Penundaan pembayaran tersebut berlangsung sampai dengan diselesaikannya proses
penyelidikan (Investigasi) oleh pihak Bank terhadap masalah tersebut.

3. Investigasi yang dilakukan oleh Bank dapat dilakukan terhadap Merchant, Cardholder
ataupun melalui Issuer serta pihak lain yang terkait.

4. Untuk setiap penundaan pembayaran yang disebabkan karena hal-hal sebagaimana


tersebut pada butir 1 Pasal ini, Bank akan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada
Merchant.

5. Apabila berdasarkan hasil investigasi Bank diperoleh bukti kuat dan sah yang menunjukkan
bahwa Bukti Transaksi dibuat oleh Merchant untuk menerima transaksi pihak lain
(transaksi titipan) atau Bukti Transaksi dibuat berdasarkan Kartu Kredit palsu, atau tidak
sah, atau digunakan oleh orang yang tidak berhak, atau melanggar ketentuan dalam
Perjanjian ini, atau transaksinya ditolak oleh Cardholder yang sah, maka Bank berhak
sepenuhnya untuk tidak membayar tagihan Merchant tersebut dan karenanya Bank tidak
dapat dimintakan pertanggungjawaban atas kerugian yang diderita oleh Merchant.

VIII. Chargeback

1. Chargeback dilakukan dalam hal terjadi suatu permasalahan atas Transaksi yang sudah
terjadi tapi tidak diakui dan atau tidak sesuai dengan Cardholder.
2. Chargeback dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
2.1. Pembatalan Transaksi dan/atau pengembalian barang oleh Cardholder yang telah
disetujui oleh Merchant.
2.2. Transaksi yang dilakukan tanpa adanya otorisasi lebih dahulu dari Bank.
2.3. Bukti Transaksi tidak jelas atau tidak lengkap.
2.4. Cardholder menyangkal telah melakukan Transaksi di Merchant
2.5. Merchant membebankan biaya tambahan atas Transaksi (surcharge).
2.6. Transaksi yang melanggar hukum atau peraturan yang berlaku.
2.7. Bank mendapat pemberitahuan dari Cardholder atau Issuer lain atau VISA
International, MasterCard International, ataupun JCB International mengenai
adanya:
8
Paraf
BNI Merchant
a. Transaksi yang dilakukan pada Merchant menggunakan Kartu palsu/tidak sah;
atau
b. Penggunaan Kartu tidak dilakukan oleh Cardholder yang berhak atas
penggunaan Kartu tersebut.

3. Apabila Merchant tidak dapat membuktikan Bukti Transaksi dan terjadi Chargeback, maka
Merchant wajib melakukan proses Pembatalan Transaksi, serta Bank berhak untuk
melakukan:

3.1. Pendebetan rekening Merchant; atau


3.2. Pemotongan tagihan Merchant sesuai dengan kuasa dari Merchant sebagaimana
diatur pada Perjanjian ini.

4. Apabila terdapat permasalahan Chargeback, Bank akan mengirimkan surat pemberitahuan


Chargeback beserta permintaan dokumen berupa Bukti Transaksi kepada Merchant.

5. Apabila Merchant tidak dapat memberikan dokumen sebagaimana butir 4 di atas sesuai
batas waktu yang diberikan oleh Bank sebagaimana tercantum dalam surat
pemberitahuan dimaksud, maka Merchant dengan ini memberikan kuasa/wewenang
kepada Bank untuk memotong tagihan berikutnya (apabila ada) atau mendebet rekening
Merchant untuk menyelesaikan Chargeback sesuai perhitungan Bank. Kuasa ini
merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini serta tidak
dapat dicabut kembali dan tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang ditentukan pada
Pasal 1813, 1814 dan 1816 KUH Perdata, kecuali Perjanjian ini telah berakhir dan seluruh
kewajiban Para Pihak telah dipenuhi.

IX. Penyalahgunaan Kartu / Fraud

1. Dalam hal terjadinya dugaan Fraud (Penyalahgunaan Kartu), Merchant wajib memberikan
keterangan, data, dan informasi sehubungan dengan Transaksi yang terduga sebagai
Transaksi Fraud (Penyalahgunaan Kartu) tersebut sesuai dengan ketentuan hukum
dan/atau peraturan yang berlaku.

2. Merchant wajib melaporkan kepada Bank (Unit Otorisasi) apabila mengetahui bahwa
Cardholder dan/atau pihak lain yang melakukan Transaksi telah menggunakan Kartu yang
diindikasikan sebagai Fraud (Penyalahgunaan Kartu) dan/atau oleh sebab lainnya yang
patut diwaspadai oleh Merchant.

X. Larangan Merchant dan Pertanggungjawaban Merchant

1. Selama berlakunya Perjanjian ini, Merchant dilarang untuk:

1.1. Menggunakan IPG untuk menerima transaksi pihak lain, mengalihkan baik sebagian
atau seluruh Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank.
1.2. Mencantumkan logo Bank tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank.
1.3. Melakukan Transaksi milik Merchant dan/atau afiliasinya ditempat usahanya sendiri
meskipun Merchant juga sebagai Cardholder dari Bank.
1.4. Menerima Transaksi titipan dari Merchant lain.
1.5. Membebankan biaya tambahan kepada Cardholder.
1.6. Melayani pengambilan uang tunai (cash advance) oleh Cardholder pada Merchant.
1.7. Membuat Bukti Transaksi yang hanya mencatat sebagian dari total jumlah Transaksi.
1.8. Mengubah jumlahTransaksi pada IPG dan/atau RTA.

9
Paraf
BNI Merchant
1.9. Menyerahkan Bukti Transaksi kepada Bank dan/atau menerima pembayaran dari
Bank atas Transaksi yang diketahui dan/atau seharusnya diketahui oleh Merchant
sebagai suatu transaksi yang tidak sah.
1.10. Menuliskan mata uang bukan Rupiah (Rp) pada Bukti Transaksi.
1.11. Berpindah Portal lain Merchant tanpa melakukan pemberitahuan kepada pihak Bank
secara tertulis.
1.12. Melakukan Transaksi dalam hal terjadi restriksi/pengurangan nilai mata uang rupiah
berdasarkan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
1.13. Memberikan data/informasi Cardholder kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak
terbatas pada Nama Cardholder, Nomor Kartu Kredit kecuali kepada Bank, serta
wajib menjaga/menyimpan kerahasiaannya dan hal-hal lainnya yang menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku wajib dirahasiakan.

2. Pertanggungjawaban Merchant:
2.1. Merchant wajib melakukan pembayaran apabila terdapat Chargeback, yang dapat
bersumber dari seluruh kekayaan Merchant.
2.2. Dalam keadaan sudah terjadi Transaksi, namun ternyata Transaksi tidak sah karena
kelalaian atau kesalahan Merchant, maka Merchant bertanggung jawab untuk
memberikan ganti rugi kepada Bank sesuai dengan kerugian yang dialami oleh Bank.

XI. Kerahasiaan Data

1. Seluruh data/informasi yang terkait dengan Perjanjian ini harus dijaga kerahasiaannya oleh
masing-masing Pihak dan Para Pihak sepakat untuk tidak memberitahukan dan atau
memberikan data/informasi sebagian ataupun seluruhnya kepada pihak lainyang tidak
berkepentingan, termasuk tetapi tidak terbatas pada setiap informasi dalam Perjanjian ini
ataupun data/informasi dari Cardholder seperti nama, alamat, nomor telepon dan
informasi lainnya, kecuali :
a. Atas persetujuan tertulis dari Pihak lainnya;
b. Data/informasi tersebut sudah merupakan informasi milik umum, sudah dibuka kepada
umum oleh pihak pemilik data/informasi;
c. Harus diberikan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

2. Apabila salah satu Pihak melanggar ketentuan kerahasiaan ini, maka segala kerugian dan
tuntutan/klaim yang dialami oleh Pihak lainnya dalam Perjanjian ini sepenuhnya
merupakan tanggung jawab Pihak yang melakukan pelanggaran tersebut.

3. Ketentuan kerahasiaan yang terdapat pada Pasal ini tetap berlaku seterusnya baik pada
saat sebelum dan setelah berakhirnya Perjanjian ini.

XII. Ganti Rugi

Masing-masing Pihak harus mengganti rugi serta menjaga/membebaskan Pihak lain dari
kerugian langsung maupun tidak langsung dari dan semuatanggung jawab,biaya, tuntutan,
atau kerusakan yang diderita atau dialami oleh Pihak lain yang muncul karena kelalaian
dan/atau dari pelanggaran terhadap ketentuan dan syarat yang ditentukan dalam Perjanjian
ini oleh Pihak tersebut, pejabat atau karyawannya.

XIII. Penyelesaian Perselisihan


1. Setiap dan seluruh sengketa dan/atau perselisihan yang timbul dari dan/atau sehubungan
dengan penafsiran dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat.

10
Paraf
BNI Merchant
2. Apabila perbedaan pendapat/perselisihan tersebut di atas tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perbedaan
pendapat/perselisihan tersebut melalui Pengadilan.

3. Para Pihak sepakat memilih tempat kedudukan (domisili) hukum yang tetap dan
seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

XIV. Pemberitahuan

1. Setiap pemberitahuan atau komunikasi antara Para Pihak dapat disampaikan ke alamat
yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak yaitu:

Bank: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk


Divisi E-Banking
Menara BNI lantai 16
Jalan Pejompongan Raya No. 7
Jakarta 10210 - Indonesia
Telepon : 021- 508 36201
UP : Kelompok Solusi Bisnis 2

Merchant :

Telepon:
UP :

2. Surat menyurat dan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini,
dianggap telah diterima oleh Pihak lainnya pada :
a. Tanggal penerimaan sebagaimana tertera dalam bukti penerimaan surat, jika dikirim
melalui kurir.
b. Tanggal pengiriman melalui faksimili, dengan ketentuan lembar faksimili tersebut telah
diterima dengan lengkap dan baik oleh Pihak lainnya. Apabila pengiriman tersebut
dilakukan pada bukan Hari Kerja, maka lembar faksimili dianggap diterima pada Hari
Kerja berikutnya.
c. Tanggal pengiriman melalui e-mail, dengan ketentuan e-mail tersebut telah diterima
dengan lengkap dan baik oleh Pihak yang diberitahukan dan apabila pengiriman
tersebut dilakukan pada bukan Hari Kerja, maka e-mail dianggap diterima pada Hari
Kerja berikutnya.

3. Perubahan alamat salah satu pihak harus diberitahukan kepada Pihak lainnya paling
lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya perubahan tersebut dan berlaku sejak
diterima oleh Pihak lainnya. Segala akibat maupun kerugian yang timbul karena kelalaian
atau keterlambatan pemberitahuan perubahan menjadi tanggung jawab pihak yang
melakukan perubahan tersebut.

XV. Force majeure

1. Hal-hal yang termasuk sebagai Force majeure ini adalah setiap peristiwa atau kejadian
diluar kekuasaan Para Pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada kebijakan Pemerintah
dibidang moneter, kekacauan politik, militer, peperangan, huru hara, bencana alam, badai,
11
Paraf
BNI Merchant
banjir, pemogokan umum, epidemi, tenaga listrik umum tidak berfungsi sehingga
peralatan, jaringan dan atau komputer tidak dapat berfungsi yang mengakibatkan tidak
dapat dilaksanakannya Perjanjian ini.

2. Dalam hal salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian
ini karena terjadi Force majeure, Pihak yang mengalami Force majeure wajib memberikan
pemberitahuan secara tertulis tentang hal tersebut kepada Pihak lainnya selambat-
lambatnya 14 (empatbelas) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force majeure tersebut
dengan melampirkan bukti secukupnya dari Kepolisian atau Instansi yang berwenang
mengenai terjadinya Force majeure.

3. Keterlambatan atau kelalaian salah satu pihakyang mengalami Force majeure dalam
memberitahukan terjadinya Force majeure, mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
tersebut sebagai Force majeure oleh pihak lainnya.

4. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari terjadinya Force majeure tersebut
akan diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak.

5. Jika peristiwa Force majeure tersebut bersifat temporer atau kemudian telah dapat diatasi,
sesegera mungkin, Pihak yang terhalang untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya
tersebut harus melanjutkan kembali pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam Perjanjian, kecuali bila disepakati sebaliknya kemudian.

XVI. Keterpisahan

1. Apabila karena suatu perubahan peraturan perundang-undangan atau kebijakan


Pemerintah atau keputusan badan peradilan atau arbitrase atau karena alasan apapun,
salah satu atau lebih dari ketentuan dalam Perjanjian ini menjadi atau dinyatakan tidak
sah, tidak berlaku, tidak mengikat atau tidak dapat dilaksanakan, maka ketentuan-
ketentuan lain dalam Perjanjian ini dinyatakan tetap berlaku dan mengikat Para Pihak dan
dapat dilaksanakannya ketentuan-ketentuan lain yang terdapat dalam Perjanjian ini tidak
akan dipengaruhi atau dihalangi dengan cara apapun.

2. Para Pihak setuju menggantikan ketentuan yang dinyatakan tidak sah, tidak berlaku, tidak
mengikat atau tidak dapat dilaksanakan tersebut dengan ketentuan yang sah dan
mengikat.

XVII. Integritas dan Good Corporate Governance

1. Dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak:

a. Berjanji untuk melaksanakan Perjanjian ini secara profesional dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

b. Tidak akan memberikan atau berjanji memberikan kepada atau menerima dari pihak
manapun sesuatu apapun yang dapat dikategorikan sebagai gratifikasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; dan

c. Berjanji memastikan setiap orang atau pihak yang bertindak mewakili atau berada
dalam kontrol masing-masing Pihak, antara lain karyawan, pegawai, Direksi, atau
pihak ketiga lainnya untuk mematuhi dan menjalankan ketentuan Pasal ini.

2. Dalam rangka penerapan Tata Kelola yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG)
di Bank, jika dalam proses pelaksanaan kerja sama ini pihak Merchant mengetahui
12
Paraf
BNI Merchant
adanya tindakan kecurangan, pelanggaran peraturan atau hukum, benturan kepentingan,
penyuapan/gratifikasi maupun kelakuan tidak etis yang dilakukan oleh pegawai Bank, agar
melaporkan melalui:

Telepon : 021–57853377
SMS : 0811–970–1946
Website : http://bni-transparan.tipoffs.com.sg
Email : bni-transparan@tipoffs.com.sg
Surat : BNI Transparan P.O BOX 2646 / JKP 10026

XVIII. Lain-Lain

1. Perjanjian ini berlaku dan ditafsirkan sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.

2. Perjanjian ini terdiri dari keseluruhan dokumen perjanjian dan/atau persetujuan terdahulu
antara Para Pihak tentang hal-hal yang terkandung dalam Perjanjian ini. Semua dokumen
perjanjian dan persetujuan terdahulu, apakah dalam bentuk lisan, tulisan atau sebaliknya,
antara Para Pihak tentang hal-hal dalam Perjanjian ini dengan ini tidak akan memiliki
pengaruh atau mengubah syarat apapun atau kewajiban apapun yang tertuang dalam
Perjanjian ini.

3. Merchant wajib untuk melakukan update dokumen legalitas apabila terdapat dokumen
legalitas yang sudah tidak berlaku dan menyampaikannya kepada Bank selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah masa berlaku dokumen legalitas telah habis.

4. Masing-masing Pihak menyatakan bahwa pihak yang mewakili perusahaan berdasarkan


Perjanjian ini adalah pihak yang berwenang, karenanya masing-masing Pihak
membebaskan Pihak lainnya dari segala risiko yang mungkin timbul akibat tidak
dilaksanakannya hak dan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini oleh Pihak yang terbukti
melakukan wanprestasi atas hal dimaksud.

5. Surat-surat dan pemberitahuan resmi yang merupakan ketentuan pelaksanaan Perjanjian


ini merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini dan mengikat Para Pihak.

6. Dalam hal terdapat perubahan dan/atau terdapat hal-hal lain yang belum diatur dalam
Perjanjian ini maka pelaksanaannya akan dituangkan ke dalam suatu addendum yang
tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Demikianlah, Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal sebagaimana tersebut pada
bagian awal Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli masing-masing bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan pembuktian yang sama bagi Para Pihak.

BANK MERCHANT

SRI INDIRA ………………………


Pemimpin Divisi E-Banking

13
Paraf
BNI Merchant

Anda mungkin juga menyukai