Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN USAHAWAN KARTU KREDIT

PERJANJIAN USAHAWAN KARTU KREDIT

Pada hari ini, _____ tanggal _____ telah dibuat dan ditandatangani sebuah Perjanjian
Usahawan oleh dan antara pihak-pihak:

1. BANK _____ CARD CENTER berkedudukan di _____ , yang dalam Perjanjian ini
diwakili oleh: _____ beralamat di _____ selaku Direktur _____ dan oleh karena itu
untuk dan atas nama PT _____ selanjutnya disebut BANK.

2. PT____, berkedudukan serta berkantor pusat di _____ dalam hal ini diwakili oleh
_____ beralamat di _____ selaku Direktur dan oleh karena itu untuk dan atas nama
PT _____ selanjutnya akan disebut juga USAHAWAN.

Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa antara BANK dan USAHAWAN
telah sepakat dan karenanya saling mengikat diri untuk mengadakan Perjanjian
Usahawan dengan ketentuan dan syarat-syarat yang telah disepakati bersama
sebagaimana diatur dalam pasal-pasal yang berikut ini.

Pasal 1
PENGERTIAN/ISTILAH

Istilah-istilah yang dimaksud dalam Perjanjian ini dan perjanjian-perjanjian lain yang
menjadi kesatuan dengannya akan mempunyai arti sebagai berikut:
a. BANK adalah merupakan anggota dari _____, yang mendapat lisensi untuk
mengeluarkan kartu kredit “_____” dan/atau melakukan/mengadakan kerja sama
dengan USAHAWAN untuk melayani semua transaksi pembelian barang/ jasa
dengan menggunakan Kartu Kredit _____ yang sah.

b. KARTU BANK (_____) adalah Kartu kredit yang sah dan berlaku yang dikeluar-
kan “BANK” atau Bank lainnya bekerja sama dengan Organisasi _____ Inter-
nasional yang digunakan sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai, oleh
Pemegang Kartu, dan tidak dipindahtangankan atau digunakan oleh pihak lain.

c. PEMEGANG KARTU berarti seseorang yang namanya tercetak pada Kartu Kredit
Bank tersebut, dan berhak mempergunakannya, dan tidak dapat dipindah-tangankan.

d. WARKAT PENJUALAN (SALES DRAFT) adalah formulir-formulir yang


disediakan oleh BANK untuk melakukan transaksi penjualan dan merupakan bukti
untuk melaksanakan penagihan terhadap Pemegang Kartu Bank.

1
e. WARKAT KREDIT (CREDIT VOUCHER) adalah formulir-formulir yang
disediakan oleh BANK untuk melakukan pembayaran kembali oleh USAHAWAN
yang men-jadi dasar untuk mendebet dan mengkredit rekening Pemegang Kartu.

f. WARKAT PENYETORAN (DEPOSIT TRANSMITTAL SLIP) adalah daftar isian


yang disediakan BANK untuk digunakan oleh USAHAWAN dalam mencatat
rekapitulasi penjualan untuk ditagihkan kepada BANK.

g. PEMBEBANAN KEMBALI (CHARGE BACK) adalah pembayaran kembali oleh


USAHAWAN kepada BANK atas tagihan USAHAWAN yang ternyata terbukti telah
dibayarkan.

h. BUKTI TRANSAKSI adalah segala macam bukti tertulis yang dapat dipergunakan
untuk membuktikan adanya transaksi yang menggunakan Kartu Bank termasuk
catatan dalam pembukuan.

i. BATAS DASAR (FLOOR LIMIT) adalah jumlah maksimum yang diberikan kepada
USAHAWAN untuk melakukan transaksi penjualan barang/jasa kepada Pe-megang
Kartu tanpa otorisasi dari pihak BANK. Untuk transaksi di bawah Batas Dasar harus
di cek di Daftar Hitam terbaru.

j. OTORISASI adalah persetujuan dari BANK yang diberikan kepada USAHAWAN


untuk penjualan yang melebihi Batas Dasar (Floor Limit).

k. DAFTAR HITAM (BLACK LIST)/CRB (CARD RECOVERY BULLETIN)/HOT


CARD LIST adalah daftar Kartu Bank yang dinyatakan tidak berlaku oleh BANK.

Pasal 2
PENUNJUKAN DAN TRANSAKSI KARTU BANK

USAHAWAN setuju untuk menerima setiap Kartu Bank yang ditunjukkan/diserahkan


oleh Pemegang Kartu Bank dan merupakan Pemegang Kartu yang sah dan masih
berlaku sesuai dengan syarat-syarat di bawah ini.
a. USAHAWAN tidak akan membedakan Pemegang Kartu dengan pembeli/lang-ganan
yang biasa membayar tunai atau dengan Pemegang Kartu Bank yang lain.

b. USAHAWAN tidak akan mengenakan biaya tambahan untuk setiap transaksi dengan
menggunakan Kartu Bank.

2
c. Setiap Warkat Penjualan yang dikirimkan kepada BANK memuat nama dan nomor
Pemegang Kartu, tanggal terjadinya transaksi, uraian singkat dari barang dan atau
jasa yang dijual/diberikan, nilai seluruh transaksi dalam Rupiah (apabila dalam
valuta asing, dicantumkan juga nilai lawan Rupiahnya dengan menggunakan nilai
tukar yang berlaku di USAHAWAN pada saat transaksi terjadi), dan tanda tangan
Pemegang Kartu.

d. USAHAWAN harus meminta Pemegang Kartu untuk menandatangani Warkat


Penjualan pada kolom yang tersedia. Tanda tangannya harus cocok dengan contoh
yang ada di belakang Kartu Bank.

e. Warkat Penjualan dibuat dalam rangkap 4 (empat). Satu lembar dari Warkat
Penjualan, kopi tersebut harus diserahkan kepada Pemegang Kartu sebelum atau
pada waktu penyerahan barang dan jasa.

f. USAHAWAN wajib mencetak data Pemegang Kartu pada Warkat Penjualan dengan
menggunakan Imprinter.

g. USAHAWAN tidak diperkenankan untuk memecah transaksi menjadi beberapa


Sales Draft. Bila terjadi hal tersebut, maka BANK berhak untuk melakukan
pembebanan kembar (Charge Back) atas jumlah transaksi dimaksud.

Pasal 3
PENERIMAAN KARTU BANK

USAHAWAN harus memeriksa setiap Kartu Bank yang diserahkan kepadanya sebelum
transaksi penjualan terjadi untuk meneliti apakah:
a. Terdapat kelainan pada Kartu Bank tersebut yang menyalahi ketentuan BANK,
sebagaimana terlampir dalam PETUNJUK USAHAWAN.

b. Nomor Kartu Bank tersebut tercantum di dalam Daftar Hitam (Card Recovery
Bulletin) terbaru yang disediakan oleh BANK.

c. Masa berlaku Kartu Bank sudah lampau tidak berlaku.

d. Tanda tangan pada Warkat Penjualan (Sales Draft) tidak serupa/cocok dengan tanda
tangan yang tercantum pada Kartu Bank.

e. Ada Restriksi penggunaan Kartu Bank sesuai informasi dari BANK.

3
Bila terdapat salah satu, sebagian, atau seluruh dari hal tersebut di atas, USAHAWAN
tidak diperkenankan merealisasikan transaksi tersebut. Tetapi, jika USAHAWAN
melakukan transaksi juga, BANK berhak mendebit kembali dan/atau tidak
membayarkan tagihan atas transaksi tersebut. Apabila USAHAWAN ragu terhadap
Kartu Bank yang ditunjukkan, maka USAHAWAN wajib untuk meneliti identitas
Pemegang Kartu atau menghubungi kantor BANK terdekat dengan menyebutkan kode
10.

Pasal 4
BATAS DASAR (FLOOR LIMIT) & OTORISASI

USAHAWAN tidak diperkenankan melaksanakan transaksi penjualan barang/ jasa yang


bernilai melebihi Batas Dasar (Floor Limit) ditentukan oleh BANK, kecuali telah
mendapat persetujuan Otorisasi dari BANK. USAHAWAN harus memintakan
persetujuan Otorisasi tersebut dari BANK. USAHAWAN harus memintakan persetujuan
terlebih dahulu dari BANK sebelum transaksi terjadi apabila:
a. Jumlah transaksi melebihi Batas Dasar (Floor Limit).
b. USAHAWAN curiga bahwa Kartu Bank yang diterimanya adalah palsu atau curian.
c. Pembeli menunjukkan Kartu Bank, tetapi Imprinter pada USAHAWAN tidak
berfungsi.

USAHAWAN wajib mencantumkan nomor Otorisasi yang diterimanya dalam Warkat


Penjualan. Permintaan Otorisasi harus dilakukan pada saat transaksi belum terlaksana.
BANK berhak sewaktu-waktu mengubah batas jumlah Otorisasi (Batas Dasar/Floor
Limit) tersebut dengan pemberitahuan secara tertulis kepada USAHA-WAN. Dan,
BANK akan selalu memberitahukan nomor telepon dari lokasi-lokasi, tempat
memperoleh Otorisasi.

Pasal 5
POTONGAN/DISKON

a. USAHAWAN setuju untuk memberikan potongan (Discount) kepada BANK atas


jumlah nilai transaksi yang tercantum dalam Warkat Penjualan/Sales Draft.

b. BANK menentukan besarnya Potongan/Discount dan sewaktu-waktu dapat berubah


berdasarkan kebijaksanaan BANK.

Pasal 6
PEMBAYARAN TAGIHAN

4
Untuk memudahkan dan mempercepat pembayaran, USAHAWAN dianjurkan mem-
buka rekening di BANK dengan mengindahkan Peraturan BANK yang berlaku.
a. Dokumen tagihan (Warkat Penyetoran, Warkat Penjualan, Warkat Kredit) yang
diserahkan kepada BANK ditandatangani sendiri dan kebenarannya telah diketahui
oleh USAHAWAN.

Bila terjadi penyimpangan atas hal tersebut, maka akibat yang timbul atas
penyimpangan tersebut merupakan risiko USAHAWAN sendiri, dan BANK
dibebaskan dari segala tuntutan dari pihak manapun juga.

b. Setiap Warkat Penjualan dan Warkat Kredit harus dikirimkan kepada BANK paling
lambat dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak transaksi terjadi.
BANK berhak tidak membayarkan tagihan dari USAHAWAN, jika penyerahan
Warkat Penjualan atau Warkat Kredit melampaui batas waktu yang ditentukan.

c. Sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat tersebut dalam Perjanjian ini, pada hari
kerja yang sama atau hari kerja berikutnya atau selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja BANK akan mengkredit rekening USAHAWAN untuk jumlah seluruh tagihan
yang tercantum dalam Warkat Penjualan setelah dikurangi potongan di muka
(Discount) yang telah disetujui dari jumlah tagihan tersebut dan dikurangi jumlah
netto dari Warkat Kredit, bila ada.

d. BANK dapat memeriksa dalam waktu yang cukup dan menentukan kebenaran
dokumen sehubungan dengan Warkat Penjualan dan Warkat Kredit yang dikirimkan
kepada BANK dan yang disimpan oleh USAHAWAN di kemudian hari termasuk
mengadakan inspeksi ke tempat USAHAWAN. USAHAWAN menyetujui
menyimpan kopi Warkat Penjualan atau Warkat Kredit sedikitnya satu tahun sejak
tanggal transaksi dilakukan.

e. Kebenaran data-data akan bergantung kepada audit dan pemeriksaan BANK. Bila
terjadi kekeliruan, USAHAWAN memberi kuasa kepada BANK dan karenanya
dengan ini menyetujui, yang tidak dapat dicabut kembali dengan alasan apa pun
mendebit atau mengkredit rekening USAHAWAN tanpa pemberitahuan lebih dahulu
kepada USAHAWAN.

f. USAHAWAN dengan ini akan membebaskan dan tidak akan merugikan BANK
sehubungan dengan Warkat Penjualan yang telah dibayar/dilunasi oleh BANK, bila
di kemudian hari terjadi tuntutan karena kekeliruan atau tuntutan apa pun dari
Pemegang Kartu termasuk penggunaan kartu palsu.

5
g. BANK berhak tidak membayarkan tagihan Warkat Penjualan USAHAWAN untuk
transaksi yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan termuat dalam perjanjian ini.

h. Hanya BANK yang mempunyai hak menerima pembayaran dari Pemegang Kartu
untuk Warkat Penjualan yang dikirimkan kepada BANK, mengenai transaksi yang
sah. USAHAWAN tidak berhak melakukan tagihan kepada Pemegang Kartu. BANK
tidak akan membayar tagihan dari USAHAWAN yang tidak melaku-kan transaksi di
tempat USAHAWAN tersebut.

Pasal 7
PENANGGUHAN PEMBAYARAN

1. USAHAWAN berkewajiban membantu BANK untuk memberikan keterangan dan


segala sesuatu yang diperlukan, yang menyangkut penyalahgunaan Kartu Bank oleh
pihak lain.

2. Jika USAHAWAN terlibat dalam membantu terjadinya penyalahgunaan Kartu Bank


yang dilakukan oleh Pemegang Kartu Bank, BANK dapat memutuskan Perjanjian
ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan menjadi tanggung jawab USAHAWAN
sepenuhnya.

3. Bilamana berdasarkan Warkat Penjualan yang diberikan oleh USAHAWAN kepada


BANK ternyata kemudian BANK mencurigai Kartu Bank yang digunakan dalam
melakukan transaksi tersebut palsu/curian atau Warkat Penjualan (Sales Draft)
diperkirakan tidak sah, maka BANK mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan
penangguhan pembayaran tagihan dan/atau tidak melakukan pembayaran tagihan
kepada USAHAWAN, walaupun Warkat Penjualan telah mendapatkan Otorisasi.

4. Jangka waktu penangguhan pembayaran tagihan tersebut di atas ditentukan oleh


BANK, atau sampai permasalahannya menjadi jelas.

5. Di dalam hal telah dilakukan pembayaran kepada USAHAWAN, maka BANK


berhak untuk melakukan pendebetan kembali atas rekening USAHAWAN yang ada.

6. BANK tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban atas kerugian yang diderita oleh
USAHAWAN bilamana ternyata Kartu Bank yang digunakan untuk transaksi itu
palsu/curian, dan ternyata USAHAWAN dan/atau keluarganya dan/atau pegawai-
pegawainya terlibat dalam penggunaan kartu palsu tersebut.

6
7. BANK mempunyai hak sepenuhnya untuk memberikan informasi kepada pe-nerbit
Kartu Bank lainnya tentang adanya dugaan atau bukti bahwa USAHAWAN terlibat
atau menjadi korban penggunaan Kartu Bank palsu.

8. BANK berhak untuk tidak membayarkan tagihan tanpa memberikan alasan.

Pasal 8
PEMBEBANAN KEMBALI (CHARGE BACK)

1. USAHAWAN menyetujui dan mengikatkan diri untuk membayar kembali kepada


BANK jumlah dari setiap Warkat Penjualan, dan BANK mempunyai hak setiap
waktu untuk memotong tagihan USAHAWAN, dan atau menagih kepada
USAHAWAN bila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Barang dikembalikan dan atau transaksi dibatalkan oleh Pemegang Kartu dengan
persetujuan USAHAWAN.
b. Setiap transaksi penjualan yang melebihi batas dasar (Floor Limit) dan tidak
diberikan Otorisasi oleh BANK.
c. Warkat Penjualan sengaja tidak dibuat dengan semestinya atau tanpa Otorisasi.

d. Warkat Penjualan tidak jelas, tidak lengkap, dan tidak ditandatangani oleh
Pemegang Kartu yang berhak.
e. Pemegang Kartu mempermasalahkan kualitas barang/jasa yang dijual
USAHAWAN, pengirimannya, atau kualitas dari jasa yang diberikan.
f. Penjuajan barang/jasa yang diberikan atau penggunaan Kartu Bank melanggar
hukum atau peraturan dan Undang-Undang Pemerintah setempat USAHAWAN.
g. Penjualan barang, kondisi jasa atau penggunaan Kartu Kredit bertentangan
dengan peraturan dan ketentuan Pemerintah.
h. Transaksi yang dilakukan dengan Kartu Bank palsu/dipalsukan, atau merupa-kan
Kartu Bank curian dan terbukti keterlibatan USAHAWAN dan/atau ke-luarganya
dan/atau pegawai-pegawainya dalam penggunaan Kartu Bank palsu.
i. Kesalahan perhitungan dalam jumlah yang telah ditransfer.
j. Transaksi-transaksi yang dipisahkan untuk menghindari Otorisasi (Split Sales).
k. Jumlah yang diubah tanpa sepengetahuan Pemegang Kartu setelah transaksi
terjadi.
l. Tanda tangan yang dipalsukan tanpa sepengetahuan Pemegang Kartu.
m. Sales Draft yang tidak ditandatangani oleh Pemegang Kartu Bank-nya.
n. Warkat Penjualan yang dicetak (di-imprint) lebih dari satu kali tanpa
sepengetahuan Pemegang Kartu.
o. BANK berhak membebankan kembali transaksi yang telah dibayar, bila nomor
kartu tersebut tercantum dalam Daftar Hitam (CRB) yang berlaku.
p. Transaksi yang dilakukan yang menyimpang dari Merchant Agreement.

7
2. USAHAWAN akan membuat peraturan yang wajar dan adil untuk penukaran atau
pengembalian barang. Dan, USAHAWAN akan memberikan pembayaran kembali
dengan membuat Warkat Kredit. Tidak ada penggantian kembali secara tunai untuk
barang-barang yang dibeli dengan Kartu Bank. Setelah menerima Warkat Kredit
tersebut, BANK berhak mendebet rekening USAHAWAN untuk jumlah neto Warkat
Kredit tersebut.

3. USAHAWAN tidak akan melibatkan BANK dari tuntutan apa pun yang dilakukan
oleh Pemegang Kartu, sepanjang hal tersebut menyangkut hubungan antara
USAHAWAN dan Pemegang Kartu.

Pasal 9
SARANA TRANSAKSI, KOMUNIKASI, DAN PROMOSI

a. Jika diminta oleh USAHAWAN, BANK akan melengkapi USAHAWAN dengan


sejumlah alat-alat untuk melengkapi transaksi, yang tetap menjadi milik BANK.
Jika perjanjian ini berakhir, USAHAWAN akan mengembalikan semua alat yang
berhubungan dengan program Kartu Bank tersebut dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Perjanjian ini berakhir dan tidak akan
menggunakannya di kemudian hari untuk tujuan dan alasan apa pun.

BANK berhak untuk meminta ganti rugi atas alat-alat untuk melengkapi transaksi
yang tidak dikembalikan atau rusak pada saat Perjanjian berakhir.

Jika ternyata sarana/alat tersebut tidak berfungsi secara efektif, maka BANK akan
menarik kembali sarana/alat tersebut.

b. Semua pemberitahuan resmi atau segala sesuatu berkenaan dengan Perjanjian ini,
untuk keperluan BANK di alamatkan kepada Merchant Marketing Dept. Card
Center, Jl. _____ , kecuali bila ada perubahan alamat yang akan diberitahukan
kemudian secara tertulis. Tanda terima pengiriman pos tercatat atau courier service
dari BANK kepada USAHAWAN dianggap merupakan bukti yang sah atas
pengiriman dan telah diterimanya selebaran dan atau pemberitahuan ter-maksud.

USAHAWAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada BANK setiap perubah-


an alamat, nomor rekening, dan segala sesuatu perubahan yang berkaitan dengan
Perjanjian ini.

c. USAHAWAN harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BANK untuk
pemasangan iklan atau alat-alat promosi yang mencantumkan logo Kartu Bank atau

8
lambang-lambang Card sebelum menerbitkan iklan atau promosi yang memuat
lambang-lambang tersebut.

d. USAHAWAN akan memasang secara tetap alat-alat promosi yang disediakan


BANK sebagai tanda bahwa USAHAWAN menerima Kartu Bank tersebut dan
menjaga sarana/alat-alat tersebut supaya tetap terlihat rapi dan menarik.

Pasal 10
PENAHANAN KARTU BANK

a. Jika USAHAWAN diminta oleh BANK untuk menahan Kartu Bank dari Pemegang
Kartu, atau apabila nomor Kartu Bank tertera dalam Daftar Hitam, maka pe-
laksanaan penahanan kartu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan tidak
menimbulkan keonaran, menimbulkan bencana bagi seseorang, atau menimbul-kan
kerugian harta-benda.

b. USAHAWAN akan membebaskan BANK dari tuntutan dengan cara atau dalam
bentuk, dan dari pihak mana pun tanpa kecuali, bila terjadi musibah bagi sese-orang
ataupun menimbulkan kerugian harta benda, berkenaan dengan tindakan
USAHAWAN sebagaimana disebut di atas.

Pasal 11
UMUM

a. Untuk hal-hal yang belum diatur dalam surat Perjanjian ini, berlaku Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, serta ketentuan-ketentuan Pemerintah lainnya.

b. Segala perubahan dan atau penambahan terhadap Perjanjian ini, hanya dapat
dilakukan secara tertulis atas persetujuan kedua belah pihak. Perubahan dan atau
penambahan-penambahan tersebut akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

c. USAHAWAN tidak diperkenankan mengalihkan Perjanjian ini, baik seluruhnya


maupun sebagian daripadanya kepada pihak manapun, juga tanpa persetujuan dari
BANK.

d. USAHAWAN tidak diperkenankan menjual, membeli, memberikan atau me-


nukarkan informasi kepada pihak lain mengenai rekening Pemegang Kartu yang
berasal dari Warkat Penjualan yang telah dicetak, alamat atau media lain yang
diperoleh dari transaksi tanpa persetujuan Pemegang Kartu.

9
Pasal 12
PENGHENTIAN PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan akan tetap berlaku sampai adanya
pemberitahuan pemutusan hubungan Perjanjian ini secara tertulis oleh salah satu pihak.

Bila ada kewajiban yang belum diselesaikan oleh pihak USAHAWAN pada saat
pemutusan Perjanjian, pihak USAHAWAN akan tetap terikat sampai kewajiban tersebut
diselesaikan.

Untuk mengakhiri Perjanjian ini, kedua belah pihak dengan ini mengesampingkan
berlakunya Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang Undang Hukum Perdata.

Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

a. Dalam hal terjadi sengketa dalam pelaksanaan dan atau penafsiran Perjanjian ini,
kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah dan dengan penuh
itikad baik.

b. Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya kedua belah pihak memilih domi-sili
yang tetap dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri _____ .

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di
atas dan masing-masing pihak mendapatkan 1 eksemplar yang sama kekuatan
hukumnya.

BANK USAHAWAN

____ _________

10

Anda mungkin juga menyukai